Anda di halaman 1dari 5

SINTA ARDOFRITA SIWU

20303086
1-B, PENDIDIKAN EKONOMI
Pendidikan Pancasila

Tugas!
Jelaskan sistem filsafat pancasila?

Jawab!
Pengertian filsafat secara etimologis: “philos” atau “philein” yg berarti “teman” atau
“pecinta”; dan “sophia” atau “sophos” yang berarti “kebijaksanaan”.
 Filsafat adalah ilmu yang bertujuan untuk mencari hakikat dari segala sesuatu.
 Filsafat adalah metode berpikir radikal, kritis, komprehensif, dan koheren
tentang berbagai macam hal.
 Filsafat adalah sistem gagasan yang berisikan asumsiasumsi dasar tentang
realitas dan tentang nilai-nilai dalam kehidupan manusia.

Pengertian Pancasila Sebagai Sistem Filsafat


Pancasila sebagai sistem filsafat atau sebagai dasar negara kita merupakan
sumber dari segala sumber hukum yang berlaku di negara kita. Filsafat Pancasila
adalah filsafat yang mempunyai obyek Pancasila, yaitu obyek Pancasila yang benar dan
sah sebagaimana tercantum didalam pembukaan UUD 1945 alenia ke-4.
Pembahasan mengenai Pancasila sebagai sistem filsafat  dapat dilakukan dengan cara
deduktif dan induktif.
1. Cara deduktif yaitu dengan mencari hakikat Pancasila serta menganalisis
dan menyusunnya secara sistematis menjadi keutuhan pandangan yang
komprehensif.
2. Cara induktif yaitu dengan mengamati gejala-gejala sosial budaya
masyarakat, merefleksikannya, dan menarik arti dan makna yang hakiki
dari gejala-gejala itu.
Inti sila-sila Pancasila meliputi:
 Tuhan, yaitu sebagai kausa prima
 Manusia, yaitu makhluk individu dan makhluk sosial
 Satu, yaitu kesatuan memiliki kepribadian sendiri
 Rakyat, yaitu unsur mutlak negara, harus bekerja sama dan gotong royong
 Adil, yaitu memberi keadilan kepada diri sendiri dan orang lain yang menjadi
haknya.
Fungsi Filsafat Pancasila:
 Memberi jawaban atas pertanyaan yang bersifat fundamental/mendasar dalam
kehidupan bernegara, Misalnya : susunan politik, sistem politik, bentuk negara,
susunan perekonomian dan dasar-dasar pengembangan ilmu pengetahuan. Hal
ini harus dapat dikembangkan oleh filsafat.
 Mencari kebenaran yang bersifat substansi tentang hakikat negara, ide, negara
atau tujuan negara. (Kelima sila pancasila merupakan kesatuan yang utuh, tidak
terpisahkan)
 Berusaha menempatkan dan menjadi bernegara. (sehingga fungsi filsafat akan
terlihat jelas kalau negara itu sudah terbentuk keteraturan kehidupan
bernegara).

