Anda di halaman 1dari 51

RANCANGAN PROYEK PERUBAHAN

SINERGITAS TERWUJUDNYA KETENTRAMAN DAN


KETERTIBAN UMUM
MELALUI “SLEMAN MENJAGA”

OLEH:
DRS. HERY SUTOPO, MM, M.Sc.
NDH. 31/PIM II/XIX/2018

DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT II ANGKATAN XIX

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH


BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA
MANUSIADAERAH
1
TAHUN 2018
LEMBAR PERSETUJUAN
RANCANGAN PROYEK PERUBAHAN

LATIHAN PIM TINGKAT II ANGKATAN XIX


PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2018

SINERGITAS TERWUJUDNYA KETENTRAMAN DAN KETERTIBAN


UMUM MELALUI “SLEMAN MENJAGA”

Disusun oleh :
DRS. HERY SUTOPO, MM, M.Sc
NDH. 31/PIM II/XIX/2018

Dinyatakan telah dibimbing oleh Coach dan Mentor dan disetujui


Untuk diseminarkan pada:

Hari : Selasa
Tanggal : 21 Agustus 2018
Tempat : Ruang Seminar Kampus Merapi

Menyetujui:

Mentor Coach
Sekretaris Daerah
Kabupaten Sleman

Sumadi, SH. MH Drs. Kunto Nugroho HP, M.Si.


NIP. 19630826 198903 1 007 NIP. 1958 0115 198503 1 014

Peserta

Drs. Heri Sutopo, MM., M.Sc


NIP.19640618 199003 1 005
2
LEMBAR PENGESAHAN
RANCANGAN PROYEK PERUBAHAN

LATIHAN PIM TINGKAT II ANGKATAN XIX


PROVINSI JAWA TENGAH

SINERGITAS TERWUJUDNYA KETENTRAMAN DAN KETERTIBAN


UMUM MELALUI “ SLEMAN MENJAGA”

Disusun Oleh :
Drs. HERY SUTOPO, MM,M.Sc
NDH. 31/PIM III/XIX/2018
Telah diseminarkan pada
Hari : Selasa
Tanggal : 21 Agustus 2018
Tempat : Ruang Seminar Kampus Merapi

Mengesahkan,
Narasumber Mentor Caoch
Sekretaris Daerah
Kabupaten Sleman

............................ Sumadi, SH,MH Drs. Kunto Nugroho HP, M.Si


............................. NIP. 19630826 198903 1 007 NIP. 1958 0115 198503 1 014

3
PRAKATA

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas berkah dan karunia-
Nya sehingga Laporan Laboratorium Kepemimpinan dalam rangka
implementasi Proyek Perubahan dengan judul “Sinergitas Terwujudnya
Ketentraman dan Ketertiban Umum Melalui “Sleman Menjaga” telah dapat kami
selesaikan. Laporan ini merupakan salah satu persyaratan yang harus dipenuhi
dalam mengikuti Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan Tingkat II angkatan
XIX yang diselenggarakan oleh Badan Pengembangan Sumberdaya Manusia
Daerah Provinsi Jawa Tengah.
Laporan ini menyajikan hasil implementasi proyek perubahan yang
dilaksanakan selama tahapan breakthrough II dengan acuan seperti tertuang
dalam Rancangan Proyek Perubahan yang telah disusun dan diseminarkan
sebelumnya.
Implementasi proyek perubahan dapat terlaksana berkat bantuan dan kerja
sama berbagai pihak baik berupa bimbingan, arahan dan masukan bahkan
bantuan fasilitasi.
Dalam kesempatan ini penulis menghaturkan ucapkan terima kasih kepada:
1. Bupati Sleman, Bapak Drs. H. Sri Purnomo, M.Si. yang telah
memberikan kesempatan mengikuti Diklatpim II dan mendukung proyek
perubahan.
2. Sekretaris Daerah Kabupaten Sleman, Bapak Sumadi, S.H., M.H. selaku
Mentor yang telah memberikan bimbingan, arahan dan dukungan dalam
proses pembelajaran di Diklatpim II ini.
3. Kepala Badan Pengembangan Sumberdaya Manusia Daerah Provinsi
Jawa Tengah, Ibu Riena Retnaningrum, SH yang telah menerima kami
sebagai peserta Diklatpim II dan memberikan arahan dan bimbingannya.

4
4. Bapak Drs. Kunto Nugroho, M.Si., Widyaiswara Ahli Utama, selaku
Coach yang dengan penuh kesabaran membimbing, mengarahikan,
pendampingan dalam proses pembelajaran dan penyusunan laporan.
5. Bapak Narasumber yang memberikan masukan dan saran untuk
perbaikan laporan ini.
6. Seluruh Widyaiswara dan jajaran Badan Pengembangan Sumberdaya
Manusia Daerah Provinsi Jawa Tengah yang telah membantu dan
memfasilitasi penyelenggaraan Diklatpim II Angkatan XIX
7. Kepala Bagian Hukum Setda Sleman, Bapak Edy Harmana, S.H,
M.Hum. beserta staf yang telah memfasilitasi dan membantu proses
penyusunan sampai penetapan Peraturan Bupati Sleman dan rekan-
rekan Organisasi Perangkat Daerah yang tergabung dalam Tim
Penyusunan Peraturan Bupati dan Tim Efektif, Proyek Perubahan.
8. Keluarga, istri dan anak-anak atas dukungan yang luar biasa.
9. Teman-teman peserta Diklatpim II Angkatan XIX Kelas A atas berbagai
pendapat dan dukungan dalam penyusunan laporan.
Semoga Implementasi Proyek Perubahan ini dapat berkelanjutan dan
memberikan manfaat bagi kita semua. Dukungan dan sinergitas dari para
stakeholder sangat kami harapkan agar Proyek Perubahan ini dapat berjalan
lancar dan berhasil mencapai tujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Salam Perubahan
Sleman, 2018
Penyusun,

Heri Sutopo.

5
ABSTRAKSI
Kabupaten Sleman berpacu di dalam pelaksanaan pembangunan dan
pelayanan kepada masyarakat dengan visi “Terwujudnya Masyarakat Sleman
Yang Lebih Sejahtera, Mandiri, Berbudaya dan Terintegrasikannya Sistem E-
Government Menuju Smart Regency Pada Tahun 2021”. Misi yang akan
dibangun di antaranya adalah “Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang
baik melalui peningkatan kualitas birokrasi yang responsive dalam memberikan
pelayanan bagi masyarakat”.
Penyelenggaraan tugas pokok fungsi Satuan Polisi Pamong Praja bertujuan
untuk mewujudkan kondisi wilayah yang tertib, tentram, aman, terkendali,
nyaman dan kondusif, Pelaksanaan tugas pokok fungsi Sat Pol PP dan
pencegahan dampak negatif terhadap Kabupaten Sleman akibat situasi
kewilayahan yang kurang kondusif merupakan sebuah keniscayaan.
Masalah yang dihadapi adalah gangguan keamanan ketertiban masyarakat,
ketentraman dan ketertiban umum (kamtibmas-trantibum) dan kejadian
kebakaran dari tahun ke tahun meningkat, akibat yang ditimbulkan keresahan
dan ketidak tentraman masyarakat dan tentu berdampak pada munculnya
situasi tidak kondusif dan intabilitas daerah/wilayah.
Tugas dan tanggungjawab Sat Pol PP adalah mengatasi masalah-masalah
kamtibmas-trantibum, sehingga untuk mewujudkan visi-misi Bupati Sleman,
termasuk terwujudnya Smart Regency, dan peningkatan pelayanan publik
kepada masyarakat akan terwujud. Untuk itu Perlu dibangun Sinergitas
Terwujudnya Ketentraman dan Ketertiban Umum Melalui “Sleman Menjaga”.
Artinya secara filosofis Warga Masyarakat Sleman Menjaga Kabupaten Sleman
dari setiap upaya gangguan terhadap kondisi stabilitas wilayah dan begitu pula

6
sebaliknya Kabupaten Sleman Menjaga Warga Masyarakat Sleman agar
senantiasa tercipta suasana kondusif.

Kata kunci: Sinergitas dan “Sleman Menjaga”


DAFTAR ISI
Hal
HALAMAN i
JUDUL ...................................................................................... ii
LEMBAR iii
PERSETUJUAN .......................................................................... iv
LEMBAR vi
PENGESAHAN ........................................................................... vii
PRAKATA ........................................................................................ ix
……... x
ABSTRAKSI ............................................................................................. 1
... 2
DAFTAR 5
ISI .............................................................................................. 6
DAFTAR 7
TABEL ......................................................................................... 14
DAFTAR 17
GAMBAR ..................................................................................... 31
1.IDENTITAS 31
PROYEK .............................................................................. 32
2. LATAR 33
BELAKANG ................................................................................ 34
3. TUJUAN DAN 35
MANFAAT .......................................................................
4. RUANG

7
LINGKUP...................................................................................
5.

MILESTONE ........................................................................................
..
6. STRUKTUR ORGANISASI PELAKSANA DAN TIM
EFEKTIF ..............
7. HASIL PELAKSANAAN PROYEK
PERUBAHAN ..................................
8. PENYELESAIAN KENDALA DAN MASALAH .....................................
.
9.

