Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

MASYARAKAT SEBAGAI LINGKUNGAN BELAJAR

DOSEN PENGAMPU

SHOLAHUDIN ALAYUBI M.Pd

Oleh :

1. Ahmad Harun Ar Rasyid (2103402071018)

2. Elok Dwi Sofyaningrum (2103402071007)

3. Zakiyah (2103402071015)

PROGAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS ISLAM JEMBER

2022

1
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih dan Maha Penyanyang. Kami
panjatkan puji syukur kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, serta inayah-Nya
kepada kami sehingga kami bisa menyelesaikan makalah ini. Makalah ini sudah kami susun
dengan maksimal dan mendapat bantuan dari berbagai pihak sehingga bisa memperlancar
pembuatan makalah ini, yang berjudul "Masyarakat sebagai Lingkungan Belajar". Untuk itu
kami menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan
makalah ini.
Terlepas dari segala hal tersebut, kami sadar sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat, tata bahasa maupun isi. Oleh karena itu kami dengan lapang dada
menerima segala kritik dan saran pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini bisa memberikan manfaat maupun
inspirasi untuk pembaca.

Jember, 12 April 2022

Penyusun

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................................. 1
KATA PENGANTAR........................................................................................... 2
DAFTAR ISI...........................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................4
1.1 Latar Belakang...................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................4
1.3 Tujuan................................................................................................................5
1.4 Manfaat............................................................................................................. 5
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................6
2.1 Masyarakat Sebagai Lingkungan Belajar.......................................................... 6
2.2 Memperkuat Pendidikan di Masyarakat ........................................................... 6
2.3 Pendidikan Berbasis Masyarakat ......................................................................7
2.4 Kemitraan Sekolah dan Masyarakat Membangun Pendidikan......................... 7
2.5 Landasan Filosofi Pendidikan………………………………………………… 8
2.6 Teori-Teori Perkembangan Manusia………………………………………….. 8
2.7 Peserta Didik…………………………………………………………………..10
2.8 Sarana Pendidikan……………………………………………………………..10
2.9 Lingkungan Pendidikan……………………………………………………......10
2.10 Pengertian Kegunaan dan Manfaat Pendidikan…………………………...….11
2.11 Fungsi Belajar di Sekolah dan di Perguruan Tinggi……………………...…..11
2.12 Aliran-Aliran Pendidikan………………………………………………..……12
2.13 Paradigma Baru dalam Pendidikan……………………………………..…….14

BAB III PENUTUP………………………………………………………….….. 15


3.1 Kesimpulan…………………………………………………………………… 15
3.2 Saran…………………………………………………………………………...15
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………….16

3
BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Masyarakat merupakan manusia yang senantiasa berhubungan (berinteraksi) dengan
manusia lain dalam suatu kelompok (Setiadi, 2013: 5). Kehidupan masyarakat yang
selalu berubah (dinamis) merupakan sesuatu yang tidak dapat dihindari. Manusia
sebagai mahluk sosial selalu membutuhkan manusia lainnya untuk memenuhi
kebutuhannya, sebuah keniscayaan manusia bisa hidup secara individual dalam
lingkungannya.

Pendidikan adalah suatu hal yang tidak dapat ditinggalkan dalam setiap masyarakat yang
berbudaya. Disadari atau tidak, proses pendidikan sesungguhnya sudah diawali sejak seseorang
mengawali kehidupannya di dunia. Masukan pertama yang menjadi bahan pendidikan datang
dari orang-orang dan juga unsur lingkungan terdekat lainnya. Melalui pendidikan, maka nilai-
nilai yang ada dalam suatu masyarakat dapat terpelihara dan berkembang dari generasi ke
generasi, dan dengan sendirinya juga menjadi motor dari berkembangnya masyarakat tersebut.
Pada gilirannya, semakin berkembang dan berbudayanya suatu masyarakat akan semakin
menaikkan tingkat kebutuhan masyarakat akan pendidikan.
Demikian pentingnya pendidikan bagi masyarakat, sehingga kemudian muncul institusi-
institusi khusus yang dipersiapkan untuk menjadi tempat pendidikan sehingga proses pendidikan
dapat berlangsung dengan lebih efektif. Pendidikan sendiri sebagai suatu ilmu berkembang
menjadi semakin kompleks. Berbagai metode dan sarana fisik dikembangkan seiring dengan
semakin canggihnya teknologi. Semua pengembangan ini secara langsung maupun tidak
langsung terkait dengan biaya tertentu. Demikian juga arah perkembangan teknologi yang
dilakukan, secara jelas maupun tersamar, akan membawa serta unsur ekonomisasi yang dengan
itu diharapkan tercapai suatu hasil maksimal dengan pengeluaran yang minim.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah disebutkan diatas, maka dapat disusun
rumusan masalah sebagai berikut:

4
1. Bagaimana masyarakat sebagai lingkungan belajar?
2. Bagaimana memperkuat pendidikan di masyarakat ?
3. Bagaimana pendidikan berbasis masyarakat?
4. Bagaimana kemitraan sekolah dan masyarakat membangun pendidikan?
5. Apa landasan filosofi pendidikan?
6. Apa teori perkembangan manusia?
7. Apa itu peserta didik?
8. Apa sarana pendidikan?
9. Apa lingkungan pendidikan?
10. Apa pengertian kegunaan dan manfaat pendidikan?
11. Apa fungsi belajar di sekolah dan di perguruan tinggi?
12. Apa aliran-aliran pendidikan?
13. Apa paradigma baru dalam pendidikan?

1.3 Tujuan

Untuk mengetahui persoalan yang terdapat pada rumusan masalah.

1.4 Manfaat

Makalah ini di tulis bertujuan agar supaya dapat memberikan manfaat bagi Mahasiswa
sebagai modal awal dan bahan kajian dalam memahami mata kuliah Pengantar Ilmu
Pendidikan.

5
BAB 2 PEMBAHASAN

2.1 Masyarakat Sebagai Lingkungan Belajar


Masyarakat juga bisa dijadikan sebagai wadah menimba ilmu atau seperti yang ada pada
judul tulisan ini sebagai lingkungan belajar.Pengajaran mencapai hasil sebaik-baiknya, apabila
didasarkan atas interaksi antara murid-murid dan ekitarnya. Apa yang dipelajari anak, hendaknya
hal-hal yang juga terdapat dalam masyarakat karena itu berguna bagi hidup anak sehari-hari.
Begitu pula perubahan-perubahan yang terjadi di masyarakat mempengaruhi pula materi
pendidikan di sekolah. kemudian pembahasan itu merupakan salah satu sumber yang ada di
masyarakat. Sekolah haruslah dapat mengajar anak-anak itu dapat menentukan, mengembangkan
sumber-sumber yang ada di masyarakat. Sekolah haruslah dapat mengajar anak-anak untuk dapat
menentukan, mengembangkan sumber-sumber yang ada di masyarakat (it teaches children to
discover develop and use the resource of the local community) demikian dikatakan oleh
Havighurst dan Neugartein yang dikutip Burhanuddin Salam dalam bukunya “Pengantar
Paedagogik”. Lebih jauh kedua tokoh tersebut, bahwa perubahan-perubahan sosial telah
menghasilkan perubahan sistem pendidikan dan pada saat yang sama para pendidik juga
mengadakan kontrol dan mengarahkan perubahan sosial.

2.2 Memperkuat Pendidikan di Masyarakat

Hubungan sekolah dan masyarakat bertujuan agar masyarakat mengerti program


dan tujuan pendidikan, mengerti bagaimana melaksanakannya serta mengerti apa
kebutuhan sekolah dalam memproses program pendidikan sehingga mereka terdorong
untuk bekerja sama, berpartisipasi, terlibat dan berperan aktif membantu kekurangan
dan kebutuhan sekolah dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan. Kegiatan-
kegiatannya bisa berupa pemikiran yang konstruktif tentang pendidikan di masyarakat,
membantu kepala sekolah menyusun rencana dan cara memperoleh bantuan dalam
rangka pelaksanaan program pendidikan, membangun dan memelihara kepercayaan
masyarakat terhadap sekolah, mengerahkan dukungan dan bantuan bagi pemeliharaan dan
peningkatan program sekolah, serta mengembangkan masyarakat tentang pentingnya
pendidikan di era globalisasi terutama pada lembaga pendidikan Islam (madrasah).

