PEMBELAJARAN IPA DI SD
RINGKASAN BAB 1 ,2, DAN 3
Disusun Oleh :
NASRUDIN NUR ISNAINI
NIM 857947157
KEGIATAN BELAJAR 1
TEORI BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN IPA SD
Teori peaget dan penerapanya dalam IPA di SD
A. Teori Piaget
Menurut Piaget mental manusia mempunyai mempunyai 2 pengetahuan yaitu pengetahuan
tentang benda dan kejadian alam sekitar dan pengetahuan tentang bagaimana caranya untuk
melalukan sesuatu. Struktur mental tersebut oleh Piaget disebut sebagai schema/schemata.
Seorang anak bukanlah seperti tabung menanti untuk diisi ilmu pengetahuan, melainkan
secara aktif anak akan membangun pengetahuan tentang dunia dan isinya melalui
keterlibatannya atau hubungan denganya. Melalui proses asimilasi , anak menggunakan
schema lama untuk memperoleh informasi baru. Melalui proses akomodasi, schema awal
berubah untuk menyesuaikan dengan pengalaman-pengalaman anak. Piaget membagi
perkembangan mental menjadi 4 tahapan:
1. Tahap Sensori Motor
Tahap ini terjadi dari usia 0-2 th dalam tahap ini tidak ada Bahasa pada awal hanya ada
symbol.
2. Tahap Pre operasional
Tahap ini terjadi saat usia 2-7 th. Dalam tahap ini anak berfikir secara egosentris.
Mereka memandang sesuatu dari sudut pandang dirinya sendiri.
3. Tahap Konkret Operasional
Tahap ini terjadi pada usia 7-11 th. Dalam tahap ini mereka sudah berfikir logis. Operasi
yang mendasari pemikirannya berdasar yang konkret atau nyata.
4. Tahap Operasional
Tahap ini terjadi pada usia 12-15 thn. Anak usia ini telah dapat secara penuh melakukan
operasi secara logis tetapi masih mempunyai pengalaman yang terbatas . mereka
sekarang dapat berhubungan dengan masalah-masalah yang bersifat hipotesa dan cara
berfikir mereka mungkin telah termasuk suatu set yang formal dari ketentuan-ketentuan
yang logis.
B. PENERAPAN TEORTI PIAGET DALAM PEMBELAJARAN IPA
Menurut beliau seorang guru harus mengingat bahwa anak menangkap dan menerjemahkan
sesuatu secara berbeda walaupun umurnya sama, karena seorang anak adalah unik. Yang
kedua yang harus diingat bahwa apabila hanya kegiatan fisik saja yang diterima anak tidak
cukup menjamin pengetahuan intelektual anak yang bersangkutan.berikan kesempatan pada
anak untuk menilai sumber idenya akan memberikan kesempatan pada mereka untuk
menilai proses pemecahan masalah. Dalam proses belajar harus meletakan anak sebagai
factor utama (child center).
C. Contoh Pembelajaran IPA Berdasar Teori Piaget
Misalkan pada materi sifat udara dan kegunaanya bagi manusia dengan metode eksperimen.
Buatlah eksperimen tentang materi tersebut, kegiatan guru memperhatikan siswa apa yang
mereka lakukan. Apakah yang mereka sudah benar, apa kesulitan mereka. Guru memberikan
kesempatan anak untuk menemukan jawaban sendiri, tetapi guru harus siap dengan alternatif
jawaban yang lain.pada akhir pembelajaran guru mengulas kembal bagaimana siswa dapat
menemukan jaawaban yang diinginkan.
KEGIATAN BELAJAR 2.
