Anda di halaman 1dari 9

1.

Proses pembangunan dalam skala Menengah dan besar selalu membawa konsekwensi
logis terhadap aspek lingkungan di sekitarnya. Berikan penjelasan dan contoh yang
relevan dengan hal tersebut.

Jawaban

Konsep pembangunan skala menengah dan besar merupakan salah satu pembangunan
berkelanjutan yang merupakan suatu proses pembangunan yang secara berkelanjutan
mengoptimalkan manfaat dari SDA dan SDM dengan cara menyerasikan aktifitas
manusia sesuai dengan kemampuan sumber alam untuk menopangnya. Dalam hal ini
tersirat beberapa hal sebagai berikut:
1. Proses pembangunan berlangsung secara berkelanjutan dan didukung oleh sumber
alam dengan kualitas lingkungan dan manusia yang semakin berkembang.
2. Sumber alam terutama udari, air dan tanah, memiliki ambang batas mana
penggunaannya akan menciutkan kualitas sumber daya alam sehingga mengurangi
kemampuannya menopang pembangunan secara berlanjut dan menimbulkan
gangguan pada keserasian hubungan manusia dengan alam dan lingkungannya.
3. Kualitas lingkungan berkorelasi langsung dengan kualitas lingkungan hidup .
Semakin baik mutu kualitas lingkungan, semakin positif pengaruhnya pada kualitas
hidup yang antara lain tercermin, turunnya tingkat kematian dll
4. Pola penggunaan sumber alam tidak menutup kemungkinan memilih peluang lain
pada masa depan dalam menggunakan sumber alam.
5. Pembangunan ini memungkinkan generasi sekarang meningkatkan kesejahteraannya
tanpa mengurangi bagi generasi masa depan dalam meningkatkan kesejahteraannya.
Sehingga kondisi ini dapat menimbulkan dampak sebagai berikut :
1. Pencemaran air, tanah dan udara
2. Limbah yang tidak diolah,
3. Hutan yang habis dijarah atau di/terbakar,
4. Pertumbuhan penduduk yang tidak terkendali dan
5. Semakin langkanya lapangan pekerjaan.

Contoh pembangunan skala menengah dan besar yang menimbulkan dampak terhadap
lingkungan adalah pembangunan perumahan di perkotaan
Pembangunan perumahan dan Gedung-gedung tinggi di perkotaan oleh investor
merupakan salah satu pembangunan yang menjadi trend di kota-kota besar di Indonesia.
Salah satunya di Kota Surabaya.

Pembangunan perumahan dan Gedung-gedung tinggi di telah mengubah lahan yang


semula rawa dan area hijau kota menjadi lahan yang masiv sehingga berdampak terhadap
infiltrasi air hujan ke dalam tanah, akibatnya saluran drainase semakin lama tidak mampu
mengalirkan debit yang besar saat hujan turun hal ini juga menyebabkan kualitas air
semakin memburuk karena semakin padatnya penduduk yang berpindah dari daerah ke
kota dan minimnya pengolah limbah secara terpadu di titik-titik wilayah tertentu.
2. Apa yang and ketahui tentang konsep ekosistem secara luas? Termasuk didalamnya
ekosistem yang lebih detail antara lain sbb:
• Ekosistem hutan
• Ekosistem padang rumput
• Ekosistem gurun
• Ekosistem anthropogen (sawah, kebun, dll)
• Ekosistem aquatik: (air tawar: kolam, danau, sungai, dll.)
• Ekosistem lautan

Jawaban
Ekosistem adalah Suatu sistem di alam yang mengandung komponen hayati (organisme)
dan komponen non-hayati (abiotik), dimana di antara kedua komponen tersebut terjadi
hubungan timbal balik untuk mempertukarkan zat-zat yang perlu untuk mempertahankan
kehidupan.
Ekosistem merupakan satuan fungsional dasar ekologi, karena mencakup organisme dan
lingkungan abiotik yang saling berinteraksi

