SKRIPSI
Oleh:
Muhammad Rusli
70300115047
dibawah ini menyatakan bahwa skripsi ini benar adalah hasil karya tulis ilmiah
penyusunan sendiri. Jika di kemudian hari karya tulis ini adalah duplikat, plagiat,
tiruan dari hasil kerja orang lain, maka skripsi dan gelar yang diperoleh tidak
Penyusun,
Muhammad Rusli
NIM: 70300115047
i
ii
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kehadirat Allah swt. berkat rahmat hidayah serta inayah-
pendidikan pada program strata satu (S1) Jurusan Keperawatan pada Fakultas
pengetahuan dan pengalaman penulis, sehingga banyak pihak yang telah ikut
karena itu, dengan segala kerendahan hati dan hormat saya sebagai penulis
mengucapkan terimakasih tak terhingga kepada kedua orang tua saya tercinta.
Ayahanda tercinta Muh. Nurung, Ibunda tercinta Andi Lengkeng dan kakak saya
Muh. Rusdi dan Andi Mahdaniar atas kasih sayang, do’a dan dukungan semangat
serta moril dan materinya, sehingga penulis dapat berada ditahap ini, meraih gelar
iii
1. Bapak Prof. Dr. Hamdan Juhannis MA.PhD, selaku Rektor UIN Alauddin
Kedokteran dan Ilmu Kesehatan dan para Wakil Dekan, serta Staf Akademik
menempuh pendidikan.
Sekretaris Jurusan Keperawatan beserta Staf dan Dosen pengajar yang tidak
penyusunan skripsi.
4. Bapak Dr. Muh Anwar Hafid, S.Kep.,Ns., M.Kes selaku Pembimbing I dan
membangun sehingga peneliti bisa ke tahap ini serta informasi yang ter
update.
5. Ibunda Dr. Hasnah, S.SIT., S.Kep., Ns., M.Kes selaku Penguji I dan Bapak
Dr. Wahyuddin, M.Ag selaku Penguji II yang sabar dan ihlas meluangkan
waktu dan pikiran, memberikan saran dan kritikan yang memangun sehingga
iv
6. Kepada teman-teman seperjuangan saya di angkatan keperawatan 2015
menyelesaikan studi.
yang telah memberikan saya ilmu dan pelajaran yang begitu berharga
kesalahan baik lisan maupun tulisan saat saya menempuh pendidikan di kampus
peradaban yang saya cintai dan banggakan Universitas Islam Negeri Alauddin
tidaklah semudah membalikkan telapak tangan, maka dari itu penulis sangat
Penulis,
Muhammad Rusli
NIM: 70300115047
v
DAFTAR ISI
SAMPUL ....................................................................................................
DAFTAR ISI…………………………………………………………………...vi
ABSTRAK……………………………………………………………………..viii
C. Kerangka Teori……...………………………………………………….43
D. Kerangka Kosnsep……………...……………………………………...44
E. Alur Penelitian………………..…………………………………….......45
A. Jenis Penelitian...................................................................................... 46
vi
C. Populasi dan Sampel ............................................................................. 46
D. Teknik Pengambilan Sampel…………………………………….……..47
C. Pembahasan….....……………………….……………………………...59
D. Keterbatasan Penelitian………………….…………………………...….65
A. Kesimpulan………………..…………………………………………...66
B. Saran……………………….…………………………………….……..66
vii
GAMBARAN TINGKAT STRES PADA MAHASISWA KEPERAWATAN
ANGKATAN 2017 UIN ALAUDDIN MAKASSAR
Muhammad Rusli1, Muh Anwar Hafid2, Ilhamsyah3
1)
Mahasiswa Prodi S.1 Keperawatan UIN Alauddin Makassar
2)
Dosen Prodi S.1 Keperawatan UIN Alauddin Makassar
3)
Dosen Prodi S.1 Keperawatan UIN Alauddin Makassar
70300115047@uin-alauddin.ac.id
ABSTRAK
Stres merupakan respon tubuh yang tidak spesifik terhadap setiap
kebutuhan tubuh yang terganggu, akan berdampak secara total pada
individu yaitu terhadap fisik, psikologis, intelektual, sosial dan spiritual.
Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif analitik.
Populasi dalam penelitian ini sebanyak 56 responden. Penentuan
sampel menggunakan teknik total sampling, didapatkan sebanyak 56
responden.
Hasil penelitian menunjukkan Gambaran Tingkat Stres Pada
Mahasiswa Keperawatan Angkatan 2017 UIN Alauddin Makassar,
yaitu sebanyak 1 orang (1,8%) tidak mengalami stres (normal), 10
orang (17,9%) mengalami stres ringan, 14 orang (25,0%) mengalami
stres sedang, dan 31 orang (55,4%) mengalami stres berat.
viii
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dipandang lebih tinggi dari pada status menjadi seorang siswa sehingga
tuntutan dan kewajiban akan menjadi lebih tinggi dari pada sebelumnya
mencapai 262 juta jiwa pada tahun 2025 (kementrian riset, teknologi,
berjumlah 721.652 jiwa, diposisi kedua yaitu provinsi jawa barat 643.229,
dan provinsi DKI Jakarta berjumlah 583.229 jiwa , dan Provinsi Sulawesi
2016).
tantangan serta kendala yang akan akan dialami oleh mahasiswa selama
dan sosial yang memungkinkan seseorang untuk hidup produktif baik secara
Apabila kesejateraan dari fisik, mental dan sosial tidak terpenuhi maka akan
Tuntutan akademis yang harus dihadapi dan tidak siapnya individu untuk
stres.
kejadian stress cukup tinggi dimana hampir lebih dari 350 juta penduduk
orang yang masih produktif dari tahun 2013-2014. Didapatkan data bahwa
angka kejadian stres lebih besar teradi pada wanita (54,62%) dibandingkan
3
jantung, dan bahkan stroke yang merupakan akibat dari gejala stress yang
GERMAS Kelolah stress yaitu dengan tujuan dapat memberikan solusi dan
menjadi opsi dalam mengatasi stress dan mencapai jiwa yang sehat yang
terdiri dari 7 point yaitu, bicarakan keluhan dengan orang yang dapat
jagalah kesehatan dengan olahraga atau aktivitas fisik secara teratur, tidur
yang cukup, makan makanan gizi seimbang dan terapkan perilaku hidup
memiliki stres tambahan akibat dari masa studi yang lebih panjang serta
sebanyak 329 responden prevalensi stres adalah 52,4% (Pathmanathan & dr.
M. Husada , 2013).
57,4 dengan kategori stress sedang dan sebanyak 6,9% dengan kategori
dan Ilmu Kesehatan UIN Alauddin Makassar pada tahun 2017, diperoleh
orang dengan gejala seperti sesak napas, berkeringat berlebih, detak jantung
sebanyak 85.2% orang dengan gejala seperti cemas, mudah marah karena
hal yang sepele, merasa sedih dan tertekan, mudah panik, takut dan gelisah.
sebanyak 92.6% orang dengan gejala seperti merasa sulit untuk bersantai,
mengatakan sering cemas dan mudah marah karena hal yang sepele.
jus 30 sebagai salah satu syarat penyelesai tugas akhir, serta proses
B. Rumusan Masalah
MAKASSAR”.
C. Definisi Operasional
penelitian ini variabel tunggal yaitu tingkat stres pada mahasiswa. Adapun
Tabel 1.1
Defenisi Operasional
No. Defenisi Operasional Cara ukur Alat Ukur Kriteria Objektif Skala
1. Stres merupakan suatu reaksi Cara ukur yang Kuisioner Berdasarkan hasil Ordinal
tubuh sebagai respon digunakan yaitu pengukuran
emosional seseorang. Gejala dengan tingkat stres =
stress pada umumnya seperti membagikan Perceived Stress
merasa kelelahan, sulit kuisioner kepada Scale (PSS-10)
berkonsentrasi, mudah marah responden yang dengan skor:
dan merasa khawatir. berisi pernyataan
untuk mengukur Stres ringan = 1-
tingkat stress yang 14
dialami responden.
