Anda di halaman 1dari 9

PEDOMAN PELAYANAN

KIA
BLUD PUSKESMAS CUKIR
2021

BLUD PUSKESMAS CUKIR

Jl.Mojowarno no 09 Cukir Diwek Jombang

Telp./Fak.0321 860425 Email: pusk_cukir09@yahoo.com


KATA PENGANTAR

Assalamualikum wr.wb

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, kareba atas rahmat dan
kurniaNya Pedoman Unit KIA Puskesmas Cukir dapat diselesaikan dengan baik.

Pedoman ini diharapkan dapat dapat menjadi acuan bagi tenaga pelaksana KIA dan
tenaga kesehatan lain termasuk pengelola program kesehatan di Puskesmas dalam melakukan
pelaynan yang berkualitas di Puskesmas.

Ucapan terima kasih disertai penghargaan yang tinggi kami sampaikan kepada semua
pihak yang telah memberikan masukan, saran, dan kritik dalam penyusunan Pedoman Unit
KIA Puskesmas Cukir.

Cukir,

Kepala Puskesmas Cukir Penanggung Jawab KIA

dr. ROKHMAH MAULIDINA.M.Kes IRIN SUPRIHATIN, SST


NIP. 198312082010012011 NIP.197204061993022001
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pembangunan kesehtan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan
dan kemampuan masyrakat untuk hidup sehat secara mandiri agar pencapaian derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dapat terwujud. Dalam pelaksanaanya,
pembangunan kesehtan diselengarakan berdasarkan azas perkemunikasiaan,
pemberdayaan dan kemandirian serta adil dan merata dengan mengutamakan aspek
menfaat utamanya bagi kelompok rentan seperti ibu, bayi,anak, usia lanjut dan
keluarga tidak mampu.
Upaya menurunkan angka kematian ibu, bayi dan balita, meningkat status gizi
masyarakat serta pencegahan dan penanggulangan penyakit menular masih menjadi
prioritas utama dalam pembangunan nasional bidang kesehatan sebagaimana
tercantum dalam dokumen Rencana Pembangunan Kesehatan Jangka Menegah
Nasional.
Untuk meningkatkan status kesehatan ibu, Puskesmas dan jaringannya serta
rumah sakit rujukan menyelengarakan berbagai upaybakesehtan ibu, baik bersifat
promotif, preventif, maupun kuratif dan rehabilitatif. Upaya tersebut berupa
pelayanan kesehtan pada ibu hamil, pertolongan persalinan oleh tenga kesehtan,
penangan komplikasi pelayanan konseling KB dan kesehtan reproduksi.
Setiap ibu hamil diharapkan dapat menjalnakan kehamilannya dengan sehat,
bersalin dengan selamat serta melahirkan bayi yang sehat. Oleh karena itu, setiap
ibuhamil harus dapat dengan mudah mengakses fasilitas kesehtan untuk mendapatkan
pelayanan sesuai standart,termasuk deteksi janinnya.
Ada beberapa masalah atau penyakityang dapat mempengarui kehamilan
pertumbuhan janin dan bahkan daoat menimbulkan kompilkasi kehamilan dan
persalinan yang kelak dapat mengancam kehidupan ibu dan bayi serta memengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan janin seperti kurang energi kronis, anemia gizi besi,
kurang yodium HIV / AIDS, Malaria, TB, dan lain sebagainya.
Melihat kenyataan tersebut, maka pelayanan antenatal harusdilaksanakan
secara komprehensif,terpadu dan berkualitas aagar adanya masalah / penyakit tersebut
dapat dideteksi dan ditangani secara dini. Melalui pelayanan antenatal yang terpadu,
ibu hamil akan mendapatkan pelayanan yang lebih menyeluruh dan terpadu, sehingga
hak reproduksinya dapat terpenuhi, missed opportunity dapat dihindari serta
pelayanankeshatandapat diselenggarakan secara lebih efektif dan efesien. (Buku
Pedoman Pelayanan Antenatal Terpadu 2012)
Hasil pengamatan lapangan yang dilaksanakan secar intensif dalam beberapa
tahun etrakhir, memperlihatkan bahwa pelaynan antenatal masih terfokus pada
pelayanan 7T (Timbang,Tensi,Tinggi Fundus,Tetanus Texoid, Tablet Tambah Darh,
Temu Wicara, dan Tes Laboraturium). Hal ini menyebabkan berbagai masalah/
penyakit yang diderita ibu hamil tidak terdeteksi secra dini. Untuk menjawab
kebutuhan tersebut,Kementrian Kesehatan RI telah menyusun Pedoman Pelayanan
Antenatal Terpadu.Pedoman ini dihadapkan menjadi acuan bagi tenaga kesehatan
dalam memberian pelayanan antenatal yang berkualitas untuk meningkatkan status
kesehtan ibu yang pada akhirnya akan memberikan kontribusi terhadap penurunan
angka kematian ibu.
Pedoman ini juga dapat digunakan untuk memperkaya materi ajar pendidikan
dan pelatihan tenaga kesehtan dalam meningkatkan ketrampilan dan kompetensi
tenaga kesehatan

