Anda di halaman 1dari 12

PERANCANGAN PESAWAT FIXED WING

Ahmad Fachri Yamin


XII TKJ 4
05
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Kerajinan merupakan budaya tradisional yang kini menjadi komoditi negara untuk
meningkatkan devisa. Diantara sejumlah kerajinan Nusantara, ada kerajinan yang
tetap mempertahankan bentuk dan ragam hias tradisionalnya, tetapi ada pula
yang telah dikembangkan sesuai dengan tuntutan pasar.

Kerajinan yang dibuat terbuat dari gabus yang dibentuk menyerupai pesawat, dan
menggabungkan perangkat keras yang dapat membantu untuk menerbangkan
pesawat.

Tujuan

- Memonitoring daerah yang terkena bencana alam yang terjadi


- Mempermudah untuk memantau dari ketinggian
- Mengetahui dasar-dasar Hardware

Manfaat

- Untuk mengembangkan kreatifitas siswa secara baik dan benar


- Mengembangkan pemikiran siswa dengan melakukan penyambungan
Hardware
- Menambah pengetahuan untuk membuat sebuah kerajinan berbasis listrik
- Siswa dapat saling bekerja sama

BAB II

Teori
Motor servo

Servo Motor adalah perangkat listrik yang digunakan pada mesin-mesin industri
pintar yang berfungsi untuk mendorong atau memutar objek dengan kontrol yang
dengan presisi tinggi dalam hal posisi sudut, akselerasi dan kecepatan, sebuah
kemampuan yang tidak dimiliki oleh motor biasa. Jika Anda ingin memutar dan
mengarahkan objek pada beberapa sudut atau jarak tertentu, maka Anda harus
menggunakan Servo Motor. Hal ini dimungkinkan dengan kombinasi  motor biasa
dan tambahan sensor dalam hal ini berupa encoder untuk umpan balik posisi.
Kontroler dari servo motor yang lebih dikenal dengan nama servo drive adalah
bagian yang paling penting dan canggih dari sebuah servo motor, karena
dirancang untuk presisi tinggi tersebut.

Transmitter
Transmitter adalah suatu alat kelanjutan dari sensor, dimana merupakan salah
satu elemen dari sistem pengendalian proses. Untuk mengukur besaran dari
suatu proses digunakan alat ukur yang disebut sebagai sensor (bagian yang
berhubungan langsung dengan medium yang diukur), dimana transmitter
kemudian mengubah sinyal yang diterima dari sensor menjadi sinyal
standart. Berdasarkan besaran yang perlu ditransformasikan transmitter dapat
digolongkan sebagai transmitter temperatur, transmitter tinggi permukaan,
transmitter aliran. Transmitter dapat dihubungkan dengan berbagai alat penerima
seperti instrument penunjuk, alat pencatat, pengatur yang mempunyai sinyal
masukan yang standart.
Kegunaan dari transmitter yang memberikan sinyal standart berupa sinyal
pneumatik atau sinyal listrik dari besaran proses (process variable) yang diukur ke
peralatan lain yang membutuhkannya antara lain :

1. Peralatan lain seperti indikator, recorder yang bekerja dengan standart sinyal
yang sama

2. Memungkinkan pengiriman sinyal kepada jarak yang cukup jauh dan cepat
serta aman

3. Menekan biaya pengoperasian maupun biaya pemeliharaan.


Reciever

Receiver adalah alat yang digunakan untuk menerima sinyal dari berbagai jenis,
tergantung pada konteks aplikasi. Mungkin menerima sinyal atau gelombang
elektromagnetik analog, atau sinyal digital melalui media kabel.

Receiver sebagian besar mengacu pada bagian perangkat yang menerima sinyal;
seringkali, perangkat bertindak sebagai pemancar dan penerima (transceiver)
seperti dalam kasus telepon seluler (radio seluler) dan antena yang digunakan
untuk komunikasi data. Jika pemancar dan penerima berada di lokasi yang sama,
media transmisi biasanya berupa kabel atau kawat, tetapi sinyal nirkabel juga
dapat digunakan untuk memungkinkan metode transmisi siaran ke beberapa
penerima.
Brushless DC Motor

BLDC motor atau dapat disebut juga dengan BLAC motor merupakan motor listrik
synchronous AC 3 fasa. Seperti terlihat pada (Gambar 15) Didandingkan dengan
motor DC, BLDC memiliki biaya perawatan yang lebih rendah dan kecepatan yang
lebih tinggi akibat tidak digunakannya brush. Dibandingkan dengan motor induksi,
BLDC memiliki efisiensi yang lebih tinggi karena rotor dan torsi awal yang lebih
tinggi karena rotor terbuat dari magnet permanen. Walaupun memiliki kelebihan
dibandingkan dengan motor DC dan induksi, pengendalian BLDC jauh lebih rumit
untuk kecepatan dan torsi yang konstan karena tidak adanya brush yang
menunjang proses komutasi. Walaupun merupakan motor listrik synchronous AC
3 fasa, motor ini tetap disebut dengan BLDC karena pada implementasinya BLDC
menggunakan sumber DC sebagai sumber energi utama yang kemudian diubah
menjadi tegangan AC dengan menggunakan inverter 3 fasa. Tujuan dari
pemberian tegangan AC 3 fasa pada stator BLDC adalah menciptakan medan
magnet putar stator untuk menarik magnet rotor.
Baterai

