Anda di halaman 1dari 5

Nama : Rissah Maulina

Nim : 4193510006

Tugas Rutin 04

KAO

1. Jelaskan teknik kromatografi yang pemisahannya didasarkan pada daya adsorsi, partisi,
ukuran partikel , resin penukar ion dan affinitas antara fasa diam dan komponen analit.
Jawab :
- Adsorpsi Kromatografi
Prinsip pemisahan berdasarkan proses adsorpsi analit dalam permukaan padatan
fase diam. Padatan fase diam dapat berupa silika gel atau alumina yang memiliki
luas permukaan relatif besar. Kromatografi adsorpsi merupakan salah satu metode
kromatografi yang cukup lama. Pemisahan didasarkan pada perbedaan sifat afinitas
adsorpsi dari komponen sampel pada permukaan padatan aktif. Kromatografi
adsorpsi menggunakan fase gerak cairan maupun padatan yang mampu teradsorbsi
pada permukaan fase diamnya. Pada gambar di bawah ini ditunjukkan interaksi
adsorpsi antara analit pada fase gerak dengan permukaan permukaan diamnya.
- Partisi Kromatografi
Proses pemisahannya berdasakan kemampuan adsorpsi analit pada lapisan tipis
cairan yang dilapiskan pada partikel padatan fase diamnya. Prinsip utama
pemisahan berdasarkan perbedaan kelarutan antara komponen sampel pada fase
diamnya (kromatografi gas), atau berdasarkan perbedaan kelarutan komponen
dalam fase gerak dengan fase diamnya (kromatografi cair). Keuntungan metode
kromatografi partisi ini adalah distribusinya tidak bergantung pada konsentrasi,
sehingga pemisahan dapat terjadi lebih baik.
- Kromatografi Pertukaran ion
Pada kromatografi penukar ion, ion terpisahkan berdasarkan gaya elektrostatiknya
membentuk grup fungsional yang dimuat pada fase diam. Kromatografi penukaran
ion menggunakan resin sebagai padatan fase diam yang berguna untuk mengikat
anion atau kation. Larutan bermuatan pada fase gerak akan berikatan dengan resin
yang memiliki muatan berlawanan melalui gaya elektrostatik.
- Kromatografi Pengecualian Exclusion
Proses pemisahan berdasarkan volume hidrodinamik dari molekul atau partikel.
Dalam teknik ini, gel nonionik dengan ukuran yang sama digunakan untuk
memisahkan berdasarkan perbedaan ukuran molekul (BM). Molekul-molekul yang
kecil akan memasuki pori-pori dari gel sedangkan molekul besar akan melewati
sela-sela gel lebih cepat bila dibandingkan dengan molekul yang melewati pori-
porinya. Jadi urutan elusi mula-mula adalah molekul yang lebih besar, molekul
sedang, dan terakhir molekul yang paling kecil. Jika fasa diamnya adalah gel yang
hidrofil maka teknik ini disebut gel filtrasi chromatography dan bila digunakan gel
yang hidrofob (polystyrene-divinylbenzene) disebut gel permeation
chromatography.
- Kromatografi Afinitas
Kromatografi afinitas bekerja berdasarkan interaksi spesifik antara satu jenis
molekul terlarut dengan jenis molekul lain yang terimmobilisasi dalam fase diam.
Sebagai contoh, molekul yang terimmobilisasi dapat menjadi antibodi untuk
beberapa protein yang spesifik. Saat zat terlarut yang mengandung campuran
protein melewati molekul ini, hanya protein tertentu saja yang akan bereaksi dengan
antibodi yang terimmobilisasi pada fase diam.
2. Jelaskan kespesifikan penggunaan kromatografi kolom, KLT dan HPLC
Jawab :
- KLT
Kromatografi lapis tipis (KLT) atau TLC (tin layer chromatography) digunakan
untuk preparatif atau memisahkan senyawa – senyawa dalam jumlah kecil. KLT
menghasilkan pemisahan yang lebih baik dibandingkan dengan kromatografi kolom
dan lebih efisien karena waktu yang dibutuhkan lebih cepat.
- HPLC
Kromatografi cair kinerja tinggi (KCKT) atau High Performance Liquid
Chromatography (HPLC) adalah merupakan modernisasi dari kromatografi kolom
dimana peralatannya dalam bentuk elektronik atau instrumentasi. Untuk ukuran
partikel kolom yang sangat kecil maka elusi secara grafitasi sangat sulit sehingga
untuk mengelusi digunakan dengan bantuan pompa untuk memberikan tekanan.
3. Jelaskan mengapa pemisahan secara kromatografi kolom harus bersama-sama
dilakukan dengan KLT.
Jawab :
Sebelum melakukan pemisahan menggunakan kromatografi kolom, sangat
dianjurkan untuk mencobanya terlebih dahulu dengan KLT. Hal ini dilakukan
untuk mengetahui kompleksitas campuran yang akan dipisahkan dan sekaligus
untuk menemukan sistemeluen yang akan digunakan untuk proses pemisahan
menggunakan kromatografi kolom. Mencari eluen yang sesuai, sehingga
senyawa terpisah sempurna. Komposisi eluen yang memberikan pemisahan
sempurna, digunakan pada kromatografi kolom. pemisahan secara kromatografi
kolom harus bersama sama dilakukan dengan KLT dengan tujuan untuk
mengetahui kompleksitas campuran yang akan dipisahkan sekaligus
menemukan sistem eluen yang akan digunakan untuk proses pemisahan
menggunakan kromatografi kolom, selain itu untuk memantau hasil yang
diperoleh dari kromatografi kolom berupa fraksi-fraksi.
4. Jelaskan masing masing keunngulan dan kelemahan dari kromatogfi kolom, KLT,
HPLC dan GC.
Jawab :
- KLT
Kelebihan :
• Ketepatan penentuan kadar akan lebih baik karena komponen yang akan
ditentukan
• merupakan bercak yang tidak bergerak.
• Hanya membutuhkan sedikit pelarut.
• Biaya yang dibutuhkan terjangkau
• Jumlah perlengkapan sedikit.
• Preparasi sample yang mudah.
Kelemahan
• Butuh ketekunan dan kesabaran yang ekstra untuk mendapatkan bercak/noda
yang
• diharapkan.
• Butuh sistem trial and eror untuk menentukan sistem eluen yang cocok.
• Memerlukan waktu yang cukup lama jika dilakukan secara tidak tekun

