Anda di halaman 1dari 16

Nama : Anisa Nurul Jannah

Nim : A1D119170
Ruang/Semester : R005/6
Mata Kuliah : Pembelajaran Mikro

UTS PEMBELAJARAN MIKRO


PGSD FKIP UNIVERITAS JAMBI

Jawablah pertanyaan di bawah ini!

1. Tuliskan dan Uraikanlah 8 keterampilan mengajar ? Kenapa guru perlu memahami dan
menerapkan 8 keterampilan dalam proses pembelajaran?
Jawaban :
a. Keterampilan bertanya
Bertanya merupakan suatu unsur yang selalu ada dalam proses komunikasi
pembelajaran. Keterampilan bertanya merupakan ucapan atau pertanyaan yang
dilontarkan guru sebagai stimulus untuk memunculkan atau menumbuhkan jawaban
(respon) dari peserta didik
Tujuan keterampilan bertanya :
 Memotivasi peserta didik agar terlibat aktif dalam proses pembelajaran
 Melatih kemampuan mengutarakan pendapat
 Merangsang dan meningkatkan kemampuan berfikir peserta didik
 Melatih peserta didik berfikir divergen
 Menumbuhkan kebiasaan menghargai pendapat orang lain.
 Menumbuhkan sikap kreatif pada peserta didik
 Mencapai tujuan pembelajaran

b. Keterampilan Menjelaskan
Keterampilan dasar mengajar menjelaskan dalam pembelajaran ialah
keterampilan menyajikan informasi secara lisan yang diorganisasi secara sistematis
untuk menunjukkan adanya hubungan antara satu bagian dengan lainnya, misalnya
antara sebab dan akibat, definisi dengan contoh atau dengan sesuatu yang belum
diketahui. Penyampaian informasi yang terencana dengan baik dan disajikan dengan
urutan yang cocok, merupakan ciri utama kegiatan menjelaskan.
Keterampilan menjelaskan adalah suatu keterampilan menyajikan bahan
belajar yang diorganisasikan secara sistematis sebagai suatu kesatuan yang berarti,
sehingga mudah dipahami para peserta didik
Tujuan keterampilan menjelaskan adalah untuk :
 Membimbing peserta didik memahami materi yang dipelajari.
 Melibatkan peserta didik untuk berpikir dengan memecahkan masalah-masalah.
 Memberi balikan kepada peserta didik mengenai tingkat pemahamannya, dan
untuk mengatasi kesalahpahaman mereka.
 Membimbing peserta didik untuk menghayati dan mendapat proses penalaran, serta
menggunakan bukti-bukti dalam pemecahan masalah.
 Menolong peserta didik untuk mendapatkan dan memahami hukum, dalil, dan
prinsip-prinsip umum secara objektif dan bernalar.

c. Keterampilan Menggunakan Variasi


Udin dan Winataputra (2000:745) mengatakan bahwa variasi adalah
keanekaan yang membuat sesuatu tidak monoton. Variasi dapat berwujud perubahan-
perubahan atau perbedaan-perbedaan yang sengaja dibuat untuk memberikan kesan
unik. Keterampilan menggunakan variasi merupakan keterampilan guru dalam
menggunakan bermacam kemmapuan dalam mengajar untuk memberikan rangsangan
kepada peserta didik agar suasana pembelajaran selalu menarik, sehingga peserta
didik bergairah dan antusius dalam menerima pembelajaran dan aktivitas belajar
mengajar dapat berlangsung secara efektif.
Terdapat tiga komponen variasi mengajar yakni : a) variasi gaya mengajar
seperti variasi suara, kontak pandang, pemusatan perhatian, kesenyapan, mimik dan
gerak, dan pergatian posisi dalam kelas, b) variasi penggunaan media dan bahan ajar,
dan c) variasi pola interaksi. Variasi stimulus adalah suatu kegiatan guru dalam
konteks proses interaksi belajar mengajar yang di tujukan untuk mengatasi kebosanan
peserta didik sehingga, dalam situasi belajar mengajar, peserta didik senantiasa
menunjukkan ketekunan, serta penuh partisipasi.
Tujuan penggunaan variasi dalam proses belajar mengajar :
 Menghilangkan kejemuan dalammengikuti proses belajar
 Mempertahankan kondisi optimal belajar
 Meningkatkan perhatian dan motivasi peserta didik
 Memudahkan pencapaian tujuan pengajaran

