Tentang
JADWAL ACARA MUSYAWARAH WILAYAH IX
PARTAI PERSATUAN PEMBANGUNAN
PROVINSI MALUKU
MEMUTUSKAN
Menetapkan : JADWAL ACARA MUSYAWARAH WILAYAH
IX PARTAI PERSATUAN PEMBANGUNAN
PROVINSI MALUKU
Pasal 1
Jadwal Acara Musyawarah Wilayah IX Partai Persatuan Pembangunan Provinsi Maluku adalah
sebagaimana tercantum dalam lampiran yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
keputusan ini.
Pasal 2
Ditetapkan di : Ambon
Pada Tanggal : ……, Juni 2021
Pukul :
MUSYAWARAH WILAYAH IX
PARTAI PERSATUAN PEMBANGUNAN
MALUKU
KETUA SEKRETARIS
(……………………………… ) ( ………………………….. )
ANGGOTA
( )
Lampiran Ketetapan MUSWIL IX Partai Persatuan Pembangunan Nomor :
01/TAP/MUSWIL IX/DPW/V/2021
RANCANGAN
JADWAL ACARA MUSYAWARAH WILAYAH IX
PARTAI PERSATUAN PEMBANGUNAN
PROVINSI MALUKU
Ambon, 18-19 Juni 2021
2
20.00.-21.30 WIT PARIPURNA V:
1. Pengesahan tata cara pemilihan Formatur
2. Pemilihan Formatur PH DPP
3. Pengesahan Formatur.
MUSYAWARAH WILAYAH IX
PARTAI PERSATUAN
PEMBANGUNAN MALUKU
PIMPINAN SIDANG
PARIPURNA I
KETUA SEKRETARIS
(……………………………… ) ( …………………………….)
ANGGOTA
( ……………………………)
3
RANCANGAN
KETETAPAN
MUSYAWARAH WILAYAH IX
PARTAI PERSATUAN PEMBANGUNAN
PROVINSI MALUKU
NOMOR : 02/TAP/MUSWIL IX/PPP/MAL/VI/2021
Tentang
MUSYAWARAH WILAYAH IX
PARTAI PERSATUAN PEMBANGUNAN
PROVINSI MALUKU
MEMUTUSKAN
Menetapkan : PERATURAN TATA TERTIB MUSYAWARAH
WILAYAH IX PARTAI PERSATUAN
PEMBANGUNAN PROVINSI MALUKU
4
Pasal 1
Pasal 2
Peraturan Tata Tertib sebagaimana yang dimaksud pada pasal 1 adalah pedoman dalam
melaksanakan permusyawaratan di dalam Musyawarah WILAYAH IX Partai Persatuan
Pembangunan Provinsi Maluku.
Pasal 3
Ditetapkan di : Ambon
Pada Tanggal : … Juni 2021
Pukul :
MUSYAWARAH WILAYAH IX
PARTAI PERSATUAN PEMBANGUNAN
PROVINSI MALUKU
KETUA SEKRETARIS
(……………………………… ) ( ……………………………)
ANGGOTA
( ………………………..)
5
Lampiran Ketetapan MUSWIL IX Partai Persatuan Pembangunan
Nomor : 02/TAP/MUSWIL IX/DPW/VI/2021
RANCANGAN
PERATURAN TATA TERTIB MUSWIL IX
PARTAI PERSATUAN PEMBANGUNAN
BAB I
NAMA, WAKTU, TEMPAT, PENYELENGGARA
DAN KEABSAHAN MUSYAWARAH WILAYAH IX
Pasal 1
Musyawarah Wilayah ini bernama Musyawarah Wilayah IX Partai Persatuan Pembangunan
(PPP) yang selanjutnya disebut Muswil.
Pasal 2
(1) Muswil diselenggarakan berdasarkan pada:
a. Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART) PPP hasil Muktamar IX PPP;
b. Keputusan Rapimnas I DPP PPP tanggal, 12 Maret 2021 di Jakarta, tentang
Pengesahan Pelaksanaan Musyawarah Wilayah;
c. Peraturan Organisasi (PO) Partai Persatuan Pembangunan Nomor I tahun 2021
tentang pelaksanaan Muswil;
d. Keputusan Rapat PH DPW PPP Maluku t pada tanggal 23 Mei 2021
(2) Muswil diselenggarakan pada tanggal 18-19 Juni 2021 M / 21-22 Syawal 1442 H
Pasal 3
(1) Muswil diselenggarakan oleh Pengurus Harian DPW PPP, Pasal 62 Ayat (7) Anggaran Dasar PPP;
(2) DPW PPP membentuk Panitia Muswil yang terdiri atas Panitia Pengarah (Steering Committee) dan
Panitia Pelaksana (Organizing Committee) berdasarkan Surat Keputusan DPW PPP Maluku Nomor :
045/SK/DPW/A1/V/2021
Pasal 4
(1) Muswil IX sah apabila dihadiri oleh lebih dari 2/3 (dua pertiga) jumlah utusan DPC
(Pasal 30 Ayat 1 Anggaran Rumah Tangga PPP)
(2) Kehadiran sebagaimana di maksud pada ayat (1) dapat berupa kehadiran secara fisik
dan/atau virtual.
(3) Keputusan Muswil dianggap sah apabila mendapatkan persetujuan lebih dari setengah
jumlah peserta Muswil baik secara fisik dan/atau virtual, (Pasal 30 ayat (4) Anggaran
Rumah Tangga PPP).
BAB II
FUNGSI, TUGAS DAN WEWENANG
Pasal 5
Fungsi
Musyawarah Wilayah adalah Musyawarah tingkat Provinsi yang merupakan pemegang
kekuasaan tertinggi Partai Persatuan Pembangunan ditingkat Wilayah (Pasal 62 ayat (1)
Anggaran Dasar PPP).
6
Pasal 6
Tugas dan Wewenang
Muswil berwenang :
a. Menilai laporan pertanggungjawaban DPW yang disampaikan oleh Pengurus Harian DPW;
b. Menetapkan Program Perjuangan Partai;
c. Memilih dan/atau menetapkan Formatur untuk menyusun Pengurus Harian DPW, Pimpinan
Majelis Syari’ah DPW, Pimpinan Majelis Pertimbangan DPW dan Pimpinan Majelis Pakar
DPW;
d. Menetapkan keputusan-keputusan lainnya yang dianggap perlu, antara lain Jadwal Acara, Tata
Tertib Muswil dan Tata Tertib Pemilihan Formatur (Paal 62 ayat (4) Anggaran Dasar PPP)
BAB III
PESERTA , HAK DAN KEWAJIBAN
Pasal 7
Peserta
(1) Peserta Musyawarah Wilayah IX terdiri dari :
a. Utusan
b. Peninjau
Pasal 8
Hak Peserta
Peserta berhak mendapatkan :
(1) Undangan untuk menghadiri Muswil IX atas undangan dari DPW PPP Maluku;
(2) Fasilitas pelaksanaan Muswil yang disiapkan oleh Panitia berupa, Muswil Kit,
Penginapan, Komsumsi dan Transportasi di arena Muswil IX.
(3) Setiap Utusan Muswil mempunyai hak bicara dan hak suara.
(4) Setiap peninjau Muswil hanya mempunyai hak bicara.
(5) Khusus utusan DPW PPP, dalam hal ini Pengurus Harian dan Pimpinan Majelis
mempunyai hak bicara tetapi tidak mempunyai hak suara.
(6) Memperoleh hasil-hasil Muswil IX
(7) Mendapatkan pelayanan kesehatan selama pelaksanaan Muswil IX
6
Pasal 9
Kewajiban Peserta
Peserta Muswil berkewajiban untuk :
a. Menunjukkan Swab Test dengan hasil negative yang masih berlaku pada saat kedatangan
di lokasi Muswil IX
b. Menghadiri semua sidang-sidang Muswil dengan tepat waktu;
c. Untuk menghadiri sidang, peserta menandatangani daftar hadir dan menunjukkan kartu
tanda peserta Muswil kepada Panitia
d. Dalam hal peserta Muswil yang menghadiri secara virtual maka kehadirannya dianggap
sah setelah mengisi daftar hadir secara virtual
e. Menghadiri Sidang Komisi dengan tepat waktu dimana yang bersangkutan
menjadi anggotanya.
f. Memelihara kelancaran dan ketertiban Muswil IX.
g. Mematuhi protocol kesehatan Covid-19 (selalu memakai masker, menjaga jarak dan mencuci
tangan)
h. Semua jenis persidangan dalam Muswil IX dihadiri oleh peserta Muswil kecuali dalam
keadaan tertentu, yakni keadaan bahaya pandemi Covid-19 yang mewajibkan penegakan
protocol kesehatan dan keadaan tertentu lainnya, sidang dapat dilaksanakan secara virtual
dengan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi.
i. Pada saat sidang pemilihan formatur, seluruh peserta Muswil IX hadir secara langsung
memberikan hak suaranya.
j. Ketentuan lebih lanjut tetang Tata Cara Pemilihan Anggota Formatur diatur dalam tata tertib
tersendiri.
k. Mematuhi ketentuan-ketentuan lain yang diatur dalam tata tertib ini.
