Anda di halaman 1dari 8

Tahap Eksplorasi Dalam Penambangan

Tahapan Eksplorasi adalah tahapan yang kedua dilakukan dalam proses penambangan bahan
galian setelah tahapan Prospeksi.

Disini Akan dibahas lebih lanjut tentang definisi Eksplorasi.

Materi juga diambil dari makalah yang saya buat dan bersumber dari internet,

I. PENGERTIAN EKSPLORASI

Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia)

Eksplorasi adalah Penjelajahan lapangan dengan tujuan memperoleh pengetahuan lebih


banyak tentang keadaan, terutama sumber-sumber alam yang terdapat di tempat itu;
penyelidikan;penjajakan.

Menurut situs Wikipedia berbahasa Inodenisia (id.wikipedia.org)

Eksplorasi adalah tindakan atau mencari atau melakukan perjalanan dengan tujuan
menemukan sesuatu; misalnya daerah yang tak dikenal, termasuk antariksa (penjelajahan
angkasa), minyak bumi (explorasi minyak bumi), gas alam, batu bara, mineral, gua, air,
ataupun informasi.

Menurut Standar Nasional Indonesia (SNI)

Eksplorasi adalah kegiatan penyelidikan geologi yang dilakukan untuk


mengidentifikasi,menetukan lokasi, ukuran, bentuk, letak, sebaran, kuantitas dan kualitas
suatu endapan bahan galian untuk kemudian dapat dilakukan analisis/kajian kemungkinan
dilakukanya penambangan.

Dari ke-tiga pengertian tentang eksplorasi diatas, dapat disimpulkan bahwa Eksplorasi
adalah suatu kegiatan lanjutan dari prospeksi yang meliputi pekerjaan-pekerjaan untuk
mengetahui ukuran,bentuk, posisi, kadar rata-rata dan esarnya cadangan serta “studi
kalayakan” dari endapan bahan galian atau mineral berharga yang telah diketemukan
Sedangkan Studi Kelayakan adalah pengkajian mengenai aspek teknik dan prospek
ekonomis dari suatu proyek penambangan dan merupakan dasar keputusan investasi. Kajian
ini merupakan dokumen yang memenuhi syarat dan dapat diterima untuk keperluan analisa
bank/lembaga keungan lainnya dalam kaitannya dengan pelaksanaan investasi atau
pembiayaan proyek. Studi ini meliputi Pemeriksaanseluruh informasi geologi berdasarkan
lkaporan eksplorasi dan factor-faktor ekonomi, penambangan, pengolahan, pemasaran
hokum/perundang-undangan, lingkungan, social serta factor yang terkait.

II. TUJUAN EKSPLORASI

Tujuan dilakukannya eksplorasi adalah untuk mengetahui sumber daya cebakan mineral
secara rinci, yaitu unutk mengetahui,menemukan, mengidentifikasi dan menentukan
gambaran geologi dam pemineralaran berdasarkan ukuran, bentuk, sebaran, kuantitaas dan
kualitas suatu endapan mineral unruk kemudian dapat dilakukan pengembangan secara
ekonomis.

III. TAHAPAN EKSPLORASI

Tahap Eksplorasi dilaksanakan melalui empat tahap,yakni :

- Survei tinjau , yaitu kegiatan explorasi awal terdiri dari pemetaan geologi regional,
pemotretan udara,citra satelit dan metode survey tidak langsung lainnya untuk
mengedintifikasi daerah-derah anomial atau meneraliasasi yang proespektif untuk
diselifdiki lebih lanjut.

Sasaran utama dari peninjauan ini adalah mengedintifikasi derah-daerah


mineralisasi/cebakan skala regional terutama hasil stud geologi regional dan
analisis pengindraan jarak jauh untuk dilakukannya pekerjaan pemboran.

