Anda di halaman 1dari 3

Nama : Rizky Lutfi Capriza

NIM : A.111.18.0153

UAS FILSAFAT HUKUM

1. Konsep gotong royong, pelestarian alam, hidup sederhana, dan solidaritas pada martabat
manusia (kepentingan umum di atas kepentingan golongan dan pribadi) merupakan salah
satu bentuk implementasi filsafat timur.Hubungan harmonis manusia dengan alam
membuat Filsafat Timur mendidik manusia untuk berkarakter yang sederhana, tenang dan
menyelaraskan diri dengan lingkungan. Filsafat Timur menekankan martabat manusia
bukan pada dirinya sendiri melainkan ada di dalam solidaritas sesamanya. Harmonisasi
dengan alam membuat manusia harus mengerti arti keseimbangan, seperti halnya Ksatria
Jawa yang keras, namun harus pintar menari agar mengerti arti kelembutan. Hal ini berbeda
dengan Filsafat Barat menganggap bawah kebaikan tinggi dalam hidup adalah dengan
bekerja dan bersikap aktif demi persaingan.

2. Dalam tradisi filsafat Barat di Negara Indonesia sendiri yang notabene-nya adalah bekas
jajahan bangsa Eropa-Belanda (negara-negara Barat), dikenal adanya pembidangan dalam
filsafat yang menyangkut tema tertentu. Tema-tema tersebut adalah: Ontologi,
Epistemologi, serta Aksiologi.
Tema pertama adalah ontologi. Ontologi membahas tentang masalah “Keberadaan”
sesuatu yang dapat dilihat dan dibedakan secara empiris ( Kasat Mata ), Misalnya:
Mengenai keberadaan alam semesta, makhluk hidup, atau tata surya.
Tema kedua adalah epistemologi.Epistemologi adalah tema yang mengkaji tentang
pengetahuan (episteme secara harafiah berarti “pengetahuan”). Epistemologi membahas
berbagai hal tentang pengetahuan seperti batas, sumber, serta kebenaran suatu
pengetahuan.
Tema ketiga adalah aksiolgi. Aksiologi yaitu tema yang membahas tentang masalah nilai
atau norma sosial yang berlaku pada kehidupan manusia. Nilai sosial .
Dalam tradisi filsafat Barat, dikenal adanya pembidangan dalam filsafat yang menyangkut
tema tertentu.
 Metafisika mengkaji hakikat segala yang ada. Dalam bidang ini, hakikat yang ada
dan keberadaan (eksistensi) secara umum dikaji secara khusus dalam Ontologi.
Adapun hakikat manusia dan alam semesta dibahas dalam Kosmologi.
 Epistemologi mengkaji tentang hakikat dan wilayah pengetahuan (episteme secara
harafiah berarti “pengetahuan”). Epistemologi membahas berbagai hal tentang
pengetahuan seperti batas, sumber, serta kebenaran suatu pengetahuan.
 Aksiologi membahas masalah nilai atau norma yang berlaku pada kehidupan
manusia. Dari aksiologi lahirlah dua cabang filsafat yang membahas aspek kualitas
hidup manusia: etika dan estetika.
 Etika, atau filsafat moral, membahas tentang bagaimana seharusnya manusia
bertindak dan mempertanyakan bagaimana kebenaran dari dasar tindakan itu dapat
diketahui. Beberapa topik yang dibahas di sini adalah soal kebaikan, kebenaran,
tanggung jawab, suara hati, dan sebagainya.
 Estetika membahas mengenai keindahan dan implikasinya pada kehidupan. Dari
estetika lahirlah berbagai macam teori mengenai kesenian atau aspek seni dari
berbagai macam hasil budaya.
Walaupun ajaran Filsafat Barat, erat hubungannya dengan agama Non-Muslim (Kristen),
serta sering dikait-kaitkan dengan besarnya pengaruh yang ditimbulkan pada zamannya,
akan tetapi dalam kenyataanya sekarang Negara Indonesia masih bisa meminamalisir
keadaan tersebut, keadaan dimana negara Indonesia, menurut penelitian dari para ahli di
bidangnnya menyatakan bahwa, Indonesia justru berada dalam kategori 5 besar negara
dengan penduduk Mayoritas ber-agama Islam, tidak seperti apa yang diajarkan oleh para
filsuf-filsuf pada Abad Pertengahan (Filsafat Barat), dimana ajaran mereka menyatakan
dengan tegas bahwa, setiap perkataan, setiap perintah, bahwa setiap peraturannya yang di
keluarkan olah seorang pendeta gereja adalah benarnya adanya, masyarakat di zamannya
seperti berada dalam ‘abad gelap’ abad dimana mereka diibaratkan seperti sebuah robot
yang harus mengikuti dan menjalankan perintah dari pemiliknya ‘Para Pendeta Gereja’.
Dari segi persentase, Indonesia hanya miliki kurang dari 50% penduduknya yang beragama
Non-Muslim ‘Kristen’.

3. A. Hak milik adalah hubungan seseorang dengan suatu benda yang membentuk hak
pemilikan terhadap benda tersebut. Dalam filsafat liberal yang diadop oleh sistem hukum
Belanda hak milik pribadi dinamakan eigendom, memiliki kedudukan hak yang bersifat
mutlak, sempurna dan terkuat sehingga pemilik dapat mengalihkan atau tidak haknya, dan
tidak seorangpun dapat mencabut haknya kecuali atas dasar atau kuasa undang-undang.
Dalam filsafat Marxis berdasarkan ajaran Historis Materilisme Karl Marx, memandang
dalam ekonomi sosialis komunis hak milik individu ditolak, yang diterima hanyalah hak
milik kolektif di bawah negara sebagai organisasi kelas berkuasa. Dalam filsafat Pancasila
hak milik befungsi sosial, khususnya dibidang agraria sejalan dengan teori fungsi sosial
dari hak sebagaimana diajarkan oleh Leon Duguit, hak milik atas tanah dibatasi
penggunaannya oleh kepentingan masyarakat. Berarti, demi kepentingan umum hak milik
atas tanah dapat dilakukan pembebasan hak bahkan dapat dicabut atas kuasa Undang-
Undang tentang Pencabutan Atas Hak Tanah.

B. Tanggung jawab dalam kamus hukum dapat diistilahkan sebagai liability dan
responsbbility, istilah liability menunjuk pada pertanggungjawaban hukum yaitu tanggung
gugat akibat kesalahan yang dilakukan oleh subjek hukum, sedangkan istilah responsibility
menunjuk pada pertanggungjawaban politik. Teori tanggung jawab lebih menekankan
pada makna tanggung jawab yang lahir dari ketentuan Peraturan Perundang-Undangan
sehingga teori tanggungjawab dimaknai dalam arti liabilty,sebagai suatu konsep yang
terkait dengan kewajiban hukum seseorang yang bertanggung jawab secara hukum atas
perbuatan tertentu bahwa dia dapat dikenakan suatu sanksi dalam kasus perbuatannya
bertentangan dengan hukum

C. Hukum sebagai alat kontrol sosial memberikan arti bahwa ia merupakan sesuatu yang
dapat menetapkan tingkah laku manusia. Tingkah laku ini dapat di definisikan sebagai
sesuatu yang menyimpang terhadap aturan hukum. Sebagai akibatnya, hukum dapat
memberikan sanksi atau tindakan terhadap si pelanggar. Karena itu, hukum pun
menetapkan sanksi yang harus diterima oleh pelakunya. Ini sekaligus berarti bahwa hukum
mengarahkan agar masyarakat berbuat secara benar menurut aturan sehingga ketentraman
terwujud

Anda mungkin juga menyukai