BAB IV
PERSIDANGAN, PIMPINAN DAN WEWENANG
Pasal 10
Sidang-sidang
Sidang Muswil IX terdiri dari :
a. Sidang Paripurna;
b. Sidang Komisi;
c. Sidang Formatur;
Pasal 11
(1) Peserta Sidang Paripurna adalah semua Peserta Muswil IX sebagaimana dimaksud
dengan Pasal 28 ayat (1) dan (2) Anggaran Rumah Tangga
(2) Peserta sidang komisi adalah dari anggota komisi
(3) Pimpinan sidang komisi dipilih dari anggota komisi
(4) Peserta Sidang Formatur adalah Ketua dan Anggota Formatur
Pasal 12
(1) Sidang Paripurna bersifat terbuka, kecuali dinyatakan tertutup oleh sidang itu sendiri.
(2) Sidang Komisi bersifat terbuka, kecuali dinyatakan tertutup oleh sidang itu sendiri
(3) Hasil pembicaraan dalam sidang tertutup hanya boleh diumumkan atas persetujuan sidang.
(4) Atas usul ketua sidang atau peserta, sidang dapat memutuskan bahwa pembicaraan tertutup
yang bersifat rahasia harus dipegang teguh oleh semua peserta dan peninjau, termasuk orang
yang karena tugasnya mengetahui materi yang dibicarakan.
Pasal 13
7
(1) Setiap peserta Muswil IX harus menjadi anggota salah satu sidang komisi
(2) Jumlah Anggota Komisi ditetapkan oleh DPW dengan memperhatikan keseimbangan
jumlah peserta Muswil IX
(3) Dalam hal terjadi ketimpangan pilihan keanggotaan komisi, pimpinan sidang paripurna
berhak menyalurkan kepada komisi yang anggotanya sedikit.
Pasal 14
(1) Sidang komisi bertugas memusyawarahkan dan merumuskan materi yang menjadi
tugas komisi bersangkutan.
(2) Hasil dan laporan komisi di susun oleh pimpinan komisi berdasarkan pendapat, usul, saran
dan tanggapan para anggota komisi dalam rapat-rapat komisi.
(3) Apabila dianggap perlu, sidang komisi dapat membentuk sub komisi untuk membahas
materi yang menjadi tugas komisi bersangkutan dan dipersentasikan dalam sidang komisi
tersebut.
(4) Pimpinan Sidang Komisi dapat membentuk Tim Perumus untuk merumuskan
hasil pembahasan sebagai laporan komisi.
Pasal 15
Sidang Komisi terdiri dari :
Komisi A : Program Kerja.
Komisi B : Rekomendasi dan Pernyataan Politik
Pasal 16
Komisi wajib memberikan laporan kepada sidang paripurna tentang hasil kerjanya untuk ditetapkan
menjadi keputusan Muswil IX
Pasal 17
(1) Sidang-sidang Muswil IX dipimpin oleh Pengurus Harian DPW PPP dan/atau
Pengurus Harian DPP, kecuali Sidang Formatur, Pasal 31 ayat (2) Anggaran Rumah
Tangga.
(2) Pimpinan Sidang terdiri dari tiga orang yakni Ketua, Sekretaris, dan Anggota.
Pasal 18
Tugas dan Wewenang Pimpinan Sidang
Pasal 18A
(1) Dalam hal persidangan secara virtual mengalami gangguan jaringan secara teknis, maka
persidangan ditunda paling lama 2 x 10 (dua kali sepuluh) menit sampai jaringan secara teknis
kembali normal.
(2) Apabila pada ketentuan pada ayat (1) belum terpenuhi maka sidang dapat dilanjutkan dan
keputusan sidang dianggap sah.
Formatur
a. Pernah menjadi pengurus DPP, DPW, atau DPC sekurang-kurangnya 1 (satu) masa
bakti kepengurusan;
b. Dalam hal ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (9) huruf a tidak dapat
dipenuhi, maka Ketua dan Sekretaris DPW harus pernah menjadi pengurus organisasi
Islam atau organisasi sayapnya terutama organisasi yang berfusi dengan PPP,
dan/atau organisasi profesi yang memiliki visi dan misi yang sejalan dengan PPP
sekurang-kurangnya 1 (satu) masa bakti pada tingkat Provinsi atau satu tingkat diatas
atau dibawahnya;
c. Dalam hal ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (9) huruf b tidak dapat
dipenuhi, maka Ketua dan Sekretaris DPW dapat dijabat oleh pejabat publik
eksekutif, Anggota Legislatif, dan/atau tokoh agama/tokoh masyarakat atau
profesional;
d. Pernah mengikuti dan lulus Latihan Kepemimpinan Kader Utama (LKKU) atau
pelatihan sejenis yang diselenggarakan oleh DPP;
e. Dalam hal ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (9) huruf d tidak dapat
dipenuhi, maka calon Ketua dan Sekretaris DPW harus pernah mengikuti pelatihan
kepemimpinan di jenjang yang sama pada organisasi Islam atau sayapnya, terutama
organisasi yang berfusi dengan PPP dan atau organisasi yang memiliki visi dan misi
yang sejalan dengan PPP dan/atau bersedia mengikuti LKKU;
f. Dalam hal ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (9) huruf e tidak dapat
terpenuhi, maka ketua dan sekretaris terpilih harus mengikuti pelatihan yang
dilaksanakan oleh DPP sebelum keluar Surat Keputusan (SK) pengesahan
kepengurusan;
g. Tidak pernah menjabat selama dua periode berturut-turut dan atau tidak berturut-
turut untuk jabatan yang sama di wilayah tersebut dan/atau wilayah lainnya;
h. Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (9) huruf g, dapat
dikecualikan berdasarkan keputusan PH DPP;
i. Tidak sedang tersangkut kasus hukum atau dalam proses hukum dengan
status tersangka atau terdakwa tindak pidana;
j. Calon Ketua dan Sekretaris DPW wajib menandatangani pakta integritas yang
ditetapkan
9
(12) Keputusan PH DPP sebagaimana dimaksud pada ayat (9) huruf h, diputuskan
dengan mempertimbangkan ketentuan sebagai berikut:
a. Perolehan suara atau kursi DPR, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten/Kota
lebih besar atau sama dengan perolehan pada Pemilu 2014;
b. Telah melaksanakan kaderisasi setingkat Latihan Kepemimpinan Kader
Madya (LKKM) lebih dari sekali;
c. Memperoleh dukungan lebih dari 2/3 suara dalam pemilihan formatur yang
bersifat tertutup, dan/atau;
d. Provinsi yang bersangkutan memiliki populasi muslim kurang dari 50%.
BAB V
BAHAN PERSIDANGAN
Pasal 20
(1) Semua bahan persidangan Muswil IX berupa materi, dokumen, risalah dan lainnya
disiapkan dan diedarkan oleh Pengurus Harian DPW PPP Maluku.
(2) Selain bahan sebagaimana tersebut pada ayat (1) dilarang diedarkan dalam forum
persidangan Muswil IX.
BAB VI
KUORUM DAN TATA CARA PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Pasal 21
Kourum Persidangan
Pasal 22
Tata Cara Pengambilan Keputusan
BAB VIII
PENUTUP
Pasal 23
Segala sesuatu yang belum tercantum dalam tata tertib ini akan ditentukan lebih lanjut oleh
Pimpinan Sidang setelah dimusyawarahkan dengan peserta Muswil IX.
