KLP 5 Gadar 2
KLP 5 Gadar 2
Disusun oleh :
Kelompok 5
Segala puji bagi Allah Swt yang telah memberi kami kesehatan dan
kesempatan serta kemudahan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini
sesuai dengan waktu yang ditentukan. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami
tidak akan menyelesaikan makalah ini dengan baik. Tidak lupa Shalawat serta
salam semoga terlimpah curahkan kepada Nabi Muhammad Saw yang kita nanti-nantikan syafaatnya
didunia dan diakhirat nanti.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada orang-orang dewasa muda, dengan usia produktif antara 20 – 40 tahun,
aktivitas
menjadi sangat tinggi. Bisa karena pekerjaan atau karena aktivitas- aktivitas lain,
seperti bepergian atau acara-acara rekreasi akhir pekan dengan keluarga. Belum lagi
di usia ini banyak yang sangat aktif dalam kegiatan olah raga. Pada usia di atas 40
tahun, walaupun sudah memasuki masa penuaan (degenerasi), aktivitas orang tua di
perkotaan masih sangat tinggi. Dengan gaya hidup yang demikian, timbul masalah-
Untuk aktivitas mobilitas yang sangat tinggi, sendi lutut (knee joint) adalah
sendi yang paling banyak menimbulkan keluhan. Keluhan di sendi lutut dapat berupa
nyeri, bengkak, kaku, bunyi pada pergerakan, dan tidak stabil. Pada orang-orang
dewasa muda, keluhan lutut umumnya timbul karena aktivitas yang berhubungan
naik turun tangga, atau karena cedera akibat aktivitas olah raga. Pada usia di atas 40
tahun, keluhan sendi biasanya berhubungan dengan keadaan degenerasi sendi dan
menjaga
gerakan-gerakan pada sendi tersebut. Ligamen merupakan jaringan ikat fibrosa yang
mengikat ujung luar tulang yang membentuk persendian. Ligamen tersusun atas
jaringan ikat padat yang mengandung serat kolagen nonextensile (tipe 1), sehingga
Cedera pada ligamen terjadi akibat gerakan yang melebihi batas kemampuan
ligamen
untuk meregang, sehingga dapat terjadi keseleo (strain) atau robek. Jika terjadi
cedera pada ligamen, akan berpengaruh pada kemampuan untuk melakukan gerakan
pergelangan kaki. Hal ini dikarenakan pada daerah tersebut sedikit terdapat jaringan
otot sehingga mudah terjadi cedera. Terapi pada cedera ligamen dilakukan
tergantung dari parah tidaknya cedera yang dialami. Jika hanya terjadi keseleo,
bagian yang cedera dapat di gips untuk beberapa minggu. Namun jika terjadi
kestabilan sendi.
B. Rumusan Masalah
musculoskeletal?
musculoskeletal?
C. Tujuan Penulisan
pada musculoskeletal
pada
musukuloskeletal
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi
Ligamen adalah pita jaringan ikat yang menghubungkan tulang atau
menyokong
lipatan
fascia atau peritoneum berindurasi, yang lain merupakan milik pembuluh atau
Ligamen disusun oleh jaringan ikat berupa pita-pita berkas kolagen kuat yang
berfungsi melekatkan tulang pada tulang dan untuk membatasi derajat gerak pada
sendi. Ligamen bisa merupakan struktur tersendiri atau tersisip di dalam simpai.
Biasanya terdapat beberapa serat elastin di antara berkas kolagen ligamen (Fawcett,
2002). Ligamen termasuk ke dalam jaringan ikat padat teratur (textus connectivus
typus regularis) yang memiliki daya regang yang besar. Ligamentum melekat pada
tulang dan mengalami daya tarikan yang kuat secara terus menerus. Serat kolagen
yang tersusun padat dan sejajar memberikan tahanan yang kuat terhadap daya
tarikan
pada satu arah atau sumbu. Karena susunan serat kolagen padat maka terdapat
substantia fundamentalis yang sedikit, dan jenis sel yang dominan adalah fibroblast,
yang terletak diantara deretan serat kolagen. Serat kolagen merupakan protein
fibrosa
tebal kuat yang tidak bercabang. Serat kolagen penyusun ligamen merupakan serat
Penyebab cedera ACL dapat ditimbulkan oleh berbagai aktivitas (tidak hanya
C. Manifestasi Klinis
Pasien selalunya merasa atau mendengar bunyi "pop" di lutut pada saat
cedera
yang sering terjadi saat mengganti arah, pemotongan, atau pendaratan dari
melompat
terasa goyah). Hal ini bisa terjadi setelah lompatan atau perubahan arah atau
setelah
pukulan langsung ke sisi lutut. Nyeri di bagian luar dan belakang lutut.
