Latar Belakang
3
Gambar 2. Laminar Air Flow
Tujuan
Adapun alat alat yang digunakan pada praktikum kali ini adalah gambar
mikroskop cahaya, oven, autoklaf, orbital shaker, hot plate, coloni counter,
laminar air flow, spectropothomerter, water distiller, rota mixer, hymocitometer,
magnetic stirrer, dan pulpen dan kertas untuk mencatat.
Prosedur Kerja
1. Diamati dengan baik gambar setiap alat yaitu mikroskop majemuk, autoklaf,
laminar air flow, colony counter, spektofotometer, water destiler, rotta
mixer, oven, magnetic stirrer, dan incubator.
2. Diberikan keterangan berupa rincian nama, bagian-bagian alat, dan
fungsinya.
3. Diberikan penjelasan singkat tentang prinsip kerja beberapa alat penting
yang diamati.
4. Mahasiswa memfoto hasil laporan lalu mengirimkan laporan tersebut ke
google classroom.
4
PRAKTIKUM II : PENGENALAN GEJALA PENYAKIT TANAMAN
Latar Belakang
5
a. Tipe Nekrotik
Gejala yang terjadi akibat rusaknya atau matinya sel sel tanaman.
Gejalanya disebut nekrosis.
Gelaja Nekrosis
1 Hidrosis Gejala bagian tanaman tampak
kebasah-basahan
2 Klorosis Gejala berupa menguningnya Penyakitbulai jagung oleh
bagian bagian tanaman yang Pseronosclerospora maydis
semula berwarna hijau akibat
rusaknya klorofil
6
9 Mati Gejala matinya ranting atau Tanaman jeruk yang
Ujung cabang yang dimulai dari terserang Colletrothricum sp.
ujung meluas ke pangkal
b. Tipe Hipoplastis
7
ujung meluas ke pangkal
9 Terbakar Gejala mengeringnya bagian Tanaman yang mengalami
tanaman tertentu yang keracunan senyawa-senyawa
disebabkan oleh faktor abiotik kimia beracun
c. Tipe Hiperplastis
8
Tanda Penyakit Tanaman
Tujuan
Prosedur Kerja
1. Pada lahan tertentu carilah tanaman atau bagian tanaman yang sakit.
2. Ambil bagian tanaman tersebut, masukkan dalam plastik dengan bagian
pangkal batang tertutup kapas.
3. Diagnosis gejala, tanda dan penyebab penyakitnya.
4. Mahasiswa membuat video persentase tentang gejala penyakit tanaman
secara singkat dan jelas.
5. Mahasiswa membuat gambar laporan pada kertas A4 dengan jelas lalu
memfoto gambar tersebut dan mengirimkan ke Google Classroom.
9
PRAKTIKUM III : PENGENALAN PENYEBAB PENYAKIT TANAMAN
Latar Belakang
Penyebab penyakit tanaman ada 2 yaitu biotik dan abiotik. Penyebab biotik
disebabkan oleh pathogen, dan penyakit ini biasanya dapat ditularkan, sedangkan
penyakit abiotik disebabkan oleh faktor lingkungan dan sifatnya tidak menular.
Penyebab penyakit biotik diantaranya jamur, bakteri, virus dan nematoda.
1. Jamur
2. Bakteri
3. Virus
10
a. CMV (Cucumber Mosaic Virus).
b. TYMV (Turnip Yellow Mosaic Virus).
c. TMV (Tobacco Mosaic Virus).
d. PVX (Potato Virus X)
Tujuan
Mikroskop, preparat, kaca penutup, pinset, jarum, alat tulis, bahan yang
terserang bakteri (wortel dan kubis busuk), bahan yang terserang jamur (karat
daun pada daun kacang tanah, penyakit bulai pada daun jagung, dan jamur pada
tempe), bahan yang terserang virus (TMV dan CMV), aquadest.
Prosedur Kerja
1. Pada lahan tertentu carilah tanaman atau bagian tanaman yang telah
ditentukan diatas. Ambil bagian tanaman tersebut, masukkan dalam plastik
dengan bagian pangkal batang tertutup kapas
2. Cari gambar mikroskopis patogen penyakit tanaman di atas.
3. Foto tanaman yang telah diambil dari lahan.
4. Buat video persentasi dan laporan gambar sebagi berikut:
Gambar 1 Gambar 2 Gambar 3
(Gambar Tangan ) (Gambar mikroskopis) (Foto Asli)
(Gambar bentuk
miselium atau koloni
bakterinya)
11
PRAKTIKUM IV : PEMBUATAN MEDIA PDA DAN STERILISASI ALAT
LABORATORIUM
Latar Belakang
Tujuan
1. Sterilisasi Alat
Sterilisasi zat cair dilakukan dengan autoclave atau oven panas. Alat-alat
lain seperti jarum inokulasi, jarum ose, spatula dan alat lainnya dilakukan
sterilisasi dengan pemanasan di atas api bunsen.
