Anda di halaman 1dari 11

TUGAS

DASAR MANAJEMEN
Merangkum BAB III
Dosen Pembimbing: Nur Alam, SKM.,M.Kes

Disusun Oleh:
Nama: Hudzaifah
No.Absen: 25
Kelas: C

SEMESTER III
JURUSAN GIZI
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2021
3.1 Pengertian Organisasi

 Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai tempat atau wadah bagi


orang-orang untuk berkumpul, bekerja sama secara rasional dan sistematis,
terencana, terpimpin dan terkendali.
 Tokoh bernama Stoner mengatakan bahwa organisasi adalah suatu pola
hubungan-hubungan yang melalui orang-orang di bawah pengarahan atasan
mengejar tujuan bersama.
 Organisasi dalam arti statis adalah alat atau sarana atau juga tempat orang-
orang melakukan kegiatan-kegiatannya untuk menapai tujuan.
 Organisasi dalam arti dinamis adalah suatu bentuk persekutuan antara dua
orang atau lebih yang dengan jelas dapat diidentifikasikan yang bekerja sama
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
 Pengorganisasian juga dapat diartikan sebagai penetuan pekerjaan yang
harus dilakukan, pengelompokan tugas-tugas dan membagi-bagikan pekerjaan
kepada setiap anggota.
 Tokoh L. Gulick mengatakan bahwa pengorganisasian adalah menetapkan
struktur formal suatu kewenangan dimana pekerjaan dibagi-bagi sedemikian rupa,
ditentukan dan dikoordinasikan untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
 Hubungan antara organisasi dan pengorganisasian adalah hasil dari
pengorganisasian nantinya adalah oranisasi yang memiliki struktur.

3.2 Unsur-unsur Organisasi

 Untuk membentuk suatu organisasi maka diperlukan unsur-unsur


penyusun meliputi unsur inti, yakni manusia dan unsur kerja, yakni sumberdaya
manusai.
 Dapat disimpulkan bahwa suatu organisasi harus memiliki sekumpulan
orang yang bekerja sama dan memiliki tujuan yang sama.
 Menurut Mc. Farland, organisasi itu adalah sekelompok manusia yang
dapat diidentifikasi dan memberikan sumbangan usahanya terhadap pencapaian
suatu tujuan.
3.3 Ciri-ciri Organisasi
 Organisasi memiliki ciri-ciri, yaitu:
1. Adanya suatu kelompok orang yang dapat dikenal dan saling mengenal.
2. Adanya kegiatan yang berbeda-beda, tetapi satu sama lain saling berkaitan
dan merupakan kesatuan kegiatan.
3. Tiap-tiap orang memberikan sumbangan atau kontribusinya berupa
pemikiran, tenaga, dll.
4. Adanya kewenangan, koordinasi, dan pengawasan.
5. Adanya tujuan yang ingin dicapai.

