Disusun oleh:
NAMA : SILFANI MANDALIKA HSB
NIM :210310090
MATA KULIAH : DASAR DASAR ILMU TANAH
PENDAHULUAN.
LATAR BELAKANG
C.TUJUAN MAKALAH.
1.Menjelaskan bagaimana proses pembentukan tanah
2.Memenuhi tugas dasar dasar ilmu tanah
BAB II
PEMBAHASAN
A. PROSES PEMBENTUKAN TANAH
Mengingat luasnya pengertian tentang tanah, maka perlu ada spesifikasi
daripengertian tanah. Pada awalnya tanah dianggap sebagai media alam tumbuhnya vegetasi
yang
tedapat di permukaan bumi. Berdasarkan definisi di atas, maka gurun pasir tidak
dianggapsebagai tanah karena tidak dapat berfungsi sebagai media tumbuhnya
vegetasi. Namun
demikian dalam kenyataannya bahan pasir tersebut termasuk kategori tanah. Tanah
dapatterbentuk apabila tersedia bahan asal ( bahan induk ) dan faktor yang mempengaruhi
bahanasal. Bahan asal atau bahan induk terbentuknya tanah dapat berupa mineral, batuan dan
bahanorganik. Sedangkan faktor yang mengubah bahan asal menjadi tanah berupa
iklim danorganisma hidup. Terbentuknya tanah tersebut tentunya memerlukan suatu tempat
( relief )tertentu dan juga memerlukan waktu yang cukup lama.pembentukan tanah sering
disebutdengan istilah Weathering.
Proses pembentukan tanah diawali dari pelapukan batuan, baik pelapukan
fisikmaupun pelapukan kimia. Dari proses pelapukan ini, batuan akan menjadi lunak dan
berubah
komposisinya. Pada tahap ini batuan yang lapuk belum dikatakan sebagai tanah,
tetapisebagai bahan tanah (regolith) karena masih menunjukkan struktur batuan
induk.
Proses pelapukan terus berlangsung hingga akhirnya bahan induk tanah berubah
menjaditanah. Nah, proses pelapukan ini menjadi awal terbentuknya tanah. Proses
pembentukan tanah erat kaitannya dengan peristiwa pelapukan.
Pelapukanmerupakan penghancuran fisika dan kimia dari batu-batuan yang sudah berjalan
sebelumproses pembentukan tanah berlangsung sampai tidak ada lagi bahan-bahan untuk di
lapukyang terjadi baik di bawah solum
(geochemical weathering, terjadi pada horizon C)
ataupundi dalam solum (pedochemical weathering, pelapukan pada solum tanah,
horizon A dan B)
Proses pelapukan terus berlangsung hingga akhirnya bahan induk tanah berubah
menjaditanah. Nah, proses pelapukan ini menjadi awal terbentuknya tanah. Proses
pembentukan tanah erat kaitannya dengan peristiwa pelapukan.
Pelapukanmerupakan penghancuran fisika dan kimia dari batu-batuan yang sudah berjalan
sebelumproses pembentukan tanah berlangsung sampai tidak ada lagi bahan-bahan untuk di
lapukyang terjadi baik di bawah solum (geochemical weathering, terjadi pada horizon C)
ataupundi dalam solum (pedochemical weathering, pelapukan pada solum tanah, horizon A
dan B)
A.Dekomposisi
Dekomposisi atau pelapukan kimia berlangsung dalam kondisi tanah cukup air. Olehkarena
itu di daerah humid yang biasanya ditumbuhi vegetasi prises dekomposisi lebihdominan
terjadi dari proses desintegrasi. Dekomposisi akan menyebabkan perubahansebagian
atau seluruh mineral menjadi mineral baru. Tanah yang dihasilkan akan mempunyaisusunan
yang sangat berbeda dengan susunan bahan induknya. Dengan perantaraan
air,dekomposisi diselenggarakan oleh tumbuh-tumbuhan, hewan, dan bahan terlarut.
