Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

PENDAPATAN NASIONAL PEREKONOMIAN


TUTUP SEDERHANA

Dosen Pengampu: Miftakhur Rohmah, M.Pd

Disusun Oleh:

Nurul Ngaini (2187203001)

Sinta Budi Kesuma (2187203061)

Bima Kusuma Putra (2187203009)

Then Dean (2187203120)

PRODI PENDIDIKAN EKONOMI

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NURUL HUDA

2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat
dan karunia-nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Peran Uang
Dalam Sistem Perbankan”. Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata
kuliah pengantar ekonomi makro yang nantinya akan diserahkan kepada dosen pengampu ibu
Miftakhur Rohmah, M.Pd. Sebuah kebanggan bagi kami dapat menyelesaikan makalah ini
yang mudah-mudahan dapat bermanfaat dan memperkaya ilmu pengetahuan.

Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih terbilang jauh dari kata
sempurna baik ditinjau dari susunan kalimat maupun isi, karena tidak sedikit kesulitan dan
hambatan yang kami temui dalam proses penulisan makalah ini. Akhir kata, semoga makalah
ini dapat bermanfaat khususnya bagi kami umumnya bagi pembaca sekalian.

Sukaraja, 06-04-2022

ii
DAFTAR ISI

COVER................................................................................................................................ i

KATA PENGANTAR......................................................................................................... ii

DAFTAR ISI....................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 4

A. Latar Belakang ............................................................................................................... 4

B. Tujuan ............................................................................................................................ 4

BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................... 5

A. Hakekat Perekonomian Tertutup.................................................................................... 5

B. Perhitungan Pendapatan Nasional Keseimbangan (Ekuilibrium)................................... 6

C. Angka Pengganda (Multiplier)....................................................................................... 6

D. Variabel Ekonomi Makro Keputusan Investasi.............................................................. 8

BAB III PENUTUP............................................................................................................. 9

A. Kesimpulan .................................................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................... 11

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ekonomi makro adalah ilmu yang mempelajari ekonomi secara keseluruhan. Studi
ekonomi ini khusus belajar tentang ekonomi dalam skala besar dan menyeluruh. Karena itu,
ekonomi makro sering kali dipakai sebagai instrumen untuk melakukan analisa dan
merancang serangkaian target kebijakan yang berkaitan dengan inflasi, tenaga kerja,
pertumbuhan ekonomi, dan keseimbangan neraca pembayaran yang berkelanjutan. Selain itu,
studi ekonomi makro adalah dapat digunakan untuk melakukan analisa terhadap produsen
secara menyeluruh. Ekonomi makro juga menganalisa konsumen dalam konteks bagaimana
mengalokasikan pendapatan untuk membeli produk barang dan menggunakan jasa.

Perekonomian tertutup (closed economy) adalah perekonomian yang tidak terdapat


transaksi dengan negara lain dalam bidang apapun baik sektor ekonomi, perdagangan,
maupun yang lainnya. Perekonomian suatu negara dikatakan tumbuh jika memiliki hubungan
diplomatik di bidang ekonomi. Negara yang memiliki perdagangan dengan negara lain
biasanya dari investasi, konsumsi, dan belanja pemerintah. Perekonomian tertutup dapat
tumbuh, tetapi tidak sebesar perekonomian terbuka. Keuntungan perekonomian tertutup yaitu
tidak adanya persaingan produsen dalam negeri, terhindar dari guncangan resesi atau depresi,
dan perekonomian lebih mandiri. Kerugian perekonomian tertutup antara lain dikucilkan dari
interaksi dunia internasional, sedikit variasi produk, dan sedikit pertumbuhan
ekonomi.Karena kebijakan yang bersifat autarki, maka masyarakat luar negeri tidak terlibat
sebagai pelaku ekonomi pada negara dengan perekonomian tertutup.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana Hakikat Perekonomian Tertutup?

