OLEH
ANNEDYA HANDAYANI
BP : 2021312001
TAHUN 2020
BAB I
Pelayanan keperawatan merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan yang bisa
menjadi tolak ukur keberhasilan dalam pencapaian tujuan suatu rumah sakit. Kualitas pelayanan
keperawatan berjalan dengan baik apabila proses keperawatan yang dilaksanakan terstruktur
dengan baik sesuai dengan standar profesi dan praktek keperawatan.
B. TUJUAN :
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui ruang lingkup profesi keperawatan, ruang lingkup praktek keperawatan
dan manajemen pelayanan keperawatan
2. Tujuan Khusus
d. Untuk mengatahui implementasi ruang lingkup profesi dan praktek keperawatan serta
manajemen keperawatan di lahan praktek ( Rumah Sakit )
BAB II
A. Definisi perawat
Perawat adalah seseorang yang telah lulus pendidikan tinggi Keperawatan, baik di dalam
maupun di Iuar negeri yang diakui oleh Pemerintah sesuai dengan ketentuan Peraturan
Perundangundangan. Pelayanan Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang
merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan yang didasarkan pada ilmu dan kiat
Keperawatan ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok, atau masyarakat, baik sehat
maupun sakit, sedangkan Praktik Keperawatan adalah pelayanan yang diselenggarakan oleh
Perawat dalam bentuk Asuhan Keperawatan dengan ruang lingkup keperawatan profesional dan
Ruang lingkup praktek keperawatan. (Pemerintah Republik Indonesia, 2014)
Ruang Lingkup Praktik Keperawatan menggambarkan "siapa," "apa," "di mana," "kapan,"
"Mengapa", dan "bagaimana" dari praktik keperawatan itu dilaksnakan. Setiap pertanyaan ini
harus dijawabuntuk memberikan gambaran lengkap tentang praktik keperawatan yang dinamis
dan kompleksdan batasannya.
Siapa: Perawat Terdaftar (RN) dan Perawat Terdaftar Praktik Tingkat Lanjut (APRN) terdiri dari
konstituen "siapa" dan telah dididik, diberi gelar, dan mempertahankan lisensi aktif untuk
mempraktikkan keperawatan.
Apa: Keperawatan adalah perlindungan, promosi, dan optimalisasi kesehatan dan kemampuan;
pencegahan penyakit dan cedera; fasilitasi penyembuhan; pengentasan penderitaan melalui
diagnosis dan pengobatan respons manusia; dan advokasi dalam perawatan individu, keluarga,
kelompok, komunitas, dan populasi.
Mengapa: Profesi ada untuk mencapai hasil pasien yang paling positif sesuai dengan kontrak
sosial keperawatan dan kewajiban kepada masyarakat. (Wright, 2019)
Standar adalah pernyataan otoritatif dari tugas yang semua perawat terdaftar, terlepas dari peran,
populasi, atau spesialisasi, diharapkan bekerja dengan kompeten. (Wright, 2019). Standar adalah
suatu pernyataan diskriptif yang menguraikan penampilankerja yang dapat diukur melalui
kualitas struktur, proses dan hasil (Gillies, 1989,h.121). sedangkan Standar praktek keperawatan
adalah suatu pernyataan yang menguraikan suatu kualitas yang diinginkan terhadap pelayanan
keperawatan yang diberikan untuk klien ( Gillies, 1989, h. 121). Menurut America Nursing
Associatoin ( ANA ) Standar merupakan pernyataan yang mencakup kegiatan-kegiatan asuhan
yang mengarah kepada praktek keperawatan profesional (ANA,1992,h.1)
Standar Kinerja Profesional menggambarkan tingkat yang kompeten dari perilaku dalam peran
profesional, termasuk aktivitas yang berkaitan dengan etika, praktik yang selaras secara budaya,
komunikasi, kolaborasi, kepemimpinan, pendidikan, praktik dan penelitian berbasis bukti,
kualitas praktik, praktik professional evaluasi, pemanfaatan sumber daya, dan kesehatan
lingkungan. Semua perawat diharapkan untuk terlibat dalam kegiatan peran profesional,
termasuk kepemimpinan, sesuai dengan pendidikan dan posisi mereka. Perawat bertanggung
jawab untuk tindakan profesional mereka terhadap diri mereka sendiri, pasien, dan masyarakat.
(Kleppe et al., 2015).