a. Ekosistem Hutan
Ekosistem hutan ini merupakan hubungan antara kumpulan beberapa populasi (baik
itu populasi binatang maupun tumbuh- tumbuhan) yang hidup di permukaan tanah
dan berada di pada suatu kawasan hutan. Ekosistem hutan ini membentuk suatu
kesatuan ekosistem yang berada dalam keseimbangan yang bersifat dinamis dan
mengadakan interaksi baik langsung maupun tidak langsung dengan lingkungannya
antara satu sama lain dan tidak dapat dipisahkan. Ekosistem hutan ini termasuk dalam
kategori ekosistem daratan. Ekosistem hutan ini juga masuk ke dalam kategori
ekosistem alamiah dan dijuluki sebagai “paru- paru Bumi”. Hal ini karena hutan
memegang peranan yang sangat penting untuk dapat mengatur dan menjaga
kesehatann Bumi. Bahkan hutan juga dijadikan sebagai parameter untuk melihat
apakan Bumi mengalami sakit ataukah tidak.
Komponen biotik. Komponen biotik atau komponen yang berupa makhluk hidup
yang ada di ekosistem hutan ini banyak sekali jenisnya, yakni tumbuhan, binatang,
serta organisme- organisme lainnya.
Komponen yang ada di dalam ekosistem hutan
• Komponen abiotik. Selain komponen yang hidup, ada pula komponen yang
tidak hidup. Meskipun tidak hidup namun keberadaan komponen ini bisa
mempengaruhi komponen- komponen lain yang ada di ekosistem tersebut.
Berikut merupakan komponen abiotik atau komponen yang tidak hidup di
ekosistem hutan, yaitu suhu, cahaya matahari (baca: bagian-bagian matahari),
air, iklim, tanah, angin, batu, dan lain sebagainya.
• Komponen Autotrof. Kata “autotrof” ini berasal dari 2 kata, yaitu “autros”
yang mempunyai arti sendiri, dan juga “tropikhos” yang mempunyai arti
menyediakan makanan. Sehingga komponen autotrof yang terdapat dalam
ekosistem hutan ini merupakan komponen yang mampu menyediakan atau
mensisntesis makanannya sendiri. Dalam membuat makanannya sendiri,
komponen ini menggunakan bahan- bahan anorganik. Kemudian dengan
bantuan dari klorofil dan juga energi dari sinar matahari, bahan- bahan
anorganik tersebut diubah menjadi bahan- bahan makanan organik. Dengan
demikian, organisme yang termasuk ke dalam golongan autotrof ini pada
umumnya adalah mereka yang memiliki zat hijau daun atau korofil.
Pengikatan yang dilakukan oleh energi sinar matahari dan sistesis bahan
organik menjadi bahan anorganik kompleks ini hanya bisa dilakukan oleh
komponene autrotrof saja. Contoh komponene autotrof yang ada di ekosistem
hutan adalah pohon dan rumput- rumputan.
• Komponen Heterotrofik. Kata “heterotrofik” ini berasal dari dua kata, yaitu
“hetero”yang berarti berbeda, lain, mauooun tidak seragam dan “tropikhos”
mempunyai arti menyediakan makanan. Sehingga dapat dikatakan bahwa
komponene heterotrofik ini merupakan komponen atau organisme yang
dalam hidupnya selalu memanfaatkan bahan oirganik sebagai bahan
makanannya. Bahan organik yang digunakan untuk membuat makanan
tersebut telah disediakan oleh organisme atau makhluk lainnya. Dapat
dikatakan pula komponen heterotrofik ini mendapatkan bahan makanannya
dari komponen autotrof. Sebagian dari anggota komponen heterotrofik ini
akan menguraikan bahan organik kompleks ke dalam bentuk bahan anorganik
yang sederhana yang nantinya akan digunakan sebagai bahan baku untuk
membuat makanan komponen autotrof. Contoh komponen heterotrof yang
ada dalam ekosistem hutan diantaranya adalah binatang, jamur, dan juga jasad
renik.
b. Ekosistem Padang Rumput
Ekosistem padang rumput adalah ekosistem yang terjadi di daerah padang rumput.
Artinya, interaksi yang dilakukan oleh organisme- organisme padang rumput dengan
komponen- komponen biotik dan abiotik yang berada di lingkungannya. Ekosistem
padang rumput ini adalah salah satu jenis dari ekosistem daratan atau ekosistem
terestial yang terbentuk secara alami. Ekosistem padang rumput ini juga disebut
dengan nama lain, yakni grassland atau stepa.
Ciri-cirinya :
1. Membentang dari daerah tropis hingga ke subtropics
2. Berada di hamparan lahan yang datar atau sedikit berbukit kecil
3. Curah hujan rendah, yakni sekita 90 hingga 150 cm per tahun
4. Penguapan tinggi
5. Terkadang terjadi kekeringan parah
6. Hewan didominasi oleh herbivora dan karnivora
7. Suhu yang dimiliki mirip dengan hutan gugur
8. Tanahnya tidak mampu menyimpan air dengan baik
9. Mempunyai pohon yang khas, yakni akasia
c. Ekosistem Gurun
Ekosistem gurun atau yang dikenal dengan ekosistem padang pasir ini merupakan
ekosistem yang meliputi lingkungan padang pasir atau gurun. Ekosistem gurun atau
padang pasir ini juga bisa dikatakan sebagai interaksi makhluk hidup yang berada di
lingkungan atau habitat padang pasir dengan komponen- komponen yang ada di
sekitarnya, baik itu komponen biotik maupun abiotik.
Ciri- ciri Ekosistem Gurun :
1. Merupakan bagian dari ekosistem darat atau tersetial
2. Memiliki curah hujan yang sangat sedikit, yakni dibawah 25 cm per tahun
3. Laju penguapan atau evaporasi sangat tinggi
4. Mempunyai perubahan suhu yang sangat ekstrim
5. Tanahnya berupa pasir yang sangat kering
6. Didominasi oleh pasir dan juga bebatuan
7. Memiliki air tanah yang terasa asin
8. Hanya bisa dihuni oleh hewan dan tumbuhan yang bereproduksi cepat ketika
udara lembab

