Anda di halaman 1dari 14

TANGGAPAN DAN SARAN TERHADAP KAK DAN

PERSONIL/FASILITAS PENDUKUNG

D.1. LATAR BELAKANG


D.1.1. Lingkup Pekerjaan

Secara umum lingkup kegiatan yang harus dilaksanakan konsultan perencana adalah
melakukan perencana teknis untuk pekerjaan fisik yang meliputi antara lain, namun tidak
terbatas pada :

1. Melaksanakan Pekerjaan Perencanaan Rehabilitasi / Renovasi Tembok Keliling


dan Pos Jaga Atas Rumah Tahanan Kelas IIB bantul Tahun 2022 .
2. Melaksanakan perencanaan teknis terhadap pekerjaan perencanaan secara
professional, efektif dan efisien pada setiap tahapan perencanaan.
3. Untuk mendapatkan Gambaran tentang Rehabilitasi / Renovasi Tembok Keliling
dan Pos Jaga Atas Rumah Tahanan Kelas IIB Bantul Tahun 2022 sesuai dengan
estetika rencana.

D.1.2. Maksud dan Tujuan

Maksud

Maksud dari pengadaan jasa konsultansi perencanaanRehabilitasi / Renovasi Tembok


Keliling dan Pos Jaga Atas Rumah Tahanan Kelas IIB Tahun Anggaran 2022 Tahun
Anggaran 2022 adalah untuk melakukan pembuatan perencanaan dan perhitungan-
perhitungan teknis terkait pembangunan sebuah gedung kantor lurah, serta membuat
disain menyeluruh sebuah kantor lurah yang memenuhi dan mengakomodir baik ketentuan
pembangunan bangunan gedung dan kebutuhan ruang.

Kemudian dituangkan dalam dokumen perencanaan yang memuat rincian jenis, volume,
satuan dan biaya pekerjaan beserta analisa; ketentuan kerja yang memuat spesifikasi
teknis, metode, dan bahan kerja; serta gambar tampak, denah dan detail pekerjaan
terhadap pelaksanaanRehabilitasi / Renovasi Tembok Keliling dan Pos Jaga Atas Rumah
Tahanan Kelas IIB Tahun Anggaran 2022 .

Tujuan
Tujuan dari pengadaan jasa konsultansi perencanaan Rehabilitasi / Renovasi Tembok
Keliling dan Pos Jaga Atas Rumah Tahanan Kelas IIB Tahun Anggaran 2022 Tahun
Anggaran 2022 adalah pembuatan dokumen perencanaan sebagai dasar pelaksanaan
konstruksiRehabilitasi / Renovasi Tembok Keliling dan Pos Jaga Atas Rumah Tahanan
Kelas IIB Tahun Anggaran 2022 Tahun

D.1.3. Target/Sasaran
Yang menjadi target/sasaran dalam pekerjaan ini adalah tersedianya Dokumen
PerencanaanRehabilitasi / Renovasi Tembok Keliling dan Pos Jaga Atas Rumah Tahanan
Kelas IIB Tahun Anggaran 2022 yang telah disahkan oleh Kementrian Hukum dan Hak
Asasi Manusia RI, Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Bantul.

D.1.4. Sumber Pendanaan


Dalam melaksanakan Kegiatan Pekerjaan Perencanaan Rehabilitasi / Renovasi
Tembok Keliling dan Pos Jaga Atas Rumah Tahanan Kelas IIB bantul Tahun 2022 ini
akan dibiayai dengan Nilai Pagu Rp. 301.330.000,- (Tiga Ratus Satu Juta Tiga Ratus
Tiga Puluh Tiga Ribu Rupiah) sumber dana DIPA-013.05.2.109111/2022, Tanggal 17
November 2021, Tahun Anggaran 2022 .

