Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

PENGANTARA AKUNTANSI
INVESTASI SAHAM

Dosen Pengampu : INDAH KURNIAWATI, SE, M. Ak

Disusun oleh kelompok 8 :


1. Muhammad Choirul Fathichin 042110258
2. Erwin Hamed 042110242
3. Nelly Nurmalayanti 042110031
4. Sayyidatul Mu’tazzah 042110270
5. Tahliyatus Sania 042110090

FAKULTAS EKONOMI PROGRAM STUDI MENEJEMEN


UNIVERSITAS ISLAM LAMONGAN
TAHUN AKADEMIK 2022
Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat,
hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Investasi
Saham ini tepat pada waktunya.
Saya mengucapkan terimakasih kepada Ibu Indah Kurniawati SE, M.Ak selaku dosen
mata kuliah Pengantar Akuntansi yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan tentang Investasi Saham bagi para pembaca dan penulis.
Saya menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.

Penyusun
Daftar Isi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Investasi adalah aktivitas penanaman modal untuk dapat ditarik di masa depan
dengan nilai yang lebih besar. Singkatnya, melalui investasi seseorang berharap nilai dari
suatu aset akan meningkat seiring waktu. Definisi investasi dalam kamus besar bahasa
Indonesia (KBBI) adalah penanaman uang atau modal dalam suatu perusahaan atau proyek
untuk tujuan memperoleh keuntungan. Aset investasi dapat berwujud tenaga, waktu, emas,
saham, reksadana dan sebagainya.
Investasi saham adalah penanaman modal dalam bentuk penyertaan sejumlah dana
oleh seseorang atau badan usaha yang mana melalui instrumen tersebut mereka memiliki
klaim atas aset dan penghasilan perusahaan serta berhak menghadiri Rapat Umum Pemegang
Saham (RUPS). Keuntungan yang diperoleh pemegang investasi saham biasanya berupa laba
atas modal awal yang disetorkan berserta beserta peningkatan ekonomi bisnis tersebut.
Dengan demikian, kinerja perusahaan akan mempengaruhi untung ruginya investor. Sebuah
perusahaan dapat berinvestasi pada saham preferen atau saham biasa perusahaan lain,
perusahaan yang berinvestasi disaham perusahaan lain adalah Investor. Perusahaan yang
sahamnya dibeli adalah Investee. Jumlah persen saham investee yang beredar yang dibeli
oleh investor menentukan tingkat pengendalian yang dimiliki investor atas investee. Hal ini,
pada gilirannya menentukan metode akuntansi yang digunakan untuk mencatat investasi
saham.
Metode pencatatan yang harus digunakan dalam suatu perusahaan berdasarkan jumlah
saham yang dimiliki oleh perusahaan. Metode yang diterapkan untuk mencatat investasi pada
saham biasa tergantung pada tingkat presentasi kepemilikan saham. Pengelompokan proporsi
pemilikan saham yakni terkelompokan menjadi 3 persentase pemilikan saham dalam jumlah
kecil kurang dari 20% maka bisa dicatat dengan metode biaya. Persentase pemilikan saham di
antara 20% sampai 50% maka dicatat dengan ekuitas dan proporsi pemilikan saham yang
cukup besar hingga mampu mengendalikan perusahaan anak, yakni lebih dari 50% maka
mampu menggunakan kedua metode tersebut tetapi lebih disarankan menggunakan ekuitas
serta dalam pemilikan 50% dari ini maka perusahaan akan menyusun laporan konsolidasi.
Dalam akuntansi pencatatan investasi yang diketahui secara umum ialah Cost Method
(Metode Biaya) dan Equity Method (Metode Ekuitas) kedua metode tersebut mempunyai
ketetntuan yang berbeda antara metode biaya dan ekuitas.
Investasi oleh suatu perusahaan dalam saham biasa perusahaan lain dapat diklasifikasikan
menurut presentase saham dengan hak suara investee yang dimiliki investor:
1. kepemilikan kurang dari 20 % (metode nilai wajar) – Investor memiliki hak pasif
2. kepemilikan antara 20% - 50% (metode ekuitas) – Investor mempunyai pengaruh
signifikan
3. kepemilikian lebih dari 50% (laporan konsolidasi) – Investor mempunyai hak
mengendalikan

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah kami diuraikan, maka kami merumuskan
beberapa masalah yaitu :
1. Investasi kurang dari 20% kepemilikan
2. Investasi antara 20% sampai 50% kepemilikan
3. Investasi lebih dari 50%
4. Penilaian dan pelaporan investasi

