5. Disunatkan memberikan salam di waktu masuk ke suatu majlis dan ketika akan
meninggalkannya. Karena hadits menyebutkan: "Apabila salah seorang kamu
sampai di suatu majlis hendaklah memberikan salam. Dan apabila hendak
keluar, hendaklah memberikan salam, dan tidaklah yang pertama lebih berhak
daripada yang kedua. (HR. Abu Daud dan disahihkan oleh AlAlbani).
6. Disunnatkan memberi salam di saat masuk ke suatu rumah sekalipun rumah itu
kosong, karena Allah telah berfirman yang artinya: "Dan apabila kamu akan
masuk ke suatu rumah, maka ucapkanlah salam atas diri kalian" (AnNur: 61)
7. Dan karena ucapan Ibnu Umar Radhiallaahu 'anhuma : "Apabila seseorang akan
masuk ke suatu rumah yang tidak berpenghuni, maka hendaklah ia
mengucapkan : Assalamu `alaina wa `ala `ibadillahis shalihin" (HR. Bukhari di
dalam Al-Adab Al-Mufrad, dan disahihkan oleh Al-Albani).
10. Tidak memulai memberikan salam kepada Ahlu Kitab, sebab Rasulullah
Shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda :" Janganlah kalian terlebih dahulu
memberi salam kepada orang-orang Yahudi dan Nasrani....." (HR. Muslim). Dan
apabila mereka yang memberi salam maka kita jawab dengan mengucapkan "wa
`alaikum" saja, karena sabda Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa sallam : "Apabila
Ahlu Kitab memberi salam kepada kamu, maka jawablah: wa
`alaikum".(Muttafaq'alaih).
11. Disunnatkan memberi salam kepada orang yang kamu kenal ataupun yang tidak
kamu kenal. Di dalam hadits Abdullah bin Umar Radhiallaahu 'anhu disebutkan
bahwasanya ada seseorang yang bertanya kepada Nabi Shallallaahu 'alaihi wa
sallam : "Islam yang manakah yang paling baik? Jawab Nabi: Engkau
memberikan makanan dan memberi salam kepada orang yang telah kamu kenal
dan yang belum kamu kenal". (Muttafaq'alaih).
12. Disunnatkan menjawab salam orang yang menyampaikan salam lewat orang lain
dan kepada yang dititipinya. Pada suatu ketika seorang lelaki datang kepada
Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa sallam lalu berkata: Sesungguhnya ayahku
menyampaikan salam untukmu. Maka Nabi menjawab : "`alaika wa`ala abikas
salam"
13. Dilarang memberi salam dengan isyarat kecuali ada uzur, seperti karena sedang
shalat atau bisu atau karena orang yang akan diberi salam itu jauh jaraknya. Di
dalam hadits Jabir bin Abdillah Radhiallaahu 'anhu diriwayatkan bahwasanya
Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Janganlah kalian memberi
salam seperti orang-orang Yahudi dan Nasrani, karena sesungguhnya
pemberian salam mereka memakai isyarat dengan tangan". (HR. Al-Baihaqi dan
dinilai hasan oleh Al-Albani).
15. Dianjurkan tidak menarik (melepas) tangan kita terlebih dahulu di saat berjabat
tangan sebelum orang yang dijabat tangani itu melepasnya. Hadits yang
bersumber dari Anas Radhiallaahu 'anhu menyebutkan: "Nabi Shallallaahu 'alaihi
wa sallam apabila ia diterima oleh seseorang lalu berjabat tangan, maka Nabi
tidak melepas tangannya sebelum orang itu yang melepasnya...." (HR. At-
Tirmidzi dan dishahihkan oleh Al-Albani).
17. Haram berjabat tangan dengan wanita yang bukan mahram. Rasulullah
Shallallaahu 'alaihi wa sallam ketika akan dijabat tangani oleh kaum wanita di
saat baiat, beliau bersabda: "Sesung-guhnya aku tidak berjabat tangan dengan
kaum wanita". (HR.Turmudzi dan Nasai, dan dishahihkan oleh Albani).