3.4 Struktur Organisasi

 Struktur organisasi adalah suatu susunan unit-unit kerja dalam organisasi


yang menunjukkan adanya pembagian kerja dan menunjukkan bagaimana fungsi-
fungsi atau kegiatan-kegiatan yang berbeda-beda tersebut terkoordinasi.
 Struktur organisasi terdiri atas unsur spesialisasi kerja, standarisasi,
koordinasi, sentralisasi atau desentralisasi dalam pembuatan keputusan dan ukuran
satuan kerja.
 Faktor-faktor yang menentukan perancangan struktur organisasi meliputi
a. strategi organisasi pencapaian tujuan,
b. perbedaan teknologi yang digunakan untuk memproduksi output akan
membedakan bentuk struktur organisasi,
c. kemampuan dan cara berfikir para anggota serta kebutuhan mereka juga
lingkungan sekitarnya perlu dipertimbangkan dalam penyusunan struktur
perusahaan.
d. besarnya organisasi dan satuan kerjanya mempengaruhi struktur
organisasi.
 Unsur-unsur struktur organisasi terdiri dari spesialisasi kegiatan,
koordinasi kegiatan, standarisasi kegiatan, nentralisasi dan desentralisasi
pembuatan keputusan, serta ukuran satuan kerja.
3.4 Prinsip-prinsip Organisasi
 Organisasi haruslah mempunyai tujuan yang jelas, maksudnya sebuah
organisasi dibentuk atas dasar adanya tujuan, karena tidak mungkin suatu
organisasi tidak memiliki tujuan.
 Organisasi haruslah mempunyai garis kewenangan dan tanggung jawab
yang jelas dari pemimpin tingkat atas sampai pada pimpinan tingkat
bawah.
 Dalam organisasi, seseorang hanya menerima perintah dan bertanggung
jawab terhadap seorang atasannya saja.
 Dalam organisasi, harus memiliki pengaturan/pelimpahan yang jelas.
 Dalam menjalankan tugas, tanggung jawab tidak hanya secara vertikal
tetapi juga horisontal.
 Dalam organisasi, seseorang mempunyai kemampuan yang terbatas untuk
melakukan segala macam pekerjaan. Oleh karena itu pembagian pekerjaan
harus dibedakan atas dasar fungsi dan bentuk pekerjaan agar lebih efetif
dalam mencapai tujuan.
 Yang lebih menjamin keberhasilan dari suatu organisasi adalah
fungsionalnya dan bukan strukturalnya.
 Pihak pejabat dalam unit organisasi perlu memahami dan menghayati
asas-asas organisasi itu sendiri agar dalam melaksanakan tugas,
wewenang, dan tanggung jawab dapat mengetahui pentingnya jabatannya
dalam kerjasama.
 Menurut Fayol, seorang pemimpin atau manajer harus mengadopsi prinsip
Sentralisasi yang seimbang (bukan Sentralisasi penuh ataupun
Desentralisai penuh).
 Salah satu faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja karyawan adalah
upah atau gaji yang didasarkan pada tugas yang dibebankannya.
 Setiap karyawan harus menyadari posisi mereka di dalam Hirarki
Organisasi. Garis wewenang ini akan menunjukan apa yang menjadi
wewenang dan tanggung jawabnya.
 Manager harus bertindak secara adil terhadap semua karyawan. Peraturan
dan Perjanjian yang telah ditetapkan harus ditegakan secara adil sehingga
Moral karyawan dapat terjaga dengan baik.
 Mempertahankan karyawan yang produktif merupakan prioritas yang
penting dalam manajemen.
 Karyawan harus diberikan kebebasan untuk berinisiatif dalam membuat
dan menjalankan perencanaan, tentunya harus dengan batas-batas
wewenang dan tanggung jawab yang diberikan.
3.5 Bentuk-bentuk Organisasi
 Dalam organisasi lini/garis, bawahan hanya mengenal satu atasan atau
pimpinan sebagai sumber suatu kewenangan yang memberikan perintah
atau instruksi. Bawahan hanya bertindak sebagai pelaksana.
 Kebaikan dari organisasi lini/garis diantaranya adalah sederhana, asas
kesatuan komando, cepat dalam pengambilan keputusan, penuh tanggung
jawab, mudah memelihara disiplin, serta dapat memanfaatkan tenaga yang
kurang cukup.
 Kekurangan dari bentuk organisasi lini/garis adalah bawahan tidak
mempunyai kesempatan untuk bekembang, kurangnya tenaga yang
profesional, besarnya kepercayaan terhadap atasan, dan mudah
mengalihkan wewenang untuk mengalihkan pekerjaan yang bersifat
sukarela.
 Bentuk organisasi lini/garis dan staf umumnya dipergunakan pada
organisasi pemerintahan.
 Organisasi lini/garsi dan staf terdiri atas unit-unit lini dan unit-unit staf.
Lini adalah orang-orang yang melaksanakan tugas-tugas pokok organisasi
dalam rangka tercapainya tujuan organisasi, sedangkan yang dimaksud
dengan staf adalah orang-orang yang sifat tugasnya menunjang
pelaksanaan tugas pokok.
 Benuk organisasi fungsional umumnya dipergunakan pada organisasi
niaga. Bagan organisasi ini tersusun atas dasar kegiatan dari tiap-tiap
fungsi sesuai dengan kepentingan perusahaan, dimana tiap-tiap fungsi
seolah-olah terpisah berdasarkan atas bidang keahliannya.
 Organisasi Lini dan Fungsional adalah suatu bentuk organisasi yang
dimana wewenang dari pimpinan tertinggi dilimpahkan kepada perkepala
unit untuk mengambil keputusan dalam bidang pekerjaan tertentu dan
selanjutnya pimpinan tertinggi tadi masih melimpahkan wewenang kepada
pejabat fungsional yang melaksanakan bidang pekerjaan operasional.
 Organisasi Lini, fungsional dan staf merupakan perkembangan lebih lanjut
atau merupakan gabungan dari organisasi yang berbentuk lini fungsional
dan staf.
 Organisasi panitia dibentuk apabila ada kegiatan-kegiatan khusus yang
tidak dapat diselesaikan sendiri oleh sesorang. Segala keputusan diambil
dalam suatu kuorum dan menjadi tanggung jawab bersama.
3.6 Jenis-jenis Organisasi
 Berdasarkan jumlah orang yang memegang pucuk pimpinan:

