Anda di halaman 1dari 18

Sejarah komunikasi

Sejarah komunikasi pada mulanya hanya merupakan upaya at au cara manusia menyampaikan
ide, gagasan, kemauan, hasrat dan lain sebagainya, upaya t ersebut hanya supaya manusia bisa
saling berhubungan. Pada wakt u it u, Komunikasi t idak dianggap sebagai sesuat u yang harus
diberi perhat ian, dikaji at au dist rukt urkan. Namun, pada abad ke-5 sebelum masehi, di Yunani
berkembang suat u ilmu yang mengkaji proses pernyat aan ant ar manusia yang diberi nama
ret orika yang berart i seni berpidat o dan beragument asi yang bersifat menggugah at au seni
yang menggunakan bahasa secara lancar unt uk memengaruhi dan mengajak. Ret orika
mendapat pembahasan khusus bahkan beberapa pemikir it u menempat kan ret orika sebagai hal
pent ing dalam masyarakat dan pemerint ahan.

Pada perkembangan awal, bat asan komunikasi yang dapat kit a t erapkan adalah percakapan
at au penyampaian gagasan ant ar manusia secara lisan dan bert at ap muka baik berupa pidat o
maupun diskusi, dengan t ujuan mendidik, membangkit kan kepercayaan, dan menggerakkan
perasaan orang lain. Komunikasi t erus berkembang, t idak hanya menyampaikan gagasan melalui
lisan. Pada zaman kekaisaran romawi, Julius Caesar membuat papan pengumuman yang
dinamakan Act a Diurna. Penyampaian gagasan mengenai apa yang pent ing bagi masyarakat
t elah bert ambah, dari sekadar lisan menjadi bent uk t ulisan. Hal ini t erus berkembang set elah
dit emukannya kert as, penemuan mesin cet ak, dan t erbit nya surat kabar pert ama.[1] Set elah
surat kabar peradaban manusia juga berkembang dan dit emukanlah radio, film, t elevisi, dan
sejumlah media lain.

Latar Belakang Komunikasi sebagai Ilmu


Asal Usul ilmu komunikasi it u sendiri sebenarnya t ampil pada zaman Yunani kuno (SM) yang
digagas oleh Arist ot eles. Dalam gagasan t ersebut ia menyebut kan bahwa di dalam komunikasi
it u t erdapat komunikat or, pesan dan penerima.[2]kKesimpulan dari gagasan it u ialah jika
komunikat or menent ukan gagasan at au pesan, kemudian diarahkan pada khalayak pilihannya,
melalui saluran at au media yang dimilikinya at au dikuasainya maka akan keluar hasil yang
diinginkan.

Dalam perkembangan selanjut nya, gagasan it u t erus dikembangkan kemudian melahirkan dua
bent uk komunikasi yang masing-masing berkembang di benua yang berbeda. Pert ama ilmu
publisist ik di Jerman. Kedua ilmu komunikasi massa di Amerika. Perpaduan dari kedua bent uk
inilah yang menet eskan ilmu komunikasi yang kit a kenal sekarang ini. Perpaduan ini t idak lepas
dari upaya-upaya St appers melalui karya Gabner.[3] Art inya, it u merupakan t it ik awal t ampaknya
Ilmu Komunikasi.

Munculnya Teknologi Sebagai alat Komunikasi


Sejarah perkembangan t eknologi informasi dan komunikasi juga t ak lepas dari sejarah
peradaban manusia di Bumi ini. Pada zaman dulu penyampaian informasi juga dilakukan mulai
dari gambar-gambar yang t erlet ak pada dinding gua, pelet akan t onggak sejarah berupa
prasast i. Berikut ini adalah sejarah perkembangan TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi)
mulai dari zaman pra-sejarah sampai ke zaman modern sekarang ini.

1. Masa Prasejarah

Pada zaman ini, t eknologi informasi dan komunikasi yang dilakukan oleh manusia berfungsi
sebagai sist em unt uk pengenalan bent uk-bent uk yang manusia kenal. Unt uk menggambarkan
informasi yang diperoleh, mereka menggambarkannya pada dinding-dinding gua t ent ang
berburu dan binat ang buruannya. Pada masa ini, manusia mulai mengident ifikasi benda-benda
yang ada di sekit ar lingkungan t empat t inggal mereka, kemudian melukiskannya pada dinding
gua t empat t inggalnya. Awal komunikasi mereka pada zaman ini hanya berkisar pada bent uk
suara dengusan dan menggunakan isyarat t angan.

Pada zaman prasejarah mulai dicipt akan dan digunakan alat -alat yang menghasilkan bunyi dan
isyarat , sepert i gendang, t erompet yang t erbuat dari t anduk binat ang, dan isyarat asap sebagai
alat pemberi peringat an t erhadap bahaya.

3000 SM

Unt uk yang pert ama kali, t ulisan digunakan oleh bangsa Sumeria dengan menggunakan simbol-
simbol yang dibent uk dari pikt ografi sebagai huruf. Simbol at au huruf-huruf ini juga mempunyai
bent uk bunyi (penyebut an) yang berbeda sehingga mampu menjadi kat a, kalimat , dan bahasa.

2900 SM

Pada 2900 SM, bangsa Mesir Kuno menggunakan huruf hieroglif. Hieroglif merupakan bahasa
simbol, di mana set iap ungkapan diwakili oleh simbol yang berbeda. Jika simbol-simbol
t ersebut digabungkan menjadi sat u rangkaian, maka akan menghasilkan sebuah art i yang
berbeda. Bent uk t ulisan dan bahasa hieroglif ini lebih maju dibandingkan dengan t ulisan bangsa
Sumeria.

500 SM

Manusia sudah mengenal cara membuat serat dari pohon papyrus yang t umbuh di sekit ar
sungai Nil. Serat papyrus dapat digunakan sebagai kert as. Kert as yang t erbuat dari serat pohon
papyrus menjadi media unt uk menulis at au media unt uk menyampaikan informasi yang lebih
kuat dan fleksibel dibandingkan dengan lempengan t anah liat yang sebelumnya juga digunakan
sebagai media informasi.

105 M

Pada masa ini, bangsa Cina berhasil menemukan kert as. Kert as yang dit emukan oleh bangsa
Cina pada masa ini adalah kert as yang kit a kenal sekarang. Kert as ini dibuat dari serat bambu
yang dihaluskan, disaring, dicuci, kemudian dirat akan dan dikeringkan. Penemuan ini juga
memungkinkan sist em pencet akan yang dilakukan dengan menggunakan blok kayu yang
dit oreh dan dilumuri oleh t int a at au yang kit a kenal sekarang dengan sist em cap.