Standar praktek meliputi kebijakan (police), uraian tugas (job deskription), dan standar kinerja
(performance standar).Ia menuntun perawat dalam melaksanakan perawatan pasien. Ia juga
menetapkan level kinerja yang perlu diperlihatkan oleh perawat untuk memastikan bahwa
standar asuhan akan dicapai dan menggambarkan definisi institusi tentang apa yang dapat
dilakukan oleh perawat. Kebijakan menetapkan sumber-sumber atau kondisi yang harus tersedia
untuk menfasilitasi pemberian asuhan. Uraian tugas mencerminkan kompetensi, pendidikan, dan
pengalaman yang diperlukan bagi semua staf yang memiliki peran atau posisi sebagai perawat.
Sedangkan standar kinerja diturunkan dari uraian tugas dan menyediakan ukuran untuk
mengevaluasi level perilaku perawat yang didasarkan atas pengetahuan, ketrampilan, dan
pencapaian aktifitas kemajuan professional
3. Pendidik (educator)
Perawat bukan hanya bertugas untuk membantu kesehatan pasien, tapi juga memberi pendidikan
kepada pasien maupun keluarga dan lingkungannya. Peran perawat ini diharapkan mampu
mengubah gaya hidup pasien atau keluarganya menjadi lebih sehat, agar gangguan kesehatan
tidak sering terjadi di masa depan.
4. Pembela (advocate)
Peran perawat ini dimaksudkan untuk membela hak-hak pasien atau komunitas sesuai
pengetahuan dan kewenangannya. Peran in juga memungkinkan perawat untuk menjadi
jembatan antara pasien dengan dokter maupun tenaga kesehatan lain, menyampaikan pendapat
tentang perawatan yang diberikan.
5. Peneliti (researcher)
Dengan kompetensi dan kemampuan intelektualnya, perawat juga diharapkan mampu melakukan
penelitian sederhana di bidang perawatan. Perawat sebisa mungkin harus mengembangkan ide
dan rasa ingin tahu, serta mencari jawaban terhadap fenomena yang terjadi pada pasien di
komunitas maupun tempatnya bekerja.
E. LINGKUP LINGKUP STANDAR PRAKTIK KEPERAWATAN INDONESIA
MELIPUTI
Pengelola pasien berdasarkan tahapan berfikir kritis dan sistimatis dengan menggunakan proses
keperawatan. Proses Keperawatan dijadikan sebagai dasar hukum praktik keperawatan ( ANA,
1973), serta untuk Pengembangan Standar Praktik Keperawatan. Untuk memudahkan
pemahaman tahapan proses keperawatan senantiasa berkesinambungan, dari pengkajian,
diagnosis, intervensi, implementasi, evaluasi dan akan dilakukan kembali pengkajian evaluasi
keberhasilan Asuhan Keperawatan yang diberikan ke pasien.
b. Standar II Pendidikan
Penilaian kinerja perawat merupakan mengevaluasi kinerja perawat sesuai dengan standar
praktik professional dan peraturan yang berlaku. Penilaian kinerja perawat merupakan suatu
cara untuk menjamin tercapainya standar praktek keperawatan. Penilaian kinerja merupakan
alat yang paling dapat dipercaya oleh manajer perawat dalam mengontrol sumber daya
manusia dan produktivitas.
f. Standar V Etik
Perawat Memberikan Pelayanan Keperawatan sesuai dengan kode etik, standar Pelayanan
Keperawatan, Standar Profesi, standar prosedur operasional, dan ketentuan peraturan perundang-
undangan
f. Standar VI Kolaborasi
Pelimpahan wewenang untuk melakukan tindakan medis dari dokter dapat berupa pelimpahan
wewenang delegatif atau mandat yang harus dilakukan secara tertulis.
Pelaksanaan riset merupakan dasar ilmu dan seni di dalam praktik keperawatan profesional.
Pelaksanaan riset keperawatan berdasarkan praktik keperawatan dapat memengaruhi dan
mengubah arah perkembangan pendidikan serta praktik keperawatan. Riset keperawatan harus
dilihat sebagai bagian integrasi dari praktik keperawatan. Misalnya, perawat yang bekerja
dengan pasien harus peka terhadap respons dari individu terhadap penyakit dan kesehatan.