a. Bentuk tunggal, pucuk pimpinan berada di tangan satu orang, semua


kekuasaan dan tugas pekerjaan bersumber kepada satu orang.

b. Bentuk komisi, pimpinan organisasi merupakan suatu dewan yang terdiri


atas beberapa orang, semua kekuasaan dan tanggung jawab dipikul oleh
dewan sebagai suatu kesatuan.

 Berdasarkan kehidupan dalam masyarakat yakni organisasi pendidikan,


organisasi kesehatan, dan organisasi pertanian.
 Berdasarkan fungsi dan tujuan yang dilayani:
a. Organisasi produksi, misalnya organisasi produk makanan.
b. Organisasi berorientasi pada politik, misalnya partai politik.
c. Organisasi yang bersifat integratif, misalnya serikat pekerja.
d. Organisasi pemelihara, misalnya organisasi peduli lingkungan.

3.8 Organisasi-organisasi Kesehatan


 Organisasi kesehatan di tingkat pusat adalah Departemen Kesehatan RI.
Depkes adalah satu kesatuan yang terdiri atas unsur Sekretaris Jenderal,
Inspektorat Jenderal, Direktorat Jenderal, Badan Litbang, Pusdiklat,
termasuk Unit Pelaksana Teknik, Unit Organik (Rumah Sakit), dan Proyek
Pembangunan Sektor Kesehatan.
 Organisasi Kesehatan di Provinsi meliputi organisasi kesehatan pemeritah
pusat, organisasi kesehatan pemerintah daerah, rumah sakit kelas A
maupun kelas B, unit pelaksana teknis, dan organisasi kesehatan swasta.
 Organisasi Kesehatan Tingkat Kabupaten/Kota meliputi dinas kesehatan
daerah tingkat II, rumah sakit umum daerah kelas C, unit pelaksana teknis
atau UPT, dan organisasi kesehatan swasta.
 Organisasi Kesehatan Tingkat Kecamatan meliputi puskesmas, puskesmas
pembantu, puskesmas keliling, dan unit pelaksana teknis puskesmas.
 Organisasi kesehatan tingkat desa meliputi puskesmas pembantu (pustu),
pondok bersalin desa (polindes) dan bidan di desa, Pos pelayanan terpadu
(posyandu), serta Pos kesehatan desa dan Pos Obat Desa (POD).

