PEMBAHASAN
Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2018 mulai berlaku sejak bulan Juli
penghasilan dari usaha yang diterima atau diperoleh dari wajib pajak yang
memiliki peredaran bruto tidak melebihi 4.8 miliar dalam 1 tahun pajak. Pajak
terutang yang harus dibayarkan adalah 0,5% dari peredaran bruto dan dengan
Batasan waktu tertentu. Batasan waktu yang ditentukan yaitu 7 (tujuh) tahun bagi
wajib pajak orang pribadi, 4 (empat) tahun bagi wajib pajak badan selain
berbentuk Perseroan Terbatas, 3 (tiga) tahun bagi wajib pajak yang berbentuk
Perseroan Terbatas dan setelah batas waktu berakhir wajib pajak harus
untuk berperan serta dalam kegiatan ekonomi formal serta lebih memberikan
keadilan kepada Wajib Pajak yang memiliki peredaran bruto tertentu yang telah
Dikutip dari (Mardiasmo, 2016:179) Pajak penghasilan (bagi Wajib Pajak dalam
negeri dan Bentuk Usaha Tetap) setahun dihitung dengan cara mengalihkan
penghasilan kena pajak dengan tarif pajak sebagaimana diatur dalam UU PPh
1. Wajib pajak badan usaha yang memiliki pendapatan bruto sampai dengan Rp.
pajak
terutang : (12,5% x PPh yang mendapatkan fasilitas) + (25% x PPh yang tidak
mendapatkan fasilitas)
3. Wajib pajak badan usaha yang memiliki pendapatan bruto lebih dari
4.3.1 Laporan Laba Rugi dan Laporan Koreksi Fiskal pada CV.SKK
CV. SKK merupakan wajib pajak badan jenis perdagangan/retail yang ada di
Berikut adalah laporan intisari laba rugi tahun 2017 dari CV. SKK :
Tabel 1. Laporan Intisari Laba Rugi Tahun 2017 CV. SKK
Laporan laba rugi CV. SKK menunjukan bahwa CV. SKK memiliki pendapatan
menghasilkan laba bruto senilai Rp. 529.652.543,00 dan dikurangi dengan total
biaya senilai Rp. 250.282.932,00 dan PPh final senilai Rp. 17.655.085,00
Koreksi Fiskal
Periode Januari s/d Desember 2017
CV. SKK
Laba (Rugi) Komersial Rp 261.714.526,00
Koreksi Positif
1. Beban PPH Final Rp 17.655.085,00
Total Koreksi Positif Rp 17.655.085,00
PENGHASILAN KENA PAJAK (RUGI) Rp 279.369.610,00
(sumber data : Adiyanto Consultant Management)
Pada koreksi fiskal CV.SKK menunjukan bahwa beban PPh final senilai
penghasilan kena pajak (Beda Tetap) sehingga menambah laba kena pajak
pasal 17.
4.3.2 Laporan Laba Rugi dan Laporan Koreksi Fiskal pada CV.PRN
CV. PRN merupakan wajib pajak badan jenis perdagangan/retail yang ada di
daerah Tegal berdiri sejak tahun 2003. Berikut laporan laba rugi dan koreksi
Berikut adalah laporan intisari laba rugi CV. PRN Tahun 2017 :
Tabel 4. Laporan Intisari Laba Rugi CV. PRN Tahun 2017
Laporan laba rugi CV. PRN menunjukan bahwa CV. PRN memiliki
Berikut adalah hasil laporan koreksi fiskal CV. PRN tahun 2017 :
Koreksi Fiskal
Periode Januari s/d Desember 2017
CV. PRN
3. Beban pph final senilai Rp. 108.000 karena termasuk pada biaya-biaya
4.3.3 Laporan Laba Rugi dan Laporan Koreksi Fiskal pada CV. JBM
CV. JBM merupakan wajib pajak badan jenis manufaktur yang ada di daerah
semarang berdiri sejak tahun 2000. Berikut laporan laba rugi dan koreksi fiskal
Berikut adalah hasil laporan intisari laba rugi tahun 2017 CV. JBM :
Tabel 7. Laporan Intisari Laba Rugi Tahun 2017 CV. JBM
Laporan laba rugi CV. JBM menunjukan bahwa CV. JBM memiliki
358.563.851,00.