1
MUSYAWARAH WILAYAH IX
PARTAI PERSATUAN PEMBANGUNAN
MALUKU
KETUA SEKRETARIS
( ) ( )
ANGGOTA
( )
1
RANCANGAN
KETETAPAN
MUSYAWARAH WILAYAH IX
PARTAI PERSATUAN PEMBANGUNAN
PROVINSI MALUKU
NOMOR : 03/TAP/MUSWIL IX/PPP/MAL/VI/2021
Tentang
MUSYAWARAH WILAYAH IX
PARTAI PERSATUAN PEMBANGUNAN
PROVINSI MALUKU
MEMUTUSKAN
Menetapkan : PENILAIAN TERHADAP LAPORAN
PERTANGGUNGJAWABAN DEWAN PIMPINAN
WILAYAH PARTAI PERSATUAN PEMBANGUNAN
MALUKU 2016 - 2021 DALAM MUSWIL IX PPP
MALUKU.
Pasal
1
MUSWIL IX menerima Laporan Pertanggungjawaban Dewan Pimpinan Wilayah Partai
Persatuan Pembangunan Maluku 2016 – 2021 dalam Sidang Paripurna II.
Pasal 2
Ditetapkan di : Ambon
Pada Tanggal.............. Juni 2021
Pukul :
MUSYAWARAH WILAYAH IX
PARTAI PERSATUAN
PEMBANGUNAN MALUKU
KETUA SEKRETARIS
( ) ( )
ANGGOTA
( )
1
RANCANGAN
PROGRAM KERJA
PARTAI PERSATUAN PEMBANGUNAN MALUKU
MASA BAKTI 2021 - 2026
Demokrasi Indonesia sampai saat ini belum lah menunjukan ciri – ciri demokrasi yang
terkonsolidasi. Dimana, demokrasi bisa berjalan dan beproses dalam masa waktu yang lama,
penegakan hukum berjalan baik, pengadilan yang independen, pemilu yang adil dan kompetitif, civil
society yang kuat, serta terpenuhinya hak-hak sipil, ekonomi dan budaya. Masalah krusial yang
dihadapi demokrasi kita hari ini adalah, masih kurangnya masyarakat sipil yang kritis pada
kekuasaan, buruknya kaderisasi partai politik, hilangnya oposisi dan pemilu biaya tinggi, akibat dari
masifnya politik uang dalam pemilu.
Sebagai sebuah Partai politik tertua di Negara ini, PPP telah mengikuti 10 kali penyelenggaran
pemilu sejak tahun 1977 sampai dengan pemilu 2019, perjalanan panjang partai ber;ambang Ka;bah
ini, tentunya memiliki kelebihan di bandingkan dengan parpol lain.Akan tetapi, fakta telah
memperlihatkan buat kita bahwa, pengalaman dan masa waktu yang panjang, tidaklah bisa menjadi
modal untuk memenangkan Pemilu, akan tetapi harus dijadikan sebagai bahan untuk mengitrospeksi
diri kita sebagai sebuah partai politik. Sebagai partai politik hasil fusi dari bebrapa partai politik
islam, tentunya PPP menjadikan Islam sebagai ideology Partai dalam menjalankan ihktiar
perjuangannya. Akan tetapi masa ini, para elemen fusi telah berdiri sendiri dengan membentuk
partai politik baru yang kesemuanya menjadikan Islam sebagai idiologi dan basis politiknya. Bahkan
di masa ini, PPP sulit untuk mengklaim diri sebagai satu satunya partai politik islam. Mungkin
bukan saja PPP tapi seluruh partai politik yg menjadikan islam sebagai idiologi dan basis
perjuangannya. Sebab seluruh partai politik saat ini, memiliki underbow yang bernafaskan Islam.
Inilah yang menjadi tantangan nyata buat PPP masa ini.
Tantangan sistim pemilu proporsional terbuka adalah pemilu berbiaya tinggi dimna politik uang
tidak bisa di hindari, beberapa partai politik bahkan menstimulus para kadernya dengan finansial,
untuk meraih suara dan akan menggantinya secara berkala jika terpilih. PPP mungkin saja tidak
mampu melakukan cara2 seperti itu. Kita bisa memilih jalan lain, yakni, melakukan rekrutmen kader
yang berlatar belakang ekonomi yang baik, sehingga dapat memmanfaatkan kelebihan ekonominya
untuk kepentingan partai, tentunya dengan rumusan yang proporsional, yang kemudian dijadikan
sebagai metode dalam ihktiar membesarkan PPP.
PPP hari ini, sudah harus keluar dari minestream sebagai partai politik yang mewakili pemilih islam
Generasi lama PPP harus menegaskan dirinya sebagai Partai politik milik semua, milik umat islam
dari berbgai golongan dan mazhab, milik anak muda, baik professional maupun aktifis , milik
nelayan , milik petani , milik buruh , dan masyarakat lainnya. Oleh karenanya, PPP harus
merumskan Islam sebagai ideology yg progresif, egaliter dan rahmatan lilalamin, dengan demikian
PPP mampu menjadi Partai politik yang meskipun berasaakan islam, akan tetapi tidak terjebak pada
narasi simbolik namun substansi, yaitu nilai-nilai yang di ajarkan dan di contohi oleh baginda
Rasullullah Muhammad SAW, yang memperjuangan nilai nilai keislaman yang egaliter, kita akan
mampu berada di semua arena perjuangan tanpa canggung.
Pandemi Covid-19, memberi dampak sangat besar pada sisi kehidupan manusia di semua sector,
tidak hanya ekonomi, akan tetapi kehidupan social masyarakat juga menerima dampak atas
pandemic ini.
Sebagai Partai yang memiliki sejarah paling panjang dibandingkan partai-partai politik Islam
yang lain, PPP memiliki keunggulan sebagai modal dasar perjuangan, yakni latar belakang
historis sebagai fusi politik penerus perjuangan empat partai Islam. Fusi ini tidak hanya
menjadi dokumen historis, tapi juga merupakan kekuatan srategis yang tetap actual, untuk
menyatukan sikap perjuangan politik ummat.
Di Maluku, capaian PPP dari pemilu ke pemilu mengalami ketidak stabilan sejak pemilu 2004.
Secara umum, hasil pemilu 2019 lalu, PPP menempatkan 16 kader PPP sebagai anggota DPRD
baik DPRD Provinsi maupun DPRD kab/Kota antara lain : 2 anggota DPRD Provinsi Maluku
{dapil kota ambon dan Dapil Buru dan Buru selatan}, untuk DPRD kabupaten dan Kota antara
lain a. DPRD kota ambon 2 kursi, b. DPRD kabupaten BURU 3 kursi , c. DPRD kabupaten
Buru Selatan 2 kursi, d.DPRD Kabupaten Maluku Tenggara 1 kursi, e.DPRD kota Tual 2 Kursi.
f.DPRD Kabupaten Kep. Aru 1 kursi, g.DPRD Kabupaten Maluku Tengah 1 kursi, h,DPRD
kabupaten Seram Timur 2 kursi, hasil pemilu 2019 memberikan harapan tersendiri buat PPP
maluku, kenapa, sebab yang mengisi kursi legislative adalah kader – kader muda PPP hampir
100%. Disini lah yang kami sebut, harapan dan modal politik PPP untuk menghadapi tantangan
pemilu serentak tahun 2024. Disisi lain ada beberapa kabupaten yang sejatinya memiliki potensi
buat PPP, akan tetapi belum mencapai hasil yang di harapkan. Oleh karena itu, kedepan harus
dibangun kerja konsulidasi yang terintegrasi dan saling menguatkan, dengan memanfaatkan
seluruh potensi SDM kader yang ada.
Terintegrasi artinya konsulidasi harus terhubung dan melibatkan seluruh kader potensial, baik
yang merupakan kader PPP ataupun kader-kader ormas islam lainnya. Bahkan mereka yang
memliki nilai electoral yang dapat menguatkan PPP, harus juga direkrut menjadi kader PPP .
Kemudian saling menguatkan sebagai sebuah keluarga. Kita semua bertanggungjawab atas
semua proses konsolidasi di setiap kabupaten kota, dan harus berdiri sebagai sebuah keluarga
yang rukun, saling menyayangi dan saling membantu. Kita tidak boleh lagi berdiri sendiri atau
membentuk keluarga-keluarga kecil di dalam keluarga besar Partai Persatuan Pembangunan,
sehingga pernyataan bahwa kita adalah keluarga besar tidak hanya menjadi adigum.
