Anda di halaman 1dari 17

1

I.PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang


Tumbuhan air juga disebut hidrofit adalah tumbuhan yang telah menyesuaikan
diri untuk hidup pada lingkungan perairan, baik terbenam sebagian atau seluruh
tubuhnya. Tumbuhan air tergantung hidupnya pada air, tidak sekadar tanah yang
becek dan kadang-kadang kering, meskipun istilah hidrofit dipakai juga untuk
tumbuhan yang dapat beradaptasi dengan kondisi becek, namun sehari-hari tumbuh
pada kondisi tanah dengan kandungan air normal. karakteristik tumbuhan air yaitu
Kutikula tipis, Stomata yang terbuka sepanjang waktu karena air yang melimpah,
daun yang tipis dan lebar pada permukaan tanaman untuk pengapungan. Udara sacs
untuk pengapungan. Kecil akar, Akar ringan. Tumbuhan air adalah tumbuhan yang
sebagian atau seluruh daur hidup berada di air dan mempunyai peranan sebagai
produsen primer di perairan, jadi merupakan sumber makanan bagi konsumen primer
atau biofag (antara lain ikan).
Tanaman air adalah tumbuhan yang hidup dan telah beradaptasi di lingkungan
perairan. Media air tempat tumbuhnya bisa berupa air asin maupun air tawar.
Tanaman air tumbuh di area sekitar perairan atau di dalam air. Dapat tumbuh
mengapung secara keseluruhan, terendam sebagian, atau hanya sedikit bagian
tanaman yang muncul di atas permukaan air. Tumbuhan air yang tumbuh di danau
dan sungai dapat berfungsi untuk melindungi ikan dan binatang air lainnya. Tanaman
air dapat berfungsi sebagai tempat hidup hewan air invertebrata, menghasilkan
oksigen, serta menjadi sumber makanan bagi beberapa jenis ikan dan binatang air
lainnya. Tanaman air memiliki pengaruh besar pada kondisi tanah di bawah air yang
menjadi tempat tumbuhnya. Hal ini karena tanaman air dapat membuat tekanan air
lebih rendah atau tidak terlalu tinggi serta mampu menangkap polusi
air dan sedimentasi. Tumbuhan air mempunyai kemampuan beradaptasi dengan
lingkungannya untuk dapat bertahan hidup di perairan. Adaptasi paling mendasar
adalah dengan membentuk sel-sel internal tumbuhan berukuran ringan dan memiliki
2

jenis daun yang bisa mengambang. Tanaman air hanya bisa tumbuh di dalam air atau
pada tanah lumpur yang bercampur dengan air. Ukuran tanaman yang hidup perairan
sangat bervariasi, meliputi tumbuhan berukuran besar hingga kecil.
Biomassa merupakan istilah untuk bobot hidup, biasanya dinyatakan sebagai
bobot kering, baik untuk seluruh ataupun sebagian tubuh organisme, populasi,
komunitas. biomassa tumbuhan merupakan jumlah total bobot kering semua bagian
tumbuhan hidup. biomassa tumbuhan bertambah karena tumbuhan menyerap
karbondioksida (CO2) dari udara dan mengubah zat ini menjadi bahan organik
melalui proses fotosintesis.

1.2.Tujuan
Tujuan praktikum ini untuk adalah untuk mengetahui cara menghitung biomassa
Berat kering suatu Individu spesies Tumbuhan air di waduk Fakultas Perikanan Dan
kelautan, Unri.

1.3.Manfaat
Agar praktikan mampu memahami cara menghitung biomassa Berat kering suatu
Individu spesies Tumbuhan air di waduk Fakultas Perikanan Dan kelautan, Unri.
3

II. METODOLOGI PRAKTIKUM

2.1. Waktu dan tempat


Praktikum ini dilakukan pada hari Senin tanggal 11 April 2022 bertempat di
Waduk Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Riau, kemudian pada hari yang
sama dilakukan Penimbangan Biomassa berat kering Tumbuhan air di Laboratorium
Biologi Perairan jurusan Manajemen Sumberdaya Perairan Fakultas Perikanan dan
Kelautan, Universitas Riau.

