NIM : 21919039 Matkul : Manajemen Keuangan Kontemporer Dosen : Dr. Dessy Isfianadewi, MM.
Resume Buku “CORPORATE FINANCE” karya Stephen A. Ross, Randolph W.
Westerfield, Jeffrey Jaffe (2010)
Chapter 1: Introduction to Corporate Finance
Keuangan perusahaan memiliki tiga bidang perhatian utama: 1. Penganggaran modal (capital budgeting): merupakan proses untuk merencanakan dan mengelola investasi jangk apanjang suatu perusahaan. Dalam penganggaran modal, manajer keuangan berupaya untuk mengidentifikasi peluang- peluang investasi untuk perusahaan yang memiliki nilai lebih tinggi dari pada biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh investasi tersebut. Bisa juga diartikan nilai dari arus kas yang dihasilkan oleh suatu asset akan melebihi biaya dari aser tersebut. 2. Struktur modal: merupakan gabungan tertentu dari utang jangka pendek dan ekuitas yang digunakan perusahaan untuk mendanai kegiatan operasinya. 3. Manajemen modal kerja (working capital management): mengacu pada asset jangka pendek perusahaan misalnya persediaan dan kredit yang diberikan kepada pelanggan dan liabilitas jangka pendek. Mengelola modal kerja perusahaan merupakan aktivtas sehari-hari untuk meastikan bahwa perusahaan memiliki sumber daya yang memadai untuk melanjutkan kegiatan operasionalnya dan menghindari berbagai hambatan yang berbiaya tinggi. Hal ini melibatkan sejumlah aktivitas yang terkait dengan penerimaan dan pengeluaran kas perusahaan. Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa keuangan perusahaan merupakan hal-hal yang terkait dengan pengelolaan uang perusahaan yang mencakup modal, kas, dan aset yang diterima hingga proses pinjaman usaha atau kredit. Tujuan keuangan perusahaan yang mencari keuntungan adalah untuk mengambil keputusan yang dapat memaksimalkan / meningkatkan nilai saham atau secara umum untuk meningkatkan nilai pasar dari ekuitas. Perusahaan adalah cara mengatur kegiatan ekonomi banyak individu. Perusahaan dibedakan menjadi tiga bentuk kepemilikan bisnis yaitu 1. Perusahaan Perorangan (sole proprietorship) adalah bisnis yang dimiliki atau dikelola oleh satu orang. Bentuk kepemilikan bisnis ini merupakan bentuk bisnis yang termudah untuk dibentuk dan dilakukan. Keuntungan dari kepemilikan tunggal ini diantaranya, mendapatkan semua laba, memiliki organisasi yang sederhana dikarenakan keharusan dokumen legal sangat terbatas, tidak harus mendirikan badan hukum terpisah, pengendalian seutuhnya sehingga dapat menghindari konflik dalam mengambil proses pengambilan keputusan dan memiliki pajak yang rendah. Kerugian dari kepemilikan tunggal ini diantaranya, bertanggungjawab atas semua kerugian, dana terbatas, dan keterampilan rendah. 2. Persekutuan (Partnership) adalah bisnis yang dimiliki dua orang atau lebih secara bersama-sama. Kemitraan mirip dengan kepemilikan tunggal, perbedaannya mereka memiliki dua atau lebih pemilik bisnis. Kemitraan terbagi dalam dua kategori : a. Kemitraan umum yaitu semua pemilik berbagi tugas dalam operasi bisnis dan dalam menanggung kewajiban untuk melunasi hutang, semua mitra pengusaha mempunyai tanggung jawab tidak terbatas b. Kemitraan terbatas yaitu perusahaan yang mempunyai beberapa mitra pengusaha dengan tanggung jawab terbatas, atau mitra pengusaha yang tanggung jawabnya terbatas kepada modal atau property yang di kontribusikan kepada perusahaan kemitraan tersebut. 3. Perseroan (corporation) adalah badan usaha yang diberikan banyak berbagai hak hukum dan entitas legal dengan otoritas untuk bertindak dan mempunyai kewajiban terpisah dari pemiliknya. Dalam perseroan besar pemegang sahan dan manajer biasanya merupakan kelompok yang terpisah. Sebagai akibat adanya pemisahan antara kepemilikan dan manajemen membuat bentuk perseroan memiliki beberapa keunggulan yaitu kepemilikan dapat dipindahtangankan dengan segera (relative mudah) sehingga kelangsungan perseroan tidak terbatas, perseroan meminjam uang atas Namanya sendiri sehingga para pemegang saham dalam perusahaan memiliki tanggung jawab yang terbatas atas utang – utang perseroan, jumlah kerugian terbesar bagi pemegang saham adalah hilangnya seluruh dana yang mereka investasikan di perseroan. Bentuk organisasi perseroan lebih unggul dibandingkan dengan bentuk perusahaan lainnya dalam hal menghimpun dana dan memindahkan kepemilikan. Hubungan antara para pemegang saham dan manajemen dinamakan hubungan keagenan (agency relationship). Hubungan tersebut akan terjadi kapan pun seseorang (pemilik) akan mempekerjakan pihak lain (agen) untuk mewakili kepentingan- kepentingannya. Pada seluruh hubungan keagenan, terdapat kemungkinan terjadinya benturan kepentingan antara pemilik dan agennya. Benturan kepentingan tersebut disebut dengan permasalahan keagenan (agency problem). Manajer akan bertindak sesuai dengan kepentingan para pemegang saham tergantung pada dua factor yaitu kompensasi manajerial dan pengendalian perusahaan. Manajemen dan para pemegang saham merupakan satu-satunya pihak yang memiliki kepentingan dengan keputusan perusahaan. Pemangku kepentingan (stakeholder) merupakan pihak selain pemegang saham atau kreditur yang berpotensi memiliki klaim terhadap arus kas perusahaan. Kelompok -kelompok tersebut juga akan berupaya untuk memperoleh pengendalian atas perusahaan, yang mungkin akan merugikan pemilik perusahaan.