Konflik dalam sebuah organisasi termasuk partai politik adalah sebuah keniscayaan. Ada dua
sisi dalam konflik, yaitu konstruktif dan destruktif. Semuanya tergantung cara dan kemampuan
kita mengelolanya. Hanya saja, fakta yang terjadi hingga saat ini, kita belum belum mampu
mengelola koflik itu. Dan konflik PPP sudah mengarah ke konflik yang destruktif. Maka
semuanya harus di akhiri. Konflik yang di alami PPP mulai dari DPP sampai ke DPW bahkan
DPC, PAC dan Ranting, telah mengarah ke konflik yang destruktif. Falta ini dapat dilihat
dengan kondisi PPP hari ini. Akan tetapi semua itu telah menjadi pengalaman yang berharga
buat kita. Untuk itu mari kita berihktiar mengeratkan lagi silaturahmi, guna merajut soliditas
membangun konsulidasi untuk menuju kemenangan.
B. Program Prioritas
1. Konsulidasi
Konsulidasi merupakan hal yang penting dan prioritas bagi PPP Maluku, sebagai langkah awal di
mulainya semua proses perjuangan menghadapi dinamika politik. Apa lagi kita baru saja kembali
merajut keperbedaan kita. Olehnya itu, starting point kita adalah, melakukan ihktiar konsulidasi yang
harus di lakukan secara terintegrasi, massif dan saling menguatkan.
PPP maluku membagi konsolidasi menjadi dua bentuk. 15
1. Konsulidasi yang pertama adalah, Konsolidasi Internal dengan maksud untuk memperkuat
kelembagaan partai di mulai dari Dewan Pimpinan Wilayah (DPW), Dewan Pimpinan Cabang
(DPC), Pimpinan anak Cabang (PAC) dan Pimpinan Ranting (PR), diseluruh wilayah Provinsi
Maluku, sampai dengan dusun dan desa dan harus dituntaskan dengan segera dengan
memanfaatkan potensi Partai yang dimiliki. Konsulidasi Partai harus terjadwal dengan sistimatis
sehingga akan terlihat begitu massif, dan dengan demikian akan membangkitkan semangat
berjuang para kader, terbangunnya suasana kekeluargaan dan kebersamaan di PPP Maluku.
Dalam momentum konsulidasi di semua tingkatan, keterlibatan DPW PPP Maluku sangat
dibutuhkan guna mendukung terlaksananya konsulidasi di maksud, sehingga ihktiar membangun
PPP Maluku sebagai sebuah keluarga dapat terlaksana .
Selain konsulidasi di tinggkat kelembagaan partai seperti yang dimaksudkan diatas, konsulidasi
menguatkan lembaga underbouw PPP juga harus di intensifkan, sebagai penyanggah dan organ
distribusi kader ounderbow partai benar-benar harus di jadikan sebagai elemen perjuangan dalam
mewujudkan cita cita perjuangan PPP. Ounderbow PPP yakni GPK, GMPI, GMP,AMK ,WPP dan
oragan-organ taktis strategis lainnya, harus di aktifkan bukan hanya menjadi menara gading, tapi
harus di gerakan untuk menunjang program perjuangan partai. Olehnya itu, ounderbow PPP ini pun
harus terkonsulidasi sampai di tinggkat bawah dan mendapat support dari pengurus PPP di setiap
tingkatan.
2. Yang kedua adalah, Konsulidasi Eksternal. Kita tidak bisa menafikan fakta fusi PPP adalah
sebuah history karena kelahiran PPP, tapi tidak lagi bisa diklaim sebagai inbody dengan PPP
secara institusional. Akan tetapi PPP yakin masih ada Individu-individu yang secara personal
mencintai PPP, dan membantu untuk membesarkan PPP. Maka konsulidasi dalam bentuk
silaturahmi harus terus di galakan bersama tokoh tokoh atau indifidu yang di maksud, tanpa
menafikan konsulidasi dengan institusi yang merupakan hasil fusi tersebut. Selain itu konsulidasi
dengan organisasi fusi PPP, perlu juga diagendakan, konsulidasi dengan ormas dan tokoh- tokoh
di luar organ fusi, tanpa membedakan ideology masing masing. Ini penting dilakukan untik
menunjukan bahwa, PPP adalah partai Islam yang hidup di Negara Republik Indonesia yang
berdasarkan Pancasila dan Partai islam yang Rahmatan lilalamin.
Konsulidasi juga penting dilakukan dengan organisasi profesi dan kepemudaan lainnya, dan yang
tidak kalah penting juga, dengan media masa. Konsulidasi ini bermaksud agar PPP tidak terlihat
sebagai Partai politik yang eksklusif, melainkan PPP sebagai Parpol yang inklusif. Dengan demikian
PPP Maluku dapat merubah mainstream tentang PPP, menjadi PPP untuk semua dalam
memperjuangkan kepentingan Umat dan Rakyat.
Untuk mewujudkan semua itu, PPP Maluku merumuskan langkah-langkah sebagai berikut, antara
lain :
a. Mensegerakan pelaksaanan Musyawarah Cabang di seluruh kabupaten/kota, dan dilakukan oleh
masing-masing Dewan Pimpinan Cabang (DPC), dengan menyiapkan jadwal pelaksanan yang
terukur
b. Mengusahakan untuk menyediakan fasilitas secretariat yang representative, sebagai basis
perjuangan partai
c. Mendorong dan memfasilitasi ouderbow PPP, untuk melakukan konsulidasi pembentukan
struktur, sampai di tinggkat cabang
d. Melakukan dan menjadwalkan konsulidasi dengan organisasi keagamaan, profesi dan media
masa di Provinsi Maluku.
e. Melakukan dan menjadwalkan konsulidasi dan silaturahmi dengan tokoh dan alim ulama di
Maluku.
f. Melakukan silahturahmi ke pesantren yang merupakan basis moral PPP
Salah satu faktor yang melemahkan sebuah partai politik adalah, kaderisasi. Dan PPP juga
mengalaminya. Padahal dalam anggaran rumah tangga PPP, telah di atur secara jelas dan sistimatis,
terkait dengan pedoman pengkaderan di PPP. Yang menjadi masalah adalah, kemauan
un1tu6k
melaksanakannya. Bahkan DPP sebagai pusat perjuangan partai terlihat sunyi dalam melakukan
aktifitas pengkaderan.
Dengan memperhatikan realitas diatas, maka kaderisasi dapat dilakukan, untuk membentuk kader
yang memliki tanggung jawab dan loyalitas yang tinggi terhadap PPP, dalam memahami maksud
kaderisasi, juga kita tidak bisa melihatnya secara normative saja, tapi juga harus melihat faktor-
faktur kebutuhan, sehingga kaderisasi juga bisa dengan merekrut kader-kader umat yang tersedia,
untuk dimetamorfosikan menjadi kader PPP yang memliki tanggung jawab dan loyalitas. Untuk
maksud itu, PPP harus benar-benar meposisikan diri sebagai Partai Politik yang selalu
menghormati dan memberikan kesempatan seluas-luasnya, kepada para kader umat yang telah
tersedia. Mereka adalah kader kader yang disiapkan oleh organisasi kader, baik organisasi massa
kepemudaan, seperti Pemuda Muhammadiyah, Gerakan Pemuda Anshar, Remaja Mesjid, GPI ,
GPII, dan juga dari organisasi kemahasiswaan seperti, HMI, IMM, PMII, PII,dan GMNI, dan
tentunya kader kader dari ounferbow PPP. Selain itu juga, PPP harus marangkul kader dari
lembaga profesi seperti HPMI dll.
Kita memiliki modal history yang melahirkan kader biologis, yakni kader yang tercipta karena
darah turunannya. Mereka adalah keterunan dari para pejuang PPP di masanya. Kekuatan inilah
yang selalu menjadi sumber kekuatan yang tidak bisa di pungkiri keberadaannya, yang selalu
menjadi tulang punggung dan sumber regenerasi di PPP, dan sebagian besar kita adalah mereka.
Selain kaderisasi, upaya peningkatan kapasitas kader yang ada di legislative juga harus dilakukan.
Sebab para anggota DPRD PPP, adalah para tentara dan pejuang PPP yang memliki nilai strategis.
Sebab public akan dengan mudah membaca dan mesimpulkan komitmen PPP hanya dengan
melihat bagamana peran para anggota DPRD. Oleh karena itu, maka tanggungjawab untuk
meningkatkan kapasitas dimaksud, perlu dilakukan pendidikan dan pelatihan bagi para anggota
DPRD PPP se-Maluku. Selain meningkatkan kapasitas pendidikan dan latihan, juga dapat
membangun sinergitas perjuangan PPP, di seluruh Provinsi Maluku.
