Anda di halaman 1dari 6

NAMA : NURYSTHA EKHA MARGYANTARIE PUTRY

NIM : 858564179

TUGAS TUTORIAL 2

PENGEMBANGAN KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN DI SD (PDGK4502)

SOAL :

No. Soal Skor


1 Setiap pengembangan kurikulum selalu menambahkan hal baru dalam 15
pendidikan, Atas dasar analisis saudara bagaimana prospek pengembangan
kurikulum yang sudah dilakukan. Apakah prospek pengembangan sesuai
dengan mplementasi pengembagan kurikulum yang bisa dilakukan? Berikan
tanggapan saudara..
2 Pengembangan kurikulum terus dilakukan sebagai salah satu upaya 25
perbaikan pendidikan di Indonesia dari tingkat makro sampai dengan
mikro. Bagaimanakan model pengembangan yang bisa dilakukan baik skala
makro maupun mikro? Serta uraikan pengembangan model tersebut.

3 Mewabahnya Covid-19 di Indonesia mendorong pemerintah pusat dan 25


daerah untuk mengeluarkan kebijakan-kebijakan baru, salah satunya
menghentikan sementara pembelajaran tatap muka di sekolah dan
mengalihkannya dengan Learning from home (Pembelajaran di rumah).
Desain model pembelajaran yang tertuang dalam Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP)yang sesuai dengan keadaan tersebut.
Skor Total 65

JAWABAN :

1. Menurut saya prospek pengembangan kurikulum yang sudah dilakukan sampai saat ini
sudah seuai dengan kebutuhan Pendidikan saat ini karena Kurikulum saat ini sudah sesuai
dengan era globalisasi dan perkembangan IPTEK yang semakin maju. Prospek
pengembangan sesuai dengan implementasi pengembangan kurikulum yang bisa
dilakukan adalah diharapkan pendidikan mampu melestarikan kehidupan mausia,
mendukung hak asasi manusia di berbagai belahan dunia, memberikan kehidupan
manusiawi yang layak, menegakkan dasar-dasar moral baru, dan mengantisipasi dampak-
dampak kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Jadi, dalam pengembangan kurikulum
mengenai kebutuhan pendidikan masa depan sebaiknya lebih mengkaji tentang
kemampuan dasar, kemampuan belajar sepanjang hayat, pemanfaatan teknologi, dan
pendidikan moral.
2. Model pengembangan yang bisa dilakukan dalam skala makro :

1. Model perencanaan rasional deduktif (rasional Tyler)

Model ini menitikberatkan logika dan bertitik tolak pada goals and objectives tetapi
cenderung mengabaikan problematika dalam lingkungan tugas. Model ini cocok untuk
sistem pendidikan yang sentralistik, dimana kurikulum dianggap sebagai alat
mengembangkan bidang sosial ekonomi.

2. The Rational Interactive Mode

Model ini memandang rasionalitas sebagai tuntutan kesepakatan atas perbedaan


pendapat yang tidak mengikuti aturan logik. Model ini sering disebut model situasional,
karena asumsi rasionalitasnya menekankan pada respon fleksibel kurikulum yang tidak
memuaskan. Hal ini merupakan refleksi suatu keyakinan ideologis masyarakat
demokrasi atau pengembangan kurikulum berbasis sekolah.

3. The Diciplines Model

Perencanaan ini menitikberatkan pada guru-guru untuk merancang sendiri kurikulum


berdasar standar sistemik tentang relevansi pengetahuan filosofis, sosiologi, dan psikologi.
4. Non Planning Model

Adalah suatu model berdasarkan pertimbangan intuitif guru dalam kelas sebagai bentuk
pembuatan keputusan, hanya sedikit upaya kecuali merumuskan tujuan khusus, formalitas
pendapat, dan analisis intelektual.

Model pengembangan yang bisa dilakukan dalam skala mikro :

Dengan bertindak dari pandangan the teacher as manager, pentingnya guru terlibat
dalam perencanaan kurikulum. Guru harus ikut bertanggung jawab dalam perencanaan
kurikulum, karena dalam prakteknya mereka adalah para pelaksana kurikulum dalam proses
belajar mengajar.

Tugas perencanaan guru sebelum melaksanakan pembelajaran adalah mengembangan


silabus yang sudah disepakati ke dalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Langkah-
langkah yang perlu dilakukan adalah: a) menganalisis SK, KD, dan Indikator, b) mendesain
program tahunan, program semester, silabus, pengalaman belajar, c) mengembangan rencana
dengan langkah-langkah, strategi, bahan, sumber, serta format penilaian, d)
mengimplementasikan dengan efektif dan efisien, e) melakukan evaluasi.

1. Model Meger dan Beach

Model perencanaan pelajaran ini pada dasarnya mencakup tiga langkah: 1) menentukan dan
menguraikan tujuan pembelajaran, 2) mengembangkan pelajaran sedemikian rupa untuk
mempertemukan dengan tujuan pembelajaran, 3) memperbaiki proses sampai diperoleh hasil
maksimal.

