Anda di halaman 1dari 17

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN SERTIFIKASI NOMOR KONTROL VETERINER

PADA PRODUK TELUR AYAM RAS


DI KABUPATEN MOJOKERTO

Imania Hadianti1, Teguh Soedarto2, Indra Tjahaja Amir3


1
Fakultas Pertanian Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur
2
Fakultas Pertanian Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur
3
Fakultas Pertanian Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur
e-mail: teguhsoedarto@gmail.com

ABSTRAK

Tuntutan jaminan mutu dan keamanan pangan terus berkembang sesuai dengan persyaratan
konsumen. Sertifikasi Nomor Kontrol Veteriner merupakan upaya pemerintah dalam
memberikan jaminan persyaratan kelayakan dasar dalam sistem jaminan keamanan pangan
dalam aspek higiene-sanitasi pada unit usaha produk pangan dan non pangan asal hewan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi usaha dan produksi telur ayam ras di Kabupaten
Mojokerto serta menganalisis implementasi dan persepsi peternak ayam petelur terhadap
kebijakan sertifikasi nomor kontrol veteriner. Analisis yang digunakan yaitu analisis biaya
produksi, penerimaan, pendapatan dan analisis deskriptif kualitatif dengan skala likert. Hasil
penelitian menyimpulkan bahwa implementasi yang dilakukan oleh peternak ayam petelur di
Kabupaten Mojokerto belum sempurna dikarenakan hanya satu peternakan yang memiliki
sertifikat NKV. Hal tersebut dikarenakan banyaknya syarat yang harus dipenuhi sehingga
peternak lebih memilih untuk tidak mengurus sertifikasi NKV. Namun, seiring berjalannya
waktu jika konsumen sudah sadar akan dampak positif sertifikat NKV pada produk yang
dikonsumsinya tentunya akan mendorong para peternak untuk memenuhi kewajibannya dalam
hal mengurus sertifikasi NKV. Adanya sertifikat NKV menyebabkan terjadinya peningkatan
pendapatan peternak, peningkatan akses pasar dan peningkatan produksi telur berkualitas.

Kata Kunci : Implementasi Kebijakan, Sertifikasi Nomor Kontrol Veteriner dan Produksi Telur
Berkualitas

PENDAHULUAN perkembangan sektor peternakan


Peternakan merupakan subsektor dari mamberikan dampak positif bagi
pertanian yang berperan penting dalam masyarakat untuk peningkatan perbaikan
pemenuhan kebutuhan protein hewani. gizi dan dampak positif bagi pelaku ternak
Kebutuhan masyarakat akan hasil ternak yaitu meningkatnya kesejahteraan.
seperti daging, susu dan telur semakin Pembangunan peternakan merupakan
meningkat, hal ini seiring dengan salah satu aspek penting dalam
meningkatnya jumlah penduduk, tingkat pembangunan pertanian, terutama pada saat
pendidikan, kesadaran masyarakat akan gizi terjadinya krisis ekonomi dan moneter
dan peranan zat–zat makanan khususnya (Dinas Peternakan Dan Kesehatan Hewan,
protein bagi kehidupan, serta meningkatkan 2003). Pentingnya peranan ternak dalam
kemampuan masyarakat untuk mencapai tujuan pembangunan sudah
memanfaatkan hasil ternak, sehingga banyak dibahas dan tidak diragukan lagi
DINAMIKA GOVERNANCE: JURNAL ILMU ADMINISTRASI NEGARA Volume 10 (1), April 2020

diberbagai negara. Sebagai komoditi 3,57%/tahun. Pada 1987, konsumsi telur


penghasil protein hewani, ternak memiliki ayam ras hanya 2,55 kg/kapita/tahun dan
andil penting dalam perbaikan gizi, yang meningkat menjadi 6,53 kg/kapita/tahun
menjadi salah satu faktor mempengaruhi (Kementrian Pertanian, 2018).
kualitas sumberdaya manusia pada suatu
bangsa. Berbagai bukti Tabel 1. Produksi, konsumsi dan neraca
empiris menunjukkan bahwa tingkat telur ayam ras di Indonesia
konsumsi protein hewani suatu bangsa
Tahun Produksi Konsumsi Neraca
mempunyai korelasi yang positif dengan 2016 1.5 juta ton 1.4 juta ton 86.1 ribu ton
kualitas sumberdaya manusia bangsa 2017 1.5 juta ton 1.5 juta ton 65.7 ribu ton
2018 1.6 juta ton 1.5 juta ton 54.8 ribu ton
tersebut.
2019 1.7 juta ton 1.6 juta ton 76.1 ribu ton
Telur sebagai bahan pagan merupakan Prediksi 2020 1.8 juta ton 1.7 juta ton 98.9 ribu ton
salah satu sumber protein hewani yang Prediksi 2021 1.8 juta ton 1.7 juta ton 124.2 ribu ton
memiliki citarasa yang lezat dan bergizi
tinggi. Selain itu telur merupakan bahan Populasi ayam ras selama periode
makanan yang paling sering dikonsumsi 2013-2017 diprediksi rata-rata naik
oleh masyarakat, karena harga yang relatih 3,28%/tahun dan dalam lima tahun
murah dan mudah diperoleh. Telur juga kedepannya diprediksi naik rata-rata 5,54%.
berfungsi dalam aneka ragam pengolahan. Sementara produksi telur ayam ras selama
Umumnya telur yang dikonsumsi berasal lima tahun (2018-2021) diprediksi akan
dari jenis unggas, seperti ayam, bebek, meningkat rata-rata sebesar 4,87%/tahun
burung puyuh dan angsa (Astawan, 2004; sedangkan konsumsi rata-rata akan naik
Hasyim, 2016). Telur menjadi kebutuhan 4,18%/tahun (Kementrian Pertanian, 2018).
pokok bagi para konsumen karena dapat Dari prediksi diatas dapat dijelaskan bahwa
digunakan untuk bahan dasar makanan dan konsumsi telur ayam naik setiap tahunnya.
mudah diperoleh serta harga yang bisa Sehingga para pelaku usaha peternakan telur
dijangkau masyarakat. ayam ras sangat berperan penting dalam
Saat ini telur ayam ras mampu persediaan telur ayam tersebut kepada
memenuhi 65% kebutuhan telur nasional konsumen.
sementara sisanya dipasok dari telur ayam Sebagai negara agraris, Indonesia
kampung, itik dan puyuh. Telur merupakan memiliki potensi menjadi produsen pangan
salah satu sumber protein utama bagi dunia. Salah satu komoditi yang saat ini
masyarakat Indonesia. Saat ini telur ayam terus ditingkatkan eksportasinya adalah
ras mampu memenuhi 65% kebutuhan telur komoditi peternakan. Beberapa komoditi
nasional, sisanya dipasok dari telur ayam peternakan yang memiliki potensi besar
kampung, itik dan puyuh. Produksi telur dalam meningkatkan devisa negara melalui
ayam ras pada 2016 mencapai 1,48 juta ton ekspor. Dalam rangka meningkatkan
sementara konsumsi nasional 1,4 juta ton, perekonomian negara, pemerintah terus
sehingga neraca telur ayam nasional terjadi berusaha untuk meningkatkan pendapatan
surplus 86 ribu ton. Pada tahun 2018 negara melalui ekspor berbagai komoditi
produksi diprediksi bakal mencapai 1,58 strategis. Untuk itu, pemerintah melalui
juta ton sementara konsumsi 1,52 juta ton, Direktorat Jenderal Peternakan dan
yang berarti terjadi surplus 55 ribu ton. Kesehatan Hewan (Ditjen PKH)
Sebagai informasi, konsumsi telur ayam ras Kementerian Pertanian (Kementan) terus
sepanjang periode 1987-2017 rata-rata naik meningkatkan standar keamanan pangan

