Tahapan Eksplorasi adalah tahapan yang kedua dilakukan dalam proses penambangan bahan
galian setelah tahapan Prospeksi.
Materi juga diambil dari makalah yang saya buat dan bersumber dari internet,
I. PENGERTIAN EKSPLORASI
Eksplorasi adalah tindakan atau mencari atau melakukan perjalanan dengan tujuan
menemukan sesuatu; misalnya daerah yang tak dikenal, termasuk antariksa (penjelajahan
angkasa), minyak bumi (explorasi minyak bumi), gas alam, batu bara, mineral, gua, air,
ataupun informasi.
Dari ke-tiga pengertian tentang eksplorasi diatas, dapat disimpulkan bahwa Eksplorasi
adalah suatu kegiatan lanjutan dari prospeksi yang meliputi pekerjaan-pekerjaan untuk
mengetahui ukuran,bentuk, posisi, kadar rata-rata dan esarnya cadangan serta “studi
kalayakan” dari endapan bahan galian atau mineral berharga yang telah diketemukan
Sedangkan Studi Kelayakan adalah pengkajian mengenai aspek teknik dan prospek
ekonomis dari suatu proyek penambangan dan merupakan dasar keputusan investasi. Kajian
ini merupakan dokumen yang memenuhi syarat dan dapat diterima untuk keperluan analisa
bank/lembaga keungan lainnya dalam kaitannya dengan pelaksanaan investasi atau
pembiayaan proyek. Studi ini meliputi Pemeriksaanseluruh informasi geologi berdasarkan
lkaporan eksplorasi dan factor-faktor ekonomi, penambangan, pengolahan, pemasaran
hokum/perundang-undangan, lingkungan, social serta factor yang terkait.
Tujuan dilakukannya eksplorasi adalah untuk mengetahui sumber daya cebakan mineral
secara rinci, yaitu unutk mengetahui,menemukan, mengidentifikasi dan menentukan
gambaran geologi dam pemineralaran berdasarkan ukuran, bentuk, sebaran, kuantitaas dan
kualitas suatu endapan mineral unruk kemudian dapat dilakukan pengembangan secara
ekonomis.
- Survei tinjau , yaitu kegiatan explorasi awal terdiri dari pemetaan geologi regional,
pemotretan udara,citra satelit dan metode survey tidak langsung lainnya untuk
mengedintifikasi daerah-derah anomial atau meneraliasasi yang proespektif untuk
diselifdiki lebih lanjut.
Tahap ini merupakan kelanjutan dari tahap Survei Tinjau. Cakupan derah yang
diselidikii lebih keci dengan skala peta antara 1 : 50.000 sampai dengan 1 :
25.000. Data yang didapat meliputi morfologi (topografi) dan kondisi geologi
(jenis batuan/startigrafi dan struktur geollogi yang berkembang). Pengambilan
contoh pada derah prospek secara alterasi dan mineralisasi dilakukan secara
sistematis dan terperinci untuk analisa laboratorium, sehinga dapat diketahui
kadar/kualitas cebakan mineral suatu daerah yang akan dieksplorasi.
- Exsplorasi awal, yaitu deliniasi awal dari suatu endapan yang teredintifikasi.
- Exsplorasi rinci, yaitu tahap explorasi untuk mendeliniasi secara rinci dalam tiga
dimensi terhadap endapan mineral yang telah diketahui dari dari percontohan
singkapan,puritan, lubang bor, shafts, dan terowongan.
- Penyelidikan geofisika, yaitu penyelidikan yang berdasarkan sifat fisik batuan, untuk
dapat mengetahui struktur bawah permukaan sefrta geometri cebakan mineral.
Pada survey ini dilakukan pengukuran topografi, IP, Geomangit, Geolistrik.
- Pemboran Inti
Agar eksplorasi dapat dilaksanakan dengan efisien, ekoomis, dan tepat sasaran, maka
diperlukan perencanaan berdasarkan prinsip-prinsip dan konsep-konsep dasar eksplorasi
sebelum program eksplorasi tersebut dilaksanakan.
a. Target eksplorasi
b. Pemodelan eksplorasi
- Mengunakan model geologi regional untuk pemilihan daerah target eksplorasi
Selain itu, perencanaan program eksplorasi tersebut harus memenehui kaidah-kaidah dasar
dan perancangan (desain) yaitu :
a. Efektif ; penggunaan alat, individu, dan metode harussesuai dengan keadaan geologi
endapan yang dicari.