C. Tujuan Penulisan

Bersumber pada rumusan permasalahan yang disusun diatas, adapun tujuan dalam
pembuatan makalah ini yaitu :
1. Mengetahui investasi kurang dari 20% kepemilikan
2. Mengetahui investasi antara 20% sampai 50% kepemilikan
3. Mengetahui Investasi lebih dari 50%
4. Mengetahui Penilaian dan pelaporan investasi
BAB II
PEMBAHASAN
A. Investasi kurang dari 20% kepemilikan

Investasi kurang dari 20% kepemilikan dengan menggunakan Metode Biaya (Cost
Method), Metode yang dipergunakan oleh investor yang mempunyai saham pada pada
perusahaan lain dengan kepemilikan kurang dari 20%. Dalam perihal ini menunjukan bahwa
penanaman modal tidak mempunyai kontrol yang signifikan terhadap kegiatan perusahaan
tempat investasi yang dilakukan. Pencatatan investasi yang dilakukan dengan metode biaya
ini akan dicatat sebesar biaya historicalnya, dimana penanam modal mencatat investasi
sebesar biaya awal perolehannya. Sedangkan Dividen yang diterima maka akan dicatat
sebagai penghasilan dividen sebesar pendapatannya. Akan tetapi, apabila dividen yang
diterima melebihi presentase keuntungan yang semestinya diperoleh penanaman modal
saham diperoleh, maka kelebihan pada hal itu dianggap sebagai pengembalian modal ataupun
likuidasi dividen serta hal itu akan dicatat sebagai pengurangan terhadap rekening investasi.
Jika investor membeli kurang dari 20% saham yang beredar dari investee, investor
dianggap tidak memiliki kontrol atas investee. Dalam hal ini diasumsikan bahwa investor
membeli saham terutama untuk mendapatkan dividen atau untuk merealisasikan keuntungan
atas kenaikan harga saham. Investasi kurang dari 20% dari saham perusahaan yang beredar
dicatat dengan menggunakan metode biaya (cost metbod). Menurut metode biaya, ayat jurnal
dicatat untuk transaksi berikut :

Pembelian Saham
Pembelian saham dicatat sebesar biaya perolehan. Setiap komisi broker dimasukkan sebagai
bagian dari biaya.
Untuk mengilustrasikan, asumsikan bahwa pada tanggal 1 Mei, PT Bagaskara membeli 2.000
saham biasa PT Lancar pada harga Rp. 49.900 per saham ditambah biaya broker Rp. 200.00.
jurnal untuk mencatat pembelian saham adalah sebagai berikut :

Mei 1 Investasi - saham PT Lancar 100.000.0


00
Kas 100.000.0
00
Membeli 2.000 lembar saham
biasa PT Lancar
[(Rp. 49.900 × 2.000 lembar) +
Rp. 200.000]

Penerimaan Dividen
Pada tanggal 31 Juli, PT Bagaskara menerima dividen sebesar Rp 400 persaham dari PT
Lancar. Jurnal untuk mencatat penerimaan dividen adalah sebagai berikut :
Juli 3 Kas 800.000
1
Pendapatan Dividen 800.000
Menerima dividen dari saham biasa PT
Lancar
(2.000 lembar × Rp. 400)

Pendapatan dividen dilaporkan dilaporkan sebagai bagian dari pendapatan lain lain pada
laporan laba rugi PT Bagaskara.

Penjualan Saham
Penjualan investasi saham umumnya menghasilkan laba atau rugi. Laba dicatat jika
hasil penjualan melebihi nilai buku (biaya) saham. Kerugian dicatat jika hasil penjualan
kurang dari nilai buku (biaya).
Sebagai ilustrasi pada tanggal 1 September, PT Bagaskara menjual 1.500 saham PT
Lancar untuk Rp 54.500 per saham, dikurangi komisi Rp. 160.000. penjualan menghasilkan
laba sebesar Rp. 6.590.000 seperti yang ditunjukkan berikut ini :
Hasil penjualann Rp. 81.590.000*
Nilai buku (biaya) saham 75.000.000**
Laba atas penjualan Rp. 6.590.000
*(Rp. 54.500 × 1.500 lembar) - Rp. 160.000
**(Rp. 100.000.000/2.000 lembar) × 1.500 lembar

Ayat jurnal untuk mencatat penjualan saham adalah sebagai berikut :

Sep 1 Kas 81.590.00


0
Laba atas penjualan investasi 6.590.00
0
Investasi - PT Lancar
75.000.00
Menjual 1.500 lembar saham biasa PT 0
Lancar

Laba atas penjualan investasi dilaporkan sebagai bagian dari pendapatan lain lain pada
laporan laba rugi PT Bagaskara.