d. Keterampilan Memberikan Penguatan


Memberi penguatan atau reincorcement merupakan tindakan atau respon
terhadap suatu bentuk perilaku yang dapat mendorong munculnya peningkatan
kualitas tingkah laku tersebut di saat yang lain.
Tujuan penggunaan keterampilan memberi penguatan :
 Menimbulkan perhatian peserta didik
 Membangkitkan motivasi belajar peserta didik
 Menumbuhkan kemampuan berinisiatif secara pribadi
 Merangsang peserta didik berfikir yang baik
 Mengembalikan dan mengubah sikap negative peserta dalam belajar kea rah
perilaku yang mendukung belajar

e. Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran


Pada dasarnya keterampilan membuka dan menutup pelajaran adalah
keterampilan yang berkaitan dengan kegiatan atau usaha yang dilakukan oleh seorang
guru dalam memulai dan mengakhiri suatu pelajaran. Abimanyu (2008) secara singkat
mengemukakan bahwa membuka pelajaran adalah kegiatan yang dilakukan oleh guru
untuk menciptakan suasana siap mental dan menimbulkan perhatian peserta didik agar
terpusat pada hal-hal yang akan dipelajari. Menutup pelajaran adalah kegiatan yang
dilakukan guru untuk mengakhiri kegiatan inti pelajaran. Hal senada juga
disampaikan oleh Wardani dan Julaeha (2007) bahwa kegiatan membuka pelajaran
merupakan kegiatan menyiapkan peserta didik untuk memasuki inti kegiatan
(kegiatan inti) sedangkan menutup pelajaran adalah kegiatan untuk memantapkan atau
menindaklanjuti topik yang akan dibahas
Tujuan membuka dan menutup pelajaran adalah :
 Untuk menimbulkan minat dan perhatian peserta didik terhadap pelajaran yang
akan dibicarakan
 Menyiapkan mental para peserta didik agar siap memasuki persoalan yang akan
dibicarakan
 Memungkinkan peserta didik mengetahui tingkat keberhasilan dalam pelajaran
 Agar peserta didik mengetahui batas-batas tugasnya yang akan dikerjakan

f. Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perseorangan


Keterampilan mengajar kelompok kecil adalah kemampuan guru melayani
kegiatan peserta didik dalam belajar secara kelompok dengan jumlah peseerta didik
berkisar antara 3 hingga 5 orang atau paling banyak 8 orang untuk setiap
kelompoknya. Sedangkan keterampilan dalam pengajaran perorangan atau pengajaran
individual adalah kemampuan guru dalam menentukan tujuan, bahan ajar, prosedur
dan waktu yang digunakan dalam pengajaran dengan memperhatikan tuntutan-
tuntutan atau perbedan-perbedaan individual peserta didik.
Tujuan guru mengembangkan keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan:
 Keterampilan dalam pendekatan pribadi
 Keterampilan dalam mengorganisasi
 Keterampilan dalam membimbing belajar
 Keterampilan dalam merencanakan dan melaksanakan KBM

g. Keterampilan Mengelola Kelas


Keterampilan mengelola kelas merupakan kemampuan guru dalam
mewujudkan dan mempertahankan suasana belajar mengajar yang optimal.
Tujuan umum pengelolaan kelas adalah menyediakan dan menggunakan
fasilitas kelas untuk bermacam-macam kegiatan belajar dan mengajar agar mencapai
hasil yang baik.
Tujuan dari pengelolaan kelas adalah :
 mewujudkan situasi dan kondisi kelas yang memungkinkan peserta didik
mengembangkan kemampuannya secara optimal
 Menghilangkan berbagai hambatan dan pelanggaran disiplin yang dapat merintangi
terwujudnya interaksi belajar mengajar
 Mempertahankan keadaan yang stabil dalam suasana kelas, sehingga bila terjadi
gangguan dalam belajar mengajar dapat dikurangi dan hindari
 Melayani dan membimbing perbedaan individual peserta didik
 Mengatur semua perlengkapan dan peralatan yang memungkinkan peserta didik
belajar sesuai dengan lingkungan social, emosional dan intelektual peserta didik
dalam kelas.
Tujuan khususnya adalah mengembangkan kemampuan peserta didik dalam
menggunakan alat-alat belajar, menyediakan kondisi-kondisi yang memungkinkan
peserta didik bekerja dan belajar, serta membantu peserta didik untuk memperoleh
hasil yang diharapkan emampuan mengelola kelas harus dimiliki oleh setiap guru,
karena guru adalah pihak yang berhubungan secara langsung dengan peserta didik.