6
2.3 Pendidikan Berbasis Masyarakat

Pendidikan berbasis masyarakat menurut Sihombing (dalam Jalal dan Supriadi,


2001:186) merupakan pendidikan yang dirancang, dilaksanakan, dinilai dan dikembangkan oleh
masyarakat yang mengarah pada usaha menjawab tantangan dan peluang yang ada di lingkungan
masyarakat tertentu dengan berorientasi pada masa depan. Dengan kata lain, pendidikan berbasis
masyarakat adalah konsep pendidikan “dari masyarakat, oleh masyarakat dan untuk masyarakat”.

Adanya keterlibatan masyarakat dalam upaya pengambilan kebijakankebijakan


pendidikan. Keterlibatan atau partisipasi masyarakat dalam pendidikan di Indonesia, menurut
Suyata (1996:2), bukanlah hal yang baru. Ia telah dilaksanakan oleh yayasan-yayasan swasta,
kelompok sukarelawan, organisasi-organisasi non-pemerintah, dan bahkan oleh perseorangan.
Secara khusus Azra (2002:5-6) menyebutkan, di kalangan masyarakat Muslim Indonesia,
partisipasi masyarakat dalam rangka pendidikan berbasis masyarakat telah dilaksanakan lebih
lama lagi, yaitu setua sejarah perkembangan Islam di bumi Nusantara. Hampir seluruh lembaga
pendidikan Islam di Indonesia, mulai dari rangkang, dayah, meunasah (Aceh), surau
(Minangkabau), pesantren (Jawa), bustanul atfal, diniyah dan sekolah-sekolah Islam lainnya
didirikan dan dikembangkan oleh masyarakat.

2.4 Kemitraan Sekolah dan Masyarakat Membangun Pendidikan


Mitra sekolah selain orangtua adalah masyarakat, dan berkenaan dengan itu Kowalski
(2004: 41) menyebutkan alasan kuat perlunya sekolah menjalin kemitraan dengan masyarakat,
yakni sebagai berikut:
1. Masyarakat telah membayar pajak untuk terselenggaranya pendidikan
2. Kebanyakan komunikasi sekolah dan masyarakat dilakukan satu arah, sehingga ada informasi
dari masyarakat yang tidak sampai ke sekolah
3. Pendekatan informal cenderung kurang efektif dibandingkan dengan cara yang lebih
sistematis
4. Masyarakat terdiri atas keberagaman Dengan demikian tidak beralasan lagi mendudukkan
sekolah sebagai satusatunya pranata sosial yang bertanggungjawab atas tumbuhkembangnya
sesosok individu. Ada dunia di luar sekolah yang juga memberi kontribusi akan hal itu, dan
implikasinya harus ada pensikapan positif dari orangtua dan masyarakat untuk melakukan

7
kerjasama terutama dalam menselaraskan nilai dan pengetahuan siswa dan dukungan
penyelenggaraan pendidikan yang dinyatakan dalam bentuk partisipasi pendidikan.

2.5 Landasan Filosofi Pendidikan


Landasan filosofis pendidikan adalah seperangkat filosofi yang dijadikan titik tolak
dalam pendidikan.Landasan filosofis pendidikan sesungguhnya merupakan suatu sistem gagasan
tentang pendidikan dan dedukasi atau dijabarkan dari suatu sistem gagasan filsafat umum yang
diajurkan oleh suatu aliran filsafat tertentu. Terdapat hubungan implikasi antara gagasan-gagasan
dalam cabang-cabang filsafat umum tehadap gagasan-gagasan pendidikan.

Berisi tentang gagasan atau konsep-konsep yang bersifat normatif atau presfektif.
Dikatakan bersifat normative atau presfektif, sebab landasan filosofis pendidikan tidak berisi
konsep-konsep tentang pendidikan apa adanya, melainkan berisi tentang konsep-konsep
pendidikan yang seharusnya atau yang dicita-citakan.

