Anda di halaman 1dari 6

Intelektual: Jurnal Pendidikan dan Studi Keislaman

https://ejournal.iai-tribakti.ac.id/index.php/intelektual
Volume 9, Nomor 1, April 2019
p-ISSN: 1979-2050/e-ISSN: 2685-4155

Pembelajaran Calistung Menggunakan Metode Iqro’ Pada Anak Untuk


Membangun Generasi Rabbani Di Era Globalisasi

Siti Makhmudah Parti


STAIM Nglawak Kertosono Nganjuk
makhmudahsiti87@gmail.com

Abstrak
Artikel ini didasarkan atas fenomena penggunaan metode iqro’ pada
pembelajaran membaca, menulis, berhitung (calistung), supaya anak merasa
tertarik dan berminat untuk mengikuti proses pembelajaran tanpa ada
paksaan. Sesuai dengan fenomena tersebut, penelitian ini difokuskan pada
pertanyaan dasar, bagaimana penerapan Metode Iqro’ pada pembelajaran
membaca, menulis, berhitung (calistung)?. Untuk itu, penelitian ini bertujuan
mendiskripsikan tentang: 1) latar belakang diterapkannya Metode Iqro’ pada
pembelajaran membaca, menulis, berhitung (calistung), 2) penerapan Metode
Iqro’ pada pembelajaran membaca, menulis, berhitung (calistung). Hasil
makalah ini menunjukkan bahwa penerapan metode iqro’ pada pembelajaran
calistung di keaksaraan berdasarkan atas latar belakang anak yang lebih bisa
mengaji/membaca huruf arab daripada membaca huruf alfabeth,
penerapannya hanya dasar-dasarnya saja yang kemudian dikembangkan lagi
dengan memberikan bacaan-bacaan pendek/ayat- ayat pendek yang disadur
dari Al-Qur’an beserta pemaknaannya disertai tekhnik penyampaian yang
menyenangkan telah mampu menjawab kebutuhan anak tentang belajar
sehingga dapat menarik minat anak untuk belajar dan dalam penerapannya
juga terdapat kelebihan antara lain Metode Iqro’ dapat memberikan
kemudahan bagi Tutor dalam menyampaikan materi dan bagi anak belajar
mendapatkan kemudahan dalam menerima materi sedangkan
kekurangannya antara lain jika anak belajar tidak rajin menghadiri proses
pembelajaran, karena penerapan metode ini dilakukan secara beruntun atau
bersambung. Sehingga semakin sering anak belajar tidak hadir maka akan
semakin tertinggal, anak sama sekali tidak memahami huruf arab/ ataupun
latin, karena permulaan penyampaian materi dengan menggunakan huruf
arab. Kekurangan dalam penerapan Metode Iqro’ tersebut jika tidak diatasi
akan berimbas pada lambatnya proses pembelajaran.

Kata kunci: Islam, Iman, Ihsan, Matan Arba’in An-Nawawi, Materi Pembelajaran.

Pendahuluan usia dini. Lembaga pendidikan anak


Akhir-akhir ini banyak usia dini merupakan salah satu bentuk
masyarakat yang mulai peduli terhadap pendidikan pra sekolah yang terdapat
masa depan anak, sehingga banyak di jalur pendidikan sekolah (PP No. 27
bermunculan lembaga pendidikan anak Tahun 1990). Sebagai lembaga

Jurnal Intelektual: Jurnal Pendidikan dan Studi Keislaman


Volume 9, Nomor 1, April 2019
19
Pembelajaran Calistung Menggunakan Model Iqra'…
Oleh: Siti Makhmudah Parti