h. Keterampilan Membimbing Diskusi Kelompok Kecil


Diskusi kelompok adalah suatu proses yang teratur yang melibatkan
sekelompok orang dalam interaksi tatap muka yang informal dengan berbagai
pengalaman atau informasi, pengambilan kesimpulan, atau pemecahan masalah.
Diskusi kelompok merupakan strategi yang memungkinkan peserta didik menguasai
suatu konsep atau memecahkan suatu masalah melalui satu proses yang memberi
kesempatan untuk berpikir, berinteraksi sosial, serta berlatih bersikap positif. Dengan
demikian diskusi kelompok dapat meningkatkan kreativitas peserta didik, serta
membina kemampuan berkomunikasi termasuk di dalamnya keterampilan berbahasa.
Diskusi kelompok kecil adalah suau proses belajar yang dilakukan dalam
kerjasama kelompok bertujuan memecahkan suatu permasalahan, mengkaji konsep,
prinsip atau kelompok tertentu. Untuk itu guru memiliki peran sangat penting sebagai
pembimbing agar proses diskusi dapat berlangsung sesuai dengan tujuan
pembelajaran

Berdasarkan uraian diatas, dapat diketahui mengapa guru perlu memahami dan
menerapkan 8 keterampilan dalam proses pembelajaran seperti yang telah dipaparkan
pada “Tujuan” pada masing – masing 8 poin keterampilan yang perlu dikuasi guru
untuk mengajar.

2. Buktikanlah menggunakan teori pembelajaran mengapa dalam pembelajaran perlu


memunculkan rasa ingin tahu pada siswa?
Jawaban :
Badan penelitian dan pengembangan, Pusat kurikulum kementrian Pendidikan
Nasional (2010: 9-10) mengemukakan nilai rasa ingin tahu merupakan “sikap dan
tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu
yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar”. Rasa ingin tahu biasanya berkembang apabila
melihat keadaan diri sendiri atau keadaan sekeliling yang menarik. Menurut Fadillah dan
khorida (2013:44) berpendapat “rasa ingin tahu adalah sikap dan tindakan yang selalu
berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari apa yang di pelajarinya,di
lihat,dan di dengar”.
Indikator Rasa Ingin Tahu :
Daryanto dan Darmiatun (2013:131) berpendapat bahwa Indikator rasa ingin tahu
adalah : “(1) Bertanya kepada guru dan teman tentang materi pelajaran, (2) bertanya
kepada sesuatu tentang gejala alam yang baru terjadi, (3) bertanya kepada guru tentang
sesuatu yang didengar dari radio atau televisi, (4) bertanya tentang berbagai peristiwa yang
dibaca dari media cetak”.
Menurut Harlen (1996 dalam Rafhy, 2014) “indikator sikap ilmiah pada dimensi
Sikap ingin tahu memiliki indikator: (1) Antusias mencari jawaban, (2) Perhatian pada
objek yang diamati, (3) Antusias pada proses sains, (4) Menanyakan setiap langkah-
langkah kegiatan”
Berdasarkan penjelasan diatas, berikut asalan pentingnya memunculkan rasa ingin
tahu dalam sebuah pembelajaran pada siswa :
a. Rasa ingin tahu membuat pikiran siswa menjadi aktif. Tidak ada hal yang lebih
bermanfaat sebagai modal belajar selain pikiran yang aktif. Siswa yang pikirannya
aktif akan belajar dengan baik, sebagaimana yang dijelaskan teori kontruktivisme, di
mana siswa dalam belajar harus secara aktif membangun pengetahuannya.
b. Rasa ingin tahu membuat siswa anda menjadi para pengamat yang aktif. Salah satu
cara belajar adalah yang terbaik adalah dengan mengamati. Banyak ilmu pengetahuan
yang berkembang karena berawal dari sebuah pengamatan, bahkan pengamatan yang
sederha sekalipun. Rasa ingin tahu membuat siswa lebih peka dalam mengamati
berbagai fenomena atau kejadian di sekitarnya. Ini berarti, dengan demikian siswa
akan belajar lebih banyak.
c. Rasa ingin tahu akan membuka dunia-dunia baru yang memantang dan menarik siswa
untuk mempelajarinya lebih dalam. Jika ada banyak hal yang membuat munculnya
rasa ingin tahu pada diri siswa, maka jendela dunia-dunia baru yang menantang akan
terbuka buat mereka. Banyak hal yang menarik untuk dipelajari di dunia ini, tetapi
seringkali karena rasa ingin tahu yang rendah yang siswa miliki, membuat mereka
melewatkan dunia-dunia yang menarik itu dengan entengnya.
d. Rasa ingin tahu membawa kejutan-kejutan kepuasan dalam diri siswa, dan meniadakan
rasa bosan untuk belajar. Jika jiwa siswa dipenuhi dengan rasa ingin tahu akan sesuatu,
maka mereka akan dengan segala keinginan dan kesukarelaan akan mempelajarinya.
Setelah memuaskan rasa ingin tahunya, mereka akan merasakan betapa
menyenangkannya hal tersebut. Kejutan-kejutan kepuasan ini akan meniadakan
perasaan bosan belajar.
3. Buatlah sebuah rancangan yang dapat memunculkan rasa ingin tahu pada siswa?
Jawaban :
Berikut cara memunculkan rasa ingin tahu pada siswa :
a. Ajari siswa untuk selalu membuka pemikiran mereka terhadap hal-hal baru, ataupun
hal-hal yang sudah pernah mereka pelajari.
b. Ajari siswa untuk tidak selalu menerima suatu hal sebagai sesuatu kebenaran yang
bersifat final.
c. Ajari siswa untuk selalu dan banyak bertanya.
d. Ajari anak untuk jangan pernah sekalipun memberikan label terhadap sesuatu hal
sebagai sesuatu yang membosankan atau tidak menarik
e. Ajari anak untuk melihat dan menyadari bahwa belajar itu sesuatu yang
menyenangkan.
f. Biasakan siswa untuk membaca beragam jenis bacaan untuk mengeksplorasi dunia-
dunia baru bagi mereka.