Lutut bengkak dalam beberapa jam pertama dari cedera. Ini mungkin
merupakan
D. Penatalaksanaan
1. Terapi Operasi
Pembentukan ligament. Kebanyakan ACL yang robek tidak boleh di jahit dan
akan
di ganti dengan graft jaringan ligament. Graft tersebut akan menjadi dasar untuk
Graft tersebut diambil dari beberapa sumber. Selalunya dari tendon patella,
yang merupakan sambungan patella dan tibia. Tendon hamstring pada posterior
pada juga sering digunakan. Kadang tendon kuadrisep yang insersinya dari
patella
ke paha dapat digunakan. Graft dari kadaver (allograft) juga dapat digunakan.
arthroscopi
dengan insisi yang kecil. Opperasi artroskopi kurang invasive. Kelebihan dari
artroskopi adalah kerana kurang invasive,kurang nyeri, masa rawat inap lebih
Tehnik ini telah dilakukan lebih dari 200 kali sejak tahun 2007. Tehnik operasi
ini sangat populer di USA, Eropa dan Jepang karena dengan tehnik ini, hasilnya
sangat memuaskan pasien. Saat ini tehnik operasi ini dipakai sebagai standard
untuk operasi cedera ACL atlet-atlet papan atas kelas dunia, misalnya Tiger
Wood.
2. Terapi Non-operasi
ACL yang robek tidak akan sembuh sendiri dan harus dioperasi. Namun terapi
tanpa operasi efektif kepada pasien yang sudah tua dengan aktivitas kehidupan
yang sederhana. Jika stabilitas pada lutut intak, indikasinya adalah tanpa operasi.
a. Bracing
kaki.
b. Terapi Fisikal
dapat restorasi fungsi pada lutut dan menguatkan otot kaki yang memberi
sokongan padanya.
E. Komplikasi
Orang yang mengalami cedera ACL berada pada risiko lebih tinggi terkena
osteoartritis lutut, dimana tulang rawan sendi memburuk dan permukaan halusnya
menjadi kasar. Arthritis dapat tetap terjadi meskipun telah menjalani operasi untuk
merekonstruksi ligamen.
A. Pengkajian
utama dari
pengkajian ini adalah untuk mendapatkan data secara lengakap dan akurat karena
dari
1. Pengkajian Primer
a. (Airway)
Apabila pasien memberi respon dengan suara normal maka jala napas itu
normal (paten). Tanda-tanda adanya obstruksi jalan napas atau jalan napas
Apakah ada sesak nafas ? pada komponen ini penilaian bisa dilakukan
c. C (Circulation)
1) Warna kulit
2) Bekeringat
6) Penilaian EKG
d. D (Disability)
A (alert) – Kewaspadaan
Gerakan (movement)
e. E (Exposure)
1) Eksposur kulit
2. Pengkajian Sekunder
Perlu diketahui:
1) Lamanya sakit
2) Factor pencetus
tertentu
c. Riwayat Kesehatan Keluarga
Riwayat ada anggota keluarga yang menderita penyakit menular atau kronis.
d. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum
2. TTV
3. Tingkat Kesadaran
5. Mata
7. Leher
8. Dada/thorak
9. Cardiovaskuler
Biasanya akan terjadi perubahan tekanan darah klien dan gangguan irama
jantung
10. Pencernaan/Abdomen
Ada luka, memar, keluhan (mual, muntah, diare) dan bising usus
11. Genitalia
12. Ekstremitas
Pembengkakan, fraktur, kemerahan, dan lain-lain.
dengan
keluarga
bertentangan
dengan kesehatan.
B. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri Akut berhubungan dengan agen pencedera fisik ditandai dengan mengeluh
nyeri
C. Intervensi Keperawatan
E. Evaluasi
PENUTUP
A. Kesimpulan
yang lain merupakan milik pembuluh atau organ-organ fetus. Ruptur ACL
adalah robeknya ligament anterior cruciatum yang menyebabkan sendi
lutut menjadi tidak stabil sehingga tulang tibia bergeser secara bebas.
B. Saran
tentang makalah di atas dengan sumber – sumber yang lebih banyak yang
Anderson, 1999, Anatomi Fisiologi Tubuh Manusia, Jones and barret Publisher
SDKI 2016. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia Definisi dan Indikator Diagnostik
SLKI 2018. Standar Luaran Keperawatan Indonesia Definisi dan Kriteria Hasil
Keperawatan
2018. Tim Pokja SLKI DPP PPNI.
SIKI 2018. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia Definisi dan Tindakan Keperawatan