Anda di halaman 1dari 16

Makalah Manajemen Risiko

perbankan

Nama : Nurindah Sari u.


Nim : 1961406001

UNIVERSITAS MUSLIM MAROS

FALKUTAS EKONOMI DAN BISNIS

D3 KEUANGAN DAN PERBANKAN

TAHUN 2019/2021
Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT karena berkat hidayah dan taufiqnya

kami mampu menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “MANAJEMEN

RISIKO PERBANKAN”. Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah

"MANAJEMEN RISIKO PERBANKAN”, makalah ini yang diharapakan bisa menambah

wawasan dan dapat bermanfaat dalam dunia pendidikan.

Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna, serta masih banyak

kekurangan dan kesalahannya. oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang

bersifat membangun selalu kamiharapkan demikesempurnaan makalah ini. Dan

mudah-mudahan makalah ini dapat mendorong kita untuk lebih giat dalam proses

menimba ilmu dengan sebaik-baiknya. Amin yarobbal’alamin..

MAROS, 23-Maret-2022

Penyusun
Daftar Isi

Kata Pengantar..............................................................................................................

Daftar Isi.......................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang....................................................................................................

B. Rumusan Masalah..............................................................................................

C. Tujuan penulisan.................................................................................................

BAB II PEMBAHASA

1. Pengertian Manajemen Risiko...................................................................................

2. Tujuan Manajemen Risiko.......................................................................................

3. Manfaat Manajemen Risiko perusahaan..................................................................

4. Komponen Manajemen Risiko...................................................................................

5. Jenis Risiko dalam Manajemen Risiko....................................................................


BAB III PENUTUP

Kesimpulan....................................................................................................................

Daftar Pustaka................................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Manajemen Risiko Perbankan, sebenarnya managemen risiko diperlukan bukan

hanya di dunia perbankan namun dapat juga diterapkan di berbagai aktivitas. Faktor

risiko yang dipertimbangkan akan berbeda dari aktivitas yang satu dengan yang lain.

Dalam dunia perbankan, hal tersebut sangat menarik untuk disimak mengingat faktor

risiko yang terjadi dapat bersumber dari berbagai faktor serta definisi risikonya terbatas

menyangkut kepada kerugian yang mungkin timbul di masa mendatang. Dalam hal ini,

Manajemen Risiko Perbankan diharapkan dapat mengendalikan risiko-risiko yang

mungkin timbul untuk mengurangi kerugian apabila terjadi.

Perbankan di Indonesia tentunya sudah melakukan analisis-analisis dan teknik

yang berkaitan dengan upaya untuk mengurangi kerugian yang timbul dimasa

mendatang melalui proses pengelolaan risiko kredit seperti analisis kredit. Kegiatan

demikian sudah merupakan salah satu dalam proses pengendalian risiko, sehingga

kalau dikatakan bahwa perbankan di Indonesia sama sekali belum menerapkan

pengendalian risiko juga tidak sepenuhnya valid. Namun demikian pendekatan dalam

pengendalian risiko masih menggunakan teknik dan pendekatan konvensional,

sehingga efektivitasnya masih dipertanyakan, belum efektif dan perlu diuji kembali

konsistensi penerapannya.
B. Rumusan Masalah

Dalam makalah ini diangkat beberapa topik permasalahan yang nantinya akan dibahas.

Permaslahan tersebut antara lain :

1. Apa definisi manajemen risiko perbankan?

2. Seperti apa tujuan dari manajemen risiko perbankan ?

3. Masalah apa saja yang ada dalam manajemen risiko perbankan dan
bagaimana cara menanganinya ?

C. TUJUAN PENULISAN

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah

1. Memahami definisi dari manajemen risiko perbankan ?

2. Memahami tujuan dari manajemen risiko perbankan?

3. Mengetahui apa saja yang ada dalam manajemen risiko perbankan dan
bagaimana cara menanganinya ?
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Manajemen Risiko, Tujuan, Manfaat, & Jenisnya

Secara harfiah, risiko adalah potensi terjadinya sesuatu yang berdampak buruk, baik bagi diri

sendiri atau suatu entitas usaha. Dalam konteks bisnis, manajemen risiko adalah usaha guna

menghindari risiko dengan cara memonitor sumber risiko, melacak, dan melakukan serangkaian

upaya agar dampak risiko bisa diminimalisasi.