3.9 Tipe-tipe Organisasi

 Piramida Mendatar mempunyai ciri berupa:


a. Jumlah satuan organisasi tidak banyak sehingga tingkat-tingkat hirarki
kewenangan sedikit.
b. Jumlah pekerja (bawahan) yang harus dikendalikan cukup banyak.
c. Format jabatan untuk tingkat pimpinan sedikit karena jumlah pimpinan
relatif kecil,di negara kita bisa kita lihat misalnya organisasi kemiliteran.
 Organisasi piramida terbalik adalah kebalikan dari tipe piramida mendatar
yaitu jumlah jabatan pimpinan lebih besar daripada jumlah pekerja.
 Tipe organisasi kerucut mempunyai ciri seperti :
a. Jumlah satuan organisasi banyak sehingga tingkat-tingkat
hirarki/kewenangan banyak.
b. Rentang kendali sempit.
c. Pelimpahan wewenang dan tanggung jawab kepada penjabat/pimpinan
yang bawah/rendah.
d. Jarak antara pimpinan tingkat atas dengan pimpinan tingkat bawah
terlalu jauh.
e. Jumlah informasi jabatan cukup besar.

3.10 Departementalisasi dan pengorganisasian

 Departementalisasi adalah proses penentuan cara bagaimana kegiatan yang


dikelompokkan.
 Bentuk departementalisasi berupa Fungsi, Produk atau jasa, Wilayah,
Langganan, Proses atau peralatan, Waktu, Pelayanan, Alpa – numeral, dan
Proyek atau matriks.
 Departementalisasi fungsional mengelompokkan fungsi – fungsi yang
sama atau kegiatan – kegiatan sejenis untuk membentuk suatu satuan
organisasi.
 Kebaikan utama pendekatan fungsional adalah bahwa pendekatan ini
menjaga kekuasaan dan kedudukan fungsi- fungsi utama.
 Struktur fungsional dapat menciptakan konflik antar fungsi-fungsi,
menyebabkan kemacetan-kemacetan pelaksanaan tugas yang berurutan
pada kepentingan tugas-tugasnya, dan menyebabkan para anggota
berpandangan lebih sempit serta kurang inovatif.
 Divisionalisasi produk adalah pola logika yang dapat diikuti bila jenis-
jenis produk mempunyai teknologi pemrosesan dan metoda-metoda
pemasaran yang sangat berbeda satu dengan yang lain dalam organisasi.
 Perusahaan yang melakukan departementalisasi diuntungkan dengan
pembagian kontrol dan koordinasi pada perusahaan tersebut. Wilayah
kekuasaan dan tanggung jawab dipersempit sehingga untuk memimpinnya
menjadi lebih mudah.
 Departementalisasi berdasarkan pelanggan, maksudnya suatu perusahaan
akan melakukan pembagian penjualan produk ke pelanggan, biasanya ada
yang bagian produk laki-laki dan perempuan atau tua dan muda.
 Departementalisasi berdasarkan produk, maksudnya perusahaan akan
mengelompokan departemen sesuai dengan kelompok produk yang
dihasilkannya.
 Departementalisasi berdasarkan proses, maksudnya pembagian
departemen berdasrkan proses pengkerjaannya, misalnya pada perusahaan
meubel dibagi atas divisi untuk pengolahan kayu mentah.
 Departementalisasi berdasarkan geografis maksudnya pembagian
departeman berdasarkan lokasi penjualan produk.
 Departementalisasi berdasarkan fungsi maksudnya pembagian departemen
berdasarkan aktivitas perusahaan dalam menjalankan bisnisnya.
 Pembagian kerja organisasi adalah analisis jabatan yang merupakan suatu
aktivitas dalam menentukan pekerjaan apa yang dilakukan dan siapa yang
harus melakukan tugas tersebut.
 Perusahaan akan baik jika sumber daya manusia didalamnya telah mampu
melaksanakan pekerjaan masing – masing dengan jelas, spesifik, serta
tidak memiliki peran ganda yang dapat menghambat proses pencapaian
kinerja.
 Pengertian analisis pekerjaan adalah menganalisis dan mendesain
pekerjaan apa saja yang perlu dikerjakan, bagaimana mengerjakannya, dan
mengapa pekerjaan itu harus dilakukan.
 Hirarki adalah adanya suaatu hubungan antara atasan dan bawahan di
dalam organisasi, yang menyebabkan adanya rantai komando yang artinya
adanya pelapisan atau tingkatan personil dalam suatu organisasi.
 Dari sudut pandang manajemen, koordinasi individu merupakan
koordinasi yang paling tidak penting, tetapi kemampuan seorang individu
untuk mengerjakan suatu pekerjaan tertentu dengan baik akan bergantung
pada suksesnya ia mengkoordinasikan kegiatan-kegiatannya sendiri.
 Ada dua jenis koordinasi yakni koordinasi interen dan koordinasi eksteren.
 Koordinasi interen terdiri atas koordinasi vertikal, koordinasi horisontal,
dan koordinasi diagonal.
 Koordinasi eksteren, termasuk koordinasi fungsional. Tapi dalam
koordinasi eksteren yang bersifat fungsional, koordinasi itu hanya bersifat
horisontal dan diagonal.
 Koordinasi Fungsional, yaitu antara dua atau lebih instansi yang
mempunyai program yang berkaitan erat.
 Koordinasi Instansional, yaitu terhadap beberapa instansi yang menangani
satu urusan tertentu yang bersangkutan.
 Koordinasi Territorial, yaitu terhadap dua atau lebih wilayah dengan
program tertentu.