2. Masa Modern (1400 M s.d. Sekarang)

Tahun 1455

Pada 1455, unt uk pert ama kalinya Johann Gut enberg mengembangkan mesin cet ak dengan
menggunakan plat huruf yang t erbuat dari besi dan dapat digant i-gant i dalam bingkai yang
t erbuat dari kayu.

Tahun 1830

August a Lady Byron menulis program komput er yang pert ama di dunia. Ia bekerja sama dengan
Charles Babbage menggunakan mesin analyt ical yang didesain sehingga mampu memasukkan
dat a, mengolah dat a, dan menghasilkan bent uk keluaran dalam sebuah kart u. Mesin ini dikenal
sebagai bent uk komput er digit al yang pert ama, walaupun cara kerjanya lebih bersifat mekanis
daripada bersifat digit al.

Tahun 1837

Telegraf dan Penemunya (Samuel Morse) Samuel Morse mengembangkan t elegraf dan
bahasa kode morse bersama Sir William Cook dan Sir Charles Wheat st one. Morse
menggunakan kode-kode sederhana unt uk mewakili pesan-pesan yang ingin dikirimkan dengan
menggunakan pulsa list rik melalui kabel t unggal. Namun sinyal-sinyal yang dapat dikirim dengan
baik hanya berada dalam jarak 32 km. Unt uk jarak yang lebih jauh, sinyal-sinyal yang dit erima
menjadi t erlalu lemah unt uk direkam. Kemudian, Morse membangun peralat an relai yang
dit empat kan di set iap 32 km dari st asiun sinyal. Relai t ersebut berfungsi unt uk mengulangi
sinyal yang dit erima dan mengirimnya kembali ke 32 km berikut nya. Relai t erdiri dari sakelar
yang dioperasikan secara elekt romagnet ik. Sist em t elegraf kemudian segera digunakan unt uk
bisnis yang membut uhkan pengiriman pesan secara cepat unt uk jarak yang jauh, sepert i surat
kabar dan pesan unt uk perjalanan keret a api.

Tahun 1877

Pada 1877, Alexander Graham Bell mencipt akan dan mengembangkan t elepon yang
dipergunakan pert ama kali secara umum. Pada 1879, sist em pemanggilan t elepon mulai
menggunakan nomor yang menggant ikan sist em pemanggilan nama. Hal ini unt uk mencegah
operat or yang t idak mengenal semua pelanggan. Sist em penomoran t elepon menggunakan
huruf dan angka, di mana nomor t elepon menggunakan sist em dua huruf dan lima digit angka.

Tahun 1889

Pada 1889, Herman Hollerit h menerapkan prinsip kart u perforasi unt uk melakukan
penghit ungan. Tugas pert amanya adalah menemukan cara yang lebih cepat unt uk melakukan
perhit ungan bagi Biro Sensus Amerika Serikat . Sensus yang dilakukan pada 1880 membut uhkan
wakt u t ujuh t ahun unt uk menyelesaikan perhit ungan. Dengan berkembangnya populasi, Biro
Sensus t ersebut memperkirakan bahwa dibut uhkan wakt u sepuluh t ahun unt uk menyelesaikan
perhit ungan sensus.

Hollerit h menggunakan kart u perforasi unt uk memasukkan dat a sensus yang kemudian diolah
oleh alat t ersebut secara mekanik. Sebuah kart u dapat menyimpan hingga 80 variabel. Dengan
menggunakan alat t ersebut , hasil sensus dapat diselesaikan dalam wakt u enam minggu. Selain
memiliki keunt ungan dalam bidang kecepat an, kart u t ersebut berfungsi sebagai media
penyimpan dat a. Tingkat kesalahan perhit ungan juga dapat dit ekan secara drast is.

Tahun 1931

Pada 1931, Vannevar Bush membuat sebuah kalkulat or unt uk menyelesaikan persamaan
differensial. Mesin t ersebut dapat menyelesaikan persamaan differensial kompleks yang
selama ini dianggap rumit oleh kalangan pelajar dan mahasiswa. Mesin t ersebut sangat besar
dan berat karena rat usan gerigi dan poros yang dibut uhkan unt uk melakukan perhit ungan.

Tahun 1939

Pada 1939, Dr. John V. At anasoff dan dibant u oleh Clifford Berry berhasil mencipt akan
komput er elekt ronik digit al pert ama. Sejak saat ini, komput er t erus mengalami perkembangan
sehingga menjadi semakin canggih. Mengenai sejarah perkembangan komput er ini akan
dijelaskan pada bagian berikut nya.
Tahun 1973 – 1990

Pada masa ini, ist ilah int ernet diperkenalkan dalam sebuah paper t ent ang TCP/IP. Secara
harfiah, int ernet (int erconnect ed net working) diart ikan sebagai rangkaian komput er yang
t erhubung di dalam beberapa rangkaian. Rangkaian pusat yang membent uk int ernet diawali
pada 1969 sebagai ARPANET yang dibangun oleh ARPA (Unit ed St at es Depart ment of
Defense Advanced Research Project s Agency). Beberapa penyelidikan awal yang disumbang
oleh ARPANET di ant aranya adalah kaidah rangkaian t anpa pusat (decent ralised net work), t eori
queueing, dan kaidah pert ukaran paket (packet swit ching).

Pada 1981, Nat ional Science Foundat ion mengembangkan backbone yang disebut CSNET
dengan kapasit as 56 Kbps unt uk set iap inst it usi dalam pemerint ahan.

Pada 1 Januari 1983, ARPANET menukar prot okol rangkaian pusat nya, dari NCP ke TCP/IP. Ini
merupakan awal dari Int ernet yang kit a kenal sekarang. Kemudian pada 1986, IETF
mengembangkan sebuah server yang berfungsi sebagai alat koordinasi di ant ara DARPA,
ARPANET, DDN, dan Int ernet Gat eway. Pada 1990-an, int ernet t elah berkembang dan
menyambungkan banyak pengguna jaringan-jaringan komput er yang ada.