pendidikan pra-sekolah, tugas PAUD didefinisikan sebagai tempat


utamanya adalah mempersiapkan anak untuk mempersiapkan anak-anak
dengan memperkenalkan berbagai memasuki masa sekolah yang dimulai
pengetahuan, sikap perilaku, di jenjang SD. Kegiatan yang dilakukan
keterampilan dan intelektual agar dapat di PAUD pun hanyalah bermain dengan
melakukan adaptasi dengan kegiatan menggunakan alat-alat bermain
belajar yang sesungguhnya di Sekolah edukatif. Pelajaran membaca, menulis,
Dasar. dan berhitung tidak diperkenankan di
Pandangan ini mengisyaratkan tingkat PAUD, kecuali hanya
bahwa lembaga pendidikan anak usia pengenalan huruf-huruf dan angka-
dini merupakan lembaga pendidikan angka, itu pun dilakukan setelah anak-
pra-sekolah atau pra-akademik. Alur anak memasuki TK B. Tetapi, pada
pemikiran ini tidak selalu sejalan dan perkembangan terakhir hal itu
terimplementasikan dalam praktik menimbulkan sedikit masalah, karena
kependidikan lembaga pendidikan anak ternyata pelajaran di kelas satu SD sulit
usia dini dan Sekolah Dasar di diikuti jika asumsinya anak-anak
Indonesia. Karena banyak Sekolah lulusan PAUD belum mendapat
Dasar mengajukan persyaratan atau tes pelajaran calistung.
“membaca dan menulis”. Lembaga Karena tuntutan itulah,
Pendidikan Sekolah Dasar seperti ini akhirnya banyak PAUD yang secara
sering pula di anggap sebagai lembaga mandiri mengupayakan pelajaran
pendidikan “berkualitas dan bonafide”. membaca bagi murid-muridnya.
Persoalan membaca, menulis, Berbagai metode mengajar
dan berhitung (calistung) memang dipraktikkan, dengan harapan bisa
merupakan fenomena tersendiri yang membantu anak-anak untuk menguasai
serba dilematis. Tidak jarang, orangtua keterampilan membaca dan menulis
yang memiliki anak usia dini merasa sebelum masuk SD.
khawatir anak-anaknya tidak mampu Sebagai muslim, sebetulnya kita
mengikuti pelajaran di sekolah sudah mempunyai cara jitu yang sesuai
lanjutannya nanti (SD), jika dari awal yaitu dengan mewajibkan anak-anak
belum dibekali keterampilan calistung. kelas A sudah menguasai materi iqro’,
Akhirnya, banyak orangtua yang minimal sudah menguasai iqro’ jilid 1.
“memaksa” anaknya untuk belajar Iqro’ adalah salah satu cara cepat
calistung, khususnya membaca. mengajarkan anak-anak membaca huruf
Pada dasarnya pembelajaran hijaiyah, yang merupakan huruf-huruf
calistung pada usia dini dinilai kurang Al Qur’an. Semua muslim wajib mampu
tepat, karena seolah-olah memaksa anak membaca Al Qur’an, karena Al Qur’an
yang masih dalam tahap pertumbuhan adalah pedoman hidup dunia akhirat.
(anak masih senang bermain). Tetapi, Firman Alloh yang pertama turun
Page20

praktik pendidikan di tingkat SD adalah Iqro’, yang artinya


berbicara lain. Selama ini pendidikan bacalah. Belajar Iqro’, tidak hanya akan
Jurnal Intelektual: Jurnal Pendidikan dan Studi Keislaman
Volume 9, Nomor 1, April 2019
Pembelajaran Calistung Menggunakan Model Iqra'…
Oleh: Siti Makhmudah Parti

