DI SUSUN OLEH :
Universitas tadulako
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang
Bioteknologi ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga kami
berterima kasih kepada Bapak Suwarno selaku Dosen mata kuliah Ilmu Alamiah Dasar yang
telah memberikan tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita mengenai Bioteknologi. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam
makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap
adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan
datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya
laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang
berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.
DAFTAR ISI
BAB I Pendahuluan
BAB II Pembahasan
2.1 Pengertian bioteknologi...............................................................................1
3.1 Kesimpulan..................................................................................................7
3.2 Saran.............................................................................................................7
Daftar Pustaka....................................................................................................................... 8
BAB I
PENDAHULUAN
Menghadapi pesatnya kemajuan bioteknologi ini, apa yang sebenarnya harus dilakukan dalam
mengantisipasinya, terutama dampak negatif yang mungkin ditimbulkan. Pengkajian mendalam
melalui dasar-dasar pengetahuan, penalaran, logika, moral,agama, serta kriteria kebenarannya,
tentu akan sangat membantu menuntun kita pada tujuan pengembangan IPTEK yang sebenarnya.
Penerapan bioteknologi akan berhasil bila dilakukan pengintegrasian beberapa disiplin ilmu
pengetahuan alam dan teknologi. Ilmu pengetahuan alam tersebut ialah mikrobiologi, biokimia,
genetika, biologi molekuler, kimia, rekayasa genetika dan teknik kimia.
Walaupun terdengar sebagai sesuatu yang baru, bioteknologi sebenarnya telah diterapkan
manusia sejak jaman dahulu. Tidak dapat dipastikan apakah penerapan bioteknologi tersebut
secara sadar atau tidak sadar dan apakah proses mikrobial tersebut diketahui secara kebetulan
atau berdasarkan suatu percobaan intuitif. Perkembangan bioteknologi selanjutnya ialah salah
satu contoh dari kemampuan manusia menggunakan aktivitas penting sutau mikroorganisme
guna memenuhi kebutuhannya.
Kemajuan teknologi adalah sesuatu yang tidak bisa kita hindari dalam kehidupan ini, karena
kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan. Setiap inivasi
diciptakan untuk memberikan manfaat positif bagi kehidupan manusia. Memberikan banyak
kemudahan, serta sebagai cara baru dalam melakukan aktivitas manusia.
BAB II
PEMBAHASAN
Istilah bioteknologi pertama kali dikemukakan oleh Karl Ereky, seorang insinyur Hongaria pada
tahun 1917 untuk mendeskripsikan produksi babi dalam skala besar dengan menggunakan bit
gula sebagai sumber pakan. Pada perkembangannya sampai pada tahun 1970, bioteknologi selalu
berasosiasi dengan rekayasa biokimia (biochemical engineering). Dari paduan dua kata tersebut
(bio dan teknologi) European Federation of Biotechnology (1989) mendefinisikan bioteknologi
sebagai perpaduan dari ilmu pengetahuan alam dan ilmu rekayasa yang bertujuan meningkatkan
aplikasi organisme hidup, sel, bagian dari organisme hidup dan analog mulekuler untuk
menghasilkan produk dan jasa.
Bioteknologi sebenarnya sudah dikerjakan manusia sejak ratusan tahun yang lalu, karena
manusia telah bertahun-tahun lamanya menggunakan mikroorganisme seperti bakteri dan jamur
ragi untuk membuat makanan bermanfaat seperti tempe, roti, anggur, keju, dan yoghurt. Namun
istilah bioteknologi baru berkembang setelah Pasteur menemukan proses fermentasi dalam
pembuatan anggur.
a. Bioteknologi Konvensial
Bioteknologi konvensional adalah praktik bioteknologi yang dilakukan dengan cara dan
peralatan yang sederhana, tanpa adanya rekayasa genetika. Contoh produknya bir, wine, tuak,
keju, sake (berasal dari Jepang), yoghurt, roti, keju, tempe, dan lain sebagainya.
b. Bioteknologi Modern
Dalam rangka memenuhi dan meningkatkan mutu kebutuhan hidup, manusia memanfaatkan
biologi terapan yang digabungkan dengan teknologi modern sehingga tercipta ilmu baru yang
dikenal dengan sebutan Bioteknologi dan terkadang ada yang menyebut Biomasadepan.