Tahun 1991 – Sekarang

Sist em bisnis dalam bidang IT pert ama kali t erjadi ket ika CERN memungut bayaran dari para
anggot anya unt uk menanggulangi biaya operasionalnya. Pada 1992, mulai t erbent uk komunit as
int ernet dan diperkenalkannya ist ilah World Wide Web (www) oleh CERN. Pada 1993, NSF
membent uk Int erNIC unt uk menyediakan jasa pelayanan int ernet menyangkut direkt ori dan
penyimpanan dat a sert a dat abase (oleh AT&T), jasa regist rasi (oleh Net work Solut ion Inc), dan
jasa informasi (oleh General At omics/CERFnet ). Pada 1994, pert umbuhan int ernet melaju
dengan sangat cepat dan mulai merambah ke dalam berbagai segi kehidupan manusia dan
menjadi bagian yang t idak dapat dipisahkan dari manusia. Pada 1995, perusahaan umum mulai
diperkenankan menjadi provider dengan membeli jaringan di backbone. Langkah ini memulai
pengembangan t eknologi informasi, khususnya int ernet dan penelit ian-penelit ian unt uk
mengembangkan sist em dan alat yang lebih canggih.

Ideografi

Ideografi (ideogram) adalah simbol grafis yang mewakili ide daripada sekelompok huruf. Para
ahli berpendapat bahwa ideografi ini t elah dipakai sejak zaman purbakala di dat aran Eropa dan
t et ap menjadi bagian dari budaya manusia lebih dari 3000 t ahun. Ideogram adalah jenis
t ulisan/simbol yang dimaknai menurut kenampakan visual yang kemudian dit erjemahkan
sebagai sebuah ide, at au sebuah kalimat . Gambar 'sebuah mat a' misalnya, dengan
memfungsikannya sebagai ideogram, maka Anda bisa mengart ikannya sebagai 'seseorang
sedang mengint ip'.[4] Lambang t idak sekadar mewakili benda, t et api dapat pula mewakili
gagasan t ert ent u. Lambang demikian dinamakan ideogram. Tulisan hieroglip di Mesir, t ulisan
bangsa Azt ek di Meksiko, dan t ulisan paku di Asiriaa-Babilonia, merupakan cont oh penggunaan
yang berubah menjadi ideogram.

Ideogram adalah suat u versi lanjut an dari pict ogram. Ini adalah simbol visual at au grafis yang
mewakili ide. Beberapa komunit as di seluruh dunia dat ang dengan ideogram yang bervariasi
unt uk mewakili ide-ide sebanyak mungkin, namun, ide-ide sepert i ekspresi emosi bersifat
universal di alam, sehingga ideogram banyak mengungkap ciri manusia dengan ekspresinya di
masa it u. Ideografi adalah sumber awal unt uk sebagian besar sist em penulisan logographic
sepert i naskah di Cina. Karena bahasa dibent uk dari penggambaran ide-ide, t ent ang bagaimana
sifat garis, t ent ang bagaimana ket erwakilan manusia dalam t ulisan.

Petrografi

Mikroskop adalah suat u inst rumen ilmiah yang t erkenal abad ke - 19 dan t elah dit erapkan
secara luas di dalam banyak ilmu penget ahuan. Akan t et api, seorang geologist sudah dapat
melihat mat erial-mat erial yang t erdapat dalam t anah yang biasanya t idak bisa dilihat langsung
di pegunungan t et api dengan mikroskop. Pada t ahun 1829, Edinburgh New Philosophical
Journal dipublikasikan dalam art ikel sebanyak dua halaman yang diberi judul "The Nicol Prism"
oleh William Nicol (1768-1851) dosen filsafat di Edinburgh. Prisma ini dibuat dari dua bagian,
yait u kalsit dan balsam Kanada, sebagai penghasil cahaya bidang polarisasi. Dua t ahun yang lalu
Nicol mempublikasikan art ikel kedua dengan pokok bahasan t ahapan preparasi mineral dan
fosil kayu melalui pemeriksaan mikroskop. Dengan dua art ikel William Nicol, menghadirkan
sebuah alat geologi yang sekarang dit erapkan pada Pmikroskop unt uk mempelajari bat uan.
Sorby menulis buku yang dipublikasikan pada t ahun 1850 dan 1860, t et api sedikit dit erima di
negerinya, namun banyak diminat i oleh penelit i di beberapa benua, khususnya: Zirkel, Vogelsang,
dan Rosenburgh di Jerman dan Fouque danMichel Levi di Prancis yang t elah mengangkat ilmu
pet rografi pada st at usyang dapat dit erima oleh para ilmuan dan menjadi cabang ilmu yang
mempelajari bat uan secara mikroskopis.

Pet rografi merupakan cabang ilmu geologi yang mempelajari cara deskripsi bat uan berdasarkan
t ekst ur, st rukt ur, dan mineralogi secara mikrokopis.

Pet rografi sangat berhubungan dengan disiplin ilmu geologi yang lain. Sepert i dengan ilmu
Pet rolgi. Pet rografi dengan Pet rologi sangat berhubungan erat di mana pet rologi mempelajari
bat uan, baik proses, asal usul bat uan, pet rogenesa (mempelajari bat uan secara luas)
sedangkan pet rografi merupakan cara unt uk mempelajari bat uan at au cara deskripsi bat uan.
Pet rografi juga sangat berhubungan dengan Krist alografi dan mineralogi at aupun Mineral opt ik.
Di mana dalam mineral opt ik dipelajari mineral-mineral berdasarkan sifat opt iknya. Sedangkan
pet rografi dalam penamaan bat uan harus dikenali mineral apakah yang menyusun bat uan
t ersebut .

Dalam pendiskripsian bat uan secara pet rografi memiliki beberapa keunt ungan dibandingkan
secara megaskopis. Keunt ungan pengamat an secara pet rografi adalah: dalam pengamat an
bat uan dapat dilihat t ekst ur khusus yang ada pada bat uan, sedangkan secara megaskopis sulit
unt uk melihat t ekst ur khusus bat uan. Secara mikroskopis dapat dit ent ukan mineral yang
menyusun bat uan sampai kejenis daripada mineralnya. Misalkan plagioklas, dari kembarannya
dapat dit ent ukan jenis plagioklasnya apakah anaort hit , bit ownit , labradorit , andesin at au
oligoklas. Pengamat an secara pet rografi ini dapat dit ent ukan variasi daripada bat uannya.