70
Imania Hadianti, Teguh Soedarto, Indra Tjahaja Amir: Implementasi Kebijakan Sertifikasi
Nomor Kontrol Veteriner Pada Produk Telur Ayam Ras di Kabupaten Mojokerto

pada unit usaha/perusahaan produsen persyaratan hygine sanitasi sebagai


pangan dan non pangan asal hewan ekspor. kelayakan dasar jaminan keamanan pangan
Hal ini mengingat dalam eksportasi produk asal hewan pada unit usaha pangan asal
pangan dan non pangan asal hewan, aspek hewan. Semua usaha terkait pangan asal
keamanan pangan menjadi persyaratan hewan wajib memiliki NKV diantaranya
utama, serta menjadi salah satu daya saing yaitu Pelaku Usaha Pangan Asal Hewan
utama dalam perdagangan internasional. (PAH) yang dilakukan oleh Perorangan
Nomor Kontrol Veteriner (NKV) Warga Negara Indonesia atau badan hukum
adalah salah satu komponen penting dalam yang berusaha di bidang Rumah
pemberian jaminan keamanan pangan Pemotongan Hewan, Rumah Pemotongan
terhadap ekspor produk pangan dan non unggas, Rumah Pemotongan Babi, Usaha
pangan asal hewan. Sertifikasi NKV budidaya unggas petelur, Pelaku usaha yang
merupakan upaya pemerintah dalam megelola unit pendingin susu, [elaku usaha
memberikan jaminan persyaratan kelayakan yang mengemas dan melabel telur
dasar dalam sistem jaminan keamanan Pemberian sertifikasi NKV ini
pangan dalam aspek higiene-sanitasi pada memiliki beberapa tujuan, yakni
unit usaha produk pangan dan non pangan mewujudkan jaminan produk ternak yang
asal hewan. Keberadaan sertifikat NKV bagi memenuhi persyaratan aman, sehat, utuh,
unit usaha produk pangan dan non pangan dan halal bagi yang diperyaratkan. Tujuan
asal hewan menjadi sangat penting dalam berikutnya yakni memberikan perlindungan
melakukan eksportasi. kesehatan dan ketenteraman batin bagi
Tuntutan jaminan mutu dan keamanan konsumen produk ternak. Dari sisi pelaku
pangan terus berkembang sesuai dengan usaha, adanya sertifikat NKV akan
persyaratan konsumen. Hal ini membawa meningkatkan daya saing produk ternak
dampak terhadap perubahan pengelolaan domestik, serta memberikan kepastian
bisnis pangan, sejak tanpa pengawasan hukum bagi pelaku usaha produk ternak
hingga adanya pengawasan produk akhir, Berdasarkan data Dinas Peternakan
bahkan pengawasan produk akhir, bahkan Mojokerto di Kabupaten Mojokerto terdapat
pengawasan proses produksi bagi jaminan 31 peternak ayam petelur yang
mutu secara total. Dalam penyediaan produk memproduksi telur ayam ras. Daerah
pangan asal hewan yang Halal, Aman, Utuh, peternakan ayam tersebut tersebar di Trawas,
dan Sehat ( HAUS) maka sarana dan Dlanggu, Kemlagi, Mojosari, Gondang,
prasarana kesehatan masyarakat veteriner Kutorejo, Jatirejo, Jetis dan Ngoro. Di dalam
harus memenuhi menerapkan hygine dan data hanya 1 peternakan yang memiliki
sanitasi sebagai persyaratan kelayakan dasar sertifikat nomor kontrol veteriner yaitu di
jaminan keamanan dan mutu pangan. Untuk PT. Peternakan Sawo Jaya yang memiliki
memenuhi persyaratan hygiene dan sanitasi ayam ras sebanyak 300.000 ekor ayam dan
minimal adalah melalui Sertifikasi Nomor terbesar di kabupaten Mojokerto. Peternakan
Kontrol Veteriner ( NKV ). Sesuai dengan Sawo Jaya memiliki luas lahan 39.559
Peraturan Menteri Pertanian Nomor Sehingga peternakan tersebut dapat
381/Kpts/OT.140/10/2005. Nomor Kontrol digunakan sebagai tempat penelitian yang
Veteriner ( NKV ) adalah sertifikat sebagai juga akan menjadi acuan bagi peternakan di
bukti tertulis yang sah telah dipenuhinya Mojokerto yang belum bersertifikasi.

71
DINAMIKA GOVERNANCE: JURNAL ILMU ADMINISTRASI NEGARA Volume 10 (1), April 2020

Sedangkan untuk yang belum bersertifikasi kontribusi bagi pemenuhan kebutuhan bahan
tetapi memiliki produksi ayam ras terbesar baku telur bagi industri pangan di dalam
kedua adalah pada Winfarm di Payungrejo, negeri maupun tujuan ekspor. Keberhasilan
Kutorejo. Pada peternakan tersebut sangat sertifikasi dapat ditentukan jika tujuannya
disayangkan karena belum bersertifikasi jika tercapai yaitu terwujudnya mekanisme
dilihat dari potensi produksi yang besar kebijakan sertifikasi secara lancar dan
tentunya untuk memperluas pemasaran implementasi secara baik sehingga dapat
produk harus disertai dengan sertifikasi bermanfaat bagi perusahaan serta pihak
NKV. terkait. Sehingga dari hasil penelitian dapat
Berdasarkan penjelasan dari latar disimpulkan evaluasi kebijakan tersebut
belakang, Telur ayam ras merupakan dapat dilanjutkan atau perlu pengambilan
salah satu jenis makanan pokok yang keputusan terhadap perubahan kebijakan
memiliki nilai ekonomis yang tinggi. yang perlu diperbaiki untuk memperbaiki
masyarakat banyak yang mengkonsumsi kekurangan yang ada.
telur sehingga tuntutan jaminan mutu dan Seperti yang dipaparkan di dalam latar
keamanan pangan terus berkembang sesuai belakang, bahwa masyarakat banyak yang
dengan persyaratan konsumen. Hal ini mengkonsumsi telur sehingga tuntutan
jaminan mutu dan keamanan pangan terus
membawa dampak terhadap perubahan
berkembang sesuai dengan persyaratan
pengelolaan bisnis pangan, sejak tanpa konsumen. Hal ini membawa dampak
pengawasan hingga adanya pengawasan terhadap perubahan pengelolaan bisnis
produk akhir, bahkan pengawasan produk pangan, sejak tanpa pengawasan hingga
akhir, bahkan pengawasan proses produksi adanya pengawasan produk akhir, bahkan
bagi jaminan mutu secara total. Dalam pengawasan produk akhir, bahkan
penyediaan produk pangan asal hewan yang pengawasan proses produksi bagi jaminan
mutu secara total.
Halal, Aman, Utuh, dan Sehat ( HAUS)
maka sarana dan prasarana kesehatan KAJIAN PUSTAKA
masyarakat veteriner harus memenuhi Konsep Analisis Kebijakan Publik
menerapkan hygine dan sanitasi sebagai Analisis kebijakan ialah proses atau
persyaratan kelayakan dasar jaminan kegiatan mensintesa informasi, termasuk
keamanan dan mutu pangan. Penelitian ini hasil-hasil penelitian, untuk menghasilkan
mencoba untuk melihat penerapan rekomendasi opsi desain kebijakan publik.
persyaratan kelayakan dasar jaminan Kebijakan publik ialah keputusan atau
keamanan dan mutu pangan konsumen pada tindakan pemerintah yang berpengaruh atau
pangan asal ternak yaitu telur ayam mengarah pada tindakan individu dalam
ras(negeri) yang menjadi makanan yang kelompok masyarakat.
banyak dikonsumsi masyarakat khususnya Dari definisi di atas kiranya dapat
di wilayah Kabupaten Mojokerto. dirumuskan karakteristik dasar analisis
Dengan meningkatnya kesadaran kebijakan. Pertama, analisis kebijakan
konsumen, permintaan terhadap produk telur merupakan suatu proses atau kegiatan
ayam ras tersertifikasi pun meningkat. Agar "sintesa" informasi yang berarti pemaduan
produk telur dari peternakan dapat diterima, berbagai informasi, termasuk hasil
maka sertifikasi menjadi salah satu syarat penelitian, sehingga diperoleh suatu
menuju pasar global yang semakin ketat. kesimpulan yang selaras. Hal ini berarti
Telur ayam ras dari PT. Peternakan Sawo obyek analisis kebijakan ialah proses
Jaya dan Winfarm mampu memberikan