- HPLC
Kelebihan
• Kolom dapat digunakan kembali.
• Waktu analisa cukup singkat.
• HPLC dapat digunakan untuk isolasi zat yang tidak mudah menguap dan zat
yang
• tidak stabil.
• Dapat menganalisis sampel yang kecil kuantitasnya.
Kelemahan:
• Harga sebuah alat HPLC cukup mahal.
• Sering ada larutan standar yang tertinggal diinjektor.
• Pada kolom dengan diameter rata-rata partikel fase diam dengan ukuran 5
dan 3
• mikrometer sela-sela partikel lebih mudah tertutup oleh kotoran, jadi harus
seringkali
- GC
Kelebihan
• Dapat menggunakan kolom lebih panjang untuk menghasilkan efisiensi
pemisahan
• yang tinggi.
• Analisis relatif cepat dan sensitivitasnya tinggi
• Fase gas dibandingkan dengan sebagian besar fase cair tidak bersifat reaktif
terhadap
• fase diam dan zat-zat terlarut.
Kelemahan
• Teknik kromatografi gas terbatas untuk zat yang mudah menguap
• Kromatografi gas tidak mudah dipakai untuk memisahkan campuran dalam
jumlah besar.
• Fase gas dibandingkan sebagian besar fase cair tidak bersifat reaktif
terhadap fase diam
• dan zat terlarut.
5. Jelaskan apa yang terjadi apabila suhu kolom pada GC melebihi temperatur yang
direkomendasi dan bagaimana caranya agar suatu senyawa yang titik didihnya melebihi
suhu kolom yang direkomendasi agar dapat dianalisis dengan GC.
Jawab :
Kolom bleeding adalah elusi fase diam sehingga ikut terbawa keluar dari kolom,
bleeding meningkat pada suhu yang lebih tinggi. Batas temperatur kolom
memiliki batas suhu bawah dan atas jika kolom digunakan dibawah batas suhu
bawahnya puncak bulat dan lebar diperoleh (yaitu hilangnya efesiensinya).
Tidak ada kerusakan kolom terjadi namun menggunakan kolom pada atau diatas
batas bawahnya mempertahankan bentuk puncak yang baik. Batas suhu atas
sering dinyatakan sebagai dua angka, yang lebih rendah adalah batas suhu
isotermal, angka atas adalah batas program suhu, kolom dapat dipertahankan
pada suhu ini selama 10-15 menit tanpa memperpendek umur kolom atau
mengalami bleeding kolom yang terlalu tinggi. Mengekspos kolom ke suhu
yang lebih tinggi untuk periode waktu yang lama menghasilkan bleeding kolom
yang lebih tinggi dan umur kolom menjadi lebih pendek, melebihi batas suhu
atas dapat merusak fase diam dan kelembapan pipa silika.
6. Jelaskan bahwa tujuan analisis dengan HPLC dan GC dapat digunkan untuk kualitatif
dan kuantitatif.
Jawab :
Analisa secara kualitatif untuk menentukan jenis dari senyawa yang dianalisis.
Secara umum gambar yang diperoleh dari hasil analisis dengan GC misalkan
untuk satu komponen dengan suatu standar eksternal. Analisa kuantitatif untuk
menentukan jumlah atau persen komposisi suatu komponen sampel. Untuk
analisis kualitatif pada GC, ada beberapa macam besaran yang dapat dipakai
yaitu waktu retensi (tr) dan waktu retensi relative ( ). Untuk analisis kuantitatif
pada GC dapat digunakan besaran luas puncak atau tinggi puncak kromatogram,
dimana luas puncak dapat ditentukan dengan cara ditimbang dengan integrator
atau dengan dihitung. Analisis kuantitatif dapat ditetapkan dengan metode
standar eksternal dan standar internal.

Anda mungkin juga menyukai