D.1.5. Nama dan Organisasi Pengguna Jasa


Nama PPK : Pejabat Pembuat Komitmen
Satuan Kerja Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Bantul
D.1.6. Data Dasar
Secara garis besar data gedung Rutan Kelas IIB Bantul untuk Perencanaan Rehabilitasi /
Renovasi Tembok Keliling dan Pos Jaga Atas Rumah Tahanan Kelas IIB Bantul Tahun
2022, antara lain :
a. Keputusan Menteri Kehakiman dan HAM nomor : M.01.PL.01.01 Tahun 2003 tentang
Pola Bangunan Unit Pelaksanaan Teknis
b. Dokumen Perencanaan Renovasi Tembok Pagar Keliling Tahun 2008.

D.1.7. Ruang Lingkup Pekerjaan

Ruang lingkup pekerjaan PerencanaanRehabilitasi / Renovasi Tembok Keliling dan Pos


Jaga Atas Rumah Tahanan Kelas IIB Tahun Anggaran 2022 Tahun Anggaran 2022 terdiri
dari beberapa tahapan, antara lain :
1. Tahap Pelaksanaan Perencanaan;
2. Tahap Pra Rancangan;
3. Tahap Pengembangan;
4. Tahap Rancangan Gambar Detail dan Penyusunan RKS dan RAB Dokumen
Pelaksanaan.
Secara detail uraian pekerjaan dalam setiap tahapan pelaksanaan perencanaan adalah
sebagai berikut :
Tahap Pelaksanaan Perencanaan :
a. Tahap Konsep Rancangan (Tahap I), terdiri dari :
1) Melakukan penelitian tanah terhadap lokasi perencanaan dengan menghasilkan
dokumen Laporan penelitian Tanah/soil test (sondir dan boring) serta Peil Banjir,
untuk dipakai sebagai acuan penyusunan perencanaan teknis;
2) Melakukan koordinasi dengan unit teknis terkait peraturan perizinan bangunan;
3) Membuat konsep perencanaan;
4) Memberikan laporan hasil penyelidikan tanah/soil test (sondir dan boring).
b. Tahap Pra Rancangan (Tahap II), terdiri dari :
1) Membuat rencana tapak;
2) Membuat pra rencana-bangunan;
3) Membuat perkiraan rencana biaya;
4) Membuat laporan perencanaan.
c. Tahap Pengembangan (Tahap III), terdiri dari :
1) Membuat rencana arsitektur, beserta uraian konsep dan visualisasi dua dimensi
serta tiga dimensi;
2) Membuat rencana struktur, beserta uraian konsep dan perhitungannya;
3) Membuat rencana mekanikal-elektrikal termasuk Informasi dan Teknologi, beserta
uraian konsep dan perhitungannya;
4) Membuat garis besar spesifikasi teknis;
5) Membuat perkiraan biaya.

d. Tahap Rancangan Gambar Detail dan Penyusunan RKS dan RAB Dokumen
Pelaksanaan (Tahap IV), terdiri dari :
a) Gambar rencana arsitektur, struktur, mekanikal dan elektrikal, plumbing,
pertamanan, serta tata ruang;
b) Gambar detail pelaksanaan arsitektur, struktur, mekanikal dan elektrikal, plumbing,
pertamanan, tata ruang beserta perhitungannya;
c) Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS) berikut Spesifikasi Teknis;
d) Rencana Anggaran Biaya (RAB) Pekerjaan Konstruksi beserta analisa harga satuan
pekerjaan;
e) Laporan Akhir Perencanaan, yang terdiri dari :
 laporan arsitektur;
 laporan perhitungan struktur;
 laporan perhitungan mekanikal dan elektrikal.
e. Tahap Pelelangan (Tahap V), terdiri dari :
1) Memberikan pendampingan terhadap PPK dalam penyusunan dokumen
pelelangan;
2) Membantu panitia pelelangan dalam menyusun program dan pelaksanaan
pelelangan;
3) Membantu panitia pelelangan pada waktu penjelasan pekerjaan (Aanwijzing);
4) Membantu menyusun kembali dokumen pelelangan dan melaksanakan tugas-tugas
yang sama apabila terjadi lelang ulang;
f. Tahap Pengawasan Berkala (Tahap VI), terdiri dari :
1) Memeriksa kesesuaian pelaksanaan;
2) Melakukan penyesuaian gambar dan spesifikasi teknis pelaksanaan bila ada
perubahan;
3) Memberikan penjelasan terhadap persoalan-persoalan yang timbul selama masa
konstruksi;
4) Memberikan rekomendasi tentang penggunaan bahan;
5) Membuat laporan akhir pengawasan berkala; yang terdiri atas:
a) Perubahan perencanaan pada masa pelaksanaan konstruksi
b) Petunjuk penggunaan, pemeliharaan, dan perawatan bangunan gedung,
termasuk petunjuk yang menyangkut peralatan dan perlengkapan mekanikal-
elektrikal bangunan.
D.1.8. Jangka Pelaksanaan Pekerjaan
Pelaksanaan Pekerjaan Perencanaan Rehabilitasi / Renovasi Tembok Keliling dan
Pos Jaga Atas Rumah Tahanan Kelas IIB bantul Tahun 2022 , ini membutuhkan jangka
waktu 30 (Tiga Puluh) Hari Kalender atau 1 (satu) Bulan terhitung sejak dikeluarkannya
Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) oleh Kuasa Pengguna Anggaran.