72
Imania Hadianti, Teguh Soedarto, Indra Tjahaja Amir: Implementasi Kebijakan Sertifikasi
Nomor Kontrol Veteriner Pada Produk Telur Ayam Ras di Kabupaten Mojokerto

penyusunan dan paket kebijakan. Kegiatan sederhana adalah pelaksanaan atau


utama analisis kebijakan ialah pengumpulan penerapan suatu kebijakan. Pelaksanaan
informasi secara sistematis dan penarikan kebijakan bermuara pada aktifitas, aksi,
kesimpulan logis dari informasi tersebut. tindakan, atau mekanisme yang dibingkai
Dengan demikian, analisis kebijakan pada suatu sistem tertentu. Pelaksanaan
berdasarkan pada kaidah ilmiah. Kedua, kebijakan merupakan suatu kegiatan
salah satu sumber utama informasi yang terencana yang dilkukan secara sungguh-
menjadi bahan analisis kebijakan ialah hasil- sungguh berdasarkan acuan norma tertentu
hasil penelitian. Hal ini berarti bahwa yang diarahkan untuk mencapai tujuan
analisis kebijakan merupakan proses tertentu (Afandi & Warjio, 2015; Haerul,
pengolahan lebih lanjut dari hasil-hasil Akib, & Hamdan, 2016).
penelitian sehingga siap digunakan dalam Pelaksanaan kebijakan tidak hanya
pengambilan keputusan dan desain menyangkut perilaku lembaga administratif
kebijakan publik. yang bertanggung jawab untuk
Oleh karena itu, analisis kebijakan melaksanakan program, melainkan
merupakan salah satu bentuk diseminasi menyangkut pula pada partisipasi
hasil-hasil penelitian. Ketiga, output analisis masyarakat, kekuatan politik, ekonomi dan
kebijakan ialah rekomendasi opsi keputusan sosial dengan berbagai pihak. Pelaksanaan
atau desain kebijakan publik. Hal ini berarti kebijakan yang dilaksanakan secara tepat
bahwa output kebijakan adalah berupa sasaran dan berdaya guna akan mampu
nasehat atau petunjuk operasional tentang memecahkan suatu permasalahan secara
bahan pengambilan keputusan publik bagi baik, semakin kompleks permasalahan
spesifik klien. Oleh karena itu, analisis kebijakan dan semakin mendalam analisis
kebijakan haruslah disajikan secara jelas, yang digunakan, semakin diperlukan teori
singkat, padat, lengkap dan seksama. dan modal yang mampu menjelaskan
Keempat, klien analisis kebijakan ialah para ketepatan pelaksanaan kebijalan tersebut
pengambil keputusan kebijakan publik (Rohman, 2016). Analisa kebijakan perlu
(pemerintah dan DPR) dan kelompok yang dilakukan, tertutama berkenaan dengan
berkepentingan (interest groups) atas dampak yang dihasilkannya. Kajian
kebijakan pemerintah tersebut. Klien pelaksanaan kebijakan bertujuan agar suatu
pengguna analisis kebijakan bersifat spesifik. kebijakan tidak bertentangan dan merugikan
Hal ini berkaitan langsung dengan output kepentingan masyarakat.
analisis kebijakan yang berupa nasehat
tentang kebijakan publik. Kelima, analisis Implementasi Sertifikasi Nomor Kontrol
kebijakan berorientasi klien (client oriented). Veteriner
Hal ini merupakan implikasi dari sifat Menurut Kamus Webster dalam Wahab
analisis kebijakan yang menghasilkan (2004:64), “Konsep implementasi berasal
nasehat keputusan siap-guna bagi klien dari bahasa inggris yaitu to implement.
spesifik. Tanpa berorientasi klien analisis Dalam kamus besar webster, to implement
kebijakan tak akan mungkin siap guna. Hal (mengimplementasikan) berati to provide
ini berarti analisis kebijakan haruslah the means for carrying out (menyediakan
didasarkan pada "dari, oleh dan untuk klien". sarana untuk melaksanakan sesuatu); dan to
Pelaksanaan kebijakan secara give practical effect to (untuk menimbulkan

73
DINAMIKA GOVERNANCE: JURNAL ILMU ADMINISTRASI NEGARA Volume 10 (1), April 2020

dampak/akibat terhadap sesuatu)”. ditetapkan oleh pembuat kebijakan.


Menurut Howlett, Michael and M. 4) Struktur birokrasi. Organisasi,
Ramesh. (1995), “implementasi kebijakan menyediakan peta sederhana untuk
(policy implementation), yaitu proses untuk menunjukkan secara umum kegiatan-
melaksanakan kebijakan supaya mencapai kegiatannya dan jarak dari puncak
hasil”. Proses implementasi ini berlangsung menunjukkan status relatifnya. Garis-garis
setelah melalui sejumlah tahapan tertentu antara berbagai posisi-posisi itu dibingkai
seperti tahapan pengesahan undangundang, untuk menunjukkan interaksi formal yang
kemudian output kebijakan dalam bentuk diterapkan.
pelaksanaan keputusan dan seterusnya
sampai perbaikan kebijakan yang Kerangka Pemikiran
bersangkutan.
Pengertian Implementasi Kebijakan
menurut Edwards, George C. III (1980)
adalah dipengaruhi oleh empat variabel,
yakni : (1) komunikasi, (2) sumber daya,(3)
disposisi, (4) dan struktur birokrasi.
Edwards juga mengatakan bahwa keempat
variabel tersebut dapat menunjang suatu
keberhasilan dari implemnentasi kebijakan.
1) Komunikasi. Implemetasi kebijakan
publik agar dapat mencapai keberhasilan,
mensyaratkan agar implementor mengetahui
apa yang harus dilakukan secara jelas. Apa
yang menjadi tujuan dan sasaran kebijakan
harus diinformasikan kepada kelompok
sasaran (target group) sehingga akan
mengurangi distorsi implementasi.
2) Sumberdaya. Dalam implementasi
kebijakan harus ditunjang oleh sumberdaya
baik sumberdaya manusia, materi dan
metoda. Sasaran, tujuan dan isi kebijakan
walaupun sudah dikomunikasikan secara
jelas dan konsisten, tetapi apabila Kebijakan sertifikasi NKV dibuat oleh
implementor kekurangan sumberdaya untuk pemerintah dikarenakan beberapa penyebab
melaksanakan, implementasi tidak akan yaitu semakin meningkatnya konsumsi dan
berjalan efektif dan efisien. produksi produk asal hewan setiap tahunnya.
3) Disposisi. Suatu disposisi dalam Dalam beberapa kasus masih ditemukan
implementasi dan karakteristik, sikap yang cemaran mikroba, residu antibiotik dan zat
dimiliki oleh implementor kebijakan, seperti pengawet berbahaya didalam produk hewan
komitmen, kejujuran, komunikatif, cerdik sehingga orang yang mengkonsumsi produk
dan sifat demokratis. Implementor baik tersebut dikhawatirkan dapat terjangkit
harus memiliki disposisi yang baik, maka penyakit. Produk asal hewan bersifat mudah
dia akan dapat menjalankan kebijakan rusak dan berkadar protein tinggi sehingga
dengan baik seperti apa yang diinginkan dan berpotensi berbahaya.