Stres sedang = 15-
26
D. Kajian Pustaka
sebelumnya yang relevan. Selain itu juga sebagai bahan pertimbangan, serta
sebagai berikut :
8
Tabel 1.2
Kajian Penelitian
Overview of Stress Penelitian ini Metode Hasil yang Perbedaan pada focus
Level Among the bertujuan untuk penelitian ini didapatkan bahwa penelitian. Peneliti
Students in mengetahui ialah Dari 100 akan mengkaji
gambaran menggunaka mahasiswa Fakultas tentang bagaimana
Medical Faculty
tingkat stres n metode Kedokteran USU, gambaran tingkat
of North Sumatera pada deskriptif stres pada mahasiswa
University Odd sebanyak 35 orang
mahasiswa cross keperawatan
Semester fakultas sectional (35%) mengalami angkatan 2017 UIN
Academic Year kedokteran stres tingkat rendah, Alauddin Makassar.
2012/2013 fakultas 61 orang (61%) Sedangkan, (dewi
Kedokteran mengalami stres ambarwati et al.,
USU semester tingkat sederhana 2017) berfokus pada
ganjil tahun dan 4 orang (4%) akan mengkaji
akademik tentang bagaimana
mengalami stres
2012/2013. gambaran tingkat
tingkat tinggi. stres pad
10
E. Tujuan Penelitian
yaitu:
F. Manfaat Penelitian
1. Bagi pendidikan
Mahasiswa.
3. Bagi masyarkat
4. Bagi Pelayanan
adaptif.
12
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Definisi stres
semua orang mengalami satu tingkat stres yang rumit dan kompetitif
tubuh yang tidak spesifik terhadap setiap kebutuhan tubuh yang terganggu,
akan berdampak secara total pada individu yaitu terhadap fisik, psikologis,
c. Istilah stres yang berarti reaksi non spesifik tubuh terhadap beberapa
d. Menurut Hel Selye (1976) stres adalah respon tubuh yang bersifat
maupun luar yang mengakibatkan rasa takut dan cemas secara berlebihan
Cemas, marah, sedih dan tertekan, panik, takut dan gelisah akan selalu
terjadi dalam hidup manusia yang datangnya dari Allah swt untuk menguji
Terjemahnya:
“Dan sungguh akan kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit
ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah buahan. Dan
berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang bersabar” (Q.S: Al-
Baqarah/2:155) (Depertemen Agama RI, 2015).
hayat masih dikandung badan, kita tidak akan lepas dari berbagai ujian dan
cobaan. Adapun bentuk ujian dan cobaan itu antara lain, kecemasan,
orang-orang yang sabar karena orang yang sabar adalah orang-orang yang
2018), Penyebab munculnya stres dalam bahasa ilmu jiwa disebut dengan
istilah stressor. Secara umum stressor dapat berupa faktor internal dan
yang berasal dari dalam diri seseorang. Faktor internal dapat berupa
a. Eustres, yaitu hasil dari respon terhadap stres yang bersifat sehat,
b. Distres, yaitu hasil dari respon terhadap stres yang bersifat tidak sehat,
Selye (1993), menyatakan bahwa stres terdiri atas empat jenis yaitu
stres yang terjadi ketika stres dihadapi individu melebihi ambang batas
pimpinan.
dalam mengejar nilai yang sempurnah, ancaman drop out atau tekanan
disembuhkan.
a. Fisik (physical)
b. Mental/ kejiwaan
c. Emosional (emotional)
17
d. Perilaku (behavior)
2018), Penyebab munculnya stres dalam bahasa ilmu jiwa disebut dengan
istilah stressor. Secara umum stressor dapat berupa faktor internal dan
yang berasal dari dalam diri seseorang. Faktor internal dapat berupa
respon yang berbeda pada setiap stimulus yang datang. Demikian pula
dirasakan.
komunikasi interpersonal.
faktor, yaitu:
a. Faktor pribadi
rasional.
b. Faktor situasi
fungsi tidak jelas, tugas kabur, ukuran penilaian kerja tidak ada.
