Anda di halaman 1dari 9

Ratna Fitri Astuti1, Vitria Puri Rahayu2 JURNAL Edueco

Universitas Balikpapan

PENGARUH POLA KONSUMSI DAN PENGETAHUAN EKONOMI


TERHADAP MINAT INVESTASI GENERASI MILENIAL KOTA
SAMARINDA
Ratna Fitri Astuti1, Vitria Puri Rahayu2
Universitas Mulawarman1. Universitas Mulawarman2
Pos-el : ratna.fitri@fkip.unmul.ac.id1 , vitria.puri@fkip.unmul.ac.id2

ABSTRAK

Minat untuk berinvestasi seharusnya sudah dimiliki oleh generasi milenial,


karena investasi adalah salah satu pilihan bagi generasi milenial untuk mengelola uang
yang dimiliki dan menjamin masa depannya. Dalam melakukan investasi seseorang
harus menunda kebutuhan konsumsinya untuk sementara waktu dan mengalihkan
kelebihan uang yang dimiliki dalam bentuk investasi.Namun pada generasi milenial saat
ini pola konsumsi cenderung bersifat konsumtif, konsumsi dilakukan tidak berdasarkan
atas pertimbangan yang rasional tetapi lebih kepada kecenderungan matrealistik dan
hasrat untuk memiliki barang-barang mahal. Penelitian ini bertujuan untuk:
Menganalisis pengaruh pola konsumsi terhadap minat investasi, menganalisis pengaruh
pengetahuan ekonomi terhadap minat investasi dan Menganalisis pengaruh pola
konsumsi dan pengetahuan ekonomi terhadap minat investasi. Penelitian ini
menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menggunakan metode analisis regresi
linier berganda. Populasi dalam penelitian ini adalah generasi milenial dengan rentang
usia 20-30 tahun di Kota Samarinda. Dari populasi tersebut diambil sampel sebanyak
120 orang dengan teknik random sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1)
Ada pengaruh signifikan positif pola konsumsi terhadap minat investasi, 2) Tidak ada
pengaruh signifikan pengetahuan ekonomi terhadap minat investasi, dan 3) Ada
pengaruh pola konsumsi dan pengetahuan ekonomi secara simultan terhadap minat
investasi.

Kata kunci: Pola Konsumsi, Pengetahuan Ekonomi, Minat Investasi

ABSTRACT
Interest in investing should already be owned by millennial generation, because investment is
one of the choices for millennial generation to manage their money and guarantee their future.
In investing someone must postpone their consumption needs for a while and divert excess
money held in the form of investment. However, in the current millennial generation
consumption patterns tend to be consumptive, consumption is not based on rational
considerations but rather on materialistic tendencies and desires to own expensive items. This
study aims to: Analyze the effect of consumption patterns on investment interest, analyze the
effect of economic knowledge on investment interest and Analyze the effect of consumption
patterns and economic knowledge on investment interest. This research uses a quantitative
approach using multiple linear regression analysis methods. The population in this study is
millennial generation with an age range of 20-30 years in Samarinda City. From this
population a sample of 120 people was taken by random sampling technique. The results of this
study indicate that: 1) There is a significant positive influence of consumption patterns on
investment interest, 2) There is no significant influence of economic knowledge on investment

Jurnal Edueco Vol 3 No 1 Juni 2020 24


Ratna Fitri Astuti1, Vitria Puri Rahayu2 JURNAL Edueco
Universitas Balikpapan

interest, and 3) There is a simultaneous influence of consumption patterns and economic


knowledge on investment interest.