KESIMPULAN .....................................................................................
...
10.REKOMENDASI .................................................................................
...
LESSON
LEARNT .....................................................................................
DAFTAR PUSAKA ............................................................................
…….
BIODATA ..........................................................................................
…….
LAMPIRAN
………………………………………………………………………

8
DAFTAR TABEL
Hal
1. Element 7
Kongruensi ............................................................................. 17
2. Pentahapan 29
Milestone .......................................................................... 30
3. Kategorisasi
Milestone..........................................................................
4 Potensi Kendala, Resiko dan Strategi
……………………………………
5 Rencana
Kegiatan………………………………………………………….
6 Perbandingan antara Rencana dan Realiisasi Proyek
Perubahan……
7 Perbandingan Kondisi Unit Kerja antara Sebelum dan Sesudah
Proyek
Perubahan………………………………………………………….
8. Peubahan Peran Stakeholder Sebelum dan Sesudah Proyek
Perubahan
………………………………………………………………….
9. Akselerasi Implementasi Kegiatan………………………………………

9
DAFTAR GAMBAR

Hal
1. Model Diagnose Nadler &
Tushman…………………………………
2. Net Map Stakeholder…………………………………………………
3 Kwadran
Stakeholder…………………………………………………
4 Pola Komunikasi Sebelum
Mobilisasi………………………………
5 Pola Komunikasi Sesudah
Mobilisasi………………………………
6 Struktur Organisasi
Pelaksana ......................................................

10
I Diskripsi.
Kabupaten Sleman di bawah kepemimpinan Bupati Sleman Bapak Drs. H.
Sri Purnomo, M.Si dan Wakil Bupati Ibu Dra. Hj. Sri Muslimatun, M.Kes berpacu
di dalam pelaksanaan pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat
dengan visi “Terwujudnya Masyarakat Sleman Yang Lebih Sejahtera, Mandiri,
Berbudaya dan Terintegrasikannya Sistem E-Government Menuju Smart
Regency Pada Tahun 2021”. Misi yang akan dibangun di antaranya adalah
“Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik melalui peningkatan kualitas
birokrasi yang responsive dalam memberikan pelayanan bagi masyarakat”.
Masalah yang dihadapi adalah gangguan keamanan ketertiban
masyarakat, ketentraman dan ketertiban umum (selanjutnya disingkat
kamtibmas-trantibum) dan kejadian kebakaran dari tahun ke tahun meningkat,
akibat yang ditimbulkan keresahan dan ketidak tentraman masyarakat dan

11
tentu berdampak pada munculnya situasi tidak kondusif dan intabilitas
daerah/wilayah.
Penanganan kamtibmas-trantibum di Kabupaten Sleman selama ini
dikelola oleh berbagai pihak: aparat kepolisian, TNI, Satuan Polisi Pamong
Praja (selanjutnya disebut Sat Pol PP) dan segenap unsur masyarakat.
Tugas dan tanggungjawab Sat Pol PP adalah mengatasi masalah-
masalah kamtibmas-trantibum, sehingga untuk mewujudkan visi-misi Bupati
Sleman, termasuk terwujudnya Smart Regency, dan peningkatan pelayanan
publik kepada masyarakat akan terwujud. Untuk itu Perlu dibangun Sinergitas
Terwujudnya Ketentraman dan Ketertiban Umum Melalui “Sleman Menjaga”.
Artinya secara filosofis Warga Masyarakat Sleman Menjaga Kabupaten Sleman
dari setiap upaya gangguan terhadap kondisi stabilitas wilayah dan begitu pula
sebaliknya Kabupaten Sleman Menjaga Warga Masyarakat Sleman agar
senantiasa tercipta suasana kondusif.

II Latar Belakang (Burning Platform)


Secara Geografis Kabupaten Sleman terletak di antara 110° 33′ 00″ dan
110° 13′ 00″ Bujur Timur, 7° 34′ 51″ dan 7° 47′ 30″ Lintang Selatan. Secara
administratif Kabupaten Sleman adalah salah satu dari empat kabupaten dan
satu kota di Daerah Istimewa Yogyakarta. Wilayah Kabupaten Sleman sebelah
utara berbatasan dengan Kabupaten Boyolali, Propinsi Jawa Tengah, sebelah
timur berbatasan dengan Kabupaten Klaten, sebelah barat berbatasan dengan
Kabupaten Kulon Progo, Propinsi DIY dan Kabupaten Magelang dan sebelah
selatan berbatasan dengan Kota Yogyakarta, Kabupaten Bantul dan Kabupaten
Gunung Kidul, Propinsi D.I.Yogyakarta.
Luas Wilayah Kabupaten Sleman adalah 57.482 Ha atau 574,82 Km2
atau sekitar 18% dari luas Propinsi Daerah Istimewa Jogjakarta 3.185,80 Km2

12
dengan jarak terjauh Utara – Selatan 32 Km, Timur – Barat 35 Km. Secara
administratif terdiri atas 17 wilayah Kecamatan, 86 Desa, dan 1.212 Dusun.
Jumlah penduduk pada tahun 2016 tercatat sebanyak 1.125.369 jiwa.
Penduduk laki-laki berjumlah 559.302 jiwa (49,70%), perempuan 566.067 jiwa
(50,30%) dengan pertumbuhan penduduk sebesar 0,73% dengan jumlah
Kepala Keluarga sebanyak 305.376. Pada tahun 2016 sumber mata
pencaharian penduduk Kabupaten Sleman terbesar bergerak di sektor
pertanian yakni sebanyak 28,26%, sektor jasa sebanyak 24,39%, sektor
pertambangan dan penggalian sebanyak 2,47%, sektor industri sebanyak
11,24%, sektor listrik, gas, dan air sebanyak 2,06%, sektor bangunan sebanyak
11,47%, sektor perdagangan sebanyak 10,53%, sektor keuangan sebanyak
4,8%, dan sisanya bekerja di sektor angkutan dan komunikasi.
Kabupaten Sleman berpacu didalam pelaksanaan pembangunan dan
pelayanan kepada masyarakat dengan Visi “Terwujudnya Masyarakat Sleman
Yang Lebih Sejahtera, Mandiri, Berbudaya dan Terintegrasikannya Sistem E-
Government Menuju Smart Regency Pada Tahun 2021”.
Misi pembangunan dirumuskan:
a. Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik melalui peningkatan
kualitas birokrasi yang responsive dalam memberikan pelayanan bagi
masyarakat;
b. Meningkatkan pelayanan pendidikan dan kesehatan yang berkualitas dan
menjangkau bagi semua lapisan masyarakat;
c. Meningkatkan penguatan system ekonomi kerakyatan, aksesibilitas dan
kemampuan ekonomi rakyat dan penanggulangan kemiskinan;
d. Memantapkan dan meningkatkan kualitas pengelolaan prasarana dan
sarana, sumber daya alam, penataan ruang dan lingkungan hidup;
e. Meningkatkan kualitas budaya masyarakat dan kesetaraan gender yang
proporsional (seimbang);

13
f. Meningkatkan aplikasi dan integrasi sistem e-government melalui tahapan
berkelanjutan.
Hulu atau akar masalah (hakekat/substansi masalah) adalah komunikasi,
melalui sinergitas antar unsur aparat keamanan, ketentraman dan ketertiban
umum (kamtibmas-trantibum) yang belum terbangun. Saat ini, dalam proses
pelaksanaan pembangunan dan pelayanan kepada publik, dihadapkan pada
masalah gangguan kamtibmas-trantibum dari tahun ke tahun meningkat:
a. Pelanggaran Peraturan Daerah dan Peraturan Bupati, tahun 2015 terdapat
533 kali pelanggaran, tahun 2016 sebanyak 594 kali pelanggaran, pada
tahun 2017 sebanyak 761 kali. Dengan demikian selama tiga tahun terakhir
menunjukkan kenaikan jumlah pelanggar aturan atau rerata 3-3,5%
pertahun.
b. Kejadian kebakaran pada tahun 2017 ada 137 kali sedangkan tahun 2018
sampai bulan Juli 2018 sudah terjadi 71 kali kebakaran (laporan bulanan Sat
Pol PP 2018).
c. Gangguan keamanan, ketentraman dan ketertiban masyarakat, pada tahun
2014 sebanyak 1176 kali, tahun 2015 sebanyak 993 kali, tahun 2016
sebanyak 877 kali, tahun 2017 sebanyak 686 kali (Laporan Tahunan Ka. Sat
Pol PP Kab Sleman 2017).
Secara umum akibat yang ditimbulkan dengan semakin meningkatnya
pelanggaran-pelanggaran tersebut di atas di antaranya adalah munculnya
keresahan dan ketidak tentraman masyarakat dan tentu berdampak pada
munculnya situasi tidak kondusif dan intabilitas daerah/wilayah.
Penanganan keamanan, ketentraman dan ketertiban masyarakat selama ini
dikelola oleh berbagai pihak di antaranya aparat kepolisian, TNI, Sat Pol PP
dan segenap unsur masyarakat.
Susunan organisasi Satuan Polisi Pamong Praja terdiri dari:
a. Kepala Satuan;

14
b. Sekretariat terdiri dari: (1). Subbagian Umum dan Kepegawaian; (2).
Subbagian Keuangan; dan (3). Subbagian Perencanaan dan Evaluasi.
c. Bidang Ketenteraman dan Ketertiban terdiri dari: (1). Seksi Operasional
Ketenteraman dan Ketertiban; dan (2). Seksi Pembinaan Ketenteraman
dan Ketertiban.
d. Bidang Penegakan Peraturan Perundang-undangan terdiri dari: (1).
Seksi Pembinaan dan Pengawasan; dan (2). Seksi Penegakan.
e. Bidang Perlindungan Masyarakat terdiri dari: (1). Seksi Operasional
Satuan Perlindungan Masyarakat; dan (2). Seksi Pengembangan Potensi
Perlindungan Masyarakat.
f. Bidang Pemadam Kebakaran terdiri dari: (1). Seksi Pencegahan
Kebakaran; dan (2). Seksi Operasional dan Investigasi Kebakaran.
g. Unit Pelaksana Teknis; dan
h. Kelompok Jabatan Fungsional.
Kewajiban dan tanggungjawab Satuan Polisi Pamong Praja untuk mengatasi
permasalahan dan menciptakan stabilitas wilayah, dan juga guna mewujudkan
visi-misi Bupati Sleman serta meningkatkan pelayanan publik, maka perlu
dibangun sinergitas terwujudnya ketentraman dan ketertiban umum. Untuk itu
perlu dilakukan diagnoses reading dengan pendekatan model Diagnose Tools:
Nadler & Tushman’s Model