Pet rografi adalah cabang pet rologi yang berfokus pada deskripsi rinci dari bat uan. Seseorang
yang mempelajari pet rografi disebut pet rografer. Kandungan mineral dan hubungan t ekst ur
dalam bat uan dijelaskan secara rinci. Klasifikasi bat uan didasarkan pada informasi yang
diperoleh selama analisis pet rografi. Deskripsi pet rografi dimulai dengan cat at an lapangan di
singkapan dan mencakup deskripsi makroskopik spesimen t angan. Namun, alat yang paling
pent ing bagi pet rografer adalah mikroskop pet rografi. Analisis rinci dari mineral dengan
mineralogi opt ik dari sayat an t ipis dan mikro-t ekst ur dan st rukt ur sangat pent ing unt uk
memahami asal-usul bat uan. Analisis mikroskrop elekt ron dari but ir individu sert a analisis kimia
bat uan keseluruhan oleh resapan at om at au fluoresensi sinar x digunakan di laborat orium
pet rografi modern. But iran mineral individu dari sampel bat uan juga dapat dianalisis dengan
difraksi sinar-X ket ika sarana opt ik t idak mencukupi. Analisis inklusi fluida mikroskopis dalam
but iran mineral dengan t ahap pemanasan pada mikroskop pet rografi memberikan pet unjuk
mengenai kondisi suhu dan t ekanan selama pembent ukan mineral.

Pict ographs adalah grafik yang menggunakan simbol unt uk mewakili set dat a dan informasi
numerik. Banyak orang berpikir bahwa pict ographs membuat informasi lebih mudah unt uk
membaca. Kerugian pict ographs adalah bahwa ia hanya dapat berkomunikasi sejumlah kecil
informasi spesifik
Pictograph dari tahun 1510 yang menceritakan kisah kedatangan misionaris ke Hispaniola

Pikt ogram adalah suat u ideogram yang menyampaikan suat u makna melalui penampakan
gambar yang menyerupai/meniru keadaan fisik objek yang sebenarnya. Tanda at au gambar yang
t ermasuk pikt ogram disebut pikt ograf. Cont oh suat u pikt ograf meliput i gambar-gambar kuno
dan lukisan prasejarah yang dit emukan dalam dinding gua. Pikt ograf juga digunakan dalam
menulis dan sist em grafis.

Manusia pert ama yang mengenal t ulisan t idak menggunakan huruf, kat a-kat a, dan t anda baca
dalam t ulisan mereka. Ribuan t ahun yang lalu, mereka "menulis" dengan membuat gambar yang
saat ini disebut pikt ograf. Para pakar mengat akan pikt ograf t ersebut digunakan unt uk
menyampaikan informasi kepada orang lain.

Kat a "pikt ograf" dit urunkan dari kat a dalam bahasa Inggris "pict ograph". Akar kat a "pict ograph"
adalah "pict " dan "graph". "Pict " merupakan kat a dalam bahasa Lat in unt uk pict ure (gambar).
Sement ara "graph" merupakan kat a dalam bahasa Yunani yang art inya t ulisan. Pikt ograf
merupakan simbol. Kadang-kadang pikt ograf mewakili keseluruhan kat a, t et api kadang-kadang
hanya mewakili suku-suku kat a, at au bagian-bagian kat a. Ribuan t ahun lalu, bangsa Sumeria
kuno menemukan salah sat u bent uk pikt ograf. Dalam bahasa Sumeria kuno, t i berart i "panah". Ti
(at au t il) juga berart i "kehidupan". Karena it u, orang Sumeria menggunakan simbol panah unt uk
kedua kat a t ersebut .

Pikt ogram pert ama kali digunakan secara resmi pada Olimpiade di Inggris pada t ahun 1948, dan
mulai rut in digunakan sejak Olimpiade di Jepang pada t ahun 1964. Karena Olimpiade dihadiri
oleh berbagai pesert a dari berbagai suku bangsa dan bahasa, maka penggunaan pikt ogram
dipandang bisa memudahkan komunikasi.

Pikt ogram lalu digunakan sebagai alat unt uk berkomunikasi, menggambarkan cabang-cabang
olahraga yang dilombakan. Pikt ogram ini digunakan pada t iket , sign syst em, dan lainnya,
demikian sehingga pesert a dengan mudah dapat mencari t empat kegiat an berlangsung.

Sejarah Pikt ogram sebenarnya diawali oleh lukisan-lukisan pra sejarah. Kebudayaan Mesir, China,
dan Sumeria sudah menggunakannya sejak hampir 5000 t ahun silam. Tulisan China yang sampai
sekarang bert ahan, pada dasarnya juga penerapan pikt ogram.

Pikt ogram mudah dipahami, karena bent uknya berupaya menyederhanakan, dan t idak sekadar
menyimbolkan. Kalau pada rambu lalu lint as, t anda P berart i parkir, ini bukan bahasa visual
karena t idak menggambarkan kegiat an yang ingin disampaikan sepert i pada pikt ogram.
Bandingkan dengan gambar rambu orang yang sedang membawa sekop, dan di depannya
t erdapat siluet kumpulan pasir/t anah. Ini baru pikt ogram.

Sebagian ahli menyebut kan, t ulisan bermula dari pikt ogram dan ideogram. Pikt ogram (t ulisan-
gambar) adalah gambar yang menunjukkan art i khusus secara t aat asas. Pikt ogram juga dapat
dikat akan sebagai aksara berupa gambar yang mengungkapkan pesan t ert ent u.

Salah sat u cont oh pikt ogram adalah t ulisan hieroglif Mesir. Tulisan hieroglif Mesir didasarkan
pada perwujudan gambar. Unt uk mengacu ke pria, wanit a, mat ahari, dan sejenisnya, bangsa
Mesir hanya membuat gambar objek-objek it u.

Adapun ideogram adalah t anda grafis yang dipakai unt uk menggambarkan bagian ujaran. Pada
ideogram, gambar at au lambang digunakan unt uk merepresent asikan ujaran yang abst rak yang
sebenarnya t ak dapat digambarkan, misalnya panas, dingin.

Perbedaan pikt ogram dan ideogram t erlet ak pada hubungan ant ara lambang dan objek yang
diwakili. Pikt ogram lebih konkret , sedangkan ideogram lebih abst rak.

Ciri ut ama pikt ogram dan ideogram adalah keduanya t idak mewakili kat a-kat a at au bunyi-bunyi
dalam bahasa t ert ent u (t idak universal).

