DISUSUN OLEHKELOMPOK 6 :
2022
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“Konsep dan Perspektif Keperilakuan terkait Psikologi & Sosiologi serta
Perilaku Manusia” ini tepat pada waktunya.
Adapun tugas dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas Akuntansi Keperilakuan. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan bagi para pembanca dan juga bagi penulis.
Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan
demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................................2
BAB 1......................................................................................................................4
PENDAHULUAN...................................................................................................4
BAB II......................................................................................................................6
PEMBAHASAN......................................................................................................6
2. SIKAP...........................................................................................................7
4. PERSEPSI...................................................................................................17
5. NILAI..........................................................................................................19
6. PEMBELAJARAN.....................................................................................21
7. KEPRIBADIAN..........................................................................................22
BAB III..................................................................................................................25
PENUTUP..............................................................................................................25
1. KESIMPULAN...........................................................................................25
2. SARAN.......................................................................................................25
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................26
3
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Konsep keprilakuan dari psikologi dan psikologi social ini adalah bertujuan
untuk memberikan pengakuan terhadap beberapa aspek perilaku dari akuntansi
untuk memandang secara lebih luas terhadap bagian akuntansi yang lebih
substansial
Menurut Robbins (2003), Ketiga hal tersebut, yaitu psikologi, sosiologi dan
psikologi sosial menjadi kontribusi utama dari ilmu keperilakuan. Ketiganya
melakukan pencarian untuk menguraikan dan menjelaskan perilaku manusia,
walaupun secara keseluruhan mereka memiliki perspektif yang berbeda mengenai
kondisi manusia. terutama merasa tertarik dengan bagaimana cara individu
bertindak. Fokusnya didasarkan pada tindakan orang-orang ketika mereka
bereaksi terhadap stimuli dalam lingkungan mereka, dan perilaku manusia
dijelaskan dalam kaitannya dengan ciri, arah dan motivasi individu. Keutamaan
psikologi didasarkan pada seseorang sebagai suatu organisasi.
4
BAB II
PEMBAHASAN
b. Psikologi Sosial
5
cara-cara dalam kegiatan dapat memuaskan kebutuhan individu dan proses
pengambilan keputusan kelompok.
Kita sering berpikir bahwa yang namanya dunia psikologi adalah dunia
yang berkaitan dengan persoalan perasaan, motivasi, kepribadian, dan yang
sejenisnya. Dan kalau berpikir tentang sosiologi, secara umum cenderung
memikirkan persoalan kemasyarakatan. Kajian utama psikologi adalah pada
persoalan kepribadian, mental, perilaku, dan dimensi-dimensi lain yang ada dalam
diri manusia sebagai individu. Sosiologi lebih mengabdikan kajiannya pada
budaya dan struktur sosial yang keduanya mempengaruhi interaksi, perilaku, dan
kepribadian. Kedua bidang ilmu tersebut bertemu di daerah yang dinamakan
psikologi social
2. Sikap
a. Pengertian Sikap
Sikap adalah suatu hal yang mempelajari mengenai seluruh tendensi tindakan,
baik yang menguntungkan maupun yang kurang menguntungkan, tujuan manusia,
objek, gagasan, atau situasi. Istilah objek dalam sikap digunakan untuk
memasukkan semua objek yang mengarah pada reaksi seseorang. Sikap tidak
sama dengan nilai, tetapi keduanya saling berhubungan. Ketiga komponen
sikap: pengertian (cognition), pengaruh(affect), dan perilaku(behavior). Susunan
6
sikap yang dipandang berdasarkan ketiga komponen tersebut membantu untuk
memahami kerumitan sikap dan hubungan potensial antara sikap dan perilaku.
Orang-orang memperoleh sikap dari pengalaman pribadi, orang tua, panutan, dan
kelompok sosial. Ketika pertama sekali seseorang mempelajarinya, sikap menjadi
suatu bentuk bagian dari pribadi individu yang dapat membantu konsistensi
perilaku. Para akuntan perilaku harus memahami sikap dalam rangka memahami
dan memprediksikan perilaku. Terdapat banyak cara bagi para akuntan perilaku
untuk menggunakan sikap guna melakukan riset-riset dalam bidang ini.
b. Komponen Sikap
Dalam organisasi, sikap adalah penting karena sikap perilaku kerja. Sikap
disusun oleh komponen teori, emosional, dan perilaku. Komponen teori terdiri
atas gagasan, persepsi, dan kepercayaan seseorang mengenai penolakan sikap.