Lebih jelasnya, pekerjaan yang dilakukan pada tahapan ini adalah :

Pemetaan Geologi dan Topografi skala 1 : 25.000 samapai skala 1 :


10.000. Penyelidikan geologi yang berkaitan dengan aspek-aspek
geologi diantaranya : pemetaan geologi,parit uji, sumur uji. Pada
penyelidikan geologi dilakukan pemetaan geologi yaitu dengan
melakukan pengamatan dan pengambilan contoh yang berkaitan
dengan aspek geologi dilapangan. Adapun pengamatan yang dilakukan
meliputi : jenis litologi, mineralisasi, ubahan dan struktur pada
singkapan, sedangkan pengambilan contoh berupa batuan terpilih.

Pembuatan Sumur Uji

Survey geofisika : aerimagnet

Hasisnya sumber daya emas hipotetik sampai tereka.

- Prospeksi Umum, dilakukan untuk mempersempit dearah yang mengandung


cebakan mineral yang potensial.
Kegiatan Penyelidikan dilakukan dengan cara pemetaan geologi dan
pengambilan contoh awal, misalnya puritan dan pemboran yang terbatas, study
geokimia dan geofisika, yang tujuanya adalah untuk mengidentifikasi suatu
Sumber Daya Mineral Tereka (Inferred Mineral Resources) yagn perkiraan dan
kualitasnya dihitung berdasarkan hasil analisis kegiatan diatas.

Tahap ini merupakan kelanjutan dari tahap Survei Tinjau. Cakupan derah yang
diselidikii lebih keci dengan skala peta antara 1 : 50.000 sampai dengan 1 :
25.000. Data yang didapat meliputi morfologi (topografi) dan kondisi geologi
(jenis batuan/startigrafi dan struktur geollogi yang berkembang). Pengambilan
contoh pada derah prospek secara alterasi dan mineralisasi dilakukan secara
sistematis dan terperinci untuk analisa laboratorium, sehinga dapat diketahui
kadar/kualitas cebakan mineral suatu daerah yang akan dieksplorasi.

- Exsplorasi awal, yaitu deliniasi awal dari suatu endapan yang teredintifikasi.

- Exsplorasi rinci, yaitu tahap explorasi untuk mendeliniasi secara rinci dalam tiga
dimensi terhadap endapan mineral yang telah diketahui dari dari percontohan
singkapan,puritan, lubang bor, shafts, dan terowongan.

Pada dasarnya pekerjaan yang dilakukan pada tahapan Exsplorasi adalah :

- Pemetaan geologi dan topografi skala 1 : 5000 sampai 1 : 1000

- Pengambilan contoh dan analisis contoh

- Penyelidikan geofisika, yaitu penyelidikan yang berdasarkan sifat fisik batuan, untuk
dapat mengetahui struktur bawah permukaan sefrta geometri cebakan mineral.
Pada survey ini dilakukan pengukuran topografi, IP, Geomangit, Geolistrik.

- Pemboran Inti

- Hasilnya sumber daya bijih emas terunjuk dan terukur.

IV. PROGRAM EKSPLORASI

Agar eksplorasi dapat dilaksanakan dengan efisien, ekoomis, dan tepat sasaran, maka
diperlukan perencanaan berdasarkan prinsip-prinsip dan konsep-konsep dasar eksplorasi
sebelum program eksplorasi tersebut dilaksanakan.

Prinsip-prinsip konsep dasar eksplorasi tersebut antara lain:

a. Target eksplorasi

- Jenis bahan galian (spesifikasi kulitas

- Pencarian model-model geologi yang sesuai

b. Pemodelan eksplorasi
- Mengunakan model geologi regional untuk pemilihan daerah target eksplorasi

- Menentukan midel geologi local berdasarkan keadaan lapangan, dan


mendeskripsikan petunjuk-petunjuk geologi yang akan di mamfaatkan.

- Penentuan metode –metode eksploarasi yang akan dilaksanakan sesuai dengan


petunjuk geologi yang diperlukan.

