Anda di halaman 1dari 11

Konsep geografi

1. Lokasi
Absolut = permanen = garis astronomis. Relatif = tidak tetap.
2. Jarak
Absolut = satuan jarak (m, km, dll). Relatif = berdasarkan waktu (jaraknya 2 jam perjalanan).
3. Keterjangkauan
Tingkat kemudahan akses suatu lokasi/tempat.
4. Pola
Susunan fenomena geografi (pola pemukiman).
5. Morfologi
Aneka ragam bentuk muka bumi (bentuk lahan/bentang alam gunung).
6. Aglomerasi
Pengelompokkan makhluk hidup di kawasan (kampung nelayan, pemukiman kumuh).
7. Nilai kegunaan
Nilai kebermanfaatan suatu tempat (pantai tempat wisata)
8. Interaksi
Hubungan dan ketergantungan antarfenomena geograi (desa menjadi hinterland bagi kota).
9. Diferensiasi area
Perbedaan antara satu tempat dengan tempat lain di permukaan bumi.
10. Keterkaitan ruang
Kekhasan ruang karena keterkaitan gejala geografi.

Pendekatan geografi
1. Keruangan/spasial
Karena faktor alam dalam satu ruang.
2. Kelingkungan/ekolog
Karena ulah manusia dalam satu ruang.
3. Kewilayahan/regional
Gabungan faktor alam dan ulah manusia di lebih dari satu ruang.

Prinsip geografi
1. Distribusi/persebaran
Penyebaran fenomena geografi yang tidak merata.
2. Interelasi
Hubungan suatu objek sehingga fenomena geografis dapat terjadi.
3. Deskripsi
Di soalnya ada data/tabel/peta/gambar/grafik.
4. Korologi
Gabungan 3 prinsip di atas.
Aspek geografi
1. Aspek fisik/alamiah
Letak/lokasi, bentuk muka bumi, luas wilayah, dll.
2. Aspek non-fisik/sosial
Mengkaji hal-hal yang berkaitan dengan manusia (fenomena sosial, ekonomi, budaya, politik,
dan perpindahan penduduk).

Hitung skala peta


/ = bagi
* = kali
1. Skala peta
Skala = (jarak pada peta)/(jarak sebenarnya)
2. Skala dua peta
P2 = D1 / D2 * P1
P1 = penyebut skala yang diketahui
P2 = penyebut skala yang dicari
D1 = jarak pada peta yang sudah diketahui skalanya
D2 = jarak pada peta yang akan dicari skalanya
3. Peta kontur
Ci = 1 / 2000 * N
Ci = countur interval
N = bilangan penyebut dari skala
4. Kemiringan lereng
A = BT / (jarak sebenarnya) * 100%
A = kemiringan lereng
BT = beda tinggi (m)

Proyeksi peta
1. Azimuthal/zenithal/bidang datar
Wilayah kutub
2. Kerucut
Wilayah subtropis atau daerah lintang sedang
3. Tabung/silinder
Wilayah tropis atau daerah khatulistiwa
Unsur-unsur peta
1. Judul
2. Mata angin
3. Garis tepi/border/batas ruangan
4. Garis astronomi (intang dan bujur)
5. Simbol (titik, garis, area)
6. Legenda
Informasi pada peta/keterangan simbol
7. Skala
Perbandingan jarak peta dan jatak sebenarnya
8. Lettering
Tata penulisan
9. Warna
10. Sumber
Sumber data dalam pembuatan peta
11. Tahun pembuatan
12. Inset/peta kecil
Memperjelas posisi suatu objek atau wilayah pata peta

Komponen penginderaan jauh


1. Sumber tenaga
Tenaga pasif = sinar matahari
Tenaga aktif = radar, pulsar, dam sonar
2. Objek
3. Atmosfer
4. Sensor
Alat untuk melakukan perekaman objek
Sensor fotografi = kamera
Sensor nonfotografi = pita magnetik, radiometer, spektometer, dll
5. Wahana
Sarana yang digunakan untuk membawa sensor
Wahana dirgantara = ketinggian < 1000 m – 9000 m (pesawat terbang dan balon udara)
Wahana satelit = ketinggian 700 km
Satelit yang merekan cuaca dan iklim = NOAA, GOES, Himawari, TIROS, Meteosat
Satelit yang merekan SDA = Landsat, SPOT, Sayus
Satelit yang merekan ruanng angkasa = Ranger, Viking, Luna
Satelit yang merekan lautan/samudra = Seasat, MOS, SPOT
6. Data
Hasil perekaman sensor
Hasil perekaman pesawat = foto udara
Hasil perekaman satelit = citra satelit
7. Perolehan data
Manual = berdasarkan kenampakan visual
Digital = menggunakan komputerisasi (softcopy)
8. Pengguna
Karakteristik citra
1. Citra spasial
Berkaitan dengan ruang. Bentuk, ukuran, pola, asosiasi,
2. Citra spektral
Rona dan warna. Rona adalah tingkat kehitaman
3. Citra temporal
Rekaman sungai musim hujan tampak cerah, sedang pada musim kemarau tampak gelap