6. Tingkatan Stress
a. Stres Ringan
dalam bebarapa menit atau jam. Stressor ini bukan risiko yang
normal, takut tanpa alasan yang jelas dan merasa sangat lega saat
2010).
b. Stres Sedang
pekerjaan baru, anggota keluarga yang pergi dalam waktu yang lama,
faktor predisposisi.
c. Stres Berat
panjang. Makin sering dan makin lama situasi stres makin tinggi
secara berlebihan, sedih, tertekan dan sangat mudah untuk putus asa.
ditimbulkan dan ketika terdapat risiko stress yang tinggi maka akan
pada tekanan fisik atau psikologis yang dialami individu, tingkat stress
a. Stress Normal
b. Stress ringan
Santy, 2017).
c. Stress sedang
d. Stress berat
sering dan lama situasi stress, semakin tinggi resiko kesehatan yang
fisik jangka panjang. Makin sering dan lama situasi stres, makin tinggi
tidak kuat lagi untuk melakukan suatu kegiatan, merasa tidak ada hal
yang dapat diharapkan di masa depan, sedih dan tertekan, putus asa,
7. Dampak stress
dialami oleh individu akan menimbulkan dua dampak yaitu positif atau
dalam proses belajar dan berfikir. Kemudian Dampak negatif stress dapat
stress tertentu.
dampak negatif stres yang dirasakan oleh individu dalam lima gejala yaitu
sembelit, diare, sakit pinggang, urat tegang pada tengkuk, tekanan darah
tinggi, kelelahan, sakit perut, maag, berubah selera makan, susah tidur dan
kehilangan semangat.
Dampak negatif stres yang mudah diamati antara lain sikap acuh tak acuh
tidak ditangani yaitu dapat menjadi distress, ansietas, bahkan depresi dan
8. Respon stress
a. Respon fisiologis
individu.
terhadap stressor.
1) Alarm reaction
2) Stage of resistance
kondisi normal.
26
3) Stage of exhaustion
b. Psikologis
1) Kognisi
lebih parah.
2) Emosi
3) Perilaku sosial
Adapun alat ukur stress yang dapat digunakan yaitu Perceived stress
yang dapat mempengaruhi kondisi fisik atau patologi dan dapat digunakan
Skor 0 untuk jawaban tidak pernah, skor 1 untuk jawaban hampir tidak
sering, dan skor 4 untuk jawaban sangat sering. Nilai skor ini dibalik untuk
menjawab pertanyaan positif, sehingga skor 0 = 4, skor 1=3, skor 2=2 dan
terdapat pada kuesioner PSS. Total skor 13 menujukkan nilai rata-rata atau
masih dikatakan dalam batas normal. Skor stress sekitar 20 atau lebih
tiga kali dalam seninggu. dan instrumen ini akan digunakan dalam
penelitian ini.
a. Direct action
situasi atau keadaan. Jenis ini juga disebut strategi active coping
mengatasi stresor yang dihadapi. Jenis ini memiliki ciri khas yaitu
merupakan sesuatu yang tidak dapat dihindari dan bukan hal yang
(Rahmayanti, 2010).
(Taylor, 2012).
normatif dan dapat merugikan diri sendiri maupun orang lain atau
dapat dikurangi dan dapat pula diatasi. Pengelolaan stres secara efektif
a. Relaksasi otot
Bernafas secara lambat dan dalam suatu usaha yang disadari untuk
b. Biofeedback
c. Meditasi
d. Restrukturisasi kognitif
a. Pola sehat
berkembang.
33
b. Pola harmonis
c. Pola patologis
maupun sosio-psikologis.
Inti dari sehatnya tubuh adalah sehatnya hati yang merupakan wujud
dari hidupnya hati dan bersinarnya hati. Hati manusia itu mencintai,
Hati manusia tidak akan pernah baik, tenang, tentram dan bahagia,
kecuali jika dia beribadah hanya kepada Allah SWT sebagai Rabb-nya.
dia bisa meraih ketenangan, ketentraman dan kebahagiaan. Semua itu juga
tidak akan tercapai, kecuali dengan pertolongan dan kehendak Allah SWT
semata. Amalan hati yang sehat merupakan pilar dan inti dari keimanan
serta bangunan dasar dari syariat Islam, yang meliputi kecintaan kepada
berharap kepada-Nya.