Baterai Lithium Polimer atau biasa disebut dengan Lipo merupakan salah satu
jenis baterai yang sering digunakan dalam dunia Robotika. Baterai LiPo tidak
menggunakan cairan sebagai elektrolit melainkan menggunakan elektrolit polimer
kering yang berbentuk seperti lapisan plastik film tipis. Lapisan film ini disusun
berlapis-lapis diantara anoda dan katoda yang mengakibatkan pertukaran ion.
Dengan metode ini baterai LiPo dapat dibuat dalam berbagai bentuk dan ukuran.
Boleh dibilang hampir semua baterai jenis LiPo yang beredar diluar sekarang ini
sebenarnya adalah jenis Hybrid Lithium Polymer. Nama yang biasa digunakan
untuk baterai ini adalah Lithium-ion Polymer, namun dunia lebih sering
menyebutnya dengan Lithium Polymer saja. Padahal beterai jenis ini tidak
sepenuhnya menggunakan elektrolit kering seperti yang telah dijelaskan diatas.
Dengan menggunakan elektrolit tipe gel terhadap polimer, pertukaran ion yang
terjadi meningkat pesat.
Electronics speed controller

ESC (Elektronic Speed Control) yang berfungsi sebagai pengatur kecepatan motor,


selain itu juga berfungsi untuk menaikkan jumlah arus yang diperlukan
oleh motor. ESC dapat dikatakan juga sebagai Drive motor dengan mengeluarkan
pulsa untuk brushless motor yang berasal dari mikrokontroler
BAB III
Alat dan Bahan

Alat

- Gergaji - Cutter
- Motor Servo - Lem tembak
- Baterai LiPo - Transmitter
- Reciever - Brushless DC motor

- Amplas - PDB

- ESC - Penggaris

Bahan

- Gabus - Tripleks 8cm x 3cm


- Besi Payung - Baling-baling bekas

BAB IV

Hasil Ujicoba
Tahap Perakitan

1. Gabus berbentuk kubus dipotong menjadi 5 bagian


2. Kemudian Gabus dihaluskan menggunakan amplas halus
3. Gabus di buatkan sketsa yang telah ditentukan
4. Potong gabus yang telah di buatkan sketsa dan membentuk sketsanya
5. Gabungkan potongan-potongan tersebut menggunakan lem tembak,
tunggu hingga melekat dengan keras
6. Potong sedikit bagian atas badan pesawat untuk menempati baterai
7. Pasangkan besi payung ke sayap pesawat
8. Kemudian melubangi triplex pada bagian yang telah ditentukan, pasang
pada bagian belakang pesawat untuk menempati Brushless DC motor
9. Pasang kan sebuah baling plastik di sayap pesawat untuk besi payung
10.Kemudian tempelkan Motor Servo, Reciever, dan Transmitter pada pesawat
menggunakan Lem Tembak
11.Setelah semua dipasang, lem menggunakan Lem tembak agar tidak lepas
dari pesawat
12. Setelah selesai, Uji coba penerbangan pesawat Fixed Wing

Hasil Uji Coba

1. Memasang Servo
2. Menyalakan Remote
3. Menyalakan Pesawat
4. Secara otomatis akan terkoneksi dari remote ke receiver
5. Menguji coba sayap kiri dan kanan, belok kiri dan kanan, atas dan bawah
serta menguji coba putaran brushlessnya
6. Daftar Harga

Alat dan Bahan Harga


Motor Servo Rp. 54.000
Baterai Lipo Rp. 140.000
Reciever Rp. 354.000
Transmitter Rp. 814.000
Brushless DC Motor Rp. 50.000
Lem Tembak + Peluru Rp. 20.000
ESC (Electronic Speed Control) Rp. 275.000
PDB Matek Rp. 70.000
Total Rp. 1.773.000

BAB V

Kesimpulan dan Saran

A. Kesimpulan

Pesawat Fixed wings merupakan perancangan pesawat yang tidak memerlukan awak dan
berukuran kecil, Pesawat ini dibuat untuk melakukan pemantauan dari atas untuk
mempermudah memonitoring sekitaran dari udara.

Perancangan ini memerlukan komponen-komponen yang bermuatan listrik untuk


memberikan tenaga pada pesawat dan untuk mengendalikan pesawat dengan sebuah
remote control, tapi memerlukan biaya yang lumayan mahal pada komponen-
komponennya.

B. Saran

- Menggunakan Hardware yang lebih murah dan lebih Ringan


- Didampingi orang dewasa dalam Perancangan Pesawat Fixed Wings
- Jika melakukan perancangan harus dilakukan dengan teliti, agar tidak terjadi masalah
saat penerbangan Pesawat Fixed Wings
C. Penutup

Sekian dan Terima Kasih, Maaf apabila ada kesalahan atau kekurangan dalam pembuatan
Laporan Perancangan Fixed Wings

Anda mungkin juga menyukai