Nim:3190073
Jawaban No.1
PT.GUNUNG SELAMET
Worksheet Sumber dan Penggunaan Modal Kerja
Untuk Periode 2020
27,275,00 45,985,00 18,710,00
Kas 0 0 0
66,210,00 80,640,00 14,430,00 15,030,0
pihutang dagang (Netto) 0 0 0 d 600,000 f 00
25,000,00 12,500,00 12,500,00 12,500,00
pihutang wesel 0 0 0 f 0
47,560,00 52,825,00 5,265,00
persediaan 0 0 5,265,000 g 0
32,750,00 27,610,00
Hutang dagang 0 0 5,140,000 5,140,000
D K
485,150,0 485,150,0 477,920,0
penjualan bruto 00 00 h 4,700,000 00
f 2,530,000
4,700,00
retur penjualan 4,700,000 4,700,000 h 0
296,185,0 296,185,0 301,450,0
harga pokok penjualan 00 00 g 5,265,000 00
14,735,00 14,735,00 14,735,00
adevertensi 0 0 0
34,115,00 34,115,00 6,575,00 27,540,00
gaji salesman 0 0 b 0 0
507,920,0 507,920,0
00 00
Jawaban No.2
Analisis break even point adalah suatu cara untuk mengetahui volume penjualan minimum agar
suatu usaha tidak menderita rugi, tetapi juga belum memperoleh laba dengan kata lain sama dengan
nol).
Analisis break even point sangat membantu manajemen dalam berbagai hal, misalnya dalam
masalah dampak pengurangan biaya tetap terhadap titik impas, atau dampak peningkatan harga
terhadap laba. Analisis ini sangat berguna bagi manajemen di dalam perencanaan dan pengambilan
keputusan.
Jawaban No.3
Working capital adalah salah satu istilah dalam dunia usaha. Working capital diartikan sebagai modal
kerja. Seperti diketahui, modal dibutuhkan agar suatu bisnis dapat berjalan lancar.
Working Capital adalah Working capital disebut juga dengan modal kerja bersih. Artinya, perbedaan
antara jumlah aset perusahaan dengan liabilitas dalam periode waktu saat ini.
working capital adalah suatu ukuran likuiditas perusahaan dalam kemampuannya dalam melunasi
hutang jangka pendek
Jawaban No.4
Analisis perubahan laba kotor adalah analisa atau evaluasi yang dilakukan oleh manajemen untuk
mencari dan mengetahui sebab-sebab terjadinya perubahan laba kotor suatu perusahaan dari
periode ke periode. Manfaat analisis perubahan laba kotor bagi manajemen adalah memberikan
cukup motivasi bagi manajemen untuk memulai suatu pemeriksaan, yang akan membawa kepada
berbagai kemungkinan tindakan koreksi, khususnya analisis yang menunjukan perbedaan tidak
menguntungkan (rugi) antara anggaran dan realisasi.
Analisis laba kotor yang didasarkan pada anggaran atau biaya standar dapat memberikan gambaran
titik-titik kelemahan dari kinerja periode tersebut. Dengan demikian, manajemen akan mampu untuk
menguraikan tindakan-tindakan perbaikan yang diperlukan untuk mengoreksi situasi dan untuk
dapat menentukan sebab-sebab terjadinya penyimpangan yang tidak menguntungkan tersebut.
Faktor yang mempengaruhi laba kotor
Setidaknya ada tiga faktor yang mempengaruhi laba kotor, yaitu:
Perubahan harga jual
Harga jual berpengaruh pada besaran laba yang diperoleh perusahaan. Apabila harga jualnya
semakin tinggi, maka laba perusahaan akan meningkat. Perbedaan harga jual di periode yang
berbeda akan berdampak pada perubahan laba yang didapat.
Perubahan kuantitas produk yang dijual
Jumlah kuantitas produk yang dijual juga berpengaruh pada besaran laba. Misalnya semakin banyak
barang yang terjual, otomatis laba perusahaan akan meningkat. Sama seperti perubahan harga jual,
perubahan kuantitas produk juga bisa mengubah perolehan laba.
Harga pokok penjualan produk
Perubahan harga pokok pejualan sangat dipengaruhi oleh harga bahan baku, upah serta kenaikan
harga. Apabila harga pokok penjualannya berubah, namun harga jualnya tetap, maka laba
perusahaan juga akan berubah.