12
2. Pembuatan Media PDA dan NA
Prosedur Kerja
1. Sterilisasi Alat
13
PRAKTIKUM V : ISOLASI DAN POSTULAT KOCH
Latar Belakang
14
dengan jalan mengusap bahan dengan alcohol 95%, sedang dari bahan tipis
disinfeksi dilakukan dengan cara mencelupkan ke dalam sublimate 0,1%.
Tujuan
Adapun alat yang digunkan dalam praktikum ini adalah pisau, gunting,
telenan, tabung erlenmeyer,pingset, kamera, plastic, karet dan alat tulis.
Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah tanaman yang
terserang penyakit akar (Jamur akar putih), penyakit batang ( jamur upas),
Penyakit daun (bercak daun dan gugur daun Corynespora sp, Colletotrichum,
Oidium sp),media PDA yang sudah disiapkan terlebih dahulu.
Prosedur Kerja
Isolasi Jamur
1. Sediakan petridish steril dan isi dengan PDA tegak yang telah dicairkan.
2. Sediakan bahan yang akan diisolasi jasad reniknya, bersihkan kotoran
kotorannya dengan air.
3. Bahan yang telah dibersihkan, pada batas antara sehat dan sakit diusap
dengan alkohol 95% .
4. Potong bagian tersebut dalam bentuk persegi dengan ukuran 0,5 cm (bagian
yang sakit) x 0,5 cm (bagian yang sehat) sebanyak 4 potong dan letakkan
pada agar di dalam petridish yang telah disiapkan.
5. Inkubasikan pada suhu kamar selama 1 minggu.
6. Amati biakan yang tumbuh terjadi kontaminasi atau tidak dan ukur diameter
miseliumnya setiap hari.
7. Mahasiswa membuat video dan laporan dari hasil pengamatan.
15
PRAKTIKUM VI : INOKULASI PENYEBAB PENYAKIT TANAMAN
Latar Belakang
Inokulasi yaitu pemberian inokulum pada inang atau medium. Bagian dari
patogen atau patogen yang terbawa agen tertentu yang mengadakan kontak
dengan tanaman disebut inokulum atau penular. Dengan demikian inokulum
merupakan bagian dari patogen atau patogen itu sendiri yang dapat menyebabkan
penyakit pada tanaman. Pada jamur atau cendawan, inokulum dapat berupa
miselium, spora, atau sklerotium. Pada bakteri, mikoplasma, dan virus,
inokulumnya berupa individu bakteri, individu mikoplasma, dan patikel virus itu
sendiri. Pada tumbuhan parasitik, inokulum dapat berupa fragmen tumbuhan atau
biji dari tumbuhan parasitik tersebut. Pada nematoda, inokulum dapat berupa
telur, larva, atau nematoda dewasa.
Cara masuknya patogen ke dalam tanaman harus diketahui terlebih dahulu
sebelum kita mempertimbangkan cara yang terbaik untuk mengadakan inokulasi.
Secara alami patogen dapat masuk ke dalam tubuh tanaman dengan melalui
berbagai jalan :
1. Penempelan, pemangkasan dan sebagainya.
2. Melalui lubang alami seperti sel-sel lenti, stomata, hydatoda dan nektaria.
3. Penetrasi langsung secara mekanik atau kimia.
Tujuan
Peralatan yang digunakan yaitu : jarum, pisau (cutter), nampan, kapas basah
dan plastik. Bahan yang digunakan yaitu cabai yang masih sehat, larutan pestisida,
aquadest sebagai kontrol.
16
Prosedur Kerja
1. Siapkan cabai yang masih sehat dan pastikan cabai dalam keadaan bersih.
2. Rendam cabai selama 10 menit pada 4 larutan pestisida yang telah dibuat
dan 1 cabai pada aquadest sebagai control.
3. Tusuk tusuk cabai dengan jarum kira kira 5 tusukan.
4. Ambil biakan jamur dari hasil acara isolasi dan potong kira kira 0,5 cm x
0,5 cm.
5. Tempelkan potongan jamur pada bagian cabai yang telah ditusuk.
6. Ulang sampai terdapat 5 cabai.
7. Tata cabai pada nampan yang sudah diberi kapas basah pada bagian
sampingnya.