74
Imania Hadianti, Teguh Soedarto, Indra Tjahaja Amir: Implementasi Kebijakan Sertifikasi
Nomor Kontrol Veteriner Pada Produk Telur Ayam Ras di Kabupaten Mojokerto

Keberhasilan sertifikasi dapat memiliki sertifikat NKV yaitu peternakan


ditentukan jika tujuannya tercapai yaitu Winfarm. Peternakan Winfarm memliki
terwujudnya mekanisme kebijakan 60.000 ekor ayam sehingga Winfarm adalah
sertifikasi secara lancar dan implementasi peternakan dengan skala produksi terbesar
secara baik sehingga dapat bermanfaat bagi kedua setelah PT. Peternakan Sawo jaya.
perusahaan serta pihak terkait. Sehingga dari 3. Dinas Peternakan Kabupaten
hasil penelitian dapat disimpulkan evaluasi Mojokerto
kebijakan tersebut dapat dilanjutkan atau Informan kunci yang dituju yaitu Kepala
perlu pengambilan keputusan terhadap Dinas Peternakan Kabupaten Mojokerto
perubahan kebijakan yang perlu diperbaiki yang mengetahui kondisi
untuk memperbaiki kekurangan yang ada. pengimplementasian kebijakan sertifikasi
NKV produk telur ayam ras di Kabupaten
METODE PENELITIAN Mojokerto.
Metode Pengambilan Sampel
Menurut Sugiyono dalam bukunya Metode Analisis Data
yang berjudul Metode Penelitian Kombinasi, Dalam penyusunan penelitian ini
Sampel adalah bagian dari jumlah dan peneliti menggunakan analisis deskriptif
karakteristik yang dimiliki oleh populasi kuantitatif. Data yang diperoleh dari
tersebut (Sugiyono, 2013). Sampel responden melalui wawancara dengan
penelitian ini ditentukan dengan sengaja menggunakan kuesioner, kemudian
atau purposive sampling yaitu responden ditabulasikan untuk memudahkan dalam
yang menjadi pemangku kepentingan yang analisis. Sesuai dengan tujuan penelitian
memahami sertifikasi nomor kontrol maka masing - masing analisis data sebagai
veteriner dan operasional usaha ternak ayam berikut :
ras di lokasi penelitian. Pemilihan responden 1. Untuk mencapai tujuan pertama
dilakukan secara purposive sampling dengan digunakan analisis deskriptif kualitatif dan
pertimbangan pengambilan responden analisis usahatani.
adalah informan kunci (key informan) yang Untuk mengidentifikasi usaha ternak ayam
mempunyai wewenang dan tugas dalam ras petelur maka digunakan analisis
pelaksanaan sertifikasi nomor kontrol deskriptif kualitatif dengan mendeskripsikan
veteriner. Responden tersebut yaitu: berdasarkan SWOT (Strength, Weakness,
1. Peternak Ayam Petelur bersertifikasi Opportunities, Threats) kekuatan,
NKV kelemahan, peluang dan ancaman bisnis
Peternakan ayam petelur yang memiliki telur ayam ras di Kabupaten Mojokerto.
sertifikat NKV yaitu PT.Peternakan Sawo Kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman
Jaya. PT. Peternakan Sawo Jaya adalah satu bisnis telur ayam dilakukan dengan cara
satunya peternakan di Kabupaten Mojokerto melihat hasil wawancara dan observasi yang
yang memiliki sertifikat NKV sehingga dilakukan kepada informan kunci. Setelah
dapat dijadikan sebagai sumber informasi dihasilkan kekuatan, kelemahan, peluang
pada penelitian ini. dan ancaman bisnis telur ayam maka akan
2. Peternak Ayam Petelur yang tidak diberikan saran agar usaha tersebut akan
bersertifikasi NKV berkembang dan maju.
Peternakan ayam petelur yang tidak 2. Untuk mencapai tujuan kedua dan

75
DINAMIKA GOVERNANCE: JURNAL ILMU ADMINISTRASI NEGARA Volume 10 (1), April 2020

ketiga digunakan analisis deskriptif kelayakan dasar jaminan keamanan pangan


kualitatif dengan pembobotan skala likert. asal hewan pada unit usaha pangan asal
Skala likert digunakan untuk hewan.
mengidentifikasi persepsi, sikap atau
pendapat seseorang terhadap kejadian atau Persyaratan Sertifikat NKV
gejala sosial. Dengan menggunakan skala Untuk memperoleh NKV, setiap pelaku
likert, maka variabel yang akan diukur usaha wajib memenuhi persyaratan
dijabarkan menjadi dimensi, dimensi administrasi dan persyaratan teknis.
dijabarkan menjadi indikator yang dapat a. Persyaratan administrasi
diukur (Riduwan, 2008). Analisis  Memiliki KTP / Akte Pendirian
pembobotan atau skoring digunakan untuk  Memiliki surat keterangan domisili
melihat faktor-faktor yang mempengaruhi  Memiliki SIUP
persepsi atau pandangan peternak ayam ras  Memiliki surat Izin HO (izin gangguan)
petelur di kabupaten mojokerto dalam b. Dilengkapi dengan rekomendasi dari
implementasi sertifikasi NKV produk telur dinas Peternakan Kab / kota ybs.
ayam ras. c. Persyaratan teknis
 Memiliki dokumen UKL / UPL, yang
HASIL PENELITIAN DAN khusus doipersyaratkan bagi unit
PEMBAHASAN usaha RPH, RPU, RPB, Unit
Implementasi Kebijakan Sertifikasi NKV Pengolahan Pangan Asal Hewan.
Produk Telur Ayam Ras di Kabupaten  Memiliki sarana dan prasarana usaha
Mojokerto yang memenuhi persyaratan hygine
Tuntutan jaminan mutu dan keamanan sanitasi.
pangan terus berkembang sesuai dengan  Memiliki tenaga kerja teknis atau
persyaratan konsumen. Hal ini membawa penanggung jawab tennis yang
dampak terhadap perubahan pengelolaan mempunyai keahlihan / ketrampilan di
bisnis pangan, sejak tanpa pengawasan bidang Kesehatan Masyarakat Veterier
hingga adanya pengawasan produk akhir, ( Kesmavet).
bahkan pengawasan produk akhir, bahkan  Menerapkan proses penanganan dan
pengawasan proses produksi bagi jaminan atau pengolahan yang higenis.
mutu secara total. Dalam penyediaan produk  Menerapkan cara budidaya unggas
pangan asal hewan yang Halal, Aman, Utuh, petelur yang baik ( Good Farming
dan Sehat ( HAUS) maka sarana dan Practices )
prasarana kesehatan masyarakat veteriner
harus memenuhi menerapkan hygine dan Kendala implementasi sertifikasi NKV
sanitasi sebagai persyaratan kelayakan dasar Upaya Pemerintah dalam rangka
jaminan keamanan dan mutu pangan. Untuk penjaminan keamanan pangan asal hewan
memenuhi persyaratan hygiene dan sanitasi yang beredar, sudah seharusnya mendapat
minimaladalah melalui Sertifikasi Nomor sambutan dari semua pihak akan tujuan
Kontrol Veterier ( NKV ). Sesuai dengan menciptakan ketentraman batin masyarakat
Peraturan Menteri Pertanian Nomor dapat terwujud. Provokasi dan partisipasi
381/Kpts/OT.140/10/2005. Nomor Kontrol aktif masyarakat sebagai pengguna jasa,
Veteriner ( NKV ) adalah sertifikat sebagai sangat penting artinya untuk mendorong
bukti tertulis yang sah telah dipenuhinya pelaku usaha memenuhi tanggung jawabnya
persyaratan hygine sanitasi sebagai untuk memenuhi kelayakan dasar unit

76
Imania Hadianti, Teguh Soedarto, Indra Tjahaja Amir: Implementasi Kebijakan Sertifikasi
Nomor Kontrol Veteriner Pada Produk Telur Ayam Ras di Kabupaten Mojokerto