Unsur intepretasi citra


1. Bentuk = Sekolah bentuknya I, L, atau U
2. Ukuran = panjang, luas, lebar objek
3. Pola = susunan teratur
4. Tekstur = hutan kasar, belukar sedang, sawah halus
5. Rona = hutan berona gelap dan sawah berona terang
6. Bayangan = tugu monas di jakarta lebih tinggi dibandingkan objek lain karena memiliki
bayangan
7. Asosiasi = objek gawang berasosiasi dengana lapangan
8. Situs = pola pemukiman menyebar di bentang lahan karst

Tahapan kerja SIG


1. Input
Scanning data untuk dimasukkan ke komputer
2. Pengolahan data
Teknik overlay = mendapat informasi dengan mengintegrasikan peta tematik. Ex: peta
kerawanan longsor didapakan dari peta jenis tanah, peta kemiringan lereng, dan peta curah
hujan.
Union = menggabungkan dua peta sehingga tercipta peta baru
Intersect = penggabungan dua peta secara berpotongan/irisan
Teknik buffering = mengidentifikasi luasan tumpahan minyak di laut lepas
Teknik aliran/flow = peta aliran
Teknik nearest neighborhood = menganalisis keterkaitan spasial antarobjek. Ex: pemukiman
penduduk dapat diketahui dengan menganalisis pola penduduknya
3. Output
Hasil akhir dari pengolahan data, dapat berupa peta, tabel, grafik, dll.

Sumber data SIG


1. Data teristis/lapangan
Diperoleh secara langsung dengan pengukuran lapangan, observasi, dan wawancara. Ex:
persebaran penduduk, kemerengan lereng, curah hujan
2. Data penginderaan jauh
Data perekaman hasil citra dan foto udara
3. Data peta
Dari perta yang siap digunakan
Dampak rotasi bumi
1. Terjadinya siang dan malam
2. Perbedaan waktu
3. Pergerakan semu benda angkasa
Bintang yang tampak bergerak sebenarnya tidak bergerak
4. Pembelokan arah angin
Angin dari utara ke selatan akan berbelok ke kanan dan angin dari selatan ke utara akan
berbelok ke kiri
5. Perbedaan percepatan gravitasi

Teori pembentukan tata surya


1. Kabut/nebula
Immanuel kand dan laplace
Awalnya ada gumpalan kabut yang lama-lama di bagian tengahnya membentuk gumpalan gas
yang kemudian menjadi matahari dan planet lainnya
2. Planetesimal
Thomas chamberlin
Matahari telah ada pada awalnya, kemudian ada bintang yang mendekat dan terjadilah
penarikan massa matahari oleh bintang tersebut. Massa matahari yang terhambur itulah yang
membentuk planet
3. Pasang surut
Jeans dan jafreys
Mirip kayak planetesimal, tapi massa yang tertarik nanti membentuk tonjolan dan membeku
yang nantinya menjadi planet
4. Awan debu
Fred l. whipel, fred hoyle, dan hannes alven
Tata surya berasal dari gumpalan as dan debu yang membentuk cakram di bagian tengah dan
tipis di pinggirnya
5. Bintang kembar
Lyttleton
Matahari adalah bintang kembar yang berdekatan. Salah satu bintang meledak dan jadi planet
yang mengeliligi bintang satunya (matahari)
6. Hipotesis kuiper
Alam semesta terdiri atas formasi bintang-bintang
Batuan
1. Beku
Membekunya magma yang keluar akibat pendinginan
2. Sedimen
Pelapukan batuan yang kemudian terendapkan hingga membentuk batuan
Sedimen klasik/mekanik = diendapkan tanpa proses kimiawi. Ex: kerikil dan pasir
Sedimen kimiawi = endapan hasil pelarutan kimiawi. Ex: gips dan batu garam
Sedimen organik = dipengaruhi unsur organik. Ex: batu bara
3. Metamorf/malihan
Batuan beku endapan yang telah berubah sifatnya, pengaruh suhu tinggi, tekanan, dan waktu.
Metamorf kontak = adanya kontak dengan magma atau suhu tinggi. Ex: marmer
Metamorf dinamo = tekanan lapisan di atasnya dalam waktu lama. Ex: batu sabak
Metamorf pneumatrolistis = pengaruh suhu tinggi, tekanan, serta masuknya unsur lain. Ex:
batu permata

