Anda di halaman 1dari 2

KH. Moh.

Nizam As-Shofa
 Dakwah
 Dakwah Syiiran
Syiiran yang Mengg
Menggetarka
etarkan
n
Siapa yang tak kenal
kena l Syiir Tanpo Waton?
Waton? Setiap menjelang
menje lang tiba-tiba menyebar luas. Selain karena booming hampir berba-
shalat lima waktu, syiiran itu banyak diputar di masjid-masjid  rengan dengan meninggalnya Presiden RI keempat itu pada 2009
hampir menyeluruh di wilayah Jawa Timur. Banyak yang me- lalu, juga dari sisi suara pelantun hingga isi syiiran sangat identik 
nyangka syair tersebut merupakan buah karya (alm.) Gus Dur. dengan sosok Gus Dur. Padahal sebenarnya syiir tersebut sudah
 Namun sejatinya, pencipta dan pelantun
pelantun syiir yang syarat mak- ada jauh sebelum itu. “Tepatnya, sejak tahun 2004 silam, syiir 
na itu adalah KH. Moh. Nizam As-Shofa. “Saya tak terlalu mem- ini telah menjadi wiridan wajib jamaah pen gajian saya di Tegal
 persoalkan itu.
itu. Justru saya
saya bersyukur jika
jika syiir ini
ini dinisbatkan
dinisbatkan Tanggok Wonoayu,”
Wonoayu,” terang
tera ng kiai yang pernah nyatri
nya tri di PP Darul
 pada sosok yang saya kagumi sejak kecil,” kecil,” tuturnya
tuturnya bersahaja.
bersahaja. Falah Krian asuhan KH. Iskandar Umar Abdul Latif ini menje-
Yang paling berperan dalam penyebarluasan
penyebar luasan syiiran Jawa laskan.
itu, sesungguhnya adalah
ada lah Ketua PCNU Kota Malang KH. Mar- Munculnya karya syiir ini bermula dari keinginan pribadi
zuqi Mustaman. Suatu hari seusai memberi pen gajian di Masjid  Gus Nizam - panggilan karib kar ib KH. Moh. Nizam As-Shofa – agar 
Jami’ Malang, dia menghimbau kepada para jamaah untuk meng- seusai pengajian ada sesuatu yang dibaca jamaah pengajian yang
gandakan VCD yang berisi Syiir Tanpo Waton dengan judul telah ada sejak tahun 2002. “Sebenarnya banyak syiir yang
Gus Dur Bersyair. “Konon VCD tersebut didapatkan dari salah  bisa dipakai; seperti syiir Abu Nuwas. Tapi itu sudah umum.
seorang anggota DPR RI saat bertandang ke Malang,” paparnya. Timbullah keinginan untuk membuat syiir sendiri dalam bahasa
 Dari sanalah opini masyarakat terbentuk. Sehingga dalam Jawa,” tutur alumnus Sastra Arab Universitas Al-Azhar Mesir 
tempo singkat, syiiran itu tersebar ke seluruh penjuru Malang. ini. “Dakwah dengan syiir apalagi berbahasa Jawa, saya rasa
Tak berselang lama, Radio Yasmara Kembang Kuning Surabaya  jauh lebih
lebih efektif dan menyejukkan,”
menyejukkan,” tambahnya.
tambahnya.
menyebarluaskannya melalui siaran radio setiap menjelang Kedahsyatan syi’ir ini memang sudah terasa. Sejak per-
adzan shalat lima waktu. Itulah yang membuat masyarakat tama kali diperdengarkan kepada jama’ah, hampir separoh ja-
Jawa Timur menjadi akrab dengan syiiran tersebut. Hingga kini, ma’ah pengajian kala itu meneteskan air mata. Barangkali mereka
siaran itu pun terus berkumandang dan dikolaborasikan denga n terserap oleh isinya yang sangat menggetarkan. Bahkan saat
nasyid Aghibu yang dilantukan Syeh Misyari Al Afasy. syiir sudah selesai dibacakan, masih banya k jamaah yang masih