Jika Anda seorang pengusaha, memahami proses manajemen risiko adalah salah satu keahlian

esensial untuk Anda miliki. Selengkapnya tentang pengertian manajemen risiko, proses, tujuan,

manfaat, dan contohnya bisa Anda simak di bawah ini.

1. Pengertian Manajemen Risiko

Menurut Milton C Regan dalam bukunya “Risky Business”, pengertian manajemen risiko adalah

penerapan beragam kebijakan dan prosedur untuk meminimalisasi peristiwa yang menurunkan

kapasitas dan kualitas kerja perusahaan. Sementara itu menurut Noshworthy, pengertian

manajemen risiko adalah usaha mengurangi risiko dalam proses pelaksanaan teknis dan

pengambilan keputusan bisnis.


Sederhananya, dapat kita simpulkan bahwa manajemen risiko adalah sebuah proses

mengawasi, mengelola, dan mengambil keputusan guna menghindari risiko kerugian atau

inefisiensi bisnis.

2. Tujuan Manajemen Risiko

Setelah membahas pengertian manajemen risiko, kali ini kita akan membahas beberapa alasan

proses manajemen risiko perusahaan perlu dilakukan. Adapun tujuan manajemen risiko adalah

antara lain:

 Melacak Sumber-Sumber Risiko

Poin pertama tujuan manajemen risiko adalah guna melakukan mitigasi atau pelacakan

sumber-sumber yang berpotensi mengancam produktivitas dan keamanan bisnis. Proses

pelacakan ini dapat dilakukan dengan riset dan analisa prosedural dari setiap aktivitas

perusahaan, mulai dari proses produksi hingga pengelolaan aset.

 Menyediakan Informasi Risiko Bagi Perusahaan

Tujuan manajemen risiko yang berikutnya adalah menyediakan informasi tentang

sumber-sumber potensi risiko di perusahaan. Setelah melakukan analisa, seorang

manajer risiko perlu menyusun laporan risiko berdasarkan data dari proses mitigasi.

 Minimalisasi Kerugian Akibat Terjadinya Risiko

Setelah risiko ditemukan dan dianalisa, maka pihak-pihak yang terkait dengan risiko

perlu melakukan upaya agar risiko tidak sampai terjadi dan mengancam

keberlangsungan bisnis. Dalam hal ini, manajer risiko bisa membantu para pihak terlibat
menemukan solusi penanganan risiko, seperti melenyapkan potensi, meminimalisasi,

atau mentransfer risiko ke pihak lain.

 Memberikan Rasa Aman Bagi Stakeholder

Tujuan manajemen risiko perusahaan adalah agar stakeholder merasa aman dan

percaya dengan integritas bisnis. Stakeholder di sini bukan sebatas investor saja, tapi

juga pekerja, supplier, asuransi, dan pihak-pihak lain yang berkepentingan dengan

perusahaan.

 Menjaga Stabilitas dan Pertumbuhan Perusahaan

Terakhir, tujuan manajemen risiko adalah agar perusahaan bisa berkembang dengan

stabil sesuai target bisnisnya. Dengan adanya proses manajemen risiko, perusahaan bisa

melakukan penanganan lebih cepat terhadap sumber-sumber yang mengancam

pertumbuhan usaha.

3. Manfaat Manajemen Risiko Perusahaan

Meski punya tahapan panjang dan berkelanjutan, faktanya proses manajemen risiko adalah

salah satu komponen pengelolaan bisnis terpenting yang bisa melindungi perusahaan Anda dari

banyak masalah. Selengkapnya tentang manfaat manajemen risiko adalah sebagai berikut:

 Membantu Perusahaan Mencapai Visi Misi


Manfaat manajemen risiko perusahaan yang pertama adalah membantu perusahaan

mencapai visi, misi, dan tujuan bisnisnya. Tanpa proses manajemen risiko perusahaan

yang benar, Anda akan kesulitan atau bahkan gagal mewujudkan visi misi.