Di ant ara gambar-gambar pada bat u-bat u peninggalan t erdapat gambar-gambar yang dapat
dit afsirkan hanya dengan ist ilah saja, misalnya gambar seekor anak beruang dapat dikat akan
sebagai anak beruang, bayi beruang, at au beruang kecil bila t idak ada gambar lain di
sekelilingnya.

Belum dapat dipast ikan apakah t anda it u harus dit afsirkan ide demi ide, secara bebas, at aukah
menurut kat a per kat a. Ini karena sebuah lambang dapat mewakili berbagai konsep. Oleh
karena it u, t idak ada bukt i unt uk menyimpulkan apakah yang dimaksudkan oleh pembuat
lambang it u sebuah kat a at aukah sebuah makna.

Diduga, sejumlah lambang yang kemudian menjadi sist em t ulisan berasal dari pikt ogram at au
ideogram. Misalnya, aksara hieroglif Mesir.

Pada dasarnya sist em t ulisan berbeda dalam dua hal: sist em t ulisan berbeda dalam pilihan
lambang-lambangnya. Alfabet bahasa Inggris, Yunani, dan Rusia mempunyai lambang-lambang
yang berbeda meskipun ada yang bert indih dalam sist em t ulisan yang menyangkut jenis sat uan
yang dinyat akan lambang-lambang it u.

Alfabet
Alfabet adalah seperangkat kecil simbol, masing-masing secara kasar mewakili at au secara
hist oris mewakili sebuah fonem dalam bahasa. Alfabet yang fonologis sempurna, fonem dan
huruf berkoresponsi sempurna dalam dua arah: seorang penulis dapat meramalkan ucapan
sebuah kat a berdasarkan ejaannya dan seorang pendengar dapat meramalkan ucapan sebuah
kat a berdasarkan ejaannya.[5]

Bahasa sering berevolusi independen dari sist em menulisnya dan sist em menulis dapat
dipinjam unt uk bahasa-bahasa yang t idak memilikinya, derajat apakah suat u huruf dari alfabet
berkorespondensi dengan fonem sebuah bahasa bervariasi dari sat u bahasa ke bahasa lain dan
bahkan dalam sat u bahasa sekalipun.

Sebagian besar sist em menulis di Timur Tengah biasanya hanya konsonan sebuah kat a yang
dit ulis, walaupun vokal dapat diindikasikan dengan menambahkan berbagai t anda diakrit is.
Sist em penulisan berdasarkan penandaan fonem konsonan berasal dari hieroglif Mesir kuno.
Sist em ini disebut abjad.[6]

Sebagian besar abjad di India dan Asia Tenggara, huruf vokal diindikasikan lewat diakrit is at au
modifikasi bent uk konsonan. Hal ini disebut abugida. Beberapa abugida sepert i Et iopik dan
Cree, dipelajari anak sebagai silabari dan sering disebut silabik. Walau begit u berbeda dengan
silabari sejat i, ini bukanlah glif yang independen unt uk set iap silabi.

Kadang kala ist ilah alfabet dibat asi pada sist em di mana huruf dipisahkan ant ara konsonan dan
vocal. Sepert i alfabet Lat in, walaupun abjad dan abugida dapat dit erima sebagai alfabet juga.
Alfabet Yunani dipandang sebagai alfabet pert ama di dunia.

huruf-huruf alfabet sekarang, Huruf-huruf alfabet ini berjumlah 26. Terdiri dari vokal dan
konsonan. Unt uk lebih jelas lagi, simak pembagiannya dalam t abel berikut :[7]

A B C D E F G H

eI bi: si: di: i: ef ʤi: eItʃ

I J K L M N O P

aI ʤeI keI el em en əƱ/oʊ pi:

Q R S T U V W X

kju: a:(r) es ti: ju: vi: ‘dʌblju: eks

Y Z

waI zed/zi:

DAERAH YANG MULA-MULA MENGGUNAKAN SISTEM ALPHABET:


Bangsa Semit sebagai yang pert ama menggunakan sist em alphabet at au abjad, agaknya sudah
disepakat i oleh para sarjana. Namun, daerah mana dari daerah-daerah yang didiami oleh suku
bangsa Semit yang lebih dahulu menggunakannya, masih saja t erdapat perbedaan-perbedaan
pendapat di ant ara mereka. Perbedaan pendapat ini makin t erlihat set elah dit emukan
beberapa bukt i t ert ulis di kawasan Sarabit al-Khadim, yait u suat u daerah yang t erlet ak ant ara
Fust at dan Adhruh, (bahagian t imur Qulzum sekarang).

Inskripsi Sarabit al-Khadim ini oleh kalangan ahli, disimpulkan sebagai inskripsi t ert ua yang
menggunakan sist em alphabet h (abjad). Diperkirakan bahwa inskripsi ini t elah dit ulis sekit ar
t ahun 1850 sM.(Shiddiqi,1983) oleh orang-orang Sinai yang bekerja di t ambang-t ambang bat u
permat a pyrus.

Penemuan inskripsi ini t ent unya adalah acuan akhir yang menolak asumsi yang selama ini t elah
dikemukakan oleh para ahli bahwa orang-orang Phoenicialah yang pert ama kali ment ransfer
Hierogliph menjadi t ulisan alphebet is. Inskripsi Sarabit al-Khadim t ernyat a lebih t ua beberapa
abad dibanding dengan inskripsi Ahiram Yubail yang dit emukan oleh Mont e di daerah Gebal
purba (Byblos) yang merupakan bukt i t ert ulis pemakaian pert ama sist em alphabet oleh orang-
orang Phoenicia. Dengan penemuan baru ini para ahli akhirnya dapat meyakini dengan t epat
"jembat an" yang menghubungkan ant ara Hierogliph Mesir dengan alphabet Phoenicia. Karena
selama ini mereka diragukan oleh perbedaan yang t erlalu besar ant ara bent uk t ulisan Mesir it u
dengan bent uk t ulisan yang digunakan oleh orang-orang Phoenicia, sehingga sangat sulit
memast ikan bahwa orang-orang Phoenicia yang pert ama kali menggubah huruf-huruf Mesir ke
dalam sist em alphabet .

Kenyat aan bahwa Sinai yang pert ama kali menggunakan alphabet dalam sist em penulisan
mereka diperkuat pula oleh let ak geografis daerah ini, yang t ernyat a lebih dekat dengan Mesir
sert a bent uk t ulisan yang t idak t erlalu menyolok perbedaannya.