Selain itu, perencanaan program eksplorasi tersebut harus memenehui kaidah-kaidah dasar
dan perancangan (desain) yaitu :

a. Efektif ; penggunaan alat, individu, dan metode harussesuai dengan keadaan geologi
endapan yang dicari.

b. Efesien ; dengan menggunakan prinsip dasar ekonomi yaitu dengan biaya serendah-
rendahnya untuk memperoleh hasil yang sebesarnya-besarnya.

c. Cost-benifical ; hasil yang diperoleh dapat digunakan (bankable)

http://dunia-atas.blogspot.com/2011/03/tahap-eksplorasi-dalam-penambangan.html
Tahapan Kegiatan Eksplorasi Tambang

eksplorasi mineral itu tidak hanya berupa kegiatan sesudah penyelidikan umum itu
secara positif menemukan tanda-tanda adanya letakan bahan galian, tetapi
pengertian eksplorasi itu merujuk kepada seluruh urutan golongan besar pekerjaan
yang terdiri dari :

1. Peninjauan (reconnaissance atau prospeksi atau penyelidikan umum) dengan


tujuan mencari prospek,
2. Penilaian ekonomi prospek yang telah diketemukan, dan
3. Tugas-tugas menetapkan bijih tambahan di suatu tambang
 
Di Indonesia sendiri nama-mana dinas atau divisi suatu organisasi perusahaan,
lembaga pemerintahan serta penelitian memakai istilah eksplorasi untuk
kegiatannya yang mencakup mulai dari mencari prospek sampai menentukan
besarnya cadangan mineral. Sebaliknya ada beberapa negara, misalnya Perancis
dan Uni Soviet (sebelum negara ini bubar) yang menggunakan istilah eksplorasi
untuk kegiatan mencari mineralisasi dan prospeksi untuk kegiatan penilaian ekonomi
suatu prospek (Peters, 1978). Selanjutnya istilah eksplorasi mineral yang dipakai
dalam buku ini berarti keseluruhan urutan kegiatan mulai mencari letak mineralisasi
sampai menentukan cadangan insitu hasil temuan mineralisasi. Selanjutnya istilah
eksplorasi mineral yang dipakai dalam buku ini berarti keseluruhan urutan kegiatan
mulai dari mencari letak mineralisasi sampai menentukan cadangan insitunya.

Pentahapan Dalam Perencanaan Kegiatan Eksplorasi

1. Tahap Eksplorasi Pendahuluan

Menurut White (1997), dalam tahap eksplorasi pendahuluan ini tingkat ketelitian
yang diperlukan masih kecil sehingga peta-peta yang digunakan dalam eksplorasi
pendahuluan juga berskala kecil 1 : 50.000 sampai 1 : 25.000. Adapun langkah-
langkah yang dilakukan pada tahap ini adalah :

a. Studi Literatur

Dalam tahap ini, sebelum memilih lokasi-lokasi eksplorasi dilakukan studi terhadap
data dan peta-peta yang sudah ada (dari survei-survei terdahulu), catatan-catatan
lama, laporan-laporan temuan dll, lalu dipilih daerah yang akan disurvei. Setelah
pemilihan lokasi ditentukan langkah berikutnya, studi faktor-faktor geologi regional
dan provinsi metalografi dari peta geologi regional sangat penting untuk memilih
daerah eksplorasi, karena pembentukan endapan bahan galian dipengaruhi dan
tergantung pada proses-proses geologi yang pernah terjadi, dan tanda-tandanya
dapat dilihat di lapangan.
 
b. Survei Dan Pemetaan

Jika peta dasar (peta topografi) dari daerah eksplorasi sudah tersedia, maka survei
dan pemetaan singkapan (outcrop) atau gejala geologi lainnya sudah dapat dimulai
(peta topografi skala 1 : 50.000 atau 1 : 25.000). Tetapi jika belum ada, maka perlu
dilakukan pemetaan topografi lebih dahulu. Kalau di daerah tersebut sudah ada peta
geologi, maka hal ini sangat menguntungkan, karena survei bisa langsung ditujukan
untuk mencari tanda-tanda endapan yang dicari (singkapan), melengkapi peta
geologi dan mengambil conto dari singkapan-singkapan yang penting.
 