d. Ekositem Athropogen
lterasi atau perubahan pada lingkungan alam yang disebabkan oleh manusia disebut
sebagai perubahan antropogen. Perubahan antropogen dapat berupa kejadian alam
misalnya sebuah sungai yang tertimbun lumpur akibat erosi di kawasan konstruksi
atau perubahan global misalnya jumlah karbon dioksida yang berlebihan di udara.

e. Ekosistem Aquatik
Ekosistem akuatik adalah ekosistem yang lingkungannya sebagian besar adalah air,
yang menjadi tempat tinggal makhluk hidup yang hidup di air serta amfibi yang hidup
di dua alam. Sekalipun demikian, ekosistem akuatik masih memiliki daratan sebagai
pelengkap. Contohnya adalah sungai, laut, dan air tawar.

f. Ekosistem Laut
Ekosistem air laut merupakan salah satu jenis ekosistem di Bumi yang dikenal juga
dengan ekosistem bahari. Ekosistem air laut ini merupakan ekosistem yang berada di
perairan laut
Ekosistem air laut mempunyai ciri khusus yang membedakannya dengan ekosistem
lainnya. Ciri- ciri ekosistem laut ini secara umum adalah sebagai berikut:
1. Mempunyai variasi suhu, yakni perbedaan suhu antara bagian permukaan laut
dengan bagian dalam atau kedalaman air laut.
2. Memiliki tingkat salinitas yang tinggi, yakni semakin mendekati garis
khatulistiwa maka salinitas semakin tinggi.
3. Tidak terlalu dipengaruhi oleh keadaan iklim dan juga cuaca. Didominasi oleh
NaCI hingga mencapai 75%.
3. Apa yang dimaksud dengan daya tampung dan daya dukung sumber daya air
Jawaban
Daya tamping dan daya dukung sumber daya air merupakan keseimbangan debit air pada
wilayah sungai (ketersedian) dengan kebutuhan untuk pemukiman perkebunan,
perikanan, dan pertanian

