Pneumonia ringan: batuk dan sedikit sesak / takipneu tetapi masih aktif bermain,
mampu makan dan tidur seperti biasanya
Pneumonia sedang-berat: sesak dengan retraksi otot pernapasan, lemah
dan tidak mampu makan —minum sesuai kebiasaanya, serta gelisah.
Pneumonia sangat berat: sesak berat, penurunan kesadaran dan sianosis
PATOFISIOLOGI
Mengalami terjadi akibat inhalasi mikroba yang ada di udara. Aspirasi organisme
dari nasofaring atau penyebaran hematogen dari focus infeksi yang jauh. Bakteri yang
masuk ke paru melalui saluran pernapasan, masuk ke bronkhiolus dan alveoli lalu
menimbulkan reaksi peradangan hebat dan menghasilkan cairan edema yang kaya
protein dalam alveoli dan jaringan
interstitial.
MANIFESTASI KLINIS
Gejala penyakit pneumonia biasanya didahului infeksi saluran nafas atas akut selama
beberapa hari. Selain didapatkan demam, menggigil, suhu tubuh meningkat dapat
mencapai 40 derajat celsius, sesak nafas, nyeri dada, dan batuk dengan dahak kental,
terkadang dapat berwarna merah karat (untuk streptococcus pneumoniae), merah
muda (untuk staphylococcus aureus), atau
kehijauan dengan bau khas (untuk pseudomonas aeruginosa). Pada sebagian penderita
juga ditemui gejala lain seperti nyeri perut, kurang nafsu makan, dan
sakit kepala.
Menurut Asih &Effendy gejala-gejala pneumonia serupa untuk
semua jenis pneumonia,tetapi terutama mencolok pada pneumonia yang disebabkan
oleh bakteri. Gejala-gejala mencakup :
Demam dan mengiggil akibat proses peradangan.
Batuk yang sering produktif dan purulen
Sputum berwarna merah karat (untuk streptococcus
pneumoniae),merah muda (untuk staphylococcus aureus),atau
kehijauan dengan bau khas (Pseudomonas Aeruginosa).
Krekel (bunyi paru tambahan)
Rasa lelah akibat reaksi peradangan dan edema.
Biasanya sering terjadi respon subyektif dispnu
Pengobatan diberikan berdasarkan etiologi dan uji resistensi tapi karena hal itu perlu
waktu dan pasien pneumonia diberikan terapi secepatnya:
Penicillin G: untuk infeksi pneumonia staphylococcus.
Amantadine, rimantadine: untuk infeksi pneumonia virus
Eritromisin, tetrasiklin, derivat tetrasiklin: untuk infeksi pneumonia
mikroplasma.
Menganjurkan untuk tirah baring sampai infeksi menunjukkan tanda-
tanda
Pemberian oksigen jika terjadi hipoksemia.
Bila terjadi gagal nafas, diberikan nutrisi dengan kalori yang cukup
Penatalaksanaan Keperawatan.
Penatalaksanaan keperawatan pada klien dengan pneumonia adalah
sebagai berikut:
Pertahankan suhu tubuh dalam batas normal melalui pemberian
kompres.
Latihan bentuk efektif dan fisiotheraphy paru.
Pemberian oksigenasi (oksigen 1-2 liter/menit).
Mempertahankan kebutuhan cairan (IVFD dektrose 10G : NaCl
0,9G).
Pemberian nutrisi, apabila ringan tidak perlu diberikan antibiotik tetapi apabila
penyakit berat dapat dirawat inap, maka perlu pemberian antibiotik berdasarkan usia,
keadaan umum, kemungkinan penyebab, seperti pemberian Ampisilin dan
Kloramfenik