Dalam landasan filosofis pendidikan juga terdapat berbagai aliran pemikiran.Hal ini
muncul sebagai implikasi dari aliran-aliran yang terdapat dalam filsafat. Sehingga dalam
landasan filosofi pendidikan pun dikenal adanya landasan filosofis pendidikan Idealisme,
Realisme, dan Pragmatisme.

2.6 Teori Perkembangan Manusia


Pada pembahasan jiwa (anima) diketahui bahwa manusia memiliki kesempurnaan
dibanding makluk yang lain. Manusia dalam hidup mengalami perubahan-perubahanbaik fisik
maupun kejiwaan (fisiologis dan psikologis). Banyak faktor yangmenetukan
perkembangan manusia, yang mengakibatkan munculnya berbagai teoritentang perkembangan
manusia. Teori-teori tersebut adalah sebagai berikut:

1.Teori Nativisme

Pelopor teori ini adalah Athur Schopenhauer. Teori ini menyatakan bahwa
perkembangan manusia dipengaruhi oleh nativus atau faktor-faktor bawaan manusia sejak
dilahirkan. Teori ini menegaskan bahwa manusia memiliki sifat-sifat tertentu sejak dilahirkan
yang mempengaruhi dan menentukan keadaan individu yang bersangkutan. Faktor

8
lingkungan dan pendidikan diabaikan dan dikatakan tidak berpengaruh terhadap
perkembangan manusia.Teori ini memiliki pandangan seolah-olah sifat-sifat manusia
tidak bisa diubahkarena telah ditentukan oleh sifat –sifat turunannya. Bila dari keturunan baik
makaakan baik dan bila dari keturunan jahat maka akan menjadi jahat. Jadi sifat manusia bersifat
permanen tidak bisa diubah. Teori ini memandang pendidikan sebagai suatu yang pesimistis
serta mendeskreditkan golongan manusia yang “kebetulan” memiliki keturunan yang tidak baik.

2.Teori empirisme

Berbeda dengan teori sebelumnya, teori ini memandang bahwa perkembangan


individu dipengaruhi dan ditentukan oleh pengalaman-pengalaman yang diperoleh selama
perkembangan mulai dari lahir hingga dewasa. Teori ini memandang bahwapengalaman adalah
termasuk pendidikan dan pergaulan. Penjelasan teori ini adalahmanusia pada dasarnya
merupakan kertas putih yang belum ada warna dantulisannya akan menjadi apa nantinya
manusia itu bergantung pada apa yang akandituliskan. Pandangan teori ini lebih optimistik
terhadap pendidikan, bahkan pendidikan adalh termasuk faktor penting untuk
menenukan perkembanganmanusia. Teori ini dipolopori oleh Jhon Locke.

3.Teori Konvergensi

Teori ini merupakan gabungan dari kedua teori di atas yang menyatakan bahwa
pembawaan dan pengalaman memiliki peranan dalam mempengaruhi dan menentukan
perkembangan individu. Asumsi teori ini berdasar eksperimen dari William Stern
terhadap dua anak kembar.Dari sinilah maka teori ini menyimpulkan bahwa sifat keturunan atau
pembawaan bukanlah faktor mayor yangmenentukan perkembangan individu tapi turut juga
disokong oleh faktor lingkungan.

4.Teori Perkembangan Dan Pertumbuhan Manusia

Erik H. Erikson satu teori adalah teori Erik Homburger Erikson.Erikson


mengembangkan dua filosofi dasar berkenaan dengan perkembangan,yaitu:

1)Dunia bertambah besar seiring dengan diri kita

2)Kegagalan bersifat kumulatif

9
2.7 Peserta Didik

Peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri


melalui proses pembelajaran pada jalur pendidikan baik pendidikan informal, pendidikan
formal maupun pendidikan nonformal, pada jenjang pendidikan dan jenis pendidikan tertentu.

