Anda di halaman 1dari 11

Budaya Politik Indonesia Dan Budaya Politik Lokal Daerah Istimewa

Yogyakarta

Bethari Ratnaningdriyo F - 12/07

I. Pendahuluan

Setiap warga Negara Indonesia di dalam kehidupan kesehariannya pasti


selalu bersentuhan dengan aspek – aspek politik. Budaya politik adalah aspek
politik dari sistem nilai-nilai yang berkembang di dalam masyarakat yang
dipengaruhi oleh suasana yang terjadi pada waktu itu dan juga dipengaruhi
oleh tingkan pendidikan yang ada dalam suatu masyarakat itu sendiri. Hal ini
berarti budaya politik yang berkembang di dalam suatu Negara dipengaruhi
oleh situasi,kondisi, dan tingkat pendidikan dari masyarakat itu sendiri. Budaya
politik yang berkembang ditengah masyarakat juga dipengaruhi oleh pelaku
politik yang memiliki kewenangan dan kekuasaan dalam membuat kebijakan
sehingga budaya politik yang berkembang di dalam masyarakat pada suatu
Negara akan berubah dari waktu ke waktu. Budaya politik Indonesia
merupakan bagian dari kebudayaan masyarakat dengan ciri-ciri yang lebih
khas. budaya politik meliputi masalah legitimasi, pengaturan kekuasaan, proses
gejolak masyarakat terhadap kekuasaan yang memerintah. Budaya politik bisa
dikatakan dapat mempengaruhi secara langsung kehidupan politik yang ada di
tengah masyarakat Indonesia. Pengertian budaya politik menurut pendapat ahli
Gabriel Almond dan Sidney Verba Budaya Politik adalah suatu sikap orientasi
yang khas dari warga Negara terhadap sistem politik dengan aneka ragam
bagiannya dan sikap terhadap peranan warga Negara yang ada dalam sistem
itu. Budaya politik merupakan pola perilaku suatu masyarakat dalam
kehidupan bernegara, penyelenggaraan administrasi negara, politik
pemerintahan, hukum, adat istiadat, dan norma kebiasaan yang dihayati oleh
seluruh anggota masyarakat setiap harinya. Budaya politik juga dapat di artikan
sebagai suatu sistem nilai bersama suatu masyarakat yang memiliki kesadaran

1
untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan kolektif dan penentuan
kebijakan publik untuk masyarakat seluruhnya.
Bila dilihat pada zaman sekarang Budaya Politik yang berkembang di
Indonesia adalah budaya politik campuran. Tipe budaya politik sendiri
berdasarkan orientasinya menurut pendapat ahli yaitu Gabriel Almond dan
Sidney Verba dibagi menjadi 3 yaitu Budaya Politik Parokial yang merupakan
budaya politik dengan tingkat partisipasi masyarakat yang sangat rendah,
budaya politik subjek/kaula merupakan budaya politik yang mempunyai ciri
masyarakat sudah relative maju dan sadar akan adanya politik namun
masyarakat masih bersifat pasif dalam memberikan tanggapan mengenai
politik yang sedang berkembang ,dan budaya politik partisipan merupakan
suatu budaya politik dimana masyarakat sudah sadar akan hak dan kewajiban
politiknya serta mempunyai kesadaran partisipasi politik yang tinggi . Ketiga
tipe budaya politik berdasarkan orientasi nya ini semua ciri – cirinya telah
mempengaruhi budaya politik yang ada di Indonesia saat ini. Setelah adanya
era reformasi di Indonesia memang banyak masyarakat yang menilai bahwa
Indonesia setelah reformasi menganut budaya politik yang partisipan karena
adanya kebebasan demokrasi bagi masyarakat. Namun,hal tersebut belum
sesuai fakta yang terjadi di lapangan atupun lingkungan masyarakat yang
sesungguhnya. Masih ada sebagian masyarakat di Indonesia yang tidak
menaruh minat terhadap politik. Hal ini disebabkan karena adanya pemahaman
masyarakat bahwa memilih adalah suatu hak dan bukan suatu kewajiban
dimana beberapa masyarakat berpikiran bahwa memilih merupakan hal yang
tidak diwajibkan. Indonesia merupakan Negara yang memiliki masyarakat
dengan budaya yang multicultural dimana masyarakat Indonesia masih
memiliki pemahaman yang berbeda beda mengenai politik. Budaya politik
yang bekembang di Indonesia setelah era reformasi ini masih sangat beraneka
ragam. Adanya keaneka ragaman ini suatu hari bisa menimbulkan suatu
perpecahan dan konflik yang terjadi di dalam masyarakat.
Budaya Politik yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta dibangun
diatas status keistimewaan yang mana Daerah Istimewa Yogyakarta yang biasa