Gambar: 1. Nadler& Tushman’s Model

15
Dalam Diagnose Tools: Nadler & Tushman’ Model, terdapat 4 bentuk analisis:
Bentuk pertama adalah analysis terhadap kondisi saat ini (existing) dari empat
elemen dalam Satuan Polisi Pamong Praja yaitu Task (tugas), Informal
Organization (Kultur), Formal Organization Arrangements (Struktur) dan Individual
(Personal) yang tercermin dalam kolom 1 dan 2 tabel di bawah ini.
Bentuk kedua adalah saling keterkaitan hubungan antara empat komponen yaitu:
a. Task dengan Informal Organization, Task dengan Individual,Task dengan
Formal Organization Arrangements, demikian pula sebaliknya;
b. Informal Organizations dengan Task, Informal Organizations dengan
Individual,Informal Organizations dengan Formal Organizations
Arrangement, demikian pula sebaliknya;
c. Individual dengan Task, Individual dengan Informal Organizations, Individual
dengan Formal Organizations Arrangements, demikian pula sebaliknya;
d. Formal Organizations Arrangements dengan Task, Formal Organizations
dengan Iindividu, Formal Organizations Arrangements dengan Informal
Organizations, demikian pula sebaliknya, dalam kolom 3.

16
Bentuk ketiga adalah memasukkan elemen external berupa input yaitu
Environmental (lingkungan), Resources (sumber daya) dan History (latar belakang
sejarah) untuk menganalisis hubungan konkurensi antara lingkungan internal
dengan external organisasi, apakah terjadi compatible/saling mendukung atau
tidak. Hal ini akan menjadi stategi (strategy) dalam Transformation Process
(conversion/konversi) atau black box (kotak hitam). Karena bagaimanapun faktor
internal dan internal sangat berpengaruh satu dengan lainnya dan di konversi
(black box) dalam bentuk empat elemen untuk akhirnya menjadi output berupa
Organization, Group, Individual yang akhirnya menjadi feed back (umpan balik).
Umpan balik dari out put ke Transformation Process/ Conversion (konversi) black
box (kotak hitam), Kotak hitam menjadi feed back ke input, bahkan dari out put
yang berupa Organization, Group, Individual menuju feed back langsung ke input.
Bentuk keempat adalah dengan memperhatikan kompatibel/saling mendukung ke
empat elemen organisasi dan faktor internal dan external, maka dalam proses
diagnosis melalui model konkurensi ini mengisyaratkan bahwa terdapat area yang
paling tidak konruen dan itu menggambarkan masalah yang perlu dilakukan
intervensi guna menjadi perubahan yang mengarah pada perbaikan kinerja
organisasi perangkat daerah pada khususnya maupun organisasi pemerintah
daerah pada umumnya, dalam kolom 4.

Table 1. Elemen Kongruensi

17
Elemen Kondisi Kongruensi Antar Elemen Elemen Yang
Kongru Setiap (3) Tidak Kongruen
ensi (1) Elemen (2) (4)
TUGAS Meningkatnya a.Tugas-SDM. Tugas–Kultur.
gangguan Kompetensi tim yang Terbangunnya
Trantibum; mendukung komitmen perencanaan dan
bersama dalam penetapan kegiatan Capacity
Kurang rencana. Building Jaga
optimalnya b.Tugas–Struktur. Warga dalam
pembentukan Koordinasi dan sinkronisasi, bentuk Peraturan
dan perlu dikondisikan antar Bupati
pelaksanaan komponen, bidang dan
Capacity stakeholder
Building Jaga c.Tugas–Kultur.
Warga; Menciptakan sistem sehingga
terjalin hubungan kerja yang
Belum Punya optimal untuk lebih
Perbup ttg mengoptimalkan peran Jaga
Pembentukan Warga
dan
Optimalisasi
Jaga Warga

AKTOR/ Tenaga yang a.SDM–Tugas. SDM-Kultur.


SDM tersedia belum Perlunya membangun Meningkatnya
semuanya komitmen dalam Komitmen
kompeten; melaksanakan tugas dan bersama untuk
fungsi SDM meningkatkan
Pemahaman b.SDM–struktur.. koordinasi,
terhadap Mengurangi kesenjangan kompetensiTim
konsep tugas kompetensi untuk yang kompetitif
pokok dan mendukung pencapaian dan kooperatif
fungsi masing- tujuan organisasi; serta Kinerja SDM
masing Memperkecil kesenjangan yang tersedia.
jabatan perlu untuk memperkuat kinerja
di tingkatkan. tim;
Berkurangnya Kesenjangan
kompetensi menciptakan Tim
yang kompetetif dan
kooperatif
c.SDM–Kultur. Mengurangi
kesenjangan kompetensi

18
Elemen Kondisi Kongruensi Antar Elemen Elemen Yang
Kongru Setiap (3) Tidak Kongruen
ensi (1) Elemen (2) (4)
untuk meningkatkan
koordinasi;
Mengurangi kesenjangan
kompetensi untuk
mengoptimalkan kinerja
bidang-bidang;
Mengurangi kesenjangan
kompetensi untuk
mengoptimalkan monitoring
dan evaluasi
STRUKT Belum a. Struktur – Tugas Struktur-Kultur.
UR terstrukturnya Terkoordinasikannyakegiatan Menciptakan
hasil kinerja yang dilaksanaan oleh Koordinasi,
Sat Pol PP Bidang – Bidang terlapor komitmen & sistem
yang dilakukan secara terintegrasi. sehingga terjalin
oleh Bidang- b.Struktur-SDM kultur kerja yang
Bidang Meningktakan koordinasi dan optimal untuk lebih
kompetensi yang baik mengoptimalkan
sehingga mampu peran Jaga Warga.
meningkatkan aktifitas
organisasi;
Meningkatkan koordinasi dan
kompetensi yang baik
sehingga menghasilkan
monitoring dan evaluasi yang
berkualitas
c.Struktur – Kultur.
Monitoring dan evaluasi
mampu meningkatkan
efektifitas koordinasi;
Peningkatan kegiatan
monitoring dan evaluasi yang
didukung dengan optimalisasi
aktifitas bidang-bidang
KULTUR Belum a.Kultur–Tugas Kultur – Struktur.
tersedianya Mengoptimalkan secara baik Tersedianya
jaringan sistem teknologi yang sudah ada strategy
informasi untuk menunjang tugas dan melakukan
bidang kegiatan koordinasi

19
Elemen Kondisi Kongruensi Antar Elemen Elemen Yang
Kongru Setiap (3) Tidak Kongruen
ensi (1) Elemen (2) (4)
Trantibum di b.Kultur–SDM. teknologi informasi
Sat Pol PP; Mengoptimalkan peran sebagai sumber
bidang-bidang untuk penyedia data
Sebagian pencapaian koordinasi dan yang terintegrasi;
belum kompetensi yang baik; Penyebarluasan
memanfaatkan Mengoptimalkan peran kebijakan yang
teknologi bidang dalam melakukan lebih cepat, akurat,
informasi monitoring dan evaluasi murah, mudah
Pembuatan c.Kultur–Struktur. diakses
SI/IT, bahkan Pembuatan web khusus Si-
aplikasi online Jawari (Sistem Informasi
berbasis Jaga Warga Mandiri) dan
android “Hallo Pol PP”.

Setelah didiagnosis, elemen yang perlu diintervensi adalah tugas dan


kultur.Harapannya akan memberikan dampak perubahan pada peningkatan
kinerja organisasi Sat Pol PP khususnya Pemerintah Daerah Kabupaten
Sleman pada umumnya.
Sat Pol PP mempunyai tanggung jawab besar untuk menciptakan stabilitas
wilayah, dimana basisnya adalah di tingkat grass root: Jaga Warga. “Jaga
Warga” merupakan basis kondisioning kondusifitas wilayah di tingkat
padukuhan bahkan sampai tingkat Dasa Wisma, lebih kecil dari pada RT/RW.
Ide sederhananya adalah bagaimana caranya agar dapat mengintegrasikan
(synergies), menghubungkan (connectivity) antara pendekatan keamanan,
ketentraman ketertiban umum (security approach) dengan pendekatan
kesejahteraan (welfare/prosperity approach). Kamtibmas-Trantibum wilayah
akan terwujud bila warga masyarakatnya sejahtera, demikian pula sebaliknya
warga masyarakat yang sejahtera akan memperkuat Kamtibmas-Trantibum.
Secara filosofis, “Sleman Menjaga” artinya Warga Sleman Menjaga Kabupaten
Sleman dari setiap upaya instabilitas wilayah dan begitu pula sebaliknya

20
KabupatenSleman Menjaga Warga Sleman. Jadi kunci inovasinya adalah
“SLEMAN MENJAGA”.

III Tujuan:
Mensinergiskan Terwujudnya Ketentraman dan Ketertiban Umum Melalui
Inovasi “SLEMAN MENJAGA” di Kabupaten Sleman.