 Contoh Tranksaksi Investasi Saham


Pada tanggal 1 September, 1.500 saham PT Macan diperoleh dengan harga Rp 24.000
per saham ditambah komisi broker sebesar Rp 40.000. pada tanggal 14 Oktober, dividen
sebesar Rp 600 per lembar saham telah diterima dari PT Macan, pada tanggal 11 November,
750 lembar saham (setengah) dari saham PT Macan dijual untuk Rp 20.000 per saham,
dikurangi biaya broker Rp. 45.000. buatlah ayat jurnal untuk pembelian awal, dividen, dan
penjualan.

 Jawaban

Sept 1 Investasi - PT Macan Saham 36.040.000*


Kas 36.040.000
*(1.500 lembar X Rp24.000 perlembar)+Rp
40.000
Okt 1 Kas 900.000*
4 Pendapatan dividen 900.000
*Rp 600 perlembar X 1.500 lembar
Nov Kas 14.955.000*
1 Rugi atas penjualan investasi 3.065.000
1 18.020.000
Investasi – PT Macan Saham
*(750 lembar X Rp 20.000) – Rp 45.000
**Rp 36.040.000 X 1/2

B. Investasi antara 20% sampai 50% kepemilikan

Investasi antara 20% sampai 50% kepemilikan dicatat dengan menggunakan metode
ekuitas (equity metbod). Metode ekuitas (equity metbod) adalah metode pencatatan investasi
dimana investor mencatat investasi sebesar biaya perolehan. Dividen atau distribusi laba akan
dicatat sebagai penambah akun investasi jika perusahaan investee memperoleh laba. Dan
akan dicatat sebagai pengurang akun investasi apabila perusahaan investee mengalami
kerugian. Nilai investasi ditambah atau dikurangi dengan bagian laba/rugi investor pada
perusahaan asosiasi setelah tanggal perolehan. 
Metode ekuitas diterapkan oleh investor yang memiliki saham perusahaan investee
sebesar 20% sampai dengan 50%. Dimana hal ini mencerminkan hubungan erat antara
investor dan investee karena kepemilikan pada level ini mengasumsikan bahwa investor
mempunyai pengaruh yang signifikan atas kegiatan keuangan dan operasi perusahaan
investee.
Metode ekuitas didasarkan pada teori bahwa akuntansi untuk suatu investasi dalam
sebuah perusahaan anak harus paralel dengan akuntansi perusahaan induk. Dari sisi
akuntansi, kedua perusahaan ini dianggap merupakan kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
Oleh karena itu perubahan yang terjadi dalam kepemilikan modal pada perusahaan anak
memerlukan perlakuan atau penyesuaian pada perusahaan induk dan begitu juga sebaliknya.
Dalam metode ini, ekuitas perusahaan akan berubah jika diperoleh laba/rugi
perusahaan anak, adanya pembagian dividen perusahaan anak, dan penanaman modal baru.
Dividen yang diterima akan mengurangi investasi dalam perusahaan anak. Pendapatan
perusahaan induk dan laba bersih yang dikonsolidasi adalah sama. Pendapatan konsolidasi
merefleksikan pendapatan perusahaan induk dan anak-anaknya sebagai entitas ekonomi
tunggal.
Berdasarkan metode ekuitas, akun investasi akan disesuaikan untuk bagian investor
atas laba bersih dan dividen dari investee. Penyesuaian ini adalah sebagai berikut.
1. Laba bersih : investor mencatat bagiannya atas laba bersih investee sebagai
peningkatan dalam akun investasi. Bagiannya atas rugi bersih dicatat sebagai
penurunan akun investasi.
2. Dividen : bagian investor dividen kas yang diterima dari investee mengurangi akun
investasi.

Pembelian Saham

Untuk mengilustrasikan, asumsikan bahwa PT Sempurna membeli kepemilikan 40%


saham biasa PT Filsafat pada tanggal 2 Januari 2014 seharga Rp 350.000.000. jurnal untuk
mencatat pembelian adalah sebagai berikut :

2014 2 Investasi pada saham PT Filsafat 350.000.000


Jan. Kas 350.000.000
Membeli 40% saham PT Filsafat

Mencatat laba bersih investee

Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2014, PT Filsafat melaporkan laba bersih
sebesar Rp 105.000.000. berdasarkan metode ekuitas, PT Sempurna (investor) mencatat
pangsa laba bersih PT Filsafat, seperti yang ditunjukan pada halaman berikutnya

2014 3 Investasi pada saham PT Filsafat 42.000.000


Des. 1 Pendapatan PT Filsafat 42.000.000
Mencatat pendapatan atas 40% lembur
saham
PT Filsafat sebesar Rp 105.000.000 X 40%

Pendapatan dari PT Filsafat dilaporkan pada laporan laba rugi PT Sempurna.