Contoh dalam rancangan pembelajaran :


Rasa ingin tahu siswa akan muncul jika diberikan situasi yang menimbulkan
tantangan bagi mereka. Salah satu model yang dimulai dengan memberikan rasa ingin tahu
siswa adalah model discovery learning. Pada model discovery learning siswa dituntut
untuk menemukan dari sebuah masalah yang diberikan oleh guru, dengan melakukan
aktivitas pengajuan masalah atau pertanyaan, siswa dapat menggali data atau informasi
yang diinginkannya untuk menyelesaikan suatu permasalahan, sehingga siswa
membutuhkan rasa ingin tahu yang lebih untuk memecahkan masalah tersebut.
Langkah model Discovery Learning menurut Tri Priyatni (2014:107) yaitu sebagai berikut
(1) Pemberian rangsangan
Pertama-tama pada tahap ini peserta didik dihadapkan pada sesuatu yang
menimbulkan kebingungan, kemudian dilanjutkan untuk tidak memberi generalisasi,
agar timbul keinginan untuk menyelidiki sendiri. Disamping itu, pendidik dapat
memulai kegiatan pembelajaran dengan mengajukan pertanyaan, anjuran membaca
buku, dan aktivitas belajar lainnya yang mengarah pada persiapan pemecahan
masalah. Stimulasi pada tahab ini berfungsi untuk menyediakan kondisi interaksi
belajar yang dapat mengembangkan dan membantu peserta didik dalam
mengekplorasi bahan.
(2) Identifikasi masalah dan merumuskan hipotesis
Setelah dilakukan stimulasi, langkah selanjutnya adalah pendidik memberi
kesempatan kepada peserta didik untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin agenda-
agenda masalah yang relevan dengan bahan pembelajaran, kemudian salah satunya
dipilih dan dirumuskan dalam bentuk hipotesis.
(3) Pengumpulan data
Ketika ekplorasi berlangsung, pendidikan juga memberi kesempatan kepada
peserta didik untuk mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya yang relevan
untuk membuktikan benar atau tidaknya hipotesis. Tahap ini berfungsi untuk
menjawab pertanyaan atau membuktikan benar atau tidaknya hipotesis, dengan
demikian anak didik diberi kesempatan untuk mengumpulkan berbagai informasi
yang relevan, membaca literatur, mengamati objek, wawancara dengan narasumber,
melakukan uji coba sendiri dan sebagainya.
(4) Pengelolaan data
Pengelohan data merupakan kegiatan mengolah data dan informasi yang telah
diperoleh para peserta didik melalui wawancara, observasi, dan sebagainya, lalu
ditafsirkan. Semua informasi hasil bacaan, wawancara, observasi dan sebagainya,
semuanya diolah, diacak, diklasifikasikan, ditabulasi, bahkan bila perlu dihitung
dengan cara tertentu serta ditafsirkan pada tingkat kepercayaan tertentu.
(5) Pembuktian
Pada tahap ini, peserta didik melakukan pemeriksan secara cermat untuk
membuktikan benar atau tidaknya hipotesis yang tetapkan tadi dengan temuan
alternatif, dihubungkan dengan hasil data. Selain, itu bertujuan agar proses belajar
berjalan dengan baik dan kreatif jika pendidik memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk menemukan suatu konsep, teori, aturan dan pemahaman melalui
contoh - contoh yang ia jumpai dalam kehidupannya.
(6) Menarik kesimpulan
Tahap generalisasi/menarik simpulan adalah proses menarik sebuah simpulan
yang dapat dijadikan prinsip umum dan berlaku untuk kejadian atau masalah yang
sama. Berdasarkan hasil verifikasi, maka dirumuskan prinsip-prinsip yang
mendasarigemeralisasi.”

