Anda di halaman 1dari 4

TUGAS KELOMPOK

AKUNTANSI MANAJEMEN LANJUTAN

DISUSUN OLEH:

1. Eko Bagus Nugroho (023102101013)


2. Indra Saputra Hasibuan (023102101033)
3. Jessica (023102101020)
4. Ummi Suraya (023102101004)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI AKUNTAN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS TRISAKTI
TAHUN 2022
Soal
1. Bagaimana pendapat anda mengenai perhitungan cost yang dilakukan oleh
Narnia? Jelaskan alasan anda !
2. Bagaimana pendapat anda mengenai perhitungan cost yang dilakukan oleh
Company X,Y dan Z ? Jelaskan alasan anda !
3. Setujukah anda dengan rencana Narnia untuk men”double” kan produksi
produk C dan menunda pengembangan produk A dan B? Jelaskan
argumentasi anda !
4. Berdasarkan analisa anda perusahaan manakah yang akan bangkrut dari
kejadian ini ? Mengapa ?

Jawaban 1

Pendapat kami mengenai perhitungan cost yang dilakukan oleh Narnia adalah:

Activity Based Management (ABM) / Activity Based Costing (ABC)


Perhitungan yang hasilkan oleh Narnia's di atas tidak mencerminkan
activity based costing atau activity based management. Karena, menurut kami,
pendekatan ABC dapat menurunkan biaya lain secara keseluruhan menjadi lebih
efisien dan lebih kecil dengan meminimalkan biaya lain seperti overhead
berdasarkan aktivitas yang terjadi dalam proses pembuatan produk.

Jika other cost didasarkan pada teknik penetapan biaya berdasarkan


activity based costing, jumlah other cost untuk setiap produk A, B, dan C
seharusnya mendekati dengan ABC/ABM. Namun, karena volume produksi yang
sama memiliki biaya overhead yang bervariasi (other cost) seperti yang
ditunjukkan pada table di atas, ini menunjukkan bahwa Narnia's tidak
menggunakan acitvity based costing berdasarkan aktivitas untuk menghitung
biaya lain (other cost) atau biaya overhead.

Berdasarkan table diatas jumlah biaya overhead (other cost) terbanyak ada
pada produk A dengan total cost $ 50M dan produk B sebesar $30 M hal ini
mengindikasikan kedua produksi tersebut belum memperhitungkan asumsi
Activity Based Costing . Seharusnya total cost pada produk A dan B dapat di
minimalisir karena langkah - langkah (step) operasi nya produksi terbanyak ada
pada produk C dimana membutuhkan 9 langkah yang dilakukan otomatis,
sedangkan produk A dengan 6 operasi perakitan manual dan produk B dengan tiga
langkah perakitan dan tiga langkah mesin dalam produksi nya.

Just In Time (JIT)


Perhitungan yang dibuat oleh Narnia's di atas belum menggunakan asumsi
Just in Time, dapat kita lihat dari jumlah volume produksi yang sama yaitu 1
Million produksi dengan cost material yang berbeda di setiap produk, konsep just
in time seharusnya Narnia’s meminimalisir biaya pembelian persediaan material
berdasarkan acuan jumlah volume unit yang produksi dalam setiap pembelian
persediaan material nya, sehingga volume stock di gudang menjadi lebih sedikit
sehingga cost material dapat lebih efisien.
Dari table diatas dengan volume produksi yang sama dapat terlihat bahwa
biaya material yang besar ada pada product C dan produk B sehingga menurut
analisa kami produk C dan B belum menerapkan konsep Just in Time dalam
proses produksi nya.
Jika dibandingkan dengan kompetitor yang memproduksi dengan sistem
spesialisasi pada setiap produknya, perkiraan biaya Narnia’s dapat diperbaiki atau
ditinjau ulang karena biaya overhead (other cost) tidak secara akurat
mencerminkan alokasi biaya yang sebenarnya.