2
disingkat dengan DIY adalah salah satu provinsi yang menjadi daerah otonomi
khusus karena masih kuat mempertahankan kebudayaan,adat istiadat yang ada
sehingga pemerintahannya dijalankan berdasarkan sistem keraton/kerajaan di
Negara Indonesia ini. Dengan keistimewaan yang dimiliki Daerah Istimewa
Yogyakarta telah membentuk budaya politik di daerah Yogya baik budaya
politik yang berkembang dalam masyarakat ataupun dipemerintahan
Yogyakarta sendiri

Dengan hal ini adapun rumusan masalah yang akan dibahas pada artikel
ini,yaitu :
1. Bagaimana perkembangan budaya politik di Indonesia ?
2. Bagaimana perkembangan budaya politik lokal khusunya di Daerah
Istimewa Yogyakarta ?
Tujuan dari pembuatan artikel ini adalah untuk mengetahui
perkembangan
dan proses budaya politik yang ada di Indonesia serta untuk mengetahui
perkembangan budaya politik lokal di Daerah Istimewa Yogyakarta.

II. Pembahasan
Budaya politik adalah pola perilaku masyarakat dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara ,penyelenggaraan administrasi Negara,dan norma-
norma yang dijadikan pedoman dan dianut masyarakat dalam kehidupan sehari
hari. Budaya politik dapat diartikan juga suatu sistem nilai bersama suatu
masyarakat yang memiliki kesadaran untuk berpartisipasi dalam pengambilan
keputusan kolektif dan penentuan kebijakan publik untuk masyarakat
seluruhnya.
Pendapat para ahli mengenai budaya politik tersebut pasti tetap ada
perbedaan pendapat namun bila lebih jauh dikaji derajat/tingkat perbedaan
konsep mengenai budaya politik itu sendiri tidaklah begitu besar sehingga tetap
dalam satu pemahaman. Beberapa pengertian budaya politik menurut para
ahli :
1. Gabriel A. Almond dan Sidney Verba

3
Budaya politik adalah suatu sikap orientasi yang khas dari warga negara
terhadap sistem politik dengan aneka ragam bagiannya dan sikap
terhadap peranan warga negara yang ada dalam sistem itu.
2. Rusadi Sumintapura
Budaya politik tidak lain adalah pola tingkah laku individu dan
orientasinya terhadap kehidupan poltik yang dihayati oleh para anggota
suatu sistem politik.
3. Samuel Beer
Budaya politik adalah nilai-nilai keyakinan dan sikap-sikap emosi
tentang bagaimana pemerintahan seharusnya dilaksanakan dan tentang
apa yang harus dilakukan oleh pemerintah.
4. Mochtar Masud dan Colin McAndrews
Budaya politik adalah sikap dan orientasi warga suatu negara terhadap
kehidupan pemerintahan negara dan politiknya.
5. Marbun
Budaya politik adalah pandangan politik yang mempengaruhi sikap,
orientasi,dan pilihan politik seseorang.
Berdasarkan beberapa pengertian tersebut diatas (dalam arti umum atau
menurut para ahli), dapat ditarik beberapa batasan konseptual tentang budaya
politik sebagai berikut:
1. Bahwa konsep budaya politik lebih memberikan penekanan pada
perilaku – perilaku nonaktual seperti orientasi, sikap, nilai-nilai dan
kepercayaan- kepercayaan.
2. Hal-hal yang diorientasikan dalam budaya politik adalah sisitem politik,
artinya pembicaraan tentang budaya politik tidak pernah lepas dari
pembicaraan tentang sistem politik.
3. Budaya politik merupakan deskripsi konseptual yang menggambarkan
komponen-komponen budaya politik dalam tataran massif, atau
mendeskripsikan masyarakat di suatu Negara atau wilayah, bukan per
individu.