IV Manfaat; manfaat dari Proyek Perubahan ini adalah untuk:


1. Bagi Pemerintah Daerah
a. Terwujudnya keamanan, ketentraman dan ketertiban umum yang lebih
merata di Kabupaten Sleman;
b. Terbangunnya sinergitas antara sesama aparat keamanan yaitu Polri,
TNI dan Sat Pol PP dan segenap unsur masyarakat;
c. Terbangunnya system informasi, data dan fakta akurat, cepat dan
terpercaya guna pengambilan kebijakan daerah.
2. Bagi Satuan Polisi Pamong Praja:
a. Terwujudnya pola pembinaan dan pendampingan Jaga Warga di seluruh
wilayah di Kabupaten Sleman;
b. Terbangunnya sinergitas pelaksanaan tugas di lapangan dengan sesama
unit kerja internal Sat Pol PP (antar bidang, Unit Intel, Unit Provost,
PPNS, Pulbaket dll);
c. Peningkatan kinerja Sat Pol PP agar lebih professional, tegas dan
humanis dalam setiap tugas yang diamanatkan Perda dan Perbup.
3. Bagi Stakeholder
a. Terwujudnya Pola hubungan kerja yang harmonis, saling percaya dan
saling memperkuat antara semua komponen aparat keamanan;
b. Terbangunnya sinergitas kinerja antara semua stakeholder secara
proporsional dan professional;

21
c. Terwujudnya kesamaan persepsi setiap penyelenggara negara akan
pentingnya keamanan, ketentraman dan ketertiban umum bagi
penyelenggaraan pemerintahan.
4. Bagi Masyarakat.
a. Terwujudnya situasi kondusif akibat terkendalinya situasi keamanan,
ketentraman, ketertiban umum di seluruh wilayah Kab. Sleman;
b. Tercipta iklim yang sejuk bagi masyarakat sehingga dapat
melaksanakan tugas, peran dan fungsinya sesuai posisinya masing-
masing;
c. Terbangunnya pola komunikasi antara warga masyarakat dengan Sat
Pol PP melalui Jaga Warga sehingga deteksi dini, cegah dini, temu
cepat, lapor cepat dan solusi cepat dan tepat akan mudah tercapai;
d. Terbangunnya system Jaga Warga yang mandiri, profesional dan handal
untuk mengawal kondusifitas wilayah sampai ke tingkat grass root
(dasa wisma);
e. Terbangunnya pola kemitraan strategis dengan semua komponen
masyarakat guna menciptakan situasi kondusif untuk mewujudkan
“SLEMAN MENJAGA”.

V Ruang Lingkup Perubahan.


a. Pembuatan Tim Efektif
b. Mapping wilayah
c. Penyusunan Peraturan Bupati tentang “Jaga Warga”;
d. Membangun Komitmen Bersama para Camat di hadapan Bupati
e. Sosialisasi dan pendampingan Jaga Warga;
f. Press Conference /Jumpa Pers
g. Penyusunan Sistem informasi, komunikasi, pengendalian dan pengawasan
h. Pembuatan pos pengaduan masyarakat di front office Sat Pol PP

22
i. Pembuatan system komando langsung dengan Bupati, Sekretaris Daerah
dan Ka Sat Pol PP (Command Room) dan mobile telecommunication &
Information Technology
j. Penyusunan manual system
k. Pelatihan operator
l. Monitoring dan evaluasi

VI Milestone: dalam jangka pendek, menengah dan panjang yang terdiri atas
minimal 7 milestones
Tabel 2 Pentahapan Milestone
No Kegiatan Output Kegiatan Waktu
JANGKA PENDEK
I. Pembentukan Tim dan Menyusun draft Mg ke 5
mapping wilayah Keputusan Tim Agust 2018
Kerja Efektif

II. Penyusunan Peraturan Bupati Draft Peraturan Mg ke 1


Bupati Sept 2018
III. Sosialisasi Peraturan Bupati Sosialisasi Mg ke 2
Peraturan Bupati Sept 2018
IV. Diskusi kelompok terbatas Pendampingan Mg ke 3
kebijakan thd implementasi Sept 2018
stakeholders/Membuat kebijakan
komitmen
V Press Conference /Jumpa Pers Konferensi Pers Mg ke 3 Okt
2018
VI. Monitoring dan Evaluasi Evaluasi Kegiatan Mg ke 4
Kegiatan & Monev Nov 2018

23
JANGKA MENENGAH
I. Pengadaan Pengembangan Kerangka Acuan Nov-Jan ‘19
Sistem Informasi Oleh Kerja
Penyedia Jasa
II Pembuatan Aplikasi Sederhana Pembuatan Mg ke 1 Jan
Sistem Informasi Secara Aplikasi 2019
Swakelola Sederhana Sistem
Informasi
III Pelaksanaan Pembuatan Modul dan Konten Feb-Mart
Pengembangan Sistem ‘19
Informasi, komunikasi dan
pengawasan
IV. Pelatihan Penggunaan Aplikasi Pelatihan SDM Mg ke 1
April ‘19
V. Proses Entry Data & Input Data Mg ke 2
penyusunan manual system April ‘19
VI. Penggunaan Sistem Informasi Tempat Pelayanan Mg ke 3-4
untuk Pelayanan Informasi Data & Penunjukan April ‘19
Petugas
VII. Monitoring dan Evaluasi Evaluasi kegiatan Mg ke 4
Kegiatan Monev April ‘19

JANGKA PANJANG
I. Penyediaan Sarana Prasarana Pengadaan 1 thn
Informasi Aplikasi
II. Pemeliharaan Sistem Perawatan Sistem 2 thn dst
III Pembuatan Command Room& Implementasi 2 thn dst
Pos Pengaduan Warga Masy program

24
IV Monev Giat monev Tiap thn
* Jadwal bersifat tentative

VI Identifikasi Stakeholder
A. Peran Stakeholder:
a. Kepala Daerah & Wakil sebagai pimpinan pemerintahan yang
bertanggung jawab atas kebijakan pelayanan publik dan sangat
menentukan keberlanjutan proyek perubahan ini. Beliau berkepentingan
terhadap keberhasilan proyek perubahan karena manfaatnya.
b. Sekretaris Daerah, mempunyai wewenang yang kuat karena sebagai
atasan langsung dan ketua tim anggaran pemerintah daerah terhadap
proyek perubahan dan mempunyai kepentingan untuk mensukseskan
visi misi kepala daerah serta karena manfaat proyek perubahan ini.
c. DPRD, dalam hal ini mempunyai kepentingan yang sangat kuat karena
ikut berperan dalam penentuan alokasi anggaran, Namun dari sisi
kepentingan relative kurang kuat kecuali komisi 1.
d. Bappeda, mempunyai kewenangan yang cukup besar karena
merupakan institusi yang menyeleksi segala kegiatan, apakah sudah
masuk dalam perencanaan. Di samping itu mempunyai kepentingan
yang kuat karena kegiatan/program harus mempunyai dasar yang kuat.
e. Asisten Sekretaris Daerah Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan
Rakyat sebagai pejabat strategis dan masuk dalam tim anggaran
mempunyai wewenang dan kepentingan yang kuat.
f. OPD di lingkungan Pemda Sleman yang relevan dengan proyek
perubahan ini antara lain: Inspektorat, BPBD, PUPKP, Dinas Kominfo,
Dinas Kesbangpol, Dinas PMD memiliki kepentingan yang cukup kuat
namun power/interestnya relative kecil

25
g. Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), sebuah forum yang
terdiri dari Kepala Pengadilan Negeri, Komandan Kodim, Kapolres,
Kepala Kejaksaan Negeri memiliki kepentingan yang kuat namun kurang
memiliki pengaruh dalam keberhasilan proyek perubahan ini.
h. Pelaku usaha, terdiri atas para industriawan, perdagangan, keuangan,
perbankan dll dalam proyek perubahan ini memiliki kepentingan yang
cukup besar namun kurang memiliki power/influence.
i. Unsur kewilayahan, terdiri atas kecamatan, pemerintah desa sempai
dukuh dan dasa wisma (komunitas lebih kecil dari pada Rw/Rt),
Puskesmas, Koramil, Polsek, UPT sangat berkepentingan walaupun
powernya rendah.
j. Komponen masyarakat lainnya, terdiri atas Ombudsman, LSM, Forum
Pemantau Independen (Forpi), relawan, media massa &/ jurnalis, SAR,
memiliki kepentingan yang cukup kuat namun cukup rendah untuk
interest atau power.
k. Telkom dan Jogja Digital Vailladge, mempunyai kepentingan relative
kuat namunpowernya relative kecil.