Jawaban 2

Pendapat kami mengenai perhitungan cost yang dilakukan oleh Company X,Y
dan Z sebagai berikut:

Dari struktur biaya yang dijabarkan, terlihat bahwa untuk biaya yang
bersifat variabel (material dan labor) masing-masing perusahaan mengalokasikan
biaya sama seperti yang dilakukan Narnia, produk A sama dengan produk Ada
perusahan X, produk B sama dengan produk Beeta perusahaan Y, sedangkan
produk C sama dengan produk Cema perusahaan Z. Sedangkan dalam hal fixed
cost perusahaan X bisa lebih efisien dalam mengalokasikan other cost untuk
produk Ada dibandingkan produk A Narnia, sedangkan perusahaan Y sama
dengan Narnia untuk produk Beeta dan produk B, dan Narnia lebih efisien untuk
produk C dibanding produk Cema perusahaan Z.
Namun, hal ini terjadi karena Narnia’s membagi other cost ke tiga jenis
produk, sedangkan perusahaan X, Y, Z diasumsikan hanya fokus memproduksi
satu jenis produk.

Jawaban 3

Menurut kelompok kami, dilihat dari perhitungan biaya PT Narnia dan jika
dibandingkan dengan 3 kompetitor yang lain, kami setuju dengan mendoublekan
produksi barang C dan menunda produksi barang A dan B. hal itu dikarenakan PT
Narnia jauh lebih efesien dalam menghasilkan produk C daripada PT Z, dapat
dilihat PT Narnia dalam memproduksi barang C melakukan 9 aktivitas dengan
biaya yang murah,maka aktivitas tersebut memiliki nilai tambah dalam
memproduksi barang C. Sedangkan pada PT Z dalam memproduksi barang C
mengalami pemborasan aktivitas, dengan banyaknya aktivitas yang dilakukan
oleh PT Z tidak dapat mengurangi biaya lain sehingga menyebabkan biaya perunit
nya jauh lebih tinggi dibandingkan PT Narnia, dengan tigginya biaya produksi
untuk barang C di PT Z, maka harga jual pun menjadi lebih mahal, jelas
masyarakat akan memilih barang C dari PT Narnia.
Jawaban 4

Menurut kami perusahaan yang akan bangkrut dari kejadian ini adalah:

Jika Narnia meyakini bahwa struktur pengatribusian biaya yang ada sudah
tepat, maka perusahaan yang kemungkinan akan bangkrut adalah perusahaan Z,
karena dalam memproduksi produk sejenis C (yaitu Cema) perusahaan Z sangat
kalah efisien dari Narnia dalam hal total cost per unitnya, maka perusahaan
tersebut akan Bangkrut. Sedangkan Narnia akan tetap bersaing sempurna dengan
perusahaan Y atas produk B dan produk Beeta. Walau Narnia tidak kompetitif
atas persaingan antara produk A dan produk Ada, namun Narnia tetap survive
dengan ditutupi keuntungan dari produk B dan C.
Jika Narnia meningkatkan produk C, maka Narnia akan lebih unggul
dibandingkan dengan perusahaan Y dan Z karena mampu menurunkan atribusi
other cost nya sehingga total cost per unitnya menjadi turun, dengan asumsi ini
hanya akan berlaku jangka pendek, Narnia mampu menyerap demand konsumen
sesuai dengan volume peningkatan produksi yang dilakukan, dan kedua
perusahaan pesaing tidak merubah strategi atau terlambat melakukan perubahan
strategi persaingannya. Sedangkan untuk produk A, walaupun Narnia dapat
menurunkan total cost per unitnya sebagai akibat dari peningkatan kapasitas
produksi produk C, namun secara struktur biaya total cost per unitnya masih jauh
diatas perusahaan X, sehingga dalam hal ini perusahaan A tetap unggul.
Jika ternyata setelah melakukan riset dan evaluasi struktur biaya dan Narnia
menyadari bahwa pembebanan other cost ke masing-masing jenis produk adalah
sama dengan nilai cost yang dibebankan oleh pesaing, maka struktur total cost per
unit antara produk A dan produk Ada, produk B dan produk Beeta, produk C dan
produk Cema menjadi sama, sehingga terjadi persaingan sempurna atas masing-
masing perusahaan di setiap kategori produk.

Anda mungkin juga menyukai