K.64SPP05.001.1
BANK INDONESIA
Jl. M. H. Thamrin No. 2 Jakarta
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub Bidang Penukaran Valuta Asing dan Pembawaan Uang Kertas K.64SPP05.001.1
Asing
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Tujuan Umum
Setelah mempelajari modul ini peserta latih diharapkan mampu melakukan
penerimaan uang kertas asing atau Rupiah dari konsumen dalam kegiatan penukaran
valuta asing baik bank dan bukan bank (money changer).
B. Tujuan Khusus
Adapun tujuan mempelajari unit kompetensi melalui buku informasi menerima Uang
Kertas Asing (UKA) Atau uang Rupiah dari Konsumen ini guna memfasilitasi peserta
latih sehingga pada akhir pelatihan diharapkan memiliki kemampuan sebagai berikut:
1. memiliki pengetahuan yang cukup atas keaslian dan keberlakuan uang kertas
asing (UKA) maupun uang Rupiah;
2. mampu menggunakan mesin dapat menerima dan menghitung UKA atau uang
Rupiah yang diterima dari konsumen sesuai dengan nominal yang diserahkan dan
dikehendaki konsumen;
3. dapat melakukan pemeriksaan untuk mengetahui keaslian dan keberlakuan uang
kertas asing (UKA) atau uang Rupiah sesuai ketentuan dan prosedur yang
berlaku.
BAB II
MENERIMA UANG KERTAS ASING (UKA) ATAU UANG RUPIAH DARI
KONSUMEN
b. Seluruh teller wajib menggunakan pakaian yang rapi dan sopan atau
seragam yang telah ditetapkan apabila ada dan tanda pengenal.
c. Teller wajib menyampaikan salam kepada konsumen yang memasuki
ruangan teller dan menanyakan kebutuhan konsumen.
d. Selama teller melakukan kegiatan operasional transaksi dengan
konsumen, teller dilarang melakukan aktivitas lain yang tidak
berhubungan dengan keperluan transaksi/konsumen tersebut.
e. Dalam hal konsumen akan melakukan:
1) Penjualan UKA:
a) menghitung jumlah UKA, meneliti keaslian dan keberlakuan
UKA dimaksud;
b) memberitahukan harga jual UKA sesuai yang tercantum pada
papan kurs;
c) Jika UKA telah diteliti dan tidak diragukan keasliannya, dan
harga telah sesuai dengan atau sesuai kesepakatan dengan
konsumen, konsumen akan dibuatkan nota perhitungan
penjualan UKA;
d) meminta konsumen untuk mengisi Know Your Customer
(KYC);
e) Apabila konsumen sudah melakukan konfirmasi (Dealing)
penjualan UKA maka perlu menanyakan kebenaran konfirmasi
sesuai dengan keterangan dari konsumen;
f) Apabila terdapat konsumen yang mencurigakan maka perlu
menanyakan kepada direktur perusahan apakah transaksi
masih dapat dijalankan? Jika iya, transaksi akan diterima. Jika
“tidak” maka perlu menjelaskan bahwa transaksi tidak dapat
dilakukan karena dokumen pendukung tidak ada. Dokumen
berupa underlying seperti invoice.
g) Nota Penjualan dan UKA diserahkan kepada kasir;
h) Apabila telah cocok/sesuai, maka kasir akan mengeluarkan
uang Rupiah sesuai dengan lawan dari penjualan UKA
b. menggunakan mesin:
1) UKA dihitung secara manual tiap lembar dihadapan konsumen untuk
memastikan kebenaran jumlah nominal yang diserahkan konsumen,
2) menghidupkan mesin hitung uang kertas dan mesin ultra violet,
3) meletakkan UKA pada mesin ultra violet tiap lembar untuk
memastikan keaslian uang kertas asing,
4) setelah uang dipastikan asli, uang diletakkan pada mesin hitung
uang kertas yang mudah dilihat oleh konsumen,
5) mesin menghitung UKA sampai tuntas dan menunjukkan angka
lembar uang kertas asing
6) uang Rupiah yang diserahkan konsumen dihadapan konsumen
untuk memastikan kebenaran jumlah nominal yang diserahkan
dengan menggunakan mesin hitung atau secara manual.