WILAYAH PERKEMBANGAN SISTEM ALPHABET

Sist em alphabet Sinai pada wakt u kemudian berkembang ke beberapa wilayah, diant aranya ke
Phoenicia. Oleh orang-orang Phoenicia, sist em penulisan Sinai ini dikembangkan sedemikian
rupa. Beberapa karakt er huruf disempurnakan sert a disusun at as dasar dasar bunyi yang
dilambangkan. Karena it u asumsi bahwa orang-orang Phoenicia yang pert ama menggunakan
sist em alphabet dianggap beralasan sebelum dit emukannya bukt i t ert ulis di wilayah Sinai
(inskripsi Sarabit al-Khadim sepert i t elah dikemukakan t erdahulu. Namun, peranan orang-orang
Phoenicia dalam menjembat ani pengembangan alphabet ke beberapa kawasan Eropa memang
sukar unt uk dibant ah.

a. Jazirah Arab Ut ara, Asia Kecil dan Eropa


Dalam perkembangannya ke ut ara, alphabet Sinai memperoleh kemajuan yang sangat pesat .
Alphabet ini akhirnya, selian melahirkan alphabet Phoenicia, juga t elah menurunkan t ulisan Ibrani
dan Aramia. Dari ket iga rumpun t ulisan yang biasa disebut dengan Tulisan Semit Ut ara ini
berkembang secara lebih luas lagi dan melahirkan t ulisan-t ulisan besar yang digunakan hingga
saat ini.

Tulisan Phoenicia dibawa ke Yunani oleh Cadmus, dan dari sini berkembang menjadi t ulisan
Et roska yang merupakan cikal bakal pert umbuhan t ulisan Romawi Barat yang dipakai di
bahagian t erbesar Eropa pada saat it u. Pengembangan lain dari t ulisan Yunani t elah pula
dilakukan oleh salah seorang uskup Konst ant inopel, Cyrillius dan Met hodus. Tulisan ini
mendapat kan perkembangan seiring dengan perkembangan agama Krist en di Slavia, Rusia,
Ukeraina, Serbia, dan Bulgaria. Diket ahui bahwa t ulisan yang berkembang di Slavia ini t idak
semat a-mat a berasal dari Yunani, akan t et api juga memasukkan unsur-unsur t ulisan Ibrani. Hal
ini disebabkan oleh adanya bunyi-bunyi Slavia yang t idak t erdapat dalam bahasa Yunani (Mario
Pei,1971:81).

Dari rumpun Aramia (Aramaic) t elah melahirkan t ulisan Syryani, Nabt hi, Tadmury (Palmyra) dan
t ulisan Pahlavi yang merupakan t ulisan asli bangsa Persia. Di bahagian lain alphabet Sinai t elah
pula menurunkan t ulisan Devanagari kuno di India. Kit a t elah menget ahui bahwa banyak sekali
t ulisan yang t erdapat di kawasan Asia selat an dan t enggara berasal dari t ulisan Devanagari ini,
karena t ulisan ini berkembang seiring dengan penyebaran agama Budha. Tulisan kuno di India.
Kit a t elah menget ahui bahwa banyak sekali t ulisan yang t erdapat di kawasan Asia selat an dan
t enggara berasal dari t ulisan Devanagari ini, karena t ulisan ini berkembang seiring dengan
penyebaran agama Budha. Tulisan Siryani dan Nabt hy dalam perjalanannya ke bahagian selat an
jazirah Arab t elah bergabung dengan karakt er t ulisan yang berasal dari jazirah selat an ini,
t erut ama pada masa perluasan kerajaan Anbat h ke hampir seluruh jazirah Arab pada abad
pert ama Masehi. Penggabungan inilah yang pada akhirnya menurunkan t ulisan Arab kuno hingga
menjadi t ulisan Arab sepert i yang berkembang saat ini.

b. Jazirah Arab Selat an

Perjalanan alphabet Sinai ke bahagian selat an jazirah Arab t elah mengembangkan t ulisan yang
t erdapat di kerajaan-kerajaan Arab Selat an, sepert i kerajaan Saba`, Minaiyah dan lain-lain. Hanya
saja t idak diperoleh ket erangan yang past i t ent ang t ulisan yang digunakan oleh masyarakat di
kerajaan Arab selat an ini pada wakt u sebelumnya. Beberapa asumsi mengat akan bahwa t ulisan
yang digunakan masyarakat Arab pada wakt u it u berasal dari t ulisan Demot ic (t ulisan rakyat
Mesir kuno). Set elah masuknya alphabet Sinai ke wilayah ini, barulah dikenal sat u jenis t ulisan
yang t elah menggunakan sist em alphabet , dan banyak persamaan bent uk dan karakt er
hurufnya dengan alphabet Sinai, sebagaimana dapat diperhat ikan pada t abel t erdahulu. Tulisan
Arab selat an ini kemudian dikenal dengan Musnad.
Bila diperhat ikan lebih jauh bent uk dan karakt er lambang huruf Musnad, maka makin kuat
dugaan bahwa karakt er Sinai lebih banyak mewarnai pembent ukan lambang huruf-hurufnya,
dibanding dengan t ulisan asli masyarakat Arab selat an yang dianggap sudah ada it u. Kenyat aan
it u agaknya juga memperkuat dugaan bahwa set idaknya Arab selat an mendapat pengaruh dari
alphabet Sinai dalam wakt u yang bersamaan dengan Phoenicia. Namun sement ara ahli t elah
berkesimpulan lain, yait u bahwa alphabet Arab selat an merupakan perkembangan dari alphabet
Phoenicia yang dibawa ke wilayah ini melalui jalur perdagangan.

Perkembangan t ulisan Musnad ke ut ara pada akhirnya bergabung dengan t ulisan-t ulisan Semit
ut ara dan melahirkan t ulisan Arab kuno (Hyry). Tulisan-t ulisan Arab it u, set elah agama Islam
lahir, t ernyat a memperoleh perhat ian khusus bagi penganut nya. Karena it u, t ulisan ini akhirnya
makin berkembang dan meluas dengan pesat bahkan melampaui bat as-bat as wilayah yang
menggunakan bahasa Arab. Bersama Al-Qur`an, t ulisan Arab t elah meluas ke berbagai bangsa
dan bahasa, sepert i Fula, Hausa dan Swahili di Afrika, Melayu, Sunda dan Jawa di Indonesia,
bangsa Moro di Phillipina, Urdu dan Punjabi di India, Persia di Iran dan pelbagai bahasa Turki di
Uni Sovyet (Mario Pei,1971:81).