Keywords: Consumption Pattern, Economic Knowledge, Investment Interest

1. PENDAHULUAN penjelasan dari Raharja & Manurung


Dalam ilmu ekonomi makro (2005) bahwa investasi dilakukan
investasi menjadi variabel yang sangat dengan tujuan meningkatkan
penting untuk dipelajari secara kemampuan, menciptakan, atau
mendalam, karena investasi pada menambah nilai hidup yang berupa
pertumbuhan ekonomi adalah variabel pendapatan dan atau kekayaan. Minat
yang mudah mengalami guncangan dan untuk berinvestasi seharusnya sudah
sangat tidak stabil. Pentingnya dimiliki para generasi milenial, karena
memahami investasi juga harus investasi adalah salah satu pilihan bagi
dipelajari melalui ekonomi mikro, seseorang untuk mengelola uang yang
dimana hal ini dapat dilihat dari dimiliki. Dengan melakukan investasi
bagaimana individu mengelola seseorang dapat menghasilkan profit
keuangannya dan bagaimana minat kedalam pendapatan yang mereka
individu untuk melakukan investasi dari peroleh.
uang yang dimiliki tersebut. Menurut Keinginan untuk melakukan
Mumtaz (2010) saat ini terdapat dua investasi pada dasarnya sudah dimiliki
pandangan di masayarakat terkait oleh generasi milenial di Kota
dengan investasi, dimana investasi Samarinda, berdasarkan observasi awal
dianggap sebagai keinginan dan disisi dengan menyebarkan kuesioner kepada
lain investasi dianggap sebagai sebuah 30 individu yang termasuk kedalam
kebutuhan. Investasi dianggap sebagai generasi milenial, sebanyak 87,5%
sebuah keinginan jika pada saat memiliki keinginan untuk berinvestasi.
seseorang memiliki kelebihan uang Namun keinginan tersebut tidak
maka uang tersebut cenderung akan didukung oleh minat untuk berinvestasi
disimpan dalam bentuk tabungan. secara langsung, mencari tau lebih
Sedangkan ketika investasi dianggap lanjut mengenai produk-produk
sebagai kebutuhan, maka jika seseorang investasi dan apa saja yang harus
memiliki kelebihan uang akan dilakukan dalam melakukan investasi.
cenderung dialihkan untuk investasi Minat para generasi milenial untuk
daripada hanya ditabung dalam bentuk melakukan investasi tentunya akan
uang. dipengaruhi oleh berbagai faktor,
Investasi yang dilakukan setiap diantaranya adalah pola konsumsi.
individu didukung dengan adanya Konsumsi dan investasi merupakan
kelebihan investasi yang mampu dua aktivitas yang berhubungan erat,
mengembalikan nilai pokok dan diikuti seperti yang telah dijelaskan Suherman
dengan manfaat ekonomi, sosial, dan (2003) pendapatan yang dimiliki
manfaat lainnya dalam jangka waktu dikeluarkan untuk dua tujuan yaitu
tertentu. Hal ini sesuai dengan konsumsi dan investasi. Penundaan

Jurnal Edueco Vol 3 No 1 Juni 2020 25


Ratna Fitri Astuti1, Vitria Puri Rahayu2 JURNAL Edueco
Universitas Balikpapan

konsumsi saat ini dapat diartikan memainkan peranan yang sangat


sebagai investasi untuk konsumsi di penting untuk membuat pertimbangan
masa yang akan datang. Hal ini sesuai yang cerdas. McEachern (2001)
dengan penjelasan Noor (2009) bahwa mengartikan ekonomi sebagai ilmu
investasi dapat dirumuskan sebagai yang mempelajari perilaku individu dan
mengorbankan peluang konsumsi saat masyarakat dalam menentukan pilihan
ini, untuk mendapat manfaat dimasa atas sumber daya yang langka dalam
datang. rangka meningkatkan kualitas hidupnya.
Untuk melakukan investasi seorang Pengetahuan ekonomi merupakan salah
individu harus menunda kebutuhan satu unsur yang sangat penting untuk
konsumsinya untuk sementara waktu merubah perilaku dari tidak cerdas
dan mengalihkan kelebihan uang yang menjadi cerdas. Juliana dkk (2013)
dimiliki dalam bentuk investasi. Dalam dalam penelitiannya menyimpulkan
hal ini tentunya terdapat perbedaan pola bahwa tingkat literasi ekonomi atau
konsumsi yang dilakukan antara satu pengetahuan/pemahaman seseorang
individu dengan individu lainnya. terhadap ekonomi dapat memberikan
Seperti yang sering dijumpai, sekarang pengaruh kepada seseorang dalam
ini pola konsumsi pada generasi melakukan tindakan ekonomi. Sehingga
milenial sangat terpengaruh dari gaya ketika seseorang memiliki pengetahuan
hidup masyarakat di negara maju. ekonomi yang baik maka mereka akan
Dimana pola konsumsi ini bersifat berpikir rasional dalam melakukan
konsumtif, konsumsi dilakukan tidak tindakan ekonomi, salah satunya adalah
berdasarkan atas pertimbangan yang melakukan investasi dari pendapatan
rasional tetapi lebih kepada yang mereka peroleh.
kecenderungan matrealistik dan hasrat Perbedaan pengetahuan tentang
untuk memiliki barang-barang mahal. ilmu ekonomi yang dimiliki antara
Pola konsumsi yang bersifat individu satu dengan individu lainnya,
konsumtif pada generasi milenial dapat mengakibatkan setiap individu memiliki
dilihat dari hasil jawaban responden pertimbangan yang berbeda guna
yang menunjukkan sebanyak 67,5% membuat keputusan yang tepat dalam
sangat memperhatikan merk ketika memenuhi kebutuhan. Ketika seseorang
berbelanja baju, sepatu dan kebutuhan diberikan pertanyaan apa yang akan
pribadi lainnya. Mishra (2011) dalam dilakukan ketika memiliki kelebihan
penelitiannya menjelaskan, bahwa uang, sebanyak 50% memilih untuk
dalam jangka panjang terdapat berbelanja baju, sepatu dan kebutuhan
hubungan antara pengeluaran konsumsi pribadi lainnya, dan pada pilihan kedua
rill masyarakat dengan keputusan untuk sebesar 30% memilih untuk melakukan
investasi di India. Semakin tinggi wisata kuliner. Hal ini sesuai dengan
konsumsi riil yang dilakukan maka hasil penelitian yang dilakukan
kecenderungan melakukan investasi Situmorang dkk (2014) bahwa hasil uji
semakin menurun. parsial pengaruh motivasi (sosial,
Kaitannya dengan tindakan yang penghargaan dan aktualisasi) terhadap
dilakukan individu untuk melakukan minat berinvestasi setelah dimoderasi
pemenuhan kebutuhan, pengetahuan oleh variabel pemahaman ekonomi
Jurnal Edueco Vol 3 No 1 Juni 2020 26
Ratna Fitri Astuti1, Vitria Puri Rahayu2 JURNAL Edueco
Universitas Balikpapan

