Dosen Pengampu :
Dr. Dra Maria Goretti Wi Endang Nirowati Pamungkas
Disusun Oleh :
Kelompok 1
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
ILMU ADMINISTRASI
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat
dan karunia-Nya kepada kami sehingga kami bisa menyelesaikan penulisan makalah mengenai
“The Macroeconomic And Its Impact On Business” ini tepat pada waktu yang telah ditentukan.
Adapun penyusunan makalah ini disusun dengan tujuan untuk memenuhi tugas
perkuliahan dari mata kuliah Ekonomi Bisnis. Tidak lupa kami selaku penulis mengucapkan terima
kasih kepada Dr. Dra Maria Goretti Wi Endang Nirowati Pamungkas, selaku dosen mata kuliah
Ekonomi bisnis yang telah memberikan tugas ini sehingga kami dapat menambah wawasan dan
pengetahuan.
Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami
terbuka menerima segala kritik dan saran yang membangun guna menjadi acuan agar kami dapat
memperbaiki makalah ini menjadi lebih baik kedepannya. Kami berharap semoga makalah ini
dapat memberikan manfaat dan menambah wawasan bagi pembaca.
Tim Penyusun
ii
DAFTAR ISI
BAB II ............................................................................................................................................. 6
PEMBAHASAN ............................................................................................................................. 6
2.1 Pendapatan Nasional ............................................................................................................. 6
2.2 Metode Perhitungan GDP ..................................................................................................... 7
2.3 Komponen - Komponen dalam GDP .................................................................................... 9
2.4 Dampak Inflasi pada Biaya Produksi, Penawaran Uang dan Kebijakan Moneter ................ 9
2.5 Pengangguran: Jenis, Penyebab dan Akibat ........................................................................ 10
2.6 Keterkaitan Antara Inflasi dan Pengangguran, dan Bagaimana Dampaknya dalam Bisnis 12
2.7 Daur Hidup Bisnis ............................................................................................................... 13
2.8 Teori-Teori Pertumbuhan Ekonomi .................................................................................... 14
2.9 Peran Ekonomi dalam Bisnis .............................................................................................. 15
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Mengetahui Pendapatan nasional
4
2. Mengetahui metode untuk menghitung GDP
3. Mengetahui Komponen-komponen dalam GDP
4. Mengetahui dampak inflasi pada biaya produksi, penawaran uang dan kebijakan moneter.
5. Mengetahui pengangguran: jenis, penyebab dan akibat
6. Mengetahui keterkaitan antara inflasi dan pengangguran, dan bagaimana dampaknya
dalam bisnis
7. Mengetahui daur hidup bisnis
8. Mengetahui teori-teori pertumbuhan ekonomi
9. Mengetahui peran ekonomi dalam bisnis
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
5. Pendapatan perseorangan (Personal Income)
6. Pendapatan yang siap dibelanjakan (disposable income)
7
1. Metode Pendekatan Produksi
Dalam metode produksi, pendapatan nasional adalah jumlah nilai tambah
produk barang dan jasa yang dihasilkan oleh semua sektor perekonomian di suatu
negara. Perekonomian dikelompokkan menjadi sektor ekonomi dan lapangan kerja.
Jumlah sektor ekonomi dan lapangan kerja digunakan untuk keperluan perhitungan
pendapatan nasional antar negara, dan antar waktu di suatu negara. Pendapatan
nasional dihitung dengan cara:
Y = (Unit 1 x Harga 1) + Nilai tambah (Unit 2 x Harga 2) +m.. Nilai tambah
(Unit n x Harga n)
2. Metode Pendekatan Pendapatan
Pendekatan kedua yang digunakan untuk menghitung pendapatan nasional
adalah pendekatan pendapatan. Berdasarkan pendekatan pendapatan, pendapatan
nasional dihitung dengan menjumlahkan seluruh pendapatan yang diterima
masyarakat (pemilik faktor produksi) sebagai balas jasa yang mereka terima dalam
proses produksi meliputi:
1. Upah/gaji (w) = balas jasa pemilik tenaga kerja
2. Sewa I = balas jasa pemilik tanah
3. Bunga (i) = balas jasa pemilik modal
4. Keuntungan (profit/p) = balas jasa pengusaha
Jadi secara matematis, menurut pendekatan pendapatan, pendapatan
nasional dirumuskan sebagai berikut:
Y=r+w+I+p
Y = pendapatan nasional
r = pendapatan dari upah, gaji, dll.
