Disusun Oleh :
Nim : P07120219060
Kelas : IIIB
Puji syukur diucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmatNya sehingga makalah ini dapat
tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih terhadap bantuan
dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun
materinya.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca
praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah
ini.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar belakang
Berbicara kesehatan masyarakat tidak terlepas dari dua tokoh meteologi Yunani yaitu
Asclepius dan Higeia. Berdasarkan cerita mitos Yunani tersebut Asclepius disebutkan sebagai
seorang dokter pertama yang tampan dan pandai meskipun tidak disebutkan sekolah atau
pendidikan apa yang telah ditempuhnya, tetapi diceritakan bahwa ia telah mengobati penyakit
Menurut Winslow (1920) bahwa Kesehatan Masyarakat adalah ilmu dan seni : mencegah
d. Pengorganisasian pelayanan-pelayanan medis dan perawatan untuk diagnosis dini dan
pengobatan
e. Pengembangan rekayasa sosial untuk menjamin setiap orang terpenuhi kebutuhan hidup
Menurut Ikatan Dokter Amerika (1948) Kesehatan Masyarakat adlah ilmu dan seni
pengorganisasian masyarakat.
Dari batasan kedua diatas, dapat disimpulkan bahwa kesehatan masyarakat itu meluas dari
hanya berurusan sanitasi, teknik sanitasi, ilmu kedokteran kuratif, ilmu kedokteran pencegahan
sampai dengan ilmu sosial, dan itulah cakupan ilmu kesehatan masyarakat. Untuk itu perlu
adanya pendidikan kesehatan agar kesehatan masyarakat dapat lebih ditingkatkan dan
Maka dari itu penulis tertarik untuk mengambil judul makalah “Pendidikan Kesehatan.”
1.2.Rumusan Masalah
Berdasarkan judul makalah ini maka rumusan masalahnya adalah pengertian pendidikan
1.3.Tujuan Penulisan
Untuk mengetahui prinsip-prinsip pendidikan kesehatan serta hal-hal yang berkaitan dengan
PEMBAHASAN
Pendidikan kesehatan adalah proses membuat orang mampu meningkatkan kontrol dam
atau masyarakat agar belajar tentang kesehatan dan melakukan perubahan-perubahan secara
Wood dikutip dari Effendi (1997), memberikan pengertian pendidikan kesehatan merupakan
Kesemuanya ini, dipersiapkan dalam rangka mempermudah diterimanya secara suka rela
Menurut Stewart dikutip dari Effendi (1997), unsur program ksehatan dan kedoktern yang
didalamnya terkandung rencana untuk merubah perilaku perseorangan dan masyarakat dengan
Menurut Ottawwa Charter (1986) yang dikutip dari Notoatmodjo S, memberikan pengertian
memelihara dan meningkatkan kesehatannya. Selain itu untuk mencapai derajat kesehatan
yang sempurna, baik fisik, mental dan sosial, maka masyarakat harus mampu mengenal dan
dan sebagainya).
memengaruhi, dan atau memengaruhi orang lain, baik individu, kelompok, atau masyarakat,
(Notoatmodjo, 2003)
lain. Akan tetapi pernyatan ini tidak didukung dengan kenyataan yang ada. karena program
merupakan ‘behavior investment’ jangka panjang. Artinya pendidikan kesehatan baru dapat
dilihat beberapa tahun kemudian. Dalam waktu yang pendek, pendidikan kesehatan hanya
Ruang lingkup pendidikan kesehatan dapat dilihat dari berbagai dimensi, antara lain dimensi
sasaran pendidikan, dimensi tempat pelaksanaan atau aplikasinya, dan dimensi tingkat
tempat, misal disekolah, rumah sakit, tempat kerja, dll. Dimensi tingkat pelayanan kesehatan
3) Diagnosis dini dan pengobatan segera (early diagnosis and prompt treatment)
Perilaku kesehatan adalah suatu respon seseorang terhadap stimulus yang berkaitan
Bentuk dari perilaku tersebut ada dua yaitu pasif dan aktif. Perilaku pasif merupakan respon
internal dan hanya dapat dilihat oleh diri sendiri sedangkan perilaku aktif dapat dilihat oleh
orang lain. Masyarakat memiliki beberapa macam perilaku terhadap kesehatan. Perilaku
tersebut umumnya dibagi menjadi dua, yaitu perilaku sehat dan perilaku sakit. Perilaku sehat
yang dimaksud yaitu perilaku seseorang yang sehat dan meningkatkan kesehatannya tersebut.
Perilaku sehat mencakup perilaku-perilaku dalam mencegah atau menghindari dari penyakit
dan penyebab penyakit atau masalah, atau penyebab masalah (perilaku preventif). Contoh
dari perilaku sehat ini antara lain makan makanan dengan gizi seimbang, olah raga secara
Yang kedua adalah perilaku sakit. Perilaku sakit adalah perilaku seseorang yang sakit atau
telah terkena masalah kesehatan untuk memperoleh penyembuhan atau pemecahan masalah
kesehatannya. Perilaku ini disebut perilaku pencarian pelayanan kesehatan (health seeking
behavior). Perilaku ini mencakup tindakan- tindakan yang diambil seseorang bila terkena
Secara lebih detail, Becker (1979) membagi perilaku masyarakat yang berhubungan
2) Perilaku sakit : segala tindakan atau kegiatan yang dilakukan seseorang individuyang merasa
sakit, untuk merasakan dan mengenal keadaan kesehatannya atau rasa sakit. Contoh
3) Perilaku peran sakit : segala tindakan atau kegiatan yang dilakukan oleh individu yang
Terdapat dua paradigma dalam kesehatan yaitu paradigma sakit dan paradigma sehat.