MODEL BRUNER DAN PENERAPANNYA DALAM PEMBELAJARAN IPA SD
KEGIATAN BELAJAR 3
TEORI BELAJAR GAGNE DAN PENERAPANNYA DALAM PEMBELAJARAN IPA SD
TEORI GAGNE
Model ini menunjukkan aliran informasi dari input ke output. Rangsangan/stimulus dari
lingkungan (environtment) mempengaruhi alat-alat indera yaitu (receptor), dan masuk ke dalam
sistem syaraf melalui register penginderaan (sensory register). Disini informasi diberi kode, artinya
informasi diberi suatu bentuk yang mewakili informasiaslinya dan berlangsung dalam waktu yang
sangat singkat. Bagian-bagian ini dimasukkan dalam memori jangka pendek (short term memory)
dalam waktu singkat, sekitar beberapa detik saja. Tetapi, informasi dapat diolah oleh internal
rehearsal dan disimpan dalam memori jangka pendek untuk waktu yang lebih lama,
namun rehearsal juga mampu mentransformasikan informasi itu sekali lagi ke dalam memori
jangka panjang (long term memory).Informasi dari memori jangka pendek atau memori jangka
panjang dikeluarkan kembali melalui suatu generator repons (response generator) yang berfungsi
mengubah informasi menjadi tindakan.
Model seperti digambarkan di atas juga menunjukkan bagaimana pengendalian internal dari
aliran informasi oleh kontrol utama (executice control) dan harapan-harapan (ecpectancies).
Menurtu teori Ada beberapa ciri penting tentang belajar, yaitu :
1. Belajar itu merupakan suatu proses yang dapat dilakukan manusia,
2. Belajar menyangkut interaksi antara pembelajar (orang yang belajar) dan lingkungannya,
3. Belajar telah berlangsung bila terjadi perubahan tingkah laku yang bertahap cukup lama selama
kehidupan orang itu.
KEGIATAN BELAJAR 4
TEORI BELAJAR AUSUBEL DALAM PEMBELAJARAN IPA SD
A. TEORI AUSUBEL (BELAJAR BERMAKNA)
Ausubel adalah seorang ahli psikologi kognitif. Inti dari teori belajarnya adalah belajar
bermakna. Bagi Ausubel belajar bermakna merupakan suatu proses dikaitkannya informasi baru
pada konsep-konsep relevan yang terdapat pada struktur kognitif seseorang.
Peristiwa psikologi belajar bermakna menyangkut asimilasi informasi baru ke dalam
pengetahuan yang telah ada dalam struktur kognitif seseorang.
Jadi dapat disimpulkan bahwa menurut Ausubel, belajar bermakna akan terjadi apabila
informasi baru dapat dikaitkan dengan konsep-konsep yang sudah terdapat dalam struktur kognitif
seseorang.
B. MENERAPKAN TEORI AUSUBEL DALAM PENGAJARAN IPA
Faktor yang paling penting yang mempengaruhi belajar adalah apa yang telah diketahui
oleh siswa. Informasi yang baru diterima akan disimpan di daerah tertentu dalam otak. Banyak sel
otak tang terlibat dalam penyimpanan pengetahuan tersebut.
David P. Ausubel menyebutkan bahwa pengajaran secara verbal adalah lebih efisien dari
segi waktu yang diperlukan untuk menyajikan pelajaran dan menyajikan bahwa pembelajar dapat
mempelajari materi pelajaran dalam jumlah yang lebih banyak.
A. Pendekatan Lingkungan
Pembelajaran menggunakan lingkungan sebagai sumber belajar untuk mengembangkan
kebiasaan dalam menggunakan dan memperlakukan lingkungan secara bijaksana dengan
memahami faktor politis, ekonomis, sosial budaya, ekologis mengembangkan sikap dan
peduli dan mencintai lingkungan, mengembangkan keterampilan untuk meneliti lingkungan.
Contoh :
Contoh :
Kelas / Semester : IV / 2
Aspek : Energi dan Perubahannya
Standar Kompetensi : Kemampuan Menyelidiki bahwa gaya dapat mengubah gerak dan
bentuk suatu benda, menyadari keberadaan energi dalam berbagai bentuk dan cara
penggunaannnya dalam kehidupan sehari-hari.
Kompetensi Dasar : Peserta didik mampu
c. Menyimpulkan hasil percobaan bahwa gaya ( mencakup dorongan )
d. Tarikan dapat mengubah gerak dan bentuk suatu benda. Dalam Sains, lingkungan,
teknologi, dan masyarakat : merancang dan membuat suatu karya / model untuk
menunjukkan perubahan energi gerak akibat pengaruh udara, misalnya roket dari
kertas, baling-baling, pesawat kertas, parasut.