2. Bagaimana Perhitungan Pendapatan Keseimbangan (Ekuilibrium)?

3. Bagaimana Angka Pengganda?

4. Variabel Ekonomi Makro terhadap Keputusan Investasi?

C. Tujuan

1. Mengetahui hakikat perekonomian tertutup

2. Memahami Perhitungan Pendapatan Keseimbangan

3. Memahami angka pengganda

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Hakekat Perekonomian Tertutup Sederhana

Yang dimaksud dengan perekonomian tertutup adalah suatu perekonomian yang tidak
mengenal hubungan ekonomi dengan Negara lain. Dalam perekonomian semacam ini kita
tidak akan menjumpai persoalan-persoalan yang timbul dari adanya transaksi-transaksi
ekonomi luar negeri, seperti eksport dan import. Sedangkan istilah sederhana disini kita
gunakan sekedar untuk menunjukkan bahwa perekonomian yang diberi predikat sederhana
tersebut tidak mengenal adanya transaksi ekonomi yang dilakukan pemerintah. Dengan
demikian bentuk perokoniman yang akan kita bahas adalah perekonomian tanpa hubungan
ekonomi dengan Negara lain dan tanpa adanya transaksi ekonomi oleh pemerintah.

Di dalam perekonomian tertutup sederhana ini pengeluaran masyarakat pada tiap


tahunnya, atau pada tiap satuan waktunnya, akan terdiri dari pengeluaran untuk konsumsi
rumah tangga dan pengeluaran untuk investasi. Pengeluaran total dari masyarakat tersebut,
sekaligus merupakan pendapatan masyarakat itu juga. Dengan cara lebih singkat, pernyataan
tersebut dapat ditulis:

Y=C+I

Dimana:

Y : Menunjukkaan besarnya pendapatan nasional per tahunnya

C : Menunjukkan besarnya konsumsi rumah tangga per tahun

I : Besarnya investasi per tahun

Dalam analisis sederhana tentang pendapatan nasional ini, investasi kita pandang
sebagai suatu variable yang eksogen. Yang dimaksud dengan variable yang tidak diuraikan
oleh model yang kita gunakan, melainkan merupakan variable-variabel yang ditentukan oleh
kekuatan-kekuatan yang berasal dari luar modal yang digunakan. Jadi dengan kata lain,
semua nilai dan pada variable yang eksogen kita anggap sebagai datum, atau sebagai suatu
variable yang nilainya tidak kita cari asalnya.

5
B. Perhitungan Pendapatan Nasional Keseimbangan (Ekuilibrium)

Yang dimaksud dengan pendapatan nasional ekuilibrium adalah tingkat pendapatan


nasional di mana tidak ada kekuatan ekonomi yang mempunyai tendensi untuk
mengubahnya. Pendapatan nasional dalam keseimbangan akan tercapai apabila dipenuhi
syarat : S = I Terdapat tiga buah cara untuk menemukan formula untuk menghitung tingkat
pendapatan nasional ekuilibrium. Kedua cara itu adalah sebagai berikut:

Y= C+ 1 C= a+cY Maka Y= a+cY+I Y-cY= a+ I (1-c) Y= a+ I Y= (a+1) Dengan


demikian formula (rumus) untuk mencari pendapatan nasional ekuilibrium adalah :

Y = 1/1-c (a+1).

Contoh soal Diketahui :

Fungsi konsumsi per tahun : C= 0,75 Y+ 20 milyar rp Besarnya investasi per tahun I= 40
milyar rp.

Ditanyakan :

a. Hitung besarnya Y,C,dan S dalam keseimbangan?

Penyelesaian :

a. Besarnya Y dalam keseimbangan: Y=1/1-c (a+1) = 1/1-0.75 (20+40) Y= 4(60)= 240


milyar rp Besarnya konsumsi keseimbangan : C= 0,75Y+20 = 0,75(240)+20 C= 200 milyar
rp Besarnya saving keseimbangan : S= Y-S = 240- 200 S= 40 miliyar

C. Angka Pengganda (Multiplier)

Apabila pada suatu ketika besarnya investasi tidak sama dengan besarnya saving,
maka akan terjadilah ketidakseimbangan dalam perekonomian pendapatan nasional,
pengeluaran konsumsi dan besarnya saving berada dalam keadaan disekuilibrium.
Pendapatan nasional besarnya akan terus berubah, sehingga tingkat pendapatan nasional
ekuilibrium yang baru akan tercapai, yaitu pendapatan nasional di mana besarnya sama
dengan besarnya investasi. Demikian juga halnya dengan pengeluaran konsumsi dan saving.
Hubungan antara perubahan investasi dan perubahan pendapatan nasional ekuilibrium yang
diakibatkan oleh perubahan investasi tersebut, diterangkan dalam konsep multiplier.