W = pendapatan bersih dari sewa
I = pendapatan dari bunga
p = pendapatan dari laba perusahaan/usaha perorangan
3. Metode Pendekatan Pengeluaran
Metode penghitungan terakhir adalah dengan pendekatan pengeluaran.
Pendekatan ini dilakukan dengan menjumlahkan seluruh pengeluaran di berbagai
sektor ekonomi, termasuk rumah tangga, pemerintah, perusahaan, hingga
masyarakat luar negeri dalam satu periode waktu tertentu. Jenis pengeluaran dari
masing-masing pelaku ekonomi bermacam-macam, seperti pengeluaran konsumsi,
pengeluaran investasi, pengeluaran pemerintah, dan pengeluaran ekspor serta
impor. Dari situ, kita mendapat rumus pendekatanpengeluaran sebagai berikut.
Y = C + I + G + (X-M)
Y = pendapatan nasional
C = konsumsi rumah tangga
I = investasi
8
G = pengeluaran pemerintah
X = ekspor
M = impor
2.4 Dampak Inflasi pada Biaya Produksi, Penawaran Uang dan Kebijakan Moneter
Inflasi adalah kenaikan harga barang dalam jangka panjang dan terus menerus karena
ketidakseimbangan aliran uang dan barang. Penyebab utama inflasi biasanya disebabkan oleh
peningkatan jumlah uang beredar yang melebihi pertumbuhan ekonomi. Jika bank sentral
memutuskan untuk mengedarkan lebih banyak uang dengan harapan mendorong pertumbuhan
ekonomi, perubahan persepsi publik terhadap nilai mata uang yang mendasarinya dapat
mengurangi nilai uang. Akibatnya, nilai setiap unit mata uang berkurang, dan devaluasi ini
menaikkan harga barang.
9
Inflasi dorongan biaya terjadi ketika ekonomi tumbuh pesat dan tingkat pengangguran
sangat rendah. Jika perusahaan masih menghadapi peningkatan permintaan, cari pekerja baru
untuk meningkatkan produksi dan menawarkan gaji yang lebih tinggi dengan menawarkan gaji
dan upah yang lebih tinggi. Langkah ini mengarah pada biaya produksi yang lebih tinggi dan pada
akhirnya harga yang lebih tinggi untuk berbagai produk
● Dampak Inflasi
Kebijakan moneter akan diberlakukan ketika terjadi inflasi dengan tujuan untuk menjaga
kestabilan moneter. Dengan begitu diharapkan kesejahteraan masyarakat meningkat dan inflasi
dapat teratasi. Beberapa kebijakan moneter yang dapat dilakukan ada tiga hal. Pertama kebijakan
diskonto yaitu, menaikkan nilai suku bunga sehingga masyarakat bersemangat kembali untuk
menabung. Kedua kebijakan penetapan persediaan kas yaitu, menekan inflasi dengan cara
menetapkan persediaan uang yang beredar dan menetapkan persediaan uang kas pada bank-bank.
Pelaku kebijakan pengurangan peredaran uang adalah bank sentral. Ketiga kebijakan operasi pasar
terbuka, yaitu pengurangan jumlah uang beredar dengan cara menjual suratsurat berharga.
10
● Jenis-Jenis Pengganguran
2. Menurut penyebabnya
a. Pengangguran konjungtur/siklikal
Pengangguran yang disebabkan adanya perubahan naik turunnya
perekonomian. Jika terjadi kelesuan ekonomi, jumlah produksi akan
dikurangi sehingga banyaktenaga kerja tidak terpakai
b. Pengangguran struktural
Disebabkan perubahan struktur dan corak kegiatan ekonomi sebagai akibat
perkembangan eknomi
c. Pengangguran friksional
Terjadi karena adanya perpindahan tenaga kerja dari satu sektor ke sektor
lainatau dari satu pekerjaan ke pekerjaan lain.
d. Pengangguran musiman
Biasanya terjadi di sektor pertanian karena terdapat masa tunggu antara
musimtanam dan panen.
e. Pengangguran teknologi
Perkembangan IPTEK yang maju mendorong suatu perusahaan
menggunakanteknologi modern sehingga banyak tenaga kerja yang tidak
terpakai.