4
Komponen – komponen budaya politik menurut Gabriel A. Almond
dan
Sidney Verba dibagi menjadi 3 komponen :
a. Orientasi kognitif : berupa pengetahuan tentang kepercayaan pada
politik, peranan, dan segala kewajiban serta input dan outputnya.
b. Orientasi afektif : berupa perasaan terhadap sistem politik, peranannya,
para actor, dan penampilannya.
c. Orientasi evaluatif: berupa keputusan dan pendapat tentang objek-
objek politik yang secara tipikal melibatkan standar nilai dan kriteria
informasi dan perasaan.
Budaya politik yang ada di Indonesia masih sangat dipengaruhi oleh
konfigurasi subkultur yang masih beraneka ragam. Budaya politik di Indonesia
merupakan perwujudan nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat Indonesia yang
diyakini sebagai pedoman dalam melaksanakan kegiatan kegiatan polituk
kenegaraan. Budaya politik Indonesia selalu berubah mengikuti perkembangan
zaman. Tetapi itu hanya terjadi pada daerah perkotaan dan pedesaan yang telah
maju, sedangkan pada daerah-daerah terpencil itu tidak terjadi perubahan
karena kurangnya pendidikan dan informasi.Indonesia menjalankan
pemerintahan republik presidensial multipartai yang demokratis. Sistem politik
di Indonesia didasarkan pada Trias Politika yaitu kekuasaan legislatif, eksekutif
dan yudikatif. Kekuasaan legislatif dipegang oleh sebuah lembaga bernama
Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) yang terdiri dari dua badan yaitu
DPR yang anggota-anggotanya terdiri dari wakilwakil Partai Politik dan DPD
yang anggota- anggotanya mewakili provinsi yang ada di Indonesia. Lembaga
eksekutif berpusat pada presiden, wakil presiden, dan kabinet. Kabinet di
Indonesia adalah Kabinet Presidensial sehingga para menteri bertanggung
jawab kepada presiden dan tidak mewakili partai politik yang ada di parlemen.
Lembaga Yudikatif sejak masa reformasi dan adanya amandemen UUD 1945
dijalankan oleh Mahkamah Agung, Komisi Yudisial, dan Mahkamah
Konstitusi, termasuk pengaturan administrasi para hakim. Meskipun demikian
keberadaan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia tetap dipertahankan.

5
Budaya Politik Indonesia saat ini adalah Campuran dari Parokial,
Kaula, dan Partisipan, dari segi budaya Politik Partisipan , Semua ciri- cirinya
telah terjadi di Indonesia dan ciriciri budaya politik Parokial juga ada yang
memenuhi yaitu seperti berlangsungnya pada masyarakat tradisional dan pada
budaya politik kaula ada yang memenuhi seperti warga menyadari sepenuhnya
otoritas pemerintah. Setelah era reformasi memang orang menyebut Indonesia
telah menggunakan budaya Politik partisipan karena telah bebasnya
Demokrasi, partisipatifnya masyarakat dan tidak tunduk akan keputusan atau
kinerja pemerintah baru . Perlu diketahui ketika era orde baru Demokrasi
dikekang.Segala bentuk media dikontrol/diawasi oleh pemerintah lewat
Departemen Penerangan supaya tidak mempublikasikan kebobrokan
pemerintah. Perkembangan budaya politik di Indonesia terbagi kedalam
beberapa zaman yaitu sebagai berikut:
1. Zaman Penjajahan Belanda
Zaman ini partai-partai politik tidak dapat hidup damai dan
tentram.Hal ini disebabkan setiap partai yang menentang akan
ditangkap,diasingkan, dipenjarakan atau disingkirkan.Partai-partai
yang pernah ada pada zaman belanda diantaranya adalah Indische
Partij (1912), National Indische Partij (1919), Indische Social
Demokratische Veriniging (ISDV) Tahun 1915, Partai Komunis
Indonesia(1920), Partai Serikat Islam (1923), Partai Nasional
Indonesia (1927),Permufakatan Perhimpunan Politik Kebangsaan
Indonesia (1927), Partai Serikat Islam Indonesia (1930), Partai
Indonesia (1931), Partai Indonesia Raya (1935), Gerakan Rakyat
Indonesia (1937), Gabungan Politik Indonesia (1939).
2. Zaman Penjajahan Jepang
Pada masa awal pendudukan, Jepang menyebarkan propaganda
yang menarik masyarakat Indonesia. Sikap Jepang pada awalnya
menunjukkan bahwa Jepang akan menjamin dan menjanjikan untuk
memberikan kemerdekaan Indonesia. Hal – hal yang dilakukan
Jepang untyuk menarik masyarakat Indonesia adalah:

6
a. Mengizinkan bendera Merah Putih berkibar di samping
bendera Jepang,
b. melarang penggunaan bahasa Belanda,
c. mengizinkan penggunaan bahasa Indonesia dalam kehidupan
sehari
d. mengizinkan menyanyikan lagu Indonesia Raya.
Kebijakan Jepang ini ternyata tidak berjalan lama. Jepang
mengubah
semua kebijakannya. Kegiatan politik dilarang dan semua organisasi
politik yang telah dibentuk dibubarkan. Namun,sebagai gantinya
Jepang membentuk organisasi – organisasi baru yang tentunya untuk
mendukung sepenuhnya kepentingan Jepang untuk menguasai
Indonesia. Organisasi-organisasi yang didirikan Jepang antara lain
Gerakan Tiga A, Putera, dan Jawa Hokokai.
3. Zaman Orde Lama
Budaya politik yang berkembang pada era ini masih diwarnai
dengan sifat primordialisme. Tokoh politik memperkenalkan
gagasan Nasionalisme,Agama, dan Komunisme (Nasakom).
Gagasan tersebut menjadi patokan bagi partai-partai yang
berkembang pada era Demorasi Terpimpin. Dalam kondisi tersebut
tokoh politik dapat memelihara keseimbangan politik.Selain itu,
paternalisme juga bahkan dapat hidup lebih subur di kalangan elit-
elit politiknya. Pengaturan soal-soal kemasyaraktan lebih cenderung
dilakukan secara paksaan. Dari masyarakatnya sendiri, besarnya
partisipasi berupa tuntutan yang diajukan kepada pemerintah juga
masih melebihi kapasitas sistem yang ada. Namun, saluran inputnya
dibatasi, yaitu hanya melalui Front Nasional. Input-input yang
masuk melalui Front Nasional tersebut menghasilkan output yang
berupa output simbolik melalui bentuk rapat-rapat raksasa yang
hanya menguntungkan rezim yang sedang berkuasa.Jadi masyarakat

7
berada pada tingkat budaya politik kaula, karena diciptakan atas
usaha dari rezim Orde Lama.
4. Zaman Orde Baru
Budaya politik yang berkembang pada era Orde Baru adalah
budaya politik subjek. Dimana semua keputusan dibuat oleh
pemerintah, sedangkan rakyat hanya bisatunduk di bawah
pemerintahan yang otoriter.Kalaupun ada proses pengambilan
keputusan hanya sebagai formalitas karena keputusan kebijakan
publik yang hanya diformulasikan dalam lingkaran elit birokrasi dan
militer.
5. Zaman Reformasi
Pada masa ini masyarakat mampu memberikan pendapatnya
dan aktif dalam kegiatan politik. Pada zaman ini msyarakat sudah
memiliki pemahaman yang baik mengenai politik.Mereka memiliki
pengetahuan yang memadai mengenai sistem politik secara umum,
tentang peran pemerintah dalam membuat kebijakan beserta dan
peran mereka untuk berpartisipasi aktif dalam proses politik yang
berlangsung.
Budaya Politik yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta dibangun
diatas status keistimewaan yang mana Daerah istimewa Yogyakarta yang biasa
disingkat dengan DIY adalah salah satu provinsi yang menjadi daerah otonomi
khusus karena masih kuat mempertahankan kebudayaan,adat istiadat yang ada
sehingga pemerintahannya dijalankan berdasarkan sistem keraton/kerajaan di
Negara Indonesia ini.

Sebenarnya budaya politik pada pemerintahan di Daerah Istimewa


Yogyakarta, merupakan sinergitas antara budaya birokarsi modern dengan
budaya birokrasi tradisional (patrimonialisme). Sehingga dalam Pemerintahan
Daerah Istimewa Yogyakarta terdapat kultur birokrasi patrimonialisme yang
berasal dari Kasultanan dan Kadipaten.Kasultanan dan Kadipaten disini
memiliki peran dan tanggung jawab dalam menjaga dan mengembangkan
budaya di Yogyakarta yang telah diatur dalam Undang Undang Nomor 13

8
tahun 2012 Tentang Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta.Kasultanan
dan kadipaten merupakan bagian dari kearifan lokal yang dimiliki DIY yang
juga merupakan ruh dari Daerah Istimewa Yogyakarta itu
sendiri.Perkembangan budaya politik kraton telah masuk pada sistem tata
pemerintahan melalui simbol-simbol wayang, aturan-aturan, sistem kerja,
budaya pemerintahan Satriya, dan birokratisasi abdi dalem. Reformasi
birokrasi yang berbasiskan pada momentum Keistimewaan dan nilai-nilai
kearifan lokal yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta yakni filosofis
hamemayu hayuning bawana dan ajaran moral yakni sawiji, greget, sengguh ra
mingkuh serta dengan semangat golong gilig, filosofis Jawa yang berhubungan
dengan Kasultanan dan Kadipaten.