usahanya agar dapat menyediakan bproduk unit tersebut telah layak dan dapat
dengan kualitas yang aman dan layak beraktivitas
dikonsumsi masyarakat. b. Memberikan Nilai Tambah dan
Kebijakan sertifikasi NKV seharusnya meningkatkan kepuasan pelanggan,
menjadi sarana bagi pengusaha ayam petelur sehingga pelanggan merasa puas
untuk mengembangkan usahanya. Akan karena memperoleh produk dengan
tetapi dapat dilihat dari data Dinas kualitas yang baik dan mendapatkan
Peternakan Kabupaten Mojokerto hanya 1 penjaminan
peternakan yang sudah bersertifikasi. Hal c. Strategi menghadapi persaingan di era
tersebut dikarenakan banyaknya syarat yang pasar bebas
harus dipenuhi sehingga peternak lebih d. Terbina hubungan yang baik dengan
memilih untuk tidak mengurus sertifikasi Instansi
NKV. Namun, seiring berjalannya waktu e. Meningkatkan peluang pengembangan
jika konsumen sudah sadar akan dampak usaha
positif sertifikat NKV pada produk yang f. Meningkatkan profit yang menjadi
dikonsumsinya tentunya akan mendorong salah satu tujuan penting pelaku usaha
para peternak untuk memenuhi dalam mendirikan unit usaha.
kewajibannya dalam hal mengurus Implementasi Kebijakan menurut
sertifikasi NKV. Edwards, George C. III (1980) adalah
dipengaruhi oleh empat variabel, yakni : (1)
Manfaat sertifikasi NKV komunikasi, (2) sumber daya, (3) disposisi,
Manfaat dari kebijakan sertifikasi (4) dan struktur birokrasi. Edwards juga
NKV produk telur adalah untuk mengatakan bahwa keempat variabel
meningkatkan kualitas produk telur melalui tersebut dapat menunjang suatu keberhasilan
pelaksanaan produksi telur ayam tersebut. dari implementasi kebijakan. Dalam
Pelaksanaan tersebut meliputi lingkungan, kuisioner implementasi sertifikasi NKV
bahan baku, obat obatan, sumberdaya pada telur ayam ras diberikan kepada 3
manusia dan peralatan lainnya yang harus informan kunci yaitu Dinas Peternakan
didasarkan pada kualitas yang Kabupaten Mojokerto, PT. Peternakan Sawo
terstandarisasi. Jika bibit,kandang, pakan, Jaya dan Winfarm.
vitamin, vaksin, obat obatan dan kesehatan 1. Komunikasi
ayam terjaga maka produk telur yang Implementasi kebijakan publik agar
dihasilkan akan terjamin mutu dan dapat mencapai keberhasilan, mensyaratkan
kualitasnya. Sehingga konsumen dapat agar implementor mengetahui apa yang
terjamin kesehatan tubuhnya apabila harus dilakukan secara jelas. Apa yang
mengkonsumsi produk yang sudah menjadi tujuan dan sasaran kebijakan harus
mempunyai label NKV. diinformasikan kepada kelompok sasaran
Adapun manfaat sertifikat Nomor (target group) sehingga akan mengurangi
Kontrol Veteriner (NKV) bagi pelaku usaha distorsi implementasi. Apabila penyampaian
pangan asal hewan adalah sebagai berikut : tujuan dan sasaran suatu kebijakan tidak
a. Meningkatkan kepercayaan jelas, tidak memberikan pemahaman atau
masyarakat kepada pelaku usaha, bahkan tujuan dan sasaran kebijakan tidak
karena ada jaminan Pemerintah bahwa diketahui sama sekali oleh kelompok

77
DINAMIKA GOVERNANCE: JURNAL ILMU ADMINISTRASI NEGARA Volume 10 (1), April 2020

sasaran, maka kemungkinan akan terjadi Berikut ini hasil wawancara dengan Bapak
suatu penolakan atau resistensi dari Heru dari Dinas Peternakan Kabupaten
kelompok sasaran yang bersangkutan Mojokerto.
(Edwards, George C. III, 1980). Data primer “...komunikasi dijalankan oleh Dinas
mengenai komunikasi dibagi dalam 3 Peternakan Provinsi Jawa Timur dengan
kriteria yaitu kemudian diolah dan disajikan mengadakan seminar mengenai kebijakan
agar mudah dipahami dapat dilihat dalam nomor kontrol veteriner setiap tahunnya dan
tabel 2 dibawah ini. mengundang para peternak. Lalu setiap
bulannya sosialisasi dilakukan lagi secara
intensif oleh Dinas Peternakan Kabupaten
Mojokerto ke peternakan dan perusahaan
yang diharuskan memiliki sertifikat NKV.
Sosialisasi tersebut berisi tentang
Tabel 2. Variabel Komunikasi pemahaman tata cara mendapatkan
Nilai Kriteria Hasil Jawaban % sertifikasi NKV yang diatur pada Permentan
No. 381/Kpts/OT.140/10/2005 tentang
Sosialisasi yang
1 baik akan Sangat Setuju 100 sertifikasi NKV...” (Wawancara, 11 April
menghasilkan 2019)
implementasi Untuk mengetahui kewajiban setiap
yang baik pelaku usaha yang harus memiliki sertifikasi
Adanya kejelasan
NKV beserta sanksi dan keamanan pangan
2 informasi yang Sangat Setuju 100
diterima oleh
bagi konsumen dapat dilihat pada Undang-
pelaksana undang No.18/2009 tentang peternakan dan
kebijakan kesehatan, PP No.28/2004 tentang
sehingga tidak keamanan, mutu dan gizi pangan serta PP
membingungkan
No.95/2012 tentang kesehatan masyarakat
dalam
pelaksanaan
veteriner dan kesejahteraan hewan.PT.
kebijakan Peternakan Sawo Jaya selaku peternakan
Adanya yang memiliki sertifikat NKV beranggapan
3 sosialisasi yang Sangat Setuju 100 bahwa komunikasi sudah berjalan baik.
diberikan dalam Berikut ini hasil wawancara dengan Bapak
pelaksanaan
kebijakan secara
Anang dari PT. Peternakan Sawo Jaya,
rutin “...Dinas Peternakan Kabupaten Mojokerto
Sumber : Hasil Pengolahan Data selalu kesini setiap bulannya untuk memberi
(April,2019) informasi tentang NKV dan memantau
persyaratan yang dibutuhkan...”
Berdasarkan tabel 2. dapat (Wawancara,15 April 2019)
disimpulkan bahwa komunikasi dalam Pernyataan serupa juga disampaikan
pengimplementasian kebijakan sertifikasi oleh Bapak Ahmadi dari Winfarm tentang
NKV produk telur ayam ras di Kabupaten komunikasi dalam implementasi sertiikasi
Mojokerto mendapatkan hasil sangat setuju NKV.
dengan presentase 100%. Hal tersebut “...iya betul Dinas Peternakan Kabupaten
dikarenakan proses sosialisasi sudah Mojokerto kesini setiap bulannya untuk
dilaksanakan dengan baik sehingga memberi informasi tentang NKV...”
informasi yang didapat peternak sudah jelas. (Wawancara,16 April 2019)

78
Imania Hadianti, Teguh Soedarto, Indra Tjahaja Amir: Implementasi Kebijakan Sertifikasi
Nomor Kontrol Veteriner Pada Produk Telur Ayam Ras di Kabupaten Mojokerto

Dengan kedua pernyataan dari Menurut Dinas Kabupaten Mojokerto,


peternak tersebut dapat disimpulkan bahwa pemateri yang melakukan sosialisasi sudah
tugas dari Dinas Peternakan sudah menyampaikan seluruh informasi sesuai
dilaksanakan dalam hal komunikasi dengan standard operasional procedure yang
sehingga komunikasi berjalan dengan baik. ada di buku panduan audit penerapan
sanitasi pada unit usaha produk hewan.
2. Sumberdaya Didalam buku tersebut terdapat informasi
Dalam implementasi kebijakan harus secara jelas mengenari sertiikasi nomor
ditunjang oleh sumberdaya baik sumberdaya kontrol veteriner produk telur ayam ras di
manusia, materi dan metoda. Sasaran, tujuan Kabupaten Mojokerto. Buku tersebut
dan isi kebijakan walaupun sudah digunakan oleh para auditor untuk acuan
dikomunikasikan secara jelas dan konsisten, penilaian dan tata pelaksanaan sertifikasi.
tetapi apabila implementor kekurangan Buku tersebut berisikan SOP audit sanitasi
sumberdaya untuk melaksanakan, pada produk hewan seperti daftar penilaian
implementasi tidak akan berjalan efektif dan dan beberapa hal yang harus dilengkapi
efisien. Tanpa sumberdaya, kebijakan hanya untuk mendapat tingkatan level sertifikasi
tinggal di kertas menjadi dokumen saja tidak NKV. Selain buku panduan juga terdapat
diwujudkan untuk memberikan pemecahan brosur sebagai bantuan informasi singkat.
masalah yang ada di masyarakat dan upaya Pada kriteria 2 terdapat hasil jawaban
memberikan pelayan pada masyarakat 40 % tidak setuju dikarenakan tidak adanya
(Edwards, George C. III, 1980). Data primer bantuan secara finansial dari pembuat
mengenai sumberdaya dibagi dalam 2 kebijakan terhadap implementor kebijakan.
kriteria yaitu kemudian diolah dan disajikan Berikut adalah pernyataan dari Bapak
agar mudah dipahami dapat dilihat dalam Anang dari PT. Peternakan Sawo Jaya
tabel 3. sebagai pihak yang memiliki sertifikat NKV.
Tabel 3. Variabel Sumberdaya “...ada biaya pengeluaran setiap 6 bulan
Nilai Kriteria Hasil Jawaban % sekali untuk tes kesehatan hewan dan tes
1 Kompetensi Sangat Setuju 80 lainnya untuk pemenuhan kebutuhan
implementor/
penilaian sertifikasi NKV...” (Wawancara,
pemateri baik
2 Adanya bantuan Tidak Setuju 40 15 April 2019)
financial dari Berikut adalah hasil wawancara dengan
kebijakan Bapak Ahmadi dari Winfarm.
Sumber : Hasil Pengolahan Data “...setahu saya tidak ada bantuan finansial
(April,2019) jika dapat sertifikasi NKV...”
(Wawancara, 16 April 2019)
Berdasarkan tabel 3. dapat Dengan kedua pernyataan tersebut dapat
disimpulkan bahwa sumberdaya dalam disimpulkan bahwasannya peternak ayam
pengimplementasian kebijakan sertifikasi petelur tidak akan mendapatkan bantuan
NKV produk telur ayam ras di Kabupaten finansial dari pihak pembuat kebijakan.
Mojokerto mendapatkan hasil pada kriteria 1
sangat setuju dengan presentase 80%. Hal 3. Disposisi
tersebut dikarenakan kompetensi Suatu disposisi dalam implementasi
implementor atau pemateri sudah baik. dan karakteristik, sikap yang dimiliki oleh