b. Efesien ; dengan menggunakan prinsip dasar ekonomi yaitu dengan biaya serendah-
rendahnya untuk memperoleh hasil yang sebesarnya-besarnya.
http://dunia-atas.blogspot.com/2011/03/tahap-eksplorasi-dalam-penambangan.html
Tahapan Kegiatan Eksplorasi Tambang
eksplorasi mineral itu tidak hanya berupa kegiatan sesudah penyelidikan umum itu
secara positif menemukan tanda-tanda adanya letakan bahan galian, tetapi
pengertian eksplorasi itu merujuk kepada seluruh urutan golongan besar pekerjaan
yang terdiri dari :
Menurut White (1997), dalam tahap eksplorasi pendahuluan ini tingkat ketelitian
yang diperlukan masih kecil sehingga peta-peta yang digunakan dalam eksplorasi
pendahuluan juga berskala kecil 1 : 50.000 sampai 1 : 25.000. Adapun langkah-
langkah yang dilakukan pada tahap ini adalah :
a. Studi Literatur
Dalam tahap ini, sebelum memilih lokasi-lokasi eksplorasi dilakukan studi terhadap
data dan peta-peta yang sudah ada (dari survei-survei terdahulu), catatan-catatan
lama, laporan-laporan temuan dll, lalu dipilih daerah yang akan disurvei. Setelah
pemilihan lokasi ditentukan langkah berikutnya, studi faktor-faktor geologi regional
dan provinsi metalografi dari peta geologi regional sangat penting untuk memilih
daerah eksplorasi, karena pembentukan endapan bahan galian dipengaruhi dan
tergantung pada proses-proses geologi yang pernah terjadi, dan tanda-tandanya
dapat dilihat di lapangan.
b. Survei Dan Pemetaan
Jika peta dasar (peta topografi) dari daerah eksplorasi sudah tersedia, maka survei
dan pemetaan singkapan (outcrop) atau gejala geologi lainnya sudah dapat dimulai
(peta topografi skala 1 : 50.000 atau 1 : 25.000). Tetapi jika belum ada, maka perlu
dilakukan pemetaan topografi lebih dahulu. Kalau di daerah tersebut sudah ada peta
geologi, maka hal ini sangat menguntungkan, karena survei bisa langsung ditujukan
untuk mencari tanda-tanda endapan yang dicari (singkapan), melengkapi peta
geologi dan mengambil conto dari singkapan-singkapan yang penting.
Selain singkapan-singkapan batuan pembawa bahan galian atau batubara (sasaran
langsung), yang perlu juga diperhatikan adalah perubahan/batas batuan, orientasi
lapisan batuan sedimen (jurus dan kemiringan), orientasi sesar dan tanda-tanda
lainnya. Hal-hal penting tersebut harus diplot pada peta dasar dengan bantuan alat-
alat seperti kompas geologi, inklinometer, altimeter, serta tanda-tanda alami seperti
bukit, lembah, belokan sungai, jalan, kampung, dll. Dengan demikian peta geologi
dapat dilengkapi atau dibuat baru (peta singkapan).
Tanda-tanda yang sudah diplot pada peta tersebut kemudian digabungkan dan
dibuat penampang tegak atau model penyebarannya (model geologi). Dengan
model geologi hepatitik tersebut kemudian dirancang pengambilan conto dengan
cara acak, pembuatan sumur uji (test pit), pembuatan paritan (trenching), dan jika
diperlukan dilakukan pemboran. Lokasi-lokasi tersebut kemudian harus diplot
dengan tepat di peta (dengan bantuan alat ukur, teodolit, BTM, dll.).
Dari kegiatan ini akan dihasilkan model geologi, model penyebaran endapan,
gambaran mengenai cadangan geologi, kadar awal, dll. dipakai untuk menetapkan
apakah daerah survei yang bersangkutan memberikan harapan baik (prospek) atau
tidak. Kalau daerah tersebut mempunyai prospek yang baik maka dapat diteruskan
dengan tahap eksplorasi selanjutnya.
2. Tahap Eksplorasi Detail
3. Studi Kelayakan
Pada tahap ini dibuat rencana peoduksi, rencana kemajuan tambang, metode
penambangan, perencanaan peralatan dan rencana investasi tambang. Dengan
melakukan analisis ekonomi berdasarkan model, biaya produksi penjualan dan
pemasaran maka dapatlah diketahui apakah cadangan bahan galian yang
bersangkutan dapat ditambang dengan menguntungkan atau tidak.
http://bosstambang.com/Eksplorasi/tahapan-kegiatan-eksplorasi-tambang.html