Contoh langkah – langkah dalam pembelajaran IPA :


Kegiatan awal :
1) Guru mengucapkan salam
2) Guru menyiapkan siswa untuk berdoa
3) Guru melakukan absensi
4) Guru memotivasi siswa
5) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
6) Guru mengingatkan materi sebelumnya

Kegiatan inti :
 Eksplorasi
1) Guru memberikan uraian materi
2) Guru mengemukakan suatu masalah pada pembelajaran IPA
3) Guru mengajukan pertanyaan berkaitan dengan masalah
4) Guru mengkontruksikan siswa untuk membaca, bertanya, atau aktivitas
5) lainnya yang mengarahkan pada persiapan pemecahan masalah
 Elaborasi
1) Guru membagi siswa kedalam beberapa kelompok
2) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengidentifikasi agenda-
agenda masalah yang relevan dengan bahan pelajaran
3) Guru membimbing siswa untuk merumuskan hipotetsis (jawaban sementara)
4) Guru membimbing siswa untuk mengumpulkan informasi yang relevan untuk
membuktikan benar atau tidaknya hipotesis, dengan cara membaca literatur,
mengamati objek, wawancara dengan narasumber, melakukan ujicoba sendiri dan
sebagainya
5) Guru membimbing siswa untuk mengolah informasi menjadi jawaban dari
permasalahan
6) Guru membimbing siswa untuk membuktikan hasil dari hipotesis jawabannya
 Konfirmasi
1) Guru memberi kesempatan kepada tiap kelompok untuk menyampaikan hasil
pengolahan data yang terkumpul
2) Guru melakukan tanya jawab dengan siswa tentang hal-hal yang belum jelas dan
diketahuinya

Kegiatan Penutup :
1) Guru memberikan tugas kepada siswa sebagai umpan balik
2) Guru menutup pembelajaran dengan berdoa dan salam