Penentuan daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup sebagai dasar pertimbangan
dalam pembangunan dan pengembangan suatu wilayah (Permen LH No. 17 Tahun 2009)
dan PEDOMAN PENENTUAN DAYA DUKUNG DAN DAYA TAMPUNG
LINGKUNGAN HIDUP 2014. Keterkaitan daya dukung dan daya tampung lingkungan
hidup dengan KLHS, RPPLH dan pemanfaatan sumberdaya alam sebagaimana
digambarkan pada diagram keterkaitan DDTLH Bagan Keterkaitan DDDT LH
Dasar Hukum:
- Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup
- Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional
- Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang
- Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Mineral Energi dan Batubara
- Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
Nasional
- Permen PU Nomor 20/PRT/M/2007 tentang Pedoman Teknik Analisis Aspek Fisik dan
Lingkungan, Ekonomi, serta Sosial Budaya dalam Penyusunan Rencana Tata Ruang
- Permen LH Nomor 17 Tahun 2009 tentang Pedoman Penentuan Daya Dukung
Lingkungan Hidup dalam Penataan Ruang Wilayah
- Pedoman Penggunaan Kriteria dan Standar dalam Aplikasi Daya Dukung dan Daya
Tampung Lingkungan Hidup untuk Pengendalian Perkembangan Kawasan
- PermenLH No. 1/2010 tentang Tata Laksana Pengendalian Pencemaran Air
- PermenLH 28/2009 tentang Pedoman Penetapan Daya Tampung Beban Pencemaran
Air Danau/Waduk
Pelestarian fungsi lingkungan hidup adalah rangkaian upaya untuk memelihara
kelangsungan daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup. Daya dukung
lingkungan hidup adalah kemampuan lingkungan hidup untuk mendukung
perikehidupan manusia, makhluk hidup lain, dan keseimbangan antarkeduanya. Daya
tampung lingkungan hidup adalah kemampuan lingkungan hidup untuk menyerap zat,
energi, dan/atau komponen lain yang masuk atau dimasukkan ke dalamnya. Penentuan
daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup adalah proses/cara kajian ilmiah untuk
menentukan/mengetahui kemampuan suatu wilayah dalam mendukung kebutuhan hidup
manusia dan makhluk hidup lainnya. Penetapan daya dukung dan daya tampung
lingkungan hidup adalah penetapan kemampuan suatu wilayah dalam batas optimal yang
harus diperhatikan untuk mendukung kebutuhan hidup manusia dan makhluk hidup
lainnya secara berkelanjutan yang didasarkan pada daya dukung dan daya tampung
lingkungan hidup.
4. Sebutkan hal -hal berikut ini:
• Apa Manfaat Amdal?
• Siapa saja pihak yang terlibat dalam AMDAL?
• Bagaimana prosedur AMDAL?
Jawaban

a. Manfaat AMDAL
1. Membantu proses perencanaan untuk mencegah pencemaran dan kerusakan yang
terjadi pada lingkungan.
2. 2. Membantu mencegah konflik yang terjadi dengan masyarakat terhadap
dampak kerusakan lingkungan yang ditimbulkan oleh kegiatan atau usaha.
3. Menjaga agar proses pembangunan berjalan sesuai dengan prinsip pembangunan
yang berkelanjutan.
4. Membantu mewujudkan pemerintahan yang bertanggungjawab dalam hal
pengelolaan lingkungan hidup
5. Membantu membuat usaha dan kegiatan menjadi lebih terjamin dan aman.
6. Dapat dijadikan sebagai referensi untuk pengajuan kredit atau utang usaha di
bank
7. Dapat dijadikan sarana dalam membantu interaksi dengan masyarakat sekitar
sebagai bukti dari ketaatan terhadap hukum
8. Dapat menjelaskan kepada masyarakat mengenai dampak yang terjadi ke
depannya setelah usaha atau kegiatan tersebut dijalankan.
9. Masyarakat bisa ikut berpartisipasi dalam pelaksanaan suatu kegiatan dan
mengontrol kegiatan tersebut.
10. Masyarakat dapat ikut terlibat dalam proses pengambilan keputusan yang akan
berpengaruh pada lingkungan tempat tinggalnya

b. Pihak yang terlibat AMDAL


1. Pemerintah:
Pemerintah berkewajiban memberikan keputusan apakah suatu rencana kegiatan
layak atau tidak layak lingkungan.
Keputusan kelayakan lingkungan ini dimaksudkan untuk melindungi kepentingan
rakyat dan kesesuaian dengan kebijakan pembangunan berkelanjutan. Untuk
mengambil keputusan, pemerintah memerlukan informasi yang dapat
dipertanggungjawabkan, baik yang berasal dari pemilik kegiatan/pemrakarsa
maupun dari pihak-pihak lain yang berkepentingan
2. Pemrakarsa
Orang atau badan hukum yang bertanggung jawab atas suatu rencana usaha dan
atau kegiatan yang akan dilaksanakan.
Pemrakarsa inilah yang berkewajiban melaksanakan kajian AMDAL. Meskipun
pemrakarsa dapat menunjuk pihak lain (seperti konsultan lingkungan hidup) untuk
membantu melaksanakan kajian AMDAL, namun tanggung jawab terhadap hasil
kajian dan pelaksanaan ketentuan-ketentuan AMDAL tetap di tangan pemrakarsa
kegiatan
3. Masyarakat yang berkepentingan
Masyarakat yang berkepentingan adalah masyarakat yang terpengaruh oleh segala
bentuk keputusan dalam proses AMDAL.
Masyarakat mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam AMDAL yang
setara dengan kedudukan pihak-pihak lain yang terlibat dalam AMDAL. Di dalam
kajian AMDAL, masyarakat bukan obyek kajian namun merupakan subyek yang
ikut serta dalam proses pengambilan keputusan tentang hal-hal yang berkaitan
dengan AMDAL.