Perawat dipersiapkan untuk mengidentifikasi masalah dan menganalisisnya melalui riset yang
berdampak terhadap pelayanan keperawatan untuk semua orang.(Nursalam, 2015)
Pemanfaatan sumber informasi dan teknologi dalam mengembangkan ilmu keperawatan yang
berdasarkan standar praktek profesi.
F. MANAJEMEN PELAYANAN KEPERAWATAN
1. Teori dan konsep manajemen keperawatan
Manajemen keperawatan adalah suatu proses bekerja melalui anggota staf keperawatan
untuk memberikan asuhan, pengobatan dan bantuan terhadap para pasien (Gillies,
1989). Pekerjaan keperawatan harus diatur sedemikian rupa sehingga tujuan pelayanan
dan asuhan keperawatan dapat tercapai. Siapa yang diatur? Untuk apa? Apa tujuan
pengaturan? Dalam memberikan pelayanan keperawatan kepada pasien, perawat
menerapkan manajemen keperawatan dalam bentuk manajemen asuhan keperawatan.
(Mugianti, 2016)
b. pengorganisasian
Pengorganisasian pelayanan keperawatan adalah proses pengelompokan kegiatan
terhadap tugas, wewenang, tanggung jawab dan koordinasi kegiatan baik vertikal
maupun horizontal yang dilakukan oleh tenaga keperawatan untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan. Fungsi ini mencakup penetapan tugas-tugas yang harus
dilakukan, siapa yang harus melakukan, seperti apa tugas-tugas dikelompokkan, siapa
yang melaporkan ke siapa, dan di mana serta kapan keputusan harus diambil oleh
seorang perawat.
c. pengarahan
Henry Fayol dalam Siagian (2007) menyebut penggerakan sebagai commanding atau
directing, sedangkan George R Terry (1993) menggunakan istilah actuating yaitu
sebagai upaya atasan untuk menggerakkan bawahan. Pengarahan merupakan hubungan
manusia dalam kepemimpinan yang mengikat. Para bawahan digerakkan supaya mereka
bersedia menyumbangkan tenaganya untuk secara bersama-sama mencapai tujuan suatu
organisasi.
Unsur unsur pengarahan
Pengarahan atau disebut juga penggerakan merupakan upaya mempengaruhi staf agar
melakukan sesuatu untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, agar dapat
mengarahkan dan menggerakan bawahan maka ada beberapa unsur yang perlu dipahami
dan diperhatikan oleh manajer keperawatan. Unsur-unsur tersebut adalah:
1. Kepemimpinan
2. Motivasi
3. Komunikasi
3. Ketenagaan Keperawatan
Ketenagaan pada Bulan Januari 2021 adalah 424 orang dengan 243 PNS dan 181
tenaga kontrak BLUD. Tanaga keperawatan Dalam pelaksanaan tugas
keperawatan dilaksanakan oleh 152 orang tenaga keperawatan yang memberikan
pelayanan langsung dan tidak langsung.
Jumlah Tenaga keperawatan RSUD Sawah Lunton Januari 2021.
Perencanaan ketenagaan
Jumlah tenaga di ruangan
Dari pelaksanaan penghitungan jumlah tenaga di RS Sawah Lunto untuk saat ini
jumlah perawat cukup di Rumah sakit terutama Ruangan Rawat Interne, Bedah,
Kebidanan dan Anak. “ sejak pendemi covid mulai Bulan Maret 2020 tingkat hunian
Ruangan rawat inap mengalami penurunan sebanyak lebih kurang 50 %.” Ujar salah
seorang karu rawat inap RS Sawah Lunt. Jumlah rata – rata pasien trimester II Tahun
2019 ( Juli – Desember) di ruangan Interne adalah 130 pasien. Sedangkan jumlah rata –
rata pasien bulan Maret – Agustus 2020 adalah 62 pasien. Sedangkan rata rata pasien
Ruangan Rawat anak perbulan adalah 73 pasien sebelum pandemic, pasien rawat ruangan
anak rata – rata 20 pasien saja. ( Buku Register Rawat Inap RS Sawah Lunto).
Pengurangan jumlah pasien di ruangan 4 besar RS Sawah Lunto sejalan dengan adanya
pengurangan tenaga di semua ruangan rawat inap yang dirotasi ke ruangan covid RSUD
yang baru difungsikan sejak bulan April 2020 sebanyak 30 orang perawat.