Tergantung pada jumlahnya, mungkin akan dilaporkan secara terpisah atau sebagai bagian
dari pendapatan lain lain. Jika PT Filsafat memiliki kerugian selama periode tersebut, maka
jurnal akan menjadi debit rugi dari PT Filsafat dan kredit ke akun investasi

Mencatat dividen investee

Selama tahun berjalan, PT Filsafat mengumumkan dan membayar dividen dividen


tunai sebesar Rp 45.000.000. berdasarkan metode ekuitas, PT Sempurna(investor mencatat
pangsa dividen PT Filsafat sebagai berikut :

2014 3 Kas 18.000.000


Des. 1 Investasi pada saham PT Filsafat 18.000.000
Mencatat pendapatan atas 40% dividen
PT Filsafat sebesar Rp 45.000.000 X 40%

Pengaruh mencatat 40% dari laba bersih PT Filsafat dan dividen adalah untuk
meningkatkan akun investasi sebesar Rp 24.000.000 (Rp 42.000.000 – Rp 18.000.000).
dengan demikian, investasi disaham PT Filsafat meningkat dari Rp 350.000.000 menjadi Rp
374.000.000, seperti yang ditunjukan berikut ini

Berdasarkan metode ekuitas, akun investasi mencerminkan perubahan proposional


investor atas nilai buku bersih investee. Sebagai contoh, nilai buku bersih PT Filsafat
meningkat sebesar Rp 60.000.000 (laba bersih Rp 105.000.000 dikurangi dividen Rp
45.000.000) selama tahun berjalan. Akibatnya nilai buku saham PT Sempurna atas PT
Filsafat meningkat sebesar Rp 24.000.000 (Rp. 60.000.000 X 40% ) investasi dicatat dengan
metode ekuitas diklasifikasikan pada laporan posisi keuangan sebagai aset tidak lancar.

Penjualan saham
Berdasarkan metode ekuitas, keuntungan atau kerugian biasanya dicatat dari
penjualan investasi. Laba dicatat jika hasil melebihi nilai buku investasi. Kerugian dicatat jika
hasil kurang dari nilai buku investasi.
Untuk mengambarkan, jika PT Sempurna menjual saham PT Filsafat pada
tanggal 1 januari 2015 dengan harga Rp 400.000.000 keuntungan sebesar Rp 26.000.000
akan dilaporkan, seperti yang ditunjukan dibawah ini:
Hasil penjualan Rp400.000.000
Nilai buku investasi saham 374.000.000
Laba atas penjualan Rp 26.000.000

Ayat jurnal untuk mencatat penjualan saham adalah sebagai berikut :

2015 1 Kas 400.000.000


Jan. Investasi pada saham PT Filsafat 374.000.000
Laba atas penjualan saham Filsafat 26.000.000
Menjual saham PT Filsafat

 Contoh Metode Ekuitas


Pada tanggal 2 januari, PT Osman mengakuisisi 35% saham beredar milik PT Britma
dengan harga Rp 140.000.000 untuk tahun yang berakhiri 31 Desember PT Britma meraih
pendapatan Rp 44.000.000 dan membayar Dividen sebesar Rp 20.000.000. buatlah jurnal
untuk PT Osman untuk pembelian saham, pangsa pendapatan PT Britma dan dividen yang
diterima dari PT Britma.

 Jawaban

Jan 2 Investasi pada saham PT Britma 140.000.000


Kas 140.000.000
Des 3 Investasi pada saham PT Britma 15.400.000
1 Pedapatan PT Britma 15.400.000
*mencatat 35% pendapatan PT Britma 35% X
Rp 44.000.000
Des Kas 7.000.000*
3 Investasi pada saham PT Britma 7.000.000
1 *mencatat 35% dividen PT Britma Rp
20.000.000, 35% X Rp 20.000.000