Pendekatan dan Prosedur : Pembelajaran berpusat pada siswa dan memperhatikan
keragaman siswa, dengan menerapkan langkah :
- Curah Pendapat tentang udara
- Mendefinisikan perubahan energi gerak akibat pengaruh udara
- Curah pendapat terkait sumber untuk mengumpulkan informasi
- Menggunakan sumber informasi
- Melakukan analisis, sintesis, evaluasi dan membuat salah satu dari benda berikut :
roket dari kertas/baling-baling/pesawat kertas/parasut
- Mencoba menggunakan hasil ciptaan dan memberi komentar
Evaluasi : Evaluasi formatif untuk memperbaiki program Pembelajaran dan
memantapkan pemahaman dan keterampilan. Dilakukan Evaluasi sumatif untuk menilai
pemahaman dan keterampilan. Evaluasi dilakukan dengan menggunakan berbagai
instrument yaitu tes untuk konsep dan keterampilan, pedoman observasi untuk
keterampilan, dan penilaian kinerja untuk keterampilan.
B. Pendekatan Faktual
Pembelajaran dilakukan dengan menyerahkan hasil penemuan IPA, siswa diharapkan
memperoleh informasi IPA. Metode : membaca, menyampaikan pendapat ahlidari buku,
demonstrasi, latihan ( drill) dan memberikan tes.
Contoh :
Kelas / Semester : I / 1
Aspek : Mahluk Hidup dan Proses Kehidupan
Standar Kompetensi : Kemampuan memahami bagian anggota tubuh serta kegunaannya,
kebutuhan, dan cara perawatannya, serta mampu memelihara lingkungan agar tetap sehat,
Kompetensi Dasar : Pesera didik mampu
Mengenali bagian-bagian tubuh dan kegunaaannya serta menunjukkan cara
perawatannya
Menjelaskan secara sederhana kebutuhan tubuh agar tumbuh sehat dan kuat
( makanan, air, pakaian, udara, lingkungan sehat ) serta menerapkan kebiasaan
hidup sehat.
Membandingkan lingkungan sehat dan lingkungan tidak sehat serta menceritakan
perlunya merawat tanaman, hewan peliharaan, dan lingkungan sekitar.
Pendekatan dan Prosedur :
1. Menjelaskan bagian tubuh ( pancaindera dan anggota badan ) memiliki kegunaan
masing-masing
2. Menunjukkan hasil penelitian tentang ketidakberfungsian salah satu bagian tubuh
mempengaruhi bagian lain dan tentang perawatan yang baik agar semua bagian tubuh
berfungsi dengan baik.
3. Menjelaskan bahwa menurut para ahli tentang kebutuhan tubuh agar tumbuh sehat dan
kuat
4. Memberikan tugas membaca tentang ciri-ciri lingkungan sehat dan tidak sehat.
5. Menjelaskan tentang alasan pentingnya merawat tanaman, hewan peliharaan dan
lingkungan.
Evaluasi : Evaluasi Formatif untuk memperbaiki program Pembelajaran dan
memantapkan pemahaman. Dilakukan Evaluasi sumatif untuk menilai pemahaman,
Evaluasi dilaksanakan dengan tes untuk pengertian yang disampaikan.
C. Pendekatan Konseptual
Pembelajaran memerlukan Objek yang konkret, eksplorasi, mendapatkan fakta, dan
melakukan pemrosesan pendapat. Siswa diberi kesempatan mengorganisasikan fakta ke
dalam suatu penjelasan tentang sifat alam semesta.
Contoh :
Kelas / Semester : V / I
Aspek : Makhluk Hidup dan proses kehidupan
Standar Kompetesi : Kemampuan memahami fungsi beberapa organ tubuh manusia dan
hewan, cara tumbuhan hijau membuat makanan, dan mengembangkan kemampuan
menyeidiki cara-cara makhluk hidup menyesuaikan diri dengan lingkungan, serta
menyadari pentingnya pelestarian jenis mahluk hidup untuk mencegah kepunahan.
Kompetensi Dasar : Siswa Mampu
A. Menjelaskan bahwa manusia dan hewan tergantung pada tumbuhan hijau.
B. Mendeskripsikan penyesuaian diri hewan dan tumbuhan dengan lingkungan tertentu
untuk mempertahankan hidupnya.