26
B.Net Map Stakeholder
Gambar 2 Net MapStakeholder
Para stakeholder dapat digambarkan dalam net map sbb:

Jogja Tim Bupati & Obyek Vital


Inspektorat Relawan Nasional Telkom DPRD
Digital Anggaran Wabup &Daerah
Village Media
Massa

Kesbangpol Kejari

LSM Sekda

Asekda
Diskominfo

Project Pengadilan
Kecamatan & Negeri
Forkopimcam Leader

Pem Desa Formapi

Polres
BPBD

Pelaku Pengadilan SAR air &


Dusun Warga Masy Ombudsman Linmas Kodim
Usaha Agama Istimewa

Keterangan:

stakeholder inti stakeholder primer stakeholder sekunder

27
Tabel 3 Kategorisasi Stakeholder
No Stakeholder Pengaruh Kepentingan Kategori
1 Bupati & Wabup + + Promoter
s
2 Sekda + + Promoter
s
3 Bappeda + + Promoter
s
4 Forkopimda dan OPD terkait - + Laten
5. Asekda & Staf Ahli Bupati - + Laten
6 Tim Anggaran - + Laten
7 Relawan - + Laten
8 DPRD - + Laten
9 TNI-Polri + - Defender
10 Media Massa & Jurnalis + - Defender
11 SAR Linmas Resque Istimewa wlyh + - Defender
VII Kaliurang,
12 Forkopimcam, Desa, Dukuh, + - Defender
13 Pelaku Usaha - - Apathetic
14 Forpi - - Apathetic
15 Ombudsman - - Apathetic
16 LSM - - Apathetic
17 Telkom &Jogja Digital Valley - Apathetic
18 Warga masyarakat umum - + Defender

Gambar 3 Kwadran Stakeholder

Latent Promoters
1. DPRD 1. Bupati & Wabup
2. Forkopimda 2. Sekda
3. OPD terkait/Kominfo 3. Bappeda
4. Relawan
5. Tim anggaran

Influence Apathetic Defender

1. Forpi 1. TNI-Polri
2. LSM 2. SAR air & SAR Istimewa
3. Ombudsman wlyh VII Kaliurang
4. Telkom & Jogja 28 3. Forkompimcam, Pem.
Digital Village Desa, Dukuh
5. Pelaku Usaha 4. Wrg masy umum
5. Media Massa, Jurnalis
C.Mobilisasi Stakeholder
Dalam pelaksanaan proyek perubahan akan banyak stakeholder yang
memberikan respon sesuai dengan kepentingannya dan wewenang terhadap
proyek perubahan. Sehingga perlu inventarisasi dan dikelompokkan ke dalam
empat kelompok besar agar mempermudah dalam memobilisasi semua
stakeholder untuk kelancaran tercapainya tujuan proyek perubahan tersebut.
1. Promoters; berperan besar terhadap keberhasilan proyek perubahan karena
mempunyai pengaruh kuat dan memiliki kepentingan yang kuat pula. Adapun
perlakuan terhadap kelompok promoters adalah
1. Melibatkan dalam proyek perubahan
2. Mendaulat untuk launching hasil proper
3. Melaporkan seluruh pelaksanaan kegiatan
4. Mempublikasikan perannya kepada stakeholder
2. Latens; adalah kelompok yang memiliki pengaruh yang kuat tetapi
mempunyai kepentingan yang lemah terhadap proyek perubahan,
perlakuannya adalah:
1. Menjalin komunikasi dan koordinasi yang intens
2. Lebih menonjolkan perannya dalam proyek perubahan
3. Defenders; merupakan kelompok yang relative kecil pengaruhnya tetapi
memiliki kepentingan yang kuat, sehingga perlu pendekatan:
a. Memelihara hubungan baik
b. Mengajak diskusi dalam merancang site plan
c. Meminta pendapat dalam kegiatan yang akan terkait dengan stakeholder
d. Menjalin komunikasi terkait koordinasi di lapangan
4. Apathetica; adalah kelompok yang mempunyai pengaruh dan kepentingan
yang kecil terhadap proyek perubahan, kegiatannya:

29
a. Memonitor responnya terhadap proyek perubahan
b. Menjaga tidak tersinggung
c. Mencarikan peluang keterlibatan dalam proper
Gambar 4 Pola Komunikasi Sebelum Mobilisasi

1. menjalin komunikasi 1. Melibatkan dalam proyek


dan koordinasi yang perubahan
intens
2. Mendaulat untuk
2. lebih menonjolkan launching hasil proper
perannya dalam
3. Melaporkan serial
proyek perubahan
pelaksanaan kegiatan

4. Mempublikasikan
perannya kpd stakeholder

Power/
influence
a. Memonitor responnya a. Memelihara hubungan baik
terhadap proyek
perubahan b. Mengajak diskusi dalam
merancang site plan
b. Menjaga tidak
c. Meminta pendapat dalam
tersinggung
kegiatan yang akan terkait
c. Mencarikan peluang dengan stakeholder
keterlibatan dalam d. Menjalin komunikasi terkait
proper koordinasi di lapangan

Interest

30
Gambar 5 Pola Komunikasi Sesudah Mobilisasi

Latent Promoters

1. Bupati & Wabup


2. Sekda
3. Bappeda
4. DPRD
5. Forkopimda
6. OPD terkait/Kominfo
7. Relawan
8. Tim anggaran

Influence

Apathetic Defender

1. TNI-Polri
2. SAR air & SAR Istimewa
wlyh VII Kaliurang
3. Forkompimcam, Pem.
Interest Desa, Dukuh
4. Wrg masy umum
5. Forpi
6. LSM
7. Ombudsman
8. Telkom & Jogja
Digital Village
9. Pelaku Usaha
10. Media massa &/
Journalist

31
Interest
VII STRUKTUR ORGANISASI PELAKSANA DAN TIM
EFEKTIF
A. Struktur Organisasi, Tim Efektif dan Tim Sekretariat

Gambar 6. Struktur Organisasi Pelaksana

MENTOR/SEKDA
SUMADI, S.H., M.H.

COACH Project Leader


Drs. Kunto Kepala Satuan Polisi Pamong
Nugroho, M.Si Praja

Tim Penyusun: Tim Teknis Tim Kesekretariatan


- Perbup Jaga Warga...

B. Mentor, Coach, dan Project Leader


1. Susunan Mentor, Coach dan Project Leader adalah sbb:
a. Mentor (Sekretaris Daerah; Sumadi, S.H., M.H.)
b. Project Leader (Kepala Satuan Polisi Pamong Praja)
c. Coach (Drs. Kunto Nugroho, M.Si)

32
2. Tim Efektif
a. Tim Pembina
b. Bupati Sleman sebagai Pembina, Wakil Bupati sebagai Pengarah,
Sekretaris Daerah sebagai Ketua & anggota, Asisten Sekretaris Daerah
Bidang Pemerintahan & Kesejahteraan Rakyat, Kepala Bappeda, Ka
Dinas Komunikasi dan Informatika dan Ka Sat Pol PP.
c. Tim Penyusun
Project Leader (Kepala Sat Pol PP) sebagai Ketua, Sekretaris Sat Pol
PP sebagai Wakil Ketua, Kepala Bidang Penegakan Peraturan
Perundangan sebagai Koordinator dan anggota Kepala Bidang
Pemadam Kebakaran, Kepala Bidang Perlindungan Masyarakat, Kepala
Bidang Ketrentaman dan Ketertiban, Kepala Bagian Hukum Setda,
Kepala Sub Bidang di Bappeda, Kepala Subbag Peraturan Perundang-
undangan Bagian Hukum Setda.
d. Tim Teknis
Project Leader (Kepala Sat Pol PP) sebagai Ketua, Sekretaris Sat Pol
PP sebagai Wakil Ketua, Kepala Bidang Ketentraman dan Ketertiban
sebagai Koordinator dengan anggota Kepala Bidang Pemadam
Kebakaran, Kepala Bidang e-Government dan Persandian Dinas
Kominfo, Kepala Bidang Perlindungan Masyarakat, Kepala Seksi Data
dan Informasi.
e.Tim Kesekretariatan
Project Leader, Sekretaris Dinas Sat Pol PP sebagai Ketua, Kasubag
Umum dan Kepegawaian sebagai koordinator dengan anggota Kepala
Bidang Penegakan Peraturan Perundangan, Kepala Bidang Pemadam
Kebakaran, Kepala Bidang Perlindungan Masyarakat dengan tugas
membantu kelancaran tugas Tim Efektif penyusunan kebijakan daerah
tentang Jaga Warga dalam urusan kesekretariatan.

33
Dalam melaksanakan tugas, Tim Kesekretariatan mempersiapkan rapat
koordinasi yang dilakukan oleh Tim Penyusunan maupun Tim Teknis,
membuat draft SK Bupati tentang Tim Efektif, draft SK Kepala Sat Pol PP
tentang Tim Kesekretariatan, membuat daftar hadir, membuat notulen
dan laporan serta mendokumentasikan seluruh kegiatan penyusunan
proyek perubahan dalam bentuk foto dan video.
Tim penyusunan rancangan peraturan bupati dan tim teknis dalam
melaksanakan tugasnya telah sesusai dengan tanggung jawabnya
masing-masing dan sebagai alat monitoring dan evaluasi berupa notulen,
laporan maupun dokumentasi.