C. Investasi lebih dari 50%


Jika investor membeli lebih dari 50% dari saham yang beredar dari investee, investor
dianggap memiliki kontrol atas investee. Dalam hal ini, diasumsikan bahwa investor membeli
saham investee terutama untuk alasan strategis.
Pembelian kepemilikan lebih dari 50% saham perusahaan asosiasi disebut kombinasi
bisnis (bussiness combination). Perusahaan dapat bergabung untuk menghasilkan lini produk
yang lebih efisien, diversifikasikan lini produk, memperluasgeografis, atau memperoleh
pengetahuan.
Sebuah perusahaan yang memiliki seluruh atau sebgaian besar saham biasa dari
perusahaan lain disebut perusahaan induk(parent company). Korporasi yang dikendalikan
disebut anak perusahaan (subsidiary company).
Induk dan anak perusahaan sering terus mempertahankan catatan akuntansi terpisah
dan menyiapkan laporan keuangan mereka sendiri. Dalam kasus tersebut, pada akhir tahun,
laporan keuangan induk dan anak perusahaan digabungkan dan dilaporkan sebagai
perusahaan tunggal. Laporan keuangan gabungan disebut laporan keuangan
konsolidasi(consolidated financial statement). Laporan seperti ini biasanya diidentifikasi
dengan menambahkan dan anak perusahaan dengan nama perusahaan induk atau dengan
menambahkan konsolidasi pada judul pernyataan.
Untuk para pemangku kepentingan eksternal dari perusahaan induk, laporan keuangan
konsolidasi lebih berarti dari pada pernyataan terpisah untuk setiap perusahaan. Hal ini
karena perusahaan induk, secara substansi, mengendalikan anak prusahaan. Akuntansi untuk
kombinasi bisnis, termasuk penyusunan laporan keuangan konsolidasi, dijelaskan dan
diilustrasikan dalam materi dan buku akuntansi lanjutan.
D. Penilaian dan pelaporan investasi
Sekruitas utang dan kuitas adalah aset keuangan yang sering diperdagangkan dibursa
publik seperti bursa efek indinesia. Akibatnya, nilai pasar meraka dapat diamati dan dengan
demikian secara objektif ditentukan. Untuk alasan ini, prinsip prinsip akuntansi yang berlaku
umum (SAK) memungkinkan beberapa sekuritas utang dan menharuskan sekuritas ekuitas
yang kepemilikan kurang dari 20% dinilai dalam catatan akuntansi dan laporan keuangan
pada nilai pasar wajar (fair market value).
Sekuritas sekuritas tersebut diklasifikasikan sebagai berikut :
a. Sekuritas trading (trading securitires)
b. Sekuritas yang tersedia untuk dijual
c. Sekuritas yang dimiliki sampai jatuh tempo

Sekruitas trading

Sekruitas trading adalah sekuritas utang dan ekuitas yang dibeli untuk mendapatkan
keuntungan jangka pendek dari perubahan harga pasar mereka. Sekruitas trading sering
dipegang oleh bank bank, reksadana, perusahaan asuransi, dan lembaga keuangan lainnya.
Oleh karena sekuritas trading diadakan sebagai investasi jangka pendek, mereka
dilaporkan sebagai aset lancar pada laporan posisi keuangan. Sekuritas trading dinilai sebagai
portofolio (kelompok) dari sekuritas dengan menggunakan nilai wajar sekuritas.
Nilai wajar (fair value) adalah harga pasar yang akan diterima perusahaan jika
sekuritas dijual. Perubahan nilai wajar dari portofolio (kelompok) dari sekuritas trading
diakui sebagai keuntungan atau rugi yang belum direalisasi (unrealizes gain or loss) periode
berjalan.
Untuk mengilustrasikan, asumsikan PT Mata Hati membeli portofolio sekuritas
trading selama 2014 pada tanggal 31 Desember 2014, biaya dan nilai wajar sekuritas adalah
sebagai berikut :

Nama Jumlah Saham Total Biaya Total Nilai Wajar


PT Armada 400 Rp 5.000.000 Rp 7.200.000
PT Melawan 500 11.000.000 7.500.000
PT Pandawa 200 8.000.000 10.600.000
Total Rp 24.000.000 Rp 25.300.000

Portofolio sekuritas trading dilaporakan pada nilai wajar senilai Rp 25.300.000. Sebuah jurnal
penyesuaian untuk mencatat kenaikan nilai wajar Rp 1.300.000 (Rp 25.300.000 – Rp
24.000.000). sebagai usaha untuk mempertahankan catatan biaya awal sekuritas, akun
penilaian yang disebut penyisihan investasi trading ( Valuation Allowance for Trading
Investments), didebit sebesar Rp 1.300.000 dan laba yang belum Direalisas atas investasi
Trading (Unrealized Gain on Trading Investement) dikredit sebesar Rp 1.300.000. jurnal
penyesuaian pada tanggal 31 Desember 2014 untuk mencatat nilai wajar portofolio sekuritas
trading ditampilkan berikut ini :

2014
Dec 31 Penyisihan Investasi trading 1.300.000
Laba yang belum direalisasi atas investasi 1.300.000
trading
Untuk mencatat peningkatan nilai wajar
sekuritas trading

Laba yang belum direalisasi atas investasi trading dilaporkan pada laporan laba rugi.
Tergantung pada maknanya, mungkin akan dilaporkan secara terpisah atau sebagai
pendapatan lain lain pada laporan laba rugi. Penyisihan dilaporkan pada 31 Desember
dilaporan posisi keuangan sebagai berikut :