1. Definisi Mahasiswa
undang RI nomor 12 tahun 2012 tentang pendidikan tinggi pasal 1 ayat (1)
secara umum yaitu pada usia 19-26 tahun. Dalam psikologi perkembangan
tersebut dengan rentang usia 20 tahun sampai 40 tahun. Masa transisi ini
(Indarwati, 2018).
Usia ini memiliki ciri khas serta perkembangan yang menonjol, yaitu
dewasa awal ini mahasiswa mulai menguji ide-ide mengenai diri dan dunia
mahasiswa yaitu mulai mampu untuk berpikir secara abstrak dan mulai
menjalankan peran sosialnya yang baru sebagai orang dewasa. Pada tahap
36
Dari perkembangan di atas dapat dibagi dua segi transisi yang dialami
yaitu:
a. Perkembangan kognitif
yang terjadi pada usia 25 dan 45 tahun tidak signifikan. Bahkan pada
yang kuat.
b. Perkembangan Integritas
tidak berarti, bahwa ajal sudah dekat, dan ketakutan akan kematian.
41
dengan keputusasaan.
C. Kerangka Teori
• suatu peristiwa
• berhubungan
dengan
perubahan hidup
• ketidakjelasan
• tingkat Mahasiswa Respon stress:
diinginkan Keperawatan Angkatan • Fisiologis
• kemampuan 2017 Uin Alauddin • Psikologi
mengendalikan.
Makassar
Gambaran stress
D. Kerangka Kosnsep
Stress normal
Stress Mahasiswa
Stress ringan
Stress sedang
Stress berat
Gambaran stress yang ingin diteliti adalah stress normal, stress ringan, stress
E. Alur Penelitian
populasi
sampel
Analisis Data
Penyajian
Kesimpulan
BAB III
A. Jenis Penelitian
1. Populasi
FKIK,2021)
digunakan teknik sampling agar jumlah sampel yang ada sesuai dengan
jumlah populasi (Bisri, 2014, p. 29). Teknik sampling yang digunakan dalam
penelitian ini adalah total sampling yang berarti seluruh anggota populasi
dijadikan sampel oleh peneliti. Dimana subyek dalam penelitian ini yaitu
Adapun kriteria Inklusi dan Ekslusi dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1. Kriteria Inklusi
2. Kriteria Eksklusi
pengumpulan data adalah alat dalam penelitian yang berfungsi sebagai alat
1. Data Primer
2. Data Sekunder
Alauddin Makassar.
F. Instrumen Penelitian
adalah suatu alat yang dapat digunakan untuk memperoleh informasi yang
stres pada subyek. Kuesioner yang menggunakan skala likert dimana masing-
masing pertanyaan terdiri dari lima poin yaitu 0 (tidak pernah) sampai 4
(sangat sering).
pertanyaan diberi skor 0-4. Dari hasil tersebut dijumlahkan dan akan
stres dengan menggunakan skala likert dengan alternatif jawaban pada setiap
item dengan rentang skor 0-4. Skoring alternatif jawaban pada pertanyaan
yaitu :
1. Tidak pernah 0
3 Kadang-kadang 2
4. Hampir sering 3
5. Sangat sering 4
penelitian yang dilakukan oleh Rudi Haryono (2015) dengan judul penelitian,
51
mengukur apa yang harus diukur. Sedangkan uji reabilitas yaitu kesamaan
hasil pengukuran atau pengamatan bila fakta telah diukur berkali-kali dalam
kuesioner baku yaitu Perceived Stress Scale (PSS-10) yang pernah digunakan
H. Pengelohan Data
1. Editing
2. Pengkodean (Coding)
mudah diolah yaitu dengan cara semua jawaban atas data disederhanakan
3. Tabulasi Data
I. Etika Penelitian
sebagai falsafah bangsa Indonesia. Etika yang perlu dan harus diperhatikan
adalah :
ditimbulkan
baik nama maupun alamat asal subyek dalam kuesioner dan alat ukur
BAB IV
A. Pengumpulan Data
responden melalui google form yang di share melalui aplikasi whatsapp yang
terdiri dari informen consent dan kuesioner gambaran tingkat stres. Penelitian
Gowa, luas Kabupaten Gowa adalah 1.883 km2. Penelitian ini di laksanakan
B. Hasil Penelitian
1. Karakteristik Responden
terdiri dari 10 orang (17,9%) dan yang terbanyak yaitu dari perempuan
sebanyak 46 orang (82,1%). Hal ini dapat dilihat pada tabel 4.1.