1. Dekomposisi oleh Tumbuh-TumbuhanTumbuhan tingkat tinggi akan melpukkan
batuan melalui perakaran tanaman, sehinggadisekitar daerah perakaran proses
pelapukan mineral akan berlangsung cepat,hal inidisebabkan oleh adanya sexret akar
yang bersifat masam. Kemudian sisa-sisa tumbuhanbanyak mengandung asam anorganik dan
asam organik. Asam anorganik lebih efektif dalamdekomposisi dibandingkan dengan asam
organik, sehingga perbedaan ini dapat dilihat dariperbedaan morfologi tanah.
2. Dekomposisi oleh MikroorganismeMikroorganisme merupakan faktor penting dalam
dekomposisi batuan, karena metabolismdari mikroorgannisme menghasilkan karbondioksida,
asam anorganik, dan asam organik.Dalam keadaan anaerob, senyawa-senyawa tertentu yang
mengandung oxygen, seperti nitratdan sulfat,brtindak sebagai sumber O. Juga unsur-unsur
mineral seperti Fe, S, Mn, dansenyawa anorganik oleh bakteri tertentu juga digunakan
sebagai sumber energi
a.Oksidasi
Reaksi oksidasi merupakan berkurangnya electron atau muatan negative yang terjadiakibat
penambahan oksigen kedalam tanah. Senyawa anorganik terpenting dalam oksidasiadalah Fe.
Jika unsur ini terkandung dalam karbonat, sulfide, atau silikat, maka senyawaini akan
mengalami dekomposisi secara cepat. Oksidsai selalu diikuti oleh penambahanvolume,
sehingga akan mempertinggi kepekatan bahan terhadap pelapukan lanjutanreaksi
oksidasi di satu pihak dan reduksi di pihak lain. Akibat dari reaksi oksidasi
akanmenyebabkan warna tanah menjadi merah atau ditemukan bercak-bercak merah
dalamtanah. Peristiwa oksidasi ini sangat intensif terjadi apabila tata udara tanah sangat
baik,sehingga terjadi proses oksidasi besi ferro menjadi besi ferri, sehingga mineral-
mineralmenjadi hancur.
b.Reduksi
Reduksi terjadi pada daerah atau tanah-tanah yang tergenanh air atau pada tanah-tanah
dengan tata udara yang buruk, persediaan oksigen rendah sedangkan kebutuhanorganisme
akan oksigen cukup tinggi. Proses ini akan mengubah besi ferri menjadi ferroyang sangat
mudah bergerak, sehingga besi akan mudah hilang dari tanah kalau terjadipencucian oleh air.
c.Hidratasi
Mineral yang terendam air, bidang permukaan, rusuk Kristal, dan sudut kristalnyaakan
dijenuhi oleh molekul air sehingga akan membentuk mantel-hidrat yang berfungsisebagai
isolator terhadap pengaruh luar, yang akan mengakibatkan rusaknya kisi dan
bentuk Kristal. Akibat proses hidratasi ini mineral akan menjadi lunak dan daya larutnya
makin tinggi, sehingga akan memperbesar kepekaan bahan induk terhadap proses
pelapukan selanjutnya, baik disintegrasi maupun dekomposisi.
d.Hidroilisis
Hidrolisis merupakan disosiasi molekul H₂
O menjadi H dan OHᶧ⁻ sehingga akanmenimbulkan reaksi masam (H ) atau basa
(OHᶧ⁻)yang terjadi akibat kandungan air yangcukup dalam tanah. Dalam hal ini air
bertindak sebagai asam lemah dan akibatpengaruhnya pada mineral silikat tergantung
pada kegiatan ion H . Dekomposisi hidrolisis
ᶧsederhana berupa pengantian ion alkali atau alkali tanah dalam lapisan kisi mineral olehion
H , sehingga akan menghasilkan pembentukan asam-alumino-silikat atau
asamᶧferosilikat, dan bebasnya hidroksida-alkali tanah. Secara umum, hasil umum
proseshidrolisis adalah: desilifikasi,merupakan penghanyutan asam silikat oleh air
perkolasiyang umumnya terjadi didaerah tropis, dealkalisasi, merupakan pembebasan alkali
danalkali tanah oleh proses pelindian yang umumnya juga terjadi di daerah tropis ,
danpembentukan senyawa-senyawa baru akibat perubahan mineral atau resistensi
partialhasil dekomposisi, sehingga akan membentuk kompleks lempung atau kompleks
koloid anorganik.