mempermudah membaca huruf-huruf Nurul Amin Banyupoh. Masing-masing


Al Qur’an, tetapi bisa juga sebagai siswa yang sudah dan belum lancar
sarana memudahkan kita mengajarkan membaca iqro’ jilid I ini dipisahkan
membaca pada anak-anak usia dini. menjadi 2 kelompok. Dari hasil
Meskipun menurut para ahli pengamatan, biasanya begitu memasuki
usia anak siap untuk menerima semester II, jumlah siswa yang lancar
pelajaran calistung adalah usia 7 tahun, membaca meningkat. Hal ini seiring
tetapi mengenalkan huruf hijaiyah pada dengan perkembangan usia dan adanya
usia dini bukanlah hal yang buruk. “tuntutan” orang tua agar anaknya
Karena semakin cepat anak menguasai sudah lancar membaca begitu masuk ke
cara membaca huruf hijaiyah (Iqro’), SD.
makin cepat anak mampu membaca Al 1. Iqro’ Sebagai Salah Satu Cara
Qur’an. Dan Al Qur’an selain kumpulan Cepat Belajar Membaca Al Qur’an
Firman Allah juga merupakan
Mengapa sebagai muslim
kumpulan doa.
diharuskan untuk belajar membaca
Begitu banyak keuntungan kita
Alquran? Karena selain Al Qur’an
mewajibkan anak-anak usia 3-5 tahun
merupakan kitab suci umat Islam, Al
untuk lancar membaca huruf hijaiyah.
Qur’an juga membawa banyak sekali
Keuntungan tersebut antara lain: kita
keutamaan bagi para pembacanya.
membiasakan anak untuk membaca Al
Keutamaan yang paling besar ialah
Qur’an sejak dini, membentuk karakter
bahwa ia adalah kalam Allah, yang
anak menjadi baik, dan memudahkan
pujian terhadapnya telah difirmankan
kita mengajarkan membaca pada anak
Allah di beberapa ayat seperti berikut:
usia dini.
1. “Dan, ini (Al Qur’an) adalah kitab
Mengembangkan kemampuan
yang telah Kami turunkan yang
para pendidik PAUD dan memberikan
diberkahi.” (Al-An’am: 92).
kiat-kiat untuk mengajar calistung
2. “Sesungguhnya Al Qur’an ini
secara menyenangkan, mungkin akan
memberikan petunjuk kepada
lebih baik daripada melarang pelajaran
(jalan) yang lebih lurus.” (Al-Isra’:
calistung pada anak usia dini secara
9).
keseluruhan, tanpa memberikan solusi
3. “Yang tidak datang kepadanya (Al
untuk mengatasi persoalan baca-tulis di
Qur’an) kebatilan, baik dari depan
sekolah dasar. Bukan pelajarannya yang
maupun dari belakangnya.”
harus dipersoalkan, tetapi cara
(Fushshilat: 42).
menyajikannya.
Dari hadis Utsman bin Affan r.a.,
bahwa Nabi SAW. bersabda, “Sebaik-
Pembahasan
baik orang di antara kalian adalah yang
Penelitian ini dilakukan selama
Page21

dua periode tahun pelajaran yang mempelajari Al Qur’an dan


berbeda di kelompok B, RA. Bening mengajarkannya.” (HR. Bukhari).
Jurnal Intelektual: Jurnal Pendidikan dan Studi Keislaman
Volume 9, Nomor 1, April 2019
Pembelajaran Calistung Menggunakan Model Iqra'…
Oleh: Siti Makhmudah Parti

Belajar membaca hijaiyah. Hal ini juga diterapkan untuk


Qur’an merupakan hal yang sangat membaca huruf latin.
penting karena sebagai umat Muslim, Pada awal pembelajaran pra
kita tentunya berkewajiban untuk membaca, guru hanya menuliskan
membaca Al Qur’an dalam keseharian huruf hijaiyahnya terlebih dahulu dan
kita. Bagaimana kita bisa mendekatkan anak-anak diminta mengucapkan.
diri dengan kitab suci umat Muslim ini Contohnya suku kata ba. Guru
jika kita tidak bisa membacanya? menuliskan dahulu ‫ب‬. Dan siswa sudah
Belajar membaca Qur’an pada langsung mengucapkan ba. Selanjutnya
awalnya terasa sangat sulit tetapi jika guru hanya memberi tahu bahwa ‫=ب‬
kita mau dan mampu berusaha untuk ba. Begitu pula untuk huruf yang lain.
berlatih secara rutin walaupun dengan Guru hanya sedikit memerlukan kerja
durasi waktu yang tidak banyak, keras pada huruf latin yang tidak ada di
dengan tekad kuat kita akan mampu huruf hijaiyah, seperti c dan p. Untuk
membaca Alqur’a dengan lancar dan kedua huruf ini guru bisa memberikan
benar. Membaca Al Qur’an tidak hanya pembelajaran membaca suku kata awal
wajib bagi seorang Muslim yang sudah kedua huruf ini setelah siswa sudah
dewasa dan berakal sehat tetapi juga menguasai huruf-huruf lain yang ada di
wajib untuk mengajarkannya pada Iqro jilid I. Dan biasanya siswa akan
anak-anak. Untuk itu sedini mungkin mengikuti dengan sendirinya.
kita harus menerapkan konsep “wajib” Selain itu di sekolah ini juga
ini di kepala kita sehingga kita merasa digunakan berbagai media dan metode
bahwa belajar membaca Alqur’an untuk pembelajaran pra siswa
merupakan sebuah kebutuhan bagi kita kelompok B.Hal ini selaras dengan
umat Muslim. Setelah menerapkan Depdiknas (2006), yang menyebutkan
konsep wajib ini, maka kita akan merasa bahwa untuk memberikan rangsangan
lebih mudah untuk menjalaninya. positif terhadap munculnya berbagai
Buku Iqro’ (Humam, 2000), potensi keberbahasaan anak, permainan
merupakan cara cepat belajar membaca dan berbagai alatnya memegang
Al Qur’an. Buku ini mempunyai 10 peranan penting. Lingkungan
kelebihan yaitu bacaan langsung, (termasuk didalamnya peranan orang
bersifat CBSA, bisa digunakan secara tua dan guru) seharusnya menciptakan
privat atau klasikal, praktis, sistematis, berbagai aktifitas bermain secara
variatif, komunikatif, fleksibel, bersifat sederhana yang memberikan arah dan
modul dan asistensi. bimbingan agar berbagai potensi yang
tampak akan tumbuh dan berkembang
2. Gambaran Pembelajaran Membaca secara optimal. Dengan media dan
Permulaan di RA metoda yang selalu berganti dan tidak
Seperti sudah disebutkan di bab monoton, tampak antusias siswa dalam
Page22