menunjukkan bahwa hanya sosial saja Tabel 1. Kategori Konsumsi


yang berpengaruh terhadap minat Responden
berinvestasi. Artinya variabel Interval Kategori Frekuensi Persentase
pemahaman ekonomi tidak cukup kuat Skor
13 – Rendah 37 30,83%
sebagai variabel moderate terhadap
22,75
minat berinvestasi, hal ini disebabkan 22,76 – Sedang 59 49,16%
masyarakat di Pekanbaru umumnya 32,5
berinvestasi melalui pihak ketiga. 32,6 – Tinggi 21 17,5%
42,25
Berdasarkan uraian diatas maka
42,6 – Sangat 3 2,5%
penulis berkeinginan untuk melakukan 52 Tinggi
penelitian lebih lanjut mengenai Sumber: Data diolah 2020
Pengaruh Pola Konsumsi dan
Pengetahuan Ekonomi terhadap Minat Dari tabel tersebut dapat diketahui
Investasi pada Generasi Milenial di sebanyak 37 responden atau 30,83%
Kota Samarinda. melakukan konsumsi dengan kategori
rendah, sebanyak 59 responden atau
2. METODE PENELITIAN 49,16% melakukan konsumsi dengan
Dalam penelitian ini yang menjadi kategori sedang, sebanyak 21 responden
populasi adalah generasi milenial di atau 17,5% melakukan konsumsi dengan
Kota Samarinda dengan rentang usia kategori tinggi, dan sebanyak 3
20-30 tahun dengan jumlah 120 orang. responden atau 2,5% melakukan
Teknik sampling yang digunakan dalam konsumsi dengan kategori sangat tinggi.
penelitian ini adalah Proportional Secara keseluruhan, untuk
Random Sampling. Lebih lanjut teknik mengetahui bagaimana pengetahuan
analisis data yang digunakan dalam ekonomi yang dimiliki oleh generasi
penelitian ini adalah analisis regresi milenial di Kota Samarinda maka
berganda (multiple regression) dengan dilakukan pengelompokkan berdasarkan
bantuan SPSS 22, dalam melakukan 4 kategori. kategori penilaian untuk
regresi tersebut akan menguji pengaruh variabel pengetahuan ekonomi
pola konsumsi dan pengetahuan responden dapat dilihat sebagai berikut:
ekonomi sebagai variabel bebas Tabel 2. Kategori Pengetahuan
terhadap minat investasi sebagai Ekonomi Responden
variabel terikat pada generasi milenial Interval Kategori Frekuensi Persentase
di Kota Samarinda. Skor
12 – 20 Rendah 0 0%
21 – 29 Sedang
3. HASIL DAN PEMBAHASAN 15 12,51%
Secara keseluruhan Penentuan nilai
30 – 38 Tinggi
untuk variabel konsumsi responden 46 38,33%
dikelompokkan berdasarkan 4 kategori, 39 – 48 Sangat
yaitu kategori rendah, sedang, tinggi 59 49,16%
Tinggi
dan sangat tinggi. Kategori penilaian Sumber: Data diolah 2020
untuk variabel konsumsi responden Berdasarkan data yang diperoleh,
adalah sebagai berikut: pengetahuan ekonomi responden