 Mencegah Perusahaan Mengalami Kolaps

Poin kedua manfaat manajemen risiko adalah mencegah bisnis mengalami kolaps. Ada

banyak faktor yang bisa mengakibatkan bisnis Anda bangkrut, mulai dari faktor

pengelolaan finansial sampai fraud oleh manusia. Proses manajemen risiko adalah salah

satu solusi terampuh guna menghindari kebangkrutan, terutama dari segi keuangan.

 Meningkatkan Keuntungan Perusahaan

Selain untuk meminimalisasi ancaman, proses manajemen risiko juga bisa dimanfaatkan

guna meningkatkan profitabilitas bisnis lho! Dengan adanya manajemen risiko

perusahaan, Anda bisa menganalisa pengelolaan sumber daya yang sekiranya kurang

efisien/efektif.

 Menjaga Kepercayaan Stakeholder

Manfaat manajemen risiko perusahaan yang terakhir adalah agar stakeholder terus

mempercayai Anda, sehingga reputasi bisnis Anda juga akan tetap terjaga. Jika

perusahaan Anda terbukti punya nama baik di mata stakeholder, akan lebih banyak lagi

stakeholder datang pada Anda untuk memulai kerjasama.

4. Komponen Manajemen Risiko


Proses manajemen risiko perusahaan memiliki beberapa komponen atau tahapan, di

antaranya:

 Sasaran Analisa Risiko

Komponen pertama proses manajemen risiko adalah sasaran atau tujuan risk

assessment dilakukan. Sebelum sumber risiko diriset, Anda perlu menentukan sasaran

obyektif kenapa risk assessment dilakukan. Beberapa contoh sasarannya misalnya

mencegah fraud, melindungi perusahaan dari piutang tak tertagih, dan sebagainya.

 Lingkungan yang Berpotensi Memunculkan Risiko

Komponen berikutnya dari proses manajemen risiko adalah lingkungan berpotensi

memunculkan risiko. Setiap divisi dalam bisnis Anda punya jenis risiko berbeda-beda,

sehingga Anda juga perlu menyiapkan strategi manajemen risiko perusahaan yang

beragam pula.

 Identifikasi Peristiwa Penyebab Risiko

Setelah menentukan lingkungan sumber risiko, komponen manajemen risiko

perusahaan berikutnya adalah mengidentifikasi peristiwa penyebab risiko tersebut

terjadi. Contoh manajemen risiko dalam tahap ini misalnya risk assessment di area

produksi. Kemungkinan peristiwa penyebab risiko di area produksi misalnya kecelakaan

kerja, kesalahan pengolahan bahan baku, dan sebagainya.

 Valuasi Jenis Risiko


Tahapan keempat manajemen risiko adalah menentukan valuasi atau leveling dari tiap

jenis risiko yang ada. Valuasi ini dapat Anda putuskan berdasarkan dua hal, yaitu

frekuensi terjadinya dan tingkat kerugian. Berdasarkan frequency, jenis jenis risiko

adalah sebagai berikut:

 Kemungkinan sering terjadi (most probable)

 Kemungkinan terjadi (probable)

 Kemungkinan kadang terjadi (fair)

 Kemungkinan kecil terjadi (slight)

 Kemungkinan tidak terjadi (improbable)

Sementara itu, berdasarkan tingkat kerugian atau severity-nya, jenis risiko yaitu:

 Bencana (catastrophic)

 Kerugian tinggi (high loss)

 Kerugian sedang (medium loss)

 Kerugian rendah (low loss)

 Dapat diabaikan (negligible)

 Pengambilan Keputusan Atas Risiko

Komponen kelima manajemen risiko adalah proses pengambilan keputusan. Setelah

jenis risiko dan valuasinya ditemukan, perusahaan bisa membuat kebijakan atau
mengambil tindakan sesuai jenis risiko tersebut. Beberapa keputusan yang bisa diambil

dari proses manajemen risiko perusahaan misalnya mengawasi, memindahkan, atau

langsung melenyapkan sumber risiko.

