Perlunya Mengkaji Arbitrase Syariah
Perlunya Mengkaji Arbitrase Syariah
Pengakuan terhadap arbitrase dalam hukum Islam terlihat dalam aI-Qur'an, seperti Kurangnya Edukasi: tidak mudah membawa dan menyadarkan pihak-pihak yang
mengenai penyelesaian perselisihan antara suami- istri melalui hakam (arbiter) bersengketa agar menyelesaikan sengketa melalui arbitrase dengan iktikad baik
sebagai juru damai (QS. an-Nisa' [4]: 35 dan 128). Dari sumber inilah arbitrase
Tidak Profesional/Salah Paham: kurangnya pemahaman hakim-hakim tentang
kemudian ditetapkan sebagai forum penyelesaian sengketa dalam tradisi hukum
arbitrase sehingga sering kali sengketa yang berdasarkan "klausul arbitrase"
Islam. Legalitas tahkim (arbitrase) diakui dalam al-Qur'an, seharusnya diselesaikan melalui arbitrase, tetapi Pengadilan Negeri tetap saja
hadis, maupun ijmak ulama. A. Perlunya Mengkaji Arbitrase Syariah menangani sengketa tersebut
pembiayaan, tidak tertutup kemungkinan terjadi sengketa (dispute) antara bank Pesat
dengan nasabah.
Dalam konteks ini, aktivitas perbankan syariah memerlukan peran yuridis di dalamnya Tidak terpenuhi hak dan kewajiban atau timbul ketidakpuasan dalam pelaksanaan
terutama ketika terjadi konflik agar dapat diselesaikan secara adil. Penyelesaian akad atau perjanjian. Eksistensi penyelesaian sengketa di luar peradilan telah diakui dengan pembentukan
sengketa diharapkan tidak merusak hubungan bisnis yang tengah berjalan Undang-Undang Nomor 30 Tahun 1999 tentang Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Ketentuan ini menunjukkan, arbitrase merupakan forum penyelesaian sengketa di luar
Kompleksitas akad dan beda pendapat antara bank syariah dengan nasabah dalam Sengketa (UUAAPS1999). peradilan yang ditunjuk berdasarkan pilihan para pihak yang bersengketa.
sehingga kelangsungan usaha para pihak tetap berlangsung secara produktif.
memahami dan menginterpretasi akad.
Oleh karena itu, aspek penyelesaian sengketa dalam transaksi keuangan pada Sengketa Sebagai salah satu pilihan forum penyelesaian sengketa perbankan syariah di luar
perbankan syariah menjadi sangat penting Berselisih dalam pelaksanaan prestasi bisa mengakibatkan terjadinya pelanggaran Dualisme Penyelesaian sengketa, yaitu melalui peradilan agama, arbitrase syariah perlu dan penting untuk diketahui dan dikaji,
perjanjian (breach of contract). mekanisme peradilan [litigasi] dan mekanisme di luar terutama mengenai prinsip-prinsip yang mendasari pola operasionalnya. Dengan
peradilan [non litigasi] kajian itu pelaku bisnis dan masyarakat perbankan syariah dapat lebih memahami
Pelanggaran terhadap akad merupakan bentuk potensial terjadinya sengketa di
prinsip-prinsip yang mendasari cara kerja arbitrase syariah
lingkungan perbankan syariah.
Kedua, arbitrase syariah menjadi pilar penting bagi bangunan perbankan syariah yang
berfungsi sebagai forum penyelesaian sengketa di luar mekanisme peradilan yang
dinilai lebih efisien.
Fakta ini terlihat dari jumlah perkara yang terdaftar di Badan Arbitrase Syariah Kelima, pemahaman terhadap keberadaan arbitrase syariah relatif masih belum
Nasional (BASYARNAS), yaitu dalam kurun waktu 1997-2009 hanya terdapat 17 banyak diketahui, yang ditandai belum berperan secara optimal dalam
perkara, dan baru memiliki 15 kantor perwakilan di daerah menyelesaikan sengketa perbankan syariah.
Pertama, pengaturan UUPS 2008 berimplikasi pada
pemberian kewenangan arbitrase syariah sebagai
salah satu pilihan forum dalam menyelesaikan
sengketa perbankan syariah.