Jurnal Edueco Vol 3 No 1 Juni 2020 27


Ratna Fitri Astuti1, Vitria Puri Rahayu2 JURNAL Edueco
Universitas Balikpapan

didasarkan pada pengetahuan tentang memiliki pengetahuan ekonomi yang


prinsip ekonomi, motif ekonomi dan termasuk dalam kategori rendah.
tindakan ekonomi. Dari tabel 2 dapat Analisis yang digunakan dalam
diketahui bahwa sebanyak 59 responden penelitian ini adalah regresi linier
atau 49,16% memiliki pengetahuan berganda (multiple linier regression).
ekonomi yang termasuk dalam kategori Berikut merupakan tabel hasil pengujian
sangat tinggi, 46 responden atau 38,33% dengan menggunakan SPSS.
termasuk dalam kategori tinggi, 15 Berdasarkan hasil pengolahan data
responden atau 12,51% termasuk dalam maka dapat diperoleh persamaan regresi
kategori sedang, dan sebanyak 0 atau sebagai berikut:
0% yang memiliki pengetahuan
ekonomi rendah. Y = 8.065 + 0,155 X1 – 0,558 X2 + e
Secara keseluruhan, untuk
mengetahui bagaimana minat para Persamaan regresi di atas
generasi milenial untuk melakukan menjelaskan bahwa: Nilai konstanta (a)
investasi maka dilakukan yang dihasilkan sebesar 8.065, hal ini
pengelompokkan berdasarkan 4 menunjukkan bahwa apabila variabel
kategori, yaitu kategori rendah, sedang, independen (pola konsumsi, dan
tinggi dan sangat tinggi. kategori pengetahuan ekonomi adalah given,
penilaian untuk variabel minat investasi maka minat investasi adalah sebesar
responden dapat dilihat sebagai berikut: 8.065. Nilai koefisien regresi pada
variabel pola konsumsi adalah 0,155 ,
Tabel 3. Kategori Minat Investasi artinya setiap perubahan variabel pola
Responden konsumsi akan berpengaruh positif
Interval Kategori Frekuens Persentas terhadap minat investasi sebesar 0,155
Skor i e dengan asumsi variabel variabel
11 – Rendah 0 0% pengetahuan ekonomi adalah given.
19,25 Koefisien regresi bernilai positif
19,26 – Sedang 7 5,83% menunjukkan pengaruh yang searah,
27,5
artinya jika variabel konsumsi naik
27,6 – Tinggi 86 71,66%
sebesar 1 satuan maka akan
35,75
berpengaruh pada kenaikan variabel
35,76 – Sangat 27 22,51%
44 Tinggi
minat investasi sebesar 0,155 dan
Sumber: Data diolah 2020 sebaliknya. Nilai koefisien regresi pada
Dari tabel 4 dapat diketahui bahwa variabel pengetahuan ekonomi adalah -
sabanyak 86 responden atau 71,66% 0,558 , artinya setiap perubahan
memiliki pengetahuan ekonomi yang pengetahuan ekonomi akan berpengaruh
termasuk dalam kategori tinggi, 27 negatif terhadap minat investasi sebesar
responden atau 22,51% termasuk dalam 0,558 dengan asumsi bahwa variabel
kategori sangat tinggi, 7 responden atau variabel pola konsumsi adalah given.
5,83% termasuk dalam kategori sedang, Koefisien regresi bernilai negatif
dan sebanyak 0 responden atau 0% menunjukkan pengaruh yang tidak
searah, artinya jika variabel
pengetahuan ekonomi naik sebesar 1
Jurnal Edueco Vol 3 No 1 Juni 2020 28
Ratna Fitri Astuti1, Vitria Puri Rahayu2 JURNAL Edueco
Universitas Balikpapan