4. Tata cara mengetahui keaslian dan keberlakuan UKA:
a. Pengetahuan terhadap ciri-ciri keaslian UKA diprioritaskan pada mata
uang negara yang biasa ditransaksikan berupa 19 mata uang asing, yaitu:
1) Tiongkok – Renminbi/Yuan;
2) Amerika Serikat – Dollar;
3) Australia – Dollar;
4) Eropa – Euro;
5) Jepang – Yen;
6) Singapura – Dollar;
7) Inggris – Poundsterling;
8) Kanada – Dollar;
9) Swis – Franc;
10) Korea – Won;
11) Saudi Arabia – Real;
12) Philipina – Piso;
13) Uni Emirat Arab – Dirham;
14) Vietnam – Dong;
15) Hongkong – Dollar;
16) Malaysia – Ringgit;
C. Sikap kerja:
Sikap kerja yang diperlukan dalam menerima Uang Kertas Asing (UKA) atau uang
Rupiah dari konsumen, meliputi:
1. Disiplin
Disiplin terhadap proses penerimaan UKA atau Rupiah dari konsumen.
2. Teliti
a. Teliti terhadap penghitungan UKA dan Rupiah yang diterima maupun
yang diberikan dari atau kepada konsumen.
b. Teliti terhadap pemberian penjelasan pemberlakuan kurs kepada
konsumen.
3. Tanggung jawab
Bertanggungjawab terhadap seluruh pelaksanaan tugas yang berkaitan
dengan proses penerimaan dan pemberian UKA dan/atau Rupiah dari dan/atau
kepada konsumen.
4. Komunikatif
Menyampaikan penjelasan dan informasi terhadap kebutuhan konsumen
secara santun dan jelas.
BAB III
MELAKUKAN TRANSAKSI PENJUALAN DAN/ATAU PEMBELIAN UKA
BAB IV
MENATAUSAHAKAN DOKUMEN TRANSAKSI
h) Kewajaran transaksi;
i) Hubungan dengan pihak terkait.
Berikut di bawah ini contoh nota transaksi pembelian/penjualan UKA atau
pembelian/pencairan TC
INFORMASI LAINNYA
Kartu Mutasi TC
Pembelian Pencairan Kurs
No Saldo Saldo
Tanggal Keterangan Rata-
Voucher TC Kurs Rp TC Kurs Rp TC Rp
rata
1 Jan 20xx Saldo Awal 1) xxx 2)
… Pembelian xxx xxx xxx xxx
… Pencairan xxx xxx xxx xxx
Keterangan:
1) Saldo UKA/TC
Diisi dengan saldo akhir UKA bulan sebelumnya
2) Saldo Rp (saldo awal)
Diisi dengan saldo akhir Rp bulan sebelumnya
3) Pembelian UKA/TC
Diisi dengan saldo pembelian UKA/TC yang ditransaksikan
4) Penjualan UKA/Pencairan TC
Diisi dengan saldo penjualan UKA/pencairan TC yang ditransaksikan
5) Kurs rata-rata pada saldo akhir UKA/TC diperoleh dengan perhitungan sebagai
berikut:
BAB V
MELAPORKAN TRANSAKSI PENJUALAN DAN PEMBELIAN UKA
Keterangan:
1) Penjualan UKA
Diisi dengan hasil seluruh penjualan UKA berdasarkan kurs transaksi jual
selama periode pelaporan.
2) Pencairan TC
Diisi dengan hasil seluruh pencairan TC selama periode pelaporan.
3) Saldo Awal UKA dan TC
Diisi dengan hasil penjumlahan antara saldo awal UKA dan TC yang diambil
dari saldo kas dalam UKA dan piutang TC pada Laporan Posisi Keuangan
periode sebelumnya.
4) Pembelian UKA dan TC
Diisi dengan hasil pembelian UKA dan TC berdasarkan kurs transaksi beli
selama periode pelaporan.
5) Saldo Akhir UKA dan TC
Diisi dengan hasil penjumlahan antara saldo akhir UKA dan TC yang diambil
dari saldo kas UKA dan piutang TC pada kartu mutasi UKA dan TC.
6) Beban Operasional
Diisi dengan semua jenis-jenis beban yang terjadi selama periode
pelaporan yang berhubungan dengan kegiatan operasional perusahaan.
7) Pendapatan / (Beban) Lain-Lain
Diisi dengan semua jenis-jenis pendapatan dan beban yang terjadi yang
tidak berhubungan dengan kegiatan operasional perusahaan selama
periode pelaporan. Contoh pendapatan/beban non-operasional seperti
pendapatan bunga, laba atau rugi atas penjualan aset tetap, laba atau rugi
selisih kurs, dan sebagainya.