D.1.9. Dasar Hukum Standar Teknis


a. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung;
b. Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2022 tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah;
c. Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2005 tentang Peraturan Pelaksanaan UU
Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung;
d. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 29/PRT/M/2006 tentang Pedoman
Persyaratan Teknis Bangunan Gedung;
e. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 30/PRT/M/2006 tentang Pedoman Teknis
Aksesibilitas dan Fasilitas pada Bangunan Gedung dan Lingkungan;
f. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 30/PRT/M/2006 tentang Pedoman Teknis
Aksesibilitas dan Fasilitas pada Bangunan Gedung dan Lingkungan;
g. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 45/PRT/M/2007 tentang Pedoman Teknis
Pembangunan Bangunan Gedung Negara;
h. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 31/PRT/M/2015 tentang Perubahan
Ketiga Atas Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 07/PRT/M/2011 Tentang
Standar dan Pedoman Pengadaan Pekerjaan Konstruksi dan Jasa Konsultansi;
i. Keputusan Menteri Negara Pekerjaan Umum Nomor 11/KPTS/2000 tentang Ketentuan
Teknis Manajemen Penanggulangan Kebakaran di Perkotaan;
j. Peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 9 Tahun 2022 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan
Barang/Jasa Melalui Penyedia;
k. Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Pencegahan dan Penanggulangan
Bahaya Kebakaran;
l. Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2010 tentang Bangunan Gedung;
m. Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2014 tentang Rencana Detail Tata Ruang dan
Peraturan Zonasi;
n. Peraturan Gubernur Nomor 38 Tahun 2012 tentang Bangunan Gedung Hijau;
o. Peraturan Gubernur Nomor 26 Tahun 2013 tentang Pedoman Standarisasi Kantor dan
Rumah Dinas Jabatan Camat dan Lurah;
p. Peraturan Gubernur Nomor 55 Tahun 2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Pelayanan Terpadu Satu Pintu;
q. Peraturan Gubernur Nomor 92 Tahun 2014 tentang Persyaratan Teknis Dan Tata Cara
Pemasangan Sistem Pipa Tegak Dan Slang Kebakaran Serta Hidran Halaman;
r. Peraturan Gubernur Nomor 250 Tahun 2014 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Badan
Penanggulangan Bencana Daerah;
s. Peraturan Gubernur Nomor 259 Tahun 2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Satuan
Polisi Pamong Praja;
t. Peraturan Gubernur Nomor 286 tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kota
Administrasi;
u. Instruksi Gubernur Nomor 78 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelayanan Kartu Tanda
Penduduk Elektronik Dengan Penempatan Perangkat Pencetakan Kartu Tanda
Penduduk Elektronik di Kelurahan.