satuan maka akan berpengaruh pada dimasukkan dalam penelitian. Karena


penurunan variabel minat investasi diperoleh nilai R2 sebesar 0,72 sudah
sebesar 0,558 dan sebaliknya.. mendekati 1, maka dapat disimpulkan
Berdasarkan tabel uji ANOVA atau bahwa variabel bebas cukup kuat dalam
F test diperoleh nilai Fhitung sebesar menjelaskan variabel terikat.
2,992 sedangkan Ftabel dapat diperoleh Berdasarkan hasil analisis regresi
melalui tabel F dengan df1 (2) sebagai linier berganda mengenai pengaruh pola
df pembilang dan df2 (118) sebagai df konsumsi terhadap minat investasi pada
penyebut dengan taraf signifikansi 0,05 generasi milenial di Kota Samarinda
sehingga diperoleh nilai Ftabel adalah menunjukkan bahwa konsumsi
sebesar 2,65. Karena nilai Fhitung > Ftabel berpengaruh positif terhadap minat
(2,992 > 2,65), maka H0 ditolak dan investasi. Dengan demikian dapat
Ha diterima. Sehingga dapat diartikan bahwa banyaknya konsumsi
disimpulkan bahwa pola konsumsi dan yang dilakukan oleh individu
pengetahuan ekonomi secara simultan mempunyai pengaruh besar terhadap
berpengaruh signifikan terhadap minat minat untuk berinvestasi. Nilai positif
investasi generasi milenial di Kota pada variabel konsumsi ini
Samarinda. menunjukkan bahwa konsumsi
Hasil pengujian SPSS diperoleh memiliki pengaruh yang searah dengan
hasil uji t dari nilai tingkat signifikan minat investasi, yang artinya semakin
(Sig) pada variabel independen yang tinggi konsumsi yang dilakukan
dimasukkan dalam model regresi seseorang maka semakin tinggi pula
menunjukkan bahwa: Variabel minat investasi yang dimiliki.
konsumsi memiliki nilai thitung = 2,137, Hasil penelitian pada variabel pola
dan nilai ttabel = 1,972 pada df = 187 konsumsi tersebut mendukung
dengan tingkat signifikan sebesar 0,05. penelitian yang dilakukan oleh Mishra
Karena thitung > ttabel (2,137 > 1,972) (2011) yang menjelaskan bahwa ada
maka maka H0 ditolak dan Ha diterima. hubungan jangka panjang dan jangka
Variabel pengetahuan ekonomi pendek antar variabel, dimana dalam
memiliki nilai thitung = -1.492, dan nilai jangka panjang terdapat hubungan
ttabel = 1,972 pada df = 187 dengan antara pengeluaran konsumsi rill dengan
tingkat signifikan sebesar 0,05. Karena keputusan untuk investasi. Hasil ini juga
thitung < ttabel (-1492 < 1.972) maka H0 mendukung penelitian yang dilakukan
diterima dan Ha ditolak. oleh Yudhistira dan Budhiasa (2012)
Berdasarkan hasi olah data dengan yang menjelaskan bahwa variabel
SPSS dapat diketahui nilai adjusted R konsumsi berpengaruh positif terhadap
Square sebesar 0,72 artinya bahwa investasi.
variabel bebas yang terdiri dari pola Berdasarkan hasil temuan dalam
konsumsi dan pengetahuan ekonomi penelitian ini konsumsi yang dilakukan
mempunyai kemampuan sebesar 72% generasi milenial di Kota Samarinda
untuk menjelaskan pngaruhnya terhadap termasuk dalam kategori sedang, artinya
variabel terikat yaitu minat investasi. bahwa tidak semua pendapatan yang
Sedangkan sisanya sebesar 28% sesorang terima dalam setiap bulannya
dijelaskan oleh variabel lain yang tidak hanya digunakan untuk melakukan
Jurnal Edueco Vol 3 No 1 Juni 2020 29
Ratna Fitri Astuti1, Vitria Puri Rahayu2 JURNAL Edueco
Universitas Balikpapan

