perbankan
TAHUN 2019/2021
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT karena berkat hidayah dan taufiqnya
RISIKO PERBANKAN”. Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah
Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna, serta masih banyak
kekurangan dan kesalahannya. oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang
mudah-mudahan makalah ini dapat mendorong kita untuk lebih giat dalam proses
MAROS, 23-Maret-2022
Penyusun
Daftar Isi
Kata Pengantar..............................................................................................................
Daftar Isi.......................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang....................................................................................................
B. Rumusan Masalah..............................................................................................
C. Tujuan penulisan.................................................................................................
BAB II PEMBAHASA
Kesimpulan....................................................................................................................
Daftar Pustaka................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
hanya di dunia perbankan namun dapat juga diterapkan di berbagai aktivitas. Faktor
risiko yang dipertimbangkan akan berbeda dari aktivitas yang satu dengan yang lain.
Dalam dunia perbankan, hal tersebut sangat menarik untuk disimak mengingat faktor
risiko yang terjadi dapat bersumber dari berbagai faktor serta definisi risikonya terbatas
menyangkut kepada kerugian yang mungkin timbul di masa mendatang. Dalam hal ini,
yang berkaitan dengan upaya untuk mengurangi kerugian yang timbul dimasa
mendatang melalui proses pengelolaan risiko kredit seperti analisis kredit. Kegiatan
demikian sudah merupakan salah satu dalam proses pengendalian risiko, sehingga
pengendalian risiko juga tidak sepenuhnya valid. Namun demikian pendekatan dalam
sehingga efektivitasnya masih dipertanyakan, belum efektif dan perlu diuji kembali
konsistensi penerapannya.
B. Rumusan Masalah
Dalam makalah ini diangkat beberapa topik permasalahan yang nantinya akan dibahas.
3. Masalah apa saja yang ada dalam manajemen risiko perbankan dan
bagaimana cara menanganinya ?
C. TUJUAN PENULISAN
3. Mengetahui apa saja yang ada dalam manajemen risiko perbankan dan
bagaimana cara menanganinya ?
BAB II
PEMBAHASAN
Secara harfiah, risiko adalah potensi terjadinya sesuatu yang berdampak buruk, baik bagi diri
sendiri atau suatu entitas usaha. Dalam konteks bisnis, manajemen risiko adalah usaha guna
menghindari risiko dengan cara memonitor sumber risiko, melacak, dan melakukan serangkaian
Jika Anda seorang pengusaha, memahami proses manajemen risiko adalah salah satu keahlian
esensial untuk Anda miliki. Selengkapnya tentang pengertian manajemen risiko, proses, tujuan,
Menurut Milton C Regan dalam bukunya “Risky Business”, pengertian manajemen risiko adalah
penerapan beragam kebijakan dan prosedur untuk meminimalisasi peristiwa yang menurunkan
kapasitas dan kualitas kerja perusahaan. Sementara itu menurut Noshworthy, pengertian
manajemen risiko adalah usaha mengurangi risiko dalam proses pelaksanaan teknis dan
mengawasi, mengelola, dan mengambil keputusan guna menghindari risiko kerugian atau
inefisiensi bisnis.
Setelah membahas pengertian manajemen risiko, kali ini kita akan membahas beberapa alasan
proses manajemen risiko perusahaan perlu dilakukan. Adapun tujuan manajemen risiko adalah
antara lain:
Poin pertama tujuan manajemen risiko adalah guna melakukan mitigasi atau pelacakan
pelacakan ini dapat dilakukan dengan riset dan analisa prosedural dari setiap aktivitas
manajer risiko perlu menyusun laporan risiko berdasarkan data dari proses mitigasi.
Setelah risiko ditemukan dan dianalisa, maka pihak-pihak yang terkait dengan risiko
perlu melakukan upaya agar risiko tidak sampai terjadi dan mengancam
keberlangsungan bisnis. Dalam hal ini, manajer risiko bisa membantu para pihak terlibat
menemukan solusi penanganan risiko, seperti melenyapkan potensi, meminimalisasi,
Tujuan manajemen risiko perusahaan adalah agar stakeholder merasa aman dan
percaya dengan integritas bisnis. Stakeholder di sini bukan sebatas investor saja, tapi
juga pekerja, supplier, asuransi, dan pihak-pihak lain yang berkepentingan dengan
perusahaan.
Terakhir, tujuan manajemen risiko adalah agar perusahaan bisa berkembang dengan
stabil sesuai target bisnisnya. Dengan adanya proses manajemen risiko, perusahaan bisa
pertumbuhan usaha.
Meski punya tahapan panjang dan berkelanjutan, faktanya proses manajemen risiko adalah
salah satu komponen pengelolaan bisnis terpenting yang bisa melindungi perusahaan Anda dari
banyak masalah. Selengkapnya tentang manfaat manajemen risiko adalah sebagai berikut:
mencapai visi, misi, dan tujuan bisnisnya. Tanpa proses manajemen risiko perusahaan
yang benar, Anda akan kesulitan atau bahkan gagal mewujudkan visi misi.