Beberapa ahli dan badan internasional memberikan batasan bioteknologi sebagai: (1) Kegiatan
yang menitikberatkan pemanfaatan aktivitas biologi dalam lingkup teknologi proses dan
produksi secara besar-besaran dalam industry yang dikaitkan dengan produksi masal. (2)
Pemanfaatan prinsip-prinsip ilmiah dan kerekayasaan terhadap jasad, system, atau proses biologi
untuk memproduksi benda hidup, benda mati, atau jasad bagi kepentingan manusia. Dalam
perkembangan lebih lanjut, lahirlah bioteknologi kedoktoran, bioteknologi farmasi, bioteknologi
pertanian, bioteknologi peternakan dan sebagainya (Maskoeri, 2013:216).
A. Bioteknologi Kedokteran
Dalam rekayasa genetika dapat diciptakan vaksin yang dapat menghasilkan zat
immunoglobulium (zat kebal) terhadap beberapa penyakit. Misalnya hepatitis, kanker hati, lepra,
dan sebagainya. Dapat pula dilakukan pengambilan informasi genetik yang ada pada manusia
untuk dicangkok pada bakteri agar bakteri tersebut dapat mensintesa insulin. Insulin adalah
hormon yang dihasilkan oleh kelenjar pankreas yang berguna untuk menurunkan kadar gula
dalam darah. Pada penderita diabetes, kelenjar pankreas ini kurang berfungsi sehingga kadar gula
dalam darahnya tinggi. Dengan bantuan rekayasa gentika maka dapat diproduksi insulin dalam
jumlah besar oleh bakteri, yang kemudian dapat diinjeksikan pada penderita diabetes (Harmoni,
1992:104).
Bioteknologi mempunyai peran penting dalam bidang kedoktoran, misalnya dalam pembuatan
antibodi dan hormon (Anonim, 2013).
Ø Untuk mendeteksi kandungan hormon korionik gonadotropin dalam urin wanita hamil.
Ø Mencegah penolakan tubuh terhadap hasil transplantasi jaringan lain (Anonim, 2013).
2. Pembuatan Vaksin
Vaksin digunakan untuk mencegah serangan penyakit terhadap tubuh yang berasal dari
mikroorganisme. Vaksin didapat dari virus dan bakteri yang telah dilemahkan atau racun yang
diambil dari mikroorganisme tersebut (Anonim, 2013).
3.Pembuatan Antibiotika
Antibiotika adalah suatu zat yang dihasilkan oleh organisme tertentu dan berfungsi untuk
menghambat pertumbuhan organisme lain yang ada disekitarnya. Antibiotika dapat diperoleh
dari jamur atau bakteri yang diproses dengan cara tertentu. Zat antibiotika telah mulai diproduksi
secara besar-besaran pada Perang Dunia ke-2 oleh para ahli dari Amerika Serikat dan Inggris
(Anonim, 2013).
4.Pembuatan Hormon
Dengan rekayasa DNA, dewasa ini telah digunakan mikroorganisme untuk memproduksi
hormon. Hormon-hormon yang telah diproduksi, misalnya insulin, hormon pertumbuhan,
kortison, dan testosterone (Anonim, 2013).
B.Bioteknologi Farmasi
Dalam memerangi penyakit-penyakit yang disebabkan oleh antigen atau bibit penyakit
digunakanlah berbagai macam obat, yang pada zaman dahulu digunakan ramuan beberapa
macam tumbuhan yang berupa sari atau ekstrak. Tetapi pada saat ini, sesuai dengan kemajuan
teknologi dibuat zat sintesis dan pada saat mutakhir, melalui biologi molekular dan rekayasa
genetika, tubuh dipacu untuk memproduksi obat-obatan sendiri. Obat-obatan hasil bioteknologi
tersebut antara lain humulin untuk diabetes, protopin yang merupakan hormone pertumbuhan
untuk memperbaiki anak-anak yang mengalami kelatarbelakangan pertumbuhan, alfainterferon
untuk pengobatan sejenis leukemia, dan sejenisnya (Maskoeri, 2013:218).