2.8 Sarana Pendidikan

Sarana pendidikan adalah segala macam alat yang digunakan secara langsung dalam
proses pendidikan. Sarana pendidikan juga memudahkan penyampaian/mempelajari materi
pelajaran.Sarana pendidikan diklasifikasikan menjadi tiga macam :

1. habis tidaknya dipakai

2. bergerak tidaknya pada saat digunakan

3. hubungannya dengan proses belajar mengajar

2.9 Lingkungan Pendidikan

Lingkungan pendidikan adalah segala sesuatu yang melingkupi proses berlangsungnya

Lingkungan pendidikan dapat berupa lingkungan fisik, sosial, budaya, keamanan dan
kenyamanan.Secara umum lingkungan yang dapat berpengaruh terhadap pendidikan adalah: 1).
lingkungan fisik atau alam sekitar, 2) lingkungan sosio-kultural, 3) lingkungan sosio-budaya dan
4) lingkungan teknologi dan informasi.

Lingkungan pendidikan menurut tempat :

a. Lingkungan keluarga

b. Lingkungan sekolah

c. Lingkungan Masyarakat

d. Dikenal dengan Tri Pusat Pendidikan

10
2.10 Pengertian Kegunaan dan Manfaat Pendidikan

Menurut bahasa Pendidikan Adalah Suatu Upaya Mengemban Pembelajaran pengetahuan,


keterampilan, dan kebiasaan sekelompok orang yang diwariskan dari satu generasi ke generasi
berikutnya melalui pengajaran, pelatihan, atau penelitian.kegunaan pendidikan antara lain;

 Mengurangi pengawasan orang tua terhadap anak-anaknya. Melalui pendidikan di


sekolah orang tua melimpahkan tugas serta wewenang kepada pihak sekolah yang
mendidik anaknya.
 Menyediakan sarana untuk mengembangkan bakat. Sekolah mempunyai potensi untuk
menanamkan nilai pemgembangan bakat pada peserta didik.
 Mempertahankan sistem kelas sosial. Pendidikan sekolah diharapkan bisa
mensosialisasikan kepada anak-anak didiknya untuk menerima perbedaan prestise,
privilise, serta status . Pihak Sekolah pun diharapkan menjadi sumber mobilitas siswa ke
status sosial yang lebih tinggi ataupun paling tidak sesuai dengan status orang tuanya.
 Memperpanjang masa remaja untuk melakukan yang positif. Pendidikan sekolah bisa
pula memperlambat masa dewasa seseorang sebab siswa masih tergantung secara
ekonomi kepada orang tuanya dan pertanggung jawabannya.

Manfaat Pendidikan antara lain;

 Memberikan Informasi dan Pemahaman


 Untuk memberikan informasi dan pemahaman betapa pentingnya pendidikan kepada
setiap peserta didik.
 Menciptakan Generasi Penerus Bangsa
 Mampu untuk menciptakan generasi penerus bangsa yang ahli dalam berbagai bidang.

2.11 Fungsi Belajar di Sekolah dan di Perguruan Tinggi

Adapun fungsi tersebut adalah sebagai berikut;

11
 Melatih kemampuan akademis anak (biar pintar).
 Menggembleng dan memperkuat mental, fisik dan disiplin.
 Memperkenalkan tanggung jawab.
 Membangun jiwa sosial dan jaringan pertemanan.
 Sebagai Identitas diri.
 Sarana mengembangkam diri dan berkretifitas.
2.12 Aliran-Aliran Pendidikan

Aliran pendidikan adalah pemikiran-pemikiran yang membawa pembaharuan dalam


dunia pendidikan.

Dalam dunia pendidikan setidak terdapat 3 macam aliran pendidikan, yaitu aliran klasik,
aliran modern dan aliran pendidikan pokok di Indonesia.

1. Aliran - Aliran Klasik dalam pendidikan

pemikiran tentang pendidikan sejak zaman dulu sampai sekarang mungkin yang akan datang
juga dapat bervariasi mulai dari pesimis dan optimis.

 Aliran empirisme

Aliran empirisme bertolak dari lockeal tradition yang mementingkan setimulus eksternal
didalam perkembangan manusia dan menyatakan bahwa perkembangan anak bergantung kepada
lingkungan, sedangkan pembawaan tidak dipentingkan. Pengalama yang diperoleh anak dalam
kehidupan kehidupan sehari hari didapat dari dunia sekitarnya yang berupa stimulus –stimulus.

