Anda di halaman 1dari 4

I.

PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang


Produktivitas perairan merupakan laju penambatan atau penyimpanan energi
(cahaya matahari) oleh komunitas autotrof di dalam sebuah ekosistem perairan.
Produktivitas itu sendiri terdiri dari produktivitas primer (produsen) dan
produktivitas sekunder (konsumen: zoo plankton, ikan, benthos, dll) (Asriana &
Yuliana, 2012).
Perifiton adalah kumpulan jasad renik hewan maupun tumbuh-tumbuhan yang
hidup menetap di sekitar epifiton dalam perairan tawar. Sebagian besar perifiton
berupa Amoeba, cacing Rotaroria dan udang renik. Jasad renik tersebut melekat
pada permukaan yang terendam di dalam air. Menurut Hill dan Webster
(1982) perifiton adalah mikroalga penempel yang umumnya merupakan sumber
energi utama diperairan, keberadaannya sangat melimpah dan memiliki
peranan yang lebih besar dalam menentukan produktivitas primer dibanding
fitoplankton.
Perifiton memiliki peranan penting dalam jaring makanan di perairan.
Karakteristik perifiton sangat mudah terpengaruh oleh perubahan ekosistem
perairan sehingga dapat digunakan sebagai indikator biologi suatu wilayah.
Perifiton sebagai suatu kumpulan mikroorganisme yang tumbuh pada permukaan
bebas dari objek yang terendam air dan menutupinya berupa lendir (Azim et al.,
2002). Pada ekosistem perairan mikroorganisme perifiton menjadi suatu bagian
besar dari alga bentik yang berperan sebagai produsen primer (Azim et al., 2002).
Beberapa faktor yang mempengaruhi keadaan perifiton dalam
suatu perairan adalah kondisi fisik, kimiawi, dan biologi perairan. Perifiton pun
memiliki batasan toleransi tertentu terhadap beberapa parameter
lingkungan perairan.

1.2. Tujuan Praktikum


Tujuan dari praktikum ini yaitu untuk mengambil sampling perifiton pada
substrat alami dan mengidentifikasi dengan mikroskop.
1.3. Manfaat Praktikum
Manfaat dari praktikum ini untuk menambah wawasan dan Agar mahasiswa
mengetahui cara pengambilan sampling perifiton pada substrat alami di waduk
Faperika dan mampu mengidentifikasi kan perifiton dengan mikroskop.
II.METODOLOGI PRAKTIKUM

2.1. Waktu dan tempat


Praktikum ini dilakukan pada hari Rabu tanggal 13 April 2022 bertempat
di Waduk fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Riau, kemudian pada hari
yang sama dilakukan identifikasi Perifiton di Laboratorium Produkivitas perairan
jurusan Manajemen Sumberdaya perairan fakultas perikanan dan Kelautan,
Universitas Riau.
2.2. Alat dan bahan
Alat yang digunakan adalah sikat gigi, botol sampel, penggaris,
mikroskop, pipet tetes. sedangkan bahannya yaitu sampel perifiton dari substrat
alami dan Aquades lugol.
2.3 Metode Praktikum
Metode yang digunakan pada praktikum ini yaitu dengan pengambilan
sampel secara langsung dengan metode kerik. data dan informasi didapat dengan
mengamati dengan mikroskop di Laboratorium produktivitas perairan.
2.4. Prosedur Praktikum
2.4.1. Pengambilan sampel Perifiton
Ambil substrat (batu) dari stasiun pengamatan, posisikan batu sesuai saat
seperti diperairan. lalu ukurlah titik substrat yang akan dikerik. kemudian semprot
permukaan substrat dengan aquades sambil dikerik dengan sikat gigi. jangan lupa
tampung dengan botol sampel. kemudian tetesi dengan lugol 2-3 tetes.
2.4.2. Pengamatan dibawah mikroskop
Bawa sampel perifiton tadi kelaboratorium untuk diidentifikasi dengan
mikroskop. siapkan objek glass yang sudah disterilisasi lalu beri 1 tetes sampe dan
tutup dengan cover glass dan amati dibawah mikroskop.
III.HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1. Hasil

Anda mungkin juga menyukai