Oleh karena itu untuk menterjemahkan secara konprehensif program kaderisasi, maka PPP Maluku
melakukan langkah langkah sebagai berikut antara lain :
a. Melakukan pengkaderan sebagaimana di amanahkan dalam anggaran rumah tangga PPP,
sesuai dengan kewenangnnya, dan menyiapkan silabus pengkaderan.
b. Mensosialisasikan dan memperkenalkan sejak dini Partai Persatuan Pembangunan kepada
masyarakat, terutama kepada para kader-kader yang telah tersedia, sebagai ihktiar untuk
merekrut para kader tersebut.
c. Memfasilitasi pengkaderan yang dilakukan oleh ounderbow PPP
d. Merangkul dan mengkonsulidasikan kader-kader biologis PPP, dan kemudian
mendistribusikan dalam kepengurusan PPP serta ounderbow PPP di setiap tingkatan
e. Melaksanakan kegiatan pelatihan terhadap para anggota legislative PPP secara simultan,
untuk meningkatkan kapisitas anggota legislative
f. Melaksanakan pengajian secara rutin, dalam rangka memperluas pengetahuan islam bagi
para kader dan pengurus, sebagai cerminan Islam adalah ideology perjuangan PPP.
C. PROGRAM STARATEGIS
Sejalan dengan program kerja yang telah di jabarkan diatas, PPP Maluku kedepan perlu
merumuskan sejumlah program strategis dan konstruktif jangka pendek maupun jangka panjang,
bukan saja yang berkaitan dengan sinergitas bersama pemerintah daerah, tetapi juga program atau
aktifitas-aktifitas keummatan dan kemasyarakatan. PPP Maluku ke depan mau dan tidak mau, suka
dan tidak suka, dengan segala sumber daya yang dimiliki, harus hadir di tengah-tengah masyarakat,
untuk menyentuh perjuangan ummat, yang telah lama hilang sebagai jati diri dan titah juang PPP.
Fakta hari ini membuktikan, PPP hampir kehilangan roh juang, bukan saja dalam hal
memperjuangakan aspirasi ummat, tetapi juga dalam hal aktifitas-aktiftas social kemasyarakatan
yang jarang tersentuh PPP secara kelembagaan. PPP Maluku ke depan, untuk setiap tingkatan, tidak
bisa lagi mengandalkan one man show seperti yang selama ini dilakukan sejumlah kader, namun
PPP harus hadir secara kelembagaan di setiap lini kehidupan masyarakat di Maluku. PPP juga
harus bisa mengisi ruang-ruang digital untuk semua plat form media sosial, sebagai alat dan sarana
komunikasi dan informasi, yang kini menjadi kebutuhan utama di era digital. Atas dasar itu,
sejumlah program yang dianggap strategis dirumuskan sebagai berikut :
1
a. PPP Maluku harus membentuk PPP Rescue. Yakni sebuah badan tanggap darurat, yang
cepat tanggap ketika ada musibah yang terjadi di Maluku.
b. Akun-akun media social DPW,DPC,PAC harus dihidupkan dan di gairahkan kembali, untuk
mengisi ruang-ruang digital, sebagai sarana informasi dan komunikasi PPP Maluku.
c. Bidang Humas dan Komunikasi media yang ada pada setiap tingkatan kepengurusan partai,
harus menjadi hidup sebagai ujung tombak publikasi aktifitas PPP, dan juga melatih para
kader partai mengelola semua platform media social, dengan pengetahuan IT serta cara
menulis sebuah informasi yang baik dan benar.
d. Kabar PPP, adalah saluran berita dengan platform social media yang mempubhlis aktifitas
partai maupun kader melalui akun resmi facebook dan instagram partai.
e. Bacarita PPP harus dilakukan minimal 3 (tiga) bulan sekali, dengan menghadirkan kader
partai mulai dari anggota DPRD Provinsi/kabupaten/kota yang hadir sebagai narasumber,
dalam acara Bacarita PPP dengan undangan pemilih pemula atau kaum millennial.
f. KoPPPi PPP, sebuah program kerja baru yang menghadirkan para pemilih pemula dan
kaum mellenial dalam sebuah diskusi santai.
g. Road show PPP harus gencar dilakukan minimal 3 (tiga) bulan sekali dengan menyasar
warga di pemukiman-pemukiman sarat penduduk, untuk mengenalkan dan membumikan
kembali partai PPP di tengah-tengah masyarakat.
h. PPP go to campus atau go to scholl, harus dilakukan untuk mengenalkan PPP kepada calon
pemilih baru maupun pemilih pemula.
Jika melihat perkembangan politik nasional pasca pemilu 2019 lalu, dimana terjadi distorsy dalam
hal akumulasi suara partai. Terjadi pergeseran dari suara partai ke perolehan suara personal caleg.
Dengan demikian, kekuatan personal atau electoral personal menjadi penentu untuk meraih kursi di
setiap jenjang parlemen. Fakta ini harus dijadikan sebagai ihktiar PPP. Artinya PPP harus
menyiapkan sejumlah metodelogi sebagai formula untuk menjawab tantangan yang ada. Yang
pertama, menguatkan struktur partai untuk melakukan kerja-kerja prioritas dan strategis terukur,
dan sistimatis. Melakukan identifikasi yang selektif kepada sejumlah personal yang memiliki
keunggalan electoral dan financial, untuk di galang menjadi bakal calon legislative, dengan terlebih
dahulu melakukan pendekatan dan membangun komitmen yang proporsional demi kepentingan
PPP.
Sistem pemilu proporsional terbuka saat ini, telah membuka ruang terjadinya politik transaksional,
sehingga memicu tingginya biaya politik, seperti politik uang dalam pelaksaanan pemilu tahun
2019 lalu. Olehnya itu, dengan sistem politik yang diterapkan saat ini, PPP sebagai partai politik,
tidak bisa lari atau menghindar dari situasi ini. Belum lagi manajemen PPP dalam memenage
Pemilu yang selalu acak-acakan, mulai dari persiapan dan rekrutmen saksi, pemetaan wilayah dan
distrubis saksi, adalah kelemahan-kelemahan PPP saat ini. Untuk bisa survive dan menang, maka
yang harus dilakukan PPP saat ini adalah, menyiapkan infrastuktur pemilu jauh hari sebelum
pelaksanan Pemilu, sebagai respon untuk menjawab tantangan dan dinamika yang ada. Untuk itu,
ke depan, Pemenangan PPP harus difokuskan pada penguatan institusional, dan kemudian merekrut
kader-kader ummat yang memiliki elektoral yang kuat, serta dukungan finansial yang baik, dengan
tentunya memprioritaskan kader unggulan PPP. Menyiapkan badan saksi sejak dini yang
bertanggung jawab atas penggalangan, pemetaan TPS, penguasaan TPS, rekurt pendidikan dan
pelatihan calon saksi PPP pada pemilu 2024, termasuk saksi di tingkat KPU, yang semuanya harus
dibamgun secara sinergi dan terkoneksi sampai dengan DPC.
Itu itu, berikut ini adalah sejumlah formula yang dirangkum sebagai program pemenangan PPP ke
depan, antara lain :
a. Program program prioritas dan strategis harus terintegrasi mulai dari tingkat DPW, DPC,
PAC, hingga PR. Dengan demikian konektifitas program dapat terlaksana secara utuh dan
sistematis, serta dapat memacu semangat kerja kolektif.
b. Kerja-kerja personal kader pada wilayah-wilayah basis, harus terus dilakukan, dengan tetap
menghadirkan PPP secara kelembagaan.
c. Melakukan Simulasi bakal calon legislatif dua tahun sebelum pencalegan. Dengan demikian
PPP dapat melakukan evaluasi untuk mengukur electoral bakal calon legislative sebelum
Pemilu di mulai,
d. Membentuk badan saksi PPP, yang bertanggung jawab atas penggalangan, pemetaan dan
penguasaan TPS, merekrut, serta melakukan pendidikan dan pelatihan calon saksi PPP,
semuanya dilakukan terintegrasi dan porposional mulai dari DPW, DPC, dan PR di
Wilayah Maluku
Demikian beberapa program kerja dan kegiatan yang di usulkan untuk di bahas dan di
musyawarahkan dalam forum Musyawarah Wilayah Partai Persatuan Pembangunan Maluku ke 9.