pendahuluan, bahwa metoda iqro lebih pembelajaran ini.


mudah dipahami anak membaca huruf
Jurnal Intelektual: Jurnal Pendidikan dan Studi Keislaman
Volume 9, Nomor 1, April 2019
Pembelajaran Calistung Menggunakan Model Iqra'…
Oleh: Siti Makhmudah Parti

3. Kelompok Siswa Yang Sudah tugasnya mengajarkan pra membaca


Menguasai Iqro’ Jilid I pada siswa-siswanya. Dengan
Dengan berbagai media dan mewajibkan siswa-siswa menguasai
metoda yang digunakan pada iqro jilid I sebelum mereka masuk
pembelajaran membaca permulaan, kelompok B, akan meningkatkan
tampak bahwa kelompok siswa yang efektifitas pembelajaran pra membaca
sudah menguasai Iqro’ Jilid I lebih siswa. Karena siswa-siswa ini sudah
mudah dan lebih cepat memahami paham dan hafal bila diberikan bacaan
daripada kelompok yang belum. Hal ini di Iqro jilid I.
lebih memudahkan guru memberikan
pembelajaran membaca permulaan. 4. Perbandingan Siswa Yang Sudah
Sehingga pada tahap berikutnya, tanpa dan Yang Belum Menguasai Iqro’
disertai dengan tulisan hijaiyah pun Jilid I
mereka lebih cepat untuk mengucapkan Dari hasil observasi tampak bahwa
paduan suku kata. siswa-siswa yang lancar membaca
Meskipun penggunaan media terutama setelah akhir semester II
gambar sangat membantu, namun adalah semua siswa yang sudah
keefektifan media ini lebih baik bila menguasai Iqro jilid I sebelum mereka
didukung dengan kemampuan siswa masuk ke kelompok B. Sedangkan yang
menguasai iqro jilid I. Hal ini terlihat belum lancar membaca pada akhir
pada kelompok yang sudah menguasai semester II adalah mereka yang pada
iqro jilid I, jika mereka diberi gambar waktu masuk ke kelompok B belum
yang berbeda dan menemukan suku menguasai iqro’ jilid I.
kata yang sama, mereka bisa langsung Pada kelompok yang belum
mengucapkan tanpa harus diterangkan menguasai iqro jilid I, guru harus
lagi. Contohnya pada gambar bata dan berulang-ulang mengajarkan
baju. bagaimana bunyi paduan huruf
konsonan dan vokal a yang membentuk
‫ =ب‬ba suku kata berakhiran a. Setiap berganti
huruf konsonan, guru harus
ba mengingatkan kembali bunyi paduan
huruf konsonan sebelumnya.
ta Contohnya: untuk mengajarkan bunyi
ba ju fa, guru harus mengulang ba, da.
Sedangkan pada kelompok yang sudah
Kedua kata ini berawalan suku
menguasai, guru cukup menuliskan
kata yang sama yaitu ba, guru cukup
huruf hijaiyahnya yang sesuai dengan
menuliskan huruf ‫ب‬di papan tulis untuk
paduan suku kata yang dimaksud. Hal
mengingatkan bunyi awal dari kedua
Page23