 Aliran nativisme

Aliran nativisme bertolak dari leibnitzion tradition yang menekankan kemampuaan dalam
dari anak sehingga faktor lingkungan termasuk factor pendidikan kurang berpengaruh terhadap
perkembangan anak. Hasil perkembangan tersebut ditentukan oleh pembawaan yang sudah
diperoleh sejak lahir. Lingkungan kurang berpengaruh terhadap pendidikan dan perkembangan
anak karena hasil pendidikan tergantung pada pembawaan.

 Aliran naturalisme

12
Pandangan yang memiliki persamaan dengan Aliran natuivisme adalah aliran naturalisme
bahwa semua anak yang baru dilahirkan mempunyai pembawaan yang baik tetapi pembawaan
yang baik itu akan menjadi rusak karena dipengaruhi oleh lingkungan. Rosseau juga berpendapat
bahwa pendidikan yang diberikan orang dewasa malahan dapat merusak pembawaan anak yang
baik itu.

 Aliran konvergensi

Aliran konvergensi bahwa seorang anak dilahirkan kedunia sudah disertai dengan
pembawaan baik maupun pembawaan buruk. Proses perkembangan anak, baik faktor
pembawaan maupun faktor lingkungan, sama sama mempunyai perana yang sangat penting.
Bakat yang dibawa pada waktu lahir tidak akan berkembang dengan baik tanpa adanya dukungan
lingkungan yang sesuai untuk perkembangan bakat itu. Sebaliknya lingkungan yang baik tidak
dapat menghasilkan perkembangan anak yang optimal kalau memang pada diri anak tidak
terdapat bakat yang diperlukan untuk pengembangan anak.

2. Aliran pendidikan moderen di Indonesia

 Progresivisme

Progresivisme adalah gerakan pendidikan yang mengutamakan penyelenggaraan pendidikan


di sekolah berpusat pada anak (child-centered), sebagai reaksi terhadap pelaksanaan pendidikan
yang masih berpusat pada guru (teacher-centered) atau bahan pelajaran (subject-centered).

 Esensialisme

Esensialisme modern dalam pendidikan adalah gerakan pendidikan yang memprotes gerakan
progresivisme terhadap nilai-nilai yang tertanam dalam warisan budaya/sosial. Menurut
esensialisme nilai-nilai yang tertanam dalam nilai budaya/sosial adalah nilai-nilai kemanusiaan
yang terbentuk secara berangsur-angsur dengan melalui kerja keras dan susah payah selama
beratus tahun dan di dalamnya berakar gagasan-gagasan dan cita-cita yang telah teruji dalam
perjalanan waktu. Peranan guru kuat dalam mempengaruhi dan mengawasi kegiatan-kegiatan di
kelas.

 Rekonstruksionalisme

13
Rekonstruksionalisme memandang pendidikan sebagai rekonstruksi pengalaman-pengalaman
yang berlangsung terus dalam hidup. Sekolah yang menjadi tempat utama berlangsungnya
pendidikan haruslah merupakan gambaran kecil dari kehidupan sosial di masyarakat

 Perennialisme

Perennialisme adalah gerakan pendidikan yang mempertahankan bahwa nilai-nilai universal


itu ada, dan bahwa pendidikan hendaknya merupakan suatu pencarian dan penanaman
kebenaran-kebenaran dan nilai-nilai tersebut. Guru mempunyai peranan dominan dalam
penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar di kelas.

 Idealisme

Aliran idealisme merupakan suatu aliran ilmu filsafat yang mengagungkan jiwa. Menurutnya,
cita adalah gambaran asli yang semata-mata bersifat rohani dan jiwa terletak di antara gambaran
asli (cita) dengan bayangan dunia yang ditangkap oleh panca indera. Pertemuan antara jiwa dan
cita melahirkan suatu angan-angan yaitu dunia idea. Aliran ini memandang serta menganggap
bahwa yang nyata hanyalah idea. Tugas ide adalah memimpin budi manusia dalam menjadi
contoh bagi pengalaman. Siapa saja yang telah menguasai ide, ia akan mengetahui jalan yang
pasti, sehingga dapat menggunakan sebagai alat untuk mengukur, mengklasifikasikan dan
menilai segala sesuatu yang dialami sehari-hari.