C. Identifikasi Potensi Masalah


Dalam melaksanakan proyek perubahan ini tentu harus diprediksi
identifikasi potensi masalah antara lain:
1. Keterbatasan Sumberdaya Teknologi.
Sumber daya teknologi yang harus disediakan oleh pihak ketiga.
Walaupun ada Dinas Kominfo namun dalam mengimplementasikan
teknologi mutakhir di bidang IT harus berkolabarasi dengan perusahaan
IT baik dalam negeri maupun luar negeri.
2. Masyarakat sekitar
Masyarakat sekitar biasanya sangat respon terhadap perubahan, namun
teridentifikasi potensi sebagian masyarakat yang terancam
kepentingannya dengan adanya proyek perubahan ini.
3. Aparat kelurahan setempat
Aparat kelurahan setempat juga berpotensi menimbulkan masalah
karena tidak setiap unsur pemerintah siap dengan pendekatan online,
lebih repot mengkondisikan dan menyesuaikan diri dengan
perkembangan IT

34
4. Pelaku usaha
Pelaku usaha pada umumnya respon terhadap perubahan namun tidak
seluruhnya mengerti tentang maksud proyek perubahan ini terutama
pelaku usaha yang illegal, pengusaha masuk dalam “daftar hitam/black
list”; untuk pelaku usaha yang tidak masuk daftar hitam maka
keengganan untuk mengeluarkan CSR.
5. Perbankan
Perbankan sebenarnya lebih mudah dengan proyek perubahan apalagi
menggunakan pendekatan online, namun terdeteksi potensi kendala
menjadi penghambat ketika diminta partisipasinya dalam bentuk CSR
Tabel: 4 Potensi Kendala, Resiko dan Strategi
No Potensi Kendala Resiko Strategi
1 Keterbatasan Sumberdaya Ketinggalan teknologi Kerja sama
Teknologi.
2 Masyarakat Sekitar Tidak mau diatur Komunikasi
3 Aparat kelurahan setempat Lebih repot mengkondisikan Komunikasi
4 Pelaku usaha CSR Komunikasi
5 Perbankan CSR Komunikasi

D. Faktor Kunci Keberhasilan


1. Komitmen Kepala Daerah.
Komitmen Bupati, Wakil Bupati, Sekretaris Daerah sangat menentukan
keberhasilan proyek perubahan ini karena selama ini menunjukkan
kesungguhan untuk merealisasikan visi misinya.
2. Iklim kerja.
Iklim kerja di lingkungan Pemkab Sleman sangat mendukung proyek
perubahan yang menyentuh aspek kebijakan/policy dan dilanjutkan ke dalam
bentuk aplikasi online untuk mendukung Sleman smart regency

35
3. Kesadaran Stakeholder.
Kesadaran stakeholder sangat mendukung keberhasilan proyek perubahan
karena para stakeholder kunci/utama, primer dan sekunder memahami arti
penting proyek perubahan ini.
4. Kekompakan dan semangat di internal Sat Pol PP.
Kekompakan dan semangat di internal Sat Pol PP sangat terasa dan
dibuktikan dengan antusiasme dalam diskusi, persiapan dan pelaksanaan
proyek perubahan ini.
5. Hubungan Sat Pol PP dengan OPD terkait, instansi vertikal, BUMD di
lingkungan Pemkab Sleman selama ini terjalin baik, sehingga program
proyek perubahan ini juga mendapat dukungan kuat.
6. Hubungan kerja sama Sat Pol PP dengan Sat Pol PP Kabupaten/Kota se
Daerah Istimewa Jogjakarta (Kota Yogyakarta, Kab. Bantul, Kab. Gunung
Kidul, Kab. KulonProgo) sangat kondusif, sehingga menjadi faktor kunci
keberhasilan proyek perubahan ini.

E. Rencana Kegiatan
Adapun rencana kegiatan dalam proyek perubahan ini adalah sbb:
1. Pembentukan tim efektif
2. Penyusunan draft Perbup
3. Sosialisasi dan pendampingan
Table 5 Rencana Kegiatan
No Tahapan Kegiatan penanggung jawab Output Waktu
.
Jangka Pendek
1 Pembentukan Tim Ka Subag UP Menyusun draft Mg ke 5
Kep Tim Efektif Agus18
2 Penyusunan Peraturan Ka Sie Pembinaan Konsep Perbup Mg ke 1

36
Bupati Trantib Sept ‘18
3 Sosialisasi Peraturan Bupati Ka Sie Pembinaan Sosialisasi Mg ke 2
Trantib Peraturan Bupati Sept ‘18
4 Diskusi kelompok terbatas Ka Sie Ops Linmas Pendampingan Mg ke 3
kebijakan thd stakeholders, Perbub ttg Jaga Sept‘18
membuat komitmen Warga
5 Press Conference /Jumpa Ka Sie Ops Linmas Konferensi Pers Mg ke 3
Pers Okt ‘18
6 Monitoring dan Evaluasi Sekretaris Pol PP Monev Mg ke 4
Nov ‘18
Jangka Menengah
1 Pengembangan Sistem Kepala Bidang e-gov, Kerangka Acuan Nov –
Informasi Oleh Penyedia Dinas Kominfo Kerja Jan ‘19
Jasa & mapping wilayah
2 Pembuatan Aplikasi Kepala Bidang e-gov, Pembuatan Mg ke 1
Sederhana Sistem Dinas Kominfo Aplikasi Sistem Jan ‘19
Informasi Secara Swakelola Informasi
3 Pengembangan Sistem Kepala Bidang e-gov, Modul dan Konten Feb-Mart
Informasi, monitoring dan Dinas Kominfo ‘19
pengawasan
4 Pelatihan Penggunaan Kepala Bidang e-gov, Pelatihan SDM Mg 1
Aplikasi Dinas Kominfo April ‘19
5 Proses Entry Data/manual Kepala Bidang e-gov, Input data Mg 2
system Dinas Kominfo April ‘19
6 Penggunaan Sistem Kepala Bidang e-gov, Tempat Pelayanan Mg 3-4
Informasi untuk Pelayanan Dinas Kominfo & Penunjukan April ‘19
Informasi Data Petugas
7 Monitoring dan Evaluasi Sekretaris Pol PP Evaluasi Mg 4

37
giat/monev April ‘19
Jangka Panjang
1 Penyediaan Sarana Sekretaris Sat Pol PP Pengadaan 1 tahun
Prasarana Informasi Aplikasi
2 Pemeliharaan sistem Sekretaris Pol PP Perawatan system 2 thn dst

3 Command room, IT Mobile Kabid e-gov, Dis Implementasi IT & 2 thn dst
& Pos Pengaduan Masy Kominfo & Kasubag Pos aduan masy
Umpeg
4 Monev Sekretaris Pol PP Giat monev Tiap thn

VIII HASIL PELAKSANAAN PROYEK PERUBAHAN

A. Hasil pelaksanaan proyek perubahan jangka pendek adalah sebagai berikut:


Tabel 6: Perbandingan Antara Rencana dan Realisasi Proyek Perubahan
Output Waktu
No Kegiatan Rencana Realisasi Rencan Real
a
JANGKA PENDEK
I Pembentukan Tim
Efektif Tersusunnya Draft Tersusunnya Draft SK
Mg ke 5 Mg ke 5
a. Rapat Persiapan SK Bupati, dan Bupati, dan Draft SK Ka Agust Agust ‘18
Pembentukan Draft SK Ka Sat Sat Pol PP ‘18
Tim Pol PP
SK Bupati No.43.6/Kep.
b. Penyusunan SK SK Bupati Ttg Tim KDH/A/2018 tgl 6/8 ‘18 Mg ke 5
Mg ke 1
Efektif Ttg Tim Efektif Agus ‘18
Sept ‘18
Penyusunan pembuatan Perbup ttg
Perbup ttg Jaga Jaga Warga
Warga

38
SK Ka Sat Pol PP No.
044/Sat Pol PP/2018; tgl Mg ke 1 Mg ke 5
SK Kepala Sat Pol 27/8/’18 Sept ‘18 Agus ‘18
PP Ttg Tim
Kesekretariatan
II Penyusunan
Peraturan Bupati
a. Rapat Rapat Koordinasi Terlaksananya Rapat Mg ke 1 Mg ke 1
Pembahasan dengan Tim Koordinasi Tim Sept ‘18 Sept ‘18
Draft Penyusun Penyusun

Peraturan Bupati No.24


b. Pengesahan Tahun 2018 tgl 28 Agust
Pengesahan
Peraturan Bupati ‘18 Ttg Jaga Warga Mg ke 1 Mg ke 1
Peraturan Bupati
Ttg Jaga Warga Sept ‘18 Agus ‘18

III Membuat Rapat persiapan Rapat di rg rapat Sat Pol Mg ke 3 Mg ke 5


Komitmen pembuatan PP Sept ‘18 Agust
Bersama 17 Camat komitmen ‘18
di hadapan Bupati Penandatanganan Mg ke 3
Sleman komitmen bersama, Sept ’18 Mg ke 1
Pelaksanaan
Rabu tgl 5 Sept ;18 Sept ‘18
komitmen

IV Sosialisasi &
Pembentukan
Jaga Warga Tersusun Materi Tersusunnya Materi Mg ke 2 Mg ke 1
a. Penyusunan Sosialisasi Ttg Sosialisasi Ttg Jaga Sept ‘18 Sept ‘18
Materi Sosialisasi Jaga Warga Warga

b. Pelaksanaan Pelaksanaan Terlaksananya Mg ke 2 Mg ke 1-


Sosialisasi & Sosialisasi Sosialisasi di Pol PP Sept ‘18 2 Sept
Pembentukan ‘18
Jaga Warga

V a. Diskusi Rapat persiapan Rapat di rg rapat Sat Pol


kelompok diskusi kelompok PP Mg ke 3 Mg ke 3
terbatas terbatas Sept ‘18 Sept ’18

39
kebijakan thd
stakeholders
Pelaksanaan Mg ke 3 Mg ke 3
Diskusi Kelompok Sept ‘18 Sept ‘18
diskusi kelompok terbatas dengan
terbatas stakeholder

Rapat persiapan Mg ke 2 Mg ke 3
b. Penyusunan Rapat di rg rapat Sat Pol April ‘19 Sept ‘18
penyusunan
manual system PP
manual system

Mg ke 2 Mg ke 3
Pembuatan
April ‘19 Sept ‘18
manual system Pembuatan Manual
system
VI Mapping wilayah Rawan gangguan
Pembuatan kamtibmas-trantibum di Nov s/d Mg ke 4
pemetaan wilayah 10 kecamatan: Depok, Jan ‘19 Sept ‘18
rawan Sleman, Gamping,
Ngaglik, Mlati, Kalasan,
Prambanan, Tempel,
Pakem, dan Godean