D.1.10. Gambaran Umum Bangunan Rehabilitasi / Renovasi Tembok Keliling Rumah


Tahanan Kelas IIB Bantul Tahun 2022.
a. Setiap bangunan gedung negara harus diselenggarakan sesuai dengan peruntukan
lokasi yang diatur dalam RTRW Kabupaten/Kota dan/atau RTBL yang bersangkutan;
b. Ketentuan besarnya koefisien dasar bangunan mengikuti ketentuan yang diatur dalam
peraturan daerah setempat tentang bangunan gedung untuk lokasi yang bersangkutan;
c. Ketentuan besarnya koefisien lantai bangunan mengikuti ketentuan yang diatur dalam
peraturan daerah setempat tentang bangunan gedung untuk lokasi yang bersangkutan;
d. Ketinggian langit-langit bangunan gedung kantor minimum adalah 2,80 meter dihitung
dari permukaan lantai;
e. Sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan daerah setempat tentang bangunan
gedung, maka jarak antar blok/massa bangunan harus mempertimbangkan hal-hal
seperti:
1) Keselamatan terhadap bahaya kebakaran;
2) Kesehatan termasuk sirkulasi udara dan pencahayaan;
3) Kenyamanan;
4) Keselarasan dan keseimbangan dengan lingkungan.
f. Perbandingan antara luas area hijau dengan luas persil bangunan gedung negara,
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan daerah setempat tentang bangunan
gedung, harus diperhitungkan dengan mempertimbangkan
1) daerah resapan air;
2) ruang terbuka hijau kabupaten/kota
g. Ketentuan besarnya garis sempadan, baik garis sempadan bangunan maupun garis
sempadan pagar harus mengikuti ketentuan yang diatur dalam RTBL, peraturan daerah
tentang bangunan gedung, atau peraturan daerah tentang garis sempadan bangunan
untuk lokasi yang bersangkutan.
h. Bangunan Kantor Lurah fungsional, efisien, menarik tetapi tidak berlebihan;
i. Kreativitas rancangan tidak ditekankan kepada kemewahan material, tetapi pada
kemampuan mengadakan sublimasi antara fungsi teknis dan funsgi social bangunan;
j. Rancangan bangunan dibuat sedemikian rupa sehingga pembanguan dapat
dilaksanakan dalam waktu ideal (minimal 6 (enam) bulan);
k. Setiap bangunan gedung kantor lurah diwujudkan dengan sebaik-baiknya, sehingga
mampu memenuhi secara optimal fungsi bangunannya, andal dan dapat menjadi
teladan bagi lingkungan serta berkontribusi positif bagi perkembangan arsitektur di
Indonesia;
l. Setiap bangunan gedung kantor lurah direncanakan, dirancang dengan sebaik-
baiknya, sehingga dapat memenuhi kriteria teknis bangunan yang layak dari segi mutu,
biaya dan kriteria administrasi bagi bangunan gedung Pemda;
m. Perwujudan bangunan gedung juga tidak terlepas dari peran penyedia jasa konstruksi
berdasarkan peraturan perundang undangan di bidang jasa konstruksi baik sebagai
perencana, pelaksana, pengawas atau manajemen konstruksi maupun jasa jasa
pengembangannya, termasuk penyedia jasa pengkaji teknis bangunan gedung. Oleh
karena itu, pengaturan bangunan gedung ini juga harus berjalan seiring dengan
pengaturan jasa konstruksi sesuai dengan peraturan perundang-undangan;
n. Dalam menghadapi dan menyikapi kemajuan teknologi, baik informasi maupun
arsitektur dan rekayasa, perlu adanya penerapan yang seimbang dengan tetap
mempertimbangkan nilai-nilai sosial budaya masyarakat setempat dan karakteristik
arsitektur dan lingkungan yang telah ada, khususnya nilai-nilai kontekstual, tradisional,
spesifik, dan bersejarah;
o. Bangunan gedung dapat diwujudkan dan diselenggarakan sesuai fungsi yang
ditetapkan, serta sebagai wadah kegiatan manusia yang memenuhi nilai-nilai
kemanusiaan yang berkeadilan, termasuk aspek kepatutan dan kepantasan;
p. Bangunan gedung memenuhi persyaratan bangunan gedung, yaitu persyaratan
keandalan teknis untuk menjamin keselamatan pemilik dan Pengguna bangunan
gedung, serta masyarakat dan lingkungan di sekitarnya, di samping persyaratan yang
bersifat administratif;
q. Keberadaan bangunan gedung berkelanjutan tidak mengganggu keseimbangan
ekosistem dan lingkungan di sekitar bangunan gedung;
r. Penyelenggaraan bangunan gedung dapat mewujudkan keserasian dan keselarasan