2.2. Bahan dan Alat


Pada praktikum ini, bahan dan alat yan digunakan adalah seperti pada Tabel 1.
Tabel 1. Bahan dan alat yang digunakan
Bahan Alat
Tumbuhan Kering Timbangan
Kantong Plastik
Kertas Karton
Lem/Double Tip
Cover Plastik

2.3. Metode Praktikum


Metode yang digunakan dalam perhitungan biomassa berat kering ini yaitu
dengan cara menimbang secara langsung dan memasukkan rumus perhitungannya.
sedangkan metode untuk pembuatan herbarium yaitu dengan penjemuran dibawah
sinar matahari

2.4. Prosedur Praktikum


2.4.1. Menentukan Biomassa
Timbang lah spesies tumbuhan air yang sudah dikeringkan dan dimasukkan
kedalam kantong sebagai wadah untuk menimbang dan sebelumnya berat basah nya
4

juga ditimbang. setelah ditimbang, catat setiap hasil timbangan tiap spesies tumbuhan
kering yang didapat. Untuk perhintungan gunakan rumus :
BK Contoh
Total BK= x Total BB
BB Contoh

2.4.2. Pembuatan Herbarium


Ambil beberapa Jenis tumbuhan air yang akan dijadikan Herbarium, dicatat
warna asli, bau, tuber, tempat hidup dan informasi yang diperlukan. lalu keringkan
dengan memberi sasag dari bamboo pada alasnya. jemurlah dibawah sinar matahari.
setelah kira-kira cukup kering ambil dan setrika dengan dialasi kain bukan secara
langsung menempel pada tumbuhan.
Selanjutnya, siapkan karton dengan ukuran sesuai tumbuhan air yang akan
dijadikan Herbarium, tempel tanaman tersebut dengan lem atau double tip lalu
lengkapi dengan menambahkan taksonomi nya. agar lebih bagus, cover dengan
Plastik bening.

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1. Hasil
5

Pada praktikum ini didapatkan berat kering pada setiap spesies tumbuhan air
berbeda-beda, dimana berat kering tumbuhan air kiapu dengan berat kering yang
lebih tinggi. dengan hasil pada Tabel 2 :

Tabel 2. Perhitungan Berat Basah (BB) dan Berat Kering (BK) Tiap Spesies

No Spesies BB BK Total BB/Plot Total BK/Plot


1 2 3 1 2 3
1. Kiapu 2.640 140 568 1.310 1.130 30.12 69.46 59.92
Eceng 91.61 211.29 182.25
2. 310 50 568 1.310 1.130
Gondok
3. Keladi 60 10 568 94.66

Didapat dari hasil penimbangan biomassa nya, Total Berat kering nya
berbeda-beda setiap spiesnya karena pada tiap plotnya Total Berat basah nya berbeda.
dengan perhitungan sebagai berikut :
BK Contoh
Total BK= x Total BB
BB Contoh

a. Kiapu (Pistia stratiotes L.)


Plot 1.
140
Total BK = x 568
2.640

= 30.12

Plot 2.
140
Total BK = x 1.310
2.640
6

= 69.46
Plot 3.
140
Total BK = x 1.130
2.640

= 59.92

b. Eceng Gondok (Eichhornia crassipes)


Plot 1.
50
Total BK = x 568
310

= 91.61
Plot 2.
50
Total BK = x 1.310
310

= 211.29
Plot 3.
50
Total BK = x 1.130
310

= 182.25

c. Keladi (Colocasia esculenta)