C. Prosedur AMDAL terdiri dari:


1. Proses penapisan (screening) wajib AMDAL
2. Proses pengumuman
3. Proses pelingkupan (scoping)
4. Penyusunan dan penilaian KA-ANDAL
5. Penyusunan dan penilaian ANDAL, RKL, dan RPL
6. Persetujuan Kelayakan Lingkungan
5. Apa yang dimaksud dengan 1. Kulitas air, 2. baku mutu air, 3. Status mutu air, 4.
Pencemaran air, 4. Beban pencemaran
Jawaban
1. Kualitas air adalah suatu ukuran kondisi air dilihat dari karakteristik fisik, kimiawi,
dan biologisnya. Kualitas air juga menunjukkan ukuran kondisi air relatif terhadap
kebutuhan biota air dan manusia.
2. Baku Mutu Air adalah ukuran batas atau kadar makhluk hidup, zat, energi, atau
komponen yang ada atau harus ada dan/atau unsur pencemar yang ditenggang
keberadaannya di dalam Air. 11. Mutu Air Sasaran adalah Mutu Air yang ditentukan
pada waktu tertentu untuk mencapai Baku Mutu Air yang ditetapkan.
3. Status mutu air adalah tingkat kondisi mutu air yang menunjukkan kondisi cemar
atau kondisi baik pada suatu sumber air dalam waktu tertentu dengan
membandingkan dengan baku mutu air yang ditetapkan.
4. Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air
seperti danau, sungai, lautan dan air tanah akibat aktivitas manusia. Danau, sungai,
lautan dan air tanah adalah bagian penting dalam siklus kehidupan manusia dan
merupakan salah satu bagian dari siklus hidrologi.
5. Daya tampung beban pencemaran air adalah kemampuan sungai untuk menerima
masukan limbah tanpa menyebabkan air pada sungai tersebut tercemar, sedangkan
beban pencemaran adalah jumlah suatu unsur pencemar yang terkandung dalam air
atau limbah.

6. Sungai Brantas ditetapkan sebagai sungai kelas II. Pada bulan Januari 2022, telah
dilakukan uji sample kualitas air dengan data – data sbb sbb:
Jawaban:
Baku mutu Metode STORET

➢ Untuk parameter yang memuta hasil pengukuran maksimum, rata-rata, dan


minimum yang memenuhi baku mutu maka skornya adalah 0

Hasil Pengukuran Skor


Standar Total
Parameter Satuan Rata-
No. Baku Mutu Max. Min. Rata-rata Max. Min. Skor
rata
KIMIA
1 BOD mg/l 2 11,7 7,8 9,75 -4 -4 -12 -20
2 COD mg/l 10 61 41 51 -4 -4 -12 -20
3 Nitrat mg/l NO3 10 0,74 0,593 0,66 0 0 0 0
4 Nitrit mg/l NO2 0,06 0,08 0,076 0,078 -4 -4 -12 -20
mg/l NH3-
5 Amoniak 0,5 0,98 0,44 0,71 -4 0 -12 -16
N
6 Sulfida mg/l S 0,002 0,002 0,002 0,002 0 0 0 0
7 Phosphat Total 0,5 10 0,827 0,512 0,6695 0 0 0 0
8 Florida mg/l F 0,5 0,52 tt 0,26 -4 0 0 -4
9 Timbal mg/l Pb 0,03 tt tt tt 0 0 0 0
10 Krom (VI) mg/l Cr 0,05 0,016 0,013 0,0145 0 0 0 0
Jumlah Skor Sungai Brantas -80
Klasisikasi Muru Air Skor ≥ -31 : CEMAR BERAT

Anda mungkin juga menyukai