B. Tujuan Program Kesehatan Ibu Dan Anak


Tujuan Program Kesehatan Ibu dan Anak (PKIA) adalah tercapainya kempuan hidup
sehat melalui peningkatan derajad kesehatan yang optimal, bagi ibu dan keluarganya
untuk menuju norma keluarga kecil bahagia sejahtera (NKKBS) serta
meningkatkanderajad kesehatan anak untuk menjamin proses tumbuh kembang
optimal yang merupakan landasan bagi peningatan kualitas manusia seutuhnya.

C. Sedang Tujuan Khusus Program KIA adalah:


1. Meningkatnya kemampuan ibu (pengetahuan, sikap dan perilaku), dalam
mengatasi kesehatan diri dan keluarga dengan menggunakan teknologi tepat guna
dalam upaya pembinaan kesehtan keluarga, paguyuban 10 keluarga, posyandu dan
sebagainya.
2. Meningkatnya upaya pembinaan kesehtan balitadan anak prasekolah secra mandiri
didalam lingkunan keluarga paguyuban 10 keluarga,posyandu, dan karang balita
sera disekolah taman kanak-kanak atau TK.
3. Meningkatlnya mutu pelayanan kesehatan bayi, anak balita, ibu hamil,ibu bersalin,
ibu nifas, dan ibu meneteki.
4. Meningkatnya mutu pelayanan kesehtan ibu hamil, ibu bersalin, nifas, ibu
meneteksi, bayi dan anak balita.
5. Meningkatkan kemampuan dan peran serta masyarakat, keluarga dan seluruh
anggotanya untuk mengatasi kesehtan ibu, balita, anak prasekolah, terutama
melalui peningkatan peran ibu dan keluarganya.

D. Ruang Lingkup Pelayanan KIA


1. Pelayanan Antenatal
2. Pelayanan post Natal
3. Pelayanan Keluarga Berencana (KB)
4. Pelayanan Kesehatan Reproduksi
5. Pelayanan Imunisasi
6. Pelayanan bayi maupun balita sakit
7. Pelayanan kelas ibu hamil
8. Pelayanan kelas balita
9. Pelayanan lansia