VII Pembuatan Aplikasi Rapat persiapan Rapat diselenggarakan Mg ke 1 Mg ke 1


Sederhana Sistem pembuatan di rg rapat Sat Pol PP Jan ‘19 Okt ‘18
Informasi Secara aplikasi system
Swakelola informasi,
komunikasi,
pengendalian dan
pengawasan
Pembuatan aplikasi
Pembuatan online Feb- Mg ke 3
Aplikasi Mart ‘19 Sept ‘18
Sederhana Sistem
Informasi Secara
Swakelola

VII Command room Rapat persiapan Rapat persiapan 2020 Mg ke 1


I pembuatan Command room Okt ‘18

40
Command room
Implementasi
Pembuatan pembuatan Command Mg ke 2
Command room room 2020 Okt ‘18

IX Pembuatan Pos Rapat persiapan Rapat persiapan 2020 Mg ke 2


Pengaduan Pembuatan Pos Pembuatan Pos Okt ‘18
Masyarakat di front Pengaduan Pengaduan Masyarakat
office Sat Pol PP Masyarakat di front di front office Sat Pol PP
office Sat Pol PP

Pembuatan Pos
Pembuatan Pos Pengaduan Masyarakat
Pengaduan 2020 Mg ke3
di front office Sat Pol PP Okt ‘18
Masyarakat di front
office Sat Pol PP

X Press Conference/ Rapat persiapan Rapat Persispan Mg ke 3 Mg ke 2


Jumpa Pers Konferensi Pers Okt ‘18 Okt ‘18

Pelaksanaan Pelaksanaan Konferensi Mg ke 3 Mg ke 2


Konferensi Pers Pers Okt ;18 Okt ‘18

XI Monev Kegiatan
a. Rapat monev Rapat monev Kegiatan Mg ke 4 Mg ke 4
Kegiatan Rapat monev Okt ‘18 Okt ‘18
b. Penyusunan Kegiatan Laporan Monev Mg ke 4 Mg ke 4
Laporan Monev Okt ‘18 Okt ‘18
Penyusunan
Laporan Monev
Jangka Menengah Pembuatan Mobile 2020 2019
IT Mobile Telecommunication &
Information Technology

41
B. Perbandingan Kondisi Unit Kerja Antara Sebelum dan Sesudah Ada Proyek
Perubahan
Tabel 7: Perbandingan Kondisi Unit Kerja Antara Sebelum danSesudah Ada
Proyek Perubahan
No
Aspek Sebelum Sesudah
.
1. SDM Belum ditunjuk petugas pelayanan Telah ditunjuk petugas
informasi Sat Pol PP pelayanan informasi Pol PP
2. Tempat Tempat pelayanan informasi Tempat pelayanan informasi
Pelayanan sebelumnya belum tertata telah dengan pelayanan prima

3. Teknologi Belum adanya sistem informasi Tersedianya sistem informasi


yang bisa diakses yang bisa diakses
4. Regulasi Belum adanya regulasi Perbup Ttg Sudah ada regulasi berupa
Jaga Warga Perbup ttg Jaga Warga
5 Akselerasi -belum ada Komitmen Bersama 17 -Sudah ada Komitmen
Implementasi Camat dg Bupati Sleman Bersama 17 Camat dg Bupati
Kegiatan -belum pernah ada Press -sudah ada Press Conference
Conference /Jumpa Pers -sudah ada manual system
-belum ada manual system -Sudah ada mapping wilayah
-belum ada mapping wilayah -sudah ada system informasi,
-belum ada system informasi, komunikasi, pengendalian dan
komunikasi, pengendalian dan pengawasan “Hallo Pol PP”
pengawasan “Hallo Pol PP”
-belum ada pos pengaduan -sudah ada pos pengaduan
masyarakat di front office Sat Pol masyarakat di front office Sat
PP Pol PP
-belum ada command room di -sudah ada command room di
ruang Ka Sat Pol PP, Sekda dan ruang Ka Sat Pol PP, Sekda
Bupati dan Bupati

C. Perubahan Peran Stakeholder Sebelum dan Sesudah Proyek Perubahan


Tabel 8: Perubahan Peran Stakeholder Sebelum dan Sesudah Proyek Perubahan
Stakeholde
No. Sebelum Sesudah
r
1. Promoters Bupati, Wabup, Sekda, Bappeda, Bupati, Wakil Bupati, Sekda,

42
Bappeda,
2. Latents DPRD, Forkopimda, OPD dimobilisasi ke promoter
terkait/Kominfo, Relawan, Tim
anggaran
3. Defenders TNI-Polri, SAR air & SAR Istimewa TNI-Polri, SAR air & SAR Istimewa
wlyh VII Kaliurang, Forkompimcam wlyh VII Kaliurang, Forkompimcam
Pem. Desa, Dukuh, Media massa & Pem. Desa, Dukuh, Media massa &
Jurnalis Jurnalis
4. Apathetics Forpi, LSM, Ombudsman, Telkom & dimobilisasi ke defender
Jogja Digital Village,Wrg masy umum

Table 9: Akselerasi Implementasi Kegiatan


No Kegiatan Waktu
Rencana Realisasi
1 Penyusunan draft Perbup ttg Jaga Warga Mg ke 1 Sept ‘18 Mg ke 5 Agus ‘18
2 Membuat Komitmen Bersama 17 Camat di Mg ke 3 Sept ‘18 Mg ke 1 Sept ‘18
hadapan Bupati Sleman
3 Sosialisiasi Perbub ttg Jaga Warga Mg ke 2 Sept Mg ke 1 Sept ‘18
3 Penyusunan manual system Mg ke 2 April ‘19 Mg ke 3 Sept ‘18
4 Mapping wilayah Nov s/d Jan ‘19 Mg ke 4 Sept ‘18
5 Pembuatan aplikasi system informasi, Feb-Mart ‘19 Mg ke 1 Okt ‘18
komunikasi, pengendalian dan pengawasan
6 Command room 2020 Mg ke 2 Okt ‘18
7 Mobile Telecommunication & Information Tech 2020 2019
8 Pembuatan Pos Pengaduan Masyarakat 2020 Mg ke 3 Okt ‘18
9 Press Conference /Jumpa Pers (milestone Mg ke 3 Okt ‘18 Mg ke 2 Okt ‘18
tambahan/baru)

Dalam tabel 9 di atas tampak bahwa sebagian besar ruang lingkup kegiatan yang
semula direncanakan dalam jangka pendek, menengah dan panjang ternyata dapat
dilakukan akselerasi implementasi kegiatan. Hal ini disebabkan antara lain:
1. Tuntutan para stakeholder terutama Bupati, Wakil Bupati dan Sekda.
Para stakeholder semakin menyadari manfaat proyek perubahan ini sangat
besar untuk meningkatkan kinerja Sat Pol PP khususnya, jajaran Pemerintah
Daerah pada umumnya maka mereka khususnya Bupati, Wakil Bupati dan

43
Sekretaris Daerah meminta kepada project leader untuk mempercepat
implementasi semaksimal mungkin dalam jangka pendek.
2. Tuntutan warga masyarakat.
Warga masyarakat di Kabupaten Sleman sangat mengharapkan agar project
leader segera mewujudkan dan mempercepat implementasi proyek perubahan
ini mengingat warga masyarakat juga sangat diuntungkan apabila hal ini cepat
direaliasasikan.
3. Tanpa biaya besar yang perlu dianggarakan tahun berikutnya
Pada umumnya proyek perubahan ini di implementasikan dalam tiga tahap yaitu
jangka pendek, menengah dan panjang. Mengingat beberapa faktor dan yang
paling dominan adalah factor pendanaan/biaya maka perlu direncanakan dalam
anggaran secara bertahap sesuai urgensi, kepentingan dan skala prioritas.
Dalam proyek perubahan ini tidak memerlukan biaya yang sangat besar bahkan
dalam anggaran tahun berjalanpun dapat diimplementasikan.
4. Mobilisasi stakeholder di kwadran dari latens ke promoter dan dari apatethic
menuju defender.
Seiring perjalanan waktu semenjak pemetaan positioning masing-masing
stakeholder dalam kwadran latent dan apatethic (gambar 3) ada beberapa
stakeholder yang rendah power/outhority dan kecil interestnya ternyata setelah
dimobilisasi dengan pendekatan dan gaya komunikasi yang khas dan spesifik
(gambar 4) dapat bergeser ke arah promoter dan defender (gambar 5).
5. Antusiasme dan dukungan internal Sat Pol PP
Antusiasme dan dukungan internal Sat Pol PP tampak dari tingginya partisipasi
anggota yang tergabung dalam tim Kesekretariatan maupun tim Efektif, tim
teknis maupun sukarelawan yang setiap saat siap membantu suksesnya proyek
perubahan ini segera diimplementasikan dalam jangja pendek.

D. Pembuktian Manfaat Proyek Perubahan

44
1. Peningkatan Kinerja Instansi :
- Meningkatnya kinerja staf dalam memberikan pelayanan informasi .
- Meningkatnya kerja sama dalam melaksanakan kegiatan yang
diwujudkan dalam Tim Efektif.
2. Peningkatan Pelayanan Publik :
- Tersedianya informasi yang bisa diakses oleh masyarakat.
- Tersedianya regulasi sehingga ada kepastian hukum.
3. Stakeholder
- Bagi stakeholder pemerintah: terwujudnya sinergitas program antara Sat
Pol PP, Dinas Komunikasi dan Informatika.dengan warga masyarakat;
- Bagi stakeholder di luar pemerintah: meningkatnya kemudahan dalam
mengakses informasi berdasarkan regulasi yang ada.