C. Mendeskripsikan pentingnya pelestarian jenis makhluk hidup dan lingkungan
Pendekatan dan Prosedur :
1. Menjelaskan dengan menggunakan contoh bahwa manusia dan hewan tergantung
pada tumbuhan hijau
2. Menjelaskan dengan menggunakan gambar bahwa untuk mempertahankan hidup,
hewan dan tumbuhan menyesuaikan diri dengan lingkungan.
3. Melakukan tanya jawab dan memberi tugas serta menunjukkan fakta tentang mengapa
pelestarian jenis makhluk dan lingkungan menjadi penting untuk keseimbangan dalam
kehidupan dan lingkungan.
Evaluasi : Evaluasi Formatif untuk memperbaiki program Pembelajaran dan
memantapkan pemahaman. Dilakukan evaluasi sumatif untuk menilai pemahaman.
Evaluasi dilakukan dengan tes untuk konsep yang disampaikan
Ilustrasi tentang Skema Konseptual, Konsep, subkonsep untuk Pembelajaran diatas adalah
sebagai berikut :
6. Pendekatan Nilai
Pendekatan nilai yaitu menggunakan pandangan suatu nilai dan pada akhirnya siswa diharapkan
dapat memahami dan menerapkan nilai tersebut untuk keselarasan, keserasian, keseimbangan, dan
kesempurnaan kehidupan, lingkungan, dan alam semesta.
7. Pendekatan Inkuiri
Pendekatan Inkuiri yaitu pendekatan yang ditandai dengan adanya pencarian jawaban melalui
serangkaian kegiatan intelektual.
Proses pelaksanaan pendekatan inkuiri yaitu :
a) Merencanakan
b) Mendiskusikan
c) Membuat hipotesis
d) Menganalisis
e) Menafsirkan hasil untuk mendapatkan konsep umum
Kelas/Semester: V/1
Aspek: Makhluk Hidup dan Proses Kehidupan
Standar Kompetensi:
1. Kemampuan memahami fungsi beberapa organ tubuh manusia dan hewan
2. Kemampuan memahami cara tumbuhan hijau membuat makanan.
3. Mengembangkan kemampuan menyelidiki cara-cara makhluk hidup menyesuaikan
diri dengan lingkungan.
4. Menyadari pentingnya pelestarian jenis makhluk hidup untuk mencegah kepunahan.
Kompetensi Dasar : Siswa mampu mengumpulkan informasi cara tumbuhan hijau membuat
makanan dan menjelaskan secara sederhana bahwa manusia dan hewan tergantung pada
tumbuhan hijau sebagai sumber makanannya.
Pendekatan dan prosedur: Pendekatan Inquiry-Concept-Information (ICI) prosedur yang
dilakukan adalah :
1. Memilih menentukan kegiatan sebagai wahana pembelajaran inkuiri, yaitu a) kegiatan
yang membuktikan bahwa cahaya matahari dibutuhkan dalam fotosintesis, dan b)
kegiatan yang menunjukkan tentang foto hasil fotosintesis.
2. Melakukan kegiatan dan mendiskusikan hasil kegiatan.
3. Mengajarkan bagaimana tumbuhan hijau membuat makanan, dimana tumbuhan
menyimpan makanan cadangan, bagian tumbuhan yang dijadikan makanan oleh
manusia dan hewan, tumbuhan hijau sebagai sumber energi, dan pengaruh tumbuhan
hijau terhadap kehidupan.
4. Menugaskan siswa untuk membaca bacaan terkait materi atau memberi tugas.
Evaluasi: Evaluasi formatif untuk memperbaiki program pembelajaran dan memantapkan
pemahaman, pengembangan sikap, dan keterampilan. Dilakukan evaluasi sumatif untuk
menilai pemahaman, sikap, dan keterampilan. Evaluasi dilakukan dengan menggunakan
berbagai instrumen, yaitu tes untuk konsep dan keterampilan, pedoman observasi untuk
keterampilan dan perilaku, penilaian kinerja untuk keterampilan, dan instrumen sikap untuk
sikap.
9. Pendekatan Sejarah
Proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan sejarah yaitu siswa diberi tugas membaca
atau mendengarkan informasi dari guru.