8) Pajak Penghasilan
Diisi dengan jumlah pajak penghasilan yang harus dibayar oleh perusahaan
dan mutasi dari aset dan Liabilitas pajak tangguhan selama periode
pelaporan.
c. Laporan Perubahan Ekuitas
Perubahan ekuitas Perseroan menggambarkan peningkatan atau
penurunan aset bersih atau kekayaan selama periode bersangkutan
Keterangan:
1) Kolom Modal disetor
Diisi sesuai modal disetor sesuai akta terkini
2) Kolom Saldo Laba
a) Diisi dengan netto saldo positif atau saldo negatif laba ditahan
(akumulasi laba/rugi tahun lalu)
b) Diisi dengan netto saldo positif atau saldo negatif laba/rugi tahun
yang bersangkutan
c) Diisi dengan jumlah dividen yang dibagikan kepada pemegang
saham
d) Diisi dengan netto saldo yang menambah/mengurangi ekuitas
d. Laporan Posisi Keuangan
Laporan Posisi Keuangan adalah laporan yang menggambarkan keadaan
keuangan perusahaan pada saat tertentu dan terdiri dari aset yang dimiliki
dan Liabilitas yang harus dipenuhi. Dalam penyajiannya, aset dan
Liabilitas dalam Laporan Posisi Keuangan Penyelenggara KUPVA Bukan
Bank tidak dikelompokkan menurut lancar dan tidak lancar, namun
4) yang dilakukan baik dalam satu kali transaksi maupun beberapa kali
transaksi dalam 1 (satu) hari,
5) yang terjadi dalam 1 (satu) atau beberapa kantor dalam 1 (satu)
perusahaan.
Jangka waktu penyampaian LTKT adalah 14 (empat belas) hari kerja sejak
tanggal transaksi.
DAFTAR PUSTAKA
A. Dasar Perundang-undangan
1. Kitab Undang-Undang Hukum Dagang atau Wetboel van Koophandel voor
Indonesie Staatblad 1847-23 tahun 1847 sebagaimana diubah dengan Undang-
undang Nomor 4 Tahun 1971 tentang Perubahan dan Penambahan atas Ketentuan
Pasal 54 Kitab Undang-Undang Hukum Dagang terkait dengan cek
2. Peraturan Bank Indonesia Nomor 8/29/PBI/2006 tanggal 26 Desember 2006
sebagaimana diubah dengan Peraturan Bank Indonesia Nomor 18/43/PBI/2016
tanggal 22 Desember 2016 tentang Daftar Hitam Nasional Penarik Cek dan/atau
Bilyet Giro Kosong, dan/atau perubahannya yang berlaku.
3. Peraturan Bank Indonesia Nomor 17/9/PBI/2015 tanggal 29 Mei 2015 sebagaimana
diubah dengan Peraturan Bank Indonesia Nomor 18/5/PBI/2016 tanggal 28 April
2016 tentang Penyelenggaraan Transfer Dana dan Kliring Berjadwal Oleh Bank
Indonesia, dan/atau perubahannya yang berlaku.
4. Peraturan Bank Indonesia Nomor 18/41/PBI/2016 tanggal 29 November 2016
tentang Bilyet Giro, dan/atau perubahannya yang berlaku
5. Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 9/13/DASP tanggal 19 Juni 2017 sebagaimana
diubah terakhir dengan Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 18/39/DPSP tanggal
28 Desember 2016 perihal Daftar Hitam Nasional Penarik Cek dan/atau Bilyet Giro
Kosong, dan/atau perubahannya yang berlaku.
6. Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 18/7/DPSP tanggal 2 Mei 2016 sebagaimana
diubah dengan Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 18/40/DPSP tanggal 30
Desember 2016 perihal Penyelenggaraan Transfer Dana dan Kliring Berjadwal oleh
Bank Indonesia, dan/atau perubahannya yang berlaku.
7. Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 18/32/DPSP tanggal 7 Desember 2016 perihal
Bilyet Giro, dan/atau perubahannya yang berlaku.
B. Buku Referensi
1. –
C. Majalah atau Buletin
1. –
D. Referensi Lainnya
1. –
Judul Modul: Memproses Kegiatan Transaksi Penukaran Valuta Halaman: 39 dari 41
Buku Informasi
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub Bidang Penukaran Valuta Asing dan Pembawaan Uang Kertas K.64SPP05.001.1
Asing
LAMPIRAN
A. Daftar Peralatan/Mesin