4. Berilah argumentasi mengenai keterampilan 4C, kenapa guru perlu mengetahui dan
menerapakan keterampilan tersebut?
Jawaban :
Dalam pembelajaran abad 21 perlu memahami konsep ketrampilan 4C. dimana skill
4C ini mencakup sejumlah keterampilan personal dan sosial yang ada dalam pembelajaran
abad 21. Yaitu:  critical thinking, creativity, collaboration, dan communication. Yang
dimaksud dengan
1) Critical thinking adalah : dimana sesorang diarahkan kepada berpikir kritis dalam
memecahkan suatu masaalah atau suatu kasus (problem solving). Dalam memecahkan
suatu masaalah perlu melalui proses. Proses ini disebut juga dengan proses  melatih diri
untuk mencari kebenaran .
2) Creativity (Ketrampilan berkipkir Kreatif) disebut juga dengan berpikir  tanpa dibatasi
aturan yang cenderung mengikat. Seseorang dapat melihat suatu masaalah dari berbagai
perspektif atau sudut pandang sehingga pikirannya lebih terbuka dalam menyelesaikan
masalah.
3) Collaboration (Keterampilan Bekerja Sama atau Berkolaborasi) adalah suatu aktifitas
kerja sama kelompok yang terdiri  dua orang atau lebih untuk mencapai suatu tujuan
yang telah ditetapkan secara bersama. Dimana dalam berkoloborasi nantinya akan
terlatih dalam mencapai solusi terbaik dan dapat diterima oleh semua anggota
kelompok.
4) dan Communication. (Ketrampilan dalam Berkomunikasi) adalah suatu kemampuan
dalam mencapai ide atau pemikiran dilakukan secara jelas, efektif dan cepat.
Komunikasi  dimaknai sebagai kemampuan anak dalam menyampaikan ide dan
pikirannya secara cepat, jelas, dan efektif. Keterampilan ini terdiri dari sejumlah sub-
skill, seperti kemampuan berbahasa yang tepat sasaran, kemampuan memahami
konteks, serta kemampuan membaca pendengar (audience) untuk memastikan pesannya
tersampaikan. 

Perlunya guru mengetahui dan menerapkan kompetensi 4C :


Berbicara dunia Pendidikan  tentu perlu penyesuaian sesuai dengan zaman dan
keadaan karena pendidikan juga sifatnya dinamis , perlu ditata dan menyesuaikan  dengan
keadaan  dan sistem pendidikan abad sekarang.  Mengingat Pembelajaran Abad 21
merupakan pembelajaran yang mengintegrasikan kemampuan literasi, kecakapan
pengetahuan, keterampilan dan sikap, serta penguasaan terhadap teknologi. Dalam belajar,
bagaimana cara kita dapat mengintegrasikan semua hal yang disebutkan diatas. Untuk
melakukan sebuah perubahan atau inovasi tentu harus  dimulai  baik secara sendiri
maupun secara kelompok. Dengan kata lain belajar sebuah perubahan menuju kemajuan
dan pencapaian  sebuah harapan dan cita cita. Belajar  berkelanjutan bagi manusia
bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Pendidikan itu berlangsung
sepanjang hayat  (long life education).
Konsep Keterampilan 4C Pembelajaran Abad 21 di atas harus dimiliki oleh seluruh
peserta didik generasi milenial. Oleh guru selaku fasilitator dapat menerapkan konsep ini
dimulai dari pendidikan non formal jenjang PAUD, lembaga kursus, PKBM, dan
Pendidikan formal lainnya dari tingkat samapai tingkat SMA dan SMK, serta tingkat
Perguruan Tinggi.

5. Berikanlah diagnosis saudara berdasarkan teori dan keadaan real saat ini kenapa
pembelajaran menggunakan Teknologi Informasi Komunikasi (TIK), uraikanlah solusi
yang dapat anda sumbangkan pada daerah yang masih minim sarana dan parasarana
TIKnya?
Jawaban :
Alasan pentingnya menggunakan Teknologi Informasi Komunikasi (TIK) dalam dunia
pendidikan :
a. Informasi makin cepat diperoleh dan diakses untuk tujuan pendidikan pendidikan.
b. Munculnya inovasi e-learning membuat pembelajaran berkembang dan menunjang
kemudahan proses pendidikan.
c. Dengan menguasai TIK, terjadi kesetaraan untuk mengakses informasi atau ilmu
sebagaimana yang dimiliki oleh siswa-siswa di negara maju.
d. Materi tentang pelajaran dapat dibuat lebih menrik dan interaktif. Kini makin mudah
untuk mengakses informasi berkenaan dengan hasil penelitian orang atau pihak lain.
e. Pelajar dapat dengan mudah untuk memperoleh bahan ilmu pengetahuan untuk
mengerjakan tugas makalah, paper, dan sebagainya.
f. Sebagai bagian dari kemajuan TIK, internet menawarkan perpustakan digital terbesar
saat ini yang sangat mudah diakses.
g. TIK membantu sistem informasi lembaga pendidikan sehingga proses menajemen
kesiswaan semakin mudah dilakukan dan lancar.
h. Siswa menjadi lebih siap menghadapi persaingan di dunia kerja saat mampu menguasai
komputer dan penggunaannya