e.Dekomposisi pedokemik (pedochemical weathering)
Proses dekomposisi yang terjadi didalam tubuh tanah adalah umumnya proses redox(reduksi-
oksidasi) yang berlangsung secara bersamaan atau berganti-ganti. Perubahan-
perubahan keadaan oksidasi dan reduksimenyebabkan terjadinya pelapukan Fe dan Mn
darimineral-mineral primer yang kemudian membentuk karatan atau konkresi dalam solum
tanah.Karena pergantian proses oksidasi-reduksi dapat menyebabkan terjadinya kerusakan
mineral.
B.Desintegrasi
Desintegrasi atau pelapukan fisika dapat disebabkan oleh pengaruh temperatur,
air,
dingin, cuaca, dan glacier. Desintegrasi adalah proses mekanik, dimana batuan-batuan massif
(tidak lepas) pecah menjadi fragment-fragment yang berukuran kecil tanpa adanya
perubuhansifat kimia fragment.
1.Desintegrasi akibat Temperatur
Batuan yang bertekstur kasar akan mudah mengalami desintegrasi dari batuan
berteksturhalus, sedangkan mineral-mineral yang berwarna kelam lebih banyak
menyerap panasdaripada yang berwarna kelam lebih banyak menyerap panas dari pada yang
berwarna cerah.Karena batuan tersusun atas berbagai mineral yang mempunyai
koefisien exspansi dankontraksi berlainan, maka fluktuasi temperatur menyebabkan
pecahnya batuan menjadi butir-butir mineral tunggal.
.
2. Desintegrasi akibat Air
Aliran air mempunyai daya angkut yang cukup besar. Makin cepat air mengalir makinbesar
pula daya angkutnya, sedangkan makin miring permukaan tanah makin cepat
airmengalir. Kemudian bahan yang dihanyutkan akan menimbulkan proses pengikisan
padabatuan yang dilalui, sehingga batu-batuan akan pecah dengan permukaan batuan yang
licin.
3.Desintegrasi akibat Angin
Pengaruh angin hampir sama dengan pengaruh air. Aliran angina selain
disebabkanbentuk permukaan bumi juga disebabkan oleh perbedaan temperatur
ditempat-tempattertentu. Angina dalam kecepatan besar mampu mengangkut batuan dan
selanjutnya bahanyang diangkutnya sanggup pula mengikis dan memecahkan batuan. Karena
secara tidaklangsung proses desintegrasi ini merupakan akibat perbedaan temperatur, maka
proses inibanyak terjadi didaerah kering (gurun pasir).
C.iklim
Unsur-unsur iklim yang memengaruhi proses pembentukan tanah terutama unsur suhudan
curah hujan.
1) Suhu/Temperatur
Suhu akan berpengaruh terhadap proses pelapukan bahan induk. Apabila fluktuasisuhu tinggi,
maka proses pelapukan akan berlangsung cepat sehingga pembentukan tanahjuga cepat.
2) Curah Hujan
Curah hujan akan berpengaruh terhadap kekuatan erosi dan pencucian tanah,
sedangkanpencucian tanah yang cepat menyebabkan tanah menjadi asam (pH tanah menjadi
rendah).Curah hujan akan berpengaruh terhadap kekuatan erosi dan pencucian tanah,
sedangkanpencucian tanah yang cepat menyebabkan tanah menjadi asam (pHtanah menjadi
rendah).