RANCANGAN
REKOMENDASI DAN PERNYATAAN POLITIK
MUSYAWARAH WILAYAH IX
PARTAI PERSATUAN PEMBANGUNAN
MALUKU
Indonesia, dalam kurun waktu satu tahun ini, mengalami pandemic covid-19. Ini juga berimbas untuk
semua daerah, termasuk di Maluku, menyebabkan ekonomi Maluku mengalami kontraksi negative,
dimana, menurunya aktifitas ekonomi masyarakat sejalan dengan pemberlakuan pembatasan social dan
transportasi. Banyaknya PHK yang dilakukan perusahaan-perusahaan besar, menyebabkan angka
pengangguran terus bertambah. Di Maluku khsususnya, angka kemiskinan diklaim pemerintah
cenderung menurun pada periode Maret 2016-2020. P e r s e n t a s e p e n d u d u k y a n g r a t a -
rata perbulannya dibawah garis kemiskinan atau yang di sebut seb
agaipenduduk miskin, berkurang sebesar 1,19 persen.
Angka-angka tersebut dengan realitas yang kita lihat sehari-hari, membuat kita skeptis bahwa
kemiskinan di negeri ini telah menurun. Padahal, inilah yang dirasakan ummat saat ini. Kita tidak
menutup mata akan upaya pemerintah menekan angka kemiskinan melalui program pemberian Bantuan
Langsung Tunai, Biaya Operasional Sekolah (BOS), pengobatan gratis dan lain sebagainya. Namun,
semua itu belum mampu mengatasi persoalan kemiskinan yang sedang menimpa daerah ini. Disisi lain,
kita juga dihadapkan dengan persoalan pendidikan dan kesehatan.
PPP Maluku, sebagai partai Islam harusnya melihat ini sebagai masalah ummat. Apakah para kader kita
baik secara personal maupun kelembagaan telah kehilangan sence of social? Apa yang sudah PPP
Maluku lakukan untuk menjawab persoalan-persoalan ini. Tentunya ini menjadi pertanyaan kritis setiap
kita yang menjadi kader maupun partai berlambang Ka’bah ini.
Atas dasar itu, PPP Maluku perlu melakukan langkah-langkah konkrit, dalam membangkitkan kembali
kepercayaan umat, dengan program yang dapat menyentuh kepentingan masyarakat secara
komprehensif.
Karena itu, Musyawarah Wilayah IX PPP Maluku sebagai bagian yang ikut bertanggungjawab terhadap
kehidupan PPP ke depan, memberikan thausiyah kepada pimpinan dan kader partai dalam menjalankan
fungsinya di tengah-tengah kehidupan masyarakat, dalam pokok-pokok pikiran sebagai berikut:
1. Menegakkan kedaulatan politik PPP dengan berlandaskan Konstitusi (AD/ART PPP). Menjalankan
dan mentaati serta merealisasikan enam prinsip perjuangan dan lima khidmat PPP.
2. Melaksanakan pengkaderan di seluruh tingkatan, guna menguatkan nilai-nilai perjuangan Islam
sebagai landasan moral, dalam mengarahkan perilaku politik yang taat azas (konsisten) santun, dan
berdimensi rahmatan lil alamin.
3. Menjadikan Islam sebagai ideology perjuangan yang progresif dalam setiap ihktiar yang
dilakukan oleh partai dan tentunya menjadikan kebenaran sebagai tujuan
Sejak berdiri 1973, PPP selalu menempatkan ulama pada posisi yang sangat penting dan strategis.
Bagi PPP, alim ulama adalah sumber moral, sumber inspirasi dan sumber rujukan dalam
memecahkan berbagai persoalan keagamaan dan kemasyarakatan. Sementara dalam kepentingan
kebangsaan dan ke-Malukuan, PPP tetap melakukan komunikasi secara sistimatis dan intensif,
dengan para tokoh yang memiliki kopetensi di bidangnya, sebagai upaya untuk memecahkan
bebagai persoalan masyarakat.
Sementara, dalam rangka untuk meningkatkan peran ulama, maka pimpinan dan kader PPP
di Maluku perlu melakukan beberapa kegiatan antara lain:
1. Mengadakan Lailatul Ijtima’ (perkumpulan yang dilaksanakan malam hari) seperti ceramah
agama, pembacaan yasin, tahlilan dan lain sebagainya yang dapat disesuaikan dengan kondisi
masing-masing daerah.
2. Mengadakan Bahtsul Masail (diskusi masalah agama) dengan mengangkat berbagai topic yang
aktual.
3. Mengadakan Halaqah (pertemuan) alim ulama dengan lingkup yang lebih luas untuk membahas
masalah-masalah umum dan keagamaan.
4. Mengadakan kunjungan ke rumah atau pondok pesantren para alim ulama untuk
masukan yang berorientasi pada kemaslahatan umat.
4. Membangun hubungan yang harmonis dengan para alim ulama dan tokoh-tokoh agama
Islam dari berbagai elemen yang ada di masyarakat dalam melakukan pengkajian berbagai
persoalan kemasyarakatan serta mengimplementasikannya dalam kehidupan masyarakat.
Maluku yang kaya akan sumber daya alam mulai dari pertanian, pertambangan hingga
perikanan, saat ini belum terkelola dengan baik. Kendalanya bukan karena ketidakmampuan
pemerintah daerah, namun terlebih pada regulasi pemerintah pusat yang dirasakan masih
jauh dari harapan. Penemuan gas abadi pada blok Masella di kabupaten Maluku Barat Daya
(MBD) dengan potensi gas yang tidak akan habisnya, akan menjadi sector unggulan
pemerintah dalam membangun serta mensejahterakan masyarakat di Maluku. Pembagian PI
10 persen bagi pemerintah daerah Maluku, akan menjadi modal besar untuk dikelola dalam
rangka membangun daerah ini ke depan.
Meski demikian, kita tak bisa menepikan fakta, Maluku di kelilingi oleh besaran laut
daripada daratan. Itu artinya, Ada sekitar 60 persen masyarakat Maluku hidup sebagai
nelayan. Untuk itu, menjadikan Maluku sebagai provinsi kepulauan adalah kebutuhan yang
mendesak penting dan strategis. Apalagi, dengan adanya moratorium perikanan yang di
tetapkan menteri perikanan Susi Pujiastuti pada kemimpinan Presiden Jokowi jilid 1,
dirasakan sangat merugikan nelayan tangkap atau nelayan tradisional di Maluku. Juga upaya
pemerintah daerah menjadikan provinsi Maluku sebagai Lumbung Ikan Nasional (LIN)
yang saat ini telah menemukan titik terang dan harapan baru. Kebutuhan akan Daerah
Otonomi baru (DOB) di maluku menjadi harapan buat masyarakat Maluku agar bisa
bergerak maju bersama dengan daerah daerah laindi Indonesia , kondisi geografis maluku
yang berkepulauan juga menjadi kendala bagi masyarakat untuk melakukan aktifitas
pemerintahan sebab ada daerah kabupaten yang wilayahnya terpisah disebabkan karena
kondisi geografis kepulauaan, oleh karena itu PPP mendorong agar pemerintah daerah
meminta pemerintah pusat untuk memngecualikan moratorium daerah otonomi baru bagi
Maluku dalam semangat pemerataan dan keadilan pembangunan di Indonesia.
Pandemi Covid-19 yang berlangsung selama satu tahun lebih ini, telah mengakibatkan
turbulensi pada seluruh sendi kehidupan masyarakat. Hal tersebut berdampak pada
lemahnya komsumsi rumah tangga atau melemahnya daya beli masyarakat. Di tambah
lagi PHK sepihak serta juga persoalan sistem kontrak kerja (outsorsing) yang tak pernah
terselasaikan.
Dampak pandemic covid 19 di maluku selain kontraksi ekonomi dan pembatasan aktivitas
social, juga terkait dengan fasilitas kesehatan, dimana kita sama-sama sadari bahwa kita
akan hidup bersama dengan virus corona. Oleh karena itu, terkait penangananya mesti di
siapkan rumah sakit khusus bagi penderita atau pasien covid 19, sehingga dapat tertangani
secara baik. Demikian halnya dengan tenaga-tenaga kesehatan yang merupakan garda
terdepan dalam ihktiar penanganan covid 19, agar diperhatikan kesejahteraannya.
