1
hambatan yang terjadi dalam layanan yang disebabkan karena
kualitas sumber daya manusia. Hambatan tersebut yang membuat
kita sulit untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Manajemen
risiko dapat menjadi salah satu solusi untuk meminimalisir
hambatan dan meningkatkan kualitas layanan.
Secara konsep, manajemen risiko merupakan aktivitas
mengelola ketidakpastian. Ketidakpastian yang muncul dapat
bersifat negatif (menghambat) ataupun positif (peluang). Dengan
manajemen risiko, kita dapat mencegah segala sesuatu yang
berpeluang untuk menghambat tujuan, dan sebaliknya kita dapat
memanfaatkan setiap peluang yang ada untuk mencapai tujuan.
Oleh karena itu, penting untuk kita menerapkan manajemen risiko.
Bapak/Ibu hadirin sekalian,
Sekadar informasi, di lingkungan Kantor Wilayah BPN
Provinsi Sulawesi Selatan saat ini sudah ada satu Satker yang
berstatus Wilayah Bebas Korupsi (WBK), yakni Kantor Pertanahan
Kota Makassar. Hal ini merupakan salah satu awal yang baik dalam
usaha kita meningkatkan kualitas layanan. Harapannya, dengan kita
menerapkan manajemen risiko, akan semakin banyak Satker-satker
lain yang memiliki status WBK maupun WBBM.
Pada kesempatan kali ini, kami meminta arahan dan sharing
pengetahuan dari tim Biro Keuangan dan BMN untuk menambah
wawasan terkait manajemen risiko dan bagaimana penerapannya di
Kementerian ATR/BPN. Harapannya setelah kegiatan ini berakhir,
kita dapat menerapkan manajemen risiko dalam pekerjaan kita
sehari-hari untuk meningkatkan kualitas layanan.
2
Bapak/ibu hadirin sekalian,
Sebelum mengakhiri sambutan ini, saya harap Bapak/Ibu
dapat menyimak dan aktif dalam diskusi yang disampaikan oleh tim
Biro Keuangan dan BMN sehingga output kegiatan acara ini dapat
tercapai.
Demikian yang dapat saya sampaikan, agar dapat menjadi
perhatian kita semua.
Wabillaahi Taufiq Wal Hidayah
Wassalamu’alaikum Warachmatullaahi Wabaraktuh
Ttd