Jenis kelamin
1. Laki-laki 10 17.9
2. Perempuan 46 82.1
Total 56 100.0
sedang, dan 31 orang (55,4%) mengalami stres berat. Hal ini dapat dilihat
No. bbbbnnn
Ketegori Frekuensi Presentasi (%)
(n)
1. Normal 1 1.8
Total 56 100.0
C. Pembahasan
1. Karakterisktik Responden
terdiri dari 10 orang (17,9%) dan yang terbanyak yaitu dari perempuan
adalah perempuan. Pada studi prevalensi stres yang dilakukan oleh healt
Didapatkan data bahwa angka kejadian stres lebih besar teradi pada wanita
Alauddin Makassar
gambaran tentang gejala stres yang terjadi pada dirinya selama 1 bulan.
sangat dominan yaitu 31 orang (55,4%), atau lebih dari 50% jumlah
60
responden, adapun gejala stres berat, yaitu tidak dapat merasakan perasaan
sedih, tertekan dan sangat mudah untuk putus asa, Potter, P & Perry
(25,0%), atau seperempat dari total responden, adapun gejala yang timbul
ringan yaitu 10 orang (17,9%), adapun gejala dari stres ringan yaitu goyah,
takut tanpa alasan yang jelas dan merasa sangat lega saat situasi berakhir,
Potter, P & Perry (2005) dalam (Afryan Susane, 2017). Adapaun yang
35,6% dengan kategori stress ringan, 57,4% dengan kategori stress sedang
dan sebanyak 6,9% dengan kategori stress tinggi (Dewi Ambarwati et al.,
2017). Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh (Indarwati,
seperti cemas, mudah marah karena hal yang sepele, merasa sedih dan
Stres mempunyai arti sendiri bagi setiap orang, dimana hampir semua
orang mengalami satu tingkat stres yang rumit dan kompetitif namun tidak
selalu mendukung. Secara teknis, stres merupakan respon tubuh yang tidak
Susane, 2017) membagi tingkat stres dengan kejadian sakit yang meliputi :
Cemas, marah, sedih dan tertekan, panik, takut dan gelisah akan selalu
terjadi dalam hidup manusia yang datangnya dari Allah swt untuk menguji
62
Terjemahnya:
“Dan sungguh akan kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit
ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah buahan. Dan
berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang bersabar” (Q.S: Al-
Baqarah/2:155)
“(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka
mengucapkan: "Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun" (sesungguhnya
kami adalah milik Allah dan kepada-Nya-lah kami kembali)”. (Q.S: Al-
Baqarah/2:156) (Depertemen Agama RI, 2015).
hayat masih dikandung badan, kita tidak akan lepas dari berbagai ujian dan
cobaan. Adapun bentuk ujian dan cobaan itu antara lain, kecemasan,
orang-orang yang sabar karena orang yang sabar adalah orang-orang yang
2018), Penyebab munculnya stres dalam bahasa ilmu jiwa disebut dengan
istilah stressor. Secara umum stressor dapat berupa faktor internal dan
yang berasal dari dalam diri seseorang. Faktor internal dapat berupa
Ahzab 41-42 :
yang seimbang.
penyelesai tugas akhir, serta proses bimbingan tugas akhir secara online
D. Keterbatasan Penelitian
1. Penelitian ini dilakukan secara online, baik itu pengambilan data awal
kuesioner penelitian.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
mengalami stres sedang, dan 31 orang (55,4%) mengalami stres berat. Hal ini
2017 UIN Alauddin Makassar sudah masuk dalam kategori berat, sehingga
B. Saran
1. Bagi pendidikan
pada mahasiswa.