Solusi yang dapat disumbangkan pada daerah yang masih minim sarana dan parasarana
TIKnya :
a. Mengajak teman – teman yang memiliki sarana dan prasana untuk meminjamkan
sarana prasarana TIK yang ada saat melakukan demonstrasi tentang TIK di daerah
tersebut
b. Mencoba mengajukan permintaan kepada pemerintah terkait minimnya sarana
prasarana TIK yang terdapat disekolah tersebut
c. Menghimbau masyarakat luas untuk membantu daerah tertinggal dengan sumbangan
dana yang akan dimanfaatkan untuk melengkapi sarana prasarana TIK di daerah
tersebut melalui sosial media ataupun turun ke jalan untuk melakukan penggalangan
dana
d. Menggunakan barang milik pribadi (missal : laptop) untuk mendemonstrasikan
penggunaan TIK
e. Melakukan perizinan ke daerah yang terdapat sarana prasarana TIK agar warga daerah
yang tertinggal dapat menggunakannya bersama

6. Secara individu rancanglah sekanario pembelajaran di SD dengan memperhatikan 8


keterampilan mengajar, keterampilan 4C, pembelajaran berbasis masalah dan pengunaan
TIK.
Jawaban :
SKENARIO PEMBELAJARAN

Kelas : IV (Empat)
Tema : 3. Peduli terhadap makhluk hidup
Subtema : 2. Keberagaman Makhluk Hidup di Lingkunganku
Semester : I (Satu)

Mapel KD IPK Materi


Pokok
Bahasa 3.3 Menggali informasi dari 3.3.1 Membuat daftar  Tanya
Indonesia seorang tokoh melalui wawancara pertanyaan untuk Jawab
menggunakan daftar pertanyaan persiapan wawancara

4.3 Melaporkan hasil wawancara 4.4.1 Membuat


menggunakan kosakata baku dan pertanyaan tertulis
kalimat efektif dalam bentuk teks menggunakan kosa kata
tulis baku dan kalimat
efektif untuk persiapan
wawancara
IPA 3.8 Menjelaskan pentingnya 3.8.2 Mengidentifikasi  Membuat
upaya keseimbangan dan pentingnya peran poster
pelestarian sumber daya alam di hewan sebagai sumber
lingkungannya daya alam dalam
menjaga keseimbangan
4.8 Melakukan kegiatan upaya alam
pelestarian sumber daya alam
bersama orang-orang di 4.8.2 Membuat poster
lingkungannya tentang upaya
pelestarian hewan
sebagai sumber daya
alam
IPS 3.1 Mengidentifikasi karakteristik 3.1.3 Mengidentifikasi
ruang dan pemanfaatan sumber pemanfatan sumber
daya alam untuk kesejahteraan daya alam hayati bagi
masyarakat dari tingkat kota/ kesejahteraan
kabupaten sampai tingkat provinsi masyarakat.

4.1 Menyajikan hasil identifikasi 4.1.3 Menyajikan


karakteristik ruang dan informasi hasil
pemanfaatan sumber daya alam identifikasi
untuk kesejahteraan masyarakat pemanfataan sumber
dari tingkat kota/kabupaten daya alam hayati bagi
sampai tingkat provinsi kesejahteraan
masyarakat

Tujuan Pembelajaran:
1) Setelah mengamati gambar secara mandiri pada slide power point yang ditampilkan
melalui aplikasi zoom cloud meeting, siswa mampu membuat daftar pertanyaan untuk
persiapan wawancara dengan tepat.
2) Setelah mengamati gambar secara mandiri pada slide power point yang ditampilkan
melalui aplikasi zoom cloud meeting, siswa mampu membuat pertanyaan tertulis
menggunakan kosa kata baku dan kalimat efektif untuk persiapan wawancara dengan
benar.
3) Dengan diskusi pemecahan masalah melalui aplikasi zoom cloud meeting, siswa
mampu menyebutkan pentingnya peran hewan sebagai sumber daya alam dalam
menjaga keseimbangan alam dengan tepat.
4) Dengan membuat poster, siswa mampu menjelaskan tentang pentingnya peran hewan
sebagai sumber daya alam dalam menjaga keseimbangan alam dengan sistematis.
5) Dengan diskusi melallui WA, siswa mampu menjelaskan upaya pelestarian hewan
sebagai sumber daya alam dengan cermat
6) Dengan membuat poster , siswa mampu melakukan upaya pelestarian hewan sebagai
sumber daya alam dengan kepedulian yang tinggi.
7) Dengan mengamati gambar secara mandiri pada slide power point yang ditampilkan
melalui aplikasi zoom cloud meeting, siswa mampu mengidentifikasi pemanfaatan
sumber daya alam hayati bagi kesejahteraan masyarakat dengan tepat.
8) Dengan mengamati gambar secara mandiri pada slide power point yang ditampilkan
melalui aplikasi zoom cloud meeting, siswa mampu menyajikan informasi hasil
identifikasi pemanfaatan sumber daya alam hayati bagi kesejahteraan masyarakat
dengan penuh tanggung jawab