3.11 Hubungan Organisasi dengan Unsur-unsur Manajemen

 Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, seorang manajer


membutuhkan sarana manajemen yang disebut dengan unsur manajemen.
 Unsur manajemen terdiri atas manusia, material, mesin, metode, uang dan
pasar, dimana setiap unsur-unsur tersebut memiliki penjelasan dan
peranannya masing-masing.
 Berbagai kegaitan-kegiatan yang dapat diperbuat dalam mencapai tujuan
dan dapat ditinjau dari sudut pandang seperti sudut pandang proses,
perencanaan, pengorganisasian, staf, pengarahan, dan pengendalian atau
dapat pula ditinjau dari sudut bidang, seperti penjualan, produksi,
keuangan dan personalia.
 Dalam kemajuan teknologi, manusia bukan lagi sebagi pembantu mesin
seperti pada masa lalu sebelum Revolusi Industri terjadi. Bahkan,
sebaliknya mesin telah berubah kedudukannya menjadi pembantu
manusia.
 Untuk melakukan kegiatan secara bernilai guna dan berhasil guna,
manusia dihadapkan kepada berbagai alternatif metode cara menjalankan
pekerjaan tersebut sehingga cara yang dilakukannya dapat menjadi sarana
atau alat manajemen untuk mencapai tujuan.
 Uang sebagai sarana manajemen harus digunakan sedimikian rupa agar
tujuan yang diinginkan tercapai. Kegiatan yang berjalan dengan lancar
atau ketidaklancaran proses manajemen sedikit banyak dipengaruhi oleh
pengelolaan keuangan.
 Sebagain dari masalah utama dalam perusahaan industri adalah minimal
mempertahankan pasar yang sudah ada. Jika memungkinkan, mencari
pasar baru sangat diperlukan untuk hasil produksinya.
 Hubungan organisasi dengan unsur-unsur manajemen adalah hubungan
antara unsur-unsur yang tak dapat dipisahkan dari organisasi adalah
kumpulan orang-orang, pembagian tugas, sistem kerja sama/ hubungan
kerja dan sebagainya yang dapat dijelaskan dalam struktur organisasi.
 Organisasi sebagai tempat atau wadah daripada manajemen mempunyai
hubungan yang erat sekali dengan manajemen dan saling mempengaruhi.
Jika organisasi baik, tetapi manajemen tidak baik, maka terpengaruh
sehingga organisasi tidak dapat bergerak sebagaimana mestinya.

Anda mungkin juga menyukai