Atas dasar realitas diatas, DPW PPP Maluku, merasa perlu mengambil langkah-langkah
strategis dan konstruktif, untuk bersama-sama Pemerintah Daerah menyelesaikan persoalan-
persoalan daerah yang di hadapi saat ini, dengan point-point rekomendasi sebagai berikut :
1. Bersama pemerintah daerah Maluku, mendorong percepatan Lumbung Ikan
Nasional (LIN) sebagai ikon perikanan Indonesia.
2. Mendorong percepatan pencabutan Moratorium bagi pembentukan Daerah Otonomi
baru, sehingga dapat melahirkan beberapa daerah otonomi baru di Provinsi Maluku,
demi kesejahteraan masyarakat Maluku
2
3. Bersama sama Pemerintah daerah Maluku, mendorong percepatan pembahasan
Rancangan Undang – Undang daerah Kepulauan lewat keberadaan anggota DPR RI
dapil maluku dan Fraksi PPP DPR RI.
4. Mendukung Pemerintah Provinsi Maluku, dalam upaya pengelolaan blok Masela,
dengan tetap memperhatikan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat Maluku.
5. Terkait dengan keberadaan tenaga kontrak terutama para guru yang telah mengabdi
pada dunia pendidikan di Provinsi Maluku, PPP mendorong agar pemerintah daerah
memperhatikan kesejahteraan mereka, sesuai dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
6. Mendukung Pemerintah Daerah, dalam upaya melawan penyebaran pandemic covid
19 di Maluku, dengan tetap memperhatikan usaha perbaikan ekonomi dan social di
Provinsi Maluku.
7. Sebagai Provinsi yang memeliki luas laut yang mendominasi, tentunya sebagian
besar kehidupan masyarakat Maluku adalah nelayan. Oleh karena itu, maka
kesejahteraan para nelayan menjadi prioritas. PPP Maluku meminta agar Pemerintah
Daerah, menyiapkan fasilitas alat tangkap yang baik, mengupgrade ketrampilan
nelayan, serta memfasilitasi pasar baik pasar local, nasional maupun internasional,
untuk penjualan hasil tangkap para nelayan
8. Mendorong Pemerintah Daerah, untuk berkoordinasi dengan pemerintah pusat, agar
dapat memfasilitasi pembanguanan Rumah Sakit Khusus pasien corona.
9. Meminta Pemerintah Daerah, agar dapat memperhatikan kesejahteraan para tenaga
kesehatan, terutama yang bekerja melayani pasien corona.
10. Mendorong Pemerintah Daerah, untuk terus melakukan kordinasi dengan institusi –
institusi keamanan di Maluku, dalam rangka menjaga situasi dan kondisi keamanan
di Maluku, dengan tetap melibatkan para tokoh, baik tokoh intelektual, tokoh agama,
tokoh masyarakat dan para Latu Pati di Provinsi Maluku.
11. Dst…….
2
RANCANGAN
KETETAPAN
MUSYAWARAH WILAYAH IX
PARTAI PERSATUAN PEMBANGUNAN
PROVINSI MALUKU
NOMOR: 04/TAP/MUSWIL IX/PPP/MAL/VI/2021
Tentang
MUSYAWARAH WILAYAH IX
PARTAI PERSATUAN PEMBANGUNAN
PROVINSI MALUKU
MEMUTUSKAN
Menetapkan : PROGRAM KERJA, REKOMENDASI, DAN PERNYATAAN
POLITIK PARTAI PERSATUAN PEMBANGUNAN PROVINSI
MALUKU MASA BAKTI 2021 – 2026
Pasal 1
Program kerja, Rekomendasi, dan Pernyataan Politik Dewan Pimpinan Wilayah Partai
Persatuan Pembangunan masa bakti 2021 – 2026 sebagai tersebut dalam lampiran merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari Keputusan ini.
Pasal 2
Menugaskan kepada Dewan Pimpinan Wilayah Partai Persatuan Pembangunan Maluku masa
bakti 2021 – 2026 untuk melaksanakan Program Kerja dan Rekomendasi seperti dalam
lampiran ketetapan ini, serta menjabarkannya dalam suatu Rencana Kerja Tahunan dalam
setiap Musyawarah Kerja Wilayah dan mempertanggungjawabkannya pada Musyawarah
Wilayah berikutnya.
Pasal 3
Ditetapkan di : Ambon
Pada Tanggal : ….. Juni 2021
Pukul :
MUSYAWARAH WILAYAH IX
PARTAI PERSATUAN PEMBANGUNAN
PROVINSI MALUKU
KETUA SEKRETARIS
( ) ( )
ANGGOTA
( )
2
RANCANGAN
KETETAPAN MUSYAWARAH WILAYAH IX
PARTAI PERSATUAN PEMBANGUNAN PROVINSI MALUKU
NOMOR : 05/TAP/MUSWIL IX/PPP/MAL/VI/2021
Tentang
TATA CARA PEMILIHAN FORMATUR
MUSYAWARAH WILAYAH IX
PARTAI PERSATUAN PEMBANGUNAN
PROVINSI MALUKU
MUSYAWARAH WILAYAH IX
PARTAI PERSATUAN PEMBANGUNAN
PROVINSI MALUKU
Menimbang : a. Bahwa Musyawarah Wilayah Partai Persatuan Pembangunan
sebagai musyawarah tingkat wilayah yang merupakan
pemegang kekuasaan tertinggi Partai Persatuan Pembangunan
yang diadakan 5 (lima) tahun sekali berwenang memilih
dan/atau menetapkan Ketua, Pengurus Harian DPW,
Pimpinan Majelis Syari’ah DPW, Pimpinan Majelis
Pertimbangan DPW, dan Pimpinan Majelis Pakar DPW.
MEMUTUSKAN
Menetapkan : PERATURAN TATA PEMILIHAN FORMATUR
MUSYAWARAH WILAYAH PARTAI PERSATUAN
PEMBANGUNAN MALUKU.
2
Pasal 1
Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dan berlaku untuk MUSWIL IX Partai
Persatuan Pembangunan Provinsi Maluku.
Ditetapkan di : Ambon
Pada Tanggal : ……Juni 2021
Pukul :
MUSYAWARAH WILAYAH IX
PARTAI PERSATUAN PEMBANGUNAN
MALUKU
KETUA SEKRETARIS
( ) ( )
ANGGOTA
( )
2
Lampiran Ketetapan MUSWIL IX Partai Persatuan Pembangunan Nomor :
05/TAP/MUSWIL IX/DPW/VI/2021
RANCANGAN
TATA TERTIB PEMILIHAN FORMATUR
MUSYAWARAH WILAYAH IX
PARTAI PERSATUAN PEMBANGUNAN MALUKU
Pasal 1
Formatur Muswil
Pasal 2
(1) Anggota Formatur berjumlah 5 (lima) orang untuk DPW yang memiliki 5 DPC atau
lebih, terdiri dari1 (satu) orang PH DPP, 1 (satu) orang PH DPW yang dipilih peserta
Muswil IX, dan 3 (T) orang PH DPC yang dipilih peserta Muswil IX;
(2) 1 (satu) orang utusan PH DPW, masing-masing perwakilan DPC dan perwakilan Badan
Otonom memberikan hak suara dengan cara menuliskan nama calon formatur yang terdiri
dari 1 (satu) PH DPW dan 5 (lima) PH DPC;
(3) Utusan DPC dalam memberikanhak suara sebagaimana dimaksud ayat (2)
mendapatkan kertas suara sejumlah hak suara yang dimiliki oleh DPC;
(4) Utusan PH DPP tidak menggunakan hak suara; Pasal 6 ayat (8) Peraturan Organisasi PPP
(5) Anggota Formatur dari PH DPP adalah ex officio Ketua Formatur;
(6) Anggota Formatur PH DPP sebagaimana dimaksud ayat (1) dan ayat (2)
harus mendapatkan mandat dari Ketum dan Sekjen DPP;
(7) Anggota Formatur PH DPP sebagaimana dimaksud Pasal 2 ayat (5) langsung ditetapkan
oleh pimpinan sidang bersama-sama dengan seluruh anggota formatur terpilih.
Pasal 3
Teknis Pelaksanaa Pemilihan Formatur
Untuk memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) maka dipandang
perlu menentukan teknik pelaksanaan pemilihan Formatur yang diatur sebagai berikut :
(1) Pimpinan sidang terlebih dahulu mengumumkan jumlah utusan yang mempunyai hak
suara.