Berikut adalah hasil laporan koreksi fiskal CV. JBM pada tahun 2017 :
Tabel 8. Laporan Koreksi Fiskal Tahun 2017 CV. JBM
Koreksi fiskal
Periode Januari s/d Desember 2017
CV. JBM
Koreksi Positif Koreksi Negatif
Laba (rugi) komersial Rp 358.563.851,00
Diskon penjualan Rp 200.000,00 - Rp 200.000,00
Penyusutan Rp 5.022.000,00 - Rp 5.022.000,00
Bunga Rp 134.103,00 (Rp 134.103,00)
Entertainment Rp 37.587.000,00 - Rp 37.587.000,00
Gaji & bonus Rp 8.700.800,00 - Rp 8.700.800,00
Kesejahteraan pegawai Rp 16.686.300,00 - Rp 16.686.300,00
Pajak & materai Rp 17.890.000,00 - Rp 17.890.000,00
Pemeliharaan & keamanan Rp 2.736.200,00 - Rp 2.736.200,00
Perjalanan dinas Rp 1.892.800,00 - Rp 1.892.800,00
Penghapusan piutang Rp 11.240.000,00 Rp 11.240.000,00
Promosi & pemasaran Rp 6.811.900,00 - Rp 6.811.900,00
Penghasilan kena pajak
Rp 467.196.748,00
(rugi)
(sumber data : Adiyanto Consultant Management)
Pada koreksi positif CV.JBM terdiri dari:
dalam faktur.
untuk pegawai.
pemilik usaha.
9. Penghapusan piutang Rp 11.240.000,00 karena merupakan biaya-
= Rp 10.350.011,00 = Rp 58.399.593,00
Diketahui bahwa pendapatan CV.JBM tahun 2017 senilai Rp.
4.3.4 Laporan Laba Rugi dan Laporan Koreksi Fiskal pada PT.AKB
PT. AKB merupakan wajib pajak badan jenis manufaktur yang ada di daerah
semarang berdiri sejak tahun 2005. Berikut laporan laba rugi dan koreksi fiskal
Berikut adalah hasil laporan intisari laba rugi tahun 2017 PT. AKB :
Tabel 10. Laporan Intisari Laba Rugi Tahun 2017 PT. AKB
ditambah dengan persediaan awal barang jadi senilai Rp. 133.559.000 dan
1.731.322.800,00.
pajak yang tidak dapat dikurangkan pada penghasilan kena pajak (beda
tetap)
natura/kenikmatan.
Pasal17 :
= Rp 19.488.250,00 = Rp 225.733.125,00
Tahun 2018 dan PPh Pasal 17 dari 2 perusahaan retail dan 2 perusahaan
Nama Usaha CV. SKK CV. PRN CV. JBM PT. AKB
Jenis Usaha Retail Retail Manufaktur Manufaktur
Pendapatan/Tahun Rp 1.765.508.475,00 Rp 3.853.399.692,00 Rp 2.070.002.151,00 Rp 3.897.650.000,00
Laba Fiskal Rp 279.369.611,00 Rp 969.588.558,00 Rp 467.196.748,00 Rp 1.805.864.997,00
PP no 23 tahun
Rp 8.827.542,00 Rp 19.266.998,00 Rp 10.350.011,00 Rp 19.488.250,00
2018
PPh Pasal 17 Rp 34.921.201,00 Rp 121.198.570,00 Rp 58.399.593,00 Rp 225.733.125,00
Selisih Rp 26.093.659,00 Rp. 101.931.572,00 Rp. 48.049.582,00 Rp. 206.244.875,00
Rp 26.093.659,00 : Rp. 101.931.572,00 : Rp. 48.049.582,00: Rp. 206.244.875,00 :
Presentase Rp.8.827.542,00 Rp.19.266.998,00 Rp.10.350.011,00 Rp.19.488.250,00
perbandingan x100 = x100 = x100 = x100 =
295,6% 529% 464% 1058%
1. CV. SKK terutang pajak tahun 2019 senilai Rp. 8.827.542 (stelsel anggapan)
sedangkan jika CV. SKK menggunakan tarif sesuai PPh Pasal 17 maka
2. CV. PRN terutang pajak tahun 2019 senilai Rp. 19.266.998 (stelsel anggapan)
sedangkan jika CV. PRN menggunakan tarif sesuai PPh Pasal 17 maka
sedangkan jika CV. JBM menggunakan tarif sesuai PPh Pasal 17 maka
4. PT.AKB terutang pajak tahun 2019 senilai Rp. 19.488.250 (stelsel anggapan)
sedangkan jika PT.AKB menggunakan tarif pajak sesuai PPh Pasal 17 maka
Dari data observasi yang didapat maka dapat disimpulkan bahwa jenis usaha
retail maupun manufaktur akan terutang pajak lebih tinggi ketika beralih pada
2018
mendorong masyarakat untuk berperan serta dalam kegiatan ekonomi formal serta
lebih memberikan keadilan kepada Wajib Pajak yang memiliki peredaran bruto
tertentu yang telah mampu melakukan pembukuan maka strategi yang bisa
perpajakan dalam pos biaya agar biaya tersebut dapat diakui menjadi
pengurang laba dan tidak dikoreksi fiskal positif. Dari data laporan laba rugi
CV. SKK, CV. PRN, CV. JBM dan PT. AKB dapat disimpulkan bahwa
banyak biaya yang harus dikoreksi fiskal positif sehingga menambah laba
dalam laporan tersebut maka akan mengurangi koreksi positif pada laporan
koreksi fiskal perusahaan. Pos biaya yang dikoreksi fiskal positif dan strategi