Bukti Pancasila Sebagai Sistem Filsafat


Pancasila merupakan suatu kesatuan yang utuh, sistem lazimnya memiliki ciri-ciri
suatu kesatuan bagian-bagian, bagian-bagian tersebut mempunyai fungsi sendiri-
sendiri, saling berhubungan dan ketergantungan, keseluruhannya dimaksud untuk
mencapai suatu tujuan tertentu (tujuan sistem), dan terjadi dalam suatu lingkungan
yang kompleks. Pancasila menjadi landasan dan falsafah dasar negara telah
membuktikan dirinya sebagai wadah yang dapat menyatukan bangsa. Dengan Pancasila
bangsa Indonesia diikat oleh kesadaran sebagai satu bangsa dan satu negara. Pancasila
memberikan ciri khas dalam kehidupan bangsa dan negara Indonesia.
1. Susunan Kesatuan Sila-sila Pancasila Bersifat Organik
Secara filosofis inti dan isi sila-sila Pancasila bersumber pada hakikat
dasar ontologis manusia yaitu sebagai monopluralis yang memiliki unsur-
unsur susunan kodrat yaitu jasmani dan rohani, sifat kodrat sebagai mahluk
individu sosial serta memiliki kedudukan kodrat sebagai pribadi yang berdiri
sendiri dan sebagai mahluk ciptaan Tuhan YME. Hal ini terjadi karena
manusia (Rakyat Indonesia) sebagai pendukung utama inti dari isi
pancasila.Unsur hakikat manusia merupakan kesatuan yang bersifat organis
dan harmonis.
Sila-sila Pancasila merupakan  penjelasan dari hakikat manusia
monopluralis yang merupakan kesatuan organis maka memiliki kesatuan yang
organis pula.
2. Susunan sila-sila Pancasila yang bersifat Hierarkhis dan  berbentuk Piramida.
Pengertian matematis piramida digunakan untuk menggambarkan
hubungan hierarkis sila-sila Pancasila merupakan rangkaian tingkat
dalam urutan luas (kuantitas) dan juga dalam isi sifatnya (kualitas).
Sedangkan makna hierarkhis adalah susunan pancasila sudah dikemas
sedemikian rupa sehingga urutannya tidak akan berubah.Pancasila
merupakan suatu keseluruhan yang bulat dan memenuhi sebagian sistem
filsafat.
Kesatuan sila-sila pancasila memiliki susunan hierarkhis piramidal
maka sila Ketuhanan yang Maha Esa adalah ketuhan yang
berkemanusiaan, berpersatuan, berkerakyatan serta berkeadilan sosial
sehingga di dalam setiap sila senantiasa terkandung sila-sila lainnya.
Rumusan Pancasila yang Bersifat Hierarkis dan Berbentuk Piramidal :
 Sila pertama : meliputi dan menjiwai sila-sila kedua, ketiga,
keempat dan kelima.
 Sila kedua : diliputi dan dijiwai sila pertama, meliputi dan
menjiwai sila ketiga, keempat dan kelima. 
 Sila ketiga : diliputi dan dijiwai sila pertama dan kedua, meliputi
dan menjiwai sila keempat dan kelima. 
 Sila  keempat : diliputi dan dijiwai sila pertama, kedua dan ketiga,
meliputi dan menjiwai sila kelima
 Sila kelima : diliputi dan dijiwai sila pertama, kedua, ketiga, dan
keempat.
3. Susunan sila-sila Pancasila yang saling mengisi dan saling mengkualifikasi
Hakikatnya sila-sila Pancasila tidak berdiri sendiri, akan tetapi pada
setiap sila terkandung keempat sila lainya. Dengan kata lain setiap sila
senantiasa dikualifikasi oleh keempat sila lainnya.
Rumusan kesatuan sila Pancasila yang saling mengisi dan
mengkualifikasi:
 Sila Ketuhanan Yang Maha Esa, adalah berkemanusiaan yang adil
dan beradab, berperikesatuan Indonesia, berkerakyatan yang
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan atau
perwakilan dan berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
 Sila Kemanusiaan yang adil dan beradab, adalah ber-Ketuhanan
yang Maha Esa,berperisatuan Indonesia, berkerakyatan yang
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan atau
perwakilan dan berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
 Sila Persatuan Indonesia, adalah  ber-Ketuhanan yang Maha
Esa,berkemanusiaan yang adil dan beradab,berkerakyatan yang
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan atau
perwakilan dan berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
 Sila Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan atau perwakilan, adalah ber-Ketuhanan yang
Maha Esa, berkemanusiaan yang adil dan beradab, berperisatuan
Indonesia dan berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
 Sila Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, adalah ber-
Ketuhanan yang Maha Esa, berkemanusiaan yang adil dan beradab,
berperisatuan Indonesia dan berkerakyatan yang dipimpin oleh
hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan.

Anda mungkin juga menyukai