● Dampak Pengganguran
Dengan tingkat pertumbuhan ekonomi yang lebih rendah, sebagai akibat dari
pengangguran yang tinggi, bisnis cenderung berinvestasi dalam peralatan modal karena
akan ada permintaan potensial yang lebih rendah untuk produk mereka. Oleh karena itu,
pada saat pengangguran tinggi, bisnis gagal karena mereka kekurangan permintaan barang
atau jasa. Seringkali arus kas adalah masalah utama, dimana bisnis menghadapi tagihan
11
namun pelanggan mereka menunda melakukan pembayaran, akibatnya lebih banyak uang
keluar daripada masuk. Jika bank menolak untuk memberikan fasilitas cerukan dan
pinjaman maka bisnis akan menghentikan perdagangan. Bisnis tersebut akan membuat
karyawan menjadi menganggur. Hal Ini mungkin karena penurunan permintaan dan / atau
karena mereka ingin mengurangi biaya operasional mereka. Dilihat dari segi ekonomi,
pengangguran memiliki dampak sebagai berikut:
2.6 Keterkaitan Antara Inflasi dan Pengangguran, dan Bagaimana Dampaknya dalam
Bisnis
(Grafik Kurva Phillips tersebut menunjukkan bahwa tingkat inflasi dan pengangguran memiliki
hubungan yang negatif. Semakin tinggi tingkat inflasi, maka tingkat pengangguran akan menurun,
begitupun sebaliknya). A.W. Phillips adalah salah satu ekonom pertama yang menyajikan bukti
12
kuat tentang hubungan terbalik antara pengangguran dan inflasi upah. Phillips mempelajari
hubungan antara pengangguran dan tingkat perubahan upah di Inggris selama hampir satu abad
penuh, yaitu dari tahun 1861 hingga 1957. Phillips berhipotesis bahwa ketika permintaan tenaga
kerja tinggi dan ada beberapa pekerja yang menganggur, pengusaha dapat diharapkan untuk
menawar upah dengan cukup cepat. Namun, ketika permintaan tenaga kerja rendah dan
pengangguran tinggi, pekerja enggan menerima upah lebih rendah dari tingkat yang berlaku.
Implikasinya adalah tingkat upah turun sangat lambat. Faktor kedua yang mempengaruhi
perubahan tingkat upah adalah tingkat perubahan pengangguran. Jika bisnis sedang dalam keadaan
baik, pengusaha akan mengajukan penawaran lebih keras untuk pekerja. Hal ini menandakan
bahwa permintaan akan tenaga kerja meningkat dengan cepat daripada jika permintaan akan
tenaga kerja tidak meningkat atau hanya meningkat dengan lambat.Karena upah dan gaji adalah
biaya input utama bagi perusahaan, kenaikan upah harus mengarah pada harga yang lebih tinggi
untuk produk dan jasa dalam suatu ekonomi, yang pada akhirnya mendorong tingkat inflasi
keseluruhan yang lebih tinggi. Akibatnya, Phillips membuat grafik hubungan antara inflasi harga
umum dan pengangguran, bukan inflasi upah. Grafik tersebut dikenal sebagai Kurva Phillips
Siklus hidup bisnis merupakan aturan yang harus dipatuhi oleh para pelaku bisnis. Siklus
hidup bisnis berfungsi sebagai alat pacu untuk setiap keputusan yang akan diambil oleh
manajemen. Semua risiko dan tanggung jawab bisnis akan gagal jika tidak sesuai dengan
kehidupan bisnis.
1. Tahap pengembangan atau Development stage adalah tahap dimana pengusaha mulai
mengubah ide bisnis menjadi peluang bisnis yang menjanjikan. Fokus kegiatan pada tahap ini
adalah mengembangkan peluang bisnis. Meskipun masih berorientasi pada pengembangan
peluang usaha, pada tahap ini masih membutuhkan kegiatan pembiayaan. Pada fase ini, tidak
ada pendapatan atau arus kas masuk yang dihasilkan. Sumber pembiayaan yang umumnya
digunakan adalah aset pribadi yang dimiliki oleh pengusaha atau pinjaman dari keluarga dan
teman.