67
3. Bagi masyarakat
yang dialami para mahasiswa. bahwa stres bukanlah masalah sepele untuk
pendidikan.
4. Bagi Pelayanan
adaptif.
68
DAFTAR PUSTAKA
Afryan Susane, L., I. Made. (2017). “Hubungan Tingkat Stres Terhadap Motivasi
Mahasiswa Dalam Menyelesaikan Skripsi Pada Mahasiswa Tingkat Akhir
Di Fakultas Kedokteran Universitas Lampung.
Bisri. (2014). Statistika Social & Pendidikan (1st ed.). Surakarta: Fataba Press.
dewi ambarwati, putri, sriadi pinilih, sambodo, & tri astuti, retna. (2017).
Gambaran tingkat stres mahasiswa. Jurnal Keperawatan Jiwa, 5.
Donsu, J. D. (2016). Metodologi Penelitian keperawatan. Pustaka Baru.
dwina rahmayani, R., gusya liza, rini, & afrainin syah, nur. (2019). Gambaran
tingkat stres berdasarkan stressor pada mahasiswa keokteran tahun
pertama program studi profesi dokter fakultas kedokteran universitas
andalas angkatan 2017. Jurnal Kesehatan Andalas, 1.
https://doi.org/10.25077/jka.v8i1.977
haryanto, mellani. (2019). Hello stress (kenali dan atasi stressmu). PT. Elex
Media Komputindo.
Indarwati,. (2018). Gambaran Stres Mahasiswa Tingkat Akhir Dalam Penyusunan
Skripsi Di Fakultas Kedokteran Dan Ilmu Kesehatan Uin Alauddin
Makassar (repository.uin-alauddin.ac.id).
ismayana santy, reni. (2017). Hubungan tingkat stress mahasiswa semester akhir
uruk prkualitas tidur buruk program studi fisioterapi Universitas
Muhammadiyah Malang.
Kemenkes Ri, K. R. (2018). Cara mengatasi stres & mencapai jiwa yang sehat.
P2PTM kemenkes RI.
Kemenkes Ri, K. R. (2019). Situasi kesehatan jiwa di Indonesia. Infodatin.
kementrian riset,teknologi, pendidikan tinggi, kementrian riset, teknologi,
pendidikan tinggi. (2016). Laporan tahunan. RISTEKDIKTI.
kementrian riset,teknologi, pendidikan tinggi, kementrian riset, teknologi,
pendidikan tinggi. (2018). Statistik pendidikan Tinggi (Higher education
statistical year book) (1st ed.). RISTEKDIKTI.
Lesmana, I. (2009). Perbedaan harga diri laki-laki yang bertindak dan yang tidak
bertindak. https://repository.usd.ac.id/2313/2/029114009_Full.pdf
Mangkunegara AP, M. A. (2015). Perencanaan dan Pengembangan Sumber
Daya Manusia. Rfika Aditama, Bandung.
Nursalam. (2013). Metodelogi penelitian ilmu keperawatan (3rd ed.). Jakarta:
Salemba Medika.
pedak, mustamir. (n.d.). Metode supernol Manaklukka stress (Vol. 2008). hikmah
publishing house.
Potter, P. A., & Perry, A. G. (2011). Buku Ajar Fundamental Keperawatan
(konsep, proses, dan praktik). Jakarta : EGC.
Prihatiningsih, E., & Wijayanti, Y. (2019). Gangguan Mental Emosional Siswa
Sekolah Dasar. HIGEIA JOURNAL OF PUBLIC HEALTH RESEARCH
AND DEVELOPMENT, 3, 2. https://doi.org/DOI: https://doi.org/10.15294
/higeia/v3i2/26024
69
Bontosikuyu) dan lulus di tahun 2012. Di tahun yang sama, penulis melanjutkan
penulis telah berhasil menyelesaikan pengerjaan tugas akhir skripsi ini. Semoga
tugas akhir ini mampu memberikan kontribusi penting bagi dunia pendidikan.