PT Mata Hati
Laporan Posisi Keuangan (item terpilih)
31 Desember 2014
Aset lancar :
Kas ........................................................................... Rp 120.000.000
Investasi trading (biaya) .......................................... Rp 24.000.000
Ditambah penyisihan investasi trading ................... 1.300.000
Investasi trading (nilai wajar) .................................. 25.300.000

Jika nilai wajar portofolio sekuritas trading kurang dari biaya, maka penyesuaian akan
mendebit rugi belum direalisasi atas investasi trading dan penilaian kredit penyisihan
investasi trading untuk perbedaan. Rugi belum direalisasi atas investasi trading akan
dilaporkan pada laporan laba rugi sebagai beban lainnya. Penyisihan investasi trading akan
ditampilkan pada laporan posisi keuangan sebagai pengurang investasi trading (biaya).
Seiring waktu akan penyisihan disesuaikan untuk mencerminkan perbedaan antara biaya dan
nilai wajar portofolio. Dengan demikian, peningkatan dalam akun penyisihan dari awal
periode akan mengakibatkan penyesuaian untuk mencatatkeuntungan yang belum direalisasi,
mirip dengan jurnal digambarkan diatas. Dengan demikian juga, penurunan akun penyisihan
dari awal periode akan mengakibatkan penyesuaian untuk mencatat kerugian yang belum
direalisasi.

 Contoh Penilaian Sekuiritas Trading Pada Nilai Wajar


Pada tanggal 1 Januari 2014, penilaian penyisihan investasi trading memiliki saldo nol.
Pada tanggal 31 Desember 2014, biaya portofolio sekuritas trading adalah Rp 79.200.000 dan
nilai wajar adalah Rp. 76.800.000. siapkan ayat jurnal penyesuaian pada 31 Desember 2014
untuk mencatat keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi pada investasi trading

 Jawaban
2014
31 Des Rugi belum direalisasi atas investasi trading 24.000.000
Penyisihan atas investasi trading 24.000.000*
Untuk mencatat penurunan atas nilai wajar
investasi trading
*Nilai wajar investasi trading, 31 Desember 2014 Rp. 76.800.000
Dikurangi biaya investasi trading, 31 Desember 2014 79.200.000
Rugi atas investasi trading Rp (2.400.000)
Sekruitas yang tersedia untuk dijual

Sekruitas yang tersedia untuk dijual adalah utang dan ekuitas yang tidak untuk
diperdagangkan, dimiliki hingga jatuh tempo, atau dimiliki untuk alasan strategis. Akuntansi
untuk sekuritas yang tersedia untuk dijual mirip dengan akuntansi untuk sekuritas trading,
kecuali untuk laporan perubahan nilai wajar. Secara khusus, perubahan nilai wajar sekuritas
trading dilaporkan sebagai laporan laba atau rugi belum direalisasi pada laporan laba rugi.
Sebaliknya perubahan nilai wajar sekuritas yang tersedia untuk dijual dilaporkan sebgai
bagian dari ekuitas dan dengan demikian dikeluarkan dari laporan laba rugi.
Untuk mengilustrasikan, asumsikan bahwa PT Mata Hati membeli tiga sekuritas
selama 2014 sebagai sekuritas tersedia untuk dijual, bukan sekuritas trading. Pada tanggal 31
Desember 2014, biaya dan nilai wajar dari sekuritas adalah sebagai berikut :

Nama Jumlah Saham Total Biaya Total Nilai Wajar


PT Armada 400 Rp 5.000.000 Rp 7.200.000
PT Melawan 500 11.000.000 7.500.000
PT Pandawa 200 8.000.000 10.600.000
Total Rp 24.000.000 Rp 25.300.000

Portofolio sekuritas yang tersedia untuk dijual dilaporkan pada nilai wajar sebesar
Rp. 25.300.000. Sebuah jurnal penyesuaian dibuat untuk mencatat kenaikan nilai wajar
sebesar  Rp 1.300.000 ( Rp 25.300.000 - Rp 24.000.000) Dalam rangka mempertahankan
catatan biaya asli dari sekuritas, akun penilaian, yang disebut penyisihan investasi tersedia
untuk dijual (valuation Allowance for Available for sale investment, di debit sebesar Rp
1.300.000. Akun ini mirip dengan akun penilaian yang digunakan untuk diperdagangkan
Tidak seperti sekuritas trading, jurnal penyesuaian pada 31 Desember 2014
mengkredit akun akuitas pemilik dan bukan akun laporan laba rugi Rp 1.300.000 kenaikan
nilai wajar dikreditkan ke laba (rugi inves) investasi tersedia untuk dijual
 jurnal penyesuaian pada tanggal 31 Desember 2014 untuk mencatat nilai wajar portofolio
sekuritas yang tersedia untuk dijual adalah sebagai berikut