D.Organisme
(Vegetasi, Jasad Renik/Mikroorganisme)Organisme sangat berpengaruh terhadap proses
pembentukan tanah dalam hal:
1)Membantu proses pelapukan baik pelapukan organik maupun pelapukan kimiawi.
Pelapukan organik adalah pelapukan yang dilakukan oleh makhluk hidup (hewan
dan tumbuhan), sedangkan pelapukan kimiawi terjadi oleh proses kimia seperti batu kapur
yang larut oleh air.
2) Membantu proses pembentukan humus. Tumbuhan akan menghasilkan dan menyisakan
daun-daunan dan ranting-ranting yang menumpuk di permukaan tanah. Daun dan ranting itu
akan membusuk dengan bantuan jasad renik/mikroorganisme yang ada di dalam tanah.
3) Pengaruh jenis vegetasi terhadap sifat-sifat tanah sangat nyata terjadi di daerah
beriklisedang seperti di Eropa dan Amerika. Vegetasi hutan dapat membentuk tanah hutan
denganwarna merah, sedangkan vegetasi rumput membentuk tanah berwarna hitam karena
banyakkandungan bahan organik yang berasal dari akar-akar dan sisa-sisa rumput.
4) Kandungan unsur-unsur kimia yang terdapat pada tanaman berpengaruh terhadap sifat-
sifat tanah. Contoh, jenis tanaman cemara akan memberi unsur-unsur kimia seperti Ca,
Mg,dan yang relatif rendah, akibatnya tanah di bawah pohon cemara, derajat
keasamannylebih tinggi daripada tanah di bawah pohon jati
E. Bahan Induk
Bahan induk terdiri atas batuan vulkanik, batuan beku, batuan sedimen (endapan), dan batuan
metamorf. Batuan induk itu akan hancur menjadi bahan induk, kemudian akan
mengalami pelapukan dan menjadi tanah.Tanah yang terdapat di permukaan Bumi sebagian
memperlihatkan sifat (terutamasifat kimia) yang sama dengan bahan induknya. Bahan induk
terkadang masih terlihat pada tanah baru, misalnya tanah bertekstur pasir berasal dari
bahan induk yang kandungan pasirnya tinggi. Susunan kimia dan mineral bahan induk
akan memengaruhi intensitas tingkat pelapukan dan vegetasi di atasnya. Bahan induk yang
banyak mengandung unsur Ca akan membentuk tanah dengan kadar ion Ca yang banyak
pula, akibatnya pencucian asam silikat dapat dihindari dan sebagian lagi dapat membentuk
tanah yang berwarna kelabu. Sebaliknya bahan induk yang kurang kandungan
kapurnya membentuk tanah yang warnanya lebih merah
F.Topografi
Relief Keadaan relief suatu daerah akan memengaruhi:
1)Tebal atau Tipisnya Lapisan Tanah;
Daerah yang memiliki topografi miring dan berbukit, lapisan tanahnya lebih tipis karena
tererosi, sedangkan daerah yang datar lapisan tanahnya tebal karena terjadi sedimentasi.
2)Sistem Drainase/Pengaliran
Daerah yang drainasenya jelek seperti sering tergenang menyebabkan tanahnya menjadi
asam.