C. Bioteknologi Pertanian
Dalam rangka mencukupi pangan penduduk dunia yang bertumbuh terus, maka produksi pangan
secara konvensional tidak dapat mengejarnya. Oleh karena itu, dicari jalan melalui bioteknologi
pertanian yang antara lain. (1) Penggunaan hormon pertumbuhan yang mengubah tumbuha dari
diploid menjadi poliploid sehingga dihasilkan produk yang rekayasa. Misalnya buah tomat dan
cabe menjadi besar, dan lainnya. (2) Kultur jaringan. Pada keadaan biasa, siklus pertumbuhan
memerlukan waktu yang cukup panjang, tetapi melalui kultur jaringan siklus itu dapat
diperpendek, misalnya bunga anggrek yang secara biasa dari biji sampai menjadi tumbuhan
dewasa hingga berbunga memerlukan waktu yang cukup lama. Tetapi melalui kultur jaringan
akan diperoleh tumbuhan baru dengan cepat dan segera dapat berbunga. Dalam mempercepat
pembibitan tumbuhan, kultur jaringan lebih cepat tiga puluh kali lipat dari pada cara tradisional.
Dengan demikian, dapat mengatasi kekurangan dan ketrlambatan bibit dalam masa tanam dan
juga meningkatkan kualitas panen. Dalam memperbanyak tumbuhan secara kloning (cloning)
pada tumbuhan hias dan tumbuhan bernilai ekonomi tinggi dapat dilakukan secara besar-besaran
dengan kultur jaringan. Misalnya pada kelapa sawit, kelapa kopyor, dan sebagainya (Maskoeri,
2013:219).
D. Bioteknologi Peternakan
Seperti halnya tumbuhan, hewan ternak diperlukan juga dalam memenuhi kebutuhan pangan
manusia. Dengan perkawinan silang, dapat dihasilkan hewan-hewan yang berkualitas lebih baik.
Tetapi tampaknya juga tidak dapat mengejar kebutuhan manusia yang selalu meningkat. Oleh
karena itu, para ahli peternakan juga memanfaatkan bioteknologipeternakan, yaitu (1) Untuk
memproduksi obat dan vaksin serta hormon pertumbuhan ternak, dan (2) Melibatkan hewan
dapat tumbuh lebih cepat dan makannya lebih sedikit, atau menjadi ternak yang lebih unggul
(maskoeri, 2013:221).
1. Memiliki ukuran sangat kecil, sehingga populasi dalam jumlah yang sangat banyak dapat
menempati ruang yang kecil.
3. Adanya plasmid yang memudahkan proses rekayasa genetik dengan penyisipan gen lain
ke cincin plasmid mikroorganisme tersebut.
Bioteknologi, terutama rakayasa genetika, pada awalnya diharapkan dapat menjelaskan berbagai
macam persoalan dunia, seperti polusi, penyakit, pertanian, dan sebagainya. Akan tetapi, dalam
kenyataannya juga menimbulkan dampak yang membawa kerugian (Wariyono, 2008:106).
Pelepasan organisme trangenik (berubah secara genetik) kea lam bebas dapat menimbulkan
dampak berupa pencemaran biologi yang dapat lebih berbahaya daripada pencemaran kimia dan
nuklir. Dengan keberadaan rekayasa genetika, perubahan genotype tidak tejadi secara alami
sesuai dengan dinamika populasi. Melainkan menurut kebutuhan pelaku bioteknologi itu.