Alat/Media
Whatsapp Group, Google Form
(Peserta didik didampingi orangtua selama pembelajaran)

Bahan/Materi
Video Pembelajaran, foto peta konsep siswa, form E-LKPD.

Kegiatan pembelajaran
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Pendahulua  Guru memberikan salam dan mengajak semua siswa berdo’a menurut
n agama dan keyakinan masing-masing. Religius
 Menginformasikan tema dan tujuan pembelajaran Guru menyampaikan
tahapan kegiatan yang meliputi kegiatan mengamati, menanya,
mengeksplorasi, mengomunikasikan dan menyimpulkan.
Inti  Guru mengingatkan kembali materi tentang tumbuhan sebagai sumber
daya alam hayati yang harus dijaga keberadaannya. Communication
 Sebagai kegiatan pembuka, guru memperlihatkan gambar melalui
aplikasi zoom cloud meeting hewan di Indonesia yang dilindungi karena
hampir punah (Komodo, Badak Bercula Satu). Nasionalis
 Siswa mengamati foto burung Cendrawasih melalui aplikasi zoom cloud
meeting dengan teliti.
 Siswa menuliskan pertanyaan mengenai beragam hal yang ingin mereka
ketahui tentang burung tersebut.
 Siswa memberikan pertanyaan yang telah dibuat kepada teman melalui
aplikasi zoom cloud meeting untuk dijawab. Mereka kemudian saling
mendiskusikan jawabanannya.
 Siswa membaca senyap teks secara mandiri tentang burung
Cendrawasih dengan cermat
 Siswa menjawab pertanyaan bacaan secara mandiri tentang burung
Cendrawasih Siswa kemudian memilih satu jenis hewan yang menurut
mereka paling menarik.
 Siswa membuat daftar pertanyaan tentang hewan tersebut Critical
Thinking and Problem Solving. Daftar pertanyaan harus memuat hal-hal
berikut:
- Tempat tinggal hewan (dataran tinggi, dataran rendah, pantai). -
Manfaat hewan bagi penduduk setempat khususnya dan bagi rakyat
Indonesia umumnya.
- Upaya-upaya melestarikan dan menjaga keseimbangan hewan sebagai
bagian dari sumber daya alam bangsa Indonesia.
- Ciri-ciri atau bagian hewan dan manfaatnya bagi hewan tersebut.
 Siswa mendiskusikan daftar pertanyaan tersebut bersama guru secara
klasikal melalui aplikasi zoom cloud meeting Gotong Royong
 Siswa membaca teks melalui aplikasi zoom cloud meeting secara
mandiri tentang beragam jenis kupu-kupu Literasi
 Siswa berkreasi membuat poster ajakan untuk menjaga kelestarian satu
jenis hewan pilihan yang ada di daerah setempat. Creativity and
Innovation
 Siswa disarankan untuk memilih jenis hewan yang dilindungi karena
keberadaannya yang mulai langka
Penutup  Bersama-sama siswa membuat kesimpulan / rangkuman hasil belajar
selama sehari
 Bertanya jawab tentang materi yang telah dipelajari (untuk mengetahui
hasil ketercapaian materi)
 Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menyampaikan
pendapatnya tentang pembelajaran yang telah diikuti.
 Melakukan penilaian hasil belajar
 Mengajak semua siswa berdo’a menurut agama dan keyakinan masing-
masing (untuk mengakhiri kegiatan pembelajaran) Religius

Penilaian
1) Penilaian sikap : jujur, disiplin, sopan, tanggungjawab dan peduli.
2) Penilaian pengetahuan : mengerjakan latihan tes tertulis.
3) Penilaian Keterampilan : hasil karya poster

Anda mungkin juga menyukai