Diyakininya Syiir Tanpo Waton oleh masyarakat – khu- tertegun. “Saya sendiri tak mengira akan seperti itu,” ujar kiai
susnya waga Nahdliyin – sebagai warisan Gus Dur, tak lantas kelahiran Sidoarjo 23 Oktober 1975 silam ini terheran-heran.
membuat Keluarga Ciganjur  Saat Gus Nizam pertama kali memperdengarkan syiir – 
 berang. “Justru mereka tu- yang lahir dari proses suluk dan berkhalwat selama sepuluh
rut berterima kasih dengan hari itu – kepada sang istri, justru istrinya menangis terseduh-
dinisbatkannya syiiran seduh. Padahal ketika itu, cucu Kiai Sahlan Sidoranggu Krian
ini kepada Gus Dur. Se- ini bermaksud untuk minta masukan dari sang istri; barangkali
 bab syiiran terseb
tersebut
ut ada susunan bahasa yang rancu dan terlalu kasar.
telah mampu meng- Memang Awalnya
Awalnya bahasa Syiir Tanpo Waton Waton yang dipakai
obati rasa rindu para tidak seperti sekarang ini. Pada awalnya, syiir itu terdiri dari 17
 pencinta Gus Dur,”  bait. Atas berbagai pertimban
pertimbangan,
gan, akhirnya dimampat
dimampatkan kan men-
ucap pengasuh PP.  jadi 13 bait seperti saat ini. “Saat itu saya sendiri belum tahu
Darus Shofa wal Wa- mau dikasih judul apa,” ungkap pemimpin Tarekat An-Naqsa-
fah Wonoayu Sido-  bandiyah Al-Mujaddida h Al-Khalidiya h – atau yang biasa
arjo ini serius. dikenal dengan Tarekat Kholidiyah – ini jujur.
Tentu ada bera- Karena itu, setelah syair selesai ditulis, dia berusaha men-
gam alasan kena- cari judul yang pas. Maka dia terinspirasi dengan sebuah lagu
 pa sy ii r in i  bertitel Tanpa Judul. Akhirnya pria yang pernah nyatri di Lir-
 boyo ini pun mem
memberi
beri nama syii
syiirian
rian yang dika
dikarang
rangnya
nya itu deng
dengan
an
nama Syiir Tanpo Waton, yang dalam bahasa Jawa waton berarti
 batas. Berarti Syiir Tanpo Waton itu memiliki arti syiir tanpa
 batas. “Saya tidak ingin syiir ini dibatasi pemaknaannya secara
sempit. Jadi bebas orang mau menangkap maknanya seperti
apa,” ujar pria yang pernah kuliah hingga semester tujuh di
STAI Salahuddin al-Ayyubi Bekasi ini dengan mimik serius.
Secara garis besar, syi’ir ini diawali dari persoalan dan ber-
akhir dengan solusi. Semua persoalan itu merupakan rekaman
sang Kiai muda atas berbagai persoalan yang membelit kehidupan
umat Islam saat ini. Selain itu juga merupakan otokritik terhadap
eksistensi peran ulama’, guru agama maupun pelajar pelajar Muslim.
Sebab menurut pengamatan Kiai yang telah menelorkan
tiga syiir – selain syiir tanpo waton, ada syiir rabbah dan ingsun
imanaken – ini mereka telah banyak yang meninggalkan jiwa
kerasulan. “Dengan tersebarnya syiir ini semoga tersebar jiwa
Muhammad yang berusaha mewujudkan pakertining gusti,
 berbaju asma-asma Allah ar-rahman ar-rahim,” ucap suami
Zuhriyah Nur Ainiyah ini penuh
ini penuh harap.
harap. “Yang
“Yang penting
penting sebagai
orang Islam, kita tidak mudah mengkafirkan orang lain tanpa
melihat kekafiran diri kita sendiri,” imbuhnya.  Hisy  Hisy,, Pri