Poin kedua manfaat manajemen risiko adalah mencegah bisnis mengalami kolaps. Ada
banyak faktor yang bisa mengakibatkan bisnis Anda bangkrut, mulai dari faktor
pengelolaan finansial sampai fraud oleh manusia. Proses manajemen risiko adalah salah
satu solusi terampuh guna menghindari kebangkrutan, terutama dari segi keuangan.
Selain untuk meminimalisasi ancaman, proses manajemen risiko juga bisa dimanfaatkan
perusahaan, Anda bisa menganalisa pengelolaan sumber daya yang sekiranya kurang
efisien/efektif.
Manfaat manajemen risiko perusahaan yang terakhir adalah agar stakeholder terus
mempercayai Anda, sehingga reputasi bisnis Anda juga akan tetap terjaga. Jika
perusahaan Anda terbukti punya nama baik di mata stakeholder, akan lebih banyak lagi
antaranya:
Komponen pertama proses manajemen risiko adalah sasaran atau tujuan risk
assessment dilakukan. Sebelum sumber risiko diriset, Anda perlu menentukan sasaran
mencegah fraud, melindungi perusahaan dari piutang tak tertagih, dan sebagainya.
memunculkan risiko. Setiap divisi dalam bisnis Anda punya jenis risiko berbeda-beda,
sehingga Anda juga perlu menyiapkan strategi manajemen risiko perusahaan yang
beragam pula.
terjadi. Contoh manajemen risiko dalam tahap ini misalnya risk assessment di area
jenis risiko yang ada. Valuasi ini dapat Anda putuskan berdasarkan dua hal, yaitu
frekuensi terjadinya dan tingkat kerugian. Berdasarkan frequency, jenis jenis risiko
Sementara itu, berdasarkan tingkat kerugian atau severity-nya, jenis risiko yaitu:
Bencana (catastrophic)
jenis risiko dan valuasinya ditemukan, perusahaan bisa membuat kebijakan atau
mengambil tindakan sesuai jenis risiko tersebut. Beberapa keputusan yang bisa diambil
Meski saat ini sudah ditangani, ada kemungkinan risiko mengalami relapse atau terjadi
lagi di masa depan. Oleh karena itu, perusahaan perlu membuat dokumentasi untuk tiap
Proses manajemen risiko perusahaan idealnya perlu diketahui setiap stakeholder bisnis
risiko ini bisa dilakukan melalui rapat koordinasi atau penyerahan dokumentasi
Sekarang Anda sudah tahu pengertian manajemen risiko perusahaan, tujuan, manfaat, dan
komponen-komponennya. Agar lebih memahami proses manajemen risiko, di bawah ini ada
1. Risiko Bisnis
Jenis risiko yang pertama dan paling umum adalah risiko bisnis, yaitu risiko berkaitan
dengan menerapkan K3, pengawasan proses capital budgeting, pelatihan SDM, dan
sebagainya.
2. Risiko Geografis
Jenis risiko yang berikutnya adalah risiko geografis, yaitu risiko akibat lokasi fisik
perusahaan, misalnya lokasi rawan gempa, tsunami, longsor, dan jenis bencana alam
lainnya. Contoh manajemen risiko yang bisa dilakukan perusahaan untuk jenis risiko ini
3. Risiko Politik
Jenis risiko yang ketiga adalah risiko politik, yaitu ancaman-ancaman yang terjadi akibat
kondisi politik dan kebijakan suatu negara. Contoh risiko politik misalnya anomali
Selain risiko politik, jenis risiko yang juga dialami perusahaan adalah risiko
5. Risiko Persaingan
Jenis risiko terakhir dan kerap dialami bisnis adalah risiko persaingan, yaitu risiko yang
ditimbulkan oleh kerasnya kompetisi dalam industri. Beberapa contoh manajemen risiko
perusahaan untuk menghindari jenis risiko ini misalnya dengan memiliki tim advokasi
BAB III
Penutup
Kesimpulan
Manajemen risiko adalah mengidentifikasi, mengukur, memantau, dan mengendalikan jalannya
kegiatan usaha bank dengan tingkat risiko yang wajar secara terarah, terintegrasi, dan
berkesinambungan.
Penerapan risiko untuk masing-masing risiko, yang mencakup 8 (delapan) risiko yaitu: risiko
kredit, risiko pasar, risiko likuiditas, risiko operasional, risiko hukum, risiko strategic, risiko
Penerapan manajemen risiko secara umum mencakup beberapa pengawasan aktif meliputi
dewan komisaris dan direksi, kecukupan kebijakan, prosedur dan penetapan limit, kecukupan
Daftar pustaka