bangunan gedung dengan lingkungan di sekitarnya;
s. Penyelenggaraan bangunan gedung termasuk dengan pertimbangan aspek sosial dan
ekologis bangunan gedung. Pengertian tentang lingkup pembinaan termasuk kegiatan
pengaturan, pemberdayaan, dan pengawasan;
t. Ruang luar bangunan gedung diwujudkan untuk sekaligus mendukung pemenuhan
persyaratan keselamatan, kesehatan, kenyamanan, dan kemudahan bangunan
gedung, disamping untuk mewadahi kegiatan pendukung fungsi bangunan gedung dan
daerah hijau di sekitar bangunan;
u. Ruang terbuka hijau diwujudkan dengan memperhatikan potensi unsur-unsur alami
yang ada dalam tapak seperti danau, sungai, pohon-pohon menahun, tanah serta
permukaan tanah, dan dapat berfungsi untuk kepentingan ekologis, sosial, ekonomi
serta estetika;
v. Sistem pencahayaan gedung mempertimbangkan prinsip-prinsip penghematan energi
dalam bangunan gedung. Pencahayaan buatan adalah penyediaan penerangan
buatan melalui instalasi listrik dan/atau sistem energi dalam bangunan gedung agar
orang di dalamnya dapat melakukan kegiatannya sesuai fungsi bangunan gedung;
w. Penyaluran air hujan harus dialirkan ke sumur resapan dan/atau ke saluran jaringan
sumur kota sesuai ketentuan yang berlaku;
x. Pada bangunan gedung yang karena fungsinya mempersyaratkan tingkat kenyamanan
tertentu, untuk mendapatkan tingkat temperatur dan kelembaban udara di dalam
ruangan dapat dilakukan dengan pengkondisian udara.Pengkondisian udara dilakukan
dengan mempertimbangkan prinsip-prinsip penghematan energi dalam bangunan
gedung;
y. Aksesibilitas gedung memenuhi fungsi dan persyaratan kinerja, ketentuan tentang
jarak, dimensi, pengelompokan, jumlah dan daya tampung, serta ketentuan Tentang
konstruksinya. Yang dimaksud dengan :
1) Mudah, antara lain kejelasan dalam mencapai ke lokasi, diberi keterangan dan
menghindari risiko terjebak;
2) Nyaman, antara lain melalui ukuran dan syarat yang memadai;
3) Aman, antara lain terpisah dengan jalan ke luar untuk kebakaran, kemiringan
permukaan lantai, serta tangga dan bordes yang mempunyai pegangan atau
pengaman.
D.1.11. Keluaran/Produk yang dihasilkan
Hasil akhir yang diberikan oleh Konsultan Perencanaan adalah :
1) Laporan Pendahuluan
Laporan data dan informasi lapangan, laporan awal setelah Rapat Persiapan
Pelaksanaan Pekerjaan meliputi Inspeksi / cek kondisi terkini lapangan, ketentuan
regulasi terbaru dan permasalahannya yang ada serta saran dan rekomendasinya.
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya : 10 (sepuluh) hari kalender sejak
SPMK diterbitkan sebanyak 5 (lima) buku laporan.
2) Laporan Antara
Laporan Antara memuat hasil sementara pelaksanaan kegiatan : lapangan, identifikasi,
analisis kondisi fisik dan non fisik wilayah perencanaan dan konsep Detail Engineering
Desaign (DED).
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya : 20 (dua puluh) hari kalender sejak
SPMK diterbitkan sebanyak 5 (lima) buku laporan.
3) Laporan Akhir
Laporan Akhir Perencanaan memuat : Gambar Akhir 3D, Rencana Anggaran Biaya,
Spesifikasi Teknis, BQ dan Analisa Harga Satuan Pekerjaan.
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya : 30 (tiga puluh) hari kalender sejak
SPMK diterbitkan sebanyak 5 (lima) buku laporan dan dalam soft file (Flash Disk).
4) Laporan Pengawasan Berkala / Bulanan
Laporan pengawasan progress pembangunan sesuai dengan rencana desain
pembangunan, capaian pekerjaan fisik, foto dokumetasi.
D.1.12. Data dan Fasilitas Penunjang
1. Penyediaan oleh Pengguna Jasa
Data dan fasilitas yang disediakan oleh Pengguna Jasa yang dapat digunakan harus
dipelihara oleh Penyedia Jasa.
a. Akomodasi dan Ruangan Kantor
Akomodasi yang berupa Kendaraan Roda Dua dan Roda Empat, fasilitas lainnya
termasuk kantor dan lain-lain harus disediakan sendiri oleh Penyedia Jasa dengan
cara sewa yang akan dibayarkan melalui kontrak.
Akomodasi dan fasilitas dimaksud, selengkapnya seperti tercantum pada Rincian
Biaya Langsung Non Personil.

