Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

Variabel Pembelajaran Dan Faktor Yang Mempengaruhinya


Mata Kuliah :
Perencanaan Pembelajaran SD
Dosen Pengampu :
Hj. Jumainah, S.Pd.I, M.Pd,

Disusun Oleh :
Ahmad Rosyadi NPM : 3061956016
Nur Khalidah NPM : 3061956032

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA

(STKIP PGRI) BANJARMASIN

2021-2022
KATA PENGANTAR

Segala puji hanya milik Allah SWT., atas rahmat dan karunia-Nya sehingga Penulis dapat
menyelesaikan penulisan makalah ini tepat pada waktunya. Shalawat dan salam senantiasa
tercurahkan kepada Baginda Rasulullah, Muhammad Saw. atas bimbingannya kepada kita semua
untuk senantiasa berada pada jalan kebajikan, jalan islam yang mulia.
Dalam kesempatan ini, Penulis hendak mengucapkan terima kasih kepada Ibu Hj. Jumainah,
S.Pd.I, M.Pd. selaku dosen mata kuliah Pndidikan Sosial dan Budaya, karena atas bimbinganya
dan arahannya Penulis termotivasi dan mendapatkan gambaran yang inspiratif dalam
menyelesaikan penulisan makalah ini. Dalam penulisan makalah ini, Penulis mencoba
menguraikan berbagai hal yang berkaitan dengan ‘’Variabel Pembelajaran Dan Faktor Yang
Mempengaruhinya‘’.

Penulis sangat menyadari akan kerterbatasan dan kekurangan wawasan dan ilmu
pengetahuan yang dimiliki. Oleh karena itu, Penulis sangat mengharapkan kontribusi kritik dan
saran dari rekan-rekan pembaca yang bersifat konstruktif demi penyempurnaan makalah ini
bahkan penyempurnaan makalah-makalah yang akan disusun selanjutnya.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua demi menambah
wawasan dan ilmu pengetahuan kita semua.Amin.

Banjarmasin, 11 April 2021

Penulis,
DAFTAR ISI

Contents
BAB I..........................................................................................................................................................5
PENDAHULUAN.......................................................................................................................................5
1.1 Latar Belakang Masalah....................................................................................................................5
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................................................5
1.3 Tujuan................................................................................................................................................5
BAB II.........................................................................................................................................................7
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................7
2.1 Variabel Kondisi Dan Ragam Dimensinya........................................................................................7
2.2 Variabel Strategi dan Ragam Dimensinya.........................................................................................8
2.3 Variabel Hasil dan Ragam Dimensinya...........................................................................................10
2.4 Hubungan Antar Variabel dalam Perencanaan Pembelajaran..........................................................11
2.5 Hubungan Variabel Dalam Pelaksanaan Dan Evaluasi Pembelajaran..............................................12
2.6 Faktor Yang Mempengaruhi............................................................................................................14
BAB III......................................................................................................................................................15
PENUTUP.................................................................................................................................................15
3.1 Kesimpulan......................................................................................................................................15
3.2 Saran................................................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................16
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Jika kita melihat praktik kegiatan belajar mengajar di lapangan, kita akan menemukan
banyak guru yang belum mengetahui dasar penting dalam pembelajaran yaitu variabel
pembelajaran. Padahal pengetahuan yang baik tentang masalah ini akan membuat guru lebih
cakap dalam menangani dan memahami permasalahan yang terjadi di sekolah. Sehingga
pemahaman guru yang baik tentang variabel pembentukan pembelajaran dapat mendukung
terlaksananya kegiatan belajar mengajar yang lancar. Masalah diatas masih ditambah lagi
dengan keterbatasan peran pemerintah untuk mencukupi fasilitas yang diperlukan untuk
mendukung kondisi pembelajaran yang termasuk dalam variabel pembentukan pembelajaran.
Untuk itu diperlukan peran guru yang lebih aktif dan kreatif dalam menciptakan kondisi
pembelajaran yang memadai namun terjangkau. Tidak hanya menunggu peran pemerintah
yang tidak pasti. Pada dasarnya variable-variabel pembelajaran perlu diperhatikan oleh para
pengajar atau guru, agar dapat menuangkan variable-variabel pembelajaran ke dalam desain
pembelajaran. Dari pernyataan tersebut, maka calon guru perlu mengetahui secara mendalam
tentang variabel pembentuk pembelajaran. Seorang calon guru juga perlu berfikir kritis
apakah modelmodel desain pembelajaran yang selama ini digunakan masih sesuai dengan
paradigma baru pembelajaran. Pengetahuan tersebut bertujuan agar ketika mereka benar-
benar terjun dalam kancah pembelajaran di sebuah sekolah, mereka akan menjadi guru yang
menguasai medan, memahami masalah yang terjadi dalam pembelajaran, dan mampu dengan
bijak memyikapi masalah tersebut.