Selain singkapan-singkapan batuan pembawa bahan galian atau batubara (sasaran
langsung), yang perlu juga diperhatikan adalah perubahan/batas batuan, orientasi
lapisan batuan sedimen (jurus dan kemiringan), orientasi sesar dan tanda-tanda
lainnya. Hal-hal penting tersebut harus diplot pada peta dasar dengan bantuan alat-
alat seperti kompas geologi, inklinometer, altimeter, serta tanda-tanda alami seperti
bukit, lembah, belokan sungai, jalan, kampung, dll. Dengan demikian peta geologi
dapat dilengkapi atau dibuat baru (peta singkapan).
 
Tanda-tanda yang sudah diplot pada peta tersebut kemudian digabungkan dan
dibuat penampang tegak atau model penyebarannya (model geologi). Dengan
model geologi hepatitik tersebut kemudian dirancang pengambilan conto dengan
cara acak, pembuatan sumur uji (test pit), pembuatan paritan (trenching), dan jika
diperlukan dilakukan pemboran. Lokasi-lokasi tersebut kemudian harus diplot
dengan tepat di peta (dengan bantuan alat ukur, teodolit, BTM, dll.).

Dari kegiatan ini akan dihasilkan model geologi, model penyebaran endapan,
gambaran mengenai cadangan geologi, kadar awal, dll. dipakai untuk menetapkan
apakah daerah survei yang bersangkutan memberikan harapan baik (prospek) atau
tidak. Kalau daerah tersebut mempunyai prospek yang baik maka dapat diteruskan
dengan tahap eksplorasi selanjutnya.

 
2. Tahap Eksplorasi Detail

Setelah tahapan eksplorasi pendahuluan diketahui bahwa cadangan yang ada


mempunyai prospek yang baik, maka diteruskan dengan tahap eksplorasi detail
(White, 1997). Kegiatan utama dalam tahap ini adalah sampling dengan jarak yang
lebih dekat (rapat), yaitu dengan memperbanyak sumur uji atau lubang bor untuk
mendapatkan data yang lebih teliti mengenai penyebaran dan ketebalan cadangan
(volume cadangan), penyebaran kadar/kualitas secara mendatar maupun tegak.
Dari sampling yang rapat tersebut dihasilkan cadangan terhitung dengan klasifikasi
terukur, dengan kesalahan yang kecil (<20%), sehingga dengan demikian
perencanaan tambang yang dibuat menjadi lebih teliti dan resiko dapat dihindarkan.

Pengetahuan atau data yang lebih akurat mengenai kedalaman, ketebalan,


kemiringan, dan penyebaran cadangan secara 3-Dimensi (panjang-lebar-tebal) serta
data mengenai kekuatan batuan sampling, kondisi air tanah, dan penyebaran
struktur (kalau ada) akan sangat memudahkan perencanaan kemajuan tambang,
lebar/ukuran bahwa bukaan atau kemiringan lereng tambang. Juga penting untuk
merencanakan produksi bulanan/tahunan dan pemilihan peralatan tambang maupun
prioritas bantu lainnya.

3. Studi Kelayakan

Pada tahap ini dibuat rencana peoduksi, rencana kemajuan tambang, metode
penambangan, perencanaan peralatan dan rencana investasi tambang. Dengan
melakukan analisis ekonomi berdasarkan model, biaya produksi penjualan dan
pemasaran maka dapatlah diketahui apakah cadangan bahan galian yang
bersangkutan dapat ditambang dengan menguntungkan atau tidak.

http://bosstambang.com/Eksplorasi/tahapan-kegiatan-eksplorasi-tambang.html

Anda mungkin juga menyukai