2014
Dec 31 Penyisihan Investasi tersedia untuk dijual 1.300.000
Laba (rugi) belum Direalisasi Atas
Investasi tersedia untuk dijual 1.300.000
Untuk mencatat peningkatan nilai wajar
Investasi tersedia untuk dijual

Sebuah saldo kredit dilaba (rugi) belum direalisasi atas investasi tersedia untuk dijual
ditambahkan ke ekuitas pemilik, sedangkan saldo debit dikurangi dari ekuitas pemilik.
Penyisihan dan laba yang belum direalisasi dilaporkan pada tanggal 31 Desember 2014,
laporan posisi keuangan sebagai berikut
Seperti ditunjukkan di atas laba (rugi) investasi tersedia untuk dijual dilaporkan
Sebagai tambahan ekuitas. Pada tahun-tahun mendatang, sekuritas kumulatif dari
keuntungan dan kerugian yang belum direalisasi dilaporkan dalam akun ini. Oleh karena
2014 adalah tahun pertama PT Mata Hati membeli sekuritas tersedia untuk dijual, laba
yang belum direalisasi dilaporkan sebagai saldo laba (rugi) investasi tersedia untuk dijual
perlakuan ini didukung oleh teori bahwa sekuritas  tersedia  untuk dijual akan dipegang
lebih lama dari sekuritas trading, sehingga perubahan nilai wajar dari waktu ke waktu
memiliki kesempatan lebih besar untuk dihapuskan. Dengan demikian perubahan ini tidak
dilaporkan pada laporan laba rugi seperti halnya sekuritas trading
  Jika nilai wajar kurang dari biaya, maka penyesuaian akan mendebit laba (rugi)
investasi tersedia untuk dijual dan mengkredit penyisihan investasi tersedia untuk dijual
untuk perbedaan yang terjadi. Laba (rugi) investasi trading akan dilaporkan dalam bagian
ekuitas sebagai item negative. Pengisian investasi tersedia untuk dijual akan ditampilkan
pada laporan posisi keuangan sebagai pengurang investasi tersedia untuk dijual (biaya). 
Seiring waktu akun penyisihan disesuaikan untuk mencerminkan perbedaan antara biaya
dan nilai wajar portofolio. Dengan demikian peningkatan pengisian penilaian dari awal
periode akan mengakibatkan penyesuaian untuk mencatat peningkatan dalam penilaian
dan akun laba (rugi) belum direalisasi, mirip dengan jurnal yang digambarkan
sebelumnya. Demikian juga, penurunan penyisihan penilaian dari awal periode akan
mengakibatkan penyesuaian untuk mencatat penurunan dalam penilaian dan akun laba
(rugi) belum direalisasi.
 Contoh penilaian sekuritas tersedia untuk dijual pada nilai wajar
Pada tanggal 1 januari 2014, penyisihan investasi tersedia untuk dijual memiliki
saldo nol. Pada tanggal 31 Desember 2014, biaya sekruitas yang tersedia untuk dijual
adalah Rp 45.700.000 dan nilai wajar adalah Rp 50.000.000. Siapkan jurnal penyesuaian
untuk mencatat keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi untuk sekruitas yang
tersedia untuk dijual pada tanggal 31 Desember 2014
 Jawaban
2014
31 Des penyisihan investasi yang tersedia untuk dijual 4.300.000*
Laba (rugi) belum direalisasikan atas investasi 4.300.000
yang tersedia untuk dijual
Untuk mencatat peningkatan nilai wajar
investasi yang tersedia untuk dijual
*Nilai wajar investasi yang tersedia untuk dijual, 31 Desember 2014 Rp. 76.800.000
Dikurangi biaya investasi yang tersedia untuk dijual, 31 Desember 2014 79.200.000
Laba (Rugi) belum direalisasi atas investasi yang tersedia untuk dijual Rp (2.400.000)