8. Tutup nampan dengan plastik.
9. Biarkan selama 1 minggu dan amati diameter pertumbuhan jamur atau
gejala serangan penyakitnya.
10. Mahasiswa mengumpulkan laporan praktikum beruba video laporan.
17
PRAKTIKUM VII : PENILAIAN INTENSITAS SERANGAN PENYAKIT
Latar Belakang
18
2. Kerusakan tidak mutlak (bervariasi), kerusakan sebagian tanaman seperti daun,
bunga, buah, ranting, cabang dan batang.
Dimana:
N = Jumlah contoh tanaman atau tertentu tanaman (daun, pucuk, bunga, buah,
tunas, tanaman, rumpun tanaman) yang rusak mutlak atau dianggap rusak mutlak,
N = Jumlah contoh tanaman atau bagian tertentu tanaman (daun, pucuk, bunga,
buah, tunas, tanaman, rumpun tanaman) yang diamati (jumlah tanaman/bagian
tanaman sehat + jumlah tanaman/bagian tanaman yang rusak).
Dimana:
IS = Intensitas serangan (%).
ni = Jumlah tanaman atau bagian tanaman contoh dengan skala kerusakan-vi.
vi = Nilai skala kerusakan contoh ke-i
N = Jumlah tanaman atau bagian tanaman contoh yang diamati.
Z = Nilai skala kerusakan tertinggi.
19
Kriteria kerusakan hama ditentukan sebagai berikut:
Tidak Ada Serangan jika IS = 0%
Serangan Ringan jika IS > 0 sampai 25%
Serangan Sedang jika IS > 25 sampai 50%
Serangan Berat jika IS > 50 sampai 90%
Tujuan
Panduan Praktikum, lembar kerja atau lembar pengamatan, alat tulis, kalkulator,
daun cabe atau daun kangkung, buah tomat atau buat cabe
Prosedur Kerja
20
Contoh Penilaian Intensitas Serangan Penyakit
21
PRAKTIKUM VIII : PENGENDALIAN PENYAKIT DENGAN PESTISIDA
NABATI
Latar Belakang
Tujuan
22
Alat dan Bahan
Pinset, scalpel, jarum perparat, lampu Bunsen, nampan plastik, bak plastik,
plastik bening, kapas, saringan, dan blender. Sedangkan bahan yang digunakan
yaitu biakan jamur Colletotrichum capsici, cabai merah besar, daun mimba,
aquadest, alcohol 95%. 100 gram daun mimba, 2 siung bawang putih, 100 lembar
daun sirsak, 1/2 kg daun tembakau, deterjen/sabun, air, blender, saringan, gelas
ukur, hand sprayer.
Ekstrak daun mimba, ekstrak bawang putih, ekstrak daun sirsak, ekstrak
daun tembakau, cabai yang terinfeksi antraknose, aquadest, nampan, kapas, dan
plastik.
Prosedur Kerja
23
6. Keluarkan dari blender.
7. Saring dan masukkan ke dalam botol.
8. Tutup botol dan diamkan selama 1 minggu.
9. Pembuatan Larutan : Siapkan hasil ekstraksi.
10. Masukkan hasil ekstraksi ke dalam gelas ukur sebanyak :
Konsentrasi 25% (ekstrak 25 ml dan air 75ml)
Konsentrasi 50% (ekstrak 50 ml dan air 50 ml)
Konsentrasi 75% (ekstrak 75 ml dan air 25 ml)
11. Setelah bahan tercampur rata dimasukkan ke dalam sparyer.
12. Aplikasikan ke tanaman budidaya
Pestisida Nabati dari Daun Tembakau
1. Rajang daun tembakau yang sudah disediakan tadi kemudian rendam dengan
air 3 liter.
2. Tambahkan detergen lalu aduk hingga merata.
3. Setelah larutan teraduk dengan rata, diamkan larutan tadi selama 1-2 malam.
4. Saring air larutan, kemudian semprotkan secara merata pada tanaman.
24
LAMPIRAN
I. Cover
Bentuk cover laporan adalah sebagai berikut :
----------------------Judul Praktikum------------------------
Disusun Oleh :
25
II. Daftar Isi laporan
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Tujuan Praktikum
1.3. Manfaat Praktikum
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
BAB III. METODE PRAKTIKUM
1.1. Waktu dan Tempat
1.2. Alat dan Bahan
BAB IV. HASIL & PEMBAHASAN
1.1. Hasil Pengamatan
1.2. Pembahasan
BAB V. PENUTUP
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN (Dokumentasi Praktikum)
26