Perubahan drastis ini akan menimbulkan bahaya, bahkan kehancuran. Menciptakan makhluk
hidup yang seragam bertentangan dengan prinsip di dalam biologi itu sendiri, yaitu
keanekaragaman (Wariyono, 2008:106).
Dalam waktu yang tidak terlalu lama lagi, tembakau, cokelat, kopi, gula, kelapa, vanili,
gingseng, dan opium akan dapat dihasilkan melalui modifikasi genetika tanaman lain, sehingga
akan menyingkirkan tanaman aslinya. Dunia ketiga sebagai penghasil tanaman-tanaman tadi
akan menderita kerugian besar (Wariyono, 2008:106).
Menyisipkan gen makhluk hidup lain memiliki dampak etika yang serius. Menyisipkan gen
makhluk hidup lain yang tidak berkerabat dianggap melanggar hokum alam dan sulit diterima
masyarakat. Mayoritas orang Amerika berpendapat bahwa pemindahan gen itu tidak etis. 90%
menentang pemindahan gen manusia ke hewan. 75% menentang pemindahan gen hewan ke
manusia (Wariyono, 2008:107).
Bahan pangan transgenik yang tidak berlabel juga membawa konsekuensi bagi penganut agama
tertentu. Bagaimana hukumnya bagi penganut agama Islam, kalau gen babi dimasukkan ke
dalam buah semangka? Penerapan hak paten pada makhluk hidup hasil rekayasa merupakan
pemberian hak pribadi atas makhluk hidup. Hal itu bertentangan dengan banyak nilai-nilai
budaya yang menghargai nilai intrinsik makhluk hidup.
2.7 Dampak Positif Bioteknologi
beberapa dampak positif (akibat baik, hal-hal yang menguntungkan) dari perkembangan
bioteknologi hingga saat ini, antara lain:
Ø meningkatkan sifat resistensi tanaman terhadap hama dan penyakit tanaman, misalnya
tanaman transgenic kebal hama.
Ø Meningkatkan nilai tambah makanan. Pengolahan bahan makanan tertentu, seperti air susu
menjadi yoghurt., mentega, dan keju.
Ø Membantu manusia mengatasi masalah sumber daya energy, misalnya bioethanol, dan
biogas.
Ø Mengatasi masalah pelestarian spesies langka dan hamper punah. Dengan teknologi
transplantasi nucleus, hewan dan/atau tumbuhan langka bisa dilestarikan.
Mikrobiologi merupakan cabang ilmu biologi yang khusus mempelajari jasad-jasad renik.
Mikrobiologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu micros yang berarti kecil, bios yang berarti
hidup, dan logos yang berarti pengetahuan. Sehingga secara singkat dapat diartikan bahwa
mikrobiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang makhluk-makhluk hidup yang kecil-kecil.
Makhluk-makhluk hidup yang kecil tersebut disebut juga dengan mikroorganisme, mikrobia,
mikroba, jasad renik, atau prostita.
B. Biokimia
Biokimia adalah kimia makhluk hidup. Biokimiawan mempelajari molekul dan reaksi kimia
terkatalisis oleh enzim yang berlangsung dalam semua organisme. Biokimia merupakan ilmu
yang mempelajari struktur dan fungsi komponen selular, seperti protein, karbohidrat, lipid, asam
nukleat, dan biomolekul lainnya. Saat ini biokimia lebih terfokus secara khusus pada kimia
reaksi termediasi enzim dan sifat-sifat protein.
C. Genetika
Genetika berasal dari bahasa Yunani, yaitu genno yang berarti melahirkan, merupakan cabang
biologi yang penting saat ini. Ilmu ini mempelajari berbagai aspek yang menyangkut pewarisan
sifat dan variasi sifat pada organisme maupun suborganisme (seperti virus dan prion). Ada pula
yang dengan singkat mengatakan, genetika adalah ilmu tentang gen. nama genetika
diperkenalkan oleh William Bateson pada suatu surat pribadi kepada Adam Chadwick dan ia
menggunakannya pada Konferensi Internasional tentang Genetika ke-3 pada tahun 1906.