Plot 1.
10
Total BK= x 568
60
7

= 94.66

3.3. Pembahasan
Pada hasil penimbangan Biomassa Bobot kering pada tiap Spesies plot
kuadrat di perairan waduk FPK Unri.
3.3.1.Kiapu (Pistia stratiotes L)
Kiapu (Pistia stratiotes) merupakan tumbuhan air yang biasa dijumpai
mengapung di perairan tenang atau kolam. Ia juga populer sebagai tumbuhan
pelindung akuarium. Tumbuhan ini adalah satu-satunya anggota marga Pistia.
Orang juga mengenalnya sebagai kayu apung atau kapu-kapu. Asal tumbuhan ini
tidak jelas namun telah diketahui menyebar di seluruh wilayah tropika dan
subtropika. Apu - apu dapat digunakan untuk menyerap logam - logam dalam
limbah industri. Apu-apu biasa digunakan sebagai tanaman hias kolam. Selain itu
apu-apu juga sering digunakan oleh para peternak ikan cupang untuk memfilter
air agar tetap jernih dan juga sebagai tempat berlindungnya ikan.
3.2.2 Eceng Gondok (Eichhornia crassipes)
Eceng gondok (Eichhornia crassipes) adalah salah satu jenis tumbuhan
air mengapung. Selain dikenal dengan nama eceng gondok, di beberapa daerah
di Indonesia, eceng gondok mempunyai nama lain seperti di
daerah Palembang dikenal dengan nama Kelipuk, di Lampung dikenal dengan
nama Ringgak, di Dayak dikenal dengan nama Ilung-ilung, di Manado dikenal
dengan nama Tumpe. Eceng gondok pertama kali ditemukan secara tidak sengaja
oleh seorang ilmuwan bernama Carl Friedrich Philipp von Martius, seorang
ahli botani berkebangsaan Jerman pada tahun 1824 ketika sedang melakukan
ekspedisi di Sungai Amazon Brasil.] Eceng gondok memiliki kecepatan tumbuh
yang tinggi sehingga tumbuhan ini dianggap sebagai gulma yang dapat merusak
lingkungan perairan. Eceng gondok dengan mudah menyebar melalui saluran air
ke badan air lainnya.
8

3.2.3 Keladi (Colocasia esculenta L. )


Keladi (Colocasia esculenta L.) adalah tumbuhan penghasil umbi-
umbian yang cukup penting. Tanaman ini berasal dari suku talas-talasan
atau Araceae. Diduga asli berasal dari Asia Tenggara atau Asia Tengah bagian
selatan, talas diperkirakan telah dibudidayakan manusia sejak zaman purba,
bahkan pada zaman sebelum padi ditanam orang. Kini talas telah menyebar ke
berbagai belahan dunia, termasuk India, Tiongkok, Afrika Barat dan Utara,
dan Hindia Barat. Talas merupakan makanan pokok, selain sukun, di beberapa
kepulauan di Oseania. Di Indonesia, talas populer ditanam di hampir semua
daerah.

3.3.4. Herbarium
Herbarium adalah suatu koleksi spesimen tumbuhan yang diawetkan
berikut data terkait yang digunakan untuk keperluan penelitian ilmiah. Istilah
herbarium dapat juga merujuk pada bangunan atau ruangan di mana spesimen-
spesimen tersebut disimpan; atau pada lembaga ilmiah yang tidak hanya
menyimpan, tetapi juga menggunakannya untuk penelitian. Spesimen-spesimen
tersebut bisa berupa tumbuhan utuh atau bagian tumbuhan; biasanya tumbuhan
ini dalam bentuk kering yang dilekatkan pada selembar kertas, namun tergantung
pada bahannya, dapat juga disimpan dalam kotak atau disimpan dalam alkohol
atau bahan pengawet lain. Spesimen-spesimen dalam sebuah herbarium sering
digunakan sebagai bahan referensi dalam menjelaskan takson tumbuhan,
beberapa spesimen mungkin merupakan tipe. Istilah yang sama sering digunakan
dalam mikologi untuk menjelaskan koleksi serupa dari fungi yang diawetkan,
atau jika tidak, dikenal sebagai fungarium. Xylarium adalah herbarium yang
mengkhususkan diri pada spesimen kayu. Istilah hortorium (seperti
pada Hortorium Liberty Hyde Bailey) kadang-kadang telah dipergunakan sebagai
sebuah herbarium yang mengkhususkan diri dalam mengawetkan bahan
sumber hortikultura.
9