Tanah
1. Andosol = hasil material abu vulkanik tekstur berdebu
2. Regosol = hasil material abu vulkanik tekstur pasir
3. Aluvial = endapan aliran sungai
4. Pedsol = kandungan pasir kuarsa
5. Horizon o = kandungan organik tinggi dan gelap
6. Haorizon a = pencucian berwarna abu-abu
7. Horizon b = hasil pencucian mineral dari horizon a
8. Horizon c = bukan batuan, tidak terpengaruh proses perkembangan tanah
9. Horizon p = batuan induk yang belum terurai

Konservasi tanah
1. Mekanik
Terasering/sengkedan untuk mencegah erosi
2. Vegetatif
Reboisasi = penanaman hutan yang telah gundul
Crop rotation = musim hujan tanam padi, musim kemarau tanam palawija
Buffering = penanaman pohon penyangga yang berakar keras untuk mencegah erosi
Wind break = penanaman tanaman penghalang guna memecah laju angin
Countur plaughing = penanaman tanaman searah garis kontur
Strip croping = penanaman tanaman tegak lurus dengan garis kontur

Dampak positif letusan gunung api


1. Tanah jadi subur
2. Muncur pekerjaan penambang pasir
3. Batuan yang dikeluarkan gunung bisa jadi bahan bangunan
4. Muncul gayser atau sumber mata air panas
5. Muncul mata ar makdani
Lapisan atmosfer
1. Troposfer
0-15 km
Tempat terjadinya proeses cuaca
Semakin ke atas suhu semakin adem
2. Stratosfer
15-50 km
Lapisan ozon
Melindungi dari sinar UV
3. Mesosfer
50-85 km
Membakar meteor
4. Termoster
85-500 km
Memantulkan gelombang radio
5. Eksoster
Lebih dari 500 km
Didominasi hidrogen
Tempat satelit

Iklim ferguson
1. Perbandingan rata-rata bulan kering (< 60 mm) dengan bulan basah (> 100 mm)
2. (Rata-rata bulan kering)/(rata-rata bulan basah)*100%
3. A = 0-14,3% / sangat basah
4. B = 14,3-33,3 / basah
5. C = 33,3-60% / agak basah
6. D = 60-100% / sedang
7. E = 100-167% / agak kering
8. F = 167-300% / kering
9. G = 300-700% / sangat kering
10. H = 700%+ / luar biasa kering
Jenis angin
1. Pasat
Angin yang bergerak dari daerah subtropis (tekanan tinggi) ke tropis (tekanan rendah)
2. Antipasat
Angin dari tropis naik ke subtropis
3. Muson
Berganti arah setiap 6 bulan
Oktober-april = angin muson barat, musim hujan, semakin ke timur indonesia curah hujan
semakin rendah
April-oktober = angin muson timur, musim kemarau
4. Siklon
Tekanan minimun dikelilingi tekanan maksimum, searah jarum jam pada belahan bumi
selatan
5. Antisiklon
Tekanan maksimum dikelilingi tekanan minimum, searah jarum jam pada belahan bumi utara
6. Lokal
Angin darat = dari darat ke laut, malam
Angin laut = dari laut ke darat, siang
Angin lembah = lembah ke lereng
Angin gunung = dari gunung ke lembah
7. Fohn
Angin yang bergerak setelah hujan orografis