Paradigma sakit adalah paradigma yang beranggapan bahwa rumah sakit adalah tempatnya
orang sakit. Hanya di saat sakit, seseorang diantar masuk ke rumah sakit. Ini adalah
paradigma yang salah yang menitikberatkan kepada aspek kuratif dan rehabilitatif. Sedangkan
paradigma sehat Menitikberatkan pada aspek promotif dan preventif, berpandangan bahwa
tindakan pencegahan itu lebih baik dan lebih murah dibandingkan pengobatan.
Perilaku manusia itu sangat kompleks dan mempunyai ruang lingkup yang sangat luas.
Benyamin Bloom (1908) seorang ahli psikologis pendidikan membagi perilaku manusia itu ke
dalam 3 domain. Pembagian ini dilakukan untuk tujuan pendidikan. Bahwa dalam suatu
yakni:
1) Kognitif
2) Afektif
3) Psikomotor
Dalam perkembangannya, Teori Bloom ini dimodifikasi untuk pengukuran hasil pendidikan
kesehatan yakni:
1) Pengetahuan (knowledge)
Pengetahuan adalah hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah seseorang melakukan penginderaan
terhadap suatu objek tertentu. Tanpa pengetahuan seseorang tidak mempunyai dasar untuk
1) Faktor internal : faktor dari dalam diri sendiri, misalnya intelegensia, minat, kondisi fisik
2) Faktor eksternal : faktor dari luar diri, misalnya keluarga, masyarakat, sarana
3) Faktor pendekatan belajar : faktor upaya belajar, misalnya strategi dan metode dalam
pembelajaran
Tahu diartikan sebagai mengingat kembali (recall) terhadap suatu materi yang telah dipelajari
sebelumnya.
Suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat
3) Aplikasi
Diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi
4) Analisis
Adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek kedalam komponen-
komponen tetapi masih dalam suatu struktur organisasi dan ada kaitannya dengan yang lain.
5) Sintesa
Evalusi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melaksanakan justifikasi atau penilaian
Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatu
stimulus atau objek. Allport (1954) menjelaskan bahwa sikap mempunyai tiga komponen pokok
Menerima diartikan bahwa orang (subyek) mau dan memerhatikan stimulus yang diberikan
(objek).
Memberikan jawaban apabila ditanya, mengerjakan, dan menyelesaikan tugas yang diberikan
Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan suatu masalah adalah suatu
Bertanggungjawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan segala resiko merupakan
Suatu sikap belum otomatis terwujud dalam suatu tindakan (overt behavior). Untuk mewujudkan
sikap menjadi suatu perbuatan yang nyata diperlukan faktor pendukung atau suatu kondisi yang
memungkinkan, antara lain adalah fasilitas dan faktor dukungan (support) praktik ini mempunyai
beberapa tingkatan :
Mengenal dna memilih berbagai objek sehubungan dengan tindakan yang akan diambil adalah
Dapat melakukan sesuatu sesuai dengan urutan yang benar dan sesuai dengan contoh adalah
Apabila seseorang telah dapat melakukan sesuatu dengan benar secara otomatis, atau sesuatu
itu sudah merupakan kebiasaan, maka ia sudah mencapai praktik tingkat tiga.
Adaptasi adalah suatu praktik atau tindakan yang sudah berkembang dengan baik. Artinya
Pengukuran perilaku dapat dilakukan secara langsung yakni dengan wawancara terhadap
kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan beberapa jam, hari atau bulan yang lalu. pengukuran
juga dapat dilakukan secara langsung, yakni dengan mengobservasi tindakan atau kegiatan
responden.
perilaku baru didalam diri orang tersebut terjadi proses berurutan yakni :
Dimana orang tersebut menyadari dalam arti mengetahui terlebih dahulu terhadap stimulus
(objek).
2) Tertarik (Interest)
Menimbang-nimbang terhadap baik an tidaknya stimulus tersebut bagi dirinya. Hal ini berarti
Dimana subyek telah berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan, kesadaran dan sikapnya
terhadap stimulus.
BAB III
PENUTUP
3.1.Kesimpulan
1. Bahwa peranan pendidikan kesehatan adalah melakukan intervensi faktor perilaku sehingga
2. konsep pendidikan kesehatan adalah proses belajar pada individu, kelompok stsu msdyarakat
dari tidak tahu tentang nilai-nilai kesehatan menjadi tahu, dari tidak mampu mengatasi masalah-
3. Bloom (1908) seorang ahli psikologi pendidikan membagi perilaku menjadi 3 domain yaitu :
§ Pengetahuan
§ Praktek
3.2.Saran
Saran yang dapat penulis sampaikan adalah bahwa pendidikan kesehatan itu perlu untuk
Indonesia dapat bertindak sesuai dengan ketentuan dalam kesehatan sehingga dapat
Meskipun hasilnya akan terlihat dalam beberapa tahun kedepan, namun pendidikan ini baik
adanya untuk membantu masyarakat Indonesia terlepas dari serangan penyakit serta terhindar
DAFTAR PUSTAKA
Prof. Dr. Soekidjo Notoatmodjo. Prinsip-Prinsip Dasar Ilmu Kesehatan Masyarakat. Cet. ke-2,ei.