Dari Uraian di at as dapat disimpulkan bahwa dari akar alphabet Sinai t elah melahirkan dua
bent uk t ulisan besar yang digunakan secara luas hingga saat ini, yait u t ulisan Romawi yang
pada akhirnya dikenal dengan t ulisan Lat in, dan t ulisan Arab. Kedua bent uk t ulisan ini,
kendat ipun sama-sama berasal dari rumpun yang sama, yait u Sinai, t api dalam
perkembangannya t erdapat perbedaan-perbedaan yang prinsipil pada karakt er huruf dan cara
penulisan. Dalam t ulisan Romawi, lambang-lambang konsonan dan vokal memperoleh t empat
yang sama pada penulisan, sement ara pada t ulisan Arab sepert i juga t ulisan Ibrany dan Siryani
(Semit ut ara), lebih menonjolkan huruf (lambang) konsonan saja, sedangkan lambang vokalnya
diserahkan sepenuhnya pada pengert ian pembaca. Barulah pada perkembangan akhir (set elah
Islam), lambang vokal dicant umkan pada penulisan, akan t et api berupa t anda-t anda khusus
yang dit empat kan di at as at au di bawah lambang konsonan. Perbedaan lainnya ialah bahwa
t ulisan Arab dit ulis dari kanan ke kiri, sedangkan t ulisan Romawi dit ulis sebaliknya.[8]

Tahap Perkembangan Tulisan:

Ada t iga t ahap perkembangan t ulisan, yait u

a. Logogram at au t ulisan kat a, merupakan t ulisan di mana set iap lambing mewakili sebuah kat a.
Sist em t ulisan yang didasarkan pada penggunaan logogram adalah sist em t ulisan bahasa China.

b. Tulisan silabis at au persukuan, misalnya bahasa Jepang modern yang memiliki sejumlah besar
lambing, menunjukan suku kat a bahasa lisan. Silabogram at au kelompok bunyi bahasa Jepang
pada hakikat nya merupakan sist em bahasa Cina (Gleasom dalam Bambang, 1995: 29).
Perkembangan bahasa Jepang, aksara-aksara bahasa Cina diambil unt uk menuliskan kat a-kat a
ambilan dari bahasa Cina, namun proses penyesuaian it u t idak sederhana karena st rukt ur
gramat ika bahasa Jepang sangat berbeda dengan bahasa Cina. Bahasa Jepang memiliki banyak
kat a yang mengalami infleksi dan afiksasi yang kompleks. Sebaliknya, kebanyakan morfem
bahasa Cina ialah kat a dasar dengan t idak banyak afiksasi, kebanyakan morfem yang t idak
memiliki padanan dalam bahasa Cina.

Penyesuaian dalam menuliskan akasara Cina ke dalam bahasa Jepang. Pert ama, dicipt akan
lambing-lambang morfemik unt uk afiks yang t idak ada padanannya dalam sist em t ulisan
bahasa Cina. Kedua, dit ambahkan t anda-t anda yang beracuan fonemik. Ternyat a alt ernat ive
yang kedualah yang dilakukan dan hasilnya ialah silabogram bahasa Jepang yang memiliki pola
yang berbeda dengan sist em t ulisan bahasa Cina. Silabogram bahasa Jepang pada dasarnya
merupakan perkembangan aksara bahasa Cina dalam st rukt ur bahasa Jepang. Dalam st rukt ur
bahasa Jepang, kat a dasar pada umumnya dit ulis dalam aksara Cina yang disebut kanji.

c. Tulisan bunyi melingkupi t ulisan alfabet is dan t ulisan fonemik. Alphabet adalah seperangkat
lambing t ert ulis yang t iap lambang mewakili bunyi t ert ent u. Tulisan fonemik merupakan
kesesuaian sempurna ant ara abjad dan bunyi fonemik yang mewujudkan sat u lambang huruf
mewakili sat u dan hanya sat u bunyi fonemik.

Lini Masa/ Garis Wakt u/ Alur Wakt u

Garis wakt u, linimasa at au alur wakt u adalah suat u represent asi kronologis urut an perist iwa
at au jadwal akt ivit as. Garis wakt u dapat dibuat menurut era, abad, t ahun, bulan, minggu, hari,
dan bahkan jam yang panjangnya dapat bervariasi. Dalam garis wakt u, t erdapat t it ik-t it ik yang
mewakili perist iwa-perist iwa pent ing.[9]

Definisi Komunikasi Menurut Para Ahli


Definisi komunikasi adalah penjabaran t ent ang art i ist ilah komunikasi berdasarkan
pencet usnya. Art ikel ini berisi daft ar definisi komunikasi.

Menurut Onong Uchjana Effendy komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh seseorang
kepada orang lain unt uk memberit ahu, mengubah sikap, pendapat , at au perilaku, baik secara
lisan (langsung) at aupun t idak langsung (melalui media)

Analisis Pengert ian Komunikasi Dan 5 (Lima) Unsur Komunikasi Menurut Harold Lasswell Sat ,
10/11/2007 - 6:54pm — Rejals Analisis Definisi Komunikasi Menurut Harold Lasswell

Komunikasi pada dasarnya merupakan suat u proses yang menjelaskan siapa? mengat akan apa?
dengan saluran apa? kepada siapa? dengan akibat at au hasil apa? (who? says what ? in which
channel? t o whom? wit h what effect ?). (Lasswell 1960).

Analisis 5 unsur menurut Lasswell (1960):

1. Who? (siapa/sumber). Sumber/komunikat or adalah pelaku ut ama/pihak yang mempunyai


kebut uhan unt uk berkomunikasi at au yang memulai suat u komunikasi, bisa seorang individu,
kelompok, organisasi, maupun suat u negara sebagai komunikat or.

2. Says What? (pesan). Apa yang akan disampaikan/dikomunikasikan kepada


penerima(komunikan), dari sumber (komunikat or) at au isi informasi. Merupakan seperangkat
simbol verbal/non verbal yang mewakili perasaan, nilai, gagasan/maksud sumber t adi. Ada 3
komponen pesan yait u makna, simbol unt uk menyampaikan makna, dan bent uk/organisasi
pesan.