34 MPA 314 / November 2012


Syiirr Tanpo
Syii Tanpo Waton
 Ngawiti ingsun
ingsun nglaras syi’iran
syi’iran (Bermula aku bersenandung syi’ir 
Kelawan muji maring Pengeran sambil memuji pada Tuhan
Kang paring rohmat lan kenikmatan yang menabur rahmat dan kenikmatan
 Rino wengine
wengine tanpo pitungan
pitungan siang dan malam tak berhingga)

 Duh bolo konco priyo


priyo wanito (Wahai kawan pria dan rekan wanita
Ojo mung ngaji syareat bloko  jangan sekedar
sekedar belajar
belajar syari’at
syari’at semata
semata
Gur pinter ndongeng nulis lan moco  pintarnya cuma
cuma bertutur, menulis
menulis dan membaca
membaca saja
Tembe mburine bakal sengsoro di waktu kelak akan sengsara)

 Akeh kang apal Qur’an Haditse (Banyak yang hafal Qur’an dan Hadits
Seneng ngafirke marang liyane gemar mengkafirkan orang lain
Kafire dewe dak digatekke kekafirannya sendiri tak diperhatikan
Yen isih kotor ati akale kalau masih kotor hati akalnya)

Gampang kabujuk nafsu angkoro (Gampang terbujuk nafsu angkara


 Ing pepaese gebyare ndunyo
ndunyo dari hiasan gemerlapnya dunia
 Iri lan meri sugihe tonggo
tonggo iri-dengki kekayaan para tetangga
 Mulo atine
atine peteng
peteng lan
lan nisto
nisto maka hatinya gulita dan nista)

 Ayo sedulur jok nglaleake


nglaleake (Marilah saudara janganlah alpa
Wajibe ngaji sak pranatane kewajiban belajar beserta pranatanya
 Nggo ngandelake
ngandelake iman tauhide
tauhide  buat meyakinkan
meyakinkan iman tauhid 
tauhid 
 Baguse sangu mulyo
mulyo matine  berbekal baik
baik wafatnya
wafatnya mulia)
mulia)

Kang aran sholeh bagus atine (Yang disebut shaleh jernih hatinya
Kerono mapan sari ngelmune lantaran mapan saripati pengertianny
pengertiannyaa
 Laku thoriqot lan
lan ma’rifate menjalani tarekat dan ma’rifatnya
Ugo haqiqot manjing rasane  juga hakikat
hakikat yang merasuk rasanya)
rasanya)

 Al Qur’an qodim


qodim wahyu minulyo
minulyo (Al-Qur’an qadim wahyu mulia
Tanpo tinulis biso diwoco tak tertulis bisa terbaca
 Iku wejangan guru waskito itulah petuah guru waskita
 Den tancepake ing jero dodo
dodo hunjamkanlah ke dalam dada)

Kumantil ati lan pikiran (Lekatnya hati dan pikiran


 Mrasuk ing badan kabeh jeroan meresap di badan sepenuh nurani
 Mu’jizat Rosul dadi pedoman mukjizat Rasul jadi pedoman
 Minongko dalan manjinge
manjinge iman laksana jalan meniti iman)

Kelawan Alloh Kang Moho Suci (Bersama Allah yang Maha Suci
Kudu rangkulan rino lan wengi harus berdekapan siang dan malam
 Ditirakatii diriyadohi
 Ditirakat diriyadohi Dengan jalan tirakat dan riyadhah
 Dzikir lan suluk
suluk jo nganti lali
lali  janganlah alpa dzikir
dzikir dan suluk)

Uripe ayem rumongso aman (Tenteram hidupnya merasa nyaman


 Dununge roso tondo yen iman
iman itulah rasa pertanda iman
Sabar narimo najan pas-pasan sabar menerima meski dalam keterbatasan
Kabeh tinakdir saking Pengeran semua telah ditakdirkan Tuhan)

Kelawan konco dulur lan tonggo (Sesama teman, saudara dan tetangga
Kang podho rukun ojo dersilo  bersikap rukun jangan bikin
bikin prahara
 Iku sunahe Rosul kang mulyo itulah ajaran Rasul yang mulia
 Nabi Muhammad panutan
panutan kito  Nabi Muhammad
Muhammad teladan kita)
kita)

 Ayo nglakoni
nglakoni sekabehane
sekabehane (Marilah menjalani seluruhnya
 Alloh kang bakal ngangkat
ngangkat drajate Allah bakal mengangkat derajatnya
Senajan asor toto dhohire Meski rendah tampilan lahiriahnya
 Ananging mulyo
mulyo maqom drajate
drajate namun mulia kedudukan derajatnya)

 Lamun palastro ing pungkasane (Saat tiba di penghujungnya


Ora kesasar roh lan sukmane tidaklah tersesat ruh dan sukmanya
 Den gadang Alloh swargo manggone
manggone disanjung Allah surga tempatnya
Utuh mayite ugo ulese utuh jasadnya juga kafannya)

MPA 314 / November 2012 35

Anda mungkin juga menyukai