ini sangat membantu guru dalam


kata tersebut. Hal ini tentu sangat
memberikan pembelajaran pra
membantu guru dalam melaksanakan
membaca.
Jurnal Intelektual: Jurnal Pendidikan dan Studi Keislaman
Volume 9, Nomor 1, April 2019
Pembelajaran Calistung Menggunakan Model Iqra'…
Oleh: Siti Makhmudah Parti

Pada awal pembelajaran pra kelompok B, tampak bahwa kelompok


membaca, siswa yang sudah menguasai siswa yang sudah menguasai iqro’ jilid I
iqro jilid I tetap mempelajari iqro jilid sebelum mereka masuk ke kelompok B
selanjutnya. Sehingga pada saat mereka lebih mudah mengikuti pembelajaran
diberi tulisan yang diakhiri dengan membaca permulaan dan pada akhir
huruf vokal selain a, mereka sudah semester II mereka sudah lebih lancar
langsung mengerti. Guru cukup membaca.
menuliskan huruf hijaiyahnya sekali. Berbeda dengan kelompok yang
Contohnya suku kata bi, guru cukup belum menguasai iqro’ jilid I sebelum
menuliskan ‫ب‬sekali. Dan siswa sudah mereka masuk ke kelompok B, siswa-
lancar untuk huruf-huruf berikutnya siswa ini membutuhkan waktu yang
dengan sendirinya. lebih lama dan harus terus diulang-
ulang. Bahkan pada akhir semester II
Kesimpulan mereka belum begitu lancar membaca.
Mengembangkan kemampuan
para pendidik PAUD dan memberikan Daftar Pustaka
kiat-kiat untuk mengajar membaca
Depdiknas 2000. Permainan Membaca
secara menyenangkan, mungkin akan
dan Menulis Di Taman Kanak-
lebih baik daripada melarang pelajaran
Kanak. Jakarta: Depdiknas
membaca pada anak usia dini secara
keseluruhan, tanpa memberikan solusi Depdiknas. 2005. Kurikulum 2004
untuk mengatasi persoalan baca-tulis di Taman Kanak-Kanak dan
Roudlatul Athfal. Jakarta
sekolah dasar. Bukan pelajarannya yang
harus dipersoalkan, tetapi cara Humam, As’ad. 2000. Buku Iqro’ Cara
menyajikannya. Cara penyajian yang Cepat Belajar Membaca Al
variatif, dan tidak monoton seperti yang Qur’an. Yogyakarta: Balai Litbang
LPTQ Nasional.
diterapkan diRA Bening Nurul Amin,
tampak meningkatkan antusias siswa http://www.sarjanaku.com/2011/10/
dalam pembelajaran ini. Apalagi bila paud-penelitian-tindakan-
diiringi dengan metoda reward kelas.html.
/penghargaan bagi siswa, hal ini akan http://pemudapemikir.wordpress/201
merangsang siswa untuk lebih 1/8/ptk-taman-kanak-kanak-
meningkatkan kemampuannya. tkra.html.
Di kelompok B, digunakan
Musta’in, Nurani. 2010. Anak Islam Suka
berbagai media dan metoda cara belajar Membaca. Solo: Pustaka Amanah
pra membaca, salah satunya
menggunakan metode iqro’yang
diadaptasi dari buku iqro’ cara cepat
membaca huruf Al Qur’an. Dari hasil
Page24

observasi yang telah dilakukan selama


dua periode tahun pelajaran di
Jurnal Intelektual: Jurnal Pendidikan dan Studi Keislaman
Volume 9, Nomor 1, April 2019

Anda mungkin juga menyukai