(2) Pimpinan sidang memanggil secara bergantian masing-masing utusan DPW/DPC dan
Ketua badan Otonom tingkat Provinsi.
(3) Pimpinan sidang memberikan kertas suara yang berstempel Panitia Muswil IX kepada
perwakilan utusan sejumlah hak suara dari DPW/DPC dan Ketua badan Otonom tingkat
Provinsi.
2
(4) Perwakilan utusan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) memberikan hak suaranya dengan
cara menulis 1 (satu) nama PH DPW dan 3 (tiga) nama PH DPC calon Anggota Formatur
dalam kertas suara yang berstempel Panitia Muswil IX
(5) Perwakilan utusan memasukkan kertas suara sebagaimana dimaksud pada ayat (4) ke
dalam kotak suara yang telah disediakan oleh Panitia.
(6) Setelah semua perwakilan utusan memberikan hak suaranya, atas perintah pimpinan
Sidang, panitia menghitung jumlah kertas suara yang berstempel Panitia Muswil IX ada
dalam kotak suara dengan disaksikan 3 (tiga) orang perwakilan dari DPP, DPW dan DPC.
(7) Pimpinan Sidang memerintahkan panitia untuk membuka dan membacakan nama calon
anggota Formatur yang ada dalam kertas suara yang berstempel Panitia Muswil IX.
(8) Panitia mencatat raihan suara masing-masing calon anggota Formatur di papan white board
yang disediakan panitia.
(9) Pimpinan sidang merekap secara keseluruhan raihan suara masing-masing calon anggota
Formatur.
(10) Nama calon anggota Formatur dari PH DPW dan PH DPC sebagaimana dimaksud pada
Pasal 2 ayat (2) dan ayat (3) yang memperoleh suara terbanyak ditetapkan sebagai anggota
Formatur terpilih.
(11) Apabila terjadi perolehan suara dengan jumlah yang sama pada urutan terakhir, maka
dilakukan pemilihan ulang untuk urutan terakhir yang sama tersebut.
(12) Apabila terjadi perolehan suara dengan jumlah yang sama pada urutan terakhir, maka
dilakukan pemilihan ulang untuk urutan terakhir yang sama tersebut, sampai mendapatkan
hasil suara yang berbeda dan diambil suara tertinggi.
Pasal 4
Hak Suara
(1) DPC mempunyai hak suara sejumlah 1 (satu) suara ditambah dengan hasil perimbangan
jumlah Anggota DPRD Kabupaten/Kota, dengan ketentuan setiap 4 s/d 6 Anggota DPRD
ditambah 1 (satu) suara.
(2) Dalam DPC mendapat kursi dibawah jumlah minimal perimbangan sebagaimana ketentuan
ayat (1), maka DPC yang dapat membentuk sendiri 1 (satu) Fraksi mendapatkan tambahan 1
(satu) suara,
(3) DPC dalam menyampaikan hak suara di wakili oleh satu (1) orang
(4) Hak suara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) diberikan untuk pilihan yang
sama dan pilihan tersebut diberikan berdasarkan rapat PH DPC, PH Badan Otonom serta
PH DPW;
(5) Semua badan otonom ditingkat wilayah mempunyai hak bicara dan secara kolektif
mempunyai hak satu (1) suara;
(6) PH DPW dan pimpinan Majelis DPW secara kolektif mempunyai hak satu (1) suara;
2
Pasal 5
Keabsahan Suara
(1). Peserta utusan wajib menuliskan 1 (satu) nama PH DPW dan 5 (lima) nama PH DPC calon
Anggota Formatur dalam kertas suara yang berstempel Panitia Muswil IX yang
disediakan oleh Panitia;
(2). Kertas suara yang diberikan panitia harus utuh kembali dimasukkan ke dalam kotak suara,
tidak koyak atau rusak dan berstempel panitia Muswil IX.
(3). Apabila tidak memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)
maka kertas suara yang berstempel Panitia Muswil IX dinyatakan tidak sah;
(4). Apabila terdapat kertas suara yang tidak berstempel Panitia Muswil VIII calon Anggota
Formatur yang tidak memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1)
maka dinyatakan tidak sah.
Pasal 6
Tugas dan Wewenang Formatur
(1) Ketua Formatur menyusun dan menentukan PH DPW, Pimpinan Majelis Syari’ah DPW,
Pimpinan Majelis Pertimbangan DPW dan Pimpinan Majelis Pakar DPW dalam Muswil
VIII yang dibantu oleh 6 (enam) Anggota Formatur;
(2) Dalam menyusun dan menentukan Pengurus Harian sebagaimana dimaksud ayat (1), wajib
menyertakan 30 % keterwakilan perempuan.
Pasal 7
(1) Formatur mengumumkan susunan personalia Kepengurusan DPW PPP sebagaimana
dimaksud pada Pasal 6 dalam Sidang Paripurna Muswil IX;
(2) Dalam hal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 tidak dapat ditetapkan dalam Muswil IX
maka Formatur diberi waktu paling lama 20 (dua puluh) hari kerja setelah Muswil IX untuk
menyusun dan mengajukan pengesahan PH DPW, Pimpinan Majelis Syari’ah DPW,
Pimpinan Majelis Pertimbangan DPW dan Pimpinan Majelis Pakar DPW kepada DPP;
(3) Dalam hal Formatur tidak melaksanakan ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
maka tugas dan wewenang Formatur diambil alih oleh DPP.
Pasal 8
Setelah susunan kepengurusan mendapat pengesahan dari PH DPP sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 7, maka tugas Formatur dinyatakan berakhir.
Pasal 9
Dengan disahkannya kepengurusan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8, maka kepengurusan
DPW PPP hasil Muswil sebelumnya dinyatakan berakhir.
2
RANCANGAN
KETETAPAN
MUSYAWARAH WILAYAH IX
PARTAI PERSATUAN PEMBANGUNAN
PROVINSI MALUKU
NOMOR : 06/TAP/MUSWIL IX/PPP/MAL/VI/2021
Tentang
PENETAPAN FORMATUR
MUSYAWARAH WILAYAH IX
PARTAI PERSATUAN PEMBANGUNAN
PROVINSI MALUKU
MUSYAWARAH WILAYAH IX
PARTAI PERSATUAN PEMBANGUNAN
PROVINSI MALUKU
Ditetapkan di : Ambon
Pada Tanggal............. Juni 2021
Pukul :
MUSYAWARAH WILAYAH IX
PARTAI PERSATUAN PEMBANGUNAN
PROVINSI MMALUKU
KETUA SEKRETARIS
( ) ( )
ANGGOTA
( )
3
RANCANGAN
KETETAPAN MUSYAWARAH
WILAYAH IX
PARTAI PERSATUAN PEMBANGUNAN
PROVINSI MALUKU
NOMOR : 07/TAP/MUSWIL IX/PPP/MAL/VI/2021
Tentang
MUSYAWARAH WILAYAH IX
PARTAI PERSATUAN PEMBANGUNAN PROVINSI MALUKU
Menimbang : b. Bahwa Musyawarah Wilayah Partai Persatuan Pembangunan
sebagai musyawarah tingkat wilayah yang merupakan
pemegang kekuasaan tertinggi Partai Persatuan Pembangunan
yang diadakan 5 (lima) tahun sekali berwenang memilih
dan/atau menetapkan Ketua, Pengurus Harian DPW,
Pimpinan Majelis Syari’ah DPW, Pimpinan Majelis
Pertimbangan DPW, dan Pimpinan Majelis Pakar DPW.
MEMUTUSKAN
Menetapkan : SUSUNAN PERSONALIA PENGURUS HARIAN,
MAJELIS SYARI’AH, MAJELIS PERTIMBANGAN DAN
MAJELIS PAKAR DEWAN PIMPINAN WILAYAH
PARTAI PERSATUAN PEMBANGUNAN PROVINSI
MALUKU MASA BAKTI 2021 - 2026
Pasal 1
Pasal 2
Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan, dan berlaku untuk MUSWIL IX
Partai Persatuan Pembangunan Provinsi Maluku.
Ditetapkan di : Ambom
Pada Tanggal : ……Juni2021
Pukul :
MUSYAWARAH WILAYAH IX
PARTAI PERSATUAN
PEMBANGUNAN MALUKU
KETUA SEKRETARIS
( ) ( )
ANGGOTA
( )