 Dokumentasi Proses Manajemen Risiko

Meski saat ini sudah ditangani, ada kemungkinan risiko mengalami relapse atau terjadi

lagi di masa depan. Oleh karena itu, perusahaan perlu membuat dokumentasi untuk tiap

penanganan risiko yang dilakukan.

 Menginformasikan Risiko Pada Stakeholder

Proses manajemen risiko perusahaan idealnya perlu diketahui setiap stakeholder bisnis

Anda, minimal stakeholder yang berkaitan langsung dengan risiko. Penginformasian

risiko ini bisa dilakukan melalui rapat koordinasi atau penyerahan dokumentasi

penanganan risiko pada stakeholder terkait.

5. Jenis Risiko dalam Manajemen Risiko

Sekarang Anda sudah tahu pengertian manajemen risiko perusahaan, tujuan, manfaat, dan

komponen-komponennya. Agar lebih memahami proses manajemen risiko, di bawah ini ada

beberapa jenis risiko paling umum dihadapi bisnis.

1. Risiko Bisnis
Jenis risiko yang pertama dan paling umum adalah risiko bisnis, yaitu risiko berkaitan

dengan aktivitas operasional perusahaan. Contoh manajemen risiko bisnis misalnya

dengan menerapkan K3, pengawasan proses capital budgeting, pelatihan SDM, dan

sebagainya.

2. Risiko Geografis

Jenis risiko yang berikutnya adalah risiko geografis, yaitu risiko akibat lokasi fisik

perusahaan, misalnya lokasi rawan gempa, tsunami, longsor, dan jenis bencana alam

lainnya. Contoh manajemen risiko yang bisa dilakukan perusahaan untuk jenis risiko ini

misalnya mitigasi bencana, simulasi, dan asuransi aset.

3. Risiko Politik

Jenis risiko yang ketiga adalah risiko politik, yaitu ancaman-ancaman yang terjadi akibat

kondisi politik dan kebijakan suatu negara. Contoh risiko politik misalnya anomali

kebijakan, konflik perebutan kekuasaan, dan sebagainya.

4. Risiko Ketidakpastian Ekonomi

Selain risiko politik, jenis risiko yang juga dialami perusahaan adalah risiko

ketidakpastian ekonomi nasional, misalnya terjadinya inflasi, ketidakstabilan nilai mata

uang negara, bubble economy, dan masalah ekonomi makro lainnya.

5. Risiko Persaingan

Jenis risiko terakhir dan kerap dialami bisnis adalah risiko persaingan, yaitu risiko yang

ditimbulkan oleh kerasnya kompetisi dalam industri. Beberapa contoh manajemen risiko
perusahaan untuk menghindari jenis risiko ini misalnya dengan memiliki tim advokasi

bisnis dan menyiapkan strategi antisipasi gerakan kompetitor.

BAB III

Penutup

Kesimpulan
Manajemen risiko adalah mengidentifikasi, mengukur, memantau, dan mengendalikan jalannya

kegiatan usaha bank dengan tingkat risiko yang wajar secara terarah, terintegrasi, dan

berkesinambungan.

Penerapan risiko untuk masing-masing risiko, yang mencakup 8 (delapan) risiko yaitu: risiko

kredit, risiko pasar, risiko likuiditas, risiko operasional, risiko hukum, risiko strategic, risiko

kepatuhan dan risiko reputasi.

Penerapan manajemen risiko secara umum mencakup beberapa pengawasan aktif meliputi

dewan komisaris dan direksi, kecukupan kebijakan, prosedur dan penetapan limit, kecukupan

proses identifikasi, pengukuran, pemantauan, serta pengendalian resiko.

Daftar pustaka

Bertens, kees. 2013. “ Manajemen Risiko perbankan”. Yogyakarta: PT Kanisius

Anda mungkin juga menyukai