1.2 Rumusan Masalah


Masalah yang menjadi pokok pembahasan dalam makalah ini yaitu, apakah yang dimaksud
dengan klasifikasi variabel pengajaran :
a. Instructional Conditions (Kondisi Pembelajaran).
b. Instructional Method (Metode Pembelajaran).
c. Instructional Outcomes (Hasil Pembelajaran).
d. Hubungan antar variabel dalam perencanaan pembelajaran.
e. Hubungan variabel dalam pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran.

1.3 Tujuan
Penulisan Sesuai dengan pokok permasalahan di atas, tujuan makalah ini adalah untuk
memahami klasifikasi variabel-variabel pengajaran :
a. Instructional Conditions (Kondisi Pembelajaran).
b. Instructional Method (Metode Pembelajaran).
c. Instructional Outcomes (Hasil Pembelajaran).
d. Hubungan antar variabel dalam perencanaan pembelajaran Hubungan variabel dalam
pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Variabel Kondisi Dan Ragam Dimensinya


Pembelajaran Kondisi Pembelajaran dapat didefinisikan sebagai faktor yang
mempengaruhi efek penggunaan metode tertentu untuk meningkatkan hasil pembelajaran.
Kondisi pembelajaran dapat juga dikatakan dengan keadaan riil dilapangan atau keadaan
pada saat terjadinya proses pembelajaran. Kondisi pembelajaran selalu berubah-ubah, hal ini
tergantung pada situasi anak didik, kondisi kelas, materi pembelajaran. Reigeluth dan
Merrill (1983) mengelompokkan variabel kondisi pembelajaran mejadi tiga kelompok, yaitu:
1. Tujuan dan Karakteristik Bidang Studi
Tujuan atau bidang studi adalah pernyataan tentang hasil pembelajaran apa yang
diharapkan. Sedangkan karakteristik bidang studi adalah aspek-aspek suatu bidang studi
yang dapat memberikan landasan yang berguna sekali dalam mendeskripsikan strategi
pembelajaran. Karekteristik setiap bidang studi sangatlah berbeda-beda. Oleh karena
berbedanya karakter satu bidang studi dengan bidang studi yang lain dituntut
menggunakan strategi dan media yang berbeda pula. Disinilah peranan seorang guru
dalam mengorganisasi pelajaran, pemilihan media dan menetapkan strategi dalam
pembelajaran.
2. Kendala dan Karakteristik Bidang Studi
Karekteristik bidang studi adalah aspek-aspek suatu bidang studi yang dapat
memberikan landasan yang berguna yang berguna sekali dalam mendeskripsikan strategi
pembelajaran. Karekteristik pembelajaran sangat bervariasi dan berbeda antara satu
materi pelajaran dan materi lainnya. Dengan berbagai karekter ini maka guru harus dapat
menetukan dan memilih strategi dan media dalam pembelajaran. Karena apa bila guru
salah dam memilih media dan strategi pembelajaran maka akan berakibat kepada tidak
akan tercapainya kompetensi yang telah ditentukan. Maka sebelum mengadakan
kegiatan belajar mengajar seorang guru harus mampu melihat aspek-aspek apa saja yang
ada pada pembelajaran tersebut.
Dengan mengetahui hal itu, maka akan mudah bagi guru untuk menentukan
media, metode dan strategi di dalam menyampaikan materi pelajaran. Sedangkan
kendala adalah keterbatasan sumber-sumber seperti media, waktu, personalia dan uang.
Kendala sering kali ditemukan seorang pendidik dalam menjalani kegitan belajar dan
pembelajaran. Terkadang guru sangat kesulitan untuk memilih media dalam
pembelajaran. Sedangkan media adalah sesuatu yang mempunyai arti yang cukup
penting. Karena dalam kegiatan tersebut ketidak jelasan bahan yang disampaikan dapat
dibantu dengan menghadirkan media sebagai perantara. Media dapat juga kita artikan
sebagai sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyalurkan pesan
atau informasi. Apa bila dikaitkan dengan kegiatan pembelajaran maka media dapat
diartikan sebagai alat komunikasi yang digunakan dalam proses pembelajaran untuk
membawa informasi dari pengajar kepeserta didik. Namun perlu kita ingat,bahwa
peranan media tidak akan terlihat bila penggunaannya tidak sejalan dengan isi dari
tujuan pengajaran yang telah dirumuskan. Karena itu, tujuan pengajaran harus dijadikan
sebagai pangkal acauan untuk menggunakan media. Manakala diabaikan maka media
bukan lagi sebagai alat bantu pengajaran, akan tetapi sebagai penghambat dalam
pencapaian tujuan secara efektif dan efisien. Selain itu kendala yang sering terjadi
dilapangan adalah faktor keuangan. Seorang guru dituntut untuk menggunakan media
dalam proses belajar mengajar. Akan tetapi disisi lain guru terbentur oleh masalah dana
untuk mengadakan media tersebut. Dan dari pihak sekolah tidak dapat memfasilitasi
untuk pengadaan media. Menurut penulis media yang digunakan tidak harus mahal, yang
penting media tersebut dapat menghantarkan siswa pada tujuan pembelajaran secara
efektif dan efisien. Pendidik pada saat sekarang ini harus mampu memamfaatkan media
belajar dari yang sangat komplek sampai pada media pendidikan yang sangat sederhana.
Agar proses pembelajaran tidak mengalami kesulitan, maka masalah perencanaan,
pemilihan dan pemamfaatan media perlu dikuasai dengan baik oleh guru. Bahkan tidak
mustahil dapat mengakibatkan kegagalan mencapai tujuan, bila tidak dikuasai
sungguhsungguh oleh guru.
3. Karakteristik Siswa/Siswi
Karakteristik siswa adalah aspek-aspek atau kualitas perseorangan siswa seperti
bakat, motivasi dan hasil belajar yang telah dimiliki. Karakter siswa yang bermacam-
macam menuntut guru untuk membuat strategi dalam pembelajaran dan pengelolaan
pembelajaran.

2.2 Variabel Strategi dan Ragam Dimensinya


Pembelajaran Menurut Yamin Martinis, (2007) metode pembelajaran adalah cara
melakukan atau penyajikan, menguraikan, memberi contoh dan memberi latihan isi pelajaran
kepada siswa untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam penggunaan metode terkadang guru
harus menyesuaikan dengan kondisi dan suasana kelas. Jumlah anak mempengaruhi
penggunaan metode. Tujuan instruksional adalah pedoman yang mutlak dalam pemilihan
metode. Dalam perumusan tujuan, guru perlu merumuskannya dengan jelas dan dapat diukur.
Dengan begitu mudahlah bagi guru menentukan metode yang bagaimana yang dipilih guna
menunjang pencapaian tujuan yang telah dirumuskan tersebut. Metode pengajaran adalah
cara-cara yang berbeda untuk mencapai hasil pengajaran yang berbeda di bawah kondisi
yang berbeda. Ilmu pengajaran (pembelajaran) memusatkan bidang kajiannya pada upaya
memperbaiki kualitas pengajaran. Titik awal upaya ini diletakkan pada perbaikan proses
pengajaran, atau pada variabel metode pengajaran. Manipulasi variabel ini dalam
interaksinya dengan variabel kondisi pengajaran akan menentukan kualitas pengajaran, atau
lebih khusus kualitas hasil pengajaran. Variabel metode pengajaran diklasifikasikan lebih
lanjut menjadi tiga jenis, yaitu :
1. Organizational Strategy (Strategi Pengorganisasian)
Strategi pengorganisasian adalah metode untuk mengorganisasikan isi bidang
studi yang telah dipilih untuk pengajaran. “Mengorganisasi” mengacu pada suatu
tindakan, seperti pemilihan isi, penataan isi, pembuatan diagram, format, dan lainnya
yang setingkat dengan itu. Strategi mengorganisasi isi pengajaran mengacu pada cara
untuk membuat urutan (sequencing) dan mensintesis (synthesizing) fakta, konsep,
prosedur, dan prinsip yang berkaitan. Sequencing mengacu pada pembuatan urutan
penyajian isi bidang studi, dan synthesizing mengacu pada upaya untuk menunjukkan
kepada siswa keterkaitan antara fakta, konsep, prosedur, atau prinsip yang terkandung
dalam suatu bidang studi. Strategi pengorganisasian dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:
a. Strategi Mikro Strategi mikro mengacu kepada metode untuk mengorganisasi isi
pengajaran yang berkisar pada satu konsep, prosedur, atau prinsip.
b. Strategi Makro Strategi makro mengacu kepada metode untuk mengorganisasi isi
pengajaran yang melibatkan lebih dari satu konsep, prosedur, atau prinsip.
2. Delivery Strategy (Strategi Penyampaian)
Strategi penyampaian, yaitu metode untuk menyampaikan isi pembelajaran
kepada siswa atau untuk menerima serta merespon masukan yang berasal dari siswa.
Contoh metode penyampaian :
a. Metode Tanya Jawab
Dalam konsep ini kegiatan tanya jawab yang dilakukan baik oleh guru maupun
oleh siswa. Pertanyaan guru digunakan untuk memberikan kesempatan kepada siswa
untuk berpikir secara kritis dan mengevaluasi cara berpikir siswa, sedangkan
pertanyaan siswa merupakan wujud keingintahuan. Tanya jawab dapat diterapkan
antara siswa dengan siswa, guru dengan siswa, siswa dengan guru, atau siswa dengan
orang lain yang didatangkan ke kelas.
b. Metode Inkuiri/Penemuan
Merupakan siklus proses dalam membangun pengetahuan/konsep yang bermula
dari melakukan observasi, bertanya, investigasi, analisis, kemudian membangun teori
atau konsep. Siklus inkuiri meliputi; observasi, tanya jawab, hipoteis, pengumpulan
data, analisis data, kemudian disimpulkan.
c. Metode Kelompok Belajar
Kelompok belajar atau komunitas yang berfungsi sebagai wadah komunikasi
untuk berbagi pengalaman dan gagasan. Prakteknya dapat berwujud dalam
pembentukan kelompok kecil atau kelompok besar serta mendatangkan ahli ke kelas,
bekerja dengan kelas sederajat, bekerja dengan kelas di atasnya, bekerja dengan
masyarakat.
d. Metode Pemodelan
Dalam konsep ini kegiatan mendemontrasikan suatu kinerja agar siswa dapat
mencontoh, belajar atau melakukan sesuatu sesuai dengan model yang diberikan.
Guru memberi model tentang how to learn (cara belajar) dan guru bukan satu-satunya
model dapat diambil dari siswa berprestasi atau melalui media cetak dan elektronik.
e. Metode Refleksi
Yaitu melihat kembali atau merespon suatu kejadian, kegiatan dan pengalaman
yang bertujuan untuk mengidentifikasi hal yang sudah diketahui, dan hal yang belum
diketahui agar dapat dilakukan suatu tindakan penyempurnaan. Adapun realisasinya
adalah pertanyaan langsung tentang apa-apa yang diperolehnya hari itu, catatan dan
jurnal di buku siswa, kesan dan saran siswa mengenai pembelajaran pada hari itu,
diskusi dan hasil karya.
3. Management Strategy (Strategi Pengelolaan)
Strategi pengelolan adalah metode untuk menata interaksi antara siswa dan
variabel metode pengajaran lainnya, yaitu variabel strategi pengorganisasian dan
penyampaian isi pengajaran. Strategi pengelolaan berkaitan dengan penetapan kapan
suatu strategi atau komponen suatu strategi tepat dipakai dalam suatu situasi pengajaran.
Terdapat empat hal yang perlu diperhatikan dalam strategi pengelolaan, yaitu :
a. Penjadwalan penggunaan strategi pengajaran.
b. Pembuatan catatan kemajuan belajar siswa.
c. Pengelolaan motivasi.
d. Kontrol belajar.

2.3 Variabel Hasil dan Ragam Dimensinya


Hasil pembelajaran adalah semua efek yang dapat dijadikan sebagai indikator tentang
nilai dari penggunaan suatu metode di bawah kondisi yang berbeda. Variabel hasil
pembelajaran dapat diklasifikasikan menjadi 3 (tiga), yaitu :
1. Keefektifan Keefektifan
Pembelajaran biasanya diukur dengan tingkat pencapaian isi belajar. Ada empat aspek
penting yang dapat dipakai untuk mendeskripsikan keefektifan pembelajaran, yaitu :
a. Kecermatan penguasaan prilaku yang dipelajari atau sering disebut dengan “tingkat
kesalahan”.
b. Kecepatan untuk kerja.
c. Tingkat alih belajar.
d. Tingkat retensi apa yang dipelajari.
2. Efisiensi Efisiensi
Pembelajaran biasanya diukur dengan rasio antara keefektifan dan jumlah waktu yang
dipakai si belajar atau jumlah biaya pembelajaran yang digunakan.
3. Daya Tarik Daya tarik pembelajaran biasanya diukur dengan mengamati kecenderungan
siswa untuk tetap belajar. Daya tarik pembelajaran erat sekali kaitannya dengan daya tarik
bidang studi, dimana kualitas pembelajaran biasanya akan mempengaruhi keduanya. Itulah
sebabnya, pengukuran kecenderungan siswa untuk terus atau tidak terus belajar dapat
dikaitkan dengan proses pembelajaran itu sendiri atau dengan bidang studi.
2.4 Hubungan Antar Variabel dalam Perencanaan Pembelajaran
1. Definisi Perencanaan Pembelajaran
Perencanaan adalah suatu cara yang memuaskan untuk membuat kegiatan dapat berjalan
dengan baik, disertai dengan berbagai langkah yang antisipatif guna memperkecil
kesenjangan yang terjadi sehingga kegiatan tersebut mencapai tujuan yang telah ditetapkan
(Uno, 2008:2). Sedangkan yang dimaksud pembelajaran memiliki hakikat perencanaan atau
perancangan (desain) sebagai upaya untuk membelajarkansiswa. Itulah sebabnya dalam
belajar, siswa tidak hanya berinteraksi dengan guru sebagai salah satu sumber belajar,
tetapi mungkin berinteraksi dengan keseluruhan sumber belajar yang dipakai untuk
mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan. Oleh karena itu pembelajaran memusatkan
perhatian pada “bagaimana membelajarkan siswa”, dan bukan pada “apa yang dipelajari
siswa”. Adapun perhatian terhadap apa yang dipelajari siswa merupakan bidang kajian
kurikulum, yakni mengenai apa isi pembelajaran yang harus dipelajari siswa agar dapat
tercapainya tujuan tersebut. Dalam kaitan ini hal-hal yang tidak bisa dilupakan untuk
mencapai tujuan adalah bagaimana cara manata interaksi antara sumber-sumber belajar
yang ada agar dapat berfungsi secara optimal. Dalam konteks pengajaran, perencanaan
dapat diartikan sebagai proses penyusunan materi pelajaran, penggunaan media,
pendekatan dan metode pembelajaran, dan penilaian dalam suatu alokasi waktu yang akan
dilaksanakan pada masa tertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Dalam
konteks pembelajaran perencanaan dapat diartikan sebagai proses penyusunan materi
pelajaran, penggunaan media pengajaran, penggunaan pendekatan dan metode pengajaran
dan penilaian dalam suatu alokasi waktu yang akan dilaksanakan pada masa tertentu untuk
mencapai tujuan yang telah ditentukan.

2. Perencanaan pembelajaran melibatkan variabel pembelajaran


Perencanaan pembelajaran diupayakan mencakup semua variabel pembelajaran yang
dirasa turut mempengaruhi belajar ada 3 variabel pembelajaran yang perlu
dipertimbangkan dalam merancang pembelajaran. Ketiga variabel tersebut adalah variable
kondisi, metode dan variabel hasil pembelajaran. Kondisi pembelajaran mencakup semua
variabel yang tidak dapat dimanipulasi oleh perencana pembelajaran dan haurus diterima
apa adanya. Yang termasuk dalam variabel ini adalah tujuan pembelajaran, karakteristik
bidang studi dan karakteristik siswa. Adapun variabel metode pembelajaran mencakup
semua cara yang dapat dipakai untuk mencapai tujuan pembelajaran dalam kondisi tertentu.
Yang termasuk dalam variabel ini adalah strategi pengorganisasian pembelajaran, strategi
penyampaian pembelajaran dan strategi pengelolaan pembelajaran. Adapun variabel hasil
pembelajaran mencakup semua akibat yang muncul dari dari penggunaan metode pada
kondisi tertentu, seperti keefektifan pembelajaran, efisiensi pembelajaran dan daya tarik
pembelajaran. 3. Langakh-langkah Perencanaan dan Pengembangan Pembelajaran Berpijak
pada klasifikasi variabel-variabel pembelajaran di atas, dikembangkanlah langkah-langkah
perencanaan dan pengembangan pembelajaran sebagai berikut :
1. Analisis tujuan dan karakteristik bidang studi
Analisis tujuan dan karakteristik isi bidang studi perlu dilakukan pada tahap awal
kegiatan perencanaan pembelajaran. Tujuan pembelajaran apa yang diharapkan dapat
dikuasai oleh siswa.
2. Analisis sumber belajar (kendala)
Sumber-sumber belajar apa yang tersedia dan dapat digunakan untuk menyampaikan
materi pelajaran serta dapat mendukung proses pembelajaran.
3. Analisis karakteristik siswa
Menganalisis karakteristik siswa untuk mengetahui ciri-ciri perorangan siswa. Ciri-ciri
yang dimaksud termasuk diantaranya adalah kematangan tingkat berfikir, motivasi
anak, kemampuan awal, bakat, gaya belajar, serta kebutuhan atau harapannya.
Karakteristik siswa harus dijadikan pijakan dalam merencanakan pembelajaran.
4. Menetapkan tujuan belajar dan isi pembelajaran
Langkah menetapkan dan isi pembelajaran memuat rumusan tujuan khusus
pembelajaran atau kompetensi apa yang diharapkan dikuasai oleh siswa, serta tipe atau
struktur isi pembelajaran yang bagaimana yang dipelajri untuk mencapai tujuan belajar
yang telah ditetapkan tersebut.
5. Menerapkan strategi pengorganisasian isi/materi pembelajaran
Strategi pengorganisasian isi/materi pembelajaran amat dipengaruhi oleh tipe isi dan
struktur bidang studi yang dipelajari. Pengorganisasian materi pembelajaran dapat
dilakukan ditingkat makro (kurikulum/silabi) maupun tingkat mikro (satuan tatap
muka/SAP).
6. Menetapkan strategi penyampaian isi pembelajaran
Langkah ini didasarkan pada hasil analisis sumber belajar dan kendala. Daftar sumber
belajar yang tersedia dijadikan dasar dalam memilih dan menetapkan strategi
penyampaian pembelajaran.
7. Menetapkan strategi pengelolaan pembelajaran
Langkah ini amat tergantung pada hasil analisis karakteristik siswa. Karakteristik siswa
dijadikan dasar untuk memilih dan menetapkan strategi pengelolaan motivasional,
kontrol belajar, dll.
8. Mengembangkan prosedur pengukuran hasil pembelajaran
Pengukuran hasil pembelajaran untuk mengetahui tingkat keefektifan, efisiensi, dan
daya tarik pembelajaran. Kegiatan ini dapat dilakukan melalui pengamatan, tes, hasil
karya siswa, dll.

2.5 Hubungan Variabel Dalam Pelaksanaan Dan Evaluasi Pembelajaran


1. Pengertian Evaluasi Pembelajaran
Istilah evaluasi berasal dari bahasa Inggris yaitu Evaluation yang artinya
penilaian. Evaluasi memiliki banyak arti yang berbeda, menurut Wang dan Brown dalam
buku yang berjudul Essentials of Educational Evaluation, dikatakan bahwa “Evaluation
refer to the act or process to determining the value of something”, artinya “evaluasi
adalah suatu tindakan atau suatu proses untuk menentukan nilai daripada sesuatu”. Sesuai
dengan pendapat tersebut maka evaluasi pendidikan dapat diartikan sebagai tindakan atau
suatu proses untuk menentukan nilai segala sesuatu dalam dunia pendidikan atau segala
sesuatu yang ada hubungannya dengan dunia pendidikan. Evaluasi merupakan sebuah
proses pengumpulan data untuk menentukan sejauh mana, dalam hal ini bagai mana
tujuan pendidikan sudah tercapai. Jika belum, bagaimana yang belum dan apa sebabnya.
Arikunto (1999:3). Evaluasi dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang terencana untuk
mengetahui keadaan suatu objek dengan menggunakan instrumen dan hasilnya
dibandingkan dengan suatu tolak ukur untuk memperoleh suatu kesimpulan. Fungsi
utama evaluasi adalah menelaah suatu objek atau keadaan untuk mendapatkan informasi
yang tepat sebagai dasar untuk pengambilan keputusan. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa evaluasi adalah suatu proses mengumpulkan, menganalisis dan menginterpretasi
informasi secaras sistematik untuk mengetahui sejauh mana ketercapaian tujuan
pembelajaran.
2. Fungsi Evaluasi Pembelajaran Dalam keseluruhan proses belajar mengajar, secara garis
besar evaluasi mempunyai beberapa fungsi penting, yaitu :
a. Sebagai alat guna mengetahui apakah peserta didik telah menguasai pengetahuan atau
ketrampilan yang telah diberikan oleh seorang guru.
b. Untuk mengetahui kelemahan peserta didik dalam melakukan kegiatan beajar.
c. Mengetahui tingkat ketercapaian siswa dalam kegiatan belajar.
d. Sebagai sarana umpan balik bagi guru, yang bersumber dari siswa.
e. Sebagai alat untuk mengetahui perkembangan belajar siswa.
f. Sebagai laporan hasil belajar kepada para orang tua wali siswa.
Apabila evaluasi dilihat dari masing-masing pihak, dapat di uraikan sebagai berikut :
a. Fungsi evaluasi pendidikan bagi guru :
1. Mengetahui kemajuan belajar peserta didik.
2. Mengetahui kedudukan masing-masing individu peserta didik dalam
kelompoknya.
3. Mengetahui kelemahan-kelemahan dalam cara belajar mengajar dalam PBM.
4. Memperbaiki proses belajar mengajar.
5. Menentukan kelulusan peserta didik.
b. Bagi peserta didik, evaluasi pendidikan berfungsi :
1. Mengetahui kemampuan dan hasil belajar.
2. Memperbaiki cara belajar.
3. Menumbuhkan motivasi dalam belajar.
c. Bagi sekolah, evaluasi pendidikan berfungsi :
1. Mengukur mutu hasil pendidikan.
2. Mengetahui kemajuan dan kemunduran sekolah.
3. Membuat keputusan kepada peserta didik.
4. Mengadakan perbaikan kurikulum.
d. Bagi orang tua peserta didik, evaluasi pendidikan berfungsi :
1. Mengetahui hasil belajar anaknya.
2. Meningkatkan pengawasan dan bimbingan serta bantuan kepada anaknya dalam
usaha belajar.
3. Mengarahkan pemilihan jurusan, atau jenis sekolah pendidikan lanjutan bagi
anaknya.
e. Bagi masyarakat dan pemakai jasa pendidikan, evaluasi berfungsi :
1. Mengetahui kemajuan sekolah.
2. Ikut mengadakan kritik dan saran perbaikan bagi kurikulum pendidikan pada
sekolah tersebut.
3. Lebih meningkatkan partisipasi masyarakat dalam usahanya membantu lembaga
pendidikan.

Jadi sangat jelas sekali hubungan antar variabel dalam pelaksanaan dan evaluasi
pembelajaran yaitu saling berkesinambungan karena untuk mengevaluasi hasil
pembelajaran harus dilakukan terlebih dahulu perencanaan pembelajaran sedangkan
perencanaan pembelajaran itu sendiri memerlukan ketiga variabel pembelajaran yang
telah disebutkan diatas sebagai acuan dalam pembuatan perencanaan pembelajaran.

2.6 Faktor Yang Mempengaruhi


Penggunaan variabel metode dipengaruhi oleh variabel kondisi pembelajaran. Reigeluth
dan Merril mengelompokkan variabel kondisi pembelajaran menjadi 3 kelompok, yaitu :
1. Tujuan pembelajaran
Tujuan pembelajaran adalah gambaran tentang hasil pembelajaran yang diharapkan.
2. Karakteristik bidang studi dan kendalanya
Karakteristik bidang studi adalah aspek-aspek suatu bidang studi yang memberi landasan
penting dalam menentukan strategi pembelajaran. Kendala adalah keterbatasan sumber-
sumber seperti waktu, media, personalia, dan uang.
3. Karakteristik peserta didik
Karakteristik peserta didik adalah aspek-aspek kualitas individu siswa yang mencakup
bakat, motivasi, dan hasil belajar yang telah diperoleh.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Variabel pembelajaran dapat diklasifikasikan menjadi tiga macam yaitu :
1. Variabel kondisi pembelajaran, yaitu faktor-faktor yang mempengaruhi efek metode
dalam meningkatkan hasil pembelajaran. Regeiluth, Charles M. 1983. Mengelompokkan
variabel kondisi pembelajaran menjadi tiga, yaitu :
a. Tujuan dan karakteristik bidang studi.
b. Kendala dan karakteristik bidang studi.
c. Karakteristik siswa.
2. Variabel metode pembelajaran, yaitu : cara-cara yang berbeda untuk mencapai hasil
pembelajaran yang berbeda dibawah kondisi yang berbeda. Variabel metode
pembelajaran diklasifikasikan lebih lanjut menjadi tiga, yaitu :
a. Strategi pengorganisasian.
b. Strategi penyampaian.
c. Strategi pengelolaan
3. Variabel hasil pembelajaran, yaitu : semua efek yang dapat dijadikan sebagai indikator
tentang nilai dari penggunaan metode pembelajaran dibawah kondisi yang berbeda.
Variabel hasil pembelajaran juga diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu :
a. Keaktifan.
b. Efisien.
c. Daya tarik.

3.2 Saran
Dari pembahasan tentang taksonomi Variabel Pembelajaran maka disarankan kepada
pendidik untuk melaksanakan variabel-variabel tersebut sesuai dengan pengklasifikasian
variabel, sehingga dalam kegiatan pembelajaran seorang pendidik mampu melihat aspek-
aspek apa saja yang ada pada pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA

Reigeluth, C. M. 1983.
Instructioanl design theories and models: An overview of their current status.
Volume I. New Jersey: Lawrence Erlbaum Associates, Publishers. Suharsimi, Arikunto. 1999.
Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara Uno, Hamzah B. 2008.
Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Yamin, Martinis. 2007.
Profesionalisasi Guru & Implementasi KTSP. Jakarta : Gaung Persada Press.

Anda mungkin juga menyukai