Di masa sekarang ini budaya politik yang terbentuk di dalam masyarakat


Daerah Istimewa Yogyakarta terhadap perkembangan demokrasi di Indonesia
adalah adanya Budaya Politik Partisipan dimana masyarakat Daerah istimewa
Yogyakarta ikut berpartisipasi aktif dengan adanya pesta demokrasi yang
dilaksanakan oleh pemerintah.Selain itu masyarakat Daerah Istimewa
Yogyakarta juga lebih mementingkan kepentingan bersama daripada
kepentingan pribadi ataupun golongan.Hal ini dapat dilihat dari adanya budaya
Gotong Royong yang terus hidup ,berkembang hingga mengakar dalam
masyarakat Yogyakarta.Jika dilihat hal ini jelas mengandung makna
pentingnya kebersamaan yang akan memunculkan sebuah semangat
kebersamaan atau solidaritas dalam suatu masyarakat.

III. Penutup

Dari penulisan dan pembahasan yang ada dapat disimpulkan bahwa


Budaya Politik merupakan penyelenggaraan administrasi negara, politik
pemerintahan, hukum, adat istiadat, dan norma kebiasaan yang dihayati oleh
seluruh anggota masyarakat setiap harinya. Budaya politik juga dapat di artikan
sebagai suatu sistem nilai bersama suatu masyarakat yang memiliki kesadaran
untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan kolektif dan penentuan
kebijakan publik untuk masyarakat seluruhnya. Budaya politik di Indonesia

9
merupakan perwujudan nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat Indonesia yang
diyakini sebagai pedoman dalam melaksanakan kegiatan kegiatan polituk
kenegaraan. Budaya politik Indonesia selalu berubah mengikuti perkembangan
zaman. Tetapi itu hanya terjadi pada daerah perkotaan dan pedesaan yang telah
maju, sedangkan pada daerah-daerah terpencil itu tidak terjadi perubahan
karena kurangnya pendidikan dan informasi.Budaya politik Indonesia memiliki
budaya politik yang bersifat Neo-patrimonisalistik.Namun,bila dilihat secara
garis besar budaya politik yang terbentuk di masyarakat Indonesia adalah
budaya politik yang kaula-partisipan.
Di masa sekarang ini budaya politik yang terbentuk di dalam
masyarakat Daerah Istimewa Yogyakarta terhadap perkembangan demokrasi di
Indonesia adalah adanya Budaya Politik Partisipan dimana masyarakat Daerah
istimewa Yogyakarta ikut berpartisipasi aktif dengan adanya pesta demokrasi
yang dilaksanakan oleh pemerintah.Selain itu masyarakat Daerah Istimewa
Yogyakarta juga lebih mementingkan kepentingan bersama daripada
kepentingan pribadi ataupun golongan.
Berkaitan dengan hal diatas saran yang diberikan penulis terkait dengan
penulisan artikel ini adalah hendaknya pemerintah Negara Indonesia
memberikan pendidikan politik kepada masyarakatnya dengan cara melakukan
sosialisasi politik yang bertujuan agar anggota masyarakat itu mengetahui
serta mempelajari nilai, norma dan juga simbol politik negaranya. Sehingga
masyarakat dapat memiliki suatu budaya politik yang partisipan meskipun
konfigurasi sub kultur masih beraneka ragam,namun dengan adanya budaya
politik yang sama ini masyarakat bisa lebih mengurangi terjadinya disentegrasi.

IV. Daftar Pustaka


Almond, Gabriel.A dan Sidney Verb.1990. Budaya Politik, Tingkah Laku
Politik dan Demokrasi di Lima Negara (terjemahan Sahat Simamora).
Jakarta:Bumi Aksara
https://blog.uad.ac.id/bima11001016/2016/07/26/budaya-politik-daerah-
istimewa-yogyakarta/

10
http://jurnalfuf.uinsby.ac.id/index.php/JRP/article/download/1077/1011/
http://repo.unsrat.ac.id/708/
https://www.kompasiana.com/galuhseptianingrum/budaya-politik-yang-
berkembang-di-indonesia_5510cfdfa333111c37ba8fdf
http://pelajaran-lengkap.blogspot.com/pengertian-macam-macam-
budayapolitik.
http://menarailmuku.blogspot.com/budayapolitik.html

11

Anda mungkin juga menyukai