Anda di halaman 1dari 2

Modul 3

• Evaluasi pembelajaran pada hakikatnya adalah evaluasi program keputusannya diperoleh


dari hasil asesmen terhadap kegiatan belajar anak didik yang dilakukan melalui bermain.

• Mengevaluasi pembelajaran adalah salah satu ungkapan tanggung jawab moral profesi
pendidik yang dijadikan sebuah laporan kepada orang tua anak, dan sebagai salah satu dasar upaya
perbaikan peningkatan perencanaan dan pelaksanaan program pembelajaran berikutnya.

• Tujuan mengevaluasi pembelajaran ialah untuk mengetahui, memeriksa, meneliti apakah


hasil dari proses pembelajaran itu telah mendekati tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.

• Teknik yang dipakai dalam pengumpulan data antara lain, teknik observasi, catatan
anekdotal dan portofolio, ceklis, sampling waktu/kejadian.

• Penentuan fokus evaluasi dapat dikembangkan melalui kurikulum yang digunakan, dengan
mengkaji hasil belajar yang diharapkan serta indikatornya. Setelah mengetahui hasil belajar yang
diharapkan selanjutnya, guru dapat mengevaluasi dengan menggunakan berbagai teknik
pengmumpulan data.

Modul 4

• Asumsi-asumsi dasar asesmen berkaitan dengan: a. Penddikan Anak Usia Dini, b. Proses
Belajar, c. Pengetahuan, d. Pembelajaran

• Asumsi asesmen otentik :

1. Sasaran pemikiran asesmen otentik itu ialah pertama, terhadap proses interaksi antara anak
didik dengan lingkungan belajarnya. Kedua, terhadap proses interaksi antara individu anak itu
dengan kemampuannya yang sedang tumbuh bukan terhadap potensi bawaan lahir sebab potensi
anak itu berbeda-beda.

2. Melakukan asesmen perkembangan anak secara efektif dan bahwa perkembangan unik anak
dapat dilihat salah satunya kecerdasan jamak yang perlu dipertimbangkan dalam memaknai kegiatan
anak didik, sehingga dapat dilakukan prediksi yang valid mengenai kinerja anak berikutnya.

3. Jika konteksnya alami atau otentik maka asesmennya bisa memberikan informasi yang valid
mengenai pembelajarannya dan juga mengenai proses edukatifnya.

• Karakteristik inti asesmen otentik:

a. Asesmen sebagai proses pengumpupam data bukti

b. Fungsi asesmen ialah menelaah kebutuhan anak dan pemenuhannya

c. Rujukan asesmen meliputi banyak sumber bukti dan banyak aspek dari pengetahuan,
pengertian, sikap, dan keterampilan anak didik

d. Asesmen itu merupakan istilah unum yang meliputi segala metode pengumpulan data

e. Asesmen adalah proses mendeskripsikan dan memaknai data otentik kegiatan pembelajaran
anak didik dan bisa berfungsi sebagai kegiatan pembelajaran anak didik dan bisa berfungsi sebagai
bentuk pelaporan objektif mengenai kegiatan anak didik terutama kepada orang tua.

• Batasan operasional asesmen otentik ialah suatu proses mengamati, merekam dan
mengdokumentasikan proses dan hasil kegiatan anak didik, sebagai bukti kegiatan pendidikan yang
menjadi dasar pengambilan keputusan pendidikan yang berpengaruh pada kepentingan anak didik
itu sendiri.

• Asesmen pada anak TK yang tepat adalah asesmen otentik, yaitu asesmen yang
mengupayakan keadaan agar anak didik berperilaku seperti nalurinya, alami, murni, asli, dan
sebagaimana adanya sementara dia diakses.

• Asesmen otentik dilakukan utamanya melalui pengamatan dan oengambilan sampel karya
kerja anak didik yang bertujuan dan bermakna, serta pendekatannya selalu menyadari asas
perbedaan individu anak didik.

• Dalam merencanakan asesmen anak didik di TK haruslah lebih dahulu jelas A-B-D-nya yaitu,
A-pa yang mau diakses, B-agaimana cara mengaksesnya, dan akan D-iapakan data infoemasi hasil
pengasesan itu.

Modul 5

• Diingatkan bahwa (a) asesmen otentik harus berakar dari pengetahuan tentang
perkembangan dan cara belajar anak, (b) asesmen otentik berkaitan an terjalin dengan kurikulum
yang sesuai dengan perkembangan anak (DAP), dan (c) asesmen otentik dan kurikulum sesuai
perkembangan diangkat dengan memperhatikan konteks budaya tempat kehidupan anak.

• Untuk memahami sasaran asesmen otentik pendidik haru mengenal baik: (a) isi fakta
domain perkembangan dan kategori belajar anak, (b) substansi ragam domain yang akan dipakai.

• Asesmen otentik sangat bergantung pada strategi informal, yaitu strategi nontes, terutama
nontes baku. Asesmen dengan strategi informal mempunyai 5 karakteristik yang disyaratkan dalam
melakukan asesmen otentik.

• Asesmen informal menjadi formal dengan memenuhi kriteria ketat sehingga asesmen
informal menjadi valid, yaitu memperoleh data informasi yang sesuai dengan yang dimaksud dan
dapat dipergunakan sebagai dasar pengambilan keputusan evaluasi.

• Reliabilitas berarti konsistensi hasil pengukuran meski diukur lebih dari satu kali. Reliabilitas
dalam strategi asesmen informal juga harus konsisten pada gejala perubahan perkembangan anak,
melalui pengamatan terpusat yang berulang, bukan terhadap gejala kebetulan.

• Validitas berarti tes mengukur apa yang hendak diukur. Dalam strategi asesmen informal,
valid berarti bahwa inferensi apapun yang ditarik dari hasil asesmen otentik itu sudah cocok dan
bermakna.

• Teknik asesmen yang paling praktis untuk menangkap kinerja dan proses secara terus
menerus ialah: (a) pengamatan yang terampil, (b) pencatatan anekdotal, (c) ceklis, (d) sampel
produk, (e) sampling waktu/kejadian/peristiwa, (f) wawancara

Anda mungkin juga menyukai