Informasi yang dimiliki oleh seseorang mengenai penolakan sikap terhadap
stereotip atau generalisasi, baik yang akurat maupun yang tidak akurat, telah
menciptakan satu kekuatan. Misal, komponen-komponen dari teori sikap yang
menolak komputerisasi dapat mengatakan bahwa ”bisnis perusahaan tidaklah
cukup besar untuk mengambil keuntungan atas komputerisasi. Komponen
emosional atau afektif mengacu pada perasaan seseorang yang mengarah pada
objek sikap. Komponen perilaku mengacu pada bagaimana satu kekuatan bereaksi
terhadap objek/sikap.
c. Fungsi Sikap
7
fungsi defensif ego dengan melakukan pengembangan atau pengubahan guna
melindungi manusia dari pengetahuan yang berlandaskan kebenaran mengenai
dasar manusia itu sendiri atau dunianya. Sikap juga melayani fungsi nilai ekspresi.
Manusia memperoleh kepuasan melalui pernyataan diri mereka dengan sikapnya.
Formasi sikap mengacu pada pengembangan suatu sikap yang mengarah pada
suatu objek yang tidak ada sebelumnya. Perubahan sikap mengacu pada substitusi
sikap baru untuk seseorang yang telah ditangani sebelumnya. Sikap dibentuk
berdasarkan karakter faktor psikologis, pribadi dan sosial. Hal pokok yang paling
fundamental mengenai cara sikap dibentuk sepenuhnya berhubungan langsung
dengan pengalaman pribadi terhadap suatu objek, yaitu pengalaman yang
menyenangka maupun tidak, traumatis, frekuensi kejadian, dan pengembangan
sikap tertentu yang mengarah pada gambaran hidup baru.
8
b. Teori Pertimbangan Sosial
9
d. Teori Disonansi Kognitif
Tiga teori spesifik dirumuskan selama kurun waktu tahu 1950-an. Ketiga teori
ini adalah teori hierarki kebutuhan,teori X dan Y, dan teori motivasi higiene.
10
Teori-teori ini bersifat awal karena: 1) teori-teori ini mewakili suatu dasar dari
mana teori-teori kontemporer berkembang, dan 2) para manajer mempraktikkan
penggunaan teori dan istilah-istilah ini untuk menjelaskan motivasi karyawan
secara teratur.
11
i. Teori Prestasi
Teori ini pada awalnya dikembangkan oleh McClelland pada awal tahun 1990.
Teori McClelland mempunyai suatu faktor hierarki yang memotivasi perilaku.
Dalam kasus ini, terdapat tiga faktor yaitu prestasi, kekuatan dan afiliasi. Riset
yang dilakukan oleh McClellandmembri hasil bahwa terdapat tiga karakreristik
dari orang yang memiliki kebutuhan prestasi yang tinggi, yaitu :
j. Teori Motivasi
Herzberg juga menjelaskan bahwa hasil riset yang dilakukannya terhadap 200
responden yang terdiri atas akuntan dan insinyur menunjukkan bahwa terdapat
12
dua hal yang terkait dengan kepuasan dan motivasi. Kedua faktor tersebut
meliputi :
Yang apabila ada berfungsi sebagai motivator dan dapat menghasilkan prestasi
ketja yang baik. Tetapi jika kondisi atau faktor tersebut tidak ada, maka hal
tersebut tidak akan menyebabkan terjadinya ketidakpuasan. Faktor-faktor tersebut
berkaitan dengan isi pekerjaan, yang disebut dengan istilah faktor pemuas.
k. Teori Keadilan
Ketidakadilan dibagi menjadi dua bentuk dan keduanya diakibatkan dari peran
motivasi yang merugikan satu sama lain. Teori ini menggambarkan kenyataan
bahwa pembayaran-pembayaran relatif tidak mutlak menjadi perhitungan yang
mempunyai pengaruh kuat.
l. Teori ERG
13
akan pertumbuhan (growth needs ). Teori ERG mengandung suatu dimensi
frustasi-regresi.