Multiplier adalah angka atau formula yang menunjukkan berapa kali lipat pendapatan
nasional akan berubah sebagai akibat adanya perubahan investasi. Pendapatan lain
mengatakan multiplier adalah bilangan dengan mana investasi harus kita kalikan, apabila kita
ingin mengetahui besarnya perubahan pendapatan nasional ekuilibrium yang diakibatkan oleh
perubahan investasi tersebut.

6
Angka pengganda atau multiplier bisa dihitung secara matematis. Menurut Husna
Ni’matul Uly dalam Ekonomi Makro Islam, rumus yang digunakan dalam perhitungan
multiplier adalah sebagai berikut:

k = 1/1-MPC atau k = 1/MPS

Keterangan:

k: Angka pengganda

MPC: Marginal Propensity to Consume

MPS: Marginal Propensity to Saving

Tujuan Analisis Angka Pengganda:

 Angka pengganda dilakukan karena beberapa tujuan. Tujuan-tujuan tersebut ialah:


 Mengidentifikasi besarnya perubahan pendapatan yang disebabkan oleh variabel-
variabel pengeluaran (konsumsi dan investasi)
 Mengetahui apakah terjadi beberapa kesenjangan dalam suatu sistem perekonomian.
Kesenjangan tersebut dapat berupa inflasi dan deflasi.
 Dapat menjadi pedoman atau rujukan dalam pengambilan kebijakan ekonomi suatu
negara.

Analisis angka pengganda memiliki beragam bentuk yang dapat digunakan sesuai dengan
permasalahannya. Berikut bentuk-bentuk angka pengganda:

1. Output Multiplier
Output multiplier adalah teknik analisis untuk mengukur jumlah output pendapatan
ekonomi sebagai bagian dari peningkatan pengeluaran.
2. Income Multiplier
Income multiplier adalah teknik perhitungan yang digunakan untuk mengukur
tambahan pendapatan (upah dan gaji, sewa, bunga dan keuntungan) dari kegiatan
ekonomi.
3. Employment Multiplier
Employment multiplier adalah teknik perhitungan yang dapat digunakan untuk
mengukur salah satu dari total jumlah pendapatan pekerjaan pada sektor-sektor
tertentu.
4. Government Revenue Multiplier
Government Revenue Multiplier adalah bentuk perhitungan yang digunakan untuk
mengukur pengaruh dar pendapatan pemerintah dari berbagai sumber yang
dihubungkan dengan peningkatan pengeluaran suatu sektor.
5. Gross Value Added Multiplier
Gross Value Added Multiplier adalah cara perhitungan yang didasari oleh besaran
balas jasa terhadap faktor produksi yang tercipta karena adanya kegiatan produksi.

7
D. Variabel Ekonomi Makro Terhadap Keputusan Investasi

Investasi adalah pengeluaran atau pembelanjaan penanaman-penanaman modal atau


perusahaan untuk membeli barang-barang modal dan perlengkapan-perlengkapan produksi
untuk menambah kemampuan memproduksi barang-barang dan jasa-jasa yang tersedia dalam
perekonomian. Secara umum, ada dua jenis bentuk aset yang dapat diinvestasikan, yaitu :

a. Real Investment Yaitu menginvestasikan sejumlah dana tertentu pada aset berwujud,
seperti tanah, emas, bangunan, mesin, dan lain-lain.
b. Financial Investment Yaitu menginvestasikan sejumlah dana tertentu pada aset
finansial, seperti dalam bentuk deposito, saham, obligasi, dan lain-lain.

Investasi memiliki hubungan positif dengan PDB atau pendapatan nasional, jika   
investasi naik, maka PDB akan naik, begitu juga sebaliknya, saat investasi turun maka PDB
akan ikut turun.