G.Waktu
Tanah merupakan benda alam yang terus-menerus berubah, akibat pelapukan danpencucian
yang terus-menerus. Oleh karena itu, tanah akan menjadi semakin tua. Mineralyang banyak
mengandung unsur hara telah habis mengalami pelapukan, sehingga tinggalmineral yang
sukar lapuk seperti kuarsa. Karena proses pembentukan tanah yang terusberjalan,
maka induk tanah berubah berturut-turut menjadi tanah muda, tanah dewasa, dantanah
tua.Tanah muda ditandai oleh masih tampaknya pencampuran antara bahan organik danbahan
mineral atau masih tampaknya struktur bahan induknya. Contoh tanah muda adalahtanah
aluvial, regosol, dan litosol. Tanah dewasa ditandai oleh proses yang lebih lanjutsehingga
tanah muda dapat berubah menjadi tanah dewasa, yaitu dengan proses pembentukanhorizon
B. Contoh tanah dewasa adalah andosol, latosol, dan grumusol. Tanah tua
prosespembentukan tanah berlangsung lebih lanjut sehingga terjadi proses perubahan-
perubahanyang nyata pada perlapisan tanah. Contoh tanah pada tingkat tua adalah jenis tanah
podsolikdan latosol tua (laterit)
Daerah yang memiliki topografi miring dan berbukit, lapisan tanahnya lebih tipis
karenatererosi, sedangkan daerah yang datar lapisan tanahnya tebal karena terjadi
sedimentasi.2)Sistem Drainase/PengaliranDaerah yang drainasenya jelek seperti sering
tergenang menyebabkan tanahnya menjadiasam.G.WaktuTanah merupakan benda alam
yang terus-menerus berubah, akibat pelapukan danpencucian yang terus-menerus. Oleh
karena itu, tanah akan menjadi semakin tua.
Mineralyang banyak mengandung unsur hara telah habis mengalami pelapukan, sehingga
tinggalmineral yang sukar lapuk seperti kuarsa. Karena proses pembentukan tanah
yang terusberjalan, maka induk tanah berubah berturut-turut menjadi tanah muda, tanah
dewasa, dantanah tua.Tanah muda ditandai oleh masih tampaknya pencampuran antara bahan
organik danbahan mineral atau masih tampaknya struktur bahan induknya. Contoh tanah
muda adalahtanah aluvial, regosol, dan litosol.
Tanah dewasa ditandai oleh proses yang lebih lanjutsehingga tanah muda dapat berubah
menjadi tanah dewasa, yaitu dengan proses pembentukanhorizon B. Contoh tanah dewasa
adalah andosol, latosol, dan grumuso
l. Tanah tua prosespembentukan tanah berlangsung lebih lanjut sehingga terjadi proses
perubahan-perubahanyang nyata pada perlapisan tanah. Contoh tanah pada tingkat tua adalah
jenis tanah podsolikdan latosol tua (laterit).Lamanya waktu yang diperlukan untuk
pembentukan tanah berbeda-beda. Bahaninduk vulkanik yang lepas-lepas seperti abu
vulkanik memerlukan waktu 100 tahun untukmembentuk tanah muda dan 1.000–10.000
tahun untuk membentuk tanah dewasa. Denganmelihat perbedaan sifat faktor-faktor
pembentuk tanah tersebut, pada suatu tempat tentunyaakan menghasilkan ciri dan jenis tanah
yang berbeda-beda pula. Sifat dan jenis tanah sangattergantung pada sifat-sifat faktor
pembentukan tanah. Kepulauan Indonesia mempunyaiberbagai tipe kondisi alam yang
menyebabkan adanya perbedaan sifat dan jenis tanah diberbagai wilayah, akibatnya tingkat
kesuburan tanah di Indonesia juga berbeda-beda.
SARAN
Dalam penulisan makalah ini penulis mengakui masih banyak kekurangan. Untuk itudemi
kesempurnaan makalah ini penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangundari
berbagai pihak khususnya para pembaca
TINJAUAN PUSTAKA
1.Hutan Pendidikan Hutan merupakan paru-paru bumi tempat berbagai satwa hidup, pohon-
pohon, hasil tambang dan berbagai sumberdaya lainnya yang bisa kita dapatkan dari hutan
yang tak ternilai harganya bagi manusia. Hutan juga merupakan sumberdaya alam yang
memberikan manfaat besar bagi kesejahteraan manusia,
baik manfaat tangible yang dirasakan secara langsung, maupun intangible yang dirasakan
secara tidak langsung. Manfaat langsung seperti penyediaan kayu, satwa, dan hasil tambang.
Sedangkan manfaat tidak langsung seperti manfaat rekreasi, perlindungan dan pengaturan
tata air, pencegahan erosi(Rahmawaty, 2004).
Daftar pustaka