konsumsi. Secara keseluruhan konsumsi pengetahuan ekonomi tidak


primer dan sekunder yang dilakukan berpengaruh terhadap minat investasi.
para generasi milenial termasuk dalam Hasil tersebut mendukung hasil
kategori sedang, hal ini diikuti dengan penelitian yang dilakukan oleh
minat investasi yang termasuk dalam Situmorang dkk (2014) bahwa hasil uji
kategori tinggi. parsial pengaruh motivasi (sosial,
Berdasarkan temuan dalam penghargaan dan aktualisasi) terhadap
penelitian ini salah satu alasan yang minat berinvestasi setelah dimoderasi
mendasari konsumsi berpengaruh oleh variabel pemahaman investasi
positif terhadap minat investasi adalah menunjukkan bahwa hanya sosial saja
pendapatan. Temuan ini sesuai dengan yang berpengaruh terhadap minat
teori yang dikemukakan Keynes (dalam berinvestasi. Artinya variabel
Mankiw, 2006) yang menjelaskan pengetahuan ekonomi tidak cukup kuat
bahwa terdapat kecenderungan sebagai variabel moderate terhadap
mengkonsumsi marginal (Marginal minat berinvestasi.
Prospensity to Consume), jika Berdasarkan hasil temuan,
pendapatan disposibel seseorang pengetahuan ekonomi yang termasuk
meningkat, maka konsumsi juga akan dalam kategori sangat tinggi juga diikuti
mengalami peningkatan, tetapi dalam dengan minat investasi yang juga
jumlah yang lebih kecil dari termasuk dalam kategori tinggi. Namun
peningkatan pendapatan. Dalam jangka tingginya minat investasi yang dimiliki
waktu tertentu rasio konsumsi terhadap para generasi milenial hanya berhenti
pendapatan akan turun ketika pada pengetahuan tentang investasi saja,
pendapatan mengalami kenaikan, hal ini dapat dilihat dari indikator minat
sehingga tambahan pendapatan yang investasi yang memiliki nilai rata-rata
diterima nantinya akan digunakan untuk paling tinggi adalah pada indikator
melakukan investasi. Jogiyanto (2008) bahwa para generasi milenial aktif
mengartikan investasi adalah penundaan mencari informasi mengenai harga
konsumsi sekarang untuk digunakan di emas, rumah, dan tanah. Sehingga
dalam produksi yang efisien selama dalam analasisnya pengetahuan
periode waktu tertentu, sedangkan. ekonomi yang dimiliki tidak
Hasil tersebut menunjukkan bahwa berpengaruh terhadap minat investasi.
generasi milenial saat ini dapat Temuan tersebut tidak sesuai
mengelola konsumsi yang dilakukan, dengan penelitian yang dilakukan Fares
ketika seseorang melakukan konsumsi dan Khamis (2011) yang menjelaskan
kebutuhan primer dan sekunder dalam bahwa variabel pendidikan berpengaruh
jumlah yang banyak maka mereka dapat signifikan pada tingkat 5% dengan
menunda kebutuhan tersier dan tanda positif. Lebih tinggi pendidikan
mengalihkan pendapatan yang dimiliki formal memberikan investor
untuk melakukan investasi. kepercayaan diri dan kemampuan untuk
Varibel selanjutnya adalah memahami pasar dan mendorong
pengetahuan ekonomi, dimana mereka untuk berinvestasi lebih banyak.
berdasarkan hasil analisis regresi linier Perbedaan hasil ini dikarenakan
berganda menunjukkan bahwa anggapan seseorang bahwa investasi
Jurnal Edueco Vol 3 No 1 Juni 2020 30
Ratna Fitri Astuti1, Vitria Puri Rahayu2 JURNAL Edueco
Universitas Balikpapan