2. Tahap start-up adalah tahap di mana bisnis startup terorganisir dengan baik, berkembang
dengan baik, dan pendapatan awal dihasilkan. Pendapatan mulai dihasilkan ketika bisnis siap
beroperasi untuk menjual produk mereka. Fokus kegiatan pada tahap ini adalah
mengumpulkan sumber daya; karena kegiatan operasional sudah siap dijalankan dan transaksi
bisnis sudah dimulai. Sumber pembiayaan yang dapat digunakan pada tahap ini adalah dari
para pelaku usaha dan perusahaan modal ventura. Pengusaha harus mencari informasi tentang
keuntungan dan kerugian menggunakan malaikat bisnis dan perusahaan modal ventura
13
sebagai sumber pembiayaan; meskipun tidak menutup kemungkinan kedua sumber
pembiayaan tersebut dapat digunakan secara bersamaan.
3.Survival stage adalah tahap dimana pendapatan mulai bertambah tetapi belum mampu
menutupi seluruh biaya operasional. Fokus kegiatan pada tahap ini adalah mengelola kegiatan
operasional. Pendapatan dari kegiatan operasional sudah mulai digunakan sebagai sumber
pembiayaan. Selain itu, tahap ini masih dapat menggunakan perusahaan modal ventura
sebagai sumber pembiayaan dan beberapa alternatif lain seperti pemasok dan konsumen,
bantuan hibah dari pemerintah, atau pinjaman bank.
4. Tahap pertumbuhan cepat atau Rapid growth Stage adalah tahap dimana pendapatan
dan arus kas mengalami tingkat pertumbuhan yang tinggi. Sumber pembiayaan yang
digunakan masih sama dengan tahap survival, namun pada tahap ini pelaku usaha dapat
menggunakan bank investasi sebagai alternatif pembiayaan. Strategi terbaik adalah bagi usaha
bisnis untuk berusaha memperpanjang durasinya pada tahap ini.
5. Tahap kedewasaan atau Maturity Stage adalah tahap akhir dimana pertumbuhan
pendapatan dan arus kas mulai melambat. Bisnis masih dapat menggunakan sumber
pembiayaan seperti dalam tahap pertumbuhan cepat.
14
B. Robert Merton Solow
Ia menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi adalah rangkaian kegiatan yang
bersumber pada manusia, akumulasi modal, teknologi modern, dan hasil (output).
3) Teori neo keynes
Tokoh yang dikenal yaitu Roy F. Harrod dan Evsey D. Domar, kedua tokoh ini
mengemukakan adanya pengaruh investasi pada permintaan agregat dan pertumbuhan kapasitas
produksi yang dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Menurut teori ini, penanaman modal
menjadi komponen yang penting dalam proses pertumbuhan ekonomi.
4) Teori W.W. Rostow
Proses pertumbuhan ekonomi dalam masyarakat berlangsung melalui empat
tahapan berikut:
1) Masyarakat tradisional (the traditional society)
2) Tahap prasyarat tinggal landas (the precondition for take of )
3) Tahap tinggal landas (the take of )
4) Tahap menuju kedewasaan ( maturity)
5) Tahap konsumsi tinggi (high mass consumption)
15
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pemaparan materi, bisa diketahui bahwa pada dalam Ekonomi Makro terdapat
beberapa perseteruan utama dimana tiap-tiap konflik memiliki akibat yang signifikan terhadap
aktivitas bisnis. Inflasi ialah gejala kenaikan harga yang berlangsung secara serentak, dimana jika
terjadi pada taraf yang tinggi akan sangat merugikan perekonomian sebab daya beli masyarakat
akan menurun secara drastis. Pertumbuhan ekonomi ialah ukuran kasar tercapainya tingkat
kesejahteraan warga terutama dilihat berasal persediaan barang dan jasa yang diperlukan. Suatu
perekonomian tidak selalu berkembang secara teratur berasal satu periode ke periode lainnya.
Adakalanya kegiatan perekonomian berkembang menggunakan sangat pesat sebagai akibatnya
menyebabkan kenaikan harga-harga. Adakalanya juga aktivitas ekonomi mengalami penurunan
menjadi upaya mengatasi permasalahan yang ada, pemerintah telah menerapkan kebijakan, yaitu
kebijakan fiskal, kebijakan, moneter, dan kebijakan sisi penawaraan. sebagai akibatnya jenis
kebijakan yang dipilih berdasarkan di prioritas penanganan dilema yg paling mendesak
16
DAFTAR PUSTAKA
https://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/06/produk-domestik-bruto-pdbgrossdomestic.html
(Diakses pada 11 April 2022)
https://www.bps.go.id/subject/11/produk-domestik-bruto--lapangan-usaha-.html (Diakses pada
11 April 2022)
17