3. In Which Channel? (saluran/media). Wahana/alat unt uk menyampaikan pesan dari


komunikat or (sumber) kepada komunikan (penerima) baik secara langsung (t at ap
muka),maupun t idak langsung (melalui media cet ak/elekt ronik dll).

4. To Whom? (unt uk siapa/penerima). Orang/kelompok/organisasi/suat u negara yang menerima


pesan dari sumber. Disebut t ujuan
(dest inat ion)/pendengar(list ener)/khalayak(audience)/komunikan/penafsir/penyandi
balik(decoder).

5. With What Effect? (dampak/efek). Dampak/efek yang t erjadi pada komunikan(penerima)


set elah menerima pesan dari sumber, sepert i perubahan sikap, bert ambahnya penget ahuan,
dan lain-lain.

Cont oh: Komunikasi ant ara guru dengan muridnya. Guru sebagai komunikat or harus memiliki
pesan yang jelas yang akan disampaikan kepada murid at au komunikan. Set elah it u guru juga
harus menent ukan saluran unt uk berkomunikasi baik secara langsung(t at ap muka) at au t idak
langsung(media).Set elah it u guru harus menyesuaikan t opic/diri/t ema yang sesuai dengan umur
si komunikan, juga harus menent ukan t ujuan komunikasi/maksud dari pesan agar t erjadi
dampak/effect pada diri komunikan sesuai dengan yang diinginkan.

Kesimpulan: Komunikasi adalah pesan yang disampaikan kepada komunikan(penerima) dari


komunikat or(sumber) melalui saluran-saluran t ert ent u baik secara langsung/t idak langsung
dengan maksud memberikan dampak/effect kepada komunikan sesuai dengan yang diingikan
komunikat or. Yang memenuhi 5 unsur who, says what, in which channel, to whom, dan with
what effect.

Raymond Ross[sunting | sunting sumber]


Komunikasi adalah proses menyort ir, memilih, dan pengiriman simbol-simbol sedemikian rupa
agar membant u penerima pesan membangkit kan respons/ makna dari pemikiran yang serupa
dengan yang dimaksudkan oleh komunikat or.

Gerald R. Miller[sunting | sunting sumber]


Komunikasi t erjadi saat sat u sumber menyampaikan pesan kepada penerima dengan niat sadar
unt uk mempengaruhi perilaku mereka.

Everett M. Rogers[sunting | sunting sumber]


Komunikasi adalah proses suat u ide dialihkan dari sat u sumber kepada sat u at au banyak
penerima dengan maksud unt uk mengubah t ingkah laku mereka.

Carl I. Hovland[sunting | sunting sumber]


sebuah proses yang mungkin saja dilakukan oleh para pembawa informasi dengan niat at au
t ujuan bisa memberikan respons kepada orang lain selaku penerima informasi agar dapat
mengubah perilaku dan t ingkahnya

New Comb[sunting | sunting sumber]


Komunikasi adalah t ransmisi informasi yang t erdiri dari rangsangan diskriminat if dari sumber
kepada penerima.

Bernard Barelson & Garry A. Steiner[sunting |


sunting sumber]
Komunikasi adalah proses t ransmisi informasi, gagasan, emosi, ket erampilan dan sebagainya
dengan menggunakan simbol-simbol, kat a-kat a, gambar, grafis, angka, dsb.

Colin Cherry[sunting | sunting sumber]


Komunikasi adalah proses di mana pihak-pihak saling menggunakan informasi dengan unt uk
mencapai t ujuan bersama dan komunikasi merupakan kait an hubungan yang dit imbulkan oleh
penerus rangsangan dan pembangkit an balasannya.
Definisi komunikasi: Menurut Forsdale (1981) seorang ahli pendidikan t erut ama ilmu komunikasi:
Dia menerangkan dalam sebuah kalimat bahwa “communication is the process by which a
system is established, maintained and altered by means of shared signals that operate
according to rules”. Komunikasi adalah suat u proses di mana suat u sist em dibent uk, dipelihara,
dan diubah dengan t ujuan bahwa sinyal-sinyal yang dikirimkan dan dit erima dilakukan sesuai
dengan at uran.

Analisis: Komunikasi adalah sebuah cara yang digunakan sehari-hari dalam menyampaikan
pesan/rangsangan(st imulus) yang t erbent uk melalui sebuah proses yang melibat kan dua orang
at au lebih. Di mana sat u sama lain memiliki peran dalam membuat pesan, mengubah isi dan
makna, merespons pesan/rangsangan t ersebut , sert a memeliharanya di ruang publik. Dengan
t ujuan sang "receiver" (komunikan) dapat menerima sinyal-sinyal at au pesan yang dikirimkan
oleh "source" (komunikat or).

William J. Seller[sunting | sunting sumber]


William J.Seller mengat akan bahwa komunikasi adalah proses di mana simbol verbal dan
nonverbal dikirimkan, dit erima dan diberi art i.

Referensi
1. Avisa Relation Oder Zeituny di Jerman dan Weekly News diInggris pada sekitar tahun 1622

2. H. Rochajat Harun, Ir, M.Ed, Ph.D, dkk, Komunikasi Pembangunan Perubahan Sosial, (Jakarta;
Rajgrafindo Persada, cet.i, 2011),hlm. 39

3. Prof. Dr. H. Anwar Arifin, Ilmu Komunikasi; Sebuah Pengan Tar Ringkas, (Jakarta; Rajawali Pers,
2006), hlm. 3

4. Eko Sujatmiko, Kamus IPS, Surakarta: Aksara Sinergi Media Cetakan I, 2014 halaman 111

5. Muin Abdul, Analisis Kontraktif Bahasa Arab dan Bahasa Indonesia, (Jakarta;Pustaka ahl-Husna
baru, 2004). hal 1

6. http://sejarah-perkembangan-tulisan.html/

7. Mintareja, Belajar Menulis Abjad Huruf Besar, (Bandung;{ionir Jaya, 1991). hal 5

8. http://revolusi-komunikasi-zaman-tulisan.html/

9. Garis waktu
Diperoleh dari
"https://id.wikipedia.org/w/index.php?
title=Sejarah_komunikasi&oldid=19576512"


Terakhir disunting 1 bulan yang lalu oleh 125.161.215.10

Anda mungkin juga menyukai