79
DINAMIKA GOVERNANCE: JURNAL ILMU ADMINISTRASI NEGARA Volume 10 (1), April 2020

implementor kebijakan, seperti komitmen, perusahaan sudah berkomitmen menjaga


kejujuran, komunikatif, cerdik dan sifat higiene sanitasi produk telur yang dijual
demokratis. Implementor baik harus bagi konsumen...”(Wawancara, 22 April
memiliki disposisi yang baik, maka dia akan 2019)
dapat menjalankan kebijakan dengan baik Sehingga dapat disimpulkan bahwa
seperti apa yang diinginkan dan ditetapkan komitmen, keterbukaan dan demokratis
oleh pembuat kebijakan. Implementasi adalah sikap yang penting yang harus
kebijakan apabila memiliki sikap atau diterapkan.
perspektif yang berbeda dengan pembuat
kebijakan, maka proses implementasinya 4. Struktur Birokrasi
menjadi tidak efektif dan efisien (Edwards, Organisasi, menyediakan peta
George C. III, 1980). Wahab (2010), sederhana untuk menunjukkan secara umum
menjelaskan bahwa disposisi adalah watak kegiatan-kegiatannya dan jarak dari puncak
dan karakteristik yang dimiliki oleh menunjukkan status relatifnya. Garis-garis
implementor, seperti komitmen, kejujuran, antara berbagai posisi-posisi itu dibingkai
sifat demokratis. untuk menunjukkan interaksi formal yang
Data primer mengenai komunikasi diterapkan.. Dalam implementasi kebijakan,
dibagi dalam 3 kriteria yaitu kemudian struktur organisasi mempunyai peranan
diolah dan disajikan agar mudah dipahami yang penting. Salah satu dari aspek struktur
dapat dilihat dalam tabel 4. organisasi adalah adanya prosedur operasi
yang standar (standard operating
Tabel 4. Variabel Disposisi procedures/SOP). Fungsi dari SOP menjadi
Nilai Kriteria Hasil Jawaban % pedoman bagi setiap implementor dalam
1 Berkomitmen Sangat Setuju 100 bertindak. Struktur organisasi yang terlalu
menjaga keamanan
panjang akan cenderung melemahkan
mutu
2 Keterbukaan Sangat Setuju 100 pengawasan dan menimbulkan red-tape,
terhadap proses yakni birokrasi yang rumit dan kompleks.
produksi telur Hal demikian pada gilirannya menyebabkan
ayam aktivitas organisasi tidak fleksibel (Edwards,
3 Bersikap Sangat Setuju 100
George C. III, 1980).
demokratis dalam
pengambilan
Data primer mengenai komunikasi
keputusan dibagi dalam 5 kriteria yaitu kemudian
Sumber : Hasil Pengolahan Data diolah dan disajikan agar mudah dipahami
(April,2019) dapat dilihat dalam tabel 5.

Berdasarkan tabel 4. dapat Tabel 5. Variabel Struktur Birokrasi


disimpulkan bahwa disposisi dalam Nilai Kriteria Hasil Jawaban %
1 Jenjang hirarki Sangat Setuju 100
pengimplementasian kebijakan sertifikasi
jabatan-jabatan
NKV produk telur ayam ras di Kabupaten manajerial yang
Mojokerto mendapatkan hasil sangat setuju jelas
dengan presentase 100%.Berikut adalah 2 Pelembagaan Sangat Setuju 80
hasil wawancara dengan Bapak Anang dari
3 Berbagai saluran Sangat Setuju 100
PT. Peternakan Sawo Jaya
komunikasi yang
“...sebagai perusahaan penghasil telur terdapat dalam
ayam ras yang memiliki sertifikasi, organisasi jelas

80
Imania Hadianti, Teguh Soedarto, Indra Tjahaja Amir: Implementasi Kebijakan Sertifikasi
Nomor Kontrol Veteriner Pada Produk Telur Ayam Ras di Kabupaten Mojokerto

4 Jaringan informasi Setuju 73,33 (Pemda) dalam proses perizinan untuk


yang dapat mendukung syarat kelengkapan NKV,
digunakan untuk
peningkatan pemahaman tentang NKV dan
berbagai
kepentingan koordinasi antar stakeholder. Dalam
Hubungan antara 100 kuisioner persepsi peternak telur ayam ras
5 satu satuan kerja Sangat Setuju terhadap sertifikasi NKV diberikan kepada 2
dengan berbagai informan kunci yaitu PT. Peternakan Sawo
satuan kerja yang
Jaya dan Winfarm.
lain baik
Sumber : Hasil Pengolahan Data
1. Persepsi Peternak Ditinjau Dari
(April,2019)
Aspek Ekonomi
Aspek ekonomi meliputi ada jaminan
Berdasarkan tabel 5. dapat
peningkatan harga output, pengurangan
disimpulkan bahwa struktur birokrasi dalam
biaya penilikan, pengurangan biaya
pengimplementasian kebijakan sertifikasi
sertifikasi, dan peningkatan akses pasar.
NKV produk telur ayam ras di Kabupaten
Biaya penilikan yang dimaksud adalah biaya
Mojokerto mendapatkan hasil 4 kriteria
yang dikeluarkan oleh peternak jika
sangat setuju dan 1 kriteria setuju. Berikut
melengkapi persyaratan sertifikasi NKV.
adalah pernyataan Bapak Anang dari PT.
Sedangkan biaya sertifikasi adalah biaya
Peternakan Sawo Jaya
yang diterima oleh pihak yang memiliki
“...dalam struktur organisasi di perusahaan
sertifikasi tersebut. Peningkatan akses pasar
kami, semua sudah berdasaekan tugas yang
yang dimaksud adalah perluasan saluran
diberikan dan tidak ada yang
pemasaran. Data primer mengenai persepsi
menyimpang...”(Wawancara, 22 April 2019)
peternak dalam aspek ekonomi kemudian
Pernyataan serupa diberikan oleh Bapak
diolah dan disajikan agar mudah dipahami
Ahmadi dari Winfarm
dapat dilihat dalam table 6.
“...struktur birokrasi yang ada di
peternakan sudah terstruktur dan sesuai
Tabel 6. Persepsi Peternak Ditinjau Dari
dengan tugas masing
Aspek Ekonomi
masing...”(Wawancara,25 April 2019)
Nilai Kriteria Hasil Jawaban %
Sehingga informan berpendapat 1 Adanya jaminan Sangat Setuju 100
bahwa struktur birokrasi yang baik akan peningkatan harga
membantu implementasi yang baik pula. output
2 Adanya Sangat setuju 100
Persepsi Peternak Terhadap Sertifikasi pengurangan biaya
penilikan
NKV Produk Telur Ayam Ras
3 Adanya Netral 60
Persepsi adalah pengalaman tentang pengurangan biaya
objek, peristiwa atau hubungan- hubungan sertifikasi
yang diperoleh dengan menyimpulkan 4 Adanya Setuju 70
informasi dan menafsirkan pesan. Diukur peningkatan akses
pasar
dengan melihat aspek ekonomi dan
Sumber : Hasil Pengolahan Data
kelembagaan. Sedangkan aspek
(April,2019)
kelembagaan meliputi keberadaan efisiensi
sertifikasi, dukungan pemerintah daerah
Berdasarkan tabel 6 dapat disimpulkan