m. Teori Harapan
Teori ini dikembangkan sejak tahun 1930-an oleh Kurt Levin dan Edward
Tolman. Teori harapan disebut juga teori valensi atau teori instrumentalis. Ide
dasar teori ini adalah bahwa motivasi ditentukan oleh hasil yang diharapkan akan
diperoleh seseorang sebagai akibat dari tindakannya. Variabel-variabel kunci
dalam teori harapan adalah: usaha (effort), hasil (income),harapan (expectancy),
instrumen-instrumen yang berkaitan dengan hubungan antara hasil tingkat
pertama dengan hasil tingkat kedua,hubungan antara prestasi dan imbalan atas
pencapaian prestasi, serta valensi yang berkaitan dengan kader kekuatan dan
keinginan seseorang terhadap hasil tertentu.
n. Teori penguatan
Pusat perhatian adalah pada perilaku yang dapat diukur, seperti jumlah
yang dapat diproduksi, kualitas produksi, ketepatan pelaksanaan jadwal
produksi, dan sebagainya.
Kontinjensi penguatan (contingencies of reinforcement), yaitu berkaitan
dengan urutan-urutan antara stimulus, tanggapan, dan konsekuensi dari
perilaku yang ditimbulkan. Suatu kondisi kerja tertentu dibentuk oleh
14
organisasi (stimulus), kemudian karyawan bertindak sebagaimana
diinginkan olehs organisasi (tanggapan), selanjutnya organisasi
memberikan imbalan yang sesuai dengan tindakan atau perilaku karyawan
tersebut (konsekuensi dari perilaku).
Semakin pendek interval waktu antara tanggapan atau respon karyawan
(misalnya prestasi kerja) dengan pemberian penguatan (imbalan), maka
semakin besar pengaruhya terhadap perilaku.
Teori ini dikembangkan oleh Edwin Loceke(1986) konsep dasar dari teori ini
adalah bahwa karyawan yang memahami tujuan (apa yang diharapkan organisasi
terhadapnya) akan terpengaruh perilaku kerjanya. Tujuan yang sulit menghasilkan
prestasi yang lebih tinggi dibandingkan dengan tujuan yang mudah. Demikian
pula halnya tujuan yang spesifik dan menantang akan menghasilkan prestasi yang
lebih tinggi dibandingkan dengan tujuan yang bersifat abstrak.
p. Teori Atribusi
Perasaan yang dialami oleh seseorang bahwa dia mampu secara personal
mempengaruhi kinerja serta perilakunya melalui kemampuan, keahlian, dan
usahanya.
15
Perasaan yang dialami oleh seseorang bahwa perilakunya dipengaruhi oleh factor-
faktor di luar kendalinya.
q. Teori Agensi
Teori ini mengasumsikan kinerja yang efisien dan bahwa kinerja organisasi
ditentukan oleh usaha dan pengaruh kondisi lingkunngan. Teori ini secara umum
mengasumsikan bahwa principal bersikap netral terdadap risiko sementara agen
bersikap menolak usaha dan risiko.
r. Pendekatan Dyadic
Pendekatan tersebut menyatakan bahwa ada dua pihak, yaitu atasan (superior)
dan bawahan (subordinate), yang berperan dalam [proses evaluasi kinerja.
Pendekatan ini dikembangkan oleh Danserau et al. pada tahun 1975. Danserau
menyatakan bahwa pendekatan ini tepat untuk menganalisis hubungan antara
atasan dan bawahan karena mencerminkan proses yang menghubungkan
keduanya.
4. Persepsi
Persepsi adalah Bagaimana orang-orang melihat atau menginterprestasikan
peristiwa, objek, serta manusia. Definisi persepsi yang formal adalah proses
dengan mana seseorang memilih, berusaha, dan menginterprestasikan rangsangan
ke dalan suatu gambaran yang terpadu dan penuh arti. Menurut kamus Bahasa
Indonesia Persepsi adalah sebagai tanggapan (penerimaan) langsung dari sesuatu
atau proses seseorang mengetahui beberapa hal melalui panca indra. Sedang
dalam lingkup yang lebih luas Persepsi merupakan suatu proses yang melibatkan
pengetahuan sebelumnya dalam memperoleh dan menginterprestasikan stimulus
yang ditunjukkan oleh panca indra. Persepsi memberikan makna pada stimuli.
Persepsi juga merupakan pengalaman tentang objek atau hubungan-hubungan
yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan. Persepsi
dikatakan rumit dan aktif karena walaupun persepsi merupakan pertemuan antara
kognitif dan kenyataan, persepsi lebih banyak melibatkan kegiatan kognitif.
Persepsi lebih banyak dipengaruhi oleh kesadaran, ingatan, pikiran, dan bahasa.