Indonesia menjadi salah satu negara dengan koleksi herbarium terlengkap di


dunia. Sekitar 2 juta koleksi spesimen, meliputi spesimen kering (1,280 juta);
spesimen basah (50.000); juga mikrob jamur dan fosil. Spesimen itu tersimpan di
Herbarium Bogoriense Museum yang ada di Bogor, Jawa Barat. Herbarium
Bogoriense, yang sekarang menjadi Museum Etnobotani ini merupakan salah
satu herbarium tertua dan terlengkap di wilayah Asia Tenggara; dan menjadi
nomor tiga terbesar di dunia setelah herbarium di Leiden, Belanda dan herbarium
di Kew, Inggris. Oleh karenanya menjadi acuan para peneliti dari Indonesia dan
luar negeri, khususnya untuk flora tropika Indonesia
10

IV. KESIMPULAN DAN SARAN

4.1. Kesimpulan
Pada hasil praktikum ini, didapatkan nilai Total Berat Kering nya berbeda
pada setiap plot. Kiapu merupakan salah satu Spesies dengan Total Berat Kering yang
tinggi, dikarenakan Total Berat basah nya juga tinggi. dan untuk Keladi hanya 1 Plot
yang didapat, maka nilai Berat kering nya rendah.
Sedangkan Herbarium, tumbuhan yang diawetkan adalah Kiapu yang lengkap,
akar, batang dan juga daun. pembuatan herbarium dilakukan dengan penjemuran
dibawah sinar matahari dan disetrika.

4.5 Saran
Saran untuk para praktikan yaitu agar selalu menjaga kebersihan laboratorium
demi kenyamanan bersama, dan selalu konsisten dengan Prosedur praktikum yang
dibimbing oleh Asisten Laboratorium.
11

DAFTAR PUSTAKA

Aidi, S. (2018). Identifikasi Jenis Tumbuhan Air Di Telaga Kermata Kecamatan


Saronggi (Sumenep) Dan Potensinya Sebagai Sumber Belajar Biologi. Jurnal
Pembangunan Berkelanjutan, 3(1) 1 – 10

Edinburgh, Royal Botanic Garden. "Royal Botanic Garden Edinburgh - What is a


herbarium". www.rbge.org.uk. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-03-06.
Diakses tanggal 2016-03-25

Milne, J. M., K. J. Murphy, dan S. N. Thomaz. 2002. Morphological Variation in


Eichhornia azurea (Kunth.) and Eichhornia crassipes (Mart.) Solms. in
Relation to Vegetation Type and Environmental Factors in the Flood Plain of
the Rio Paraná, Brazil. Pages 171–174 Proc. 11th EWRS Int. Symp. on
Aquatic Weeds, Molietz, France.
12

LAMPIRAN
13

Lampiran 1. Bahan yang digunakan

Kiapu Kering Keladi Kering

Eceng Gondok
14

Lampiran 2. Alat yang digunakan

Timbangan Cover plastic

Kertas Karton
15

Lampiran 3. Dokumentasi

Penimbangan Berat Basah (BB) Penimbangan Berat Kering (BK)


16

Lampiran 4. Perhitungan

BK Contoh
Total BK = x Total BB
BB Contoh

a. Kiapu (Pistia stratiotes L.)


Plot 1.
140
Total BK = x 568
2.640

= 30.12
Plot 2.
140
Total BK = x 1.310
2.640

= 69.46
Plot 3.
140
Total BK = x 1.130
2.640

= 59.92

b. Eceng Gondok (Eichhornia crassipes)


Plot 1.
50
Total BK = x 568
310

= 91.61
Plot 2.
50
Total BK = x 1.310
310

= 211.29
Plot 3.
50
Total BK = x 1.130
310

= 182.25

c. Keladi (Colocasia esculenta)


Plot 1.
10
Total BK= x 568
60
17

= 94.66

Anda mungkin juga menyukai