Anda di halaman 1dari 3

1.

Pada saat anda memberikan suntikan pada pasien HIV-AIDS, tiba-tiba jarum
bekas suntikan tersebut jatuh menusuk tangan anda, hal pertama yang
seharusnya anda
lakukan adalah....
a. Meminta resep obat ARV pada dokter
b. Melakukan pemeriksaan darah HIV-AIDS
c. Melakukan cross insisi pada bekas tusukan
d. Melaporkan kejadian ini pada Tim kesehatan kerja
e. Membiarkan sampai muncul gejala penyakit

2. Seorang laki-laki usia 25 tahun, dirawat di rumah sakit dengan keluhan berat
badan turun secara mencolok, demam, diare lebih dari 1 bulan, dan merasa
lelah berkepanjangan. Diduga pasien menderita HIV. Untuk memastikan HIV
atau tidak,
pertama-tama pemeriksaan diagnostik yang harus dilakukan adalah....
a. ELISA
b. MRI
c. CT Scan
d. Rumple leed
e. Mantoux

3. Tn G 40 tahun dirawat di ruang mawar karena diare, demam, mudah lelah,


letik, berkeringat. Pada malam hari. Td mmHg ,130/8ⁿ, n : 80x/mnt , suhu 39 °c
, rr 26 x / mnt. Turgor kulit buruk. Masalah keperawatan yang muncul
Pada tn. Gadalah....
a. Ansietas
b. Risiko tinggi kekurangan volume cairan
C. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
d. Risiko tinggi infeksi
e. Ketidakefektifa jalan napas

4. Ny. M, 35 tahun, dirawat di rumah sakit dengan keluhan mudah lelah,


pusing,
takikardi, dan mengalami kelemahan otot. Pasien tampak lesu dan tidak segar.
Masalah keperawatan yang muncul pada ny. M adalah....
a.Intoleransi aktifitas
 b. Ansietas
C. Infeksi
d. Hambatan mobilitas fisik 
e. Risiko tinggi infeksi
5. Tn. R 42 tahun, datang ke rumah sakit dengan keluhan mudah sakit-sakitan,
demam,
Flu, pusing, sakit, kepala, nyeri dada, berkeringat pada malam hari. Td 140/80
mmHg , n : 92 x /menit, suhu 39°c dan rr 28 x/menit. Teraba benjolan di leher 
Pasien, nyeri panggul, nyeri abdomen, dipsnea, takikardi. Tn. R didiagnosis HIV-
AIDS. Diagnosa kepera'atan yang dapat ditegakkan dari data di atas adalah....
a. Risiko tinggi terhadap kekurangan volume cairan berhubungan dengan
output
yang berlebihan.
b. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake
yang
Tidak adekuat.
C. Infeksi berhubungan dengan virus HIV-AIDS
d. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan prkses penyakit dan kelemahan.
e. Isolasi sosial berhubungan dengan status kesehatan.
6. Tn B, 50 tahun, dirawat di ruang Anggrek dengan keluhan pusing, lemah,
demam, flu, takikardi. TD 140/80 mmHg ,N : 92x/menit, suhu : 39 celcius, RR :
28x/menit. Intervensi kolabrasi yang dilakukan untuk menghambat proses
injeksi pada Tn.B adalah....
A. Kaji turgor kulit, membran mukosa.  
B. Pantau adanya demam, batuk, napas pendek, dan nyeri menelan.
C.memberikan makanan yang membuat pasien berselera.
D. memberikan antibiotik atau agen antimikroba, misal : trimetroprim, nistasin,
pentamidin atau retrovir
E. Anjurkan pasien makan sedikit tapi sering.

7. Ny. R, 27 tahun, dengan diagnosa medis HIV-AIDS, dira'at di ruang melati


dengan keluhan diare 1 bulan tidak sembuh-sembuh. Ny. R BAB cair kurang
lebih 15x/hari. Turgor kulit buruk, muntah 5x/hari. Pasien diberikan obat-
obatan antiemetikum, antidiare atau antispasmodik dengan rasional....
A. Mengurangi insiden muntah, menurunkan jumlah keenceran feses,
mengurangi kejang usus dan peristaltik.
B. Mewaspadai adanya gangguan elektrolit dan menentukan kebutuhan
elektrolit\
C. Indikator tidak langsung dari status cairan.
D. Meningkatkan asupan nutrisi secara adekuat.
E. Mendukung Volume sirkulasi, terutama jika masukan oral tidak adekuat.

8. Seorang perempuan usia 32 tahun dirawat


di rumah sakit karena diare
berkepanjangan. Dia didiagnosis HIV oleh dokter. Pasien mengatakan cemas
dan
takut akan penyakitnya, dia sering melamun dan pandangannya kosong. TD:
150/100
mmHg. Masalah keperawatan pada pasien tersebut adalah....
a. Hambatan mobilitas fisik
b. Kekurangan volume cairan
c. Risiko tinggi infeksi
d. Ansietas
e. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

9. Tn. H, usia 40 tahun, mengatakan BB menurun 7 kg dalam 1 bulan serta


sariawan
mulut tak kunjung sembuh. WBC: 20.000 / pL , PLT : 160.000 / AL, LED 30 mm.
Tn. H didiagnosis HIV. Intervensi yang harus dilakukan agar tidak terjadi
penularan
virus HIV adalah...
a. Ajarkan pasien napas dalam.
b. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian antibiotik.
c. Pantau tanda-tanda vital termasuk suhu.
d. Pantau hail pemerikasaan laboratorium.
e. Awasi pembuangan jarum suntik dan mata pisau secara ketat dengan wadah
tersendiri.

10. Ny. S mengatakan demam, flu, pusing, sakit, kepala, nyeri dada,
berkeringat pada
malam hari. TD : 140/80 mmHg , N : 92 x / menit, suhu / 39° C, RR: 28 x /
menit.
Teraba benjolan di leher pasien, nyeri panggul, nyeri abdomen, dipsnea,
takikardi.
WBC: 20.000 AL, PLT: 160.000 uL. Intervensi yang dilakukan untuk mengatasi
masala keperawatan yang muncul adalah....
a. Kaji turgor kulit, membran mukosa.
b. Pantau adanya tanda-tanda infeksi : demam, batuk, napas pendek, dan nyeri
menelan.
c. Berikan makanan yang membuat pasien berselera.
d. Berikan antibiotik atau agen antimikroba, misal trimetroprim, nistasin,
pentamidin atau retrovir.
e.Anjurkan pasien makan sedikit tapi sering.

Anda mungkin juga menyukai