b. Staf Pengawas / Pendamping


Pengguna jasa akan mengangkat petugas atau wakil yang bertindak sebagai
pengawas atau pendamping dalam rangka pelaksanaan pekerjaan jasa
konsultansi ini.
2. Penyediaan oleh Penyedia Jasa
Penyedia Jasa harus menyediakan dan memelihara semua fasilitas dan peralatan
yang dipergunakan untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan.
3. Alih Pengetahuan
Penyedia Jasa harus menyampaikan laporan secara tertulis kepada Pengguna Jasa
dalam bentuk buku setiap bulan yang memfokuskan perhatian pada pemberian
jaminan dipenuhinya persyaratan mutu pekerjaan (quality assurance).
D.2. TANGGAPAN DAN SARAN TERHADAP KAK
a. Tanggapan Terhadap KAK

Tanggapan terhadap kerangka acuan kerja dilakukan sebagai tindak lanjut dari pemahaman
konsultan akan kerangka acuan kerja. Tanggapan terhadap KAK ini bertujuan agar Pengguna
Jasa dapat memberikan penjelasan kepada konsultan terhadap masalah-masalah yang
mungkin akan timbul yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan perencanaan ini. Secara
umum uraian dalam KAK dapat ditanggapi oleh Konsultan dan Konsultan setuju dengan Latar
Belakang yang diberikan oleh Pengguna Jasa sehingga pelaksanaan pekerjaan Perencanaan
Rehabilitasi / Renovasi Tembok Keliling dan Pos Jaga Atas Rumah Tahanan Kelas IIB
bantul Tahun 2022 dapat dilakukan sesuai dengan Latar Belakang dari pekerjaan ini.

Tanggapan Konsultan terhadap lingkup pekerjaan yang diuraikan dalam KAK telah memberikan
gambaran yang cukup jelas terhadap spesifikasi perencanaan pelaksanaan pekerjaan yang
harus dilakukan.

b. Saran Terhadap KAK

Konsultan sebagai Penyedia Jasa konsultasi mencoba memberikan saran/inovasi-inovasi


dalam melakukan paket-paket pekerjaan. Dalam pekerjaan Perencanaan Rehabilitasi /
Renovasi Tembok Keliling dan Pos Jaga Atas Rumah Tahanan Kelas IIB bantul Tahun
2022 , ada beberapa hal yang akan diberikan konsultan sebagai saran atau rekomendasi dalam
menyelesaikan pekerjaan ini.