Sekuritas yang dimiliki hingga jatuh tempo


Sekuritas yang dimiliki hingga jatuh tempo (beld to maturity securities) Adalah
investasi utang, seperti wesel atau obligasi, bahwa sebuah perusahaan cenderung
mempertahankan sekuritas tersebut terus sampai tanggal jatuh tempo mereka. sekuritas
yang dimiliki hingga jatuh tempo Terutama dibeli untuk memperoleh penghasilan bunga.
Jika sekuritas dimiliki hingga jatuh tempo akan jatuh tempo dalam waktu 1 tahun maka
dilaporkan sebagai aset lancar pada laporan posisi keuangan jika dimiliki hingga jatuh
tempo yang jatuh tempo lebih dari setahun maka dilaporkan sebagai aset tidak lancer.
Hanya sekuritas dengan tanggal jatuh tempo seperti wasil perusahaan dan obligasi
diklasifikasikan sebagai sekuritas yang dimiliki hingga jatuh tempo. Sekuritas ekuitas
tidak dimiliki hingga jatuh tempo karena mereka tidak memiliki tanggal jatuh tempo.
Investasi obligasi dimiliki hingga jatuh tempo dicatat sebesar biaya mereka, termasuk
komisi broker, seperti yang digambarkan sebelumnya dalam bab ini. Jika tingkat bunga
obligasi berbeda dari suku bunga pasar, obligasi dapat dibeli dengan Premi atau diskonto.
Dalam kasus tersebut, Premi atau diskonto diamortisasi selama jangka waktu obligasi.
Investasi obligasi yang dimiliki hingga jatuh tempo Dilaporkan pada laporan posisi
keuangan pada biaya amortisasi. Akuntansi untuk dimiliki hingga jatuh tempo termasuk
amortisasi premi dan diskonto dijelaskan dalam buku buku akuntansi lanjutan
Ringkasan
Tampilan 3 meringkas penilaian dan pernyataan pelaporan posisi keuangan
sekuritas utang dan ekuitas.
Investasi Saham biasa dalam sekuritas trading dan yang tersedia untuk dijual
biasanya kurang dari 20% dari saham biasa yang beredar dari investasi portofolio
Dilaporkan pada nilai wajar dengan menggunakan akun penyisihan sedangkan sekuritas
individual dicatat dengan menggunakan metode biaya investasi antara 20% dan 50% dari
saham biasa yang beredar dari investasi dicatat dengan menggunakan metode ekuitas yang
digambarkan sebelumnya dalam bab ini metode ekuitas investasi diklasifikasikan sebagai
aset tidak lancar pada laporan posisi keuangan Selain itu investasi tersebut diperbolehkan
untuk dinilai dengan menggunakan nilai wajar untuk menyederhanakan menyederhanakan
diasumsikan bahwa investor tidak memilih opsi ini.
Laporan posisi keuangan pelaporan untuk investasi kedai kopi ditampilkan sebagai
berikut.
kedai kopi berinvestasi dalam sekuritas trading dan tidak memiliki investasi atas sekuritas
yang dimiliki hingga jatuh tempo atau sekuritas yang tersedia untuk dijual. Kedai kopi
juga mempunyai kepemilikan 40% atas PT Kopi Pagi, yang dicatat dengan metode
ekuitas. kedai kopi bermaksud untuk menjaga investasinya di PT kopi pagi tanpa batas
waktu karena alasan strategis, dengan demikian investasi di PT kopi pagi diklasifikasikan
sebagai aset tidak lancar. Investasi tersebut biasanya dilaporkan sebelum aset tetap

Ringkasan Penilaian dan pelaporan Investasi Utang dan Ekuitas


BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Investasi adalah aktivitas penanaman modal untuk dapat ditarik dimana depan
dengan nilai yang lebih besar. Singkatnya melalui investasi seseorang berharap nilai dari
suatu aset akan meningkat seiring waktu. Definisi dalam kamus besar bahasa indonesia
(KBBI) adalah penanaman uang atau modal dalam suatu perusahaan atau proyek untuk tujuan
memperoleh keuntungan. Aset investasi dapat berwujud tenaga, waktu,emas, reksadana dan
sebagainya.
Saham adalah bukti kepemilikan nilai sebuah perusahaan. Saham dapat didefinisikan
sebagai tanda penyertaan modal seseorang atau pihak ( badan usaha ) dalam suatu perusahaan
atau perseroan terbatas. Semakin besar saham yang dimiliki, maka semakin besar
kekuasaannya diperusahaan tersebut.
Investasi saham adalah penanaman modal dalam bentuk penyertaan sejumlah dana
oleh seseorang atau badan usaha yang mana melalui instrumen tersebut mereka memiliki
klaim atas aset dan penghasilan perusahaan serta berhak menghadiri Rapat Umum Pemegang
Saham (RUPS). Keuntungan yang diperoleh pemegang investasi saham biasanya berupa laba
atas modal awal yang disetorkan berserta beserta peningkatan ekonomi bisnis tersebut.
Investasi kurang dari 20% dicatat dengan menggunakan metode biaya (cost metbod).
Investasi antara 20% dan 50% dicatat dengan menggunakan metode ekuitas(equity metbod).
Pembelian kepemilikan lebih dari 50% saham perusahaan asosiasi kombinasi bisnis
(bussiness combination). Sekuritas penilaian dan pelaporan investasi diklasifikasikan sebagai
berikut : sekuritas trading, sekuritas yang tersedia untuk dijual, sekuritas yang dimiliki
sampai jatuh tempo.

B. Saran
Daftar Pustaka

Anda mungkin juga menyukai