E. Batas Opeasional
1. Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak
Adalah unit pelayanan yang memberikna pelaynan pada pasien hamil, pelaynan
KB (keluarga Berencana), pasien yang ingin mmeriksakan deteksi dini Ca Servik
dengan IVA, pasien anak sakit dan imunisasi.
2. Pelayanan antenatal
Pelayanan antenatal (ANC) merupakan pelayanan kesehatan oleh tenaga
profesisional untuk ibu selama masa kehamilannya, sesuai pelaynan standart yang
telah ditetapkan yaitu 10 T
3. Penjaringan (deteksi) dini kehamilan beresiko, nifas maupun neunatus
Kegiatan ini untuk menemukan ibu hamil beresiko yang dilakukan oleh kader,
dukun bayi dan tenaga kesehatan, penjaringan ini dapat dilakukan kunjungan ibu
hamil,kunjungan awal, kunjungan ulang, K4, Kunjungan neunatus (KN) yang
biasanya kunjungan dilakuka oleh bidan desa Puskesmas Cukir
4. Sasaran ibu hamil
Adalah presentase ibu besalin disuatu wilayah dalam kurun waktu tertentu, yang
ditolong persalinannya oleh tenakes
5. Cakupan pertolongan persalinan oleh tenag kesehatan
Adalah presentasi ibu bersalinan disuatu wilayah dalam kurun waktu tertentu, yang
ditolong persaliannya oleh tengaa kesehatan.
6. Cakupan penjaringan ibu hamil beresiko oleh masyarakat
Adalah prestasi ibu hamil beresiko yanng ditemukan oleh kader dan dukun bayi
kemudian dirujuk ke puskesmas atau tenakes dalam kurun waktu tertentu.
7. Cakupan ibu hamil beresiko oleh tenaga kesehatan
Adalah presentase ibu hamil beresiko yang ditemukan oleh tenaga kesehtan baik
melalui kader / dukun bayi
F. Landasan Hukum
1. Undang-undang Kesehatan Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
2. Undang-undang Kesehatan Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik
3. Keputusan Mentri Kesehtan Nomor 128/ Menkes/SK/II/2004 Tentang Kebijakan
Dasar Puskesmas
4. Peraturan Bupati Banjarnegara nomor 128 Tahun 2009 tentang Organisasi dan tata
kerja unit Pelaksana Teknis pada Dinas Kesehatan Banjarnegara
BAB II
STANDART KETENAGAAN

A. KUALIFIKASI SDM
Pola ketenagaan dan kualifikais SDM KIA yaitu terdiri dari penanggung
jawab pelayanan KIA yang dipegang oleh seorang dokter, kepala ruangan yang
dipegang oleh seorang bidan yang memiliki sertifikat APN dan CTU serta BLS. Dan
dibantu oleh tenaga administrasi minimal lulusan SMA / sederajat.
B. DISTRIBUSI KETENAGAAN
Di Poli KIA
Yang bertugas sejumlah 4 (Empat):
1. Penanggung Jawab : dr Rokhmah Maulidina
2. Bidan Koordinator : Irin Suprihatin, S.ST
3. Kesehatan Anak : Rahma S. Kep
4. KB : Suhariyati, SST

Yang bertugas di desa ada 11 bidan desa yang menempati desa cakupan
Puskesmas Cukir pada program-program KIA.
BAB III
STANDART FASILITAS

A. Denah Ruangan
9

11 10

12 13
8
6

7 5

PINTU MASUK

2 3 4

Keterangan:
1. Wastafel
2. Meja Bidan Jaga
3. Meja Bidan Koordinator
4. Meja komputer
5. Meja Dokter
6. Bed Pemeriksaan Pasien
7. Almari
8. Almari
9. Bed Pemeriksaan Pasien
10. Meja Gynekologi
11. Almari Alat
12. Timbang dan Pengukur Tinggi Badan
13. Troli
B. Standart Fasilitas
1. Meja kerja, kursi kerja 3 buah
2. Lemari arsip 1
3. Meja computer 1

C. Peralatan
Peralatan yang tersedia di KIA mengacu pada standart pelaynan KIA sesuai
departement Kesehtan RI untuk penunjang kegiatan pelayanan terhadap
pasien.
1. Alat untuk pemeriksaan ibu hamil
a. Timbang Badan
b. Ukur Tinggi badan
c. Ukur linggkar lengan
d. Tensimeter
e. Metelin
f. Funandoscope
g. Doppler
h. Palu Reflek Patela
i. Bak istrumen dengan tutup
j. Baki logam/ tempat alat steril
k. Meja instrument
l. Toples kapas/ kassa steril
m. Waskom, bengkok kecil
n. Pincet anatomis panjang dan pendek
o. Speculum
p.
2. Alat untuk pemeriksaan anak dan balita
a. Timbangan Duduk
b. Timbangan Badan
c. Ukut tinggi badan
d. Thermometer

D. Pencatatan dan pelaporan


1. Buku register pelayanan
2. Formulir dan surat keterangan lain sesuai kebutuhan pelayanan yang
diberikan
3. Formulir inform consent
4. Formulir rujukan
5. Surat keterangan hamil

Anda mungkin juga menyukai