Dalam konteks yang sama, Harrod-Domar mengemukakan teori yang sangat melegenda
bahwa untuk menumbuhkan suatu perekonomian dibutuhkan pembentukan modal sebagai
tambahan stok modal. Pembentukan modal tersebut dipandang sebagai pengeluaran yang
akan menambah kesanggupan suatu perekonomian untuk menghasilkan barang-barang
maupun sebagai pengeluaran yang akan menambah permintaan efektif seluruh masyarakat.
Hal tersebut menuntut adanya investasi untuk menambah kemampuan memproduksi barang-
barang dan jasa yang dibutuhkan dalam perekonomian sebagai ”engine of growth”. Oleh
karena itu, tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan berkesinambungan pada umumnya
didukung oleh peningkatan ekspor dan investasi. Lebih jauh Harrod-Domar menekankan
pentingnya setiap perekonomian menyisihkan suatu proporsi tertentu dari pendapatan
nasionalnya untuk menganti barang-barang modal (gedung, peralatan, material) yang rusak
sebagai upaya  untuk menumbuhkan perekonomian,  sehingga diperlukan investasi-investasi
baru sebagai stok penambah modal.

Dalam teori ini menekankan bahwa investasi memiliki posisi yang sangat strategis dalam
tataran pembangunan perekonomian suatu negara. Disebutkan juga bahwa ada persyaratan
tertentu agar pertumbuhan yang mantap (steady state growth) dapat tercapai dan
pembangunan tidak tersendat-sendat.

Dengan mengambil studi kasus pada perekonomian negara maju, teori Harrod-Domard
menyimpulkan bahwa investasi memiliki pengaruh ganda untuk jangka panjang (long-term).
Pada satu sisi, investasi berpengaruh terhadap perkembangan produksi nasional suatu negara
karena tersedianya stok modal yang menjadi faktor penting kelangsungan dunia usaha. Di sisi
lain, investasi berpengaruh pada permintaan agregat. Oleh karena itu, untuk mencapai steady-
state growth atau pertumbuhan ekonomi yang mantap diperlukan kondisi di mana para pelaku
usahanya memiliki harapan dan pandangan yang cenderung stabil.

Investasi juga sebagai sarana dan motivasi dalam pelaksanaan pembangunan ekonomi
khususnya dalam upaya memperluas penggunaan tenaga kerja dalam meningkatkan produksi.

8
Kaum aliran klasik menganggap akumulasi kapital sebagai suatu syarat mutlak bagi
pembangunan ekonomi. Adanya pembangunan ekonomi diharapkan dapat meningkatkan
pendapatan. Jadi secara tidak langsung dapat dikatakan bahwa dengan melakukan
penananaman modal maka dapat meningkatkan pendapatan.

Sebagian ahli ekonomi memandang pembentukan investasi merupakan salah satu


faktor penting yang memainkan peran vital terhadap pertumbuhan dan pembangunan
ekonomi suatu negara. Ketika pengusaha atau individu atau pemerintah melakukan investasi,
maka akan ada sejumlah modal yang ditanam, ada sejumlah pembelian barang modal (yang
tidak dikonsumsi), tetapi digunakan untuk produksi, sehingga dapat memacu produktivitas
untuk menghasilkan barang dan jasa.

9
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Perekonomian tertutup adalah sistem perekonomian yang tidak memiliki hubungan


dengan negara asing. Ekonomi ini hanya ada secara teoritis. Sebab, pada kenyataannya, tidak
ada negara yang memiliki hubungan internasional di berbagai bidang. Beberapa negara
sedikit tertutup, tetapi tidak sempurna. Negara membatasinya pada sektor-sektor tertentu saja.

Alasan atau penyebab dari perekonomian tertutup adalah untuk memenuhi semua
kebutuhan melalui produksi dalam negeri.  Negara dengan ekonomi tertutup dapat tumbuh,
tetapi tidak secepat ekonomi terbuka. Untuk mendorong perekonomian domestik, negara
mengandalkan konsumsi rumah tangga, investasi bisnis, dan belanja pemerintah. Semua input
produksi berasal dari Jerman. Demikian pula, investasi  dalam perekonomian hanya
didasarkan pada tabungan nasional, tanpa masuknya modal asing.

10
DAFTAR PUSTAKA

Priyono, Tedy candra. 2016. Esensi Ekonomi Makro.Sidoarjo : Zifatama Publishing

https://materiips.com/perekonomian-tertutup

file:///C:/Users/Win%208/Downloads/5088-1-8081-1-10-20130408.pdf

11

Anda mungkin juga menyukai