Siklus hidrologi
1. Evaporasi/penguapan = kena sinar matahari
2. Transpirasi = penguapan oleh tumbuhan
3. Evapotranspirasi = air yang ada di permukaan daun langsung menguap
4. Kondensi = uap air mengumpul dan membentuk gumpalan awan
5. Presipitasi = uap air jadi titik-titik ait dan jatuh ke permukaan bumi (hujan)
6. Infiltrasi = proses masuknya air ke dalam tanah
7. Run off = air yang tidak mampu lagi masuk ke dalam tanah akan emngalir di permukaan
8. Perkolasi = air yang mengalir di dalam tanah
9. Siklus pendek = sinar matahari mengenai laut > evaporasi > kondensasi > presipitasi (hujan)
di permukaan laut tersebut
10. Siklus menengah = sinar matahari mengenai laut > evaporasi > kondensasi > terdorong oleh
angin sampai daratan > persipitasi di daratan > air mengalir kembali ke laut
11. Siklus panjang = sinar matahari mengenai laut > evaporasi > kondensasi > terdorong oleh
angin sampai daratan > terjadi pendinginan > terjadi hujan es atau salju > es atau salju
mencair (musim semi) > air mengalir kembali ke laut

Zona kedalaman laut


1. Litoral = berbatasan dengan daratan dan masih terkena pasang surut air laut
2. Neritik = 0-200 m, tempat ikan, masih terkena sinar matahari
3. Batial = 200-2000 m, sinar matahari tidak tembus
4. Abisal = 2000 m+, tanpa cahaya, suhu ekstrem, ikan transparan, sedikit oksigen
Jenis danau
1. Tektonik = karena pergeseran kerak bumi
2. Vulkanik = hasil letusan gunung api/gunng api tidak bermagma jadi diisi air
3. Tektovulkanik = gabungan dua di atas

Contoh hewan australis


Kanguru, platipus, koala, cendrawasih, burung kiwi, wallaby, buaya, dingo, burung pengisap madu,
burung emu, dan kasuari.

Karakteristik hewan asiatis


1. Terdapat hewan-hewan yang mirip hewan di Benua Asia.
2. Adanya binatang menyusui (mamalia) berukuran besar.
3. Banyak dijumpai berbagai jenis kera.
Contoh: harimau, gajah, badak, banteng, menyet

Persebarab fauna di dunia


1. Oriental
Asia bagian selatan, indoensia, siamang, orang utan, bajah, badak, harimau
2. Paleartik
Eurasia sebelah selatan, landak, babi hutan, kijang, sapi, kambing
3. Neotropik
Amerika selatan, armadillo, kolibri, kukang, tapir
4. Neartik
Amerika utara, kambing gunung, tikus air, bison
5. Australis
Australia dan sekitarnya, kangguru, kelelawar, kasuari, cendrawasih
6. Ethiopia
Afrika, singa, kuda nil, gajah, zebra

Golongan bahan tambang galian


1. Golongan a = bernilai strategis, penting untuk pertahanan dan keamanan (minyak bumi, batu
bara)
2. Golongan b = bahan galian vital, menjamin hajat hidup banyak orang (emas, perak, permata,
besi)
3. Golongan c = bahan tambang yang tidak termasuk golongan a dan b, tidak memerlukan
pemasarann yang bersifat internasional (batu apung, pasir, batu kali)
Hitung sex ratio (rasio jenis kelamin)
SR = laki / perempuan * 100

Hitung dependency ratio (rasio ketergantungan)


DR = (P(0-14) + P>65) / P(15-64) * 100

Hitung pertumbuhan penduduk alami


T = lahir - mati

Hitung pertumbuhan penduduk total


T = (lahir – mati) + (imigrasi – emigrasi)

Wilayah pembangunan
1. Ragional a
Pusat = medan
Wilayah 1 = aceh, sumut
Wilayah 2 = sumbar, riau
2. Regional b
Pusat = jakarta
Wilayah 3 = jambi, sumsel, bengkulu, bangka
Wilayah 4 = lampung, banten, abar, jakarta, jateng, diy
Wilayah 5 = kalbar
3. Wilayah c
Pusat = surabaya
Wilayah 6 = jatim, bali
Wilayah 7 = kalteng, kaltim
4. Wilayah d
Pusat = makassar
Wilayah 8-10, selain yang disebutkan di atas

Wilayah
1. Formal
Wilayah yang homogen (punya kesamaan). Ex: wilayah suku baduy
2. Fungsional
Wilayah yang saling berhubungan antara beberapa kegiatan
Hitung titik henti
TH = Jab / (1 + (akar dari Pa / Pb)
Jab = jarak antara a dan b
Pa = jumlah penduduk wilayah yang lebih besar
Pb = jumlah penduduk wilayah yang lebih kecil

Hitung kekuatan interaksi


I = (Pa * Pb) / d^2
P = jumlah penduduk
D = jarak

Negara berkembang di asia


Uzbekiastan, india, indonesia, cina, myanmar, pakistan, thailand, sri lanka

Anda mungkin juga menyukai