BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
mengenai cabang bronciolus dan saluran alveolar yang mana membran hyaline
tersusun oleh material fibrin dari darah dan debris seluler.8 Penyakit ini disebut
nafas akibat defisiensi surfaktan terutama pada bayi yang lahir dengan masa
gestasi yang kurang.9 Buku pedoman pelayanan medis ikatan dokter anak
gangguan pernafasan yang sering dijumpai pada bayi prematur dan merupakan
sindrom yang terdiri dari satu atau lebih gejala sebagai berikut: pernafasan
cepat > 60x/menit, retarksi dinding dada, merintih ( grunting ) dengan antau
tanpa sianosi pada udara kamar yang memburuk dalam 48-96 jam pertama
akhir. Hal ini yang menyebabkan penyakit ini diberi nama HMD yang hanya
2.2 Epidemiologi
kejadiannya berhubungan dengan umur gestasi dan berat badan lahir. Angka
bayi yang lahir dengan masa gestasi 28 minggu sebesar 60-80%, pada usia
14
15
kelahiran 30 minggu adalah 25%, sedang pada usia kelahiran 32-36 minggu
sebesar 15-30%, dan pada bayi aterm jarang dijumpai. Di Indonesia, dari
950.000 bayi berat lahir rendah (BBLR) yang lahir setiap tahunnya,
pada bayi kurang bulan, 50% pada bayi dengan berat 500-1500 gram. Angka
kejadian menurut usia kehamilan adalah 60-80% terjadi pada bayi yang lahir
dengan usia kehamilan kurang dari 28 minggu; 15-30% pada bayi antara 32-
36 minggu dan jarang sekali ditemukan pada bayi yang cukup bulan. Insiden
pada bayi prematur kulit putih lebih tinggi dari pada kulit hitam dan lebih
sering terjadi pada bayi laki-laki dari pada perempuan. Selain itu kenaikan
frekuensi juga sering terjadi pada bayi yang lahir dari ibu yang menderita
antepartum.12
HMD terjadi hampir secara eksklusif pada bayi prematur. Kejadian dan
Kurang dari 6 % HMD ditemui dari seluruh neonatus saat ini. Penyakit ini
merupakan penyebab terbanyak dari angka kesakitan dan kematian pada bayi
oleh HMD atau komplikasinya.4 MHD biasanya terjadi pada bayi prematur dan
lahir. Pada bayi kurang dari 28 minggu kejadiannya sebesar 60-80%, usia 32-
sangat jarang terjadi pada bayi cukup bulan. Peningkatan frekuensi juga
persalinan cepat, asfiksia, stress dingin dan adanya riwayat bahwa bayi
sebelumnya terkena, insidens tertinggi pada bayi preterm lakilaki atau kulit
putih.4
2.3 Etiologi
suatu zat aktif pada alveoli yang mencegah kolaps paru. RDS seringkali terjadi
pada bayi prematur, karena produksi surfaktan yang dimulai sejak kehamilan
minggu ke-34, baru mencapai jumlah cukup menjelang cukup bulan. Makin
2.4 Patofisiologi
paru kearah kaudal ke mesenkim sekitar dan pembuluh darah, otot halus,
tulang rawan dan komponen fibroblast berasal dari jaringan ini. Secara
luar periode embrionik ini, ada 4 stadium perkembangan paru yang telah
septum alveolar
nampak tidak berisi udara dan berwarna kemerahan seperti hati. Oleh sebab
alveoli sehingga menyebabkan desquamasi dari epithel sel alveoli type II.
hyaline yang meliputi alveoli dibentuk dalam satu setengah jam setelah lahir.