D. Biologi Sel
Biologi sel (juga disebut Sitologi, dari bahasa Yunani, Kytos atau wadah) adalah ilmu yang
mempelajari sel. Hal yang dipelajari dalam biologi sel seperti struktur an organel yang terdapat
di dalam sel, lingkungan dan antaraksi sel, daur hidup sel, pembelahan sel dan fungsi sel
(filosofi), hingga kematian sel. Hal-hal tersebut dipelajari baik pada skala mikroskopik maupun
skala molkular, dan biologi sel meneliti baik organisme bersel tunggal seperti bakteri maupun
sel-sel terspesialisasi di dalam organisme multisel seperti manusia.
E. Enzimologi
Enzim adalah biomolekul yang berfungsi sebagai katalis (senyawa yang mempercepat proses
reaksi tanpa habis bereaksi) dalam suatu reaksi kimia. Hal-hal yang berkaitan dengan enzim ini
dipelajari dalam enzimologi. Dalam dunia pendidikan tinggi, enzimologi tidak dipelajari
tersendiri sebagai satu jurusan tersendiri, tetapi sejumlah program studi memberikan mata kuliah
ini. Enzimologi terutama dipelajari dalam kedoktoran, ilmu pangan, teknologi pengolahan
pangan, dan cabang-cabang ilmu pertanian.
F. Virologi
Virology ialah cabang biologi yang mempelajari makhluk suborganisme, terutama virus. Dalam
perkembangannya, selain virus ditemukan pula viroid dan prion. Kedua kelompok ini saat ini
juga masih menjadi bidang kajian virologi. Virologi memiliki posisi strategis dalam kehidupan
dan banyak dipelajari karena bermanfaat bagi industry farmasi dan pestisida. Virologi juga
menjadi perhatian pada bidang kedokteran, kedokteran hewan, peternakan, perikanan, dan
pertanian karena kerugian yang ditimbulkan virus dapat bernilai besar secara ekonomi.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Bioteknologi berasal dari kata bio yang berarti makhluk hidup dan teknologi yang berarti
cara untuk memproduksi barang dan jasa, dan secara bebas dapat didefinisikan secara bebas
sebagai pemanfaatan organisme hidup untuk menghasilkan produk dan jasa yang bermanfaat
bagi manusia .
Semenjak awal diterapkan, sampai tahun 1857 disebut era bioteknologo non-mikrobal. Disebut
era bioteknologi non-mikrobal, karena pada saat itu belum diketahui bahwa makanan produk
fermentasi merupakan hasil kerja mikroorganisme.
Istilah bioteknologi pertama kali dikemukakan oleh Karl Ereky, seorang insinyur Hongaria pada
tahun 1917 untuk mendeskripsikan produksi babi dalam skala besar dengan menggunakan bit
gula sebagai sumber pakan. Pada perkembangannya sampai pada tahun 1970, bioteknologi selalu
berasosiasi dengan rekayasa biokimia (biochemical engineering).
Bioteknologi mempunyai dua jenis, yaitu bioteknologi konvesional dan bioteknologi modern.
Dalam perkembanganya, lahirlah bioteknologi kedoktoran, bioteknologi farmasi, bioteknologi
pertanian, bioteknologi peternakan dan sebagainya.
3.2 Saran
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam
makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, karena terbatasnya
pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah
ini.
Penyusun banyak berharap para pembaca yang budiman dapat memberikan kritik dan saran yang
membangun kepada penyusun demi sempurnanya makalah ini dan dan penulisan makalah di
kesempatankesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi penyusun pada
khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya.
DAFTAR PUSTAKA
Harmoni, Ati. 1992. Pengantar Ilmu Alamiah Dasar (IAD). Depok: Gunadarma.
http://www.apprillio.blogspot.co.id/2014/10/makalah-bioteknologi.html?m=1
http://www.gerbangilmu.com/2014/12/sejarah-singkat-bioteknologi-pelajaran-biologi.html?m=1
jurnal -ipa-bioteknologi.html?m=