3. Aliran Pokok Pendidikan

Aliran pokok pendidikan di Indonesia yang dimaksud adalah Perguruan Kebangsaan


Taman Siswa dan Ruang Pendidikan INS Kayu Tanam. Kedua aliran ini dipandang sebagai suatu
tonggak pemikiran tentang pendidikan di Indonesia.

1. Perguruan Kebangsaan Taman Siswa

2. Ruang Pendidik INS Kayu Tanam

2.13 Paradigma Baru Dalam Pendidikan

paradigma baru yaitu suatu modal atau kerangka berpikir yang digunakan dalam proses
pendidikan kewargnegaraan di Indonesia karena pendidikan kewarganegaraan merupakan salah
satu mata pelajaran di sekolah yang memerlukan pola penyaluran atas paradigma.

14
BAB 3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Pendidikan adalah sesuatu yang bisa mempengaruhi pertumbuhan seseorang sebagai pengalaman
belajar yang berada di segala lingkungan. Sedangkan secara sempit, pendidikan adalah  sekolah.
Pendidikan adalah pengajaran yang diadakaan di  sekolah sebagai lembaga formal. Pendidikan
adalah segala sesuatu yang berpengaruh terhadap siswa  yang diserahkan kepadanya yang
bertujuan agar mempunyai kemampuan yang sempurna dan kesadaran penuh terhadap hubungan
dan tugas sosial. Ilmu pendidikan merupakan suatu usaha kegiatan yang berproses melalui tahap-
tahap dan tingkatan-tingkatan, tujuannya bertahap dan bertingkat. 
    Tujuan ilmu pendidikan bukanlah suatu benda yang berbentuk tetap, tetapi merupakan suatu
keseluruhan untuk kepribadian seseorang, yang berhubungan dengan seluruh aspek
kehidupannya. Selain itu ilmu pendidikan  membantu mengembangkan semua aspek yang
berhubungan dengan kepribadian manusia, yang bisa mencakup segala ilmu pengetahuan, bisa
mengembangkan nilai dan sikap serta keterampilan yang ada didalam tubuh manusia.Tujuan
pendidik adalah untuk menjadikan peserta didik bisa meningkatkan tata krama, meningkatkan
pengetahuan dan untuk menyiapkan seseorang agar mampermudah dan meningkatkan
keterampilan  dalam suatu bidang pekerjaan tertentu. Ilmu pendidikan sebagai panutan yang
harus diterapkan  agar bisa ditanamkan didalam diri masing masing  individu. Sebelum kita 
mengenal pendidikan pasti kita belum mengerti mana perbuatan yang terpuji dan perbuatan yang
tercela. 
3.2 Saran

Saran kami untuk judul yang kami buat sebaikanya setiap individu manusia agar
meningkatkan ilmu pendidikannya, karena ilmu pendidikan sangat penting untuk diri sendiri dan
semua orang. Dan pendidikan merupakan salah satu bagian terpenting dalam kehidupan manusia.
Adanya.

15
Daftar Pusaka

https://www.neliti.com/id/publications/235792/meningkatkan-mutu-pendidikan-melalui-
pemberdayaan-masyarakat

https://123dok.com/document/qoo7v15q-makalah-teori-perkembangan-manusia-teori-
perkembangan-manusia.html

https://id.wikipedia.org/wiki/Peserta_didik

https://ruangguruku.com/pengertian-sarana-pendidikan/

http://staffnew.uny.ac.id/upload/132313278/pengabdian/
Makalah_PPM_Peningkatan+Kegiatan+Humas+melalui+Pengembangan+Kemitraan.pdf

https://www.journalpapers.org/2020/06/landasan-filosofi-pendidikan.html

16

Anda mungkin juga menyukai