Penerimaan pegawai keperawatan baru dilakukan dengan dua cara, penerimaan PNS
melalui Badan Pengembangan Kepegawaian dan Sumber Daya Manusia di tingkat
Kabupaten. Dimana kebutuhan PNS diajukan oleh Rumah Sakit sebagai pengguna SDM.
Cara kedua dengan adanya penerimaan pegawai BLUD. Perencanaan penerimaan
pegawai BLUD dilaksanakan oleh bidang keperawatan dan bidang kepegawaian. Dimana
jumlah dan kebutuhan disesuaikan dengan kebutuhan di ruangan rawat inap maupun
rawat jalan. Penerimaan ketenagaan dilakukan juga dengan kualifikasi pendidikan D3
dan Ners, dengan sertifikat BTCLS. Proses seleksi calon dilakukan ujian tulis dan
wawancara. Tenaga baru akan diorientasikan selama 1 bulan di seluruh ruangan rawat
inap dan rawat jalan. Setela tenaga baru selesai orientasi maka senjutnya dilakukan uji
kredensial untuk mendapatkan sertifikat praklinis dan rencana penempatan(Bagian
Keperawatan RS Swah Lunto)
Pengembangan staf
Pelaksanaan penjenjangan karir sudah terlaksana dengan kredensial dan re
kredensial.
Pengembangan staf sudah teaksana dengan optimal. Untuk pelatihan teknis sudah
dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan ruangan dan tuntutan akreditasi RS yang
disesuaikan dengan kualifikasi pelatihan yang dibutuhkan d ruangan. Namun belum
semua staf keperawatan mendapatkan pelatihan yang dibutuhkan. Hasil wawancara
dengan karu ICU dari 15 staf ICU 3 orang sudah pelatihan ICU, 9 magang ICU dan 3
direncanakan pelatihan ICU.
2. Fungsi pengorganisasian
a. Metode penugasan dan pelaksanaan asuhan keperawatan
- Penugasan
Pelaksanaan penugasan di ruangan rawat inap adalah dengan metode tim.
Dimana pengorganisasian penugasan asuhan pasien dipimpin oleh Katim yang
membawahi 2-3 orang perawat pelaksana. Pelaksanaan belum optimal karena
jumlah tenaga yang belum cukup dan tenaga diruangan yang sedang
melanjutkan izin belajar.
3. Pengarahan
a. Kepemimpinan
Karu telah melaksanakan pengarahan setiap seleai overan
4. Pengendalian
a. Supervisi
Supervisi belum terlaksanan dengan maksimal, bagian keperawatan dan karu
belum memiliki form supervisi dan belum didokumentasikan.
b. Pengukuran kinerja
Pengukuran kinerja belum ada metode dan langkah yang dilaksanakan oleh
bagian keperawatan dan karu.
c. Audit keperawatan
Kegiatan audit keperawatan sudah terlaksanan dengan optimal.
Karu sebagai PIC telah melakukan audit keperawatan dengan pelaporan indikator
keperawatan ke bagiam Mutu Rumah Sakit.
Kepuasan pasien dilakukan audit dengan pelaporan IKP dan IKM oleh bagian
promosi kesehatan RS.
C. Identifikasi Masalah
1. Belum optimalnya perencanaan ketenagaan di bagian keperawatan dan ruang rawat
2. Belum optimal supervisi keperawatan dan penilaian kinerja yang baku
3. Belum adanya rencana strategis dengan tujuan jangka panjang dan jangka pendek di
bidang keperawatan dan ruangan perawatan
4. Rekruitmen belum didasarkan pada kebutuhan ruangan dengan indikator
penghitungan ketenagaan yang baku
DAFTAR PUSTAKA
Indonesia, P. P. N. (2005). Standar Praktik Keperawatan Indonesia. Jakarta: PPNI, 15, 1–18.
Kleppe, L. C., Heggen, K., & Engebretsen, E. (2015). Nursing textbooks’ conceptualization of
nurses’ responsibilities related to the ideal of a holistic view of the patient: A critical
analysis. Journal of Nursing Education and Practice, 6(3).
https://doi.org/10.5430/jnep.v6n3p106
Mugianti, S. (2016). Manajemen dan Kepemimpinan Dalam Praktek Keperawatan. Pusdik SDM
Kesehatan Kemenkes.
Wright, P. M. (2019). Scope and Standards of Practice. In Certified Hospice and Palliative
Nurse (CHPN ® ) Exam Review (Issue July 2013).
https://doi.org/10.1891/9780826119742.0022