Saran ataupun rekomendasi ini bersifat sebagai sebuah inovasi yang dapat membantu
mencapai hasil yang maksimal dalam melaksanakan pekerjaan. Saran atau Inovasi yang dapat
diberikan oleh konsultan diantaranya adalah Koordinasi Kegiatan (Aktivitas) yang dilakukan
guna memperlancar pelaksanaan pekerjaan dan komunikasi antara beberapa pihak. Dalam
koordinasi kegiatan adapun hal-hal yang dapat dilakukan yaitu :

a. Rapat Mingguan konsultan

Rapat Mingguan Konsultan ini bertujuan untuk mengevaluasi hasil kerja team konsultan
selama jangka waktu 1 Minggu. Pada rapat ini seluruh team konsultan harus menghadiri
guna melaporkan hasil kerjanya. Rapat ini bisa dilakukan pada hari sabtu atau pada hari
minggu.

b. Rapat Bulanan Antara Konsultan dan PPK


Rapat Bulanan ini bertujuan untuk mengevaluasi hasil kerja team konsultan selama jangka
waktu 1 Bulan dan Bulan selanjutnya. Pada rapat ini seluruh team konsultan harus
menghadiri guna melaporkan hasil kerjanya. Rapat ini bisa dilakukan pada bulan terakhir
atau awal bulan kedua untuk perencanaan.

c. Rapat Akhir Perencanaan antara Konsultan dan PPK


Rapat Akhir ini diadakan pada akhir atau awal bulan dan akan dihadiri oleh Kepala Satker
atau Pelaksana Kegiatan Perencanaan dan beberapa Staff Konsultan yang dipilih oleh
Team Leader Konsultan. Sebelum pertemuan, konsultan akan menyiapkan agenda daftar
point-point utama yang akan dibahas secara khusus dalam hubungannya dengan masalah-
masalah Perencanaan dan bangunan-bangunan apa saja yang akan direncakan sesuai
dengan KAK dan Traffic/Keamanan hubungan dengan masyarakat dan lain-lain. Rapat ini
berguna agar evaluasi proyek yang akan dikerjakan berjalan sesuai dengan Perencanaan
yang dimaksud.
D.3. TANGGAPAN DAN SARAN TERHADAP PERSONIL/FASILITAS PENDUKUNG
D.3.1. Tanggapan dan Saran Terhadap Personil

Berdasarkan dari kerangka acuan kerja, kebutuhan tenaga ahli yang diuraikan adalah
tenaga ahli yang terdiri atas :

Konsultan sebagai penyedia jasa merasa kebutuhan akan tenaga ahli dalam pekerjaan ini
telah mencukupi berdasarkan uraian tenaga ahli yang disampaikan dalam KAK.

Waktu pelaksanaan yang diberikan oleh Pengguna Jasa adalah sebanyak 30 (Tiga Puluh)
Hari Kalender atau 1 (satu) Bulan. Tanggapan konsultan sebagai penyedia jasa adalah
waktu yang diberikan mencukupi untuk melaksanakan pekerjaan : Perencanaan
Rehabilitasi / Renovasi Tembok Keliling dan Pos Jaga Atas Rumah Tahanan Kelas
IIB bantul Tahun 2022 , serta menyusun laporan hasil pekerjaan tersebut.

D.3.2. Fasilitas Pendukung

Fasilitas pendukung yang diperlukan dalam pelaksanaan Pekerjaan Perencanaan


Rehabilitasi / Renovasi Tembok Keliling dan Pos Jaga Atas Rumah Tahanan Kelas
IIB bantul Tahun 2022 , antara lain :

Ruang Kantor
Meja & Mesin Gambar
Meja Staff Kantor + Kursi
Meja Kantor Direktur
Kursi Tunggu Kantor
Meja Komputer PC
Filing Cabinet

Lemari Kantor Arsip


Tempat Sampah Kantor
Papan Tulis (whiteboard)
Plotter
Scanner Home & Personal
Camera & Video
Drone Phantom + GoPro
Komputer PC
Notebook
Printer A3, A4, F4
Mesin Foto Copy
Pakaian Seragam, Alat Pelindung Diri (APD)/ K3
Kenderaan Roda Dua
Kenderaan Roda Empat dan Lain-lain
Alat Survey
Meteran Digital
Meteran Roll
Kalkulator

Anda mungkin juga menyukai