Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

Penyakit kardiovaskuler merupakan penyebab kematian utama di berbagai

negara di dunia baik negara-negara yang sudah maju maupun negara–negara yang

sedang berkembang. Dari estimasi WHO, 58 juta kematian secara global tahun 2005,

dilaporkan 30 % disebabkan oleh penyakit kardiovaskuler dan 46 % mengenai

kelompok usia produktif < 70 tahun. Diperkirakan diantara tahun 2006- 2015,

kematian karena penyakit tidak menular, setengahnya disebabkan oleh penyakit

kardiovaskuler akan meningkat 17 %, sementara kematian karena penyakit infeksi

dan defisiensi gizi serta kematian maternal dan perinatal menurun sampai 3 %. (1)

Prevalensi penyakit kardiovaskuler yang tinggi ini dianggap disebabkan

beberapa faktor risiko kardiovaskuler yang dapat diubah seperti hipertensi,

dislipidemia, diabetes, obesitas dan pola hidup santai.

Hipertensi merupakan kondisi yang ditandai dengan meningkatnya

tekanan darah sistolik ≥140 mmhg atau tekanan darah diastolic ≥90 mmhg yang

bersifat persisten dan kronis.. Hal tersebut dapat terjadi karena jantung bekerja

lebih keras memompa darah untuk memenuhi kebutuhan oksigen dan nutrisi

tubuh. Jika dibiarkan, penyakit ini dapat mengganggu fungsi organ-organ lain,

terutama organ-organ vital seperti jantung dan ginjal. Hipertensi merupakan salah

satu penyakit yang bersifat silent killer dikarenakan penyakit ini hampir tidak

menimbulkan gejala adapun beberapa gejala yang bisanya timbul berupa sakit

kepala yang dirasakan hingga leher, epistaksis dan gangguan penglihatan.

Prevalensi hipertensi akan terus meningkat, diprediksikan pada tahun 2025 sekitar
29% orang dewasa di seluruh dunia menderita hipertensi. Hipertensi telah

mengakibatkan kematian sekitar 8 juta orang setiap tahun, 1,5 juta kematian

terjadi di Asia Tenggara, yang sepertiga populasinya menderita hipertensi.

Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013 prevalensi hipertensi

pada penduduk umur 18 tahun ke atas di Indonesia adalah sebesar 25,8% dan

menurut hasil Survei Indikator Kesehatan Nasional (Sirkesnas) tahun 2016

meningkat menjadi 30,9%. Data World Health Organization (WHO) pada tahun

2012, sekitar 17,5 juta (30,97%) dari 56,5 juta kematian di seluruh dunia

diakibatkan oleh penyakit jantung dan pembuluh darah. Dari data World Health

Statistics WHO (2015) secara global prevalensi peningkatan tekanan darah pada

usia 18 tahun keatas menunjukkan 24,0% pada laki-laki dan 20,5% pada

perempuan. 2

Saat ini telah banyak metode untuk menghitung risiko penyakit

kardiovaskuler dalam 10 tahun ke depan, lima diantaranya adalah Framingham

Risk Score (FRS) BMI dan Cholesterol, Pooled Cohort Equations (PCE), CV Risk

Calculator, dan Systematic Coronary Risk Evaluation (SCORE). Systematic

Coronary Risk Evaluation (SCORE) adalah suatu metode yang dapat digunakan

untuk mengestimasi risiko 10 tahun kejadian pertama aterosklerosis fatal,

termasuk serangan jantung, stroke, atau penyakit arteri oklusif, mencakup

kematian jantung mendadak9

Anda mungkin juga menyukai