16
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persepsi:
17
penyelia perlu menentukan penyebab terjadinya peristiwa bisnis yang dipandang
berbeda oleh orang-orang yang berbeda.
5. Nilai
Nilai secara mendasar dinyatakan sebagai suatu modus perilaku atau keadaan
akhir dari eksistensi yang khas dan lebih disukai secara pribadi atau sosial
dibandingkan dengan suatu modus perilaku atau keadaan akhir yang berlawanaan.
Nilai mengandung suatu unsur pertimbangan dalam pengertian bahwa nilai
18
mengemban gagasan-gagasan seorang individu mengenai apa yang benar, baik,
atau diinginkan.
19
keburukan bagi profesi itu atau mereka yang tidak melakukan kewajiban sebagai
anggota.
6. Pembelajaran
Pembelajaran adalah proses dimana perilaku baru diperlukan. pembelajaran
terjadi sebagai hasil dari motivasi, pengalaman, dan pengulangaan dalam
merespon situasi. Kombinasi dari motivasi, pengalaman dan pengulangan dalam
merespons situasi ini terjadi dalam tiga bentuk: pengaruh keadaan klasik,
pengaruh keadaan operant, dan pembelajaran sosial.
b. Pengondisian Operant
20
c. Pembelajaran Sosial
Individu-individu juga dapat belajar dengan mengamati apa yang terjadi pada
orang lain, dengan diberitahu maupun dengan mengalami secara langsung. Jadi,
banyak dari apa yang telah dipelajari manusia berasal dari observasi atas
karakteristik-karakteristik orang tua, guru, teman sekerja, atasan, dan seterusnya.
Pandangan bahwa manusia dapat belajar baik lewat pengamatan maupun
pengalaman langsung ini disebut sebagai teori pembelajaran social.
7. Kepribadian
Kepribadian mengacu pada bagian karakteristik psikologi dalam diri
seseorang yang menentukan dan mencerminkan bagaimana orang tersebut
merespons lingkungannya. Kepribadian adalah inti sari dari perbedaan individu.
Kepribadian cenderung bersifat konsisten dan kronsi. Konsep kepribadian dan
pengetahuan tentang komponennya adalah penting karena memungkinkan untuk
memprediksikan perilaku. Para akuntan perilaku dapat menghadapi efektivitas
orang-orang jika mereka memahami bagaimana kepribadian dikembangkan dan
bagaimana kepribadian tersebut dapat diubah.
a. Penentu Kepribadian
21
Suatu argumen dini dalam riset kepribadian adalah apakah kepribadian
seseorang merupakan hasil keturunan atau lingkungan. Kepribadian tampaknya
merupakan hasil dari kedua pengaruh tersebut. Selain itu, dewasa ini dikenal
faktor ketiga, yaitu faktor situasi. Kepribadian seorang dewasa umumnya dinggap
terbentuk dari faktor keturunan, dan lingkungan, yang diperlunak oleh kondisi
situasi.
b. Keturunan
c. Lingkungan
d. Situasi
22
mempengaruhi kepribadian seseorang. Bagaimanapun juga, memang diketahui
bahwa situasi tertentu pada kenyataannya lebih relevan dibandingkan dengan
situasi lain dalam mempengaruhi kepribadian.
23
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Seperti yang kita ketahui, Psikologi dan Psikologi Sosial merupakan hal
yang bersangkutan, karna sama-sama menyangkut kepribadian masing-masing
orang. Psikologi merupakan ilmu pengetahuan yang berusaha mengukur,
menjelaskan dan kadang mengubah perilaku manusia. Psikologi Sosial adalah
suatu bidang dalam psikologi, tetapi memadukan konsep-konsep baik dari
psikologi maupun sosiologi yang memusatkan perhatian pada perilaku kelompok
sosial.
Dalam hal ini, Psikologi dan psikologi Sosial dapat dilihat dari Sikap,
Penilaian kita kepada suatu kelompok atau individu lain, Kepribadian seseorang
yang muncul karna lingkungan atau keturunan, menggunakan presepsi untuk
menilai dan memberi pendapat, dan bagaimana pembelajarannya.
2. Saran
Demikianlah makalah ini kami buat, kami menyadari bahwa masih banyak
kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu, saya mengharapkan kritik dan
sara dari pembaca agar dapat memperbaiki makalah yang selanjutnya
24
DAFTAR PUSTAKA
25