Menurut model ini, mata pelajaran yang ditampilkan dalam pengajaran diharapkan dapat
menopang atau merealisasikan tujuan pengajaran jabatan, yaitu: menjadikan anak didik
mampu menyelesaikan suatu pekerjaan dengan memuaskan, dan mampu memperbaiki
keterampilan melalui latihan atau praktik lebih lanjut.

Tujuan model ini adalah: pertama, pemahaman isi pelajaran, apa yang diperlukan dan
berapa kali ulangan, kedua, perlunya memperbaiki keterampilan melalui penampilan. Hal ini
merupakan masalah pokok, sehingga anak didik cukup mengenal tiap-tiap tugas, dan mereka
dapat mengungkapkan perbedaan pekerjaan antara benar dan salah.

Strategi pengajaran yang efektif hendaknya berorientasi pada penampilan. Penampilan akan
lebih baik daripada mengandalkan orientasi bahan, dengan menggunakan tugas sebagai dasar
dalam menentukan hal yang akan diajarkan, urutannya dan kedalamannya.
2. Model Prosedur dan Pembembangan Sistem Instruksional (PPSI)
Sistem instruksional dalam pengajaran adalah suatu sistem satu kesatuan yang terorganisasi
atas sejumlah komponen yang saling berkaitan dalam rangka mencapai tujuan yang
diinginkan. Sebagai suatu sistem, pengajaran mengandung sejumlah komponen antara lain
materi, metode, alat, dan evaluasi yang semuanya berorientasi untuk mencapai tujuan
instruksional yang telah dirumuskan.

3. Contoh RPP dalam masa Covid 19 (Daring)


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
SEKOLAH DASAR

Satuan Pendidikan : SD Negeri 2 Werungotok


Kelas / Semester : III / I
Tema 2 : Menyayangi Tumbuhan dan Hewan
Sub Tema 1 : Manfaat Tumbuhan Bagi Kehidupan Manusia
Muatan Terpadu : Bahasa Idonesia, Matematika, dan SBdP
Pembelajaran : 1
Alokasi Waktu : ..... Menit
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Bahasa Indonesia
1. Dibimbing melalui WA, siswa dapat membaca dongeng dengan lafal, intonasi, dan
ekspresi yang tepat.
2. Dibimbing melalui WA, siswa dapat mengidentifikasi informasi isi dongeng yang
didengar dengan tepat.
Matematika
3. Dibimbing melalui WA, siswa dapat menemukan sifat pertukaran pada
penjumlahan dengan tepat.
4. Dibimbing melalui WA, siswa dapat menggunakan sifat pertukaran pada
penjumlahan untuk menyelesaikan masalah dengan tepat.
SBdP
5. Dengan mengamati penjelasan guru, siswa dapat mengidentifikasi bentuk pola
irama sederhana dengan bernyanyi dengan tepat.
6. Dengan kegiatan bersama-sama, siswa dapat memeragakan pola irama sederhana
pada lagu “Cemara” dengan tepat.
B. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN
1. Alat dan Bahan
- Buku pelajaran Tema 2
- Teks dongeng
- Teks lagu “Cemara”
- Gambar daun

2. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu
Pendahuluan • Melakukan pembukaan dengan 10 menit
salam dan dilajutkan dengan
membaca doa dipandu melalui
Grup WA (Orientasi)
• Mengaitkan materi sebelumnya
dengan materi yang akan
dipelajari dan diharapkan
dikaitkan dengan pengalaman
peserta didik (Apersepsi)
• Memberikan gambaran tentang
manfaat mempelajari pelajaran
yang akan dipelajari dalam
kehidupan sehari-hari
(Motivasi)
Kegiatan Inti Guru memberikan materi yang
berkaitan dengan Tema 2 dengan
muatan terpadu Bahasa Indonesia,
Matematika, dan SBdP melalui video
pembelajaran yang dikirim ke grup
WA
Penutup • Guru memeriksa pekerjaan 10 menit
siswa, yang selesai dan dikirim
di grup Wa langsug diperiksa
• Salam dan doa penutup melalui
grup Wa

C. PENILAIAN PEMBELAJARAN (ASESMEN)


1. Penilaian Sikap : Observasi selama kegiatan berlangsung
2. Penilaian Pengetahuan : Tes Tertulis,Tes lisan, dan Penugasan
3. Penilaian Keterampilan : Teknik penilaian kinerja,proyek, dan portofolio

Mengetahui Nganjuk, November 2021

Kepala Sekolah Praktikan

INDRIAN SUPHENI, SE,S.Pd,M.Aks. NURYSTHA EKHA M. P.

NIP. NIM. 858564179

Anda mungkin juga menyukai