81
DINAMIKA GOVERNANCE: JURNAL ILMU ADMINISTRASI NEGARA Volume 10 (1), April 2020

bahwa aspek ekonomi dalam persepsi akses pasar...”


peternak terhadap sertifikasi nkv produk Sehingga dapat disimpulkan terdapat
telur ayam ras mendapatkan hasil sebagai perbedaan persepsi mengenai peningkatan
berikut : akses pasar dalam sertfikasi NKV. Hal
Pada kriteria adanya jaminan tersebut tentunya harus diperbaiki agar
peningkatan harga output, 2 informan sangat manfaat dari sertifikasi NKV lebih terlihat.
setuju dengan presentase 100%. Dengan Persepsi Peternak Ditinjau Dari Aspek
adanya sertifikasi NKV tentunya harga Kelembagaan
telur ayam yang bersertifikat memiliki harga Aspek kelembagaan meliputi
yang lebih tinggi dari telur ayam yang tidak keberadaan efisiensi sertifikasi, dukungan
bersertifikat. Hal tersebut berdampak pada pemerintah daerah (Pemda) dalam proses
naik turunnya harga standar di penjual telur perizinan untuk mendukung syarat
ayam. kelengkapan NKV, peningkatan pemahaman
1. Pada kriteria adanya pengurangan tentang NKV dan koordinasi antar
biaya penilikan, para peternak sangat stakeholder. Data primer mengenai persepsi
setuju dengan presentase 100%. peternak dalam aspek kelembagaan
Kedua informan sangat setuju jika kemudian diolah dan disajikan agar mudah
diadakan pengurangan biaya untuk dipahami dapat dilihat dalam table 7.
melengkapi yang menjadi kriteria Tabel 7. Persepsi Peternak Ditinjau Dari
penilaian sertifikasi. Aspek Kelembagaan
2. Pada kriteria adanya pengurangan Nilai Kriteria Hasil Jawaban %
biaya sertifikasi, para peternak tidak 1 Keberadaan Tidak Setuju 40
efisiensi sertifikasi
berkomentar sehingga jawaban netral
Dukungan
dengan presentase 60%. Hal tersebut 2 pemerintah daerah Sangat Setuju 90
dikarenakan tidak adanya tambahan (Pemda) dalam
finansial di kebijakan sertifikasi NKV. proses perizinan
3. Pada kriteria peningkatan akses pasar, untuk mendukung
syarat
para peternak memiliki 2 pilihan
kelengkapan NKV
jawaban dengan rata rata setuju 3 Peningkatan Sangat Setuju 90
dengan presentase 70%. pemahaman
Berikut adalah pernyataan dari Bapak tentang NKV
Anang dari PT. Peternakan Sawo Jaya. kepada peternak
“...setelah mendapat sertifikat NKV produk 4 Koordinasi Sangat Setuju 90

telur dapat dijual diberbagai wilayah sesuai


Sumber : Hasil Pengolahan Data
dengan level sertifikasinya. Bahkan bisa
(April,2019)
ekspor juga..”
Pernyataan dari Bapak Ahmadi dari Berdasarkan tabel 7. dapat
peternakan Winfarm adalah sebagai berikut. disimpulkan bahwa aspek kelembagaan
“... saya setuju dengan pernyataan adanya dalam persepsi peternak terhadap sertifikasi
peningkatan akses pasar tetapi sertifikasi nkv produk telur ayam ras mendapatkan
NKV hanya berlaku untuk pengusaha ayam hasil sebagai berikut :
petelur yang memiliki skala usaha besar 1. Pada kriteria keberadaan
saja. Jadi peternakan Winfarm tidak perlu efisiensi sertifikasi hasil dari jawaban kedua
sertifikasi NKV karena skala usaha kami peternak yaitu tidak setuju. Berikut adalah
belum besar jadi tidak perlu peningkatan

82
Imania Hadianti, Teguh Soedarto, Indra Tjahaja Amir: Implementasi Kebijakan Sertifikasi
Nomor Kontrol Veteriner Pada Produk Telur Ayam Ras di Kabupaten Mojokerto

pernyataan Bapak Ahmadi dari peternakan luas dan sumberdaya lahan yang mendukung.
Winfarm. Kelemahan usaha yam ras petelur yaitu
“...sertifikasi NKV tersebut tidak efisien adanya risiko ketidakpastian dari aspek
karena hanya menguntungkan peternak teknis dan finansial, sifat, adanya
dengan skala besar...” permintaan konsumen fluktuatif, dan sifat
Sehingga dapat disimpulkan bahwa produk telur perishable sehingga harus cepat
menurut persepsi peternak ayam petelur dijual. Peluang usaha ayam ras petelur yaitu
keberadaan sertifikasi NKV di Kabupaten dukungan pemerintah memiliki andil besar,
Mojokerto kurang efisien dikarenakan masih selera konsumen penyuka telur ayam ras
terdapat perbedaan pendapat dan masih semakin meningkat bahkan diwaktu tertentu
banyak peternak yang belum melaksanakan permintaannya sangat tinggi dan kebutuhan
implementasinya. telur sebagai bahan baku meningkat.
2. Dalam kriteria dukungan pemda Ancaman usaha ayam ras petelur yaitu
dalam proses perizinan untuk kelengkapan kondisi keamanan dalam negeri yang masih
NKV, para peternak setuju pemda sangat rawan dan ancaman perdagangan bebas.
membantu dengan mengdakan sosialisasi Perbandingan usahatani telur ayam
setiap bulannya, mengadakan pengarahan menunjukkan bahwa biaya produksi,
dan pengecekan terhadap syarat NKV. penerimaan dan pendapatan peternakan
3. Pada kriteria peningkatan bersertifikasi NKV lebih tinggi dari yang
pemahaman tentang NKV kepada peternak tidak bersertifikasi.
mendapat hasil sangat setuju. Kedua
peternak sangat mendukung bahwa 2. Implementasi kebijakan sertifikasi
pemahaman tentang NKV harus NKV terhadap produk telur ayam ras sudah
ditingkatkan agar semakin banyak peternak dilaksanakan dengan baik tetapi perlu
di Kabupaten Mojokerto yang dilakukan beberapa perbaikan. Komunikasi
mengimplementasikan kebijakan sertifikasi dilaksanakan dengan baik. Sumberdaya
NKV produk telur ayam ras tersebut. manusia dan metode sudah tercukupi
4. Pada kriteria koordinasi antara sedangkan sumberdaya finansial tidak
stakeholder (peternak – pemerintah) tercukupi. Disposisi yang dimiliki
mendapatkan hasil sangat setuju. Kedua implementor sudah baik yaitu memiliki
informan setuju bahwa koordinasi yang komitmen, kejujuran dan sifat demokratis.
berkelanjutan akan menghasilkan Struktur birokrasi sudah tertata dengan baik.
komunikasi yang baik sehingga tidak terjadi 3. Persepsi peternak yang memiliki
kesalahpahaman tentang kebijakan sertifikasi dan yang tidak bersertifikasi
sertifikasi NKV tersebut. terhadap kebijakan sertifikasi NKV produk
telur ayam ras yaitu dalam aspek ekonomi
tidak terdapat pengurangan biaya sertifikasi
NKV, terdapat jaminan peningkatan harga
PENUTUP
output, pengurangan biaya penilikan dan
Kesimpulan
peningkatan akses pasar. Sedangkan pada
1. Hasil analisa deskriptif kualitatif
aspek kelembagaan terdapat dukungan dari
menunjukkan bahwa kekuatan usaha ayam
Pemda dalam kelengkapan syarat
ras petelur yaitu tersedianya sarana produksi,
sertifikasi NKV, terdapat peningkatan
teknologi yang mudah dikuasai, akses pasar