IX PENYELESAIAN KENDALA DAN MASALAH

Kendala dan masalah yang dihadapi selama implementasi proyek perubahan


dan cara mengatasinya adalah sebagai berikut:
a. Dukungan Stakeholder, karena kesibukan stakeholder di instansinya masing-
masing, maka perlu dilakukan komunikasi informal untuk memberikan
dukungan terhadap implementasi proyek perubahan.
b. Kurang dipahaminya materi sosialisasi.
Hal ini diatasi dengan memberikan kesempatan kepada peserta sosialisasi
untuk menanyakan kepada narasumber.
c. Tim Efektif yang tidak mentaati waktu.
Hal ini diatasi dengan pengawasan terhadap Tim Efektif oleh Project Leader
dengan selalu mengingatkan jadwal waktu yang telah ditentukan.

X KESIMPULAN – REKOMENDASI

A. Kesimpulan

45
Dari uraian pelaksanaan proyek perubahan ini dapat disimpulkan bahwa :
1. Proyek perubahan dengan judul Sinergitas Terwujudnya Ketentraman dan
Ketertiban Umum Melalui “Sleman Menjaga” tidak hanya menjadi tugas
Diklat tetapi lebih dari itu merupakan program yang sangat strategis dalam
upaya menciptakan suasana kondusif di Kabupaten Sleman.
2. Synergis antara pendekatan keamanan, ketentraman, ketertiban (security
approach) dengan pendekatan kesejahteraan (prosperity approach) adalah
mutlak. Kedua pendekatan dimaksud, merupakan hubungan sebab-akibat.
3. Dukungan pimpinan daerah dan stakeholder sangat besar dan berpengaruh
positif untuk keberhasilan program ini, melalui program ini akan terwujud
kemudahan akses informasi bagi setiap pihak yang berkepentingan di
manapun dan kapanpun.
4. Sebagian besar kegiatan ruang lingkup yang penting dan strategis dalam
proyek perubahan dalam jangka pendek, menengah dan panjang sudah
terlaksana akselerasi implementasi dalam jangka pendek dan ada buktinya.

B. Rekomendasi

1. Walaupun sudah disusun Peraturan Bupati tentang Jaga Warga, sebagai


kebijakan strategis Pemerintah Daerah untuk mewujudkan “SLEMAN
MENJAGA”, namun masih perlu disusun petunjuk pelaksanaannya.
2. Melalui akselerasi implementasi, sebagian besar kegiatan strategis dalam
jangka pendek, menengah dan panjang sudah terlaksana dalam jangka
pendek, namun sebaiknya mendatang dilakukan monitoring, evaluasi,
pengendalian dan pengawasan secara berkesinambungan sehingga secara
teknis dapat lebih sempurna.
3. Pemutakhiran data dan informasi yang lebih detail sebaiknya perlu dilakukan
secara berkesinambungan, di samping itu pengembangan aplikasi sistem

46
informasi yang lebih lengkap kontennya dan mudah penggunaannya,
sehingga hanya data informasi terkini saja yang disajikan,.
4. Pengadaan sarana dan prasarana penunjang kegiatan informasi sebaiknya
didukung dengan kemajuan teknologi melalui penyediaan sumber daya
manusia yang sesuai keahliannya baik jumlah maupun kualitasnya dan
monitoring serta evaluasi terhadap program pelayanan informasi Sat Pol PP
seyogyanya menggunakan system teknologi informasi terbaik.

LESSON LEARNT

1. Dalam Menghadapi Staf.


Dalam mengimplementasikan proyek perubahan memerlukan strategi untuk
membangun sebuah komitmen. Pengalaman yang diperoleh, pimpinan harus
mampu membuat staf untuk ikut terlibat dalam memberikan masukan dalam
proyek perubahan. Staf diberikan kesempatan agar terlibat aktif dalam
menyampaikan gagasannya kemudian diberikan tanggung jawab. Dalam
pelaksanaannya pimpinan harus selalu membimbing dan mengajak
berdiskusi agar proyek perubahan dapat diimplementasikan sesuai rencana.
2. Dukungan Stakeholder.
Pimpinan harus bisa memberikan pemahaman dan melibatkan stakeholder
sejak mulai perencanaan proyek perubahan. Pimpinan harus melakukan
komunikasi aktif baik formal melalui rapat-rapat maupun komunikasi informal
dengan stakeholder.
3. Akselerasi Implementasi.
Pelaksanaan proyek perubahan ini harus bisa mengsinergikan kegiatan Sat
Pol PP dengan implementasi proyek perubahan dan mengoptimalkan
dukungan stakeholder. Hal ini perlu dilakukan karena untuk pelaksanaan
kegiatan di jangka pendek ini tidak tersedia anggaran secara khusus.

47
Untuk pelaksanaan proyek perubahan di jangka menengah (pembuatan
system informasi dan komunikasi Sat Pol PP, pembuatan komitmen
bersama, penyusunan manual system, mapping wilayah) dan jangka panjang
(pembuatan pos pengaduan masyarakat di front office Sat Pol PP, command
room) telah diimplementasikan dalam jangka pendek. Adapun Mobile
Telecommunication & Information Tecnology akan diimplementasikan dalam
jangka menengah (2019) yang sedianya diimplementasikan jangka panjang
(2020). Terdapat milestone tambahan/baru yaitu Press Conference /Jumpa
Pers, yang semula tidak ada ternyata dalam pelaksanaan implementasi perlu
ada Jumpa Pers bahkan waktunya dipercepat/maju, semula diperkirakan
akan dilaksanakan pada minggu ke 3 Oktober 2018 ternyata dapat
direalisiasikan pada minggu ke 2 Oktober 2018.

48
DAFTAR PUSTAKA

Sarwono, Sunari, 2017, Diagnostic Reading, Bahan Ajar Diklat Kepemimpinan


Tingkat II. Lembaga Administrasi Negara RI.
Sarwono, Sunari, 2017, Organisasi Berkinerja Tinggi, Bahan Ajar Diklat
Kepemimpinan Tingkat II. Lembaga Administrasi Negara RI.
Paulus Mesah, Simon, 2017, Panduan Taking Ownership, Bahan Ajar Diklat
Kepemimpinan Tingkat II. Lembaga Administrasi Negara RI.
Paulus Mesah, Simon, 2017, Panduan Laboratorium Kepemimpinan, Bahan Ajar
Diklat Kepemimpinan Tingkat II. Lembaga Administrasi Negara RI.
Budhi Algamar, Setya, 2017, Inovasi, Bahan Ajar Diklat Ajar Diklat Kepemimpinan
Tingkat II. Lembaga Administrasi Negara RI.
Dally, Dadang, 2017, Merancang Proyek Perubahan, Bahan Ajar Diklat Ajar Diklat
Kepemimpinan Tingkat II, Lembaga Administrasi Negara RI.
Dally, Dadang, 2017, Membangun Tim Efektif ; Dadang Dally. Bahan Ajar Diklat
Kepemimpinan Tingkat II, Lembaga Administrasi Negara RI.
Peraturan Daerah Kabupaten Sleman Nomor 11 Tahun 2016 tentang Pembentukan
dan Susunan Perangkat Daerah Pemerintah Kabupaten Sleman.
Peraturan Bupati Sleman No 67 Thn 2016 tentang Kedudukan, Susuan Organisasi,
Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Satuan Polisi Pamong Praja
Pramono S, Bambang Cipto 2017, Merancang Proyek Perubahan, Bahan Ajar
Diklat Kepemimpinan Tingkat II. Lembaga Administrasi Negara RI.

49
Wirapraja, Nana Rukmana, 2017, Integritas dan Wawasan Kebangsaan, Bahan
Ajar Diklat Kepemimpinan Tingkat II. Lembaga Administrasi Negara RI.

BIODATA

Nama : H. Hery Sutopo.


Tempat/Tanggal Lahir : Solo, 18 Juni 1964
Alamat Rumah : Gandok Rt 6 Rw 25, Sempu, Wedomartani, Sleman
Instansi : Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Sleman
Alamat Kantor : Jalan Magelang Km. 10, Beran, Tridadi, Sleman
Nomor Telepon Kantor : (0274) 868503

Riwayat Pendidikan :
a. SDN Balantara II, Surabaya : 1971
b. SMPN 12 Surabaya : 1976
c. SMAN Surabaya : 1980
d. Fisipol UGM Yogyakarta : 1983
e. Magister Manajeman STIE Mitra Indonesia Yk : 2006
f. Master of Science, MSK-UGM Yogyakarta : 2012

Riwayat Pekerjaan :
a. Tahun 1990 - 1992 : Staf Inspektorat Wilayah Kab. Sleman
b. Tahun 1992-1994 : Pemeriksa Pembantu Pemerintahan Umum
c. Tahun 1994 –1995 : Pemeriksa Bidang Perekonomian, Itwilkab Sleman
d. Tahun 1995 - 1999 : Pemeriksa Bidang Pemerintahan, Itwilkab Sleman
e. Tahun 1999 - 2009 : Camat Minggir
f. Tahun 2009 - 2014 : Camat Cangkringan
g. Tahun 2014 - 2015 : Camat Tempel
h. Tahun 2015 - 2016 : Camat Sleman
i. Tahun 2016 - 2017 : Kepala Bagian Kesra Setda Kab. Sleman
j. 2017 - Sekarang : Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kab. Sleman

50
Nama Istri : Ir. Hj. Hety Herastuti, MSi
Nama Anak : 1. Fuad Khoiril Mukminin, SE
2. Laras Khoirunisa

51

Anda mungkin juga menyukai