bisa dilakukan ketika mereka memiliki Samarinda, sedangkan pengetahuan


pendapatan lebih dan bukan melakukan ekonomi tidak berpengaruh. Namun
pengorbanan untuk melakukan secara simultan pola konsumsi dan
investasi. Selain itu untuk memenuhi pengetahuan ekonomi mempunyai
kebutuhan di masa yang akan datang kemampuan sebesar 72% untuk
seseorang lebih memilih untuk menjelaskan pngaruhnya terhadap
berhemat dan memilih mana kebutuhan variabel terikat yaitu minat investasi.
yang harus dipenuhi dan mana yang
harus ditunda. 5. DAFTAR PUSTAKA
Fares, A. R., & Khamis, F. G. (2011).
4. KESIMPULAN Individual Investors Stock
Berdasarkan penelitian yang telah Trading Behavior at Amman
dilakukan, beberapa kesimpulan yang Stock Exchange. International
dapat diambil adalah sebagai berikut: Journal of Economics and
Ada pengaruh signifikan positif pola Finance, Vol. 3 No. 6 page:
konsumsi terhadap minat investasi 128-134.
generasi milenial di Kota Samarinda. Jogiyanto, Hartono. 2008. Teori
Nilai signifikan positif pada variabel Portfolio dan Analisis Investasi.
konsumsi menunjukkan bahwa Yogyakarta: BPFE.
konsumsi memiliki pengaruh yang Juliana, Ulfah, M., & Syahrudin, H.
searah dengan minat investasi, yang (2013). Pengaruh Literasi
artinya semakin tinggi konsumsi yang Ekonomi terhadap Perilaku
dilakukan seseorang maka semakin Konsumsi Mahasiswa
tinggi pula minat investasi yang Pendidikan Ekonomi FKIP
dimiliki. UNTAN. 50-62.
Tidak ada pengaruh signifikan McEachern, W.A. (2001). Ekonomi
pengetahuan ekonomi terhadap minat Mikro. Jakarta: Salemba Empat
generasi milenial di Kota Samarinda. Mishra, P.K (2011). Dynamics of the
Nilai signifikan pengetahuan ekonomi Relationship Between Real
bernilai negatif, hal ini menunjukkan Consumption and Investment in
dalam waktu tertentu pengaruh yang India . Indian Journal of
ditimbulkan oleh variabel pengetahuan Conomics and Busines. Vol.10
ekonomi adalah tidak searah, artinya No. 4 page: 552-562
semakin tinggi pengetahuan ekonomi Mumtaz, Fahmi. (2010). Investasi:
yang dimiliki maka semakin rendah Keinginan atau Kebutuhan?
minat investasi yang dimiliki seseorang. Available from:
Ada pengaruh pola konsumsi dan http:/www.mumtaz.wordpress.c
pengetahuan ekonomi secara simultan om
terhadap minat investasi pada generasi Noor, H. F. (2009). Investasi,
milenial di Kota Samarinda. Hasil Pengelolaan Keuangan Bisnis
penelitian secara parsial memang dan Pengembangan Ekonomi
menunjukkan bahwa hanya konsumsi Masyarakat. Jakarta: PT Indeks.
yang berpengaruh terhadap minat Rahardja, P., & Manurung, M. (2002).
investasi generasi milenial di Kota Teori Ekonomi Makro. Jakarta:
Jurnal Edueco Vol 3 No 1 Juni 2020 31
Ratna Fitri Astuti1, Vitria Puri Rahayu2 JURNAL Edueco
Universitas Balikpapan

Lembaga Penerbit Fakultas Information Management and


Ekonomi Universitas Indonesia. Business Review, Vol. 1 No. 2
Sindhu, & Kumar, R. (2014). Influence page:69-78.
of Risk Perception of Investors
on Investment Decision: An
Empirical Analysis. Journal of
Finance and Bank Management,
Vol 2 No. 2 page:15-25.
Situmorang, M., Andreas, &
Natariasari, R. (2014). Pengaruh
Motivasi terhadap Minat
Investasi di Pasar Modal dengan
Pemahaman Investasi dan Usia
sebagai Variabel Moderat. JOM
VEKON Vol.1 No.2, 1-18.

Suherman, Rasyidi. (2003). Pengantar


Teori Ekonomi. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada
Sukirno, S. (2005). Makroekonomi
Teori Pengantar. Jakarta: PT
Raja Grafindo Persada.
Sunariyah. 2006. Pengantar
Pengetahuan Pasar Modal,
Edisi Kelima. Yogyakarta:
UPP STIM YKPN.
Tambunan, Tulus, T.H. 2001.
Industrialisasi Di Negara
Sedang Berkembang, Kasus
Indonesia. Jakarta: Ghalia
Indonesia
Todaro. (2002). Ekonomi dalam
Pandangan Modern
(Terjemahan). Jakarta: Bina
Aksara
Yudhistira, I. M., & Budhiasa, I. G.
(2012). Analisis Pengaruh
Konsumsi, Investasi, dan Inflasi
terhadap Produk Domestik
Bruto di Indonesia Tahun 2000-
2012. E-Jurnal EP, 492-501.

Yunus, N. K., Ishak, S., & Jalil, N. A.


(2010). Economic Literacy
Amongst the Secondary School
Teachers in Perak Malaysia.

Jurnal Edueco Vol 3 No 1 Juni 2020 32

Anda mungkin juga menyukai