83
DINAMIKA GOVERNANCE: JURNAL ILMU ADMINISTRASI NEGARA Volume 10 (1), April 2020

pemahaman sertifikasi NKV, terdapat juga negara.


koordinasi antara stakeholder, dan
keberadaan sertifikasi NKV kurang efisien DAFTAR PUSTAKA
karena hanya menguntungkan peternak yang Abdul, dkk. 2016. Analisis Pendapatan
mempunyai produksi telur skala besar. Peternak Ayam Ras Petelur Di Desa
Allakuang, Kecamatan Maritangae,
Saran Kabupaten Sidrap. Universitas
Hasanuddin
1. Bagi peternak yang belum
Abidin, Z. 2003. Meningkatkan
bersertifikasi disarankan untuk Produktivitas Ayam Ras Petelur.
meningkatkan pemahaman akan sertifikasi Agromedia Putaka. Jakarta.
NKV untuk mengetahui kewajiban dan Anggorodi, R. 1991. Ilmu Makanan Ternak
sanksi yang diberikan apabila tidak Umum.cetakan ke-5. PT. Gramedia,
mengimplementasikan kebijakan sertifikasi Jakarta.
NKV. Sedangkan bagi peternak yang sudah Anis Chariri dan Imam Ghozali. 2001. Teori
Akuntansi. Semarang: Badan Penerbit
bersertifikasi disarankan untuk terus
Universitas Diponegoro.
meningkatkan level sertifikasinya agar dapat Assyh, Nining, 2014. Efektivitas
menambah keuntungan produksi telur ayam Implementasi Kebijakan Sertifikasi
ras dengan menembus pasar bebas dan Legalitas Kayu di Hutan Rakyat
menjadikan contoh bagi peternak lain untuk (Kasus Kabupaten Wonosobo Provinsi
mengimplementasikan kebijakan sertifikasi Jawa Tengah). Bogor : Institut
NKv produk telur ayam ras di Kabupaten Pertanian Bogor
Astawan, M. 2004. Tetap Sehat dengan
Mojokerto
Produk Makanan Olahan. PT. Tiga
Serangkai Pustaka Mandiri. Solo.
2. Bagi Dinas Peternakan Kabupaten Bustomi, Y., Ramdhani, M. A., & Cahyana,
Mojokerto disarankan untuk R. (2012). Rancang Bangun Sistem
mengintensifkan pembinaan terhadap Informasi
peternakan ayam yang belum bersertifikasi Blakely, J and D.H.Bade. 1991. Ilmu
peternakan(terjemahan). Edisi ke -4.
di Kabupaten Mojokerto dengan tujuan
Gadjah Mada University Press;
menciptakan produk berkualitas yang Yogyakarta.
ASUH (Aman, Sehat, Utuh dan Halal) untuk Blakely, J. Dan D. H. Blade. 1994. The
menembus pasar bebas. Science of Animal Hubandry. Printice
3. Bagi Dinas Perindustrian dan Hall Inc. New Jersey
Perdagangan Kabupaten Mojokerto Darwis, Valeriana. 2016. Implementasi
disarankan untuk ikut membantu Legislasi Benih Dalam Mensukseskan
Swasembada Pangan. Pusat Penelitian
peningkatan kesadaran peternak ayam
Sosial Ekonomi dan Kebijakan
petelur di Kabupaten Mojokerto dengan Pertanian
mengsosialisasikan manfaat secara ekonomi Dunn, W. N. (2003). Pengantar Analisis
apabila mempunyai sertifikat NKV. Manfaat Kebijakan Publik. Yogyakarta: Gadjah
secara ekonomi dapat didasarkan pada posisi Mada University Press.
nilai jual produk telur ayam ras yang akan Edward III, George C. (1980),
lebih meningkat apabila memiliki sertifikat Implementing Public Policy,
Congressional Quarterly Press,
NKV. Kondisi persebaran pemasaran
Washington.
produk juga akan lebih luas bahkan dapat Edy, dkk, 2013. Analisis Ekonomi Usaha
menembus pasar internasional sehingga Peternakan Ayam Petelur Di UD. Hs
dapat menguntungkan bagi pelaku usaha Indra Jaya Desa Ponggok Kecamatan

84
Imania Hadianti, Teguh Soedarto, Indra Tjahaja Amir: Implementasi Kebijakan Sertifikasi
Nomor Kontrol Veteriner Pada Produk Telur Ayam Ras di Kabupaten Mojokerto

Ponggok Kabupaten Blitar. Malang : Science and Technology.


Universitas Brawijaya Peraturan Menteri Pertanian Nomor :
Elvida, dkk. 2017. Persepsi Pelaku Hutan 381/Kpts/Ot.140/10/2005 Tentang
Rakyat Dan Industri Kayu Skala Pedoman Sertifikasi Kontrol Veteriner
Kecil- Menengah Terhadap Kesiapan Unit Usaha Pangan Asal Hewan
Implementasi SVLK. Bogor : Pusat Prawirokusumo, Soeharto., 1989, Ilmu
Penelitian Sosial Ekonomi dan Usaha Tani, BPFE, Yogyakarta.
Kebijakan Pertanian Prayitno, D. S. dan W. E. Yuwono.1999.
Fadila, Dewi dan Ridho, S. L. Z. (2013). Manajemen Kandang Ayam Kampung
Perilaku Konsumen. Palembang: Pedaging. PT. Trubus Agriwidya,
Penerbit Citrabooks Indonesia. Ungaran.
Gitosudarmo, Indriyo dan Basri. 1992. Priyatno. 2004. Membuat Kandang Ayam.
Manajemen Keuangan. Edisi kedua. Cetakan ke-8. Penebar Swadaya.
Yogyakarta : BPFE Yogyakarta. Jakarta.
Hanafiah dan Saefuddin. 1986. Tata Niaga Rahardi,dkk.1996. Agribinis Peternakan.
Hasil Perikanan. Jakarta: Universitas Penebar Swadaya. Jakarta.
Indonesia Press. Rasyaf, M. 2003. Beternak Ayam Pedaging.
Harahap. Sofyan, S. 2006. Analisis Kritis Penebar Swadaya. Jakarta. Riduwan.
Laporan Keuangan. edisi 1-5. PT Raja 2008. Metode dan teknik menyusun
Grafindo Persada: Jakarta tesis. Bandung: Alfabeta.
Hartono, B. 1995.Analisis Alokasi Waktu Simamora, H. 2014. Manajemen Sumber
Tenaga Kerja Keluarga Peternak. Daya Manusia. Yogyakarta: Bagian
Bulletin Peternakan. Vol 19: 103-111. Soekartawi, 1995. Analisis
Islamy, I. (2010). Prinsip-Prinsip Perumusan Usahatani.UI Press.Jakarta
Kebijakan Negara. Jakarta: Bumi Soekartawi. 2003. Teori Ekonomi Produksi
Aksara. dengan Pokok Bahasan Analisis
Kotler, P. 1997. Manajemen Pemasaran. CobbDouglas. Jakarta : PT
Jakarta: Erlangga. RajaGrafindo Persada. 250 hal
Kotler, P. 2010. Manajemen Pemasaran
(Terjemahan) Jilid 1. Jakarta: PT.
Prehalindo.
Kotler, P. dan Kevin L. K. 2013.
Manajemen Pemasarann Jilid Kedua.
Jakarta: Erlangga.
Kementrian Pertanian, 2018. Konsumsi
Telur Ayam Ras Diprediksi Mencapai
1,72 Juta Ton Pada 2021.
https://databoks.katadata.co.id diakses
pada tanggal 20 Januari 2019 Pukul
20.30
Mulyadi, 1993, Akuntansi Biaya: Penentuan
Harga Pokok dan Pengendalian Biaya,
Edisi Kelima, Yogyakarta: BPFE
UGM.
Mthethwa, R. M. (2012). Critical
Dimensions for Policy Implementation.
African Journal of Public Affairs, 5(2),
36-42.
Payne, J. M. (2008). Program Planning
Facts. Lowa State University of

85

Anda mungkin juga menyukai