Epithelium mulai membaik dan surfaktan mulai dibentuk pada 36-72 jam
setelah lahir. Proses penyembuhan ini adalah komplek; pada bayi yang
immatur dan mengalami sakit yang berat dan bayi yang dilahirkan dari ibu
Displasia (BPD).14
Sel-sel pada paru mengalami kerusakan sehingga paru pada bayi dilapisi
oleh suatu membran yang terbentuk dari sel paru rusak dan protein yang bocor
menuju alveoli-capillary bed dari paru. Membran ini membuat paru sulit
untuk mengembang dan lebih penting lagi bahwa oksigen tidak dapat
melintasi membran ini sehingga oksigen tidak dapat menuju kapiler dan aliran
darah tidak lancer. Hal ini menyebabkan organ-organ tubuh tidak menerima
pasokan oksigenasi yang mengakibatkan kemarian sel pada organ karna tidak
metabolisme tubuh.14
19
Tanda dari RDS biasanya muncul beberapa menit sesudah lahir, namun
cepat dan dangkal (60 x /menit). Bila didapatkan onset takipnea yang terlambat
lahir akibat asfiksia intrapartum atau distres pernafasan awal yang berat.14
tidak responsif terhadap oksigen. Suara nafas dapat normal atau hilang dengan
kualitas tubular yang kasar, dan pada inspirasi dalam dapat terdengar ronkhi
20
basah halus, terutama pada basis paru posterior. Terjadi perburukan yang
Bila tidak diterapi dengan baik, tekanan darah dan suhu tubuh akan
turun, terjadi peningkatan sianosis, lemah dan pucat, grunting berkurang atau
ileus, dan oliguria.Tanda asfiksia sekunder dari apnea atau kegagalan respirasi
muncul bila ada progresi yang cepat dari penyakit. Kondisi ini jarang
menyebakan kematian pada bayi dengan kasus berat.Tapi pada kasus ringan,
tanda dan gejala mencapai puncak dalam 3 hari. Setelah periodeinisial tersebut,
bila tidak timbul komplikasi, keadaan respirasi mulai membaik. Bayi yang lahir
oksigenasi pada kadar oksigen lebih rendah. Kematian jarang terjadi pada 1
hari pertama pasca kelahiran, biasanya terjadi pada hari kedua sampai ketujuh
Kematian dapat terjadi setelah beberapa minggu atau bulan bila terjadi
ventilasi mekanik (RDS berat) yang dapat mengakibatkan kematian pada bayi
2.6 Klasifikasi
1. Pada bayi kurang bulan, paru bayi secara biokimiawi masih imatur dengan
3. Bayi dari ibu diabetes mellitus. Pada bayi dari ibu dengan diabetes terjadi
4. Bayi lahir dengan operasi sesar. Bayi yang lahir dengan operasi sesar,
5. Bayi yang lahir dari ibu yang menderita demam dan ketuban pecah dini
aspirasi mekonium.15
2.8 Diagnosis
2.8.1 Anamnesis
Anamnesis tentang:
➢ Sesak napas, dengan frekuensi napas >60 kali/menit atau <30 kali/menit
dan Silverman Score. Bila nilai Silverman score > 7 berarti ada distress
nafas, namun ada juga yang menyatakan bila nilainya > 2selama > 24 jam.
Foto toraks
oleh udara.15
24
2.8.4 Laboratorium
o Darah : Hb, Ht, dan gambaran darah tepi tidak menunjukkan tanda infeksi.
tidak normal (PaO2 kurang dari 50 mmHg, PaCO2 kurang dari 60 mmHg,
o Shake test (tes kocok), jika tidak ada gelembung, resiko tinggi untuk
2.9 Penatalaksanaan
bayi aterm setelah bedah sesar. Biasanya kondisi tersebut akan membaik
membutuhkan pengobatan :
25
2. Berikan ASI bila bayi mampu mengisap. Bila tidak, berikan ASI perah
antara 30-60 kali/menit, tidak ada tanda sepsis, dan tidak ada masalah
2.9.2 Terapi
1. Ventilasi
tekanan sekitar 5-7 cm H2O melalui prong nasal, pipa nasofaringeal atau
pipa endotrakheal. Pada beberapa bayi dengan derajat sakit sedang, CPAP
(VM). 16
26
diindikasikan untuk bayi dengan RDS PaO2 > 50%. Pemakaian secara
nasopharyngeal atau endotracheal saja tidak cukup untuk bayi kecil, harus
Pada bayi dengan berat lahir di atas 2000 gr atau usia kehamilan 32
dilakukan secara berkala dan CPAP hanya bisa diteruskan bila bayi
memuaskan. 16
CPAP diberikan pada tekanan 6-10 cm H2O melalui nasal prongs. Hal
berkurang sekitar usia 72 jam, dan penggunaan CPAP pada bayi dapat
Ventilasi Mekanik
2. Kolaps kardiorespirasi
2.10 Komplikasi
PDA diasosiasikan dengan pirau dari kanan ke kiri dan peningkatan aliran
darah paru dan tekanan arteri pulmonal. Peningkatan aliran darah paru
mekanik.16
yang merupakan komplikasi dari RDS dan PDA. Insidensinya pada bayi
28
bronkus.16
simetris, asimetris atau terlokalisasi pada satu bagian paru. PIE yang
terletak di perifer dapat menimbulkan bleb subpleura yang bila pecar akan
ruptur, maka udara dapat terlokalisasi dan bersatu di parenkim paru – paru
emboli udara.16
4. Infeksi
antibiotik.16
29
2.11 Prognosis
Sangat bergantung pada berat badan lahir dan usia gestasi